• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN TAHUNAN 2015 E D I S I T E R B I T T A H U N DINKES KAB BDG DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANDUNG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN TAHUNAN 2015 E D I S I T E R B I T T A H U N DINKES KAB BDG DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANDUNG"

Copied!
143
0
0

Teks penuh

(1)

DINAS KESEHATAN

KABUPATEN BANDUNG

LAPORAN TAHUNAN 2015

E D I S I T E R B I T T A H U N 2 0 1 6

DINKES

KAB

BDG

(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah S.W.T. atas rahmat dan karunia-Nya, Laporan Tahunan Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung tahun 2015 telah terselesaikan.

Laporan Tahunan Dinas Kesehatan merupakan laporan hasil pelaksanaan kegiatan program pembangunan kesehatan Kabupaten Bandung selama tahun 2015 baik yang bersumber dana dari APBD Kabupaten Bandung, APBD Provinsi Jawa Barat/ Bantuan Gubernur maupun APBN / Dana Alokasi Khusus Bidang Kesehatan atau bantuan lainnya. Program/ kegiatan dilaksanakan berdasarkan visi, misi dan program kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung. Pencapaian kinerja dianalisis melalui pendekatan pencapaian indikator input (masukan), output (keluaran), outcome (hasil), benefit (manfaat) dan impact (dampak).

Laporan ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi untuk menilai hasil pelaksanaan kegiatan pada Dinas Kesehatan Pemerintahan Kabupaten Bandung tahun 2015 serta dapat menjadi dasar bagi para pengambil keputusan dalam perencanaan dan pelaksanaan program pembangunan kesehatan dimasa yang akan datang.

Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam tersedianya data dan informasi yang diperlukan dalam penyusunan laporan ini.

Soreang, Mei 2016 Maret 2013.

KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANDUNG

TTD.

dr. ACHMAD KUSTIJADI, M.Epid Pembina Utama Muda

NIP. 19580623 198711 1 001

DINKES

KAB

(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN

KATA PENGANTAR ………... i

DAFTAR ISI ………..………ii

DAFTAR TABEL ………...vi

DAFTAR GRAFIK ……….vii

DAFTAR LAMPIRAN ….……….viii

BAB I PENDAHULUAN…………...……….……….... 1

1.1 Latar Belakang …..………... 1

1.2 Maksud Dan Tujuan ..……… 3

BAB II GAMBARAN UMUM ………... 4

2.1 Kondisi Geografi ….……….. 4

2.2 Kondisi Demografi …..……….. 6

2.3 Sumber Daya Kesehatan …..……….. 9

2.3.1 Tenaga Kesehatan ………...…….… 9

2.3.2 Sarana dan Prasarana Kesehatan ... 12

BAB III VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI ………… 14

3.1 Visi Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung ………... 14

3.2 Misi Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung ……...….……….………. 15

3.3 Tujuan Pembangunan Kesehatan ...………... 16

3.4 Sasaran Strategis Pembangunan Kesehatan …..………..………... 16

3.5 Kebijakan Pembangunan Kesehatan ….………..……… 17

3.6 Strategi Pembangunan Kesehatan ……….. 17

BAB IV KEDUDUKAN, STRUKTUR ORGANISASI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI.. 19

4.1 Kedudukan …..……….………... 19 4.2 Struktur Organisasi ……….………. 20 4.3 Tugas Pokok ……….………... 21 4.4 Fungsi ………...………. 21 BAB V PROGRAM DAN INDIKATOR KESEHATAN ……… 36

5.1 Program Kesehatan ………..……….. 36

5.1.1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran ……….… 36

5.1.2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur ... 36

5.1.3 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur ……….……… 37

5.1.4 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan ... 37

DINKES

KAB

(4)

5.1.5 Program Obat dan Perbekalan Kesehatan ... 37

5.1.6 Program Upaya Kesehatan Masyarakat ….……… 37

5.1.7 Program Pengawasan Obat dan Makanan ... 37

5.1.8 Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat ………... 37

5.1.9 Program Perbaikan Gizi Masyarakat ….………. 38

5.1.10 Program Pengembangan Lingkungan Sehat ……...……… 38

5.1.11 Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular ... 38

5.1.12 Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan ………..………... 38

5.1.13 Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin ... 38

5.1.14 Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/ Puskesmas Pembantu Dan Jaringannya ... 39

5.1.15 Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan ….……… 39

5.1.16 Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia ... 39

5.1.17 Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak ... 39

5.2 Indikator Kesehatan .……… 39

5.2.1 Umur Harapan Hidup Waktu Lahir (Eo) … ………..………. 39

5.2.2 Angka Kematian (Mortalitas) ... 41

5.2.3 Angka Kesakitan ……… 46

5.2.4 Status Gizi ……… 47

BAB VI PEMBIAYAAN PROGRAM KESEHATAN TAHUN 2015 ... 50

6.1 Pendapatan dan Pembiayaan Bersumber APBD Kabupaten Bandung Tahun 2015 …. 50 6.2 Pembiayaan Bersumber Selain APBD Kabupaten Bandung …………...… 51

BAB VII PENCAPAIAN PROGRAM DAN KEGIATAN ... 54

7.1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran …..………...……… 56

7.1.1 Kegiatan Penyediaan jasa surat menyurat ...………. 56

7.1.2 Kegiatan Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik ... 56

7.1.3 Kegiatan Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor ...…. 56

7.1.4 Kegiatan Penyediaan jasa kebersihan kantor ...……… 57

7.1.5 Kegiatan Penyediaan alat tulis kantor ...……….. 57

7.1.6 Kegiatan Penyediaan barang cetakan dan penggandaan ...………. 57

7.1.7 Kegiatan Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor ……….………. 57

7.1.8 Kegiatan Penyediaan peralatan rumah tangga ...……….. 58

7.1.9 Kegiatan Penyediaan makanan dan minuman …...……… 58

7.1.10 Kegiatan Rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah ………. 58

7.1.11 Kegiatan Penunjang perayaan hari-hari bersejarah ... 58

7.2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur ………….……… 58

7.2.1 Kegiatan Pemeliharaan rutin/ berkala gedung kantor ... 59

7.2.2 Kegiatan Pemeliharaan rutin/ berkala kendaraan dinas/ operasional ... 59

7.3 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur ……….. 59

7.4 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan ... 59

7.4.1 Kegiatan Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD ... 60

7.4.2 Kegiatan Penyusunan laporan keuangan semesteran ...………. 60

7.4.3 Kegiatan Penyusunan pelaporan prognosis realisasi anggaran ……..……. 60

7.4.4 Kegiatan Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun ... 60

7.4.5 Kegiatan penyusunan rencana dan penganggaran kegiatan ... 61

7.5 Program Obat dan Perbekalan Kesehatan ...……… 62

7.5.1 Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan ………..………. 63

DINKES

KAB

(5)

7.5.2 Peningkatan pemerataan obat dan perbekalan kesehatan ……….. 63

7.5.3 Peningkatan mutu pelayanan farmasi komunitas dan Rumah Sakit …..… 63

7.6 Program Upaya Kesehatan Masyarakat …..……… 64

7.6.1 Kegiatan Pelayanan kesehatan penduduk miskin di Puskesmas dan jaringannya ………. 65

7.6.2 Kegiatan Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas dan Jaringannya …...…………..……….. 65

7.6.3 Kegiatan Peningkatan Kesehatan Masyarakat …….………. 66

7.6.4 Kegiatan Peningkatan pelayanan kesehatan bagi pengungsi korban bencana ……….………. 66

7.6.5 Kegiatan Penyelenggaraan Penyehatan Lingkungan ...……. 67

7.6.6 Kegiatan Penyediaan Biaya Operasional dan Pemeliharaan ...……. 67

7.7 Program Pengawasan dan Pengendalian Farmasi, Makanan dan Minuman ... 68

7.7.1 Kegiatan Peningkatan Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya ……….……….. 68 7.8 Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat…………... 69

7.9 Program Perbaikan Gizi Masyarakat ……… 70

7.10 Program Pengembangan Lingkungan Sehat ………..… 71

7.10.1 Kegiatan Pengkajian Pengembangan Lingkungan Sehat ... 71

7.10.2 Kegiatan Penyuluhan Pengembangan Lingkungan Sehat ... 73

7.10.3 Kegiatan Penyelenggaraan Penyehatan Lingkungan ... 73

7.11 Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular ... 73

7.11.1 Kegiatan penyemprotan/ fogging focus DBD ... 74

7.11.2 Kegiatan pengadaan alat fogging dan bahan-bahan fogging ... 74

7.11.3 Kegiatan pelayanan vaksinasi bagi balita dan anak sekolah ... 75

7.11.4 Kegiatan pelayanan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular ... 75

7.11.5 Kegiatan pencegahan penularan penyakit endemik/epidemik ... 76

7.11.6 Kegiatan peningkatan imunisasi ... 76

7.11.7 Kegiatan peningkatan surveillance epidemiologi dan penanggulangan wabah ………... 77

7.12 Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan …….………...…... 77 7.12.1 Kegiatan Penyusunan Standar Pelayanan Kesehatan ... 78

7.12.2 Kegiatan Evaluasi dan pengembangan standar pelayanan kesehatan ... 78

7.12.3 Kegiatan Pembangunan dan Pemutakhiran data dasar standar pelayanan kesehatan ………... 79

7.12.4 Kegiatan monitoring, evaluasi dan pelaporan ... 79

7.13 Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin ... 80

7.13.1 Kegiatan Pelayanan Operasi Katarak ... 80

7.13.2 Kegiatan Pelayanan Kesehatan Dasar Masyarakat Miskin...81

7.14 Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan Jaringannya ... 81

7.14.1 Perencanaan Pengadaan Tanah ... 82

7.14.2 Pembangunan Puskesmas ... 82

7.14.3 Pembangunan Puskesmas Berfungsi PONED ... 82

7.14.4 Rehab/Penataan Lingkungan Puskesmas ... 83

7.14.5 Pembangunan Poskesdes ... 83

7.15 Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan ……..……… 83

7.16 Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia ... 84

7.17 Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak ... 85

BAB VIII PERMASALAHAN DAN UPAYA PEMECAHAN ...……….. 87

A.

