• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODUL 1 KB 4

N/A
N/A
Ahmad Ghazali

Academic year: 2022

Membagikan "MODUL 1 KB 4"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

PENDALAMAN MATERI

(Lembar Kerja Resume Modul)

A. Judul Modul : Pendidikan Anak Usia Dini Inklusi

B. Kegiatan Belajar : Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus (KB 4) C. Refleksi

NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN

1 Konsep (Beberapa istilah dan definisi) di KB

a. Pengertian pendidikan anak berkebutuhan khusus

 ABK adalah anak yang mengalami keterbatasan atau keluarbiasaan, baik fisik, mental-intelektual, sosial, maupun emosional, yang berpengaruh secara signifikan dalam proses pertumbuhan atau perkembangannya dibandingkan dengan anak-anak lain yang seusia dengannya.

 Klasifikasi ABK kelainan fisik, yaitu kelainan penglihatan (tunanetra), kelainan fungsi pendengaran (tunarungu), dan anak-anak yang mengalami kelainan tubuh (tunadaksa).

 Foreman dalam Mulyono (1994: 126 ) terdapat 3 (tiga) alasan perlunya pelaksanaan pendidikan inklusif, yaitu :

1) Bahwa sekolah khusus atau SLB tidak memberikan kemampuan sosial dan akademik yang lebih baik bagi siswa yang menyandang ketunaan bila dibandingkan dengan sekolah regular, terutama bagi siswa yang tergolong cacat ringan.

2) Bahwa anak-anak dapat memperoleh keuntungan dari sekolah inklusif, meskipun mereka tergolong cacat berat dan cacat ganda.

3) Hak semua orang untuk berpartisipasi penuh dalam arus utama kehidupan masyarakat (the mainstreaming community).

 Terdapat 6 (enam) jenis sistem persekolahan yang sesuai dengan konsep tersebut, yaitu:

1) residential school, 2) separate day school,

3) separate school on regularcampus, 4) special unit in regular school, 5) special class in regular school, dan 6) regular school.

b. Karakteristik pendidikan anak berkebutuhan khusus

 Karakteristik kelainan fisik meliputi:

1.Tunanetra, yaitu kelainan indera penglihatan, kemampuan akademik tidak berbeda dengan anak normal pada umumnya, kurang dapat melakukan mobilitas secara umum, mudah tersinggung dan bersifat verbalisme.

(2)

2.Tunarungu, yaitu kesan lahiriah tidak menampakan adanya kelainan pada anak, kemampuan akademik tidak berbeda dengan keadaan anak- anak normal pada umumnya, kurang memiliki keseimbangan motorik dengan baik, sering memperlihatkan rasa curiga yang berlebihan, mudah tersinggung.

3.Tunadaksa, yaitu jelas menampakkan adanya kelainan baik fisik maupun motorik, kemampuan akademik, tunadaksa ringan tidak berbeda dengan anak-anak normal pada umumnya.

Sedangkan untuk tunadaksa berat terutama bagai anak yang mengalami gangguan neuro-muscular sering disertai dengan keterbelakangan mental.

motorik, banyak tunadaksa yang mengalami gangguan motorik baik motorik kasar maupun motorik halus, kecenderungan rasa rendah diri (minder) dalam pergaulan dengan orang lain.

c. Ciri-ciri anak berkebutuhan khusus

 Ciri-ciri fisik ABK sebagai berikut : 1. Bentuk wajah tidak lazim

2. Mata miring (juling), lidah tebal, dan leher pendek 3. Mata mendekat ke hidung atau sebaliknya dari

sudut normal

4. Anak kesulitan menghisap melalui dodot (botol susu) atau puting ibu

 Ciri-ciri komunikasi dan interaksi sosial ABK sebagai berikut :

1. Sulit merespon saat dipanggil, meskipun pendengarannya normal

2. Sulit mengungkapkan emosi

3. Kurang peka terhadap perasaan orang lain 4 Tidak dapat memulai atau meneruskan

percakapan

5. Tidak tahu cara meminta sesuatu

6. Selalu mengulang kata namun penggunaannya kurang tepat

7. Selalu menghindari kontak mata 8. Kurang mampu berekspresi

9. Tidak dapat melihat ke arah benda yang ditunjuk 10.Tidak tertarik kepada kegiatan anak-anak lain d. Jenis-jenis disabilitas (gangguan)

 Gangguan Autis, yaitu gangguan pada perkembangan kemampuan interaksi sosial, komunikasi, dan munculnya perilaku berulang yang tak bertujuan.

 Gangguan Asperger, yaitu gangguan neurologis atau saraf yang tergolong ke dalam spektrum autisme ringan.

 Gangguan Attention Deficit/Hyperactive Disorder (AD/HD), yaitu kurangnya kemampuan memperhatikan dan kontrol perilaku yang ditandai munculnya hiperaktivitas dan perilaku impulsif yang sulit ditahan.

