• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Media Komunikasi Massa

Seiring perkembangan zaman dengan kemunculan internet, media massa ikut melebur mengikuti perubahan teknologi. Komunikasi massa merupakan sebuah proses dimana komunikator menggunakan media untuk menyebarluaskan pesan secara terus menerus sehingga menciptakan makna yang diharapkan dapat mempengaruhi khalayak luas dan beragam melalui berbagai cara. Penyampaian komunikasi massa menggunakan media tradisional seperti majalah, surat kabar, radio, televisi, dan film atau disebut juga dengan istilah media lama/old media hanya dapat dilakukan oleh organisasi/instansi tertentu saja. Pada komunikasi massa media tradisional proses komunikasi cenderung dilakukan dengan model satu arah. Misalnya pada televisi para komunikan hanya sebagai penikmat pasif dan hanya bisa menikmati pesan yang disajikan oleh komunikator.

Abad komunikasi massa dipaksa berkembang lebih cepat lagi dengan munculnya internet sebagai bagian dari media massa (Nurudin, 2009, hal. 60).

Kemunculan internet sebagai komunikasi massa yang dikenal dalam sebutan media baru/new media yang memungkinkan proses komunikasi dapat dilakukan oleh siapa saja. Internet menyediakan kebebasan bagi para penggunanya dalam memberikan informasi ataupun mengakses informasi. Di internet seseorang dapat berkomunikasi dengan audiens sebanyak mungkin maka dari itu pola komunikasi tidak lagi terbatas hanya dari komunikator kepada khalayak banyak saja (komunikasi massa), tetapi menjadi lebih beragam sehingga internet membuat jumlah komunikator menjadi sangat banyak.

Salah satu bagian dari media baru yang paling banyak digunakan adalah media sosial. Pada media sosial komunikator tidak hanya terbatas pada instansi/organisasi modern saja, tetapi setiap pengguna media sosial dapat ikut andil dalam penyebaran informasi. Dalam hal ini posisi khalayak tidak hanya sebagai

(2)

11 penikmat pasif tetapi mereka juga dapat aktif dan berinteraksi antar sesama pengguna. Di media sosial semua penggunanya bebas untuk mengeluarkan pendapat, hal ini harus juga diiringi dengan kendali diri dan tanggung jawab penuh terhadap kebebasan yang diberikan agar tidak menyinggung orang lain karena mengingat pengguna media sosial lain juga dapat mengakses pesan yang telah dibuat.

2.2. Media Baru

Media baru merupakan hasil dari perkembangan teknologi dan sains.

Digitalisasi yang dibawa oleh media baru membuat berbagai macam hal menjadi lebih mudah, dari yang semula bersifat manual menjadi otomatis. Digital merupakan sebuah metode yang complex dan fleksibel yang membuatnya menjadi sesuatu yang penting dalam kehidupan manusia.

Kekuatan new media terletak pada teknologi komunikasinya yang sudah melibatkan komputer untuk mempermudah dan mempercepat dalam penyebaran arus informasi. Karakteristik internet yaitu kemudahannya dalam mengakses sesuatu dimana saja dan kapan saja. Seiring perkembangan zaman internet tidak hanya dapat digunakan melalui komputer saja, tetapi sekarang sudah bisa melalui Smartphone, android, tablet, dan lain sebagainya. Aplikasi-aplikasi yang terhubung dengan koneksi internet biasanya sangat interaktif seperti media sosial. Di media sosial para penggunanya dapat berinteraksi secara virtual tanpa perlu memikirkan jarak tempat tinggal mereka. Menurut McQuail dalam bukunya Teori Komunikasi Massa (McQuail, 2011) mengidentifikasikan lima kategori utama media baru berdasarkan jenis pengunaan, konten, dan konteks yaitu sebagai berikut:

1. Media komunikasi antarpribadi (interpersonal comunication media). Secara umum merupakan konten yang bersifat pribadi dan mudah dihapus. Media ini tidak mementingkan informasi apa yang disampaikan melainkan cenderung lebih mementingan hubungan antarpribadi.

