• Tidak ada hasil yang ditemukan

BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) KOTA BENGKULU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) KOTA BENGKULU"

Copied!
87
0
0

Teks penuh

(1)

PEMERINTAH KOTA BENGKULU

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD )

TAHUN 2019-2023

BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

(BPBD)

(2)
(3)

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik dan hidayah-Nya, sehingga Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Bengkulu (BPBD) telah dapat menyusun Rencana Strategis (Renstra) periode 2019 - 2023. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 86 Tahun 2017 Tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah untuk menyusun Renstra yang memuat visi, misi yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kota Bengkulu periode 2019 – 2023.

Sesuai Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, Prioritas Pembangunan Nasional periode 2014 - 2019 tentang Penanggulangan Bencana, dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Pemerintah Daerah (RPJMD) periode 2019 - 2023, maka Renstra BPBD disusun sebagai wujud komitmen untuk mendukung tercapainya tujuan dan sasaran dengan memuat indikator kinerja (Performance

Indicator), sehingga memungkinkan dilakukan pengukuran tingkat

keberhasilan pelaksanaan program dan kegiatan Penanggulangan Bencana, baik yang berskala tahunan maupun lima tahunan.

Peraturan Daerah Kota Bengkulu Nomor 10 tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Bengkulu, untuk itu diperlukan integritas dan kapabilitas serta akuntabilitas yang tinggi. Semoga Renstra ini dapat menjadi panduan pelaksanaan program penanggulangan bencana yang pada akhirnya diharapkan dapat

(4)
(5)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENETAPAN RENSTRA……….1

KATA PENGANTAR……….. 2 DAFTAR ISI……… 4 DAFTAR TABEL……… 6 DAFTAR LAMPIRAN………..……… 7 BAB I PENDAHULUAN ……….. 8 1.1 Latar Belakang……….………….. 8 1.2 Landasan Hukum……….. 13

1.3 Maksud dan Tujuan………....16

1.4 Sistematika Penulisan... 16

BAB II GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH ……….. 18

2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Perangkat Daerah………. 18

2.2 Sumberdaya Perangkat Daerah.…………...……… 32

2.3 Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah……….………....36

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat Daerah………...………. 42

BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH……… 58

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan fungsi Pelayanan Perangkat Daerah………. 58

3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih………. 62

3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra ………..………...66

3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Hidup Strategis……….……… 67

(6)

RENSTRA BPBD KOTA BENGKULU 2019-2023 Halaman 4

3.5 Penentuan Isu-Isu Strategis……….. 74 BAB IV TUJUAN DAN SASARAN ……….. 75

4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Perangkat

Daerah……….. 75 BAB V STRATEGI DAN ARAH BIJAKAN….………... 77 BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA

PENDANAAN………. 82 BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN…….. 84 BAB VIII PENUTUP………... 86

(7)

DAFTAR TABEL

No Tabel Judul Tabel Hal

2.1 Jumlah Pegawai BPBD Kota Bengkulu Berdasarkan

Status Kepegawaian dan Jenis Kelamin……… 32 2.2 Jumlah Aparatur Sipil Negara BPBD Kota Bengkulu

Berdasarkan Golongan/Kepangkatan…………..……… 33 2.3 Jumlah Pegawai BPBD Berdasarkan Pendidikan………… 33 2.4 Daftar Aset BPBD Kota Bengkulu……….. 34 2.5 Pencapaian Kinerja Pelayanan BPBD (T-C.23).…… 37 2.6 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan BPBD (T-C.24)… 40 2.7 Data Jumlah & Kepadatan Penduduk serta luas

Kecamatan di Kota Bengkulu……….………. 53 2.8 Sejarah Kejadian Bencana di Kota Bengkulu.……… 54 2.9 Jumlah kejadian Bencana di Kota Bengkulu….…… 55 3.1 Pemetaan Permasalahan dan Isu-Isu Strategis BPBD (T-B.35).... 61 4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan

BPBD (T-C.25)………... 75 5.1 Tujuan,Sasaran, Strategi dan Kebijakan (T-C.26)…. 79 7.1 Indikator Kinerja Perangkat Daerah (T-C.28)..…….. 84

(8)

RENSTRA BPBD KOTA BENGKULU 2019-2023 Halaman 6

DAFTAR LAMPIRAN

No. JUDUL LAMPIRAN HAL 1. Rencana Program dan Kegiatan Badan Penanggulangan

Bencana Daerah Kota Bengkulu 2019 – 2023 dan Indikatif

Pendanaan (T-C.27)... …..

(9)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Memenuhi ketentuan dalam Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, disusun Rencana Strategis Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Bengkulu Tahun 2019-2023, yang selanjutnya dalam dokumen ini disebut Renstra Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Bengkulu 2019-2023. Penyusunan Renstra Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Bengkulu mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bengkulu Tahun 2019 – 2023. Visi Kota Bengkulu dalam RPJMD 2019 - 2023, yaitu “"Menjadi Institusi Terdepan Untuk Mewujudkan Bengkulu Kota Siaga Bencana, Masyarakat Yang Siap, Tanggap dan Tangguh Menghadapi Bencana"”, serta keberlanjutan program dan kegiatan lingkup Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Bengkulu lima tahun kedepan.

Renstra Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Bengkulu 2019 - 2023 merupakan dokumen perencanaan strategis untuk memberikan arah kebijakan dan strategi pembangunan pada tahun 2019 - 2023, sebagai tolak ukur dalam melaksanakan tugas dan fungsi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Bengkulu di bidang urusan penanggulangan bencana. Dokumen ini berfungsi untuk menuntun segenap penyelenggara unit organisasi di lingkungan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Bengkulu dalam melaksanakan program/kegiatan pembangunan sesuai tugas dan fungsi yang diemban, terutama memuat visi, misi, tujuan, sasaran, dan strategi yang akan dicapai dalam periode lima tahun kedepan.

(10)

Berkaitan dengan uraian tersebut di atas, maka arah kebijakan pengurangan risiko bencana dilaksanakan dengan secara terpadu antara upaya-upaya penanganan dan pengurangan risiko bencana secara komprehensif dan sistematis dengan didukung oleh suatu komitmen yang kuat dari semua pihak. Sehingga mampu mensinergikan upaya pengurangan risiko bencana. Dengan demikian menjadi harapan kita semua bahwa penanggulangan bencana dapat dilaksanakan dengan berbagai kegiatan, dengan sasaran yang jelas dan indikator yang terukur (kuantitatif/kualitatif). Untuk itulah Rencana Strategis (RENSTRA) BPBD ini dirumuskan. Sehingga kebijakan, strategi, program, dan kegiatan dikonstruksikan atas tujuan, sasaran dan indikator yang realistis sebagai komitmen dukungan terhadap visi dan misi Walikota Bengkulu sektor Penanggulangan bencana 5 (lima) tahun mendatang.

RENSTRA BPBD periode 2019 – 2023, merupakan road

map utama bagi pejabat eselon II, III, IV dan seluruh staf di

lingkungan BPBD dalam mewujudkan cita-cita Pemerintah Kota Bengkulu periode 2019 – 2023 yaitu usaha untuk mensinergi pembangunan berkelanjutan, dengan konsep rendah risiko bencana.

Fungsi Renstra BPBD adalah sebagai pedoman dalam melaksanakan program dan kegiatan selama lima tahunan yang selanjutnya akan dijabarkan dalam Rencana Kerja (Renja) tahunan sesuai dengan prioritas yang akan dicapai.

Penyusunan Rencana Strategis BPBD berpedoman kepada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 Tata Cara Perencanaan Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana

(11)

Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah serta mengarah kepada RPJMD Tahun 2019 – 2023, Rencana Stategis BPBD serta Rencana Strategis Badan Nasional Penanggulangan Bencana Republik Indonesia.

Adapun tahapan penyusunan Renstra BPBD adalah: 1. Persiapan Penyusunan Renstra

2. Membentuk Tim Penyusun Renstra yang terdiri dari Ketua Tim, Sekretaris Tim dan Kelompok Kerja;

3. Melakukan orientasi atau pengenalan Renstra kepada Tim Penyusun yang dilakukan untuk menyamakan persepsi dan memberikan pemahaman terhadap berbagai peraturan perundang-undangan berkaitan dengan perencanaan pembangunan nasional dan daerah, keterkaitannya dengan dokumen perencanaan lainnya, teknis penyusunan dokumen Renstra, dan menganalisis serta menginterpretasikan data dan informasi perencanaan pembangunan daerah yang diperlukan dalam menyusun Renstra;

4. Menyusun agenda kerja sebagai panduan kerja 5. Pengumpulan data dan informasi.

6. Penyusunan Rancangan Renstra

Pada tahap penyusunan rancangan Renstra terdiri dari dua tahap yaitu : a) Tahap perumusan rancangan Renstra

Perumusan isi dan substansi rancangan Renstra sangat menentukan kualitas dokumen Renstra yang akan dihasilkan. Salah satu dokumen rujukan awal dalam menyusun rancangan Renstra adalah Rancangan Awal RPJMD yang menunjukkan program dan target indikator kinerja yang harus dicapai oleh SKPD selama lima tahun, baik untuk mendukung visi/misi kepala daerah maupun untuk memperbaiki kinerja layanan dalam rangka pemenuhan

(12)

tugas dan fungsi perangkat daerah. Kegiatan-kegiatan perumusan rancangan Renstra yang dilakukan secara simultan dengan proses penyusunan RPJMD terdiri dari : Pengolahan data dan informasi, analisis gambaran pelayanan perangkat daerah, Review Renstra kementerian/lembaga dan Renstra SKPD, penelaahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), Analisis terhadap dokumen Hasil Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) sesuai dengan pelayanan atau tugas dan fungsi, perumusan isu-isu strategis, Perumusan visi dan misi perangkat daerah, perumusan tujuan pelayanan jangka menengah, dan Perumusan sasaran pelayanan jangka menengah perangkat daerah.

b) Tahap Penyajian rancangan Renstra

Hasil-hasil yang diperoleh dari kegiatan-kegiatan perumusan rancangan Renstra SKPD yang telah diuraikan sebelumnya, disusun secara sistematis kedalam naskah rancangan Renstra SKPD.

c) Penyusunan Rancangan Akhir Renstra

Penyusunan Rancangan Akhir Renstra SKP D merupakan penyempurnaan atas rancangan awal Renstra SKPD yang berpedoman pada RPJMD yang telah ditetapkan dengan Peraturan Walikota Bengkulu. Penyempurnaan Rancangan Renstra tersebut bertujuan untuk menyelaraskan tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsi SKPD yang telah ditetapkan dalam RPJMD.

d) Penetapan Renstra

Rancangan akhir Renstra ditetapkan dengan keputusan Kepala Daerah paling lambat 1 (satu) bulan setelah Peraturan Daerah tentang RPJMD ditetapkan.

