• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tampilan Web. Model. CodeIgniter Application Controller. Caching. Libraries. View. Plugins. Gambar 1 Struktur Kerja CodeIgniter Pada Halaman Web [5]

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Tampilan Web. Model. CodeIgniter Application Controller. Caching. Libraries. View. Plugins. Gambar 1 Struktur Kerja CodeIgniter Pada Halaman Web [5]"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

6 1. Pendahuluan

Di era globalisasi saat ini, informasi dapat diakses dengan cepat dan mudah.

Informasi dapat diperoleh melalui berbagai media online ataupun media cetak. Sumber informasi untuk media cetak contohnya yaitu perpustakaan.

Perpustakaan secara sederhana adalah suatu unit kerja yang memiliki sumber daya manusia, “ruang khusus”, dan kumpulan koleksi sesuai dengan jenis perpustakaannya [1]. Perpustakaan memiliki fungsi antara lain tempat penyimpanan, pendidikan, penelitian, informasi, rekreasi kultural. Salah satu perpustakaan yang ada di Salatiga adalah Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Salatiga (PERSIPDA). PERSIPDA sebagai salah satu perpustakaan yang cukup besar di Salatiga, memiliki tanggung jawab untuk mengawasi, menghimpun dan memberi bantuan kepada perpustakaan-perpustakaan lainnya seperti perpustakaan umum, khusus, sekolah dan perpustakaan masyarakat.

Sebagai wujud tanggung jawab tersebut, PERSIPDA melakukan pendataan pengelolaan arsip. Tujuan pendataan pengelolaan arsip adalah untuk menjamin keamanan bahan pertanggungjawaban tentang perencanaan, pelaksanaan, penyelenggaraan serta untuk menyediakan bahan pertanggungjawaban tersebut bagi kegiatan pemerintah. Dalam pengertian ini pengolahan arsip ditujukan bagi pemanfaatan dan pelestarian arsip bagi kegiatan administrasi. Pendataan kearsipan ini meliputi sarana dan prasarana, koleksi arsip, penyimpanan surat masuk/keluar, sarana pencataan surat masuk/keluar dan lain sebagainya. Pendataan kearsipan dilakukan secara manual. Pegawai PERSIPDA ditugaskan untuk mendatangi satu persatu perpustakaan-perpustakaan, instansi-instansi atau SKPD guna membagikan lembar kuisioner untuk diisi. Pengisian kuisioner dimaksudkan untuk memperoleh informasi sehubungan dengan pendataan kearsipan. Hal ini menyulitkan para pegawai lapangan karena membutuhkan waktu dan tenaga yang cukup lama. Lembar kuisioner yang telah dibagikan kadang tidak kembali ke kantor PERSIPDA sehingga menyulitkan pegawai dalam melakukan perekapan data.

Akan dirancang sebuah sistem infomasi pendataan kearsipan yang bertujuan untuk mempermudah Persipda dalam mengelola dan mengelompokkan laporan pendataan arsip untuk mengatasi masalah yang ada. Sistem informasi ini dibangun dengan menggunakan framework CodeIngiter yang menerapkan arsitektur model view controller (MVC).

MVC menjadikan pembuatan sebuahwebsite menjadi lebih terstruktur dan lebih singkat.

Framework Foundation dipilih untuk membangun user interface atau tampilan web.

Foundation menerapkan sistem 12 grid column yang terdiri tiga macam (small, medium, large). Sistem ini dipakai untuk membuat web responsive yang dapat menyesuaikan ukuran page berdasarkan device yang dipakai untuk membuka website [2].

Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Salatiga merupakan instansi pemerintah yang bergerak dibidang pelayanan masyarakat. Perpustakaan telah melakukan banyak hal untuk menyediakan informasi bagi pengunjungnya. Perpustakaan melaksanakan pengadaan sumber informasi kemudian diolah untuk selanjutnya dilayankan kepada pengunjung. Perpustakaan dibuka setiap hari dengan waktu pelayanan dari hari Senin sampai Jumat pukul 08.00 – 20.00 WIB dan pukul 08.00 – 16.00 untuk hari Sabtu dan Minggu. Layanan yang tersedia di Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Salatiga meliputi layanan keanggotaan, referensi, sirkulasi dll.