DINKES

Pendapatan Asli Daerah ……….………... 87

KAB

(6)

B. Belanja ….……….……… 87

8.1 Belanja SKPD ... 88

8.2 Belanja Program ... 89

8.2.1 Program Obat dan Perbekalan Kesehatan ... 89

8.2.2 Program Upaya Kesehatan Masyarakat ... 90

8.2.3 Program Pengawasan Obat dan Makanan ... 91

8.2.4 Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat ... 93

8.2.5 Program Perbaikan Gizi Masyarakat ... 94

8.2.6 Program Pengembangan Lingkungan Sehat ... 96

8.2.7 Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular ... 97

8.2.8 Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan ... 99

8.2.9 Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin ... 101

8.2.10 Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan sarana dan Prasarana Puskesmas/Pustu dan Jaringannya ... 101

8.2.11 Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan ... 102

8.2.12 Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia ... 103

8.2.13 Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak ... 103

DINKES

KAB

(7)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Luas Wilayah, Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Menurut

Kecamatan Kabupaten Bandung Tahun 2015 ... 5 Tabel 2.2 Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan Dan Jenis Kelamin Kabupaten

Bandung Tahun 2015 ………... 7 Tabel 2.3 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur

Kabupaten Bandung Tahun 2015 . ... 8

Tabel 2.4 Daftar Ketenagaan di Puskesmas Wilayah Kerja Dinas Kesehatan

Kabupaten Bandung Tahun 2015 ..………. 10 Tabel 2.5 Daftar Ketenagaan di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

Tahun 2015 ………..………. 10

Tabel 2.6 Sarana Pelayanan Kesehatan Kabupaten Bandung Tahun 2015 ..……. 12 Tabel 2.7 Jumlah Sarana UKBM Kabupaten Bandung Tahun 2015 ..…………. 13 Tabel 5.1 Usia Harapan Hidup (E0) (UHH) Di Kabupaten Bandung

Tahun 2010-2015 ... 40 Tabel 5.2 Jumlah Kematian Bayi Di Kabupaten Bandung Tahun 2011-2015 ... 43 Tabel 5.3 Penyebab Kematian Ibu Berdasarkan Laporan Puskesmas Di

Kabupaten Bandung Tahun 2011 – 2015………... 45 Tabel 5.4 Status Gizi balita Berdasarkan BB/U Di Kabupaten Bandung Tahun

2011-2015 ……….……… 47

Tabel 5.5 Status Gizi Balita Berdasarkan PB/TB/U Di Kabupaten Bandung

Tahun 2010-2015 ……….………. 48

Tabel 5.6 Status Gizi Balita Berdasarkan BB/TB Di Kabupaten Bandung Tahun

2010-2015 ………... 48 Tabel 6.1 Alokasi Dan Realisasi Anggaran Kabupaten Dinas Kesehatan

Kabupaten Bandung Tahun 2015 ……….. 50 Tabel 6.2 Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Daerah Dinas Kesehatan

Kabupaten Bandung Tahun 2015 ………..……… 51 Tabel 6.3 Alokasi dan Realisasi Anggaran Tahun 2015 yang bersumber dari

Dana Luar APBD Kabupaten Bandung ……... 52 Tabel 7.1 Indikator SPM Cakupan (%) Kabupaten Bandung Tahun 2011-2015 .. 54

DINKES

KAB

(8)

DAFTAR GRAFIK

Halaman

Grafik 5.1 Perbandingan UHH Kabupaten Bandung dengan UHH Provinsi Jawa

Barat Tahun 2010 – 2015 ………... 41 Grafik 5.2 Angka Kematian Bayi Kabupaten Bandung dibandingkan dengan

Angka Kematian Bayi Jawa Barat Tahun 2010 – 2015……….. 43 Grafik 5.3 Jumlah Kematian Ibu Kabupaten Bandung Tahun 2009-2015 ... 45

DINKES

KAB

(9)

Lampiran 1 Daftar Jumlah Ketenagaan di 31 Kecamatan Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Tahun 2015

Lampiran 2 Daftar Kepala UPTD dan Kepala Puskesmas per Januari 2016 Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

Lampiran 3 Realisasi Anggaran Kegiatan Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Tahun 2015

DINKES

KAB

(10)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Dalam konstitusi organisasi kesehatan dunia yang bernaung dibawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), disebutkan bahwa salah satu hak asasi manusia adalah memperoleh manfaat, mendapatkan dan atau merasakan derajat kesehatan setinggi-tingginya, sehingga Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota dalam menjalankan kebijakan dan program pembangunan kesehatan tidak hanya berpihak pada kaum tidak punya, namun juga berorientasi pada pencapaian Millenium Developments Goals (MDG’s).

Dari 8 (delapan) agenda pencapaian MDG’s, 5 (lima) diantaranya merupakan bidang kesehatan, yakni terdiri dari pemberantasan kemiskinan dan kelaparan (Tujuan 1), menurunkan angka kematian anak (Tujuan 4), meningkatkan kesehatan ibu (Tujuan 5), Memerangi HIV/AIDS, malaria dan penyakit lainnya (Tujuan 6) dan melestarikan lingkungan hidup (Tujuan 7).

Millennium Development Goals (MDGs) merupakan Komitmen Negara terhadap rakyat Indonesia dan Komitmen Indonesia kepada masyarakat global yang merupakan suatu kesepakatan dan kemitraan global untuk memperbaiki kesejahteraan masyarakat ditunjukkan oleh paket berisi tujuan yang mempunyai batas waktu dan target terukur. Komitmen Indonesia mencapai MDGs adalah komitmen meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia (Diformulasikan di UN Milennium Summit, New York September, 2000).

Dalam rangka pelaksanaan Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2010 tentang Program Pembangunan yang berkeadilan, dimana perlunya disusun Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2016 yang memuat arah kebijakan dan strategi

DINKES

KAB

(11)

percepatan pencapaian terkait program program pencapaian tujuan pembangunan Millenium Development Goals (MDGs).

Indikator kinerja upaya pencapaian target MDG’s merupakan indikator proses dari setiap langkah program percepatan pencapaian target MDG’s secara lintas sektor yang dilakukan oleh instansi-instansi. Dengan demikian diharapkan terjadi sinkronisasi dan sinergi untuk mencapai sasaran pokok.

Indikator dipergunakan sebagai tolok untuk menilai kemajuan, keseluruhan kinerja dan dampak program percepatan pencapaian target MDG’s. Indikator merupakan kunci sistim pemantauan dan evaluasi sehingga indikator-indikator kinerja yang ada harus dapat diverifikasi secara obyektif.

Salah satu alat transformasi data yang merupakan bagian dari proses pemantauan dan evaluasi yang dimiliki oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung adalah Laporan Tahunan, yang berisi data tahunan dari hasil pembangunan kesehatan. Sedangkan pada pembangunan kesehatan adanya upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatn masyarakat yang setinggi- tingginya. Derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari berbagai indikator yang meliputi indikator angka harapan hidup, angka kematian, angka kesakitan dan status gizi masyarakat.

Dalam penyajiannya diusahakan untuk menampilkan berbagai data dan informasi yang menjawab Visi dan Misi Pembangunan Kesehatan yakni ”Terwujudnya

Masyarakat Kabupaten Bandung Yang Sehat Mandiri”. Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis.

Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berdasarkan pada

DINKES

KAB

(12)

dan manfaat dengan perhatian khusus pada penduduk rentan, antara lain ibu, anak, lanjut usia (lansia), dan keluarga miskin.