(13)

e) Proses Penyusunan Renstra Perangkat

MEKANISME PENYUSUNAN RENSTRA

Proses Teknokratis Proses Politis

RP

JMN

 RPJPN 2005-2025  Rancangan Teknokratik RPJMN Rancangan Teknokratik Renstra K/L Aspirasi Masyarakat Hasil Evaluasi RPJMN Aspirasi Masyarakat t Hasil Evaluasi Renstra Sinkronisasi (Trilateral Meeting) Rancangan Renstra K/L Rancangan Awal RPJMN Platform Presiden Rancangan RPJMN Rancangan Akhir RPJMN RPJMN Sinkronisasi (Trilateral Meeting) Renstra K/L Pedo m an P enyus un an RPJ MN R EN ST R A Ped o man P en yu su n an Koordinasi Pemerintah Daerah

(14)

RENSTRA BPBD KOTA BENGKULU 2019-2023 Halaman 12

e) Proses Penyusunan Renstra Perangkat Daerah

Renstra BPBD merupakan bagian yang terintegrasi dengan perencanaan nasional dan Kabupaten/kota. Penyusunan Renstra BPBD 2019 - 2023 berpedoman pada RPJMD Tahun 2019-2023, Adapun hubungan Renstra Perangkat Daerah dengan dokumen perencanaan pembangunan daerah lainnya dapat dilihat dari gambar di bawah ini.

Hubungan Renstra Perangkat Daerah dengan Dokumen Lainnya

1.2 Landasan Hukum

Dasar-dasar hukum yang dapat menjadi acuan dalam p e n y u s u n a n d o k u m e n R e n c a n a S tr a t e gi s B a d a n Penanggulangan Bencana Kota Bengkulu tersebut, yaitu:

1. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1967 tentang Pembentukan Provinsi Bengkulu (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1967 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2828);

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2003 Nomor 47, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

(15)

3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara;

4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005- 2025, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

5. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penang-gulangan Bencana;

6. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);

7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 67 Tahun 2012 tentang Pedoman Kajian Lingkungan Hidup Strategis Dalam Penyusunan atau Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 994);

Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 86 Tahun 2017 Tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah.

9. Surat Edaran Bersama (SEB) Menteri Dalam Negeri dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Nomor 050/4936/SJ dan Nomor

(16)

0430/M.PPN/12/2016 tanggal 23 Desember 2016 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyelarasan RPJMD dengan RPJMN 2015-2019;

10. Peraturan Daerah Provinsi Bengkulu Nomor 6 Tahun 2010 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Bengkulu Tahun 2010 Nomor 6); 11. Peraturan Daerah Provinsi Bengkulu Nomor 2 Tahun

2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Bengkulu Tahun 2012-2032 (Lembaran Daerah Tahun 2012 Nomor 2);

12. Peraturan Daerah Provinsi Bengkulu Nomor 7 Tahun 2017 tentang Perubahan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021 (Lembaran Daerah Tahun 2016 Nomor 6/205);

13. Peraturan Daerah Kota Bengkulu Nomor 01 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Bengkulu Tahun 2007-2027 (Lembaran Daerah Kota Bengkulu Tahun 2010 Nomor 01);

14. Peraturan Daerah Kota Bengkulu Nomor 14 Tahun 2012 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bengkulu Tahun 2012-2032 (Lembaran Daerah Kota Bengkulu Tahun 2012 Nomor 14);

15. Peraturan Daerah Kota Bengkulu Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Bengkulu (Lembaran Daerah Kota Bengkulu Tahun 2016 Nomor 10);

16. Perda Kota Bengkulu Nomor 03 Tahun 2010 tentang Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Bengkulu.

(17)

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud penyusunan RENSTRA BPBD 2019-2023 adalah:

a. Sebagai pedoman dan acuan dalam penyusunan Rencana Kerja (Renja) Tahunan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bengkulu.

b. Menjamin terselenggaranya penanggulangan bencana secara terencana menyeluruh, terpadu, terkoordinasi, cepat dan tepat serta efektif dan efisiensi dalam rangka memberikan perlindungan kepada masyarakat dari ancaman, risiko dan dampak bencana.

c. Meningkatkan kualitas penanggulangan bencana berbasis informasi teknologi yang sinergis sehinga menghasilkan penanggulangan bencana yang berkualitas.

d. Meningkatkan sistim koordinasi yang terintegrasi dalam proses perencanaan pelaksanaan dan pengendalian penanggulangan bencana.

e. Mengembangkan penelitian sistim informasi, pelaporan dan evaluasi pelaksanaan penagulangan bencana yang efektif, efisien, dan akuntabel.

1.4 Sistematika Penulisan Kata Pengantar DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Landasan Hukum 1.3 Maksud Dan Tujuan 1.4 Sistematika Penulisan

(18)

BAB II GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH 2.1 Tugas, Fungsi, Dan Struktur Organisasi

Perangkat Daerah

2.2 Sumber Daya Perangkat Daerah 2.3 Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah 2.4 Tantangan Dan Peluang Pengembangan

Pelayanan Perangkat Daerah

BAB III PERMASALAHAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Dan Fungsi Pelayanan Perangkat Daerah 3.2 Telahaan Visi, Misi, Dan Program Kepala

Daerah Dan Wakil Kepala Daerah Terpilih 3.3 Telahaan Renstra/KL dan Renstra

3.4 Telahaan Rencana Tata Ruang Wilayah Dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

3.5 Penentuan Isu-Isu Strategis

BAB IV TUJUAN DAN SASARAN

4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Perangkat Daerah

BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, SERTA PENDANAAN

BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN BAB VIII PENUTUP

(19)

RENSTRA BPBD KOTA BENGKULU 2019-2023 Halaman 17

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH 2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Perangkat Daerah

Pelayanan penanggulangan bencana diselenggarakan dengan menggunakan manajemen penanggulangan, yang mencakup layanan sebelum terjadinya suatu bencana, pada saat terjadinya bencana dan layanan pada saat setelah terjadinya suatu kejadian bencana. Keseluruhan layanan tersebut dibingkai dalam upaya untuk adaptasi dan mitigasi bencana. Secara umum upaya-upaya adaptasi dan mitigasi yang menjadi kewenangan BPBD dalam menyelenggarakan layanan penanggulangan bencana difokuskan pada upaya-upaya yang bersifat non struktur.

Bencana, sebagai sebuah upaya maupun kegiatan yang secara dinamis melaksanakan fungsi-fungsi manajemen diseluruh tahapan penanggulangan bencana. Meliputi pencegahan, mitigasi, tanggap darurat, serta rehabilitasi dan rekonstruksi, dengan menggunakan seluruh potensi yang tersedia baik struktural maupun non-struktural. Guna melindungi sebesar-besarnya masyarakat, dan berusaha menekan sekecil kecilnya korban akibat bencana alam, serta meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengatasi ancaman yang menimpanya.

Pembentukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bengkulu sebagaimana telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor : 03 Tahun 2010 memiliki tugas pokok dan fungsi serta struktur organisasi sebagai berikut:

(20)

2.1.1. Tugas Pokok Perangkat Daerah

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Bengkulu mempunyai tugas melaksanakan:

1. Menetapkan pedoman dan pengarahan sesuai dengan kebijakan pemerintah kota dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana terhadap usaha penanggulangan bencana yang mencakup pencegahan bencana, penanganan darurat, rehabilitasi, serta rekonstruksi secara adil dan setara;

2. Menetapkan standarisasi serta kebutuhan penyelenggaraan penanggulangan bencana berdasarkan peraturan perundang-undangan;

3. Menyusun, menetapkan dan menginformasikan peta rawan bencana;

4. Menyusun dan menetapkan prosedur tetap penanganan bencana;

5. Melaksanakan penyelenggaraan penanggulangan bencana di Kota Bengkulu;

6. Melaporkan penyelenggaraan penanggulangan bencana kepada Walikota setiap sebulan sekali dalam kondisi normal dan setiap saat dalam kondisi darurat bencana;

7. Mengendalikan pengumpulan dan penyaluran uang dan barang; 8. Mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran yang diterima

dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah; dan

9. Melaksanakan kewajiban lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2.1.2. Fungsi Perangkat Daerah

Dalam melaksanakan tugas-tugas di atas, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Bengkulu menyelenggarakan fungsi:

(21)