2. Media permainan interaktif (interactive play media). Media ini erat kaitannya dengan komputer dan video game. Biasanya peralatan yang

(3)

12 digunakan yakni berupa peralatan virtual reality atau VR. Hal yang berbeda dari media ini yakni terletak pada interaktivitas dan kepuasan yang dapat dirasakan oleh pengunanya

3. Media pencarian informasi (information search media). Salah satu contoh dari media ini yaitu Internet atau World Wide Web. Internet memiliki sumber informasi dan aksesibilitas yang sangat luas. Karena memiliki sumber data yang sangat luas Internet kerap disebut juga sebagai perpustakan online dunia. Maka dari itu mesin pencari yang terdapat di internet menjadi sangat penting bagi para penggunanya.

4. Media partisipasi kolektif (collective participatory media). Kategori media ini meliputi penggunaan internet sebagai tempat bertukar informasi dan mengembangkan hubungan antar penggunanya. Salah satu media yang masuk dalam kategori ini adalah media sosial.

5. Substitusi media penyiaran (substitution of broadcasting media). Acuan utamanya adalah penggunan media utuk menrima atau mengunduh konten yang di masa lalu biasanya disiarkan atau disebarkan dengan metode lain yang serupa.

2.3. Karakteristik Media Baru

Media baru merupakan istilah untuk menggambarkan perubahan karakteristik media dengan media yang telah ada sebelumnya. Perubahan utama yang terdapat pada media baru yaitu konvergensi dan digitalisasi dari segala aspek media, interaktivitas dan mobilitas untuk mengirim dan menerima berbagai macam informasi kepada khalayak. Keunggulan dari media baru seperti website adalah lebih mudahnya untuk mengakses atau mencari informasi sesuai dengan keinginan penggunanya, serta perbaruan data yang disajikan tergolong lebih cepat daripada media konvensional yang memiliki batasan dalam penyampaian mengenai hoax dan juga penyebaran informasi melalui media cetak biasanya lebih lambat. Menurut Lister dkk (Lister, Dovey, Giddings, Grant, & Kelly, 2009) menyebutkan terdapat 6 karakteristik pada media baru yaitu:

(4)

13 1. Digital merupakan karkteristik utama dalam media baru. Semua data digital yang diinput akan dikonversi menjadi angka, sehingga penggunaannya lebih mudah digunakan. Dalam hal komunikasi, media ini berbentuk grafis, diagram, foto, film, animasi, teks, dan lain-lain.

2. Interaktif menjadi karakteristik nilai tambah dalam media baru, dimana media konvensional hanya menawarkan komunikasi yang pasif, berbeda dengan media baru yang lebih interaktif. Secara umum disini maksudnya pengguna dapat merasakan keterlibatannya, maksudnya disini pengguna dapat menentukan hal apa yang ingin dia cari maupun lakukan.

3. Hypertextual merupakan istilah yang membedakan antara media baru dan media konvensional. Hypertextual merupakan teks yang dapat membuat kita terhubung dengan teks lain. Biasanya hypertext dipakai untuk mencari informasi dengan jangkauan lebih banyak.

4. Virtual dalam media baru istilah dunia virtual, ruang virtual, objek virtual, identitas virtual merupakan realitas yang tercipta secara virtual dimana teknologi dari media baru menghasilkan realitas virtual (Virtual Reality) yang dapat digunakan untuk berkomunikasi dalam ruang maya yang interaktif. Virtual seringkali dikaitkan sebagai teknologi postmodern dimana masyarakat yang sudah maju dalam hal teknologi dapat melakukan simulasi pengalaman mengenai kegiatan sehari-hari yang bisa disimulasikan menggunakan teknologi.

5. Networked yang berarti jaringan yang berfungsi menghubungkan antara pengguna satu dengan yang lainnya dengan cakupan yang tidak terbatas.