(2)

7 2. Kajian Pustaka

Penelitian dengan judul “Aplikasi Pengarsipan Data Kependudukan Berbasis Web pada Kantor Kelurahan (Studi Kasus: Kelurahan Tapin Bini, Kalimantan Tengah)”, membahas bagaimana membuat suatu aplikasi berbasis web agar dapat mengatasi masalah yang ada di kantor kelurahan terutama di Kelurahan Tapin Bini dalam mengelola dokumen yang telah diarsipkan. Menggunakan PHP dan MySQL sebagai database [3].

Persamaan dengan penelitian yang dilakukan saat ini adalah sama-sama membuat aplikasi berbasis web yang bertujuan untuk memudahkan dalam pengelolaan data, sementara perbedaan dengan penelitian yang dilakukan saat ini adalah metode dan bahasa pemprograman yang digunakan untuk membangun aplikasi web. Penelitian saat ini menggunakan framework CodeIgniter sebagai kode program dan Foundation sebagai tampilan user, sementara penelitian sebelumnya menggunakan PHP.

Penelitian lain dengan judul “Analisis Perbandingan Performa Object Relational Mapping dan Query SQL pada Sistem Informasi Pegawai MG Sport Musik dengan Framework CodeIgniter” membahas tentang perbandingan penggunaan ORM dan Query SQL dalam pengembangan Sistem Informasi Pegawai MG Sport Musik menggunakan framework CodeIgniter. Persamaan dengan penelitian saat ini adalah sama-sama menggunakan framework Codeigniter untuk membuat aplikasi web. Perbedaannya, penelitian sebelumnya memanfaatkan dua teknik pengaksesan data dalam basis data yang ada dalam CI, yaitu Query SQL dan ORM atau dalam CodeIgniter ini dikenal dengan sebutan Active Record untuk membuat perbandingan teknik pengaksesan ke database dalam dua buah aplikasi web yang sama. Sedangkan penelitian saat ini menggunakan MySQL sebagai sistem manajemen database [4].

Berdasarkan penelitian-penelitian yang pernah dilakukan terkait dengan pendataan kearsipan perpustakaan dan framework CodeIgniter, maka akan dilakukan penelitian yang menghasilkan sistem informasi pendataan kearsipan dengan framework CodeIgniter dan Foundation di Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Salatiga. Sistem ini diharapkan dapat membantu pihak PERSIPDA dalam pengelolaan pendataan kearsipan.

CodeIgniter (CI) adalah sebuah framework untuk web yang dibuat dalam format PHP. Format ini dapat dibuat sistem aplikasi web yang kompleks. CodeIgniter dapat mempercepat proses pembuatan web karena semua class dan modul yang dibutuhkan telah disediakan

Gambar 1 Struktur Kerja CodeIgniter Pada Halaman Web [5]

Security Routing

Tampilan Web

Caching

Model CodeIgniter Application

Controller

Libraries

Plugins

Scripts Helpers

View

(3)

8

Gambar 1 merupakan susunan sistem yang dimiliki CodeIgniter. Tampilan web adalah bagian akhir dimana halaman web terlihat pada browser. Tahapan yang dapat dijelaskan dari gambar 1 sebagai berikut:

1) File dari tampilan web bertindak sebagai kontroler utama yang berfungsi sebagai penampil halaman web yang memuat sumber kode utama yang berfungsi untuk menjalankan CodeIgniter.

2) Bagian routing berfungsi untuk menerima permintaan HTTP untuk menentukan langkah selanjutnya yang diambil.

3) Jika file chace ada, maka sistem akan langsung menuju bagian chacing yang kemudian akan ditampilkan pada halaman web, tanpa melalui sistem CodeIgniter.

4) Pada bagian security, semua permintaan HTTP dan form yang dikirim oleh pengguna akan di saring untuk pengamanan.

5) Data akan menuju bagian application controller yang akan memunculkan model library, script helper, dan plugins dan semua sumber yang dibutuhkan untuk melengkapi permintaan tersebut.

6) Tampilan akhir view akan dikirim ke dalam browser untuk dilihat pada halaman web. Jika caching diterima maka akan menjalani caching terlebih dahulu sehingga permintaan yang sama akan dapat berjalan lebih cepat pada browser [5].

