26 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada CV. Sumber Daya Plastik Malang yang berlokasi di Dusun Dunglengkong RT 01 RW 01 Biru Singosari. Alasan peneliti memilih objek ini dikarenakan CV. Sumber Daya Plastik Malang merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak pada bidang pengolahan biji plastik yang berbahan baku sampah kemasan plastik sachet dan plastik bening. Meskipun perusahaan ini telah berdiri 9 tahun, kerusakan terhadap prodaknya masih sering terjadi yang dapat di katakan dalam jumlah yang besar. Untuk itu peneliti tertarik untuk membantu memecahkan masalah yang sedang di hadapi perusahaan CV.
Sumber Daya Plastik Malang.
B. Jenis penelitian
Penelitian yang dilakukan bersifat deskriptif dengan pendekatan studi kasus yang bertujuan untuk melakukan penelitian secara mendalam mengenai upaya peningkatan kualitas produk dengan menggunakan Metode SQC (Statistical Quality Control) Pada CV. Sumber Daya Plastik Malang. Penelitian deskriptif adalah
penelitian dimana data disajikan dengan memberikan gambaran menurut keadaaan yang ada pada saat melakukan penelitian. Sedangkan studi kasus menurut Subiyanto (2000), yaitu studi kasus dilakukan dengan melakukan
penelitian secara mendalam terhadap suatu objek penelitian yang dipilih dari beberapa keadaan yang dianggap sama.
C. Definisi Operasional
Menurut Indriantoro dan Supomo (2009) definisi operasional adalah penjelasan mengenai cara-cara tertentu yang digunakan oleh peneliti untuk mengukur (mengoperasikan) contruct menjadi variabel peneliti yang dapat diuji. Definisi operasional variabel pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Penelitian
Variabel Keterangan Indikator
Manusia Tenaga kerja merupakan orang yang terkait dalam proses produksi pengolahan biji plastik pada perusahaan pengolahan biji plastik CV. Sumber Daya Plastik Malang.
Konsentrasi berkerja
Keahlian tenaga kerja
Kerjasama tenaga kerja
Material Material merupakan bahan baku utama maupun pendukung yang diproses untuk menjadi produk akhir yaitu biji pastik.
Kebersihan bahan baku
Pemilahan bahan baku
Mesin Mesin merupakan alat yang berhubungan dengan proses pembuatan biji plastik.
Mesin yang sudah tua
Kurang maintenance
Pengaturan pada mesin
Metode Metode merupakan cara yang digunakan oleh tenaga kerja untuk pengoprasionalan dan pengolahan biji plastik dengan urutan atau tatacara dalam melakukan sesuatu dengan sebuah rencana dalam pelaksananya.
Kesalahan dalam metode pelaksanaan kerja
D. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Menurut Sugiyono (2008) populasi merupakan wilayah generalisasi terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh produk rusak CV. Sumber Daya Plastik ialah biji plastik yang di observasi selama 6 (enam) hari, yaitu dari Hari Senin sampai dengan Sabtu tanggal 17-22 Desember 2018.
2. Sampel
Menurut Sugiyono (2008) sampel adalah sebagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling. Menurut Sugiyono (2001) teknik simple random sampling
adalah teknik pengambilan sampel dari anggota populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Dalam penelitian ini populasi biji plastik PP (Poly Propylene) untuk terpilih menjadi sampel sama.
E. Jenis dan Sumber Data
Menurut Widayat (2004) data merupakan informasi–informasi mengenai karakteristik dari suatu obyek (orang atau benda) untuk keperluan penelitian.
Pengambilan data ini dapat diperoleh melalui:
1. Data Primer
Menurut Umar (2003) data primer merupakan data yang diperoleh langsung dilapangan oleh peneliti sebagai objek penulisan. Data primer dalam penelitian ini yaitu mengenai hasil wawancara mengenai proses pemgendalian aktivitas produksi yang dilakukan oleh perusahaan, wawancara dilakukan kepada pimpinan CV. Sumber Daya Plastik Malang.