6. Simulated atau simulasi dalam media baru menyebutkan bahwa simulasi sebagai imitasi atau representasi. Tidak jauh beda dengan virtual, Simulasi menghadirkan proses tiruan terhadap peristiwa yang ada di dunia nyata.

2.4. Pengertian Media Sosial

Media sosial termasuk kedalam media massa dimana merupakan salah satu produk dari media baru yang memfasilitasi penggunanya untuk berbagi komunikasi secara online. Seperti yang dikemukan Howard dan Parks (2012) dalam (Rahadi,

(5)

14 2017, hal. 60) Media sosial adalah media yang terdiri atas tiga bagian, yaitu : Insfrastruktur informasi dan alat yang digunakan untuk memproduksi dan mendistribusikan isi media, Isi media dapat berupa pesan-pesan pribadi, berita, gagasan, dan produk-produk budaya yang berbentuk digital, kemudian yang memproduksi dan mengkonsumsi isi media dalam bentuk digital adalah individu, organisasi, dan industri. Berbeda dengan media massa konvensional, media sosial lebih interaktif dimana para penggunanya dengan mudah dapat berpartisipasi, berkomunikasi, maupun berbagi informasi dengan pengguna lain, sehingga pola komunikasi tidak berlangsung hanya searah saja. Media sosial dapat digunakan masyarakat dari berbagai kalangan dan dengan kebutuhan yang bervariasi pula.

Bisa digunakan untuk berbisnis, mengiklankan produk, bersosialisasi, dan lain sebagainya.

Dalam komunikasi massa pesan-pesan yang disampaikan dapat menjangkau banyak audience, hal ini juga berlaku pada media sosial dimana informasi yang diungkapkan penggunanya pada media sosial dapat dilihat atau diakses oleh khalayak banyak sehingga terjadilah komunikasi massa. Selain kemudahan media massa dan media sosial sebagai tempat mendapatkan informasi-informasi terbaru, keduanya mampu mempopulerkan sebuah informasi, sehingga informasi yang tidak penting terkadang dapat menjadi sorotan banyak orang.

2.5. Klasifikasi Media Sosial

Menurut Kaplan dan Haenlein dalam artikel Users of the world, unite! The challenges and opportunities of Social Media (Kaplan & Haenlein, 2010) terdapat 6 jenis media sosial :

1. Collaborative Projects merupakan media sosial yang memberikan akses secara bebas kepada para penggunanya. Para pengguna media sosial ini dapat menambahkan, menghapus, maupun mengubah semua konten sesuka mereka.

2. Blogs and Microblogs merupakan media sosial yang setara dengan website pribadi. Para penggunanya dapat menggunakannya sebagai tempat untuk

(6)

15 berbagai hal seperti menuliskan keseharian mereka, menuliskan rangkuman buku, menuliskan berita, opini, dan lain sebagainya. Bentuknya bisa berupa tulisan,video, gambar bisa juga gabungan dari ketiganya.

3. Content Communities aplikasi yang digunakan para penggunanya untuk saling berbagi konten antar pengguna yang lain. Konten bisa berupa ebook, foto, presentasi, bahkan video. YouTube merupakan salah satu contoh dari media sosial yang berbasis Content Communities.

4. Social Networking Sites merupakan media sosial yang memungkinkan para penggunanya terhubung satu sama lain dengan cara membuat profil virtual yang berisikan informasi pribadi. Aplikasi ini memungkinkan para penggunanya untuk mengunggah hal pribadi seperti foto, video, dan tulisan.

Situs Jejaring Sosial memiliki sifat yang interaktif dimana para penggunanya juga dapat berbalas pesan melalui Private Message maupun kolom komentar.

5. Virtual Game Worlds merupakan media sosial yang berbasis game. Para penggunanya disebut player dimana permainan ini berbasis multiplayer yang dimana penggunanya dapat bertemu dengan para pengguna lain dan bernteraksi secara online. Para player dapat muncul dalam bentuk avatar yang mereka inginkan. Grafis yang diberikan biasanya lebih menarik dan terasa lebih informatif dan interaktif. Salah satu contoh dari media sosial ini yaitu Online Games yang berbasis Multiplayer seperti Perfect World, Aura Kingdom, dan lain sebagainya.