Pembangunan kesehatan dilaksanakan melalui peningkatan: 1) Penyediaan obat dan perbekalan, 2) Upaya kesehatan masyarakat, 3) Pengawasan obat dan makanan, 4) Promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat, 5) Perbaikan gizi masyarakat, 6) Pengembangan lingkungan sehat, 7) Pencegahan dan penanggulangan penyakit menular, 8) Standarisasi pelayanan kesehatan, 9) Pelayanan kesehatan penduduk miskin, 10) Pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya, 11) Kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan, 12) Peningkatan pelayanan kesehatan lansia, dan 13) Peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak. Upaya tersebut dilakukan dengan memperhatikan dinamika kependudukan, epidemiologi penyakit, perubahan ekologi dan lingkungan, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), serta globalisasi dan demokratisasi dengan semangat kemitraan dan kerjasama lintas sektoral. Penekanan diberikan pada peningkatan perilaku dan kemandirian masyarakat serta upaya promotif dan preventif.

1.2 Maksud Dan Tujuan

Laporan Tahunan disusun untuk memberikan gambaran dan informasi tentang hasil pembangunan kesehatan yang telah dicapai oleh Pemerintah Kabupaten Bandung khususnya Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung selama tahun 2015. Laporan Tahunan Dinas Kesehatan ini disusun dari data-data laporan kegiatan yang didapat dari masing-masing bidang dan bagian yang ada di Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung.

DINKES

KAB

(13)

BAB II

GAMBARAN UMUM

2.1 Kondisi Geografi

Kabupaten Bandung merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa Barat, dengan luas 176.793 Ha atau 1.767,93 Km2. Secara geografis, Kabupaten Bandung mempunyai kedudukan yang sangat penting dan strategis, baik dipandang dari segi pembangunan ekonomi, pembangunan fisik prasarana maupun dari segi komunikasi dan perhubungan. Kabupaten Bandung terletak di dataran tinggi pada garis 60°,41‘ – 70°,19‘ dan 1070°,22‘ – 1080°,5‘ Bujur Timur, dan pada ketinggian antara 500 meter sampai dengan 1.812 meter di atas permukaan laut dengan temperatur udara antara 12°-28° Celcius dan batas-batas wilayah sebagai berikut :

sebelah Utara : Kabupaten Bandung Barat, Kota Bandung, dan Kabupaten Sumedang

sebelah Timur : Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Garut sebelah Selatan : Kabupaten Garut dan kabupaten Cianjur

sebelah Barat : Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Cianjur sebelah Tengah : Kota Bandung dan Kota Cimahi

DINKES

KAB

(14)

Gambar 2.1

Peta Wilayah Kabupaten Bandung

TABEL 2.1

LUAS WILAYAH, JUMLAH PENDUDUK DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN

KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2015 NO KECAMATAN LUAS JUMLAH PENDUDUK KEPADATAN WILAYAH PENDUDUK (km) per km 1 CILEUNYI 31,58 184.566 5.844 2 CIMENYAN 53,08 101.342 1.909 3 CILENGKRANG 30,12 45.985 1.527 4 BOJONGSOANG 27,81 95.490 3.434 5 MARGAHAYU 10,54 110.402 10.475 6 MARGAASIH 18,34 177.825 9.696 7 KATAPANG 15,72 110.881 7.053 8 DAYEUHKOLOT 11,03 101.732 9.223 9 BANJARAN 42,92 148.708 3.465 10 PAMEUNGPEUK 14,62 74.360 5.086 11 PANGALENGAN 195,41 154.054 788 12 ARJASARI 64,98 101.117 1.556 13 CIMAUNG 55 82.172 1.494 14 CICALENGKA 35,99 116.869 3.247 15 NAGREG 49,3 61.931 1.256

DINKES

KAB

BDG

(15)

NO KECAMATAN LUAS JUMLAH PENDUDUK KEPADATAN WILAYAH PENDUDUK (km) per km 16 CIKANCUNG 40,14 87.886 2.189 17 RANCAEKEK 45,25 186.526 4.122 18 CIPARAY 46,18 174.356 3.776 19 PACET 91,94 118.474 1.289 20 KERTASARI 150,27 79.890 532 21 BALE ENDAH 41,56 232.499 5.594 22 MAJALAYA 25,36 150.843 5.948 23 SOLOKAN JERUK 24,01 82.995 3.457 24 PASEH 51,03 123.678 2.424 25 IBUN 54,57 83.702 1.534 26 SOREANG 25,51 109.685 4.300 27 KUTAWARINGIN 47,3 92.883 1.977 28 PASIRJAMBU 239,58 82.910 388 29 CIWIDEY 48,47 57.534 1.711 30 RANCABALI 148,37 69.679 388 31 CANGKUANG 24,61 93.495 2.831 JUMLAH (KAB/KOTA) 1.762,38 3.494.469 1.983

(Sumber : Profil Perkembangan Kependudukan Kabupaten Bandung 2015-Disdukcasip Kab. Bandung per- 31 Desember 2015)

2.2 KONDISI DEMOGRAFI

Kabupaten Bandung merupakan percontohan Otonomi Daerah dan merupakan daerah penyangga Jawa Barat yang berkembang cukup pesat. Selain berdampak pada peningkatan pertumbuhan ekonomi juga munculnya masalah kependudukan, dimana terjadi peningkatan jumlah penduduk yang besar, penyebaran penduduk yang tidak merata serta laju pertumbuhan penduduk yang tinggi.

Berdasarkan hasil sensus yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bandung, jumlah penduduk Kabupaten Bandung Tahun 2015 sebesar 3.494.469 jiwa. Kecamatan dengan jumlah penduduk tertinggi adalah Kecamatan Rancaekek yakni sebesar 186.526 jiwa (5,33%), Kecamatan Cileunyi sebesar 184.566 jiwa (5,28%) kemudian diikuti oleh Kecamatan Margaasih sebesar 177.825 jiwa (5,09%). Sementara itu Nagreg, Ciwidey dan Cilengkrang adalah tiga Kecamatan yang jumlah penduduknya paling rendah yaitu secara berurutan 61.931 jiwa (1,78%), 57.534

DINKES

KAB

(16)

Luas wilayah Kabupaten Bandung sekitar 1.762,38 Km2, yang didiami oleh 3.494.469 jiwa, maka rata-rata tingkat kepadatan penduduk Kabupaten Bandung adalah 1.983 jiwa per Km2. Kecamatan yang paling tinggi tingkat kepadatan penduduknya

adalah Kecamatan Rancaekek yakni sebanyak 4.122 orang per Km2, sedangkan yang paling rendah adalah Kecamatan Cilengkrang yakni sebanyak 1.527 orang per Km2.

Dalam melaksanakan kegiatannya Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung memiliki daerah wilayah kerja yang terdiri dari 31 kecamatan, 270 desa, 10 kelurahan, 4.125 RW dan 16.713 RT dengan luas wilayah kerja mencapai 1.762,38 Km2.

Sedangkan sex ratio penduduk Kabupaten Bandung sebesar 103,07%, artinya jumlah penduduk laki-laki 3.07% lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk perempuan. Sedangkan laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Bandung per tahun selama 2013-2014 sebesar 1,58%. Laju pertumbuhan penduduk Kecamatan Baleendah adalah yang tertinggi dibandingkan Kecamatan lain di Kabupaten Bandung yakni sebesar 7.26%, sedangkan yang terendah di Kecamatan Rancabali yakni sebesar 1.44%.

TABEL 2.2

JUMLAH PENDUDUK MENURUT KECAMATAN DAN JENIS KELAMIN KABUPATEN BANDUNG

TAHUN 2015

No Kecamatan

Laki - laki Perempuan Laki - laki + Perempuan N % N % N Rasio Jenis Kelamin (L/P) 1 CILEUNYI 94,266 51.1 90,300 48,9 184,566 1.04 2 CIMENYAN 51,812 51.1 49,530 48.9 101,342 1.05 3 CILENGKRANG 23.429 50.9 22,556 49.1 45,985 1.04 4 BOJONGSOANG 48,550 50.8 46,940 49.2 95,490 1.03 5 MARGAHAYU 55,841 50.6 54,561 49.4 110,402 1.02 6 MARGAASIH 91,788 51.6 86,037 48.4 177,825 1.07 7 KATAPANG 56,670 51.1 54,211 48.9 110,881 1.05 8 DAYEUHKOLOT 51,784 50.9 49,948 49.1 101,732 1.04 9 BANJARAN 75,828 51.0 72,880 49.0 148,708 1.04

DINKES

KAB

BDG

(17)

