• Tidak ada hasil yang ditemukan

t = s a = 0 kereta bergerak dengan kelajuan konstan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "t = s a = 0 kereta bergerak dengan kelajuan konstan"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PROGRAM STUDI FISIKA Gedung Fisika Jl. Ganesha No. 10 Bandung 40132, INDONESIA Telp. +62 (22) 2512672, 2500834, 2534127 Fax. +62 (22) 2512672, 2506452 Homepage : http://www.fi.itb.ac.id

I N S T I T U T T E K N O L O G I B A N D U N G

F a k u l t a s M a t e m a t i k a d a n I l m u P e n g e t a h u a n A l a m

Jalan Ganesha 10 Bandung 40132; Telp.: +6222 2502360, Fax: +6222 2502361, e-mail : [email protected]

1.

Sebuah kereta bergerak di jalur rel yang lurus sepanjang sumbu x. Kereta tersebut awalnya sedang diam pada posisi 𝑥 = −5 m. Saat 𝑡 = 0, kereta mulai bergerak ke arah x positif dengan percepatan seperti pada gambar.

(a) Pada selang waktu berapakah kereta tersebut bergerak dengan kelajuan konstan, bergerak dipercepat, dan bergerak diperlambat ?

(b) Berapa kecepatan kereta saat 𝑡 = 15 s ? (c) Di mana posisi kereta saat 𝑡 = 30 s ? SOLUSI :

(a) Berdasarkan soal, diketahui bahwa arah gerak kereta ke arah x positif. Kereta dipercepat jika arah percepatan sama dengan arah kecepatan, diperlambat jika arah percepatan berkebalikan dengan arah kecepatan dan kelajuannya konstan jika nilai percepatan sama dengan nol. Maka :

𝒕 = 𝟎 → 𝟏𝟎 𝐬 ∶ 𝑎 = + 0,50 m s⁄ 2→ kereta bergerak dipercepat 𝒕 = 𝟏𝟎 → 𝟐𝟎 𝐬 ∶ 𝑎 = 0 → kereta bergerak dengan kelajuan konstan 𝒕 = 𝟐𝟎 → 𝟑𝟎 𝐬 ∶ 𝑎 = −0,10 m s⁄ 2→ kereta bergerak diperlambat

(b) Untuk menentukan kelajuan saat 𝑡 = 15 𝑠, dapat diketahui dari kelajuan saat 𝑡 = 10 𝑠. Dengan menggunakan persamaan GLBB : (istilah GLBB tidak ada di buku Cutnell ?, sebaiknya diganti: gerak dengan percepatan konstan)

𝑣(𝑡 = 10) = 𝑣0+ 𝑎𝑡 = 0 + ( 0,5 m s⁄ )(10𝑠) = 5 m s2

Atau kelajuan saat t = 10 s dapat diperoleh dengan cara menghitung luas daerah yang diapit kurva percepatan dengan sumbu horizontal sepanjang t = 0 sampai t = 10 s.

Karena selama 𝑡 = 10 s → 20 s kelajuan kereta konstan, maka ketika 𝑡 = 15 s, kelajuan kereta 5 m s⁄ (di soal pertanyaannya adalah kecepatan)

(c) Posisi ketika 𝑡 = 10 s :

𝑥10= 𝑥0+ 𝑣0𝑡 +1

2𝑎𝑡2 = −5 m + 0 + (1

2) (0,5 m s⁄ )(100 s2 2) = 20 m Posisi ketika 𝑡 = 20 s :

𝑥20 = 𝑥10+ 𝑣10𝑡 = 20 m + (5 m s⁄ )(10 s) = 70 m Posisi ketika 𝑡 = 30 s :

𝑥30= 𝑥20+ 𝑣20𝑡 +1

2𝑎𝑡2= 70 m + (5 m s⁄ )(10 𝑠) + (1

2) (−0,1 m s⁄ )(100 s2 2) = 115 m

SOLUSI UJIAN KE-1 FI1102 FISIKA DASAR IB (3 SKS) SEMESTER I TAHUN AKADEMIK 2018-2019

Sabtu, 13 Oktober 2018

Pukul : 09.00 – 11.00 WIB

2 2 2

6

3

2

3

(2)

2.