6. Virtual Sosial Worlds merupakan aplikasi yang memungkinkan penggunanya untuk berinteraksi dengan orang lain menggunakan avatar tiga dimensi (3D) pada dunia virtual. Berbeda dengan Virtual Game Worlds, Virtual Social Worlds lebih bebas dan leluasa dalam memilih perilakunya.

Konsepnya hampir sama dengan kehidupan di dunia nyata tetapi dalam bentuk virtual.

(7)

16 2.6. Media Sosial WhatsApp

2.6.1. Sejarah WhatsApp

WhatsApp didirikan oleh Brian Acton dan Jan Koum pada 24 Februari 2009.

Bermodal 400 ribu dollar saat itu, Koum memberanikan diri mengunjungi temannya yang bernama Alex Fishman dan berdiskusi mengenai AppStore, dan Koum merasa bahwa aplikasi ini memiliki potensi yang besar. Alex Fishman memutuskan untuk memberikan bantuan kepada Koum. Kemdian Alex mempertemukannya dengan seorang pengembang aplikasi yang berasal dari Rusia yang bernama Igor Solomenikov.

Masa awal tahap pengembangan aplikasi, WhatsApp kerap kali mengalami banyak permasalahan. Aplikasi WhatsApp masih sering mengalami crash dan tidak berjalan sesuai harapan. Hal ini membuat Koum ingin menutup perusahaannya dan mencoba mencari pekerjaan lain. Tetapi Brian selalu menyemangatinya agar Koum mau bertahan beberapa bulan kedepan. Setelah melalui masa beta yang sangat panjang akhirnya WhatsApp secara resmi berada di AppStore pada November 2009.

Beberapa bulan. Setelah melalui masa beta,

Koum sempat membujuk teman-temannya yang bekerja di Yahoo untuk berinvestasi pada WhatsApp. Pada Januari 2010, WhatsApp mencoba menjajah BlackBerry Store, dan di bulan Agustus mencoba melebarkan sayapnya pada perangkat Android. WhatsApp sempat diubah dari mode gratis ke mode berbayar, tetapi hal itu tidak mengurangi kepopuleran WhatsApp malah sebaliknya jumlah pengguna WhatsApp semakin bertambah. Februari 2013 pengguna aktif WhatsApp tercatat sebanyak 200 juta pengguna. Lalu pada bulan Desember angkanya meningkat menjadi dua kali lipat hingga menjadi 500 juta pengguna pada bulan April 2014. Dan Terhitung pada September 2015 pengguna WhatsApp tercatat sebanyak 900 juta pengguna aktif.

Meskipun saat itu WhatsApp dirubah statusnya dari gratis menjadi aplikasi berbayar, aplikasi ini masih cukup popluler. Bulan Februari 2013 pengguna aktif WhatsApp mencapai 200 juta anggota dan terus meningkat setiap tahunnya dan

(8)

17 terbukti hinga per September 2015 WhatsApp tercatat memiliki pengguna aktif sebanyak 900 juta. Potensi yang diperlihatkan WhatsApp menarik perhatian Facebook dan membelinya sebesar $ 19 miliar. Walaupun sudah berpindah tangan, Facebook tidak melakukan perubahan yang signifikan pada WhatsApp.

2.6.2 Kegunaan WhatsApp

WhatsApp adalah aplikasi chatting yang berbasis internet dan termasuk dalam media sosial yang sangat populer. WhatsApp merupakan aplikasi berbasi chatting yang digunakan untuk saling bertukar pesan atau informasi secar instan.

Aplikasi ini juga memungkinkan para penggunanya untuk bertukar berbagai bentuk media seperti foto, video, pesan suara, gambar, dan masih banyak lagi. Berikut keunggulan dari aplikasi WhatsApp (Larasati, Ishomuddin, Harahap, & Tunshorin, 2013) :

- Fitur Mengirim pesan teks

- Bisa mengirim foto dari galeri ataupun dari kamera - Bisa mengirim video

- Mampu mengirimkan berkas-berkas kantor atau yang lainnya

- Bisa menelpon melalui suara, termasuk mengirim pesan suara Anda yang dapat didengarkan oleh penerima setiap saat.

- Berbagi lokasi denganmemanfaatkan GPS - Mengirimkan kartu kontak telepon

- Didukung beberapa emoji.

- Mudah disetting 2.7. Hoax Covid-19

Hoax adalah informasi yang berisi hal yang belum pasti atau bukan sebuah kebenaran atau fakta yang sebenarnya. Dengan perkembangan teknologi seperti sekarang, hoax jadi lebih mudah tersebar. Saat ini penyebaran informasi tidak hanya

(9)

18 dilakukan di media online seperti portal berita mainstream saja, siapapun yang menggunakan internet dapat berperan dalam penyebaran informasi. Media sosial merupakan salah satu media online yang menjadi sarang penyebaran hoax. Selain aksesnya yang mudah, penyebaran informasi melalui media sosial sangatlah cepat.

Hoax dapat memicu berbagai macam bahaya, beberapa diantaranya yaitu sebagai pengalihan isu, sebagai pemicu kepanikan publik, membuang waktu dan uang, dan sebagai sarana penipuan publik (Mustika, 2018, hal. 44).

Pada bulan Desember 2019 seluruh dunia digemparkan oleh munculnya kasus pneumonia misterius di Wuhan, China yang kemudian diberi nama oleh WHO dengan sebutan Coronavirus Disease (Covid-19). Pada Januari 2020 sejak kemunculan pertama kasus Covid-19 hingga awal Februari 2020 kasus ini mengalami pemuncakan. Di China, dikonfirmasi sebanyak 7.736 kasus orang terpapar Covid-19 pada 30 Januari 2020. Sedangkan kasus lain datang dari berbagai negara seperti Singapura, Arab Saudi, Korea Selatan, Filipina, Jepang, Malaysia, Thailand, Thaiwand, Vietnam, India, Kanada, Finlandia, Australia, Jerman, Kanada, Kamboja, dan Prancis yakni sebanyak 86 kasus.

Indonesia sempat memberlakukan pembatasan perjalanan dari provinsi Hubei pada tanggal 27 Januari 2020, dimana saat itu Hubei merupakan pusat dari wabah Covid-19, sementara pada saat yang sama mengevakuasi 238 orang Indonesia dari Wuhan (Putri, 2020, hal. 705). Pada 2 Maret 2020 Presiden Jokowi mengumumkan bahwa telah ditemukan kasus pertama virus Covid-19 di Indonesia.

Setelah ditelusuri ditemukan bahwa pasien yang terkonfirmasi virus Covid-19 melakukan kontak langsung dalam suatu acara di Jakarta dengan warga negara asal Jepang yang sedang menetap di Malaysia. Jumlah kasus di Indonesia terus meningkat hingga lebih dari satu tahun pandemi berlangsung. Pada tanggal 28 Februari 2021 total kasus Covid-19 Global sudah sebanyak 113,467,303 kasus dengan 2,520,550 kematian dan Indonesia menempati peringkat 18 dengan jumlah 1,334,634 kasus positif. Dengan detail 1,142,703 sembuh, 36.166 meninggal dunia, dan 155,765 kasus aktif. Banyak sekali berita hoax khususnya mengenai Covid-19 yang tersebar di Internet terutama di media sosial. Sejak 23 Januari 2020 – 1

(10)

19 Februari 2021 Kominfo menemukan ada 1.402 kasus hoaks terkait Covid-19. Untuk periode 1 Januari 2021 – 28 Februari 2021 sendiri terdapat 108 hoax yang berkaitan dengan Covid-19 yang tersebar di berbagai media sosial.

2.8. Teori Agenda Setting

Agenda setting awalnya digagas oleh Maxwell E. McCombs dan Donald L.

Shaw. Maxwell E. McCombs dan Donald L. Shaw percaya bahwa media massa memiliki kemampuan untuk mentransfer hal yang menonjol yang dimiliki sebuah berita dari news agenda mereka kepada public agenda (Ritonga, 2018, hal. 34).

Media massa dapat mempengaruhi pola pikir masyarakat terhadap informasi yang mereka sampaikan sehingga terpaan informasi yang dirasa penting bagi media massa juga dianggap penting oleh masyarakat. Media massa tidak hanya tempat bagi audience untuk mempelajari beragam berita, tetapi juga mempelajari seberapa penting suatu topik dibicarakan dengan cara memberi penekanan terhadap topik tertentu (Halik, 2013, hal. 233)

Agenda setting memiliki tiga macam agenda. Ketiga agenda tersebut mempunyai dimensi yang berkaitan. Menurut Mannheim dalam (Nurudin, 2009, hal. 198) berikut merupakan macam-macam agenda setting:

a) Agenda Media terdiri dari dimensi visibility (jumlah dan tingkat menonjolnya berita), audience salience (relevansi isi berita dengan kebutuhan khalayak), dan valensi (cara pemberitaan suatu peristiwa).

b) Agenda Publik terdiri dari dimensi familiarity (keakraban), personal saliance (penonjolan pribadi), dan favorability (kesenangan).

c) Agenda Kebijakan terdiri dari dimensi support (dukungan), likelihood of action (kemungkinan kegiatan), dan freedom of action (kebebasan bertindak).

2.9. Struktur Kategorisasi

Dalam analisis isi maka sangat penting untuk menyusun kategori.

Penyusunan kategori berhubungan dengan konten yang akan dikategorisasikan.

(11)

20 Menyusun kategori harus dilakukan secara baik dan berhati-hati. Menurut Neuendorf (2002) dalam (Eriyanto, 2015, hal. 203-208) paling tidak terdapat tiga prinsip penting dalam penyusunan kategori.

1. Mutually Exclusive : Kategori yang dibuat harus dapat dibedakan secara jelas antar kategori satu dengan lainnya. Masing-masing kategori berdiri sendiri dan berbeda dari kategori yang lain.

2. Exhaustive : Artinya kategori yang dipakai dapat menampung semua kemungkinan yang muncul.

3. Reliable : Yang paling penting yaitu kategori yang dibuat haruslah reliable, dapat dipahami sama oleh semua orang. Tidak menimbulkan perbedaan penafsiran antara satu orang dan orang lain.

Peneliti membuat struktur kategori berdasarkan variabel pada rumusan masalah yang telah dikemukakan pada bahagian terdahulu yang meliputi tema pesan hoax dan sasaran pesan hoax pada sub menu laporan isu hoax tentang vaksin Covid-19 di media sosial WhatsApp dalam web Kominfo.

Yang dimaksud dengan struktur kategori tema pesan hoax dalam penelitian ini adalah orientasi isi pesan yang termuat pada berita hoax vaksin Covid-19 yang tersebar melalui WhatsApp dalam sub menu laporan isu hoax web Kominfo.

Adapun tema pesan hoax sebagai berikut:

(12)

21 Tabel 2.1 Struktur Kategorisasi Tema Pesan Hoax

KATEGORISASI DEFINISI INDIKATOR

A1. Dampak Vaksin

Akibat, efek, atau gejala yang dapat terjadi ketika

mendapatkan vaksin Covid- 19.

Tema/isu membahas

mengenai akibat yang dapat terjadi ketika mendapatkan vaksin Covid-19, bisa juga berupa efek samping setelah mendapatkan vaksin Covid- 19. Misalnya seperti

menyebabkan mandul, mengalami mual, pusing, panas, muntah-muntah, hingga menyebabkan kematian.

A2. Penawar Vaksin

Obat atau penawar yang dipercaya dapat menetralkan, mengurangi, menghilangkan, menyembuhkan efek dari penggunaan vaksin Covid-19.

Tema/isu membahas mengenai

obat/penangkal/penawar vaksin dipercaya dapat menetralkan/menghilangkan Efek Vaksin Covid-19.

Dapat berupa makanan, minuman, obat herbal, maupun obat kimia.

(13)

22 A3. Kandungan

Pada Vaksin

Zat atau bahan-bahan yang terkandung dalam vaksin Covid-19

Tema/isu membahas mengenai kandungan yang terdapat pada vaksin Covid- 19. Kandungan dapat berupa bahan kimia, virus, ataupun zat dari makhluk hidup.

A4. Penolakan Terhadap Vaksin

Tidak setuju terhadap adanya program vaksinasi Covid-19.

Tema/isu berkaitan dengan segala bentuk penolakan terhadap vaksinasi Covid- 19. Dalam berita

mengandung kata atau kalimat yang kontra

terhadap program vaksinasi.

Misalnya seperti, tolak, menolak, tidak setuju, menghindari, tidak mau, tidak ingin melakukan.

A5. Tempat Pembuatan Vaksin

Tempat dimana vaksin Covid- 19 dibuat/diproduksi.

Tema/isu membahas mengenai tempat asal vaksin Covid-19 itu dibuat.

Pada berita, tempat disini berupa negara yang memproduksi vaksin.

Misalnya seperti, China, Jerman, Amerika, Eropa, dll A6. Prosedur

Terkait Vaksinasi

Segala sesuatu tentang hal prosedural yang berkaitan dengan program vaksin Covid- 19.

Tema/isu berkaitan dengan prosedur yang menyangkut program vaksin Covid-19.

Seperti informasi

(14)

23 Sedangkan yang dimaksud dengan struktur kategori sasaran pesan hoax dalam penelitian ini adalah target yang menjadi tujuan dari isi pesan yang terdapat pada setiap berita hoax vaksin Covid-19 yang tersebar melalui WhatsApp dalam sub menu laporan isu hoax web Kominfo. Adapun struktur kategori sasaran pesan hoax sebagai berikut:

Tabel 2.2 Struktur Kategorisasi Sasaran Pesan Hoax pendaftaran vaksin, pelayanan vaksinasi, pelaksanaan vaksin,

pemberian kompensasi, dll.

KATEGORISASI INDIKATOR

B1. Individu Sasaran pesan merupakan perseorangan. Contoh : Presiden Joko Widodo, Ketua DPR, Ketua Satgas Covid-19, Bapak SBY, dan lain-lain

B2. Masyarakat Sasaran pesan merupakan sekumpulan dari individu yang terbentuk menjadi sebuah kelompok. Contoh : Warga Negara Indonesia, Masyarakat Madura, Suku Sunda, Anggota Grup (dalam media sosial), dan lain-lain

B3. Lembaga baik pemerintah

maupun swasta

Sasaran pesan merupakan lembaga yang terdiri dari lembaga pemerintahan maupun lembaga swasta. Contoh : World Health Organization (WHO), PT. Biofarma Indonesia, Kementerian Kesehatan, Kominfo, Pt. Pfizer, Perusahaan Sinovac, dan lain-lain

(15)

24 2.10. Definisi Konseptual

Menurut Hamidi definisi konseptual adalah batasan tentang pengertian yang diberikan peneliti terhadap variabel-variabel (konsep) (Hamidi, 2010, hal. 141).

Maka definisi konseptual dalam penelitian ini sebagi berikut :

1. Tema Pesan Berita Hoax Vaksin Covid-19 Di WhatsApp Dalam Sub Menu Laporan Isu Hoax Web Kominfo merupakan gagasan pokok atau ide utama yang terdapat pada berita yang mengandung informasi palsu mengenai vaksin Covid-19 dan tersebar melalui media sosial WhatsApp yang terdapat pada sub menu laporan isu hoax dalam website Kominfo.