1. Perumusan dan penetapan kebijakan penanggulangan bencana dan penanganan pengungsi dengan bertindak cepat, tepat, efektif, efisien; dan

2. Pengkoordinasian pelaksanaan kegiatan penanggulangan bencana secara terencana, terpadu dan menyeluruh.

2.1.3 Struktur Organisasi

Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsinya maka di bentuklah Peraturan Daerah Kota Bengkulu Nomor 03 tahun 2010 tentang Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Bengkulu. Struktur Organisasi BPBD sebagai berikut:

a. Kepala Pelaksana;

b. Sekretariat Unsur Pelaksana, terdiri dari: 1. Sub Bagian Umum;

2. Sub Bagian Keuangan; dan 3. Sub Bagian Perencanaan.

c. Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, terdiri dari: 1. Sub Bidang Pencegahan; dan

2. Sub Bidang Kesiapsiagaan.

d. Bidang Kedaruratan dan Logistik, terdiri dari: 1. Sub Bidang Kedaruratan; dan

2. Sub Bidang Logistik.

e. Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi, terdiri dari: 1. Sub Bidang Rehabilitasi; dan

2. Sub Bidang Rekonstruksi.

Untuk menjalankan tugas pokok dan fungsi, Kepala BPBD bertanggung jawab langsung kepada Walikota Bengkulu. Dalam menjalankan fungsinya kepala BPBD atas nama Walikota Bengkulu mengangkat seorang Kepala Pelaksana BPBD yang

(22)

bertanggung jawab langsung kepada Kepala BPBD. Dalam menjalankan tugas dan fungsinya Kepala Pelaksana BPBD dibantu oleh satu kepala bagian dan tiga kepala bidang. Masing-masing bagian dan bidang tersebut, dipimpin oleh seorang Kepala Bagian/Bidang yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Pelaksana BPBD sesuai dengan bidang tugasnya.

1. Kepala Sekretariat

Kepala Sekretariat mempunyai tugas membantu Kepala Pelaksana dalam mengkoordinasikan perencanaan, pembinaan, dan pengendalian terhadap program, administrasi, dan sumberdaya serta kerjasama. Dalam melaksanakan tugas Kepala Sekretariat mempunyai fungsi membantu Kepala Pelaksana dalam:

a. Pengkoordinasian, sinkronisasi, dan integrasi program perencanaan, dan perumusan kebijakan di lingkungan BPBD;

b. Pembinaan dan pelayanan administrasi ketatausahaan, hukum dan peraturan perundang-undangan, organisasi, tatalaksana, peningkatan kapasitas sumberdaya manusia, keuangan, perlengkapan, dan rumah tangga;

c. Pembinaan dan pelaksanaan hubungan masyarakat dan protokol;

d. Fasilitasi pelaksanaan tugas dan fungsi unsur pengarah penanggulangan bencana;

e. Pengumpulan data dan informasi kebencanaan di wilayah; f. Pengkoordinasian dalam penyusunan laporan

penanggulangan bencana.

Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Sekretariat dibantu oleh 3 (tiga) orang subbagian yaitu Subbagian Umum, Subbagian Keuangan, Subbagian Perencanaan.

(23)

Masing-masing subbagian tersebut dipimpin oleh kepala subbagian yang bertanggung jawab langsung kepada Kepala Sekretariat sesuai dengan bidang tugasnya.

Subbagian umum mempunyai tugas sebagai berikut:

 Menyusun bahan/program kegiatan Sub Bagian Umum;

 Membagi tugas kepada bawah sesuai bidang tugasnya;

 Memeriksa dan menilai hasil kerja bawahan;

 Menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan bidang tugas Sub Bagian Umum;

 Mengelola ketatausahaan naskah dinas meliputi: penerimaan, pendistribusian, ekspedisi, penggandaan, pengadministrasian, dan pengarsipan;

 Mengelola urusan rumah tangga BPBD meliputi: keprotokolan, dokumentasi, kebersihan, ketertiban, kenyamanan tata ruang BPBD;

 Menyiapkan data/informasi/statistik yang berkaitan dengan BPBD;

 Menyiapkan bahan koordinasi dengan unit kerja/instansi terkait sesuai dengan bidang tugasnya;

 Menyusun dan menyampaikan laporan pelaksanaan tugas sebagai pertanggungjawaban kepada atasan;

 Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan.

+Subbagian keuangan mempunyai tugas sebagai berikut:  Menyusun rencana/program kegiatan Sub Bagian

Keuangan;

 Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya;

(24)

 Menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan bidang tugas Sub Bagian Keuangan;

 Melaksanakan pengelolaan dan pengolahan keuangan BPBD meliputi: perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban dan pengawasan keuangan BPBD sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

 Melaksanakan pengolahan gaji, tunjangan, uang lembur, taspen, pegawai BPBD;

 Melakukan penghitungan, penagihan, penyetoran PPN/PPH yang berkaitan dengan BPBD;

 Melayani pemeriksaan keuangan BPBD oleh Inspektorat/BPKP/BPK;

 Menyiapkan bahan koordinasi dengan unit kerja/instansi terkait sesuai dengan bidang tugasnya;

 Menyusun dan menyampaikan laporan pelaksanaan tugas sebagai pertanggungjawaban kepada atasan;

 Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Subbagian perencanaan mempunyai tugas: •

 Menyusun rencana/program BPBD;

 Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya;

 Memeriksa dan menilai hasil kerja bawahan;

 Menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan bidang tugas Sub Bagian Perencanaan;

 Membuat dan menyusun rencana desain yang berkaitan dengan operasional kegiatan BPBD;

(25)

lingkup penyusunan program;

 Menyiapkan bahan koordinasi dengan unit kerja/intansi terkait sesuai dengan bidang tugasnya;

 Menyusun dan menyampaikan laporan pelaksanaan tugas sebagai pertanggungjawaban kepada atasan;

 Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan. 2. Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan

Bidang kesiapsiagaan dan pencegahan adalah unsur pelaksana teknis di bidang kesiapsiagaan dan pencegahan bencana yang membawahi subbid pencegahan dan subbid kesiapsiagaan. Bidang ini mempunyai tugas membantu kepala pelaksana dalam mengkoordinasikan dan melaksanakan kebijakan di bidang pencegahan, mitigasi, dan kesiapsiagaan pada prabencana serta pemberdayaan masyarakat. Dalam melaksanakan tugasnya bidang ini mempunyai fungsi membantu kepala pelaksana dalam:

a. Merumuskan kebijakan di bidang pencegahan, mitigasi, dan kesiapsiagaan pada prabencana serta pemberdayaan masyarakat;

b. Pengkoordinasian dan pelaksana kebijakan di bidang pencegahan, mitigasi dan kesiapsiagaan pada prabencana serta pemberdayaan masyarakat;

c. Pelaksanaan hubungan kerja dengan instansi atau lembaga terkait di bidang pencegahan, mitigasi dan kesiapsiagaan pada prabencana serta pemberdayaan masyarakat; dan d. Pemantauan, evaluasi, dan analisis pelaporan tentang

pelaksanaan kebijakan di bidang pencegahan, mitigasi dan kesiapsiagaan pada prabencana serta pemberdayaan masyarakat.

(26)

Kesiapsiagaan di bantu oleh 2 (dua) Subbid, yaitu Subbid pencegahan dan Subbid kesiapsiagaan. Masing-masing Subbid tersebut dipimpin oleh kepala Subbid yang bertanggung jawab langs u ng ke p ada K e pala B idang Pe nc e gaha n dan Kesiapsiagaan sesuai dengan bidang tugasnya.

Subbid Pencegahan mempunyai tugas :

a. Menyusun rencana/program di Sub Bidang Pencegahan; b. Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang

tugasnya;

c. Memeriksa dan menilai hasil kerja bawahan;

d. Melaksanakan pendataan wilayah-wilayah yang dinyatakan rawan bencana;

e. Menyusun, menetapkan, dan menginformasikan peta rawan bencana;

f. Menyiapkan bahan koordinasi penanggulangan bencana secara terintegrasi dengan SKPD lainnya di daerah, lembaga usaha dan/atau pihak lain yang dipandang perlu;

g. Memantau, mengevaluasi, dan menganalisis pelaporan tentang pelaksanaan kebijakan di bidang pencegahan; h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Subbid Kesiapsiagaan mempunyai tugas :

a. Menyusun rencana/program Sub Bidang Kesiapsiagaan;

b. Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya;

c. Memeriksa dan menilai hasil kerja bawahan;

d. Mendata, membentuk dan membina satuan tugas (satgas) dalam pemberdayaan masyarakat terhadap kesiapsiagaan pra bencana;

(27)

masyarakat dalam menghadapi bencana melalui media massa, leaflet, selebaran atau simulasi gempa;

f. Menyiapkan bahan koordinasi kesiapsiagaan bencana secara terintegrasi dengan SKPD lainnya di daerah, lembaga usaha dan/atau pihak lain yang dipandang perlu;

g. Memantau, mengevaluasi dan menginventarisir pelaporan tentang kesiapsiagaan bencana;

h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

3. Bidang Kedaruratan dan Logistik

Bidang Kedaruratan dan Logistik adalah unsur pelaksana teknis di bidang kedaruratan dan logistik. Bidang Kedaruratan dan Logistik mempunyai tugas membantu kepala pelaksana dalam mengkoordinasikan dan melaksanakan kebijakan penanggulangan bencana pada saat tanggap darurat dan dukungan logistik. Dalam melaksanakan tugasnya Bidang Kedaruratan dan Logistik mempunyai fungsi membantu kepala pelaksana dalam:

a. Perumusan kebijakan di bidang penanggulangan bencana pada saat tanggap darurat, penanganan pengungsi, dan dukungan logistik;

b. Pengkoordinasiaan dan pelaksanaan kebijakan di bidang penanggulangan bencana pada saat tanggap darurat, penanganan pengungsi, dan dukungan logistik;

c. Komando pelaksanaan penanggulangan bencana pada saat tanggap darurat;

d. Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dengan instansi dan/atau lembaga terkait lainnya pada saat tanggap darurat, penanganan pengungsi dan dukungan logistik; dan

(28)

e. Pemantauan, evaluasi, dan analisis pelaporan tentang pelaksanaan kebijakan di bidang penanggulangan bencana pada saat tanggap darurat, penanganan pengungsi, dan dukungan logistik.