CodeIgniter adalah aplikasi open source berupa framework dengan model MVC (Model, View, Controller) yang di fungsikan untuk membuat sebuah website dinamis berbasis PHP. MVC adalah teknik atau konsep yang memisahkan komponen utama menjadi tiga komponen yaitu model, view dan controller.

a) Model, merupakan bagian penanganan yang berhubungan dengan pengolahan atau manipulasi database. Seperti misalnya mengambil data dari database, menginput dan pengolahan database lainnya. Semua intruksi yang berhubung dengan pengolahan database di letakkan di dalam model.

b) View, merupakan bagian yang menangani halaman user interface atau halaman yang muncul pada user. Tampilan dari user interface di kumpulkan pada view untuk memisahkannnya dengan controller dan model sehingga memudahkan web designer dalam melakukan pengembangan tampilan halaman website.

c) Controller, merupakan kumpulan instruksi aksi yang menghubungkan model dan view, jadi user tidak akan berhubungan dengan model secara langsung, intinya dari view kemudian controller yang mengolah instruks [6].

Foundation adalah sebuah framework HTML & CSS yang berfungsi untuk membuat website menjadi responsive. Sama halnya seperti framework Bootstrap, Foundation dibuat untuk menampilkan sebuah website, aplikasi atau email yang dapat dibuka pada berbagai ukuran layar device. Menggunakan framework Foundation kita dapat dengan mudah membuat kerangka Font-end dengan cepat dan rapih. Foundation

(4)

9

juga memiliki 12 Grid Sistem, komponen dan fitur lebih banyak serta pengelolaan gambar yang baik [7].

3. Tahapan Penelitian

Perancangan sistem informasi pendataan kearsipan melalui empat tahapan penelitian, yaitu: 1) Identifikasi masalah, 2) Pengumpulan data, 3) Perancangan sistem, 4) Implementasi sistem, 5) Pengujian sistem

Gambar 2 Tahapan Penelitian

Tahapan dari penelitian pada Gambar 2 yang akan dilakukan dapat dijelaskan sebagai berikut: Tahap pertama: Identifikasi Masalah. Pada tahap ini akan dilakukan identifikasi terhadap masalah yang ada, yaitu menganalisis kebutuhan dan mengamati proses bisnis terkait dengan pendataan kearsipan di PERSIPDA . Tahap kedua:

Pengumpulan Data. Tahap ini pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan mendapatkan beberapa contoh data arsip yang diperlukan. Tahap ketiga: Perancangan Sistem. Yaitu mulai merancang dan membangun sistem berdasarkan hasil dari identifikasi masalah dan pengumpulan data yang telah dilakukan. Perancangan sistem menggunakan diagram Unified Modeling Language (UML) dan perancangan database. Perancangan sistem menggunakan UML meliputi use case diagram, activity diagram, dan class diagram. Tahap keempat: Implementasi Sistem. Tahap ini dilakukan implementasi sistem sesuai dengan perancangan yang dilakukan pada tahap ketiga. Tahap kelima: Pengujian Sistem. Yaitu menguji pengaruh sistem yang sudah dirancang apakah hasil yang sudah diberikan sesuai dengan konsep yang sudah ada atau tidak ada error, jika belum sesuai maka akan dilakukan perbaikan.

Tahap pengidentifikasi masalah, proses penelitian identifikasi terhadap permasalahan yang ada, dilakukan dengan wawancara untuk mendapatkan contoh data arsip terkait dengan pendataan kearsipan. Wawancara dilakukan dengan cara tanya jawab oleh Seksi Bina Perpustakaan dan Kearsipan di PERSIPDA. Berdasarkan hasil wawancara permasalahan yang ada didefinisikan sebagai berikut: 1) Dibutuhkannya sistem informasi untuk menangani proses pendataan arsip. 2) Dibutuhkannnya sistem

Identifikasi Masalah

Pengumpulan Data

Perancangan Sistem

Implementasi Sistem

Pengujian Sistem

(5)

10

informasi yang mempermudah pihak PERSIPDA dalam melakukan pendataan ke instansi-instansi atau SKPD.