2. Sasaran Pesan Berita Hoax Vaksin Covid-19 Di WhatsApp Dalam Sub Menu Laporan Isu Hoax Web Kominfo merupakan objek yang menjadi target dari berita yang mengandung informasi palsu mengenai vaksin Covid-19 dan tersebar melalui media sosial WhatsApp yang terdapat pada sub menu laporan isu hoax dalam website Kominfo.

2.11. Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan petunjuk tentang bagaimana variabel diukur. Dengan membaca definisi operasional dalam suatu penelitian, seseorang peneliti akan mengetahui pengukuran suatu variabel, sehingga dia dapat mengetahui baik buruknya pengukuran tersebut (Singarimbun & Effendi, 1984, hal.

23).

(16)

25 Tabel 2.3 Tabel Definisi Operasional

NO VARIABEL DEFINISI INDIKATOR

1. Tema Pesan Berita Hoax Vaksin Covid- 19 Di

WhatsApp Dalam Sub Menu Laporan Isu Hoax Web Kominfo

Topik berita yang menjadi gagasan utama yang terdapat pada hoax vaksin Covid-19 yang disebarkan melalui media sosial WhatsApp dalam sub menu laporan isu hoax website

Kominfo. Gagasan utama yang dimaksud disini yaitu meliputi dampak vaksin, penawar vaksin, kandungan pada vaksin, penolakan terhadap vaksin, tempat pembuatan vaksin, dan prosedur terkait

vaksinasi.

1. Gagasan utama yang terdapat pada pesan hoax yaitu meliputi : Dampak Vaksin, Penawar Vaksin, Kandungan Pada Vaksin, Penolakan Terhadap Vaksin, Tempat Pembuatan Vaksin, Prosedur Terkait Vaksinasi 2. Penyebaran pesan dilakukan melalui media sosial WhatsApp

2. Sasaran Pesan Berita Hoax Vaksin Covid- 19 Di

WhatsApp Dalam Sub Menu Laporan Isu Hoax Web Kominfo

Merupakan target yang menjadi incaran

pemberitaan berita hoax vaksin Covid-19 yang disebarkan melalui media sosial WhatsApp dalam sub menu laporan isu hoax website

Kominfo. Sasaran pesan hoax disini bisa meliputi individu, masyarakat, dan lembaga baik pemerintah maupun swasta.

Target yang menjadi sasaran pada pesan hoax meliputi:

1. Individu 2. Masyarakat

3. Lembaga baik pemerintah maupun swasta

Referensi

Dokumen terkait

1) Penyedia Jasa berkewajiban untuk mengusahakan agar tempat kerja, peralatan, lingkungan kerja dan tata cara kerja diatur sedemikian rupa sehingga tenaga kerja

Efektivitas media sosial sebagai sebuah media informasi ataupun promosi dipetakan secara gamblang oleh Israel Garcia (2011) dalam “Model Teori Integrasi Sosial

Regresi linier merupakan suatu metode analisis statistik yang mempelajari pola hubungan antara dua variabel atau lebih menggunakan model persamaan linier, sehingga salah

Berdasarkan data hasil, penambahan Tinopal 0,5% pada beberapa konsentrasi NPV yang diper- lakukan pada instar 4, dan 5 dibandingkan dengan kontrol pada masing-masing instar,

Maka inilah kesempatan untuk semakin memancarkan pengalaman iman akan Tuhan yang menyelamatkan kita dalam diri Yesus Kristus, jasmani dan rohani. Jagalah iman kita ini

Untuk mempermudah dalam menyelesaikan soal tersebut, sebaiknya semua diubah menjadi pecahan biasa dan disederhanakan seperti berikut ini :.. Image

Ketiga, ada perbedaan yang signifikan pemahaman konsep antara siswa yang dibelajarkan dengan model siklus belajar 7E dengan siswa yang dibelajarkan dengan model

 Menunjukkan turgor kulit normal dan membran mukosa yang lembab  Melaporkan tidak adanya penurunan berat badan tambahan..