No Kecamatan

Laki - laki Perempuan Laki - laki + Perempuan N % N % N Rasio Jenis Kelamin (L/P) 10 PAMEUNGPEUK 38,039 51.2 36,321 48.8 74,360 1.05 11 PANGALENGAN 77,961 50.6 76,093 49.4 154,054 1.02 12 ARJASARI 51,417 50.8 49,700 49.2 101,117 1.03 13 CIMAUNG 41,881 51.0 40,291 49.0 82,172 1.04 14 CICALENGKA 59,328 50.8 57,541 49.2 116,869 1.03 15 NAGREG 31,916 51.5 30,015 48.5 61,931 1.06 16 CIKANCUNG 45,136 51.4 42,750 48.6 87,886 1.06 17 RANCAEKEK 94,575 50.7 91,951 49.3 186,526 1.03 18 CIPARAY 88,693 50.9 85,663 49.1 174,356 1.04 19 PACET 61,426 51.8 57,048 48.2 118,474 1.08 20 KERTASARI 40,624 50.8 39,266 49.2 79,890 1.03 21 BALE ENDAH 118,680 51.0 113,819 49.0 232,499 1.04 22 MAJALAYA 77,351 51.3 73,492 48.7 150,843 1.05 23 SOLOKAN JERUK 42,313 51.0 40,682 49.0 82,995 1.04 24 PASEH 63,498 51.3 60,180 48.7 123,678 1.06 25 IBUN 42,749 51.1 40,953 48.9 83,702 1.04 26 SOREANG 55,931 51.0 53,754 49.0 109,685 1.04 27 KUTAWARINGIN 47,831 51.2 45,664 48.8 93,495 1.05 28 PASIRJAMBU 47,324 51.0 45,559 49.0 92,883 1.04 29 CIWIDEY 42,552 51.3 40,358 48.7 82,910 1.05 30 RANCABALI 29,243 50.8 28,291 49.2 57,534 1.03 31 CANGKUANG 35,414 50.8 34,265 49.2 69,679 1.03 Kab. Bandung 1.783.850 51,0 1.710.619 49,0 3.494.469 1.04

(Sumber : Profil Perkembangan Kependudukan Kabupaten Bandung 2015-Disdukcasip Kab. Bandung per- 31 Desember 2015)

TABEL 2.3

JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2015

No Kecamatan Kelompok Umur

< 14 Thn 15-64 Thn > 65 Thn 1 CILEUNYI 44,994 132,552 23,197 2 CIMENYAN 27,123 69,924 4,295 3 CILENGKRANG 12,447 31,794 1,744 4 BOJONGSOANG 28,353 64,186 2,951

DINKES

KAB

BDG

(18)

Kecamatan Kelompok Umur < 14 Thn 15-65 Thn > 65 Thn 5 MARGAHAYU 29,577 76,325 4,500 6 MARGAASIH 47,687 123,850 6,288 7 KATAPANG 32,460 74,617 3,804 8 DAYEUHKOLOT 29,532 68,444 3,756 9 BANJARAN 41,596 100,525 6,587 10 PAMEUNGPEUK 22,571 49,095 2,694 11 PANGALENGAN 48,071 98,525 7,456 12 ARJASARI 32,400 64,620 4,097 13 CIMAUNG 24,431 53,681 4,060 14 CICALENGKA 37,154 75,184 4,531 15 NAGREG 19,289 40,211 2,431 16 CIKANCUNG 29,551 55,220 3,115 17 RANCAEKEK 53,313 125,373 7,840 18 CIPARAY 53,943 113,626 6,787 19 PACET 35,772 77,936 4,766 20 KERTASARI 21,614 54,495 3,781 21 BALE ENDAH 71,358 153,831 7,310 22 MAJALAYA 45,572 99,640 5,631 23 SOLOKAN JERUK 24,706 55,172 3,117 24 PASEH 40,592 78,577 4,509 25 IBUN 26,334 53,844 3,542 26 SOREANG 31,456 73,778 4,451 27 KUTAWARINGIN 28,077 61,912 3,506 28 PASIRJAMBU 28,080 60,559 4,244 29 CIWIDEY 24,882 53,831 4,197 30 RANCABALI 16,887 38,171 2,476 31 CANGKUANG 21,522 45,783 2,374 KabBandung 1,031,344 2,325,281 154,021

(Sumber : BKBPP Kabupaten Bandung,Tahun 2015)

2.3 SUMBER DAYA KESEHATAN

2.3.1 TENAGA KESEHATAN

Dinas Kesehatan sebagai salah satu Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) merupakan unsur pelaksana Pemerintah Kabupaten yang mempunyai tugas pokok merumuskan kebijaksanaan teknis dan operasional kegiatan di bidang pelayanan kesehatan yang meliputi pelayanan kesehatan, penanggulangan penyakit dan penyehatan lingkungan, fasilitasi dan pembinaan kesehatan masyarakat, pengawasan dan pengendalian kesehatan serta melaksanakan ketatausahaan dinas.

Tenaga kesehatan yang terdaftar di sarana kesehatan pemerintah (Dinas Kesehatan dan Puskesmas).

DINKES

KAB

(19)

TABEL 2.4

DAFTAR KETENAGAAN DI PUSKESMAS

WILAYAH KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2015 NO PROFESI PNS/ CPNS PTT BLUD/ Sukwan JUMLAH Kab. Provinsi Pusat

1 Dokter Umum 95 Org 39 Org 6 Org 140 Org

2 Dokter Gigi 45 Org 23 Org 68 Org

3 Kesehatan Masyarakat 4 Org - 4 Org

4 Perawat 236 Org - 8 Org 244 Org

5 Perawat Gigi 57 Org - 57 Org

6 Bidan 355 Org 50 Org 115

Org 520 Org

7 Sanitarian 42 Org - 3 Org 45 Org

8 Tenaga Kefarmasian 37 Org - 31 Org 68 Org

9 Pranata Lab/ ATLM 25 Org - 4 Org 31 Org 60 Org

10 Nutrisionis/ Gizi 47 Org - 47 Org

11 Non Medis 60 Org - 60 Org

12 Administrasi/ Akuntansi 61 Org - 31 Org 92 Org

JUMLAH : 1.064 Org

112

Org 21 Org

115

Org 93 Org 1.405 Org

(Sumber: Subag. Umpeg Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung, Tahun 2015)

TABEL 2.5

DAFTAR KETENAGAAN

DI KANTOR DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2015

NO TENAGA KESEHATAN

(DILIHAT DARI TK. PENDIDIKAN)

JUMLAH TENAGA

PNS NON-PNS

1 Fakultas Kedokteran (FK) 2 Orang

-2 Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) 1 Orang

-3 S2 11 Orang

-4 Sarjana Keperawatan Ners 1 Orang

-DINKES

KAB

(20)

NO TENAGA KESEHATAN

(DILIHAT DARI TK. PENDIDIKAN)

JUMLAH TENAGA

PNS NON-PNS

5 Sarjana Keperawatan (S.Kep) 0 Orang

-6 Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM) 26 Orang

-7 S1 15 Orang 5 Orang

8 SAA 4 Orang

-9 SAB 3 Orang

-10 Akuntansi 1 Orang 1 Orang

11 Apoteker 2 Orang 2 Orang

12 Bidan 2 Orang

-13 Rekam Medik 1 Orang

-14 AAK 0 Orang

-15 AKBID 10 Orang

-16 AKFAR 1 Orang

-17 AKG 0 Orang

-18 AKL 11 Orang 1 Orang

19 AKPER 5 Orang -20 AKZI 1 Orang -21 AMAK 1 Orang -22 AMG 0 Orang -23 D3 1 Orang 1 Orang 24 SPAG 0 Orang -25 SPK 1 Orang -26 SPPH 2 Orang

-27 SMA/SLTA/STM/SMK 15 Orang 8 Orang

28 SMP 3 Orang

-29 SD - 1 Orang

JUMLAH TENAGA 120 Orang 19 Orang

(Sumber: DUK 2015 per Desember 2015 Subag. Umpeg Dinas Kesehatan

DINKES

KAB

(21)

Kabupaten Bandung, Tahun 2015)

2.3.2 SARANA DAN PRASARANA KESEHATAN

Puskesmas dan jaringannya merupakan sarana penyelenggara pelayanan kesehatan dasar dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Semakin banyak jumlah ketersediaannya maka semakin memudahkan masyarakat dalam menjangkau pelayanan kesehatan. Sementara itu Balai Pengobatan, Rumah Bersalin, praktek dokter/dokter gigi, praktek bidan dan apotek serta toko obat merupakan sarana pelayanan kesehatan swasta yang juga memberikan pelayanan kesehatan dasar pada masyarakat.

TABEL 2.6

SARANA PELAYANAN KESEHATAN KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2015

NO JENIS SARANA KESEHATAN JUMLAH

1 RS Pemerintah ( RSUD ) 3 Buah

2 RS Provinsi (Al-Ihsan) 1 Buah

3 RS Swasta (AMC dan Bina Sehat ) 2 Buah

4 Puskesmas Tanpa Perawatan 57 Buah

5 Puskesmas Dengan Perawatan 5 Buah

6 Puskesmas Mampu PONED 15 Buah

7 RSUD PONEK 3 Buah

8 Rumah Bersalin 14 Buah

9 Puskesmas Keliling 270 Buah

10 Puskesmas Pembantu 78 Buah

11 Laboratorium Kesehatan 1 Buah

12 Laboratorium Swasta 15 Buah

13 Balai Pengobatan 131 Buah

14 Praktek dokter/spesialis 265/55

15 Praktek dokter gigi/spesialis 51/5

16 Praktek bidan Mandiri 235

17 Praktek Pengobatan Tradisional 36 Buah

18 Klinik Pratama 56

19 Klinik Utama 6

DINKES

KAB

(22)

20 Apotek 370

21 Pedagang Eceran Obat/ Toko Obat 189

22 Klinik kecantikan 13

(Sumber: Seksi Penunjang Pelayanan dan Seksi Wasdal Farmamin Dinkes

Kabupaten Bandung Tahun 2015)

Walaupun sarana kesehatan di wilayah Kabupaten Bandung tercatat cukup banyak tidak berarti dapat menggambarkan bahwa semua daerah di wilayah kerja Kabupaten Bandung telah mendapatkan pelayanan kesehatan secara merata. Hal ini disebabkan masih ada beberapa daerah yang karena letak geografisnya sulit menjangkau pelayanan kesehatan yang memadai.