Dalam melaksanakan tugasnya Bidang Kedaruratan dan Logistik di bantu oleh 2 (dua) Subbid yaitu Subbid kedaruratan dan Subbid logistik. Masing-masing Subbid sebagaimana dimaksud di atas, dipimpin oleh seorang Kepala Subbid yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, sesuai dengan bidang tugasnya.

Subbid Kedaruratan mempunyai tugas:

a. Menyusun rencana/program di Sub Bidang Kedaruratan; b. Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang

tugasnya;

c. Memeriksa dan menilai hasil kerja bawahan;

d. Merumuskan kebijakan di bidang penanggulangan bencana pada saat tanggap darurat, penanganan pengungsi;

e. Melaksanakan fungsi komando penanggulangan bencana pada saat tanggap darurat;

f. Menyiapkan bahan koordinasi secara terintegrasi dengan SKPD lainnya di daerah, lembaga usaha dan/atau pihak lain yang dipandang perlu;

g. Mendata, menginventarisir masyarakat yang terkena bencana;

h. Memantau, mengevaluasi dan menginventarisir pelaporan tentang ketanggapdaruratan bencana;

i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan Subbid logistik mempunyai tugas :

(29)

a. Menyusun rencana/program di Sub Bidang Logisistik; b. Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang

tugasnya;

c. Memeriksa dan menilai hasil kerja bawahan;

d. Merumuskan kebijakan di bidang logistik penanganan pengungsi;

e. Mendata dan menginventarisir keperluan logistik pengunsi / masyarakat yang terkena bencana;

f. Mendistribusikan keperluan logistik pengungsi/masyarakat yang terkena bencana;

g. Merekrut/mendata bantuan-bantuan logistik yang berasal dari masyarakat, lembaga swasta/pemerintah baik dalam maupun luar negeri;

h. Menyiapkan bahan koordinasi tentang kebutuhan logistik pengungsi/masyarakat yang terkena benca dengan SKPD lainnya di daerah, lembaga usaha dan/atau pihak lain yang dipandang perlu;

i. Memantau, mengevaluasi dan menginventarisir pelaporan tentang kesiapan logistik bagi pengungsi dan masyarakat yang terkena bencana;

j. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

4. Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi

Bidang rehabilitasi dan rekonstruksi dipimpin oleh kepala bidang yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Pelaksana. Bidang rehabilitasi dan rekonstruksi mempunyai tugas membantu kepala pelaksana dalam mengkoordinasikan dan melaksanakan kebijakan di bidang penanggulangan bencana pada pascabencana. Dalam melaksanakan tugas rehabilitasi dan rekonstruksi mempunyai fungsi membantu kepala pelaksana dalam:

(30)

a. Perumusan kebijakan di bidang penanggulangan bencana pascabencana.

b. Pengkooridinasian dan pelaksanaan kebijakan di bidang penanggulangan bencana pada pascabencana.

c. Pelaksanaan hubungan kerja di bidang penanggulangan bencana pada pascabencana.

d. Pemantauan, evaluasi, dan analisis pelaporan tentang pelaksanaan kebijakan di bidang penanggulangan bencana pada pascabencana.

Dalam melaksanakan tugasnya bidang rehabilitasi dan rekonstruksi dibantu oleh 2 (dua) subbid, yaitu subbid rehabilitasi dan subbid rekonstruksi. Masing-masing subbid tersebut, dipimpin oleh seorang Kepala Subbid yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi sesuai dengan bidang tugasnya.

Subbid Rehabilitasi mempunyai tugas :

a. Menyusun rencana/program di Sub Bidang Rehabilitasi; b. Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang

tugasnya;

c. Memeriksa dan menilai hasil kerja bawahan;

d. Merumuskan kebijakan di bidang rehabilitasi pasca bencana;

e. Melaksanakan rehabilitasi mental masyarakat yang terkena bencana dan pengungsi melalui hiburan, permainan, pemeriksaan kesehatan dan kegiatan-kegiatan lainnya yang dapat menghilangkan trauma pada masyarakat akibat bencana;

f. Mendata, menginventarisir, membantu dan memfasilitasi lembaga swasta/pemerintah baik dalam maupun luar negeri yang akan membantu pelaksanaan rehabilitasi pada

(31)

masyarakat yang terkenan bencana maupun pengungsi; g. Mendata masyarakat yang terkena bencana yang berakibat

cacatnya fisik/mental dan memfasilitasi pada dinas/lembaga lain yang terkait;

h. Menyiapkan bahan koordinasi di bidang rehabilitasi

bencana secara terintegrasi dengan SKPD lainnya di daerah, lembaga usaha dan/atau pihak lain yang dipandang perlu; i. Memantau, mengevaluasi dan menginventarisir pelaporan

tentang kegiatan rehabilitasi terhadap masyarakat yang terkena bencana dan pengungsi;

j. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Subbid Rekonstruksi mempunyai tugas:

a. Menyusun rencana/program di Sub Bidang Rekonstruksi; b. Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang

tugasnya;

c. Memeriksa dan menilai hasil kerja bawahan;

d. Merumuskan kebijakan dan pola di bidang rekonstruksi pasca bencana;

e. Mendata, menginventarisir rumah warga yang perlu mendapat rekonstruksi;

f. Menyalurkan bantuan berupa uang/bahan bangunan untuk perbaikan rumah warga yang rusak akibat bencana;

g. Menyiapkan bahan koordinasi di bidang rekonstruksi dengan SKPD lainnya di daerah, lembaga usaha dan/atau pihak lain yang dipandang perlu;

h. Memantau, mengevaluasi dan menginventarisir pelaporan tentang kondisi rumah warga yang rusak akibat bencana; i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

(32)

RENSTRA BPBD KOTA BENGKULU 2019-2023 Halaman 30

Struktur Organisasi BPBD Kota Bengkulu Berdasarkan Perda 03 Tahun 2010 KEPALA PELAKSANA

SEKRETARIS

Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan

Kabid. Kedaruratan dan Logistik

Kabid. Rehabilitasi dan Rekonstruksi

Subbid.

Pencegahan Kedaruratan Subbid.

Subbid. Rehabilitasi Subbid Rekonstruksi Subbid. Logistik Subbid. Kesiap Siagaan Kelompok Jabatan

Fungsional SATUAN TUGAS

Subbag. Umum Subbag Keuangan Subbag. Perencanaan

(33)

2.2 Sumber Daya Perangkat Daerah

Keberhasilan pelaksanaan tugas dan fungsi BPBD sebagaimana tersebut di atas, sangat dipengaruhi oleh faktor kunci berupa dukungan sumber daya manusia dan perlengkapan peralatan kerja. Jumlah tenaga/pegawai BPBD per Januari 2019, baik yang terdiri dari Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun tenaga kontrak adalah 47 orang. Dengan rincian 33 orang berjenis kelamin laki-laki (70 %) dan 14 orang berjenis kelamain perempuan (30 %).

Tabel. 2.1

JUMLAH PEGAWAI BPBD

BERDASARKAN STATUS KEPEGAWAIAN DAN JENIS KELAMIN

No. PEGAWAI Jenis Kelamin Jumlah Laki- Laki Perempuan A. Pegawai Negeri Sipil

1. Kepala Pelaksana 1 0 1

2. Sekretariat 3 6 9

3. Bidang Pencegahan dan

Kesiapsiagaan 7 1 8

4. Bidang Kedaruratan dan Logistik

8 2 10

5. Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi

5 2 7

B. Pegawai Kontrak

6. Tenaga Kontrak 9 3 12

T o t a l 33 14 47

Jumlah ASN pada BPBD dilihat dari golongan/pangkat dapat dijelaskan sebagai berukut: 12 orang (34 %) golongan IV, 18 orang (52 %) golongan III dan sisanya 5 orang (14 %) golongan II.

(34)

RENSTRA BPBD KOTA BENGKULU 2019-2023 Halaman 32

Tabel. 2.2 JUMLAH ASN BPBD

BERDASARKAN GOLONGAN/KEPANGKATAN

No. PEGAWAI GOLONGAN JUM

LAH II III IV

1. Kepala Pelaksana - - 1 1

2. Sekretariat 1 5 3 9

3. Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan

Kesiapsiagaan

0 5 3

8 4. Bidang

Kedaruratan dan Logistik 4 4 2 10 5. Bidang Rehabilitasi dan

Rekonstruksi 0 4 3 7

TOTAL 5 18 12 35

Pegawai BPBD baik ASN maupun tenaga kontrak sebanyak 6 orang (34,0%) berpendidikan SMU dan Diploma III, 26 orang (56 %) berpendidikan sarjana (S-1), sisanya 5 orang (10 %) berpendidikan Pasca sarjana. ASN BPB D baik yang berpendidikan Sarjana maupun Pasca Sarjana tersebar pada berbagai macam konsentrasi ilmu.