Balok A bermassa 𝑚𝐴 = 2 kg berada pada bidang datar yang licin dan terhubung menggunakan tali dengan balok B bermassa 𝑚𝐵 = 10 kg pada bidang miring kasar (𝜇𝑠= 0,4 dan 𝜇𝑘 = 0,2) melalui katrol yang tak bermassa. Balok A ditarik oleh gaya 𝐹 dengan arah seperti pada gambar. Massa tali diabaikan dan gunakan 𝑔 = 10 m/s2. Asumsikan balok B tepat akan bergerak naik.

(a) Gambarkan diagram gaya (benda-bebas) pada masing-masing benda.

(b) Berapa besar gaya 𝐹 ? SOLUSI :

(a) Diagram gaya (benda-bebas) untuk masing-masing benda: (usul: diagram gaya dgn benda sebagai titik, spy konsisten dgn di kls)

Balok A Balok B

(b) Diasumsikan bahwa balok B tepat akan bergerak naik.

Penerapan hukum Newton untuk balok A pada sumbu y Penerapan hukum Newton untuk balok B pada sumbu y Σ𝐹𝐴𝑦 = 0

NA− 𝑤𝐴 = 0

NA= 𝑤𝐴 = 𝑚𝐴g …………. (1)

Σ𝐹𝐵𝑦 = 0

𝑁𝐵− 𝑤𝐵cos 𝜃 = 0

𝑁𝐵 = 𝑤𝐵cos 𝜃 = 𝑚𝐵g cos 𝜃 ……… (3)

Penerapan hukum Newton untuk balok A pada sumbu x Penerapan hukum Newton untuk balok B pada sumbu x

Σ𝐹𝐴𝑥 = 𝑚𝐴𝑎 = 0 F − T = 0

T = F ……… (2)

Σ𝐹𝐵𝑥 = 0

T − WBsin 𝜃 − 𝑓𝑠,𝑚𝑎𝑘𝑠 = 0 ………… (4)

Substitusi persamaan (2) ke dalam persamaan (4) menghasilkan : F − wBsin 𝜃 − 𝑓𝑠,𝑚𝑎𝑘𝑠= 0

dengan 𝑓𝑠,𝑚𝑎𝑘𝑠 :

𝑓𝑠,𝑚𝑎𝑘𝑠= 𝜇𝑠𝑁𝐵 =𝑠𝑚𝐵g cos 𝜃 = (0.4)(10 kg)(10 m/s2 ) (4

5) = 32 N Maka,

𝐹 − 𝑚𝐵g sin 𝜃 − 𝑓𝑠,𝑚𝑎𝑘𝑠 = 0 𝐹 = 𝑚𝐵g sin 𝜃 + 𝑓𝑠,𝑚𝑎𝑘𝑠

𝑭 = (10 kg)(10 m/s2) (3

5) + 32 N = 𝟗𝟐 𝐍

5 5

5 5

𝑊𝐴 𝑁𝐴

F

A

T y

x

f

s,maks

𝑁𝐵 T

𝜃

𝑾𝑩

𝑊𝐵cos 𝜃

𝑊𝐵sin 𝜃

x y

(3)

3.

Sebuah benda kecil bermassa 𝑚 digantung di titik O dengan menggunakan seutas tali ringan dan tidak elastik yang memiliki panjang 𝐿. Pada awalnya benda diam pada posisi A dan kemudian benda dilepaskan (lihat gambar). Diketahui percepatan gravitasi adalah 𝑔 dan abaikan semua gesekan. Tinjau kondisi ketika benda pada posisi B dan tali membentuk sudut 𝜃 terhadap garis vertikal. Nyatakan jawaban pada soal (a) dan (b) dalam 𝑚, 𝑔, 𝐿 dan 𝜃.