TABEL 2.7

JUMLAH SARANA UKBM KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2015

NO JENIS SARANA

KESEHATAN

JUMLAH SUMBER DATA

1 Posyandu 4198 Buah BPMPD Kab. Bandung

2 Poskesdes/ Polindes 127/ 7 Buah Seksi Penunjang Pelayanan

3 Posbindu 46 Buah Seksi Kesga

4 Puskesmas Santun Lansia 3 Buah Seksi Kesga

5 Poskestren 24 Buah Seksi Kemitraan

Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi.

UKBM lainnya yang mempunyai peran penting dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan antara lain Pondok Bersalin Desa (Polindes) yang bertujuan untuk

DINKES

KAB

(23)

mendekatkan akses pelayanan kesehatan ibu dan anak; Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) yang berfungsi sebagai tempat untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan dan musyawarah masyarakat desa dalam bidang kesehatan.

DINKES

KAB

(24)

BAB III

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI

3.1 VISI DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANDUNG

Dalam mempertimbangkan potensi, kondisi, permasalahan, tantangan dan peluang yang ada di Kabupaten Bandung serta mempertimbangkan budaya yang hidup dalam masyarakat, maka visi Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung pada tahun 2012 – 2016 yang hendak dicapai dalam tahapan kelima Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Bandung yaitu :

”Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Bandung Yang Sehat Mandiri”

Memperhatikan visi tersebut serta perubahan paradigma dan kondisi yang akan dihadapi pada masa yang akan datang, diharapkan Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung dapat lebih berperan dalam perubahan yang terjadi di lingkup nasional, regional, maupun global.

Penjabaran makna dari Visi Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung tersebut adalah sebagai berikut :

Masyarakat Kabupaten Bandung : adalah Penduduk /masyarakat yang bermukim dan tinggal di wilayah Kabupaten Bandung dan memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) Kabupaten Bandung

Sehat : adalah suatu keadaan sehat jasmani, rohani dan sosial yang merupakan aspek positif dan tidak hanya bebas dari penyakit serta kecacatan.

Mandiri : adalah sikap dan kondisi masyarakat Kabupaten Bandung yang mampu memenuhi kebutuhannya untuk lebih maju dengan mengandalkan kemampuan dan kekuatan sendiri, dalam bidang kesehatan.

DINKES

KAB

(25)

3.2 MISI DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANDUNG

Dalam mengantisipasi kondisi dan permasalahan yang ada serta memperhatikan tantangan ke depan dengan memperhitungkan peluang yang dimiliki, untuk mencapai masyarakat Kabupaten Bandung yang mandiri, dinamis dan sehat.

Misi Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung dalam rangka pencapaian Visi Kabupaten Bandung ditetapkan dalam 5 (lima) Misi.

1. Memberikan pelayanan kesehatan berkualitas kepada masyarakat.

2. Menyehatkan lingkungan tempat tinggal dan lingkungan tempat beraktivitas. 3. Menanggulangi penyakit menular dan tidak menular.

4. Menyehatkan keluarga dan memberdayakan masyarakat dalam bidang kesehatan. 5. Melaksanakan Pengawasan sediaan Farmasi dam Makanan

Dalam rangka mewujudkan ke 5 (lima) misi tersebut, didasarkan pada nilai-nilai agama dan budaya daerah, dengan prinsip-prinsip penyelenggaraan dalam pelayanan publik, sebagai berikut:

1. Melayani :

Berkomitmen untuk melayani masyarakat dalam bidang kesehatan.

2. Integritas :

Menjunjung tinggi kejujuran dan keadilan.

3. Kebersamaan, Keterbukaan, Saling Menghormati, dan Saling Menghargai :

Kebersamaan, keterbukaan, saling menghormati, dan saling menghargai adalah kunci untuk menciptakan suasana kerja yang kondusif.

4. Kualitas yang Tinggi :

Berupaya mencapai visi dengan memberikan pelayanan terbaik yang mencerminkan komitmen kami pada kualitas yang tinggi.

5. Innovasi :

Berupaya mencari cara baru untuk mencapai hasil yang memuaskan masyarakat dalam menyelesaikan misi kami.

DINKES

KAB

(26)

3.3 TUJUAN PEMBANGUNAN KESEHATAN

Tujuan ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu dan Analisis Strategis. Tujuan akan mengarahkan perumusan sasaran, kebijakan, program dan kegiatan dalam rangka merealisasikan misi dengan mempertimbangkan sumber daya dan kemampuan yang dimiliki. Lebih dari itu, perumusan tujuan strategis ini juga akan memungkinkan Dinas Kesehatan untuk mengukur sejauh mana visi misi organisasi telah dicapai mengingat tujuan strategis dirumuskan berdasarkan visi misi organisasi.

Adapun tujuan strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung adalah sebagai berikut ;

1. Meningkatnya akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan;

2. Meningkatnya ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan bagi masyarakat Kabupaten Bandung;

3. Meningkatnya pengelolaan data dan informasi pelayanan kesehatan yang terintegrasi dalam fasilitasi pelaksanaan penelitian dan pengembangan kesehatan;

4. Meningkatnya kualitas lingkungan hidup yang sehat ;

5. Menurunnya angka kesakitan penyakit menular dan tidak menular;

6. Meningkatnya pelayanan kesehatan dasar bagi ibu hamil, bayi, balita, anak SD dan lanjut usia;

7. Meningkatnya status gizi masyarakat ;

8. Meningkatnya kemandirian masyarakat dalam bidang kesehatan; 9. Meningkatnya kualitas pengelolaan obat; dan

10. Meningkatnya kualitas makanan dan minuman yang memenuhi syarat kesehatan .

3.4 SASARAN STRATEGIS PEMBANGUNAN KESEHATAN

Sasaran Stategis pembangunan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan adalah :

DINKES

KAB

(27)

1. Meningkatnya fungsi sarana pelayanan kesehatan dan kompetensi tenaga kesehatan terhadap pelayanan kesehatan;

2. Mengendalikan penyakit berbasis lingkungan; 3. Menurunnya angka kesakitan penyakit menular;

4. Meningkatnya status gizi dan kesehatan keluarga dalam masyarakat; 5. Meningkatnya kemandirian masyarakat dalam bidang kesehatan;

6. Meningkatnya kualitas farmasi, makanan dan minuman yang memenuhi syarat kesehatan.

3.5 KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN

Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, maka ditetapkan kebijakan pembangunan kesehatan yang dilaksanakan secara bertahap antara lain :

1. Peningkatan Akses & Kualitas Pelayanan Kesehatan 2. Pengendalian Penyakit Berbasis Lingkungan

3. Penanggulangan & Pengendalian Penyakit Menular / Tidak Menular 4. Peningkatan Kualitas Kesehatan Ibu dan Anak

5. Peningkatan Status Gizi Masyarakat

6. Peningkatan Kualitas Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

7. Peningkatan Pengawasan Obat / Farmasi dan Makanan Minuman

3.6 STRATEGI PEMBANGUNAN KESEHATAN

Pembangunan dilaksanakan di Kabupaten Bandung pada dasarnya bermuara pada peningkatan nilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang terdiri dari 3 komponen yaitu: kesehatan, pendidikan dan daya beli masyarakat. Khusus untuk bidang kesehatan tantangan yang dihadapi kedepan sangat berat seiring dinamika perubahan pola hidup. Fenomena yang menarik adalah timbulnya pola penyakit degeneratif yang kian

DINKES

KAB

(28)

Sebagai Satuan Kerja Perangkat daerah (SKPD) di Pemerintah Kabupaten Bandung, Dinas Kesehatan sangat berperan penting dalam menyelenggarakan kegiatan pembangunan kesehatan dilakukan secara koordinasi dan terintegrasi dengan bidang yang lain yang mempunyai peran dan fungsi yang sama. Sehingga diharapkan mampu untuk mewujudkan derajat kesehatan yang masyarakat yang optimal sebagai amanat tujuan pembangunan kesehatan.

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten BandungTahun 2012-2016 ditetapkan dengan maksud untuk memberikan arah sekaligus menjadi pedoman bagi seluruh pemangku kepentingan baik bagi pemerintah, pemerintah daerah, masyarakat dan dunia usaha di dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan pembangunan daerah yang berkesinambungan.

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 2012-2016, berorientasi pada pembangunan dan peningkatan kompetensi segenap sumber daya yang terdapat di Kabupaten Bandung dalam bidang kesehatan, guna menyiapkan kemandirian masyarakat sehat Kabupaten Bandung.