Tabel. 2.3

JUMLAH PEGAWAI BPBD BERDASARKAN PENDIDIKAN No. PEGAWAI SMA/D3 P E N D I D I K A N S-1 S-2 JML

1. Kepala Pelaksana 1 1

2. Sekretariat 1 8 0 9

3. Bidang Pencegahan dan

Kesiapsiagaan 7 1 8

4. Bidang Kedaruratan dan

Logistik 4 5 1 10

5. Bidang Rehabilitasi dan

Rekonstruksi 0 4 3 7

6. Tenaga Kontrak 11 1 0 12

(35)

Aset (assets) adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan darimana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh perusahaan. Aset BPBD diperoleh dari hasil pengadaan yang didanai sepenuhnya oleh Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).

Manfaat ekonomi masa depan yang terwujud dalam aset adalah potensi dari aset tersebut untuk memberikan sumbangan, baik langsung maupun tidak langsung, dalam bentuk barus kas dan setara kas kepada BPBD guna menunjang tercapainya kinerja pelayanan penanggulangan bencana sesuai dengan standar dan kriteria yang berlaku.

Tabel. 2.4

DAFTAR ASET BPBD KOTA BENGKULU TAHUN 2019 N Noo NNaammaaBBaarraanngg JJuummllaahh TTHH B Beellii M Meerrkk DDaannaa 1 1 22 33 44 55 66 1 1.. GGeedduunnggKKaannttoorr 33UUnniitt -- AAPPBBDD 2 2.. GGeedduunnggGGuuddaanngg 11UUnniitt 22001111 -- AAPPBBDD 3 3.. MMoobbiill 11UUnniitt 22000099 FFoorrddRRaannggggeerr AAPPBBNN 4 4.. MMoobbiill 11UUnniitt 22001122 IIzzuuzzuuDD--MMaaxx AAPPBBNN 5 5.. SSeeppeeddaaMMoottoorr 22UUnniitt 22001111 KKaawwaassaakkii KKLLXX 1 15500 A APPBBNN 6 6.. SSeeppeeddaaMMoottoorr 11UUnniitt 22001111 HHoonnddaa NNeeww M Meeggaapprroo A APPBBDD 7 7.. SSeeppeeddaaMMoottoorr 11UUnniitt 22001111 HHoonnddaaRReevvoo 8 8.. PPeerraahhuuKKaarreett 22UUnniitt 22001111 AAPPBBNN 9 9.. KKuurrssiiTTaammuu 11UUnniitt 22000099 LLiiggnnaa AAPPBBDD 1 100.. MMeejjaa½½BBiirroo 1177bbuuaahh 22000099 UUnnoo AAPPBBDD 1 111.. KKoommppuutteerr 22UUnniitt 22000099 AAcccceerr AAPPBBDD 1 122.. MMeejjaaKKoommppuutteerr 22BBuuaahh 22000099 LLiiggnnaa AAPPBBDD 1 133.. SSttaappooll 11BBuuaahh 22000099 MMaattssuunnaaggaa AAPPBBDD 1 144 KKiippaassAAnnggiinnBBeessaarr 11BBuuaahh 22000099 MMaattssuunncchhii AAPPBBDD 1 155.. KKiippaassAAnnggiinnKKeecciill 11BBuuaahh 22000099 MMaassppiioonn AAPPBBDD 1 166.. TTVV1144IInncc 11BBuuaahh 22000099 SShhaarrpp AAPPBBDD 1 177.. KKuurrssiiPPllaassttiikk 2200BBuuaahh 22000099 EEnngggglleeBBrraanntt AAPPBBDD 1 188.. IInnffooccuuss 11SSeett 22000099 IInnFFookkuuss AAPPBBDD 1 199.. LLaayyaarriinnFFookkuuss 11BBuuaahh 22000099 TTrriippoottiiSSccrreenn AAPPBBDD 2 200.. DDiissppeenncceerr 11BBuuaahh 22000099 MMIIyyaakkoo AAPPBBDD 2 211.. AACC 22BBuuaahh 22000099 SShhaarrpp AAPPBBDD

(36)

RENSTRA BPBD KOTA BENGKULU 2019-2023 Halaman 34

2 222.. MMeessiinnTTiikk 11BBuuaahh 22000099 RRooyyaall AAPPBBDD 2 233.. LLeemmaarrii 44BBuuaahh 22000099 LLiiggnnaa AAPPBBDD 2 244.. KKuurrssiiPPuuttaarr 11BBuuaahh 22000099 PPuuttaarr AAPPBBDD 2 255.. RRiigg 11SSeett 22000099 KKeennwwoooodd AAPPBBDD 2 266.. HHaannddyyTTaallkkii 33UUnniitt 22000099 KKeennwwoooodd AAPPBBDD 2 277.. PPiippaa 11SSeett 22000099 GGaallvvaanniiss AAPPBBDD 2 288.. AAnntteenneeRRiigg 11SSeett 22000099 RRiigg AAPPBBDD 2 299.. TTeerraalliiss 4400BBuuaahh 22000099 BBeessiiUUlliirr AAPPBBDD 3 300.. PPiirriinngg 11LLuussiinn 22000099 DDuurraalleegg AAPPBBDD 3 311.. GGeellaassBBeessaarr 11LLuussiinn 22000099 BBeennhhooooll AAPPBBDD 3 322.. GGeellaassEElleeggaannccee 11LLuussiinn 22000099 EElleeggaannccee AAPPBBDD 3 333.. GGeellaassBBeelliimmbbiinngg 11LLuussiinn 22000099 BBBBCC AAPPBBDD 3 344.. AAllaarrmmGGeemmppaa 44BBuuaahh 22000099 EEaarrttqquuaakkee AAPPBBDD 3 355.. PPoottBBuunnggaa 11BBuuaahh 22000099 SSttaannddaarrtt AAPPBBDD 3 366.. FFhhoottooPPrreess//WWaakkiill 22BBuuaahh 22000099 SSttaannddaarrtt AAPPBBDD 3 377 FFhhoottooWWaallii//WWaawwaallii 22BBuuaahh 22000099 SSttaannddaarrtt AAPPBBDD 3 388.. PPaappaannNNaammaaBBaaddaann 11BBuuaahh 22000099 SSttaannddaarrtt AAPPBBDD 3 399.. BBiillllbbooaarrdd 11BBuuaahh 22001111 SSttaannddaarrtt AAPPBBDD 4 400.. LLaappttoopp 22uunniitt 22001111 LLeennoovvoo AAPPBBDD 4 411.. PPrriinntteerr 22UUnniitt 22001111 CCaannoonn AAPPBBDD 4 422.. MMeejjaaKKoommppuutteerr 22BBuuaahh 22001111 LLiiggnnaa AAPPBBDD 4 433.. KKoommppuutteerrPPCC 22UUnniitt 22001111 AAcccceerr AAPPBBDD 4 444.. TTVV 11UUnniitt 22001111 LLGG AAPPBBDD 4 455.. TTaappeeWWiirraalleess 11UUnniitt 22001111 DDaattMMGG AAPPBBDD 4 466.. CCaammeerraa 11UUnniitt 22001111 FFuujjiiFFiinneettxx AAPPBBDD 4 477.. HHaannddyyccaammee 11UUnniitt 22001111 SSoonnnnyy AAPPBBDD 4 488.. MMeejjaaBBiirroo 11BBuuaahh 22001111 SSttaannddaarrtt AAPPBBDD 4 499.. MMeejjaa½½BBiirroo 22BBuuaahh 22001111 SSttaannddaarrtt AAPPBBDD 5 500.. KKuurrssiiBBiirroo((ppuuttaarr)) 11BBuuaahh 22001111 SSttaannddaarrtt AAPPBBDD 5 511.. KKuurrssii 11BBuuaahh 22001111 SSttaannddaarrtt AAPPBBDD 5 522.. MMeejjaaRRaappaatt 11BBuuaahh 22001122 PPaabbrriikkaann AAPPBBDD 5 533.. MMeejjaaBBiirroo 11BBuuaahh 22001122 UUnnoo AAPPBBDD 5 544.. KKuurrssiiPPiimmppiinnaann 11BBuuaahh 22001122 EEddaaCCRR220033 AAPPBBDD 5 555.. KKuurrssiiSSttaaff 1100BBuuaahh 22001122 FFuuttuurraa AAPPBBDD 5 566.. TTeennddaaGGuulluunngg 220000UUnniitt 22001122 SSttaannddaarrtt AAPPBBNN 5 577.. MMaattrraass 220000UUnniitt 22001122 SSttaannddaarrtt AAPPBBNN 5 588.. KKoommppoorr SSeerrbbaa G Guunnaa 1 15500UUnniitt 22001122 SSttaannddaarrtt AAPPBBNN 5 599.. SSeelliimmuutt 220000UUnniitt 22001122 SSttaannddaarrtt AAPPBBNN 6 600.. PPeerraahhuuKKaarreett 11UUnniitt 22001133 SSttaannddaarrtt AAPPBBNN 6 611.. MMeessiinnPPeerraahhuuKKaarreett 11UUnniitt 22001133 SSttaannddaarrtt AAPPBBNN 6 622.. TTeennddaaPPoosskkoo 11 SSeett 22001133 SSttaannddaarrtt AAPPBBNN 6 633.. TTeennddaaPPeenngguunnggssii 33 SSeett 22001133 SSttaannddaarrtt AAPPBBNN 6 644.. SSoollaarr LLaammpp 55UUnniitt 22001133 SSttaannddaarrtt AAPPBBNN 6 655.. TTeennddaaKKeelluuaarrggaa 1122SSeett 22001133 SSttaannddaarrtt AAPPBBNN 6 666.. SSoollaarrHHaannddlleeLLaammpp 1122SSeett 22001133 SSttaannddaarrtt AAPPBBNN 6 677.. VVaalllleedd 2255SSeett 22001133 SSttaannddaarrtt AAPPBBNN 6 688.. HHaannddyyTTaallkkyy 22UUnnttii 22001133 SSttaannddaarrtt AAPPBBNN 6 699.. RRIIGG 11 SSeett 22001133 SSttaannddaarrtt AAPPBBNN 7 700.. SSSSBB 11UUnniitt 22001133 SSttaannddaarrtt AAPPBBNN 7 711.. SSeenntteerr HHIIDD SSeeaarrcchh L Liigghhtt 11UUnniitt 22001133 SSttaannddaarrtt AAPPBBNN