Proses perancangan sistem dalam penelitian ini menggunakan UML (Unified Modeling Language) yang bertujuan untuk menggambarkan bagaimana alur dari sistem yang akan di bangun. Perancangan UML meliputi use case diagram, activity diagram, class diagram, dan sequence diagram. Use case diagram adalah diagram yang menggambarkan interaksi antara sistem dengan aktor. Perancangan use case diagram dibuat berdasarkan aktivitas yang dilakukan oleh admin dan user.

Gambar 3 Use Case Diagram

Gambar 3 merupakan use case diagram dari Sistem Informasi Pendataan Kearsipan.

Use case diagram tersebut mempunyai dua aktor yaitu admin dan user. Admin mempunyai hak untuk mengelola data arsip, data SKPD, menampilkan statistik data arsip, menambah admin baru, dan mengubah password. Sedangkan user hanya dapat mengisi, melihat, mencari, dan mengupdate data arsip.

Admin

Mengelola data arsip dan SKPD

Lihat data arsip dan SKPD Insert data arsip dan SKPD

Login

<<include>>

<<extend>> <<extend>>

menambah admin baru

Logout

mengubah password

<<include>>

<<include>>

<<include>>

userrr

(6)

11

Gambar 4 Activity Diagram Admin

Gambar 4 merupakan activity diagram admin. Yang dilakukan admin adalah mengambil form yang telah di isi, merekap data, dan terakhir data tersebut disimpan ke bentuk exel.

Gambar 5 Activity Diagram User

Gambar 5 merupakan activity diagram user. Yang dilakukan user adalah mengambil form sudah dibagikan, mengisi form, dan form dikembalikan lagi.

Mengambil form yang telah di isi

Merekap data

Data disimpan ke bentuk excel

Mengambil form

Mengisi form

Form dikembalikan

(7)

12

Gambar 6 Class Diagram

Gambar 6 merupakan class diagram dari Sistem Informasi Pendataan Kearsipan.

Gambar diatas menunjukkan relasi yang terjadi antara kelas view, controller, dan model.

Kelas view merupakan user interface. Pada view terdapat fungsi yang terhubung dengan kelas controller digunakan untuk mengakses entity. Model merupakan kelas yang menangani semua proses yang berkaitan dengan database, sedangkan controller merupakan kelas perantara yang menangani pertukaran data antara view dan model. Setiap kelas terhubung dengan controller.

Gambar 7 Sequence Diagram User

Gambar 7 merupakan sequence diagram user. User mengakses halaman website dan halaman utama akan ditampilkan. User melakukan input data dan disimpan ke dalam database. Sudah selesai maka akan kembali ke halaman utama.

DataArsip_entity +no_urut +nama_instansi +alamat +tahun +organisasi +SDM +sarana dan prasarana +sarana pedoman kearsipan +koleksi arsip

+sarana penyimpanan surat masuk/keluar +sarana pencatatan +penataan arsip aktif +pengelolaan arsip inaktif +penyusutan arsip +insertDataArsip() +viewDataArsip() +updateDataArsip()

DataSKPD_entity +no_urut +nama +alamat +no_telepon +eselon +nama_kepala +jumlah_pegawai +nama_petugas +insert() +update() +delete() kelolaDataArsipControllerAdmin

+viewDataArsip()

insertDataArsipController

UI_DataArsip_Admin +insertDataArsip() +searchDataArsip()

UI_DataSKPD_Admin +searchData() +insertData() kelolaDataSKPDControllerAdmin +viewData()

viewDataSKPDController

1 1

KelolaDataArsipControllerUser +viewDataArsip()

UI_DataArsip_user +insert_DataArsip() +update_DataArsip() InsertController

updateController

KelolaDataSKPDControllerUser +viewData()

UI_DataSKPD_user +insertData() +updateData()

InsertDataController 1..* 1

UpdateDataController searchDataArsipController

User Halaman utama Form insert data Database

1 : Akses web dan halaman utama()

2 : Input data()

3 : Data tersimpan()

4 : Data berhasil di input()

5 : Tampil pesan data berhasil disimpan()

(8)

13 4. Pembahasan dan Hasil Pengujian

Proses pendataan kearsipan saat ini dilakukan dengan cara mengisi kuesioner.

