FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PENETAPAN AUDIT FEES ( Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011 2013)
YORA OKTA TRIANI 120462201119
Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi
Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang, 2016 Email: [email protected]
ABSTRACT
Yora Okta Triani, 2016 : “factors Affecting Establishment of Audit Fees (In Manufacturing Companies Listed in Indonesian Stock Exchange in 2011- 2013)”.
The purpose of this study is to examine the factors that may affect the determination of audit fees. Factors that influence the determination of audit fees is the type of company ownership is divided into state-owned enterprises and the private sector, company size measured by the total assets of the company, the existence of a subsidiary, the size of the public accounting firms differented into the big four and non big four. This research was conducted using secondary data. The population of this research is manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange (BEI) in the year 2011 to 2013 as many as 138 companies.
Engineering sample used is purposive sampling, and obtained as many as 46 companies in the sample. The analytical method used is multiple linear regression analysis was previously tested with classical assumptions. The results of data analysis or regression results indicate that simultaneously the type of ownership of the company, the size of the company, subsidiaries, and public accounting firms affect the determination of audit fees. While partially shows that the size of the company, its subsidiaries, and the size of public accounting firms audit influential in setting the fees. While the company's ownership type variable has no influence on audit fees. Audit fees experiencing data is not normally distributed so that the transformation into a natural logarithm. The magnitude of the coefficient of determination Adjusted R square of 0.525. This means that the independent variable (the type of ownership of the company, the size of the company, subsidiaries, and public accounting firms), was able to explain 52.5% of audit fees. While the remaining 47.5%
is explained by the other variabels not included this study.
Keywords: audit fees, the type of ownership of the company, subsidiaries, and public accounting firms.
PENDAHULUAN
Sebagai pihak yang memiliki akses atas informasi keuangan perusahaan, manajer memiliki kecenderungan untuk melaporkan kinerja keuangan yang baik dan yang sebenarnya terjadi (rill) terhadap pemilik perusahaan agar mengetahui gambaran keuangan perusahaan
serta mengetahui perkembangan perusahaan yang dilaporkan dalam bentuk laporan keuangan. Teori yang menjelaskan hubungan antara pemilik (principal) dengan manajer (agent) dijelaskan melalui teori keagenan (agency theory) yang dipopulerkan oleh Jensen dan Meckling (1976). Hubungan ini memunculkan perbedaan kepentingan, karena pada umumnya manusia akan berusaha memaksimalkan utilitas yang dimilikinya untuk kepentingan pribadi. Oleh karena itu, para investor mengharapkan laporan keuangan mampu memberikan informasi dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan investasi dana mereka. Salah satu langkah yang diambil oleh stakeholders untuk meminimalisasikan kemungkinan terjadinya konflik kepentingan, yaitu dengan memakai jasa auditor eksternal untuk melakukan fungsi pengauditan atas laporan keuangan pada perusahaan.
Biaya yang dikeluarkan untuk jasa auditor eksternal ini disebut dengan audit fees. Dalam penelitian (Prambudi, 2013), kondisi ini memberikan indikasi bahwa selama ini penetapan audit fee dilakukan secara subyektif, artinya ditentukan oleh salah satu pihak atau atas dasar kekuatan tawar menawar antara akuntan publik dan klien dalam situasi persaingan sesama akuntan publik. Hal ini memungkinkan penetapan fee yang terlalu rendah atau terlalu tinggi atas jasa yang diberikan, tergantung kekuatan tawar menawar tersebut. Audit fees yang dikeluarkan oleh perusahaan diharapkan mampu meningkatkan pengawasan manajemen, kualitas laporan keuangan perusahaan dan independensi manajemen. Oleh karena itu, untuk tipe kepemilikan perusahaan juga menjadi salah satu faktor untuk menentukan besaran audit fees yang dikeluarkan oleh perusahaan auditee. Dalam penelitian ini, tipe kepemilikan perusahaan dibagi menjadi dua bagian yaitu perusahaan milik negara (BUMN) dan swasta.
Menurut penelitian Prambudi (2013) bahwa tipe kepemilikan perusahaan tidak memiliki terhadap probabilitas pemilihan auditor dan audit fees. Sedangkan penelitian Immanuel (2014) bahwa tipe kepemilikan perusahaan memiliki pengaruh signifikan terhadap audit fees.
Selanjutnya untuk ukuran perusahaan sendiri yang dilihat dari total asset yang dimiliki oleh perusaaan tersebut karena menjadi salah satu faktor dalam menentukan audit fees.
Ukuran perusahaan dalam penelitian Immanuel (2014) menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengruh signifikan terhadap audit fees. Begitu juga dengan penelitian Nurlaela (2008) mengatakan bahwa ukuran perusahaan memiliki pengaruh signifikan terhadap audit fees.
Semakin besar ukuran perusahaan, biasanya cenderung untuk mendirikan anak perusahaan. Menurut Immanuel (2014) bahwa ukuran perusahaan berpengaruh signifikan dalam penetapan audit fees. Sedangkan menurut Nurