• Tidak ada hasil yang ditemukan

2. LANDASAN TEORI. 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "2. LANDASAN TEORI. 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

6

Universitas Kristen Petra

2. LANDASAN TEORI

2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan ilmu manajemen yang mempelajari peranan tenaga kerja dalam sebuah organisasi untuk mencapai tujuan secara optimal. Menurut Marihot Tua E.H. (2012), manajemen sumber daya manusia adalah aktivitas manajemen yang dilakukan dengan tujuan merangsang, mengembangkan, memotivasi, dan memelihara kinerja yang tinggi di dalam organisasi. Berdasarkan definisi di atas, Marihot Tua (2002) mengatakan “sumber daya manusia dengan keseluruhan penentuan dan pelaksanaan berbagai aktivitas, policy, dan program yang bertujuan untuk mendapatkan tenaga kerja, pengembangan, dan pemeliharaan dalam usaha meningkatkan dukungannya terhadap peningkatan efektivitas organisasi dengan cara yang secara etis dan sosial dapat dipertanggungjawabkan”.

Menurut Armstrong (2008), manajemen sumber daya manusia didefinisikan sebagai pendekatan strategis dan koheren dengan pengelolaan aset yang paling berharga di dalam organisasi, yaitu orang-orang yang bekerja di sana yang individual dan kolektif memberikan kontribusi pada pencapaian tujuannya.

Menurut Mathis dan Jackson (2008), manajemen sumber daya manusia adalah merancang sistem manajemen untuk memastikan bahwa bakat manusia digunakan secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan organisasi. Baik karyawan di sebuah perusahaan besar dengan 10.000 posisi atau lembaga non- profit kecil dengan 10 posisi, karyawan harus direkrut, dipilih, dilatih, dan dikelola secara efektif.

Menurut Syukur (2012), manajemen sumber daya manusia (SDM) merupakan suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer, dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang aktivitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan. Manajemen sumber daya manusia juga menyangkut desain sistem

(2)

7

Universitas Kristen Petra

perancanaan, penyusunan karyawan, pengembangan karyawan, pengelolaan karier, evaluasi kinerja, kompensasi karyawan, dan hubungan ketenagakerjaan yang baik. Manajemen sumber daya manusi melibatkan semua keputusan dan praktik manajemen yang mempengaruhi secara langsung sumber daya manusianya.

2.1.1 Rekrutmen

Menurut Sulistiyani dan Rosidah (2009), rekrutmen adalah proses mencari, menemukan, dan menarik para pelamar untuk menjadi pegawai pada dan oleh organisasi tertentu atau sebagai serangkaian aktivitas mencari dan memikat pelamar kerja dengan motivasi, kemampuan, keahlian, dan pengetahuan yang diperlukan guna menutupi kekurangan yang diidentifikasi dalam perencanaan kepegawaian.

Menurut Bernadian and Russel (1993), rekrutmen adalah proses menemukan dan menarik para calon tenaga kerja yang memiliki kualifikasi terhadap lowongan yang dibutuhkan. Aktivitas penarikan tenaga kerja menjadi penting, karena:

 Mayoritas organisasi baik publik maupun swasta berasumsi bahwa akan mengalami kekurangan pegawai yang memiliki keahlian-keahlian yang dibutuhkan untuk pegawai-pegawai modern.

 Perampingan organisasi dan langkah-langkah penghematan biaya yang dilancarkan dalam tahun-tahun terakhir telah menyebabkan anggaran semakin kecil dibandingkan sebelumnya.

Kedua alasan diatas menunjukkan bahwa rekrutmen adalah penting untuk memperoleh pegawai yang baik serta memiliki komitmen yang tinggi kepada tugas dan fungsi organisasi.

Menurut Noe, Hollenbeck, Gerhart, dan Wright (2008), rekrutmen sumber daya manusia didefinisikan sebagai kegiatan yang dilakukan organisasi dengan tujuan untuk mengidentifikasi dan menarik karyawan yang potensial.