Kuesioner ini diisi oleh perpustakaan-perpustakaan, instansi, dan SKPD dan dikembalikan lagi ke pihak Persipda Salatiga. Contoh kuesioner ditampilkan pada gambar 8 (a, b, c).

a b

c

Gambar 8 (a, b, c) Contoh Kuesioner

Melalui penelitian ini akan dibangun sistem informasi berbasis web agar memudahkan proses pendataan tersebut.

Hasil implementasi sistem berdasarkan perancangan yang telah dibuat adalah sebagai berikut. Terdapat dua pengguna sistem, yaitu user dan admin.

(9)

14

Gambar 11 Data Umum (User)

Gambar 11 adalah form data umum untuk user. Dalam hal ini user adalah perpustakaan umum atau khusus, instansi-instansi atau SKPD yang ada di lingkungan Pemerintah Kota Salatiga wajib mengisi form data umum sebelum menginput data lainnya.

Form data umum yang diisi meliputi nama skpd, alamat, nomor telepon, eselon, nama kepala, jumlah, pegawai, dan nama petugas kearsipan. Di halaman ini juga terdapat button add yang berfungsi untuk menginput data ke dalam sistem.

Gambar 12 Organisasi

Gambar 12 adalah form organisasi. Form ini di isi setelah mengisi form data umum.

User yang sudah input di form data umum namanya otomatis akan ada di combo box. From organisasi bentuknya adalah pertanyaan yang jawabannya pilih Ya atau Tidak.

(10)

15

Gambar 13 Sumber Daya Manusia

Gambar 13 adalah form sumber daya manusia. Form ini yang akan diisi antara lain jumlah petugas kearsipan, jumlah fungsional khusus arsiparis, nama jabatan petugas kearsipan, latar belakang pendidikan, dan lain-lain.

Gambar 14 Sarana dan Prasarana

Gambar 14 adalah form sarana dan prasarana yang dimiliki oleh perpustakaan umum atau khusus, instansi-instansi atau SKPD. Form sarana dan prasarana yang diisi antara lain mobile file/roll opack, rak arsip terbuka, filing kabinet, mesin penghancur kertas, almari arsip, komputer, ruang penyimpanan arsip, sarana kearsipan yang perlu ditambah, dan lain-lain.

(11)

16 Kode Program 1

1 class ModKearsipan extends Model {

2 function insertData($nama, $alamat, $nomer_telepon, $eselon, $nama_kepala,

$jumlah_pegawai, 3 $nama_petugas_kearsipan) {

4 $query = $this->db->query("INSERT INTO data_umum (nama_skpd, alamat, no_telepon, 5 eselon, nama_kepala, jumlah_pegawai, nama_petugas_kearsipan) VALUES ('$nama',

'$alamat', 6 '$nomer_telepon', '$eselon', '$nama_kepala', '$jumlah_pegawai', '$nama_petugas_kearsipan')");

7 return $query;

8 }

9 function insertData2($nama, $unit, $bidang, $petugas) {

10 $query = $this->db->query("INSERT INTO organisasi (nama_skpd, unit, bidang, petugas) 11 VALUES ('$nama', '$unit', '$bidang', '$petugas')");

12 return $query;

13 }

14 function insertData3($nama, $petugas, $fungsional, $jabatan, $latar_belakang, $dik, $diklat) { 15 $query = $this->db->query("INSERT INTO sdm (nama_skpd, petugas, fungsional, jabatan, 16 latar_belakang, dik, diklat) VALUES ('$nama', '$petugas', '$fungsional', '$jabatan',

17 '$latar_belakang', '$dik', '$diklat')");

18 return $query;

19 }

20 function insertData4($nama, $file, $arsip, $kabinet, $penghancur, $almari, $komputer,

$ruang_arsip,

21 $sarana_kearsipan, $jumlah_sarana, $kearsipan) {

22 $query = $this->db->query("INSERT INTO sarana_prasarana (nama_skpd, file, arsip, kabinet, 23 penghancur, almari, komputer, ruang_arsip, sarana_kearsipan, jumlah_sarana, kearsipan) VALUES

24 ('$nama', '$file', '$arsip', '$kabinet', '$penghancur', '$almari', '$komputer', '$ruang_arsip', 25 '$sarana_kearsipan', '$jumlah_sarana', '$kearsipan')");

26 return $query;

27 }

Kode program 1 adalah perintah untuk insert data pada model ModKearsipan. Kode baris ke 4, 10, 15, dan 22 berfungsi untuk input data ke tabel data_umum, organisasi, sdm, sarana_prasarana dalam database.