(a) Tentukan usaha yang dilakukan oleh gaya gravitasi dari A ke B.

(b) Tentukan laju gerak benda di B.

(c) Jika ternyata di B benda memiliki percepatan total ke arah mendatar, tentukan nilai tan 𝜃.

SOLUSI :

Pilih arah vertikal ke atas sebagai sumbu y positif dan posisi awal tali sebagai garis 𝑦 = 0.

(a) Karena gaya gravitasi adalah gaya yang konservatif, maka usahanya ditentukan oleh

𝑊𝑚𝑔 = −Δ𝑈 = −(−𝑚𝑔𝐿 cos 𝜃 − 0) = 𝑚𝑔𝐿 cos 𝜃

(b) Karena usaha oleh gaya non-konservatif sama dengan nol, maka energi mekanik sistem kekal.

Δ𝐾 + Δ𝑈 = 0 (1

2𝑚𝑣B2− 0) + (−𝑚𝑔𝐿 cos 𝜃 − 0) = 0 Jadi diperoleh

𝑣𝐵= √2𝑔𝐿 cos 𝜃 (c) Tinjau diagram berikut ini

(1) (2) Gaya pada arah singgung (diagram (1)), 𝑚𝑔 sin 𝜃 = 𝑚𝑎𝑡 Berdasarkan jawaban (b) dapat diperoleh 𝑎𝑟 =𝑣B2

𝐿 = 2𝑔 cos 𝜃 dan dari diagram (2) diperoleh,

𝑎𝑟

𝑎𝑡= tan 𝜃 ↔2𝑔 cos 𝜃

𝑔 sin 𝜃 = tan 𝜃 ↔ 2 = (tan 𝜃)2 (tdk pakai kuadrat, cotan atau tan ?) Maka :

tan 𝜃 = √2

6

6

7

7

(4)

4.

Sebuah roket kembang api dengan massa m bergerak pada bidang xy dengan kelajuan 𝑣0= 48 m/s. Tiba-tiba roket tersebut pecah menjadi dua bagian yang massanya sama, masing-masing bergerak dengan laju 𝑣1 dan 𝑣2 seperti pada gambar. Diketahui 𝛼 = 30°

dan 𝛽 = 60°.

(a) Tuliskan persamaan momentum linear sistem. Nyatakan dalam 𝑣0, 𝑣1, 𝑣2, 𝛼, dan 𝛽.

(b) Hitung laju 𝑣1 dan 𝑣2.

(c) Hitung kecepatan pusat massa sistem setelah pecah.

SOLUSI :

(a) Dari hukum kekekalan momentum linear dapat dituliskan persamaan momentum linear sistem 𝑝⃗0= 𝑝⃗1+ 𝑝⃗2

𝑚𝑣⃗0= 𝑚1𝑣⃗1+ 𝑚2𝑣⃗2 dengan 𝑚1= 𝑚2=12𝑚

𝑚𝑣⃗0=1

2𝑚𝑣⃗1+1

2𝑚𝑣⃗2 𝑣⃗0=1

2𝑣⃗1+1

2𝑣⃗2

𝑣0 cos 𝛽 𝑖̂ + 𝑣0 cos 𝛼 𝑗̂ =1

2𝑣1𝑖̂ +1

2𝑣2𝑗̂

Pd gb v1 searah sb y, v2 pd arah sb x ?