(3)

8

Universitas Kristen Petra

Menurut Batemen dan Snell (2007), perekrutan membantu meningkatkan sekumpulan calon yang mungkin dipilih untuk pekerjaan. rekrutmen internal organisasi (mengingat karyawan untuk promosi dan transfer) atau eksternal.

Menurut Marwansyah (2012), Proses rekrutmen dapat dilakukan melalui perencanaan sumber daya manusia, dapat diketahui kesenjangan antara kebutuhan atau permintaan tenaga kerja dengan ketersediaan tenaga kerja, baik dari segi jumlah maupun mutu atau kualifikasi. Setelah jabatan kosong ditentukan, perlu ditetapkan pula persyaratan jabatan. Apabila analisis jabatan sudah pernah menghasilkan dokumen spesifiksi jabatan, langkah ini tidak perlu dilakukan lagi.

Bila sebuah organisasi memutuskan untuk melakukan rekrutmen, maka ada dua pilihan sumber rekrutmen, yaitu dari dalam dan luar organisasi itu sendiri.

Gambar 2.1 Proses Rekrutmen Sumber: Marwansyah (2012)

Penentuan jabatan

yang kosong

Penentuan persyaratan

jabatan

Penentuan sumber &

metode perekrutan

Sumber & Metode internal

Sumber & Metode Eksternal

SEJUMLAH CALON KARYAWAN

(4)

9

Universitas Kristen Petra

Menurut Marwansyah (2012), Sumber rekrutmen adalah beragam tempat untuk mencari orang-orang yang memiliki kualifikasi sebagai calon karyawan.

Sedangkan metode rekrutmen adalah cara-cara spesifik yang digunakan untuk menarik para calon karyawan ke sebuah organisasi.

1. Rekrutmen Internal

Dapat dilakukan dengan menggunakan sumber internal yaitu karyawan yang sudah ada di dalam perusahaan. Beberapa metode rekrutmen internal adalah sebagai berikut:

a. Job Posting dan Job Bidding

Job Posting adalah kegiatan pemberian informasi kepada karyawan tentang adanya posisi yang lowong dalam organisasi/perusahaan, yang biasanya dimuat dalam papan pengumuman atau media publikasi perusahaan.

Job Bidding adalah sebuah teknik atau mekanisme yang memberikan kesempatan kepada para karyawan dalam sebuah organisasi yang percaya bahwa mereka memiliki kualifikasi yang dibutuhkan untuk melamar posisi yang lowong.

b. Referensi pegawai

Seorang pegawai yang dipindahkan ke posisi lain, dapat memberikan referensi tentang calon karyawan yang tepat untuk menggantikan atau untuk mengisi posisi lowong yang ia tinggalkan. Rekomendasi atau referensi yang diberikan tentunya bersifat obyektif dan dapat saja diberikan oleh lebih dari satu pegawai.

c. Rencana suksesi/penggantian

Perencanaan suksesi (succession planning) adalah sebuah proses untuk menjamin bahwa orang-orang yang memiliki kualifikasi tersedia untuk mengemban posisi manajerial kunci pada saat posisi ini lowong.

2. Rekrutmen Eksternal

Dalam kondisi ini, perusahaan mencari calon-calon karyawan dari luar perusahaan atau menggunakan sumber eksternal. Sumber rekrutmen

(5)

10

Universitas Kristen Petra

eksternal yang dijadikan sebagai sumber alternatif bagi organisasi diantaranya sekolah, perguruan tinggi, perusahaan lain, dan orang yang belum bekerja. Beberapa metode rekrutmen eksternal diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Iklan-surat kabar, televisi, radio, dan lain-lain (advertising).

b. Rekrutmen melalui internet (e-recruitment).

c. Agen tenaga kerja-pemerintah dan swasta (employment agency).

d. Perusahaan pencari eksekutif (executive search firms/headhunters).

e. Rekrutmen melalui acara khusus (special-events recruiting).

f. Rekrutmen di perguruan tinggi (college recruitment).

g. Pemagangan (internships).

h. Asosiasi profesi (professional association).

i. Referensi pegawai (employee referrals).

j. Lamaran “tak diminta” (unsolicited applicants/walk-in applicants).

