19
PKM Pelatihan Pembelajaran Tematik-Integratif bagi Guru di SD Negeri 35 Parepare
Nur Ilmi1, Abdul Hakim2, Yulia3
123Jurusan PGSD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Makassar
Abstrak. Tujuan dari pelatihan ini adalah memberikan pemahaman kepada guru terkait pembelajaran tematik-integratif. Observasi awal yang dilakukan, diketahui bahwa guru kurang memahami pembelajaran tematik-integratif, salah satu faktor penyebabnya adalah pelatihan terkait tematik-integratif sudah lama tidak dilaksanakan, sehingga pemahaman terkait tematik-integratif tidak terupgrade. Metode yang digunakan dalam pelatihan ini adalah metode observasi, ceramah dan diskusi. Hasil yang ditunjukkan dari pelatihan ini adalah guru SD Negeri 35 Parepare mampu menerapkan pembelajaran tematik-integratif melalui penyusunan RPP.
Kata kunci : Pembelajaran, Tematik Integratif, Guru SD
Abstract. This training aims to explain about thematic-integrative to teachers. First observation showed teachers have lack of understanding about thematic-integrative, cause of thematic-integrative did not implemented in a long time, thus understanding of thematic-integrative was not upgraded. Methods of this training are observation, lecture, and discussion. The result of this training is SD Negeri 35 Parepare teachers can apply thematic-integrative through on lesson plan.
Keyword : Learning, thematic-integrative, Elementary School Teacher
I. PENDAHULUAN
Seiring perkembangan zaman, sistem pendidikan terus diperbaharui dan diperbaiki.
Salah satu upaya pemerintah adalah mengubah kurikulum. Penggunaan kurikulum dimaksudkan untuk menyamakan pengetahuan yang harus dimiliki oleh peserta didik. Hal ini sejalan dengan Marsh (2009: 7) yang menyatakan: “Curriculum is the totality of learning experiences provided to students so that they can attain general skills and knowledge at a variety of learning sites”.
Artinya bahwa kurikulum merupakan keseluruhan pengalaman yang diberikan kepada peserta didik sehingga mereka dapat mencapai keterampilan umum dan pengetahuan di berbagai kegiatan pembelajaran.
Sistem pendidikan Indonesia saat ini adalah kurikulum 2013. Kurikulum ini menjadi tantangan baru bagi pendidik. Dalam konsep pembelajaran kurikulum 2013 diterapkan pembelajaran tematik-integratif. Suyanto (2013:
180) menyatakan bahwa pembelajaran tematik lebih menekankan pada keterlibatan peserta didik dalam proses belajar secara aktif dalam proses pembelajaran, sehingga peserta didik dapat memperoleh pengalaman langsung dan terlatih untuk dapat menemukan berbagai pengetahuan yang dipelajarinya.
Kurikulum 2013 merupakan pembaruan dari kurikulum KTSP. Kurikulum 2013 erat kaitannya dengan pembelajaran tematik- integratif. Meskipun dikurikulum KTSP sudah menerapkan sistem pembelajaran tematik, namun pelaksanaan pembelajaran tematik
20 masih belum efektif. Sehingga pengembangan kurikulum menjadi hal yang sangat penting untuk mengatasi masalah di dunia pendidikan.
Faktor lain yang menjadi pemicu dalam perubahan kurikulum adalah karakter peserta didik dari segi nilai-nilai budaya yang berangsur-angsur tergeserkan oleh budaya asing.
Dalam kurikulum 2013, kemampuan pendidik sangat dituntut dalam menerapkan pembelajaran berbasis tematik-integratif.
Tematik-integratif adalah pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam berbagai tema. Pembelajaran tematik sebagai model pembelajaran termasuk salah satu tipe atau jenis dari pada model pembelajaran terpadu. Istilah model pembelajaran tematik pada dasarnya adalah model pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman yang bermakna kepada siswa (Depdiknas, 2006: 5).
Selanjutnya menurut U Sukandi (2003:
109), menyatakan bahwa pembelajaran terpadu memiliki satu tema aktual, dekat dengan dunia siswa, dan ada kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Tema ini menjadi alat pemersatu materi yang beragam dari berbagai mata pelajaran.
Berdasarkan hal tersebut, perlu adanya peningkatan kualitas pendidik dalam menerapkan pembelajaran tematik-integratif.
Sehingga, kegiatan ini sangat penting bagi pendidik, khususnya guru di SD Negeri 35 Parepare. Bentuk kegiatan PKM ini berjudul
“Pelatihan Pembelajaran Tematik-Integratif Bagi Guru SD Negeri 35 Parepare”. Setelah terlaksananya kegiatan ini, diharapkan guru memiliki memahaman yang baik mengenai tematik-itegratif, serta dapat merencanakan dan menerapkan pembelajaran tematik-integratif.
Dalam pelatihan yang diselenggarakan, peserta dilatih untuk menerapkan pembelajaran tematik-integratif yang sesuai dengan tema pembelajaran yang dipilih.
Observasi awal yang dilakukan menunjukkan bahwa kemampuan guru di SD
Negeri 35 Parepare dalam membelajarkan materi tematik masih kurang. Mencermati fakta yang ada dilapangan, maka dibutuhkan upaya untuk memberikan bekal bagi guru sebelum mengajar di kelas.
Adanya pelatihan ini, guru di SD Negeri 35 Parepare diharapkan dapat menerapkan pembelajaran tematik-integratif di kelas, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik. Kompetensi yang dimiliki oleh guru sebagai pendidik merupakan salah satu hal penting untuk digali dan diberikan pembekalan dalam hal pembelajaran maupun pelatihan yang positif sesuai dengan bidangnya.
