• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN STATUS PENDIDIKAN ORANGTUA TERHADAP GIZI ANAK DI SDN TUHEMBERUA DESA BANUA GEA NIAS UTARA ABSTRAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "HUBUNGAN STATUS PENDIDIKAN ORANGTUA TERHADAP GIZI ANAK DI SDN TUHEMBERUA DESA BANUA GEA NIAS UTARA ABSTRAK"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN STATUS PENDIDIKAN ORANGTUA TERHADAP GIZI ANAK DI SDN TUHEMBERUA DESA BANUA GEA NIAS UTARA

1Winning Amintas Kartika Waruwu, 2Rubiah

1Akper Kesdam I/BB Medan 2Universitas Serambi Mekkah

1[email protected], 2[email protected]

ABSTRAK

Status pendidikan orangtua merupakan hasil dari keseimbangan antara gizi anak sekolah dasar yang sedang tumbuh kembang. Anak yang mengalami kekurangan gizi akan menganggu pertumbuhan fisik dan perkembangan mental. Tujuan umum penelitian ini untuk mengetahui kesehatan gizi anak yang berpengaruh pada status pendidikan orangtua. Penelitian ini dilaksanakan di SDN Tuhemberua desa banua gea Nias Utara, pada bulan Agustus 2020. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observational dengan rancangan crosssactional. Populasi dalam penelitian ini adalah anak sekolah dasar Tuhemberua Nias Utara. Sampel dalam penelitian ini adalah anak yang terpilih secara random menjadi subjek penelitian.

Jumlah sampel yang diambil berdasarkan penghitungan sampel size epiinfo dari populasi 334 respondent pada drajat kepercayaan 95% didapatkan hasil sebesar 120 sampel. Penelitian ini menggunakan analisis diskriptif statistik dan hubungan antar variable di uji dengan analisis regresi linier. Analisis data menggunakan univariat, bivariat dan multivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan pendidikan orangtua dengan gizi anak sekolah dasar (p value=0,001).

Hasil uji bivariat menunjukkan secara statistik ada hubungan yang bermakna (p- value < 0.05) antara pendidikan orangtua terhadap status gizi anak. Orang tua lebih memperhatikan cara mengelola dan konsumsi makanan supaya anak mencapai status gizi yang baik sehingga pertumbuhan dan perkembangan anak dapat maksimal.

Kata kunci: Status pendidikan, Kesehatan, Gizi

PENDAHULUAN

Anak adalah individu yang unik, dimana mereka mempunyai kebutuhan berbeda disesuaikan dengan tingkat usianya. Di masa sekolah merupakan masa dimana mereka cenderung aktif bergerak serta bermain.Untuk mengaktualisasikan aktivitas dibutuhkan makanan bergizi. Pertumbuhan serta perkembangan anak yang normal dapat berlangsung dengan baik jika dibantu dengan asupan gizi yang maksimal. Gizi anak yang diperhatikan berdampak serius pada kecerdasan mereka mendatang.Anak yang diberikan gizi seimbang

(2)

tidak akan mengalami gangguan pertumbuhan fisik dan perkembangan mental.

Pertumbuhan dan perkembangan setiap anak berbeda-beda, karena di dalam proses pertumbuhan dan perkembangan terdapat banyak aspek-aspek yang saling mempengaruhi, diantaranya faktor genetik, lingkungan, dan perpaduan antara keduanya

Pendidikan orang tua yang memadai tentang gizi berpengaruh pada pertumbuhan anak, Orang tua yang memiliki pendidikan memahami gizi pasti lebih memperhatikan asupan makanan yang diberikan kepada anak, karena orang tua ingin tumbuh kembang anak maksimal

Menukil buku dari (Notoadmodjo, 2010), yang menghubungkan Pengetahuan dengan status pendidikan orangtua yang berpengaruh terhadap gizi anak. Sebab sesuatu yang diketahui orangtua tentang gizi anak, termasuk mengetahui jenis-jenis makanan yang dapat dikonsumsi yang diberikan pada anak