Menurut Marwansyah (2012), Berikut adalah keunggulan dan kelemahan dari rekrutmen internal dan rekrutmen eksternal:

Rekrutmen Internal 1. Keunggulan:

a. Karyawan telah familiar dengan perusahaan

b. Biaya penarikan tenaga kerja dan pelatihan lebih rendah c. Meningkatkan moral dan motivasi karyawan

d. Peluang berhasil karena penilaian kemampuan dan keahlian lebih cepat

2. Kelemahan:

a. Konflik politik promosi posisi b. Tidak berkembang

c. Masalah moral tidak dipromosikan Rekrutmen Eksternal

1. Keunggulan:

a. Memiliki gagasan dan pendekatan baru

(6)

11

Universitas Kristen Petra

b. Bekerja mulai dengan lembaran bersih dan memerhatikan spesifikasi pengalaman

c. Tingkat pengetahuan dan keahlian tidak tersedia dalam perusahaan yang sekarang

2. Kelemahan:

a. Keterbatasan keteraturan antara karyawan dan perusahaan b. Moral dan komitmen karyawan rendah

c. Periode penyesuaian yang lama 2.1.2. Seleksi

Seleksi tenaga kerja merupakan langkah-langkah kegiatan yang dilakukan untuk memutuskan apakah seorang pelamar diterima atau ditolak, dalam suatu instansi tertentu setelah menjalani serangkaian tes. Atau seleksi merupakan proses memilih dari para pelamar melalui tahapan-tahapan tes, hingga diperoleh sejumlah pelamar yang memenuhi kriteria yang telah diterapkan dan dinyatakan diterima.

Menurut Gatewood, Field, dan Barrick (2011), seleksi adalah proses mengumpulkan dan mengevaluasi informasi tentang seorang individu untuk memperpanjang tawaran kerja. Pekerjaan tersebut bisa berupa posisi pertama untuk karyawan baru atau posisi yang berbeda untuk karyawan saat ini. Proses seleksi dilakukan di bawah kendala hukum dan lingkungan dan membahas kepentingan masa depan organisasi dan individu.

Menurut Mathis dan Jackson (2008), seleksi adalah proses memilih tenaga kerja dengan kualifikasi-kualifikasi tertentu yang dibutuhkan untuk memenuhi pekerjaan dalam suatu organisasi. Tanpa karyawan yang memenuhi syarat, sebuah organisasi jauh lebih kecil kemungkinannya untuk berhasil.

Menurut T.H. Handoko (1995), Berikut ini adalah tahap-tahap seleksi tenaga kerja yang dilakukan oleh suatu organisasi:

1. Penerimaan Pendahuluan

Jika pelamar datang sendiri, maka wawancara pendahuluan dapat dilakukan. Hal ini dapat membantu menghilangkan kesalahpahaman dan menghindarkan pencarian informasi dari sumber tidak resmi.

2. Tes-tes penerimaan

(7)

12

Universitas Kristen Petra

Tes-tes penerimaan adalah berbagai peralatan bantu yang menilai kemungkinan padunya antara kemampuan, pengalaman dan kepribadian pelamar dan persyaratan jabatan. Agar tes dapat meloloskan para pelamar yang tepat, maka ia harus valid, dimana skor-skor tes memiliki hubungan yang signifikan dengan prestasi kerja atau dengan kriteria-kriteria relevan lainnya. Selain tes validitas, juga ada tes reliabilitas yang seharusnya menghasilkan skor-skor yang konsisten setiap waktu seorang pelamar melakukannya. Jika hasil tes sangat bervariasi karena skor yang baik tergantung pada “nasib” maka tes tidak reliabel. Suatu tes disebut reliabel jika memiliki tingkat konsistensi yang tinggi.