(37)

7 722.. GGeennsseett55..55KKVVAA 11UUnniitt 22001133 SSttaannddaarrtt AAPPBBNN 7 733.. WWaatteerr TTrreeaattmmeenntt P Poorrttaabbllee 11 SSeett 22001133 SSttaannddaarrtt AAPPBBNN 7 744.. TTeennddaaBBiiaassaa 11118844UUnniitt 22000099 SSttaannddaarrtt AAPPBBDD 7 755.. TTeennddaaPPlleettoonn 2244uunniitt 22000099 SSttaannddaarrtt AAPPBBDD 7 766.. KKuuaalliiBBeessaarr 88BBuuaahh 22001100 SSttaannddaarrtt AAPPBBDD 7 777.. KKuuaalliiSSeeddaanngg 55BBuuaahh 22001100 SSttaannddaarrtt AAPPBBDD 7 788.. DDaannddaanngg 66BBuuaahh 22001100 SSttaannddaarrtt AAPPBBDD 7 799.. PPaannccii 1155BBuuaahh 22001100 SSttaannddaarrtt AAPPBBDD 8 800.. EEmmbbeerrBBeessaarr 1155BBuuaahh 22001100 SSttaannddaarrtt AAPPBBDD 8 811.. EEmmbbeerrKKeecciill 1155BBuuaahh 22001100 SSttaannddaarrtt AAPPBBDD 8 822.. PPiirriinnggPPllaassttiikk 2200BBuuaahh 22001100 SSttaannddaarrtt AAPPBBDD 8 833.. SSeennddookkMMaakkaann 2200BBuuaahh 22001100 SSttaannddaarrtt AAPPBBDD 8 844.. GGeellaass 2200BBuuaahh 22001100 SSttaannddaarrtt AAPPBBDD 8 855.. GGaayyuunnggMMaannddii 5500BBuuaahh 22001100 SSttaannddaarrtt AAPPBBDD 8 866.. CCeerreettBBeessaarr 1155BBuuaahh 22001100 SSttaannddaarrtt AAPPBBDD 8 877.. CCeerreettSSeeddaanngg 1155BBuuaahh 22001100 SSttaannddaarrtt AAPPBBDD 8 888.. TTaabbuunnggGGaass 22BBuuaahh 22001100 PPeerrttaammiinnaa AAPPBBDD 8 899.. KKoommppoorrGGaass 22BBuuaahh 22001100 HHoocckk AAPPBBDD 9 900.. TTeerrmmoossNNaassii 1100BBuuaahh 22001111 SSttaannddaarrtt AAPPBBDD 9 911.. DDaannddaannggBBeessaarr 55BBuuaahh 22001111 SSttaannddaarrtt AAPPBBDD 9 922.. IIrruussBBeessaarr 1122BBuuaahh 22001111 SSttaannddaarrtt AAPPBBDD 9 933.. IIrruussSSeeddaanngg 1122BBuuaahh 22001111 SSttaannddaarrtt AAPPBBDD 9 944.. PPiissaauuSSaayyuurr 2244BBuuaahh 22001111 SSttaannddaarrtt AAPPBBDD 9 955.. TToopplleess 1100BBuuaahh 22001111 SSttaannddaarrtt AAPPBBDD 9 966.. MMaannggkkookk 1100BBuuaahh 22001111 SSttaannddaarrtt AAPPBBDD 9 977.. KKoommppoorrGGaass 44BBuuaahh 22001111 SSttaannddaarrtt AAPPBBDD 9 988.. SSeennddookkNNaassii 2244BBuuaahh 22001111 SSttaannddaarrtt AAPPBBDD 9 999.. BBaasskkoomm 2200BBuuaahh 22001111 SSttaannddaarrtt AAPPBBDD 1 10000.. PPiirriinnggMMaakkaann 5500BBuuaahh 22001111 SSttaannddaarrtt AAPPBBDD 1 10011.. CCaannggkkiirr 5500BBuuaahh 22001111 SSttaannddaarrtt AAPPBBDD 1 10022.. DDeerriijjeenn 1100BBuuaahh 22001111 SSttaannddaarrtt AAPPBBDD 1 10033.. SSiinnttoonnggKKaayyuu 2244BBuuaahh 22001111 SSttaannddaarrtt AAPPBBDD 1 10044 KKuuaallii3322 88BBuuaahh 22001111 SSttaannddaarrtt AAPPBBDD 1 10055 KKuuaallii2244 88BBuuaahh 22001111 SSttaannddaarrtt AAPPBBDD 1 10066 PPaanniiccbbeessaarr3300 1100BBuuaahh 22001111 SSttaannddaarrtt AAPPBBDD 1 10077 TTaammppaahh 1100BBuuaahh 22001111 SSttaannddaarrtt AAPPBBDD 1 10088 SSeerrookk 1100BBuuaahh 22001111 SSttaannddaarrtt AAPPBBDD 1 10099 TTuunnggkkuu 44BBuuaahh 22001111 SSttaannddaarrtt AAPPBBDD 1 11100 SSeenntteerr66bbaatteerree 55BBuuaahh 22001111 SSttaannddaarrtt AAPPBBDD 1 11111 JJaassHHuujjaann 1100BBuuaahh 22001111 SSttaannddaarrtt AAPPBBDD 1 11122 LLaammppuucceeppllookk 1100BBuuaahh 22001111 SSttaannddaarrtt AAPPBBDD 2.3 Kinerja Pelayanan BPBD

Sejak dibentuk sejak tahun 2010, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Bengkulu (BPBD) terus berbenah untuk meningkatkan peran dan fungsinya terutama dalam menghadapi bencana bencana besar. Adapun kinerja pelayanan terdapat pada Tabel 2.5. yang bersumber dari Tabel T-C.23 sebagai berikut:

(38)

Tabel. T-C.23

Pencapaian Kinerja Pelayanan BPBD Kota Bengkulu

No. KINERJA BPBD INDIKATOR TARGET NSPK TARGET IKK

TARGET INDIKATO R LAINNYA

TARGET RENSTRA BPBD TAHUN KE - REALISASI CAPAIAN RENSTRA BPBD TAHUN KE - RASIO CAPAIN RENSTRA BPBD TAHUN KE - 2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) 1 DDiitteettaappkkaannnnyyaa s seejjuummllaahhrreegguullaassii p peennaanngggguullaannggaann b beennccaanna a

1 Dok 5 Dok 1 Dok 1 Dok 1 Dok 1 Dok 5 Dok 1 Dok 1 Dok 1 Dok 1 Dok 100% 100% 100% 100% 100%

2 TTeerrssuussuunnnnyyaa s seejjuummllaahh d dookkuummeenn p peerreennccaannaaaann t teerrkkaaiitt p peennaanngggguullaannggaann b beennccaanna a

1 Dok 2 Dok 4 Dok 4 Dok 4 Dok 2 Dok 22DDookk 44DDookk 44DDookk 44DDookk 22DDookk 100% 100% 100% 100% 100%

3 PPeenniinnggkkaattaann J JuummllaahhSSDDMM y yaannggbbeerrkkuuaalliittaass d daallaamm p peennyyeelleennggggaarraaaann P PBB

20 Org 20 Org 30 Org 35 Org 40 Org 50 Org 20 Org 30 Org 35 Org 4400OOrrgg 5500OOrrgg 100% 100% 100% 100% 100%

4 J Jeenniissssaarraannaaddaann p prraassaarraannaayyaanngg m meemmaaddaaiiddaallaamm p peennyyeelleennggggaarraaaann P Peennaanngggguullaannggaann B Beennccaannaa

(39)

5 P Peenniinnggkkaattaann j juummllaahhppeettuuggaass d daannmmaassyyaarraakkaatt y yaanngg m meennddaappaattkkaann p prrooggrraammddaallaamm u uppaayyaa m meenniinnggkkaattkkaann k keessaaddaarraann,, k keemmaammppuuaannddaann k keessiiaappssiiaaggaaaann d daallaamm m meenngghhaaddaappii b beennccaanna a 4.000 4.000 4.500 5.000 5.5000 6.000 4.000 4.500 5.000 5.5000 6.000 100% 100% 100% 100% 100% 6 PPeenniinnggkkaattaann j juummllaahhuuppaayyaa p peennyyeellaammaattaann d daanneevvaakkuuaassii k koorrbbaannbbeennccaannaa d daannppeennaannggaannaann p peenngguunnggssii

7 Paket 7 Paket 7 Paket 7 Paket 7 Paket 7 Paket 7 Paket 7 Paket 7 Paket 7 Paket 7 Paket 100% 100% 100% 100% 100%

7 P Peenniinnggkkaattaann j juummllaahhuuppaayyaa p peerrbbaaiikkaann,, p peemmeelliihhaarraaaann d daann p peemmbbaanngguunnaann p paassccaabbeennccaanna a

(40)

Adapun program dan kegiatan yang perlu mendapatkan perhatian adalah :

1. Peningkatan SDM yang berkualitas dalam penyelengaraan PB 2. Peningkatan Jumlah Petugas relawan

3. Peningkatan jumlah upaya penyelamatan dan evakuasi penanganan korban bencana.

4. Peningkatan jumlah upaya perbaikan dan pemeliharaan bangunan yang terkena dampak bencana.

Anggaran dan realisasi pendanaan pelayanan BPBD Kota Bengkulu dapat dilihat pada Tabel. 2.6 yang bersumber dari Tabel T-C.24 sebagai berikut.