Berdasarkan uraian tersebut, peneliti ingin mengetahui hubungan antara tingkat pendidikan orang tua dengan status gizi anaknya, oleh karena itu peneliti merumuskan masalah di mana faktor yang dapat mempengaruhi status gizi adalah pendidikan orang tua, karena pertumbuhan anak tergantung pada asupan makanan yang diberikan. Pendidikan orang tua berpengaruh pada pengetahuannya dalam mengasuh anak dan tentang gizi yang dimana terkandung dalam asupan makanan yang dikonsumsi. Peneliti mengambil judul penelitian “Hubungan Status Pendidikan Orangtua Terhadap Status Gizi Anak Di Desa Banua gea Kecamatan Tuhemberua Kabupaten Nias Utara, Nias” karena berdasarkan observasi yang dilakukan, peneliti menemukan anak mengalami masalah gizi yaitu ketimpangan status gizi anak antara gemuk dan kurus. Masalah gizi yang dialami oleh anak tersebut diakibatkan oleh minimnya pendidikan orangtua terhadap gizi yang diperlukan oleh anak dalam menunjang proses tumbuh kembangnya.

METODE

Penelitian ini merupakan penelitian analitik observational dengan rancangan crosssactional. Populasi dalam penelitian ini adalah anak prasekolah dan sekolah dasar Tuhemberua Kecamatan Tuhemberua, Nias Utara. Sampel dalam penelitian ini adalah anak yang terpilih secara random menjadi subjek penelitian. Jumlah sampel yang diambil berdasarkan penghitungan sampel size

(3)

hasil sebesar 120 sampel. Penelitian ini menggunakan analisis diskriptif statistik dan hubungan antar variable di uji dengan analisis regresi linier.

HASIL

Penelitian ini dilakukan pada siswa-siswi SDN Tuhemberua dengan jumlah responden sebanyak 120 siswa. Responden pada penelitian ini 65 orang (54,2%) laki-laki ,55 orang (45,8%) merupakan perempuan.

Tabel 1. Distribusi Status Gizi anak SDN Tuhemberua

Status Gizi Frekuensi Persentase (%)

Kurus Normal Overweight Jumlah

95 79,2

23 19,2 2

120

1,6 100 %

Berdasarkan Tabel 1 diatas diketahui 79,2 % status gizi responden adalah kurus.

Tabel 2. Distribusi tingkat pendidikan orangtua di SDN Tuhemberua Kecamatan Tuhemberua Nias Utara

Pendidikan Ibu Frekuensi Persentase (%)

Tidak sekolah SD

SLTP SLTA

Perguruan Tinggi

36

61 9

11 3

30 50,8 7,5 9,2 2,5

Tingkat pendidikan orangtua dari responden paling banyak adalah SD 50,8%

(Table 2).

PEMBAHASAN

Berdasarkan Tabel 1 diketahui status gizi anak sekolah dasar sebagian besar mempunyai status gizi yang kurang baik (79,2%). Hasil tersebut menunjukan bahwa sebagian besar responden belum mendapatkan kecukupan gizi dari makanan yang mereka konsumsi. Responden dengan status gizi baik hanya 23 anak (19,2%).Jenjang pendidikan di Indonesia berdasarkan Peraturan

(4)

Pemerintah RI No 66 tahun 2010 yaitu pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Berdasarkan Tabel 2 sebagian besar orangtua responden berpendidikan dasar yaitu SD sebanyak 50,8%. Hubungan pendidikan orangtua terhadap gizi anak, berdasarkan hasil uji chi square diperoleh nilai p value (0,001) yang artinya ada hubungan pendidikan orangtua terhadap gizi anak. Semakin rendahnya pendidikan orang tua,menjadi faktor penyebab mendasar terpenting karena sangat mempengaruhi di dalam mengelola sumber daya untuk mendapatkan bahan makanan (Depkes RI, 2015). Selanjutnya rendahnya tingkat pendidikan orangtua menyebabkan rendahnya pemahaman terhadap kebutuhan perkembangan optimal.

SARAN

Bagi orang tua supaya lebih memperhatikan cara pengelolaan dan konsumsi makanan supaya anak bias mencapai status gizi yang baik sehingga pertumbuhan dan perkembangan anak dapat maksimal. Banyak faktor yang mempengaruhi status gizi anak, sebab itu penelitian ini perlu dikembangkan supaya mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan terhadap orang tua dengan status gizi anak. Penelitian ini bukan merupakan penelitian akhir, maka penelitian ini dapat dikembangkan lagi dengan jumlah populasi dan sampel yang jauh lebih luas.