(12)

17 Kode Program 2

1 function halaman_1() {

2 $this->load->view('user/data_umum');

3 }

4 function halaman_2() {

5 $this->load->model('ModKearsipan');

6 $data['data1'] = $this->ModKearsipan->getData();

7 $this->load->view('user/organisasi', $data);

8 }

9 function halaman_3() {

10 $this->load->model('ModKearsipan');

11 $data['data2'] = $this->ModKearsipan->getData2();

12 $this->load->view('user/sumber_daya_manusia', $data);

13 }

14 function halaman_4() {

15 $this->load->model('ModKearsipan');

16 $data['data3'] = $this->ModKearsipan->getData3();

17 $this->load->view('user/sarana_dan_prasarana', $data);

18 }

Kode program 2 adalah perintah untuk menampilkan data pada controller ConKearsipan dari database ke user viewnya.

Kode Program 3 1 function insert() {

2 $this->load->helper('date');

3 $this->load->model('ModKearsipan');

4 $nama = addslashes($this->input->post('nama'));

5 $alamat = addslashes($this->input->post('alamat'));

6 $nomer_telepon = addslashes($this->input->post('nomer_telepon'));

7 $eselon = addslashes($this->input->post('eselon'));

8 $nama_kepala = $this->input->post('nama_kepala');

9 $jumlah_pegawai = addslashes($this->input->post('jumlah_pegawai'));

10 $nama_petugas_kearsipan = addslashes($this->input->post('nama_petugas_kearsipan'));

11$row = $this->ModKearsipan->cekData($nama);

12 if ($row->num_rows() == 0) {

13 $hasil = $this->ModKearsipan->insertData($nama, $alamat, $nomer_telepon, $eselon, 14 $nama_kepala, $jumlah_pegawai, $nama_petugas_kearsipan);

15 echo "<script>alert('Data berhasil ditambahkan!'); </script>";

16 redirect('ConKearsipan/halaman_1', 'refresh');

17 } else {

18 if($row->num_rows() >= 1) {

19 echo "<script>alert('Data sudah ada!'); </script>";

20 redirect('ConKearsipan/halaman_1', 'refresh');

21 } 22 } 23 }

(13)

18

Kode program 3 merupakan perintah untuk insert data pada controller ConKearsipan.

Kode baris 4 sampai 10 adalah data yang dikirim dan disimpan dalam variable nama, alamat, nomor telepon, dan lain-lain. Kode baris 11 dan 13 adalah function untuk melakukan proses pengecekan data di model ModKearsipan.

Gambar 15 Data Umum (Admin)

Gambar 15 adalah halaman yang menampilkan data-data yang sudah input ke form data umum.

Gambar 16 Organisasi

Gambar 16 adalah halaman yang menampilkan data-data yang di input ke form organisasi.

(14)

19

Gambar 17 Daftar Menu

Gambar 17 merupakan daftar menu yang ada di halaman admin. Melihat data-data yang telah input admin hanya mengklik menu yang ada di daftar. Maka datanya akan ditampilkan.

Kode program 4

1 class ModArsip extends Model { 2 function getArsip1($num, $offset) {

3 $data = $this->db->get('data_umum', $num, $offset);

4 return $data->result();

5 }

6 function getArsip2($num, $offset) {

7 $data = $this->db->get('organisasi', $num, $offset);

8 return $data->result();

9 }

10 function getArsip3($num, $offset) {

11 $data = $this->db->get('sdm', $num, $offset);

12 return $data->result();

13 }

14 function getArsip4($num, $offset) {

15 $data = $this->db->get('sarana_prasarana', $num, $offset);

16 return $data->result();

17 }

Kode program 4 merupakan perintah di model ModArsip untuk mengambil data pada database. Kode baris ke 3, 6, 10, dan 14 berfungsi untuk mengambil data di tabel

data_umum, organisasi, sdm, dan sarana_prasarana.