Kemampuan untuk hidup sehat dalam menciptakan derajat kesehatan masyarakat akan terus didorong. Kebijakan kesehatan daerah diarahkan untuk mencapai masyarakat yang mandiri sejahtera dan berkualitas melalui pengembangan kegiatan utama (core business) berdasarkan pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan sarana pelayanan kesehatan yang ditunjang oleh peningkatan sumber daya manusia kesehatan.

Isu strategis mengenai permasalahan yang berkaitan dengan fenomena penting aktual atau yang belum dapat diselesaikan pada periode 5 (lima) tahun sebelumnya serta memiliki dampak jangka panjang bagi keberlanjutan pelaksanaan pembangunan, akan diatasi secara bertahap.

Dalam mengantisipasi kondisi dan permasalahan yang ada serta memperhatikan tantangan ke depan dengan memperhitungkan peluang yang dimiliki, untuk mencapai masyarakat Kabupaten Bandung yang mandiri, dinamis dan sehat.

DINKES

KAB

(29)

BAB IV

KEDUDUKAN, STRUKTUR ORGANISASI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung merupakan Dinas Otonomi Daerah yang secara struktur sepenuhnya berada dalam kewenangan pemerintahan Daerah, sedangkan hubungan dengan Dinas Kesehatan Propinsi adalah merupakan hubungan kerja fungsional, sehingga tugas-tugas bantuan (dekonsentrasi) di bidang kesehatan di tingkat Kabupaten dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

Maksud dan tujuan pembentukan Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung, sebagaimana tercantum dalam peraturan Daerah Kabupaten Bandung, Nomor 20 Tahun 2007 yaitu :

1. Bahwa untuk meningkatkan dan mengembangkan bidang Kesehatan yang telah dilaksanakan di Kabupaten Bandung, telah dibentuk Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung.

2. Bahwa agar Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung dapat melaksanakan tugasnya secara berdaya guna dan berhasil guna dipandang perlu untuk menetapkan susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 20 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Bandung, Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung mempunyai kedudukan, struktur organisasi, tugas pokok dan fungsi sebagai berikut :

4.1 KEDUDUKAN

a. Dinas daerah adalah unsur pelaksana Pemerintah Kabupaten yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

b. Dinas Daerah dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan tanggung jawab kepada Bupati Kepala Daerah.

DINKES

KAB

(30)

4.2 STRUKTUR ORGANISASI

Susunan organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung telah ditetapkan dengan Peraturan Bupati Bandung Nomor 5 Tahun 2008. Adapun unsur Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung terdiri atas :

1. Pimpinan, adalah Kepala Dinas 2. Pembantu Pimpinan adalah Sekretaris 3. Pelaksana adalah :

a. Sekretariat, membawahkan :

• Subbag Umum dan Kepegawaian • Subbag Keuangan

• Subbag Penyusunan Program

b. Bidang Pelayanan Kesehatan, membawahkan : • Sie Pelayanan Kesehatan Dasar

• Sie Pelayanan Kesehatan Khusus • Sie Penunjang Pelayanan Kesehatan

c. Bidang Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, membawahkan : • Seksi Pengamatan dan Pencegahan Penyakit

• Seksi Pemberantasan Penyakit • Seksi Penyehatan Lingkungan

d. Bidang Bina Kesehatan masyarakat, membawahkan : • Seksi Kesehatan Keluarga

• Seksi Gizi

• Seksi Kemitraan dan Pembiayaan

e. Bidang Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan, membawahkan : • Seksi Pengawasan Pengendalian Farmamin

• Seksi Sumber Daya Kesehatan

• Seksi Penelitian dan Pengembangan Infokes

DINKES

KAB

(31)

f. UPTD Laboratorium Kesehatan Daerah g. UPTD Obat dan Perbekalan Kesehatan, dan

h. UPTD Pelayanan Kesehatan, serta Kelompok Jabatan Fungsional.

4.3 TUGAS POKOK

Dinas mempunyai tugas pokok merumuskan kebijaksanaan sistem kesehatan Kabupaten dan dan melaksanakan kegiatan teknis operasional di bidang kesehatan yang meliputi program, penyehatan lingkungan dan penanggulangan penyakit, pelayanan kesehatan, kesehatan keluarga, farmasi serta melaksanakan ketatausahaan Dinas.

4.4 FUNGSI

a. Berdasarkan Perda tersebut Dinas Kesehatan mempunyai fungsi :

• Pelaksanaan perumusan kebijaksanaan sistem kesehatan kabupaten dan

pelaksanaan kegiatan teknis operasional di bidang kesehatan yang meliputi pelayanan kesehatan, penyehatan lingkungan dan penanggulangan penyakit, kesehatan keluarga dan farmasi.

• Pelaksana pelayanan teknis administratif ketatausahaan.

b. Dalam menjalankan fungsinya Kepala Dinas Kesehatan dibantu oleh bagian dan bidang sebagai berikut:

1. Kepala Dinas

a. Kepala Dinas mempunyai tugas pokok memimpin, merumuskan, mengatur, membina, mengendalikan, mengkoordinasikan dan mempertanggungjawabkan kebijakan teknis pelaksanaan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembangunan di Bidang Kesehatan.

b. Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut Kepala Dinas Kesehatan menyelenggarakan fungsi:

DINKES

KAB

(32)

• perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya;

• penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum sesuai dengan

lingkup tugasnya;

• pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya;

• pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan

fungsinya.

2. Sekretaris

a. Sekretaris mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas-tugas di bidang pengelolaan pelayanan kesekretariatan yang meliputi pengkoordinasian penyusunan program, pengelolaan umum dan kepegawaian serta pengelolaan keuangan.

b. Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut Sekretaris mempunyai fungsi : • Penetapan penyusunan rencana dan program kerja pengelolaan pelayanan

kesekretariatan;

• Penetapan rumusan kebijakan koordinasi penyusunan program dan

penyelenggaraan tugas-tugas Bidang secara terpadu;

• Penetapan rumusan kebijakan pelayanan administratif Dinas;

• Penetapan rumusan kebijakan pengelolaan administrasi umum dan

kerumahtanggaan;

• Penetapan rumusan kebijakan pengelolaan kelembagaan dan ketatalaksanaan

serta hubungan masyarakat;

• Penetapan rumusan kebijakan pengelolaan administrasi kepegawaian; • Penetapan rumusan kebijakan administrasi pengelolaan keuangan;

• Penetapan rumusan kebijakan pelaksanaan, monitoring, evaluasi dan

pelaporan pelaksanaan tugas Dinas;

• Penetapan rumusan kebijakan pengkoordinasian publikasi pelaksanaan tugas

Dinas;

DINKES

KAB

(33)

• Penetapan rumusan kebijakan pengkoordinasian penyusunan dan

penyampaian bahan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas Dinas; • Pelaporan pelaksanaan tugas pengelolaan pelayanan kesekretariatan; • Evaluasi pelaksanaan tugas pengelolaan pelayanan kesekretariatan;

• Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya; • Pelaksanaan koordinasi/kerja sama dan kemitraan dengan unit

kerja/instansi/lembaga atau pihak ketiga di bidang pengelolaan pelayanan kesekretariatan.

c. Sekretariat, membawahkan:

1. Sub Bagian Penyusunan Program

Kepala Sub Bagian Penyusunan Program mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas pelayanan dan pengkoordinasian penyusunan rencana dan program Dinas.

2. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas pelayanan administrasi umum dan kerumahtanggaan serta administrasi kepegawaian.

3. Sub Bagian Keuangan

Kepala Subag Keuangan mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas pengelolaan administrasi dan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan Dinas.

DINKES

KAB

(34)

3. Bidang Pelayanan Kesehatan

a. Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas-tugas di bidang pengelolaan pelayanan kesehatan yang meliputi pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan khusus dan penunjang kesehatan.

b. Dalam melaksanakan tugas pokoknya Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan menyelenggarakan fungsi:

• penetapan penyusunan rencana dan program kerja pengelolaan pelayanan

kesehatan;

• penetapan rumusan kebijakan pengelolaan pelayanan kesehatan dasar,

pelayanan kesehatan khusus dan penunjang pelayanan;

• penetapan rumusan kebijakan penyelenggaraan upaya kesehatan perorangan; • penetapan rumusan kebijakan penyelenggaraan upaya kesehatan pada daerah

perbatasan, terpencil, dan rawan;

• penetapan rumusan kebijakan penyelenggaraan pelayanan kesehatan haji; • pelaporan pelaksanaan tugas pengelolaan pelayanan kesehatan;

• evaluasi pelaksanaan tugas pengelolaan pelayanan kesehatan;

• pelaksanaan tuas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya; • pelaksanaan koordinasi/kerja sama dan kemitraan dengan unit

kerja/instansi/lembaga atau pihak ketiga di bidang pengelolaan pelayanan kesehatan.

c. Bidang Pelayanan Kesehatan, membawahkan:

1. Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar

Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas pengelolaan pelayanan kesehatan dasar.

2. Seksi Pelayanan Kesehatan Khusus

DINKES

KAB

(35)

Seksi Pelayanan Kesehatan Khusus mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas pengelolaan pelayanan kesehatan khusus.