Berdasarkan hal tersebut, dapat dirumuskan bahwa kemampuan guru dalam penerapan pembelajaran tematik-integratif masih kurang. Selain itu, guru di SD Negeri 35 Parepare sudah lama tidak mendapatkan pelatihan pembelajaran tematik-integratif ataupun kegiatan yang dapat memberikan peluang kepada guru dalam mengembangkan keterampilan yang dimiliki dalam hal pembelajaran tematik-integratif.
II. METODE PELAKSANAAN Metode yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah metode observasi, ceramah, diskusi dan praktek. Observasi dilakukan untuk menganalisis permasalahan yang dialami oleh mitra terkait pembelajaran tematik-integratif.
Ceramah dan diskusi ini dilakukan untuk memberikan pembekalan awal tentang konsep pembelajaran tematik-integratif dan langkah- langkah penyususunan rencana pembelajaran.
Praktek dilakukan untuk memberikan pelatihan dan pengalaman kepada guru terkait dengan kegiatan merancang dan menyusun RPP pembelajaran tematik-integratif.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
21 Gambar 1. Spanduk PKM
Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan pada saat pandemi covid-19. Sehingga seluruh tahap kegiatan dilaksanakan secara daring.
Pelatihan dilaksanakan selama 5 hari kegiatan, Yakni tanggal 30 Juni 2020 hingga tanggal 4 Juli 2020. Adapun tahap pelaksanaan pelatihan tersebut sebagai berikut :
A. Pengenalan materi pembelajaran Tematik- Integratif (Tgl,30/7/2020)
Kegiatan pengenalan materi dilaksanakan secara virtual yakni melalui Zoom Meeting.
Pengenalan materi diikuti oleh 10 orang guru dari SD Negeri 35 Parepare dan juga 10 Orang Mahasiswa dari Prodi PGSD Kampus V Parepare UNM. Selama kegiatan, peserta diberikan pemahaman mengenai materi yang akan diberikan selama 3 hari kedepan.
Termasuk jenis evaluasi dan tugas akhir yang akan diberikan sebagai tolak ukur tingkat pemahaman dari peserta. Selain itu, pada tahap kegiatan ini, peserta diberikan tutorial cara menggunakan Google Classroom.
Gambar 2. Memperkenalkan Materi melalui ZOOM Meeting
B. Pemberian Materi Tematik-Integratif (1-3 Juli 2020)
Pada tahap kegiatan ini, peserta diberikan materi melalui situs pembelajaran online, yakni Googleclassroom. Pemberian materi terkait tematik-integratif dilaksanakan selama 3 Hari. Tanggal 1-3 Juli 2020. Tanggal 1-2 Juli 2020, peserta diberikan materi dan juga evaluasi diakhir kegiatan. Nilai rata-rata peserta dari 2 tahap tersebut, yakni 90. Selanjutnya, tanggal 3 Juli 2020. Peserta diberikan kesempatan untuk menyusun RPP berdassarkan materi yang telah diberikan.
Gambar 3. Kelas PKM melalui Googleclassroom
Gambar 4. Kelas PKM melalui Googleclassroom
Gambar 5. Hasil Evaluasi Materi 1
Gambar 6. Hasil Evaluasi Materi 2
C. Penutup dan Evaluasi Akhir (Tgl,4/7/2020) Kegiatan penutup dan evaluasi akhir dilaksanakan melalui Zoom meeting. Pada tahap ini peserta diminta untuk memberikan penilaian terhadap pelatihan yang diberikan. Hal tersebut dilakukan untuk mengevaluasi dan memberikan masukan untuk kegiatan kedepannya. Selain itu, peserta juga diberi kesempatan untuk mengungkapkan pesan dan kesan setelah
22 mengikuti pelatihan melalui Zoom meeting dan Googleform.
Gambar 5. Penutupan dan evaluasi akhir melalui Zoom Meeting
Gambar 6. Hasil evaluasi akhir kegiatan melalui google form
Gambar 7. Foto bersama dengan peserta
Gambar 8. Foto peserta
Gambar 9. Foto bersama Tim Pengabdi
IV. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil kegiatan, maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan ini dapat meningkatkan pemahaman Guru SD Negeri 35 Parepare mengenai pembelajaran tematik- integratif. Selain itu, melalui kegiatan ini para peserta dapat menggunakan beberapa situs pembelajaran online meskipun sebelumnya belum pernah digunakan.
UCAPAN TERIMAKASIH
Ucapan terima kasih disampaikan kepada Bapak Rektor Universitas Negeri Makassar, Prof. Dr. Husain Syam, M.Tp. yang telah memberikan arahan dan pembinaannya selama proses kegiatan pengabdian berlangsung. Demikian pula kami ucapkan terima kasih kepada Ketua Lembaga Penelitian Pengabdian Kepada Masyarakat UNM, Koordinator Kampus V UNM Parepare yang telah memberikan fasilitas, melakukan monitoring dan mengevaluasi kegiatan PKM.
Tak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada mitra atas kerjasamanya selama pelatihan berlangsung.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pendidikan Nasional. (2006).
Strategi Pembelajaran yang Mengaktifkan Siswa. Jakarta: Depdiknas.
Marsh, C. 2004. Becoming a Teacher:
Knowledge, Skills, and Issues. Frenchs Forrest: Pearson Education Australia.
23 Sukmadinata, Nana Syaodih. (2004). Kurikulum
dan Pembelajaran Kompetensi.
Bandung: yayasan Kusumakarya.
Suyanto, A.D. 2013. Bagaimana Menjadi Calon Guru dan Guru Profesional.
Yogyakarta: Multi Pressindo.
U Sukandi. (2003). Belajar Aktif dan Terpadu.
Surabaya: Duta Graha Pustaka.