2. Data Sekunder
Menurut Sugiyono (2005) data sekunder adalah data yang tidak langsung memberikan data kepada peneliti. Data sekunder dalam penelitian ini adalah data mengenai jumlah karyawan, tugas dari masing-masing bagian produksi, beban kerja karyawan di masing-masing bagian, jam kerja yang berlaku pada usaha itu dan aktivitas karyawan diperusahaan.
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data menurut adalah prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan.
a. Observasi
Menurut teknik observasi dilakukan oleh peneliti dengan cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut.
b. Wawancara
Menurut sanusi (2011) wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang menggunakan pertanyaan secara lisan kepada subjek penelitian.
Wawancara ini juga bertujuan untuk mendapatkan data-data yang digunakan untuk menukung penelitian ini. Adapun data yang diperoleh dari wawancara adalah sebagai berikut: data latar belakang pendidikan tenaga kerja serta jam kerja karyawan, jumlah kerusakan produk, serta proses produksi yang dilakukan.
c. Dokumentasi
Langkah ini berupa kegiatan mengumpulkan data- data sekunder dengan cara melihat atau menyalin catatan kertas kerja yang dianggap berhubungan dengan penelitian, yaitu mengenai tugas dari masing-masing bagian produksi, beban kerja karyawan di masing-masing bagian, jam kerja yang berlaku pada usaha itu dan aktivitas karyawan diperusahaan.
G. Teknik Analisis Data
Penelitian ini menggunakan 2 (dua) alat analisis yaitu: diagram pareto dan diagram sebab akibat (fishbone diagram). Teknik analisis data bertujuan untuk menjelaskan secara urut mengenai penyelesaian permasalahan yang sedang dihadapi oleh perusahaan dan permasalahan yang akan peneliti coba pecahkan. Setiap proses produksi disuatu perusahaan tentu akan mengalami adanya produk defect sekalipun di perusahaan besar yang memiliki mesin canggih produk rusak pasti akan ditemui.
Perusahan CV. Sumber Daya Plastik Malang yang di jadikan objek penelitian ini juga tidak luput dari kegagalan prodak tersebut,
Tahapan pengukuran data dimulai dari tahap proses produksi (pengamatan langsung) dan tahap faktor penyebab kegagalan proses produksi (pengujian data).
Penelitian ini akan menggunakan 2 alat analisis yaitu: diagram pareto dan diagram sebab akibat (fishbone) yang akan menjelaskan secara urut mengenai penyelesaian permasalahanya. Metode analisis data dalam penelitian ini adalah:
1. Diagram Pareto
Diagram pareto adalah diagram yang dikembangkan oleh seorang ahli ekonomi yang berasal dari Italian bernama Vilfredo Pareto pada abad ke 19 (1993). Diagram pareto digunakan untuk memperbandingkan berbagai kategori kejadian yang disusun menurut ukurannya, dari yang paling besar di sebalah kiri ke yang paling kecil berada disebalah kanan. Susunan tersebut akan membantu kita untuk menentukan pentingnya atau prioritas kategori kejadian-kejadian atau sebab-sebab kejadian yang dikaji atau untuk mengetahui masalah utama dalam prosesnya. Dengan bantuan diagram pareto, kegiatan akan lebih efektif dengan memusatkan perhatian pada sebab-sebab yang mempunyai dampak yang paling besar terhadap kejadian daripada meninjau berbagai sebab pada suatu ketika Nasution (2005).
Sumber : Jay Heizer dan Barry Render (2015) Gambar 3.1 Diagram Pareto
Langkah-langkah membuat diagram pareto menurut Vincent Gaspersz (2012) adalah :
a. Menentukan masalah apa yang akan diteliti, mengidentifikaksi kategori- kategori atau penyebab-penyebab dari masalah yang akan dibandingkan.
Setelah itu merencanakan dan melaksanakan pengumpulan data
b. Membuat suatu daftar atau tabel yang mencatat frekuensi kejadian dari masalah yang telah diteliti menggunakan formulir pengumpulan data atau lembar periksa.
c. Membuat daftar masalah secara berurut berdasarkan frekuensi kejadian dari yang tertinggi sampai terendah, serta menghitung frekuensi kumulatif, presentase dari total kejadian, presentase dari total kejadian, dan presentase dari total kejadian secara kumulatif.
d. Menggambarkan dua buah garis vertikal dan sebuah garis horizontal.
e. Membuat histogram pada diagram pareto.