Macam-macam tes seleksi ada 3, yaitu:

1. Tes Psikologis (psychological test)

Adalah berbagai peralatan tes yang mengukur atau menguji kepribadian atau temperamen, bakat, minat, kecerdasan dan keinginan berprestasi.

a. Tes Kecerdasan (intelligence test)

Adalah menguji kemampuan mental pelamar dalam hal daya pikir secara menyeluruh dan logis.

b. Tes Kepribadian (personality test)

Adalah kesediaan bekerja sama, sifat kepemimpinan, dan unsur-unsur kepribadian lainnya.

c. Tes Bakat (aptitude test)

Adalah mengukur potensial pelamar yang dapat dikembangkan.

d. Tes Minat (interest test)

Adalah mengukur antusiasme pelamar terhadap semua jenis pekerjaan.

e. Tes Prestasi (achievement test)

Adalah mengukur kemampuan pelamar sekarang.

2. Tes Pengetahuan (knowledge test)

(8)

13

Universitas Kristen Petra

Bentuk tes yang menguji informasi atau pengalaman yang dimiliki oleh pelamar. Pengetahuan yang diujikan harus sesuai dengan kebutuhan untuk melaksakan pekerjaan.

3. Tes Performa (performance test)

Bentuk tes yang mengukur kemampuan para pelamar untuk melaksanakan beberapa bagian pekerjaan yang akan dipegangnya.

3. Wawancara seleksi

Wawancara seleksi adalah percakapan formal dan mendalam yang dilakukan untuk mengevaluasi hal dapat diterima atau tidak diterimanya seorang pelamar. Wawancara merupakan teknik seleksi yang paling luas digunakan. Tujuan utama wawancara adalah untuk menghimpun informasi bagi pembuat keputusan seleksi. Bila wawancara dikembangkan secara cermat maka dapat membuatnya mungkin untuk mencapai tingkat keandalan yang dapat diterima. Adapun tujuan wawancara tersebut adalah:

a. Informasi mengenai pelamar, karena informasi yang diperoleh lewat alat seleksi lain mungkin tidak lengkap, wawancara memberikan kesempatan bagi informasi aktual untuk dijernihkan dan diinterpretasikan.

b. Menjual perusahaan

Wawancara pekerjaan membuka kesempatan lebar bagi pewawancara untuk meyakinkan si pelamar bahwa organisasi tersebut merupakan tempat yang baik untuk kerja. Dalam mempromosikan perusahaan, pewawancara tidak boleh melebih- lebihkan, melainkan memberikan gambaran yang realistik mengenai kelebihan dan kelemahan perusahaan.

c. Informasi mengenai perusahaan

Selama wawancara, informasi umum mengenai perusahaan kebijakan dan kesempatan kerja dijelaskan terhadap pelamar, pewawancara perlu untuk mengarahkan pelamar terhadap jenis kesempatan di dalam perusahaan di mana dia mungkin cocok.

d. Menjalin persahabatan

(9)

14

Universitas Kristen Petra

Wawancara harus mewakili hubungan antar pribadi yang bersahabat. Pada saat pewawancara dan pelamar mengakhiri wawancara, kedua belah pihak hendaknya berpisah dengan perasaan bahwa mereka adalah sahabat.

Wawancara seleksi memiliki dua kelemahan utama, yaitu reliabilitas dan validitas. Pelaksanaan wawancara sering menghasilkan informasi yang bervariasi dari satu peawancara dengan pewawancara lain. Reliabilitas dapat ditingkatkan jika perusahaan menggunakan pertanyaan identik yang telah ditentukan sebelumnya dan pewawancara dilatih untuk melaporkan tanggapan-tanggapan pelamar secara sistematik.

Berikut adalah bentuk kesalahan dalam wawancara:

1. Hallo effect

Misalnya, seorang pemalar yang mempunyai senyuman menarik dan simpatik diperlakukan sebagai calon unggul sebelum wawancara dimulai. Atau seorang pelamar yang menggunakan blue jeans dalam wawancara ditolak secara mental.