(15)

20 Kode program 5

1 function viewArsip1($id = null) {

2 if ($this->session->userdata('logged_in') == true) { 3 $this->load->model('ModArsip');

4 $this->load->library('pagination');

5 $this->load->helper('url');

6 $jml = $this->db->get('data_umum');

7 $config['base_url'] = base_url() . 'index.php/conArsip/viewArsip1/';

8 $config['total_rows'] = $jml->num_rows();

9 $config['per_page'] = "10";

10 $config["uri_segment"] = 3;

11 $config['num_links'] = 5;

12 $config['full_tag_open'] = "<ul class='pagination'>";

13 $config['full_tag_close'] = "</ul>";

14 $config['num_tag_open'] = '<li>';

15 $config['num_tag_close'] = '</li>';

16 $config['cur_tag_open'] = "<li class='disabled'><li class='active'><a href='#'>";

17 $config['cur_tag_close'] = "<span class='sr-only'></span></a></li>";

18 $config['next_tag_open'] = "<li>";

19 $config['next_tagl_close'] = "</li>";

20 $config['prev_tag_open'] = "<li>";

21 $config['prev_tagl_close'] = "</li>";

22 $config['first_link'] = '&laquo; Awal';

23 $config['first_tag_open'] = "<li>";

24 $config['first_tagl_close'] = "</li>";

25 $config['last_link'] = 'Akhir &raquo;';

26 $config['last_tag_open'] = "<li>";

27 $config['last_tagl_close'] = "</li>";

28 $this->pagination->initialize($config);

29 $data['page'] = $this->uri->segment('3');

30 $hasil['jumlah'] = $this->ModArsip->totArsip1();

31$hasil['data'] = $this->ModArsip->getArsip1($config["per_page"], $id);

32 $data['pagination'] = $this->pagination->create_links();

33 $this->load->view('admin/page_1', $hasil);

34 } else {

35 redirect('ConLogin/login', 'refresh');

36 } 37 }

Kode program 5 adalah perintah menampilkan data pada controller ConArsip. Fungsi viewArsip1() melakukan load model ModArsip, library pagination dan helper url.

Pagination diproses dengan menggunakan variabel config. Variabel hasil berfungsi untuk menampung data dari fungsi totArsip1() dan getArsip1(). Semua data akan ditampilkan ke dalam halaman page_1.

(16)

21

Pengujian terhadap sistem yang dibuat menggunakan metode Black Box yaitu pengujian yang dilakukan untuk mengamati hasil eksekusi dari setiap fungsional apakah sudah sesuai dengan yang diharapkan atau tidak.

Tabel 1 Hasil Black Box Testing

No Poin Pengujian Hasil yang diharapkan Hasil Pengujian Status 1 Pengujian fungsi

tampilan menu input data

Form input data akan ditampilkan sesuai dengan menu yang dipilih user

Form data dapat ditampilkan

Berhasil

2 Pengujian button add

Data akan disimpan ke dalam database

Sistem menjalankan fungsi button add

Berhasil

3 Pengujian button reset

Form data akan kosong kembali

Sistem menjalankan fungsi button reset

Berhasil

4 Pengujian login admin

Berhasil melakukan login

Sistem berhasil masuk ke home admin

Berhasil

5 Pengujian fungsi tampilan data admin

Data yang sudah diinput akan ditampilkan sesuai dengan menu yang dipilih

Data dapat

ditampilkan

Berhasil

6 Pengujian ubah password

Dapat mengubah password yang lama

Sistem berhasil menjalankan fungsi ubah password

Berhasil

Berdasarkan hasil pengujian dari masing-masing proses pada Tabel 1, maka dapat disimpulkan bahwa sistem yang dibuat berjalan dengan baik. Semua fungsional yang ada dalam sistem berjalan baik dari sisi user maupun admin.