(41)

Tabel. T-C.24

ANGGARAN DAN REALISASI PENDANAAN PELAYANAN BPBD KOTA BENGKULU TAHUN ANGGARAN 2014 - 2018 URAIAN ANGGARAN (Rp.) PADA TAHUN KE - REALISASI ANGGARAN (Rp.) PADA TAHUN KE -

RASIO ANTARA REALISASI DAN

ANGGARAN TAHUN KE - RATA - RATA PERTUMBUHAN 2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018 ANGGARAN (Rp.) REALISASI (Rp.) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 644.577.000 973.542.000 1.208.097.500 982.753.750 988.938.000 644.577.000 907.717.741 1.147.824.696 922.906.423 958.855.803 1,0 0,9 0,10 0,9 0,10 86.090.250 78.569.701 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

0 101.420.000 138.620.000 98.200.000 87.000.000 0 101.015.000 138.620.000 98.171.400 83.841.000 0 1,0 1,0 0,10 0,10 (4.806.667) (5.724.667)

Program Peningkatan Disiplin Aparatur

0 53.000.000 0 0 0 0 52.950.000 0 0 0 0 0,10 0 0 0 0 0 Program Peningkatan Kapasitas

Sumber Daya Aparatur

47.750.000 84.850.000 167.398.400 0 0 47.750.000 75.602.000 159.270.000 0 0 1,0 0,9 0,10 0 0 59.824.200 55.760.000 Program Peningkatan

Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 47.405.000 77.623.000 40.970.000 27.000.000 27.000.000 47.405.000 77.587.000 40.970.000 26.999.000 26.175.000 1,0 0,10 1,0 0,10 0,10 (5.101.250) (5.307.500) Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial 0 207.183.000 0 0 0 0 207.183.000 0 0 0 0 1,0 0 0 0 0 0 Program Pencegahan Dini

dan Penanggulangan Korban Bencana Alam

0 469.870.000 339.900.000 254.230.000 316.630.000 0 415.580.500 339.900.000 253.923.600 312.258.000 0 0,9 1,0 0,10 0,10 (51.080.000) (34.440.833) Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi 74.938.000 114.930.000 115.900.000 0 23.500.000 74.938.000 107.098.300 113.081.984 0 23.320.000 1,0 0,9 0,10 0 0,10 (17.146.000) (12.206.000) Program Pemberdayaan Masyarakat Kecamatan 0 61.940.000 61.000.000 0 0 0 58.805.500 57.900.000 0 0 0 0,9 0,9 0 0 (940.000) (905.500) Program Peningkatan Kapasitas

Kesiapsiagaan dan Penanggulangan Resiko Bencana

(42)

RENSTRA BPBD KOTA BENGKULU 2019-2023 Halaman 40

Program Tanggap Darurat Bencana 100.000.000 129.000.000 235.300.000 105.000.000 229.665.000 100.000.000 128.497.000 155.871.000 66.388.660 229.609.000 1,0 0,10 0,7 0,6 0,10 32.416.250 32.401.000 32.401.000 Program Optimalisasi SDM,

Peralatan dan Logistik

0 0 0 0 120.000.000 0 0 0 0 120.000.000 0 0 0 0 1,0 0 0 Program Rehabilitasi

dan Rekontruksi Bencana

(43)

Dilihat dari tabel T.C.24 tersebut diatas, rata-rata telah tercapai target pelayanan. Contohnya pada pelayanan administrasi perkantoran dari rata-rata anggaran Rp.86.090.250 telah terealisasi sebesar Rp. 78.569.701 berarti telah 91 % pelayanan telah dilaksanakan.

Rasio realisasi anggaran dapat dikatakan baik pada tahun 2014 dan 2018 dikarenakan telah terlaksana semua pelayanan. Sedangkan tahun 2015, 2016 dan 2017 masih ada sedikit dana yang tersisa dikarenakan adanyanya perubahan anggaran dan kegiatan. Akan tetapi meskipun pelayanan yang telah dilaksanakan hasilnya sudah baik tetap mempunyai tantangan dan permasalahan. Tantangan dan permasalahan tersebut memacu untuk dicari jalan keluarnya dan bisa menciptakan pelayanan yang lebih baik lagi.

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat Daerah.

BPBD dalam menjalankan tugas dan fungsinya tidak terlepas dari berbagai permasalahan yang dihadapi baik internal maupun eksternal. Akan tetapi permasalahan-permasalahan yang dihadapi tersebut harus dipandang sebagai suatu tantangan dan peluang dalam rangka meningkatkan dan mengembangkan pelayanan BPBD Kota Bengkulu. Tantangan yang harus dihadapi adalah mengubah paradigma penanggulangan bencana dari responsif ke preventif yaitu manajemen risiko bencana. Paradigma baru ini perlu disosialisasikan agar terdapat pemaduan pengurangan risiko bencana ke dalam kebijakan dan program pembangunan sehingga terbangun mekanisme penanggulangan bencana yang terpadu, efektif dan efesien.

(44)

RENSTRA BPBD KOTA BENGKULU 2019-2023 Halaman 42

pengembangan kapasitas dalam penanggulangan bencana. Dengan jumlah penduduk yang besar dan banyaknya penduduk yang tinggal di daerah rawan bencana maka banyak komunitas masyarakat yang perlu menerima gladi, simulasi dan pelatihan kebencanaan. Aparat pemerintah juga perlu diberi pelatihan kebencanaan agar dapat melaksanakan pembangunan yang berperspektif pengurangan risiko dan menyelengggarakan tanggap darurat serta pemulihan bencana dengan baik. Kebutuhan sarana dan prasarana penanggulangan bencana juga belum terpenuhi secara ideal.

Terlepas dari besarnya tantangan yang dihadapi ada peluang yang dapat dimanfaatkan, yaitu diterbitkannya Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penangulangan Bencana yang diikuti dengan terbitnya Peraturan-peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden, Peraturan Menteri dan Peraturan Kepala BNPB.

Berdasarkan analisis terhadap permasalahan internal maupun eksternal, dalam hal ini dengan menggunakan metode SWOT Analisis. Dalam analisis SWOT Lingkungan internal meliputi Strength (Kekuatan) dan Weaknesses (Kelemahan ), sedangkan Lingkungan eksternal meliputi Oppurtunity (Peluang) dan Threaths (Ancaman). Adapun Masing-masing kondisi lingkungan internal dan eksternal antara lain sebagai berikut : 1. Lingkungan Internal

KEKUATAN (S)

1. Tersedianya Landasan hukum penyelenggaraan penanganan bencana dengan terbitnya Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana;

2. Diterbitkannya aturan-aturan turunan dari Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 yang terdiri dari Peraturan

(45)

Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana, Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2008 Tentang Pendanaan dan Pengelolaan Bantuan Bencana, serta Peraturan-peraturan Kepala BNPB.

3. Dibentuknya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bengkulu berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 03 Tahun 2010;

4. Dukungan Walikota terhadap penanggulangan bencana sangat besar;

5. Dimilikinya relawan satuan tugas penanggulangan bencana;

6. Adanya dukungan dana APBD Kota Bengkulu.

KELEMAHAN (W)

1. Belum memadainya prosedur dan regulasi sebagai pedoman penyelenggaraan penanganan bencana;

2. Terdapat perbedaan aturan mengenai Dana Siap Pakai antara Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2008 tentang Pendanaan dan Pengelolaan Bantuan Bencana dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

3. Belum memadainya kualitas dan kuantitas sumber daya manusia;

4. Masih terbatasnya sarana dan prasarana dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana;

5. Belum optimalnya koordinasi pelaksanaan penanggulangan bencana;

(46)

RENSTRA BPBD KOTA BENGKULU 2019-2023 Halaman 44

komunikasi kebencanaan secara terpadu dan terintegrasi; 7. Belum tersosialisasikan secara luas paradigma baru

penanggulangan bencana;

8. Belum tersedianya dana kontigensi untuk penanggulangan bencana.

2. Lingkungan Eksternal PELUANG (O)

1. Pesatnya perkembangan teknologi untuk menunjang kegiatan di bidang kebencanaan yang dapat dimanfaatkan untuk mengurangi risiko-risiko bencana;

2. Tingginya partisipasi masyarakat dalam program/kegiatan kebencanaan;

3. Adanya dukungan dari lembaga/instansi pemerintahan yang terkait;

4. Adanya dukungan kebijakan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Bengkulu;

5. Adanya nilai-nilai gotong royong dan kebersamaan yang masih relatif kuat dipegang oleh masyarakat.

ANCAMAN (T)

1. Kondisi alam dan sosial yang rawan terjadi bencana;

2. Meningkatnya alih fungsi lahan yang mengabaikan rencana tata ruang yang mengakibatkan terjadinya degradasi lahan, sehingga meningkatkan potensi terjadinya bencana;

3. Adanya perubahan iklim global yang berpotensi meningkatkan intensitas bencana alam;

4. Masih kurangnya pemahaman masyarakat mengenai paradigma penanggulangan bencana;

(47)

3. Analisis SWOT Terhadap Pengembangan Pelayanan OPD

Kota Bengkulu adalah ibukota Provinsi Bengkulu. Bengkulu yang dahulu disebut Bencoolen merupakan kota pelabuhan tua Bencoolen yang dijadikan kota pendudukan dan perdagangan oleh Inggris pada abad XVIII dan XIX. Pelabuhan Bengkulu (Pelabuhan Pulau Baai) berada sekitar 20 km dari Pusat Kota Bengkulu dan memiliki hinterland yang cukup luas dengan potensi pertambangan, perkebunan dan kehutanan yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan agrobisnis, pertambangan dan industri

Pertumbuhan dan perkembangan Kota Bengkulu tidak saja dipengaruhi oleh fungsi dan kedudukan kota dalam lingkup regional, tetapi juga oleh keadaan internal kota itu sendiri. Perkembangan internal juga merupakan faktor yang mendorong pembangunan kota, karena tidak saja mempertimbangkan aspek-aspek potensial perkotaan, tetapi juga kemampuan dan keterbatasan yang ada. Penelaahan permasalahan wilayah kota dapat menjadi pertimbangan pokok yang menentukan kelayakan rencana pengembangan yang akan disusun.