2. Leading questions

Misalnya, apakah saudara setuju bahwa laba adalah penting? Apakah saudara akan menangani pekerjaan ini?

3. Personnel biases

Merupakan hasil prasangka pribadi pewawancara terhadap kelompok-kelompok tertentu, misalnya, saya lebih menyukai personalia penjualan yang berbadan tinggi, atau ada pekerjaan yang hanya pantas untuk pria dan ada pekerjaan yang hanya pantas untuk wanita.

4. Dominasi wawancara

Pewawancara menggunakan waktu wawancara untuk membaur, menyombongkan keberhasilan, atau melakukan perencanaan sosial kepada pelamar. Misalnya penggunaan waktu wawancara untuk menceritakan rencana-rencana

(10)

15

Universitas Kristen Petra

perusahaan, penggunaan waktu wawancara untuk memberitahukan bagaimana pentingnya pekerjaan wawancara.

4. Pemeriksaan Referensi-referensi

Personal references biasanya diberikan oleh keluarga atau teman-teman terdekat baik yang ditunjuk oleh pelamar sendiri atau diminta oleh perusahaan. Jika referensi diserahkan tertulis, pemberi referensi biasanya hanya menekankan hal-hal positif. Oleh karena itu referensi pribadi pada umumnya jarang digunakan.

Employment references berbeda dengan referensi pribadi karena mencakup latar belakang atau pengalaman kerja pelamar.

5. Evaluasi Medis (Tes Kesehatan)

Evaluasi ini mengharuskan pelamar untuk melakukan tes kesehatan baik dilakukan oleh dokter di luar perusahaan maupun oleh tenaga medis perusahaan sendiri. Evaluasi medis memungkinkan perusahaan untuk menekan biaya perawatan kesehatan karyawan dan asuransi jiwa, mendapatkan karyawan yang memenuhi persyaratan kesehatan fisik untuk pekerjaan-pekerjaan tertentu atau memperoleh karyawan yang dapat mengatasi stres fisik dan mental suatu pekerjaan.

6. Wawancara oleh Penyelia

Atasan langsung (penyelia) pada akhirnya merupakan orang yang bertanggung jawab atas para karyawan baru yang diterima. Oleh karena itu pendapat dan persetujuan mereka harus diperhatikan untuk keputusan penerimaan final. Penyelia memiliki kemampuan untuk mengevaluasi kecakapan teknis pelamar dan menjawab pertanyaan-pertanyaan dari pelamar tentang pekerjaan tertentu secara lebih tepat.

7. Keputusan Penerimaan

Apakah diputuskan oleh atasan langsung atau departemen sumber daya manusia, keputusan peneriman menandai berakhirnya proses seleksi. Dari sudut pandang hubungan masyarakat para pelamar yang ditolak harus diberitahu. Dan dapat mempertimbangkan lagi para pelamar yang ditolak

(11)

16

Universitas Kristen Petra

untuk lowongan-lowongan pekerjaan lainnya yang mungkin sesuai. (dalam Sunyoto, Danang, 2012).

2.2. Penelitian Terdahulu

Berikut ini peneliti akan menyajikan hasil penelitian terdahulu yang terkait dengan topik yang akan diteliti oleh peneliti.

JUDUL A survey of recruitment and selection practices

in Egypt

Job recruitment and selection practices in small

and medium organization

Exploring recruitment and

selection trends in the Eastern

Cape PENULIS El-Kot, Ghada;

Leat, Mike

Zaharie, Monica;

Osoian, Codruta

Louw, Gerrit J

TAHUN 2008 2013 2013

TUJUAN PENELITIAN

Untuk memastikan apakah praktek

rekrutmen dan seleksi yang berbeda

digunakan untuk jenis pekerjaan yang

berbeda

Untuk secara empiris mengeksplorasi

dan membandingkan praktik rekrutmen

dan seleksi karyawan dalam

organisasi kecil dan menengah.