(b) Dari jawaban (a) dengan memperhatikan suku-suku yang sejenis vektor satuannya diperoleh laju 𝑣1 dan 𝑣2 berturut- turut ( dan  terbalik)

v1 = 2 v0 cos  v2= 2 v0 cos 

𝑣1 = 2𝑣0cos 𝛼 = 2(48 m/s) cos 30° = 48√3 m/s 𝑣2= 2𝑣0cos 𝛽 = 2(48 m/s) cos 60° = 48 m/s

(c) Kecepatan pusat massa sistem setelah pecah adalah

𝑣⃗𝑝𝑚 =𝑚1𝑣⃗⃗1+𝑚2𝑣⃗⃗2

𝑚1+𝑚2 =

1

2𝑚(48√3)𝑗̂+12𝑚(48)𝑖̂

𝑚 = (24𝑖̂+ 24√3𝑗̂) m/s.

7

7

6

(5)

5.

Sebuah roda dengan jari-jari 0,5 m berputar dengan kecepatan sudut yang ditunjukkan pada gambar. Tentukan

(a) besar pergeseran sudut yang dialami oleh suatu titik pada tepi roda antara 𝑡 = 1 s sampai 𝑡 = 8 s,

(b) kelajuan linier suatu titik yang berada pada tepi roda saat 𝑡 = 6 s, (c) percepatan sudut saat 𝑡 = 4 s.

SOLUSI :

(a) Pergeseran sudut (angular displacement) dapat diperoleh dari luas total daerah antar kurva dengan sumbu horizontal. Dapat diperoleh bahwa luas total adalah sama dengan nol.

Sehingga besar pergeseran sudut yang dialami oleh suatu titik pada tepi roda antara 𝑡 = 1 s sampai 𝑡 = 8 s adalah nol.

(b) Persamaan kurva kelajuan sudut tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut 𝜔(𝑡) = 2,25𝑡 − 9 Sehingga laju angular pada saat 𝑡 = 6 s adalah

𝜔6= 2,25(6) − 9 = 4,5 rad/s

Dengan demikian kecepatan linier titik pada keliling roda pada saat 𝑡 = 6 s adalah 𝑣 = 𝜔𝑟 = (4,5 rad/s)(0,5 m) = 2,25 m/s

(c) Percepatan sudut saat 𝑡 = 4 s : Percepatan sudut : 𝛼 =𝑑𝜔

𝑑𝑡 → kemiringan di titik 𝑡 = 4 s (sebaiknya menghitung  langsung dari fungsi (t)) Karena kemiringannya selama 𝑡 = 0 sampai 𝑡 = 8 s konstan maka percepatan sudut saat 𝑡 = 4 s sama dengan percepatan sudut rata-ratanya.

𝛼(𝑡 = 4 s) = 〈𝑎〉 =𝜔8− 𝜔0

8 − 0 =18 rad/s

8 s = 2,25 rad s⁄ 2

______________________________________________________________________________________________________________

6 4

4

6

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bermanfaat bagi mahasiswa dan masyarakat agar menyadari pentingnya literasi keuangan dalam mengelola keuangan sehingga lebih termotivasi untuk belajar

Untuk melihat prospek kerjasama yang dapat menguntungkan bagi Indonesia digunakan Model MARKAL Dengan memanfaatkan CDM maka diharapkan negara berkembang, khususnya Indonesia

Kompetensi guru dalam melakukan penilaian tidak terlepas faktor-faktor yang mempengaruhi, diantaranya adalah pengalaman dan pendidikan guru, baik sebelum menjabat

Pada hari ini, Senin tanggal tiga belas bulan mei tahun dua ribu tiga belas jam 15.00 sampai dengan 16.00 Wib melalui Layanan Pengadaan Secara Elektronik ( LPSE ) Pemko Medan,

[r]

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah semua kegiatan kurikuler yang harus dilakukan oleh mahasiswa praktikan, sebagai pelatihan untuk menerapkan teori yang

Identitas etnis merupakan identitas sosial yang penting yang dapat mempengaruhi komunikasi kita dengan orang lain (berbeda budaya).. Cara kita bereaksi dengan orang lain

Kinerja sasaran outcome tersebut diarahkan pada sasaran kegiatan (output) antara lain kegiatan penilitian yang bermutu. Target sasaran output penelitian yang bermutu