3. Seksi Penunjang Pelayanan

Seksi Penunjang Pelayanan mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas pengembangan dan pengelolaan penunjang pelayanan kesehatan.

4. Bidang Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan

a. Kepala Bidang Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan mempunyai tugas pokok dan fungsi memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas-tugas di bidang pencegahan dan pemberantasan penyakit serta penyehatan lingkungan yang meliputi pengamatan dan pencegahan penyakit, pemberantasan penyakit serta penyehatan lingkungan.

b. Dalam melaksanakan tugas pokoknya Kepala Bidang Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan menyelenggaran fungsi:

• penetapan penyusunan rencana dan program kerja pencegahan dan

pemberantasan penyakit serta penyehatan lingkungan;

• penyelenggaraan surveilans epidemiologi dan penyelidikan kejadian luar

biasa;

• penyelenggaraan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular dan

penyakit tidak menular tertentu;

• penyelenggaraan operasional pencegahan dan penanggualangan masalah

kesehatan akibat bencana dan wabah;

• penyelenggaraan pencegahan dan penganggulangan pencemaran lingkungan; • penyelenggaraan penyehatan lingkungan;

DINKES

KAB

(36)

• pelaporan pelaksanaan tugas pencegahan dan pemberantasan penyakit serta

penyehatan lingkungan;

• evaluasi pelaksanaan tugas pencegahan dan pemberantasan penyakit serta

penyehatan lingkungan;

• pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya; • pelaksanaan koordinas/kerja sama dan kemitraan dengan unit

kerja/instansi/lembaga atau pihak ketiga di bidang pencegahan dan pemberantasan penyakit serta penyehatan lingkungan.

c. Bidang Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, membawahkan:

1. Seksi Pengamatan dan Pencegahan Penyakit

Seksi Pengamatan dan Pencegahan Penyakit mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas pengembangan pengamatan dan pencegahan penyakit.

2. Seksi Pemberantasan Penyakit

Seksi Pemberantasan Penyakit mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas peningkatan dan pengembangan pemberantasan penyakit.

3. Seksi Penyehatan Lingkungan

Seksi Penyehatan Lingkungan mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas peningkatan dan pelayanan penyehatan lingkungan.

5. Bidang Bina Kesehatan Masyarakat

a. Bidang Bina Kesehatan Masyarakat mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas-tugas di bidang fasilitasi dan pembinaan kesehatan masyarakat yang meliputi kesehatan keluarga, pelayanan gizi serta pengembangan kemitraan dan pembiayaan kesehatan.

DINKES

KAB

(37)

b. Dalam melaksanakan tugas pokoknya Kepala Bidang Bina Kesehatan Masyarakat menyelenggaran fungsi:

• penetapan penyusunan rencana dan program kerja fasilitasi dan pembinaan

kesehatan masyarakat;

• penyelenggaraan pelayanan kesehatan keluarga yang meliputi kesehatan ibu,

neonatal, bayi, balita, anak, kesehatan reproduksi, upaya kesehatan sekolah dan kesehatan usia lanjut;

• penyelenggaraan survailans dan penanggulangan gizi buruk;

• penyelenggaraan perbaikan gizi keluarga dan integritas program gizi; • penyelenggaraan promosi kesehatan;

• penyelenggaraan pengkajian potensi dan permasalahan dalam pengembangan

JPKM yang meliputi pengembangan badan penyelenggara, kepesertaan, Bapim dan penyelenggaraan pemeliharaan kesehatan serta pembiayaan kesehatan;

• penyelenggaraan pembinaan dan pengendalian bapel JPKM;

• penyelenggaraan pengembangan pola kemitraan pelayanan kesehatan yang

meliputi pengembangan pesan kesehatan, sarana dan metoda penyuluhan serta upaya memotivasi petugas kesehatan;

• penyelenggaraan jaminan pemeliharaan kesehatan sesuai kondisi lokal; • penyelenggaraan jaminan pemeliharaan kesehatan nasional;

• pelaporan pelaksanaan tugas fasilitasi dan pembinaan kesehatan masyarakat; • evaluasi pelaksanaan tugas fasilitasi dan pembinaan kesehatan masyarakat • pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya; • pelaksanaan koordinasi/kerja sama dan kemitraan dengan unit

kerja/instansi/lembaga atau pihak ketiga di bidang fasilitasi dan pembinaan kesehatan masyarakat.

c. Bidang Bina Kesehatan Masyarakat, membawahkan:

DINKES

KAB

(38)

1. Seksi Kesehatan Keluarga

Seksi Kesehatan Keluarga mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas pelayanan kesehatan keluarga.

2. Seksi Gizi

Seksi Gizi mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas peningkatan dan pengembangan pelayanan gizi.

3. Seksi Kemitraan dan Pembiayaan Kesehatan

Seksi Kemitraan dan Pembiayaan Kesehatan mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas pengembangan kemitraan pelayanan kesehatan dan pembiayaan kesehatan.

6. Bidang Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan

a. Bidang Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas-tugas di bidang peningkatan pengawasan dan pengendalian kesehatan yang meliputi pengawasan dan pengendalian farmasi dan makanan dan minuman, sumber daya kesehatan serta penelitian, pengembangan dan informasi kesehatan.

b. Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Bidang Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan mempunyai fungsi :

• Penetapan penyusunan rencana dan program kerja peningkatan pengawasan

dan pengendalian kesehatan;

• Penyelenggaraan pembinaan, monitoring dan evaluasi pengawasan farmasi

dan makanan dan minuman, sumber daya kesehatan serta penelitian pengembangan informasi kesehatan;

DINKES

KAB

(39)

• Penetapan rumusan kebijakan registrasi, akreditasi dan sertifikasi sarana

kesehatan;

• Penetapan rumusan kebijakan pemberian perijinan sarana kesehatan yang

meliputi Rumah Sakit Pemerintah Kelas C/D, Rumah Sakit Swasta yang setara, praktek berkelompok, klinik umum/spesialis, rumah bersalin, klinik dokter keluarga/gigi, kedokteran komplementer, pengobatan tradisional dan sarana penunjang yang setara serta rekomendasi perijinan sarana kesehatan tertentu;

• Penetapan penyediaan dan pengelolaan obat pelayanan kesehatan dasar, alat

kesehatan, reagensia dan vaksin;

• Penyelenggaraan pemeriksaan setempat sarana produksi dan distribusi

sediaan farmasi dan sarana pelayanan kesehatan swasta lainnya;

• Penyelenggaraan pengawasan dan pengendalian peredaran registrasi serta

sertifikasi produk makanan dan minuman;

• Penyelenggaraan sertifikasi alat kesehatan dan PKRT Kelas I serta pemberian

rekomendasi perijinan PBF Cabang, PBAK dan Industri Kecil Obat Tradisional (IKOT);

• Penyelenggaraan pemberian perijinan sarana dan tenaga kesehatan swasta; • Penyelenggaraan dan pendayagunaan serta pemanfaatan tenaga kesehatan

strategis;

• Penetapan pelaksanaan kebutuhan pelatihan teknis dan fungsional;

• Penyelenggaraan registrasi, akreditasi dan sertifikasi tenaga keehatan tertentu

sesuai peraturan perundang-undangan;

• Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan kesehatan yang mendukung

perumusan kebijakan pelayanan kesehatan; • Penyelenggaraan dan pengelolaan surkesda;

DINKES

KAB

(40)

• Penyelenggaraan implementasi penapisan IPTEK di bidang pelayanan

kesehatan;

• Penyelenggaraan promosi dan informasi pelayanan kesehatan;

• Pelaporan pelaksanaan tugas peningkatan pengawasan dan pengendalian

kesehatan;

• Evaluasi pelaksanaan tugas peningkatan pengawasan dan pengendalian

kesehatan

• Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya; • Pelaksanaan koordinasi/kerja sama dan kemitraan dengan unit

kerja/instansi/lembaga atau pihak ketiga di bidang peningkatan pengawasan dan pengendalian kesehatan.

c. Bidang Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan, membawahkan:

1. Seksi Pengawasan dan Pengendalian Farmasi dan Makanan dan Minuman

Seksi Pengawasan dan Pengendalian Farmasi dan Makanan dan Minuman mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas peningkatan pengawasan dan pengendalian farmasi dan makanan dan minuman.

2. Seksi Sumber Daya Kesehatan

Seksi Sumber Daya Kesehatan mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas pembinaan dan peningkatan kapasitas sumber daya kesehatan.

3. Seksi Penelitian, Pengembangan dan Informasi Kesehatan

Seksi Penelitian, Pengembangan dan Informasi Kesehatan mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas penelitian, pengembangan dan informasi kesehatan.