0 20 40 60 80 100 120
A B C D
Permasalahan
Permasalahan
f. Menggambarkan kurva kumulatif serta cantumkan nilai-nilai kumulatif (total atau presentase kumulatif) disebelah kanan atas dari interval setiap item masalah.
g. Memutuskan untuk mengambil tindakan perbaikan atas penyebab utama dari masalah yang sedang terjadi itu.
2. Diagram sebab akibat (Fishbone Diagram)
Dalam mengetahui proses produksi dan penyebab-penyebab sering terjadi kerusakaan dalam produksi yang dialami pada perusahaan CV. Sumber Daya Plastik Malang ialah menganalisis menggunakan metode sebab akibat. Diagram ini berguna untuk menganalisia dan menemukan faktor-faktor yang berpengaruh atau efek secara signifikan di dalam menentukan karakteristik kualitas output kerja. Efek ini bisa bernilai "baik" dan bisa bernilai "buruk".
Jadi dengan diketahui sebab dari efek yang terjadi, diharapkan hasil dari proses produksi bisa diperbaiki dengan mengubah faktor terkontrol dari suatu proses.
Diagram ini juga berguna untuk mengidentifikasi akar penyebab potensi darisuatu masalah. Diagram sebab akibat memfokuskan pada penekanan masalah atau gejala yang merapakan akar penyebab masalah. Diagram sebab akibat juga menampilkan penyebab-penyebab masalah dengan cara menghubungkan penyebab-penyebab menjadi satu
Langkah pertama yaitu membuat diagram sebab akibat untuk mengetahui kegiatan proses produksi dan penyebab-penyebab sering terjadinya kerusakan pada perusahaan tersebut. Menurut Nasution (2005) penggunaan diagram sebab akibat atau
diagram Ishikawa untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan memecahkan masalah, ketidaksesuaian, dan kesenjangan yang ada.
Sumber : Heizer & Render Gambar 3.2 Diagram SebabAkibat
Langkah-langkah untuk membuat diagram sebab akibat menurut Nasution (2005) adalah:
a. Mendapatkan kesepakatan tentang masalah yang terjadi dan ungkapan masalah itu sebagai suatu pertanyaan masalah.
b. Menemukan sekumpulan penyebab yang mungkin dengan menggunakan teknik membentuk anggota tim yang memiliki ide-ide yang berkaitan dengan masalah yang sedang dihadapi
c. Menggambarkan diagram dengan pertanyaan mengenai masalah untuk ditempatkan pada sisi kanan (membentuk kepala ikan) dan kategori utama, seperti bahan baku, metode, manusia, mesin, pengukuran dan lingkungan ditempatkan ada cabang utama (membentuk tulang-tulang besar dari ikan) kategori utama dapat diubah sesuai kebutuhan.
Metode Mesin
Masalah Material
Manusia
d. Menetapkan setiap penyebab dalam kategori utama yang sesuai dengan menempatkan pada cabang yang sesuai
e. Untuk setiap penyebab yang mungkin, menanyakan “mengapa” untuk menemukan akar penyebab, kemudian menuliskan akar-akar penyebab itu pada cabang-cabang yang sesuai dengan kategori utama (membentuk tulang-tulang kecil dari ikan). Untuk menemukan akar penyebab, kita dapat menggunakan teknik bertanya “mengapa” sampai lima kali
f. Menginterprestasi atas diagram sebab-akibat itu adalah dengan melihat penyebab-penyebab yang muncul secara berulang, kemudian dapatkan kesepakatan melalui konsensus tentang penyebab tersebut. Selanjutnya, memfokuskan perhatian ada penyebab yang dipilih melalui konsensus.
g. Menerapkan hasil analisis dengan menggunakan diagram sebab-akibat, dengan cara mengembangkan dan mengimplementasikan tindakan korektif, serta monitir hasil-hasil untuk menjamin bahwa tindakan korektif yang dilakukan efektif karena telah menghilangkan akar penyebab dari masalah yang dihadapi.