LETAK GEOGRAFIS DAN LUAS WILAYAH

Secara geografis, Kota Bengkulu terletak pada koordinat 30°45’ – 30°59’ Lintang Selatan dan 102°14’ – 102°22’ Bujur Timur. Posisi geografis tersebut terletak di pantai bagian Barat Pulau Sumatera yang berhadapan langsung dengan Samudera Hindia.

Berdasarkan letak geografis tersebut, Kota Bengkulu mempunyai lingkungan pantai yang berhadapan dengan rezim energi (gelombang) kuat, yang dipengaruhi oleh swell dan diperkirakan menimbulkan erosi alami pantai akibat gelombang besar tersebut. Erosi alami pantai atau abrasi pantai ini berpotensi untuk menimbulkan sedimen pada garis pantai dan hal ini akan diperparah oleh suplai sedimen dari das besar yang terletak di sekitar Kota

(48)

RENSTRA BPBD KOTA BENGKULU 2019-2023 Halaman 46

Bengkulu. Kondisi ini perlu dicermati sebagai potensi dan masalah yang harus diantisipasi agar pembangunan kota ke depan benar-benar dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya, dan mereduksi kemungkinan dampak/pengaruh negatif yang akan ditimbulkan.

Secara administratif, Kota Bengkulu mempunyai luas wilayah 539,3 km2 terdiri dari luas daratan 151,7 km2 dan luas laut 387,6

km2. Posisi Kota Bengkulu menyebabkan daerah ini mempunyai lingkungan pantai yang berhadapan dengan gelombang kuat dan dapat menimbulkan erosi alami pantai atau abrasi pantai.

Luas Wilayah Kota Bengkulu

Nama Luas (Km2)

a. Daratan 151,7

b. Laut 12 Mil dari Darat 113,2736 c. Laut

1) Laut Teritorial 113,2736 2) Laut Zona Ekonomi Eksklusif 5663,68 3) Laut Nusantara 5663,68

Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Bengkulu 2012

Kota Bengkulu terdiri dari 8 kecamatan dan 67 kelurahan, dengan batas administratif sebagai berikut:

1. Sebelah Utara : Kabupaten Bengkulu Utara 2. Sebelah Selatan : Kabupaten Seluma

3. Sebelah Barat : Samudera Indonesia

4. Sebelah Timur : Kabupaten Bengkulu Utara

TOPOGRAFI a.Ketinggian

Kota Bengkulu terletak pada ketinggian antara 0 – 100 m/dpl, dengan persebaran sporadis pada setiap wilayah kota, sehingga menyebabkan morfologi kota yang bergelombang. Lokasi dengan titik

(49)

tertinggi (hingga 100 m/dpl) berada di bagian tenggara (Kec. Selebar). Sementara titik terendah (antara 0 m/dpl – 10 m/dpl) di bagian Selatan, Utara dan Timur, sedangkan Pusat Kota Bengkulu sendiri berada pada ketinggian antara 10-25 m/dpl.

b.Kemiringan

Secara umum wilayah Kota Bengkulu didominasi oleh kelas lereng datar, yang mencapai 88,09% (12.730,7 Ha), yang terdiri dari 2 (dua) kelas kemiringan lereng yaitu kemiringan lerengnya 0 – 3% dengan luas 8.145,38 Ha dan sekitar 4.585,32 Ha kemiringan lereng 3 – 8% yang sesuai untuk pengembangan pembangunan kota.

Wilayah dengan kemiringan 0 – 3% ini terletak di daerah bagian Barat, Selatan dan Timur Laut Kota Bengkulu, sedangkan kemiringan lereng 3 – 8% sebagian di Utara, pusat kota yang memanjang ke arah Tenggara Kota Bengkulu.

Kemiringan/Kelerengan Kota Bengkulu

Nilai Kemiringan Kelas Iuas (Ha) Persentase (%)

0 — 3% Datar 8.145,38 56,36

3 — 8 % Agak Landai 4.585,32 31,72

8 — 15 % Landai 1.705, 19 11,79

l5—4O% Agak Curam 16,11 0,11

JUMLAH 14.452,00 100

Sumber : Hasil Perhitungan Aplikasi ARCIS, Tahun 2006

KLIMATOLOGI

Berdasarkan klasifikasi iklim, daerah ini tergolong tipe iklim A (Tropis Basah) dengan kelembaban 70 – 87%. Jumlah bulan basah 10 bulan, yakni pada bulan Oktober – Juli. Temperatur rata-rata tahunan antara 25º – 27ºC dengan curah hujan bulanan berkisar 230 – 620 mm, dengan jumlah hari hujan berkisar antara 10-23 hari.

(50)

RENSTRA BPBD KOTA BENGKULU 2019-2023 Halaman 48

Suhu udara maksimum berkisar antara 29,60C – 31,50C dan suhu minimum berkisar antara 23,10C – 24,20C dengan curah hujan rata-rata 2.626 mm/ tahun dan rata-rata-rata-rata hari hujan sekitar 188 hari/tahun. Curah hujan tahunan berkisar 2.500 – 4.000 mm. Kecepatan angin rata-rata 18 knot atau sekitar 10 km/jam, tekanan udara berkisar antara 1008,4 – 1012,6 MB dan kecepatan angin maksimum berkisar 14 – 32 mil/jam. Lama penyinaran matahari rata-rata berkisar antara 55 – 86%.

GEOLOGI

Wilayah Kota Bengkulu secara umum tersusun oleh endapan permukaan (surfifal deposits) berumur kuarter, batuan sendimen dan gunung api (sendimentary and volcanic rocks), dan batuan terobosan berumur tersier. Batuan berumuran tersier dan kuarter didapat dari pembagian umur batuan berdasarkan ilmu geologi. Batuan tersier terbentuk dari 37-38 juta tahun yang lalu dan batuan kuarter terbentuk dari 0,01-1,8 juta tahun yang lalu.

Kondisi permukaan wilayah Kota Bengkulu dapat dijelaskan dengan penggunaan urutan stratigrafi. Stratigrafi merupakan studi mengenai sejarah, komposisi, umur relatif, distribusi perlapisan tanah, dan interpretasi lapisan-lapisan batuan untuk menjelaskan sejarah Bumi. Urutan stratigrafi dari batuan termuda sampai tertua di Kota Bengkulu adalah sebagai berikut:

a. Undak Aluvium. Batuan ini merupakan endapan permukaan termuda, berumur holosen kuarter yang tersusun oleh pasir, lanau, lempung dan kerikil yang dibentuk oleh endapan sungai, pantai dan rawa. Batuan holosen kuarter terbentuk dari 0,01 juta tahun yang lalu. Endapan ini penyebarannya hampir di seluruh Kota Bengkulu, mulai dari bagian utara

Referensi

Dokumen terkait

a) Berusaha untuk konsisten. Konsisten ini adalah konsisten dalam penggunaan bentuk dan ukuran font, pemberian warna pada latar belakang dan tulisan, pembuatan layout. Konsisten ini

Peneltian ini menganalisis bentuk komodifikasi wanita berhijab dalam iklan produk perawatan rambut Sunsilk Clean and Fresh versi Laudya Cynthia Bella yang pertama

Berdasarkan hasil pembahasan penelitian, dapat disimpulkan bahwa 1) Pengetahuan tentang lingkungan berpengaruh positif dan signifikan terhadap niat membeli produk

Ia menoleh lalu berkata dengan suara pelan, “lagi sekolah minggu untuk anak anak ya?”.. “Iya, Bu.” Sahutku pelan, “Ci Valen mungkin di dalem bareng

11. Semua pihak yang telah membantu, memberikan masukan konstruktif dalam penyelesaian Tesis ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Penulis menyadari masih

Disediakan tabel tentang pengaruh cahaya matahari siswa dapat menjelaskan 3 pengaruh yang menguntungkan dan 2 yang merugikan akibat cahaya matahari terhadap lingkungan

Pembangunan kesehatan dilaksanakan melalui peningkatan: 1) Penyediaan obat dan perbekalan, 2) Upaya kesehatan masyarakat, 3) Pengawasan obat dan makanan, 4) Promosi kesehatan

Pada triple point akan menyebabkan konsentrasi tegangan yang akan menyebabkan terbentuknya ledge. Begitu juga akibat adanya partikel keras pada grain boundary