Untuk menentukan apakah organisasi

yang ditargetkan memiliki kebijakan rekrutmen dan seleksi yang jelas dengan cara studi eksplorasi awal.

METODE PENELITIAN

Kuantitatif, dengan purposive sampling

untuk memilih organisasi dan kuisioner untuk pengumpulan data.

Campuran kualitatif dan

kuantitatif, menggunakan wawancara dan kuisioner, dengan

teknik non-

Campuran kualitatif dan

kuantitatif, menggunakan

wawancara terstruktur pada

19 pejabat

(12)

17

Universitas Kristen Petra

probability sampling.

rekrutmen dan seleksi dan

purposive sampling.

HASIL PENELITIAN

Praktek-praktek yang berbeda yang diadopsi untuk jenis

pekerjaan yang berbeda menunjukkan bahwa

penelitian lebih lanjut diperlukan

untuk mengejar apakah ada hubungan yang signifikan antara variabel-variabel ini.

Perbedaan dalam hal praktik kerja diimplementasikan

dalam organisasi kecil dan menengah.

Metode dan strategi yang digunakan di Eastern Cape adalah serupa dengan yang digunakan di tempat lain di seluruh dunia.

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu Terkait dengan Topik Sumber: Diolah oleh Penulis (2014)

(13)

18

Universitas Kristen Petra

2.3. Kerangka Berpikir

Gambar 2.2 Kerangka berpikir tahap-tahap rekrutmen dan seleksi yang dilakukan oleh PT. Jatim Sentra Utama

Sumber: Diolah oleh penulis

Dalam pelaksanaan aktivitas rekrutmen dan seleksi tentu harus dilakukan dengan sangat hati-hati agar diperoleh input sumber daya manusia yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Pertama, perusahaan menentukan posisi atau jabatan apa yang lowong dalam perusahan. Setelah mendapatkan posisi yang lowong, ditentukan pula persyaratan jabatan yang diperuntukkan bagi calon tenaga kerja untuk mengisi jabatan tersebut. Kemudian

Rekrutmen

1. Penentuan jabatan yang kosong.

2. Penentuan persyaratan jabatan.

3. Penentuan sumber dan metode rekrutmen (internal/eksternal)

PT. JATIM SENTRA UTAMA

Seleksi

1. Penerimaan pendahuluan.

2. Tes-tes penerimaan.

3. Wawancara seleksi.

4. Pemeriksaan referensi- referensi.

5. Evaluasi Medis.

6. Wawancara oleh penyelia.

7. Keputusan penerimaan.

Sumber Daya Manusia yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan

(14)

19

Universitas Kristen Petra

perusahaan menentukan sumber perekrutan dan menentukan metode perekrutan baik internal maupun eksternal. Selanjutnya perusahaan melakukan proses seleksi dengan melaksanakan serangkaian proses seleksi yang berlaku di dalam perusahaan, diantaranya penerimaan pendahuluan, tes-tes penerimaan, wawancara seleksi, pemeriksaan referensi-referensi, evaluasi medis, wawancara oleh penyelia dan keputusan penerimaan. Setelah selesai melakukan proses rekrutmen dan seleksi, maka akan diperoleh tenaga-tenaga kerja baru yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

Gambar

Gambar 2.1 Proses Rekrutmen  Sumber: Marwansyah (2012) Penentuan jabatan yang kosong Penentuan persyaratan jabatan Penentuan sumber & metode perekrutan
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu Terkait dengan Topik  Sumber: Diolah oleh Penulis (2014)
Gambar 2.2 Kerangka berpikir tahap-tahap rekrutmen dan seleksi yang dilakukan  oleh PT

Referensi

Dokumen terkait

Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk

Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat

Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang

Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang

Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang

Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat

Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang

Manajemen sumber daya manusia ini merupakan suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan atau semua tenaga kerja yang menopang