5. Kesimpulan dan Saran

Berdasarkan uraian diatas, disimpulkan bahwa sistem informasi pendataan kearsipan dibangun menggunakan framework CodeIgniter dengan menerapkan konsep MVC (model view controller). Tampilan sistem informasi dibangun menggunakan framework Foundation sehingga tampilan web menjadi responsive dan dapat menyesuaikan ukuran layar di semua device. Penelitian ini menghasilkan sistem informasi pendataan kearsipan berbasis web. Didalamnya terdapat dua pengguna yang berinteraksi yaitu user dan admin. User berperan dalam penginputan data ke dalam sistem yang dibangun. Sedangkan admin berperan dalam mengelola data seperti view, ubah password, dan tambah admin. Sistem informasi ini mempermudah pihak PERSIPDA dalam melakukan pendataan kearsipan yang sebelumnya masih menggunakan cara manual yaitu dengan membagikan kuesioner ke perpustakaan-perpustakaan, instansi, dan SKPD di wilayah kota Salatiga. Saran pengembangan selanjutnya sebagai berikut: (1) Sistem ini dapat dikembangkan dengan penambahan fungsi proteksi di user, (2) Fungsi update, delete dan laporan statistik yang dapat dilihat pertahun di bagian admin.

(17)

22 Pustaka:

[1] Purwono., Wahyuningsih, Sri Suharmini. 2013. Perpustakaan dan Kepustakawanan Indonesia. Tangerang Selatan.

[2] Destianto, Noor Febri. 2016. “Perancangan Sistem Informasi Pengunjung Layanan

Referensi dengan Framework CodeIgniter dan Foundation (Studi Kasus Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Salatiga)”. Salatiga: Jurusan Teknik

Informatika Universitas Kristen Satya Wacana.

[3] Wiranata, Rismantri. 2013. “Aplikasi Pengarsipan Data Kependudukan Berbasis Web pada Kantor Kelurahan (Studi Kasus: Kelurahan Tapin Bini, Kalimantan Tengah)”. Salatiga: Jurusan Teknik Informatika Universitas Kristen Satya Wacana.

[4] Krisnanto, Danny Nathaniel. 2013. “ Analisis Perbandingan Performa Object Relational Mapping dan Query SQL pada Sistem Informasi Pegawai MG Sport Musik dengan Framework CodeIgniter”. Salatiga: Jurusan Teknik Informatika Universitas Kristen Satya Wacana.

[5] Susilo, Grace Ariani. 2012. “Perancangan dan Implemetasi Aplikasi Customer Relationship Management (CRM) Menggunakan Framework CodeIgniter”.

Salatiga: Jurusan Teknik Informatika Universitas Kristen Satya Wacana.

[6] Susanto. 2013. Pengertian dan Manfaat CodeIgniter.

http://komputer.blogekstra.com/susanto/pengertian-dan-manfaat-codeigniter.html Diakses 13 Oktober 2016

[7] Rafik, Faisal. 2015. Membuat Website Responsive Dengan Framework Foundation.

http://www.dumetschool.com/blog/Membuat-Website-Responsive-Dengan- Framework-Foundation. Di akses 13 Oktober 2016.

Referensi

Dokumen terkait

Untuk metode electrolysis uap temperatur tinggi, dipelajari melalui hasil melalui studi literatur yang ada pada IAEA-TECDOC-1236, atau secara teoritis,

Gambar 6.9 View hasil perancangan socialitation zone- open hall.. Gambar 6.10 View hasil perancangan socialitation

A more contemporary definition states, &#34;True IMC is the development of marketing strategies and creative campaigns that weave together multiple marketing

Secara partsial jumlah penduduk, RGE dan PLS berpengaruh positif dan signifikan, sedangkan infra- struktur tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap

Namun demikian, dengan pengecualian Rashîd Rid}â — yang kemudian menjadi pengagum Wahabisme — dalam pandangan mereka, kembali ke sumber-sumber Islam tidak berarti harus

Maksudnya monitoring disini adalah admin bisa melihat semua data hasil tes, baik pretest maupun posttest yang telah dilakukan oleh user. Melakukan Aktivasi

Untuk menjembatani antara ahli dan orang tua adalah melakukan permodelan untuk pemberian stimulan kepada anak sesuai dengan gejala dan umur dari anak

eksperimen yang hanya menggunakan satu kelompok subjek (kasus tunggal), desain ini dilaksanakan dengan memberikan tes terlebih dahulu ( pretest ), untuk mengetahui