DAFTAR PUSTAKA

Sari, P. S., Triani, E., Suryani, D. & Lestari, R. V. Pemeriksaan Status Gizi dan Kecacingan di Wilayah SDN 2 Malaka Lombok Utara. J. Pengabdi.

Magister Pendidik. IPA (2020) doi:10.29303/jpmpi.v2i2.377.

Diana, F. . Pemantauan Perkembangan Anak Balita. J. Kesehat. Masy. Andalas (2010).

RISKESDAS. Riset Kesehatan Dasar 2018. Kementrian Kesehat. Republik Indones. (2018).

Sulistyoningsih, H. Gizi Untuk Kesehatan Ibu dan Anak. 1. GIZI UNTUK IBU 2.

GIZI UNTUK ANAK 3. GIZI - KESEHATAN,Gizi untuk kesehatan ibu dan anak / Hariyani Sulistyoningsih (2011).

Aghnaita, A. Perkembangan Fisik-Motorik Anak 4-5 Tahun Pada Permendikbud no. 137 Tahun 2014 (Kajian Konsep Perkembangan Anak). AL-ATHFAL

(5)

Puspitasari, F. D., Sudargo, T. & Gamayanti, I. L. HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DAN FAKTOR SOSIODEMOGRAFI DENGAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK SEKOLAH DASAR DI DAERAH ENDEMIS GAKI. GIZI Indones. (2014) doi:10.36457/gizindo.v34i1.101.

Febrianto, I. D. HUBUNGAN TINGKAT PENGHASILAN, TINGKAT PENDIDIKAN DAN TINGKAT PENGETAHUAN ORANGTUA TENTANG MAKANAN BERGIZI DENGAN STATUS GIZI SISWA TK ISLAM ZAHROTUL ULUM KARANGAMPEL INDRAMAYU.

eprints.uny.ac.id (2012).

Widiyanto, S., Aviyanti, D. & A, M. T. Hubungan Pendidikan dan Pengetahuan Ibu tentang ASI Eksklusif dengan Sikap terhadap Pemberian ASI Eksklusif Subur. J. Kedokt. Muhammadiyah (2012).

Lailatul, M. & Ni’mah., C. Hubungan Tingkat Pendidikan, Tingkat Pengetahuan dan Pola Asuh Ibu dengan Wasting dan Stunting pada Balita Keluarga Miskin. Media Gizi Indones. (2015) doi:Vol. 10, No. 1 Januari–Juni 2015:

hlm. 84–90 terdiri.

Notoadmojo, S. Metodelogi Penelitian Kesehaan. Indones. Jourmal Med. Sci.

(2018).

Gambar

Tabel 1. Distribusi Status Gizi anak SDN Tuhemberua

Referensi

Dokumen terkait

Kaliurang ini menyuguhkan pemandangan indah berupa hutan tropis dan bebatuan hasil letusan Gunung Berapi yang sudah berusia 40.000 tahun.Selain itu,anda juga dapat melihat

SMK YPUI Parung mengakui bahwa pengetahuan tentang manajemen itu penting. Baik itu berupa pengetahuan tentang manajemen pemasaran terkait bagaimana agar produk jasa yang ditawarkan

Moreover, this information leads to the relation between research trends on attitude and related learning factors in English education and Competence-based

Usaha subjek ternyata tidaklah sia-sia, dengan dibantu oleh sahabatnya (dukungan) maka ia akhirnya berhasil melakukan coping stres s dengan baik dan saat ini subjek telah

When Jessie’s mother knows that Tom is running from war she throws Jessie out of her house and Jessie uses avoidance style of conflict management to resolve the conflict.. Jessie

Hasil penelitian menjelaskan, berdasarkan data sejarah dan bukti-bukti arkeologi, Tidore berkembang sebagai pusat kekuasaan dengan ciri sebagai kota kesultanan,

pengembangan pada Kampung Pesindon. Pada tahun 2011, Kampung Pesindon ditetapkan menjadi salah satu destinasi wisata batik di Kota Pekalongan yang mengalami perubahan

Keputusan Walikota Semarang Nomor 875.1/2 Tahun 2011 tentang Pendelegasian Wewenang Penandatanganan Perijinan dan Non Perijinan kepada Kepala Badan Pelayanan.. Perijinan Terpadu