DINKES

KAB

(41)

7. UPTD Obat dan Perbekalan Kesehatan

a. UPTD Obat dan Perbekalan Kesehatan mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pengelolaan sebagian fungsi Dinas di bidang pengelolaan obat publik dan perbekalan kesehatan yang meliputi perencanaan kebutuhan, pengadaan, penyimpanan, pendistribusian, pengendalian, monitoring dan evaluasi obat dan perbekalan kesehatan.

b. Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, UPTD Obat dan Perbekalan Kesehatan menyelenggarakan fungsi :

• Perencanaan operasional kegiatan pengendalian obat dan perbekalan

kesehatan;

• Pelaksanaan seleksi obat dan perbekalan kesehatan untuk pelayanan

kesehatan dasar;

• Pelaksanaan perhitungan kebutuhan obat dan perbekalan kesehatan untuk

pelayanan kesehatan;

• Penyusunan rencana pengadaan obat dan perbekalan kesehatan;

• Pelaksanaan distribusi obat dan perbekalan kesehatan sesuai permintaan unit

pelayanan;

• Pelaksanaan pencatatan, pelaporan, evaluasi dan monitoring penggunaan obat

dan perbekalan kesehatan;

• Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;

• Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya; • Pelaksanaan koordinasi obat dan perbekalan kesehatan dengan sub unit kerja

lain di lingkungan Dinas.

c. UPTD Obat dan Perbekalan Kesehatan, membawahkan Sub Bagian Tata Usaha yang mempunyai tugas pokok menyusun dan melaksanakan pengelolaan ketatausahaan UPTD di bidang pengendalian obat dan perbekalan kesehatan.

DINKES

KAB

(42)

8. UPTD Laboratorium Kesehatan

a. UPTD Laboratorium mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pengelolaan sebagian fungsi Dinas di bidang pelayanan dan pengembangan laboratorium kesehatan.

b. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut UPTD Laboratorium Kesehatan menyelenggarakan fungsi;

• Perencanaan operasional kegiatan pelayanan dan pengembangan

laboratorium kesehatan;

• Pelaksanaan pelayanan dan pengembangan laboratorium kesehatan;

• Pelaksanaan pemberian bahan rumusan kebijakan pengelolaan administrasi

kepegawaian pelayanan dan pengembangan kesehatan;

• Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian pelayanan dan pengembangan

laboratorium kesehatan;

• Pelaksanaan operasional kegiatan laboratorium kesehatan yang meliputi

laboratorium klinik, kualitas air, skrining tes, surveilans epidemiologi, KLB dan penyakit menular;

• Penyelenggaraan rujukan kesehatan dan pengujian kesehatan; • Pelaksanaan kegiatan pelayanan dan pengujian kesehatan; • Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;

• Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya; • Pelaksanaan koordinasi pelayanan laboratorium kesehatan dengan sub unit

kerja lain di lingkungan Dinas.

c. UPTD Laboratorium Kesehatan membawahkan Sub Bagian Tata Usaha yang mempunyai tugas pokok menyusun dan melaksanakan pengelolaan ketatausahaan UPTD di bidang pelayanan dan pengembangan laboratorium kesehatan.

DINKES

KAB

(43)

9. UPTD Pelayanan Kesehatan

a. UPTD Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas pokok mempimpin, merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pengelolaan sebagian fungsi Dinas di bidang pelayanan dan pembangunan kesehatan di tingkat Kecamatan.

b. Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut UPTD Pelayanan Kesehatan menyelenggarakan fungsi:

• perencanaan operasional kegiatan pelayanan dan pembangunan kesehatan di

tingkat Kecamatan;

• pelaksanaan pelayanan dan pembangunan kesehatan di tingkat Kecamatan; • fasilitasi pemberdayaan masyarakat di bidang pelayanan dan pembangunan

kesehatan di tingkat kecamatan;

• pelaksanaan pelayanan kesehatan strata pertama yang meliputi pelayanan

kesehatan perorangan dan masyarakat; • pelaksanaan rujukan pelayanan kesehatan;

• penyusunan mekanisme organisasi dan tatalaksana pelaksanaan pelayanan

kesehatan perorangan dan masyarakat;

• pengelolaan anggaran pelaksanaan pelayanan dan pembangunan kesehatan di

tingkat Kecamatan;

• pelaksanaan pengembangan kemitraan pelayanan dan pembangunan

kesehatan di tingkat Kecamatan;

• pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;

• pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya; • pelaksanaan koordinasi pelayanan kesehatan dengan sub unit kerja lain di

lingkungan Dinas.

c. UPTD Pelayanan Kesehatan membawahkan Sub Bagian Tata Usaha yang mempunyai tugas pokok menyusun dan melaksanakan pengelolaan

DINKES

KAB

(44)

ketatausahaan UPTD di bidang pelayanan dan pembangunan kesehatan di tingkat Kecamatan.

10. Jabatan Fungsional

Pengaturan tugas pokok dan fungsi jabatan fungsional diatur lebih lanjut setelah dibentuk dan ditetapkan jenis dan jenjangnya oleh Bupati sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

DINKES

KAB

(45)

DINKES

KAB

(46)

DINKES

KAB

(47)

BAB V

PROGRAM DAN INDIKATOR KESEHATAN

5.1 PROGRAM KESEHATAN

Program dan kegiatan kesehatan yang dilaksanakan untuk mengatasi permasalahan kesehatan yang ada di Kabupaten Bandung pada tahun 2015 sesuai dengan Permendagri 13/2006 Jo.59/2007 adalah sebagai berikut:

5.1.1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

a. Penyediaan jasa surat menyurat

b. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik c. Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor d. Penyediaan jasa kebersihan kantor

e. Penyediaan alat tulis kantor

f. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan g. Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor h. Penyediaan peralatan rumah tangga

i. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan j. Penyediaan makanan dan minuman

k. Rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah

l. Penyediaan tenaga pendukung teknis dan administrasi perkantoran m. Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Dalam daerah

n. Penunjang perayaan hari-hari bersejarah

5.1.2 Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur

a. Pemeliharaan rutin/ berkala rumah dinas. b. Pemeliharaan rutin/ berkala gedung kantor.

DINKES

KAB

(48)

5.1.3 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur.

a. Pendidikan dan pelatihan formal

5.1.4 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan

a. Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD b. Penyusunan laporan keuangan semesteran

c. Penyusunan pelaporan prognosis realisasi anggaran d. Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun e. Penyusunan rencana dan penganggaran kegiatan.

5.1.5 Program Obat Dan Perbekalan Kesehatan

a. Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan

b. Peningkatan pemerataan obat dan perbekalan kesehatan

c. Peningkatan mutu pelayanan farmasi komunitas dan rumah sakit

5.1.6 Program Upaya Kesehatan Masyarakat

a. Pelayanan kesehatan penduduk miskin di Puskesmas dan jaringannya b. Peningkatan kesehatan masyarakat

c. Peningkatan pelayanan kesehatan bagi pengungsi korban bencana d. Peningkatan pelayanan dan penanggulangan masalah kesehatan. e. Penyediaan biaya operasional dan pemeliharaan

f. Penyelenggaraan Penyehatan Lingkungan

g. Peningkatan pelayanan dan penanggulangan masalah kesehatan h. Peningkatan mutu pelayanan kesehatan masyarakat

i. Penyediaan Biaya Operasional dan Pemeliharaan di 62 Puskesmas

5.1.7 Program Pengawasan Obat Dan Makanan

a. Peningkatan pengawasan keamanan pangan dan bahan berbahaya

5.1.8 Program Promosi Kesehatan Dan Pemberdayaan Masyarakat

a. Peningkatan pemanfaatan sarana kesehatan b. Peningkatan pendidikan tenaga penyuluh

DINKES

KAB

Gambar

Tabel 2.1 Luas Wilayah, Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Menurut
Grafik 5.1 Perbandingan UHH Kabupaten Bandung dengan UHH Provinsi Jawa

Referensi

Dokumen terkait

Melalui penerapan sistem data warehouse dapat memberikan dampak positif bagi perusahaan, diantaranya proses analisis ataupun pengelolaan informasi berdasarkan data

Hal ini berarti delapan alternatif kebijakan tersebut akan memberikan dampak kenaikan terhadap seluruh variabel endogen, yaitu: pengambilan kredit, modal usaha, penggunaan bahan

Seorang wanita, usia 50 tahun, datang ke puskesmas dengan keluhan kaki tidak dapat berjalan sejak 3 minggu yang lalu. Riwayat sebelumnya pasien sering keputihan berbau

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Syiah Kuala Suku Aceh berejenis kelamin laki-laki memiliki nilai rerata tinggi wajah anterior bawah yang lebih besar dari

Dalam aspek produksi yang lain terutama pengadaan bibit, perkebunan rakyat didukung oleh Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Jember, sehingga mutu kopi yang ditanam

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan di Puskesmas Ranomuut Kota Manado, maka dapat disimpulkan bahwa, Sebagian besar responden berada pada usia Elderly

Pernyataan di bawah ini yang berkaitan dengan gaya angkat pesawat terbang yang benar adalah …C. tekanan udara di atas sayap lebih besar dari pada tekanan udara di bawah sayap

(1) Dalam hal kepentingan tertentu Kepal Dinas dapat menunjuk satu atau beberapa laboratorium terakreditasi dan atau rujukan untuk melakukan pengujian kualitas air limbah