(3)

 Gangguan perilaku (conduct disorder), yaitu gangguan yang meliputi agresi terhadap orang lain dan binatang, menghancurkan barang kepemilikan, berbohong atau mencuri, dan pelanggaran aturan yang serius.

 Gangguan Menentang (Oppositional Defiant Behaviour), yaitu suka mendebat atau menentang norma atau nasihat orang dewasa.

 Gangguan komunikasi, yaitu gangguan perkembangan bicara dan bahasa yang ditandai kesulitan dalam menghasilkan bunyi/suara, menggunakan bahasa lisan untuk berkomunikasi, atau memahami apa yang disampaikan orang lain.

 Gangguan keterampilan motorik, yaitu gangguan yang terjadi saat anak tidak bisa melakukan koordinasi motorik atau aktivitas-aktivitas motorik yang penting dan lazimnya sudah dikuasai anak sesuai umurnya.

 Gangguan belajar dikategorikan menjadi gangguan membaca (disleksia), gangguan menulis (disgrafia), dan gangguan matematika (diskalkulia).

e. Cara/metode menangani anak berkebutuhan khusus

 Orang tua haruslah lebih terbuka pemikirannya mengenai anak-anak berkebutuhan khusus ini.

 Lakukan pengawasan sedari dini

 Berikan motivasi, perhatian, dan bimbingan

 Adaptasi dengan anak

 Meningkatkan kedekatan emosional dengan anak

 Ajari anak untuk mengeksplor ketrampilannya

 Tanamkan kemandirian sedari dini

 Lakukan kerjasama dengan sekolah

 Lakukan pembiasaan mengenai sanksi dan hukuman

 Pelajari kebiasaan dan kebutuhan anak

 Ikuti saran-saran pakar

 Pilihlah sekolah yang tepat

 Ikutkan anak pada terapi-terapi yang ada f. Pembelajaran anak berkebutuhan khusus

 Pendidikan Inklusi merupakan sebuah pendekatan yang berusaha mentransformasi sistem pendidikan dengan meniadakan hambatan-hambatan yang dapat menghalangi setiap peserta didik untuk berpartisipasi penuh dalam pendidikan.

 Strategi pembelajaran, antara lain:

1. Pembelajaran deduktif dan induktf 2. Pembelajaran ekspositorik dan heuristic

3. Pembelajaran dengan seorang guru dan beregu 4. Pembelajaran dengan klasikal, kelompok kecil

dan individual

5. Pembelajaran dengan tatap muka, dan melalui media

(4)

 Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menentukan strategi pembelajaran adalah:

1) Pembelajaran harus diwarnai dengan kecepatan dan tingkat kompleksitas;

2) Tidak hanya mengembangkan kecerdasan intelektual semata tetapi juga mengembangkan kecerdasan emosional;

3) Berorientasi pada modifikasi proses, content dan produk.

2 Daftar materi pada KB yang sulit dipahami

a. Residential school, b. Separate day school,

c. Separate school on regularcampus, d. Special unit in regular school, e. Special class in regular school, dan f. Regular school.

g. Gangguan neuro-muscular

3

Daftar materi yang sering mengalami miskonsepsi dalam pembelajaran

a. Segala gangguan ABK yang ada di sekolah sangat sulit diatasi, karena kurangnya kepercayaan orang tua untuk meninggalkan anaknya di sekolah untuk dididik oleh guru.

b. Selain itu, orang tua di rumah juga tidak memperhatikan dengan baik kebutuhan anaknya

Referensi

Dokumen terkait

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b dan huruf c, perlu menetapkan Keputusan Walikota tentang Penetapan Nama-Nama Pelamar Umum Yang Lulus

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa dalam novel Surga Yang Tak Dirindukan karya Asma Nadia, didalamnya terkandung pesan moral yang

Besarnya doping elektron pada bagian basis, kolektor, emiter serta mole fraction (x) germanium pada silikon pada bagian basis serta ukuran dan besamya nilai

Setelah bobot kontribusi semua unsur teknologi yang akan diterapkan dan semua anjuran dalam setiap unsur teknologi yang akan diterapkan dapat ditemukan, langkah berikutnya

di dalam Permenpan Nomor 24/2014 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik Secara Nasional, Pengadu dengan kebutuhan khusus adalah individu

Keputusan dimaksud bertujuan memberikan pedoman kepada Kepala Taman Kanak-kanak dan Kepala Sekolah di Kota Salatiga serta seluruh jajaran Dinas Pendidikan, Pemuda

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keragaman jenis, kelimpahan nisbi dan aktivitas nyamuk pada peternakan sapi Unit Reproduksi dan Rehabilitasi Fakultas

Pelaku Kewirausahaan Sosial Wirausaha social adalah individu atau kelompok yang menciptakan perubahan bagi masyarakat dengan menangkap peluang yang hilang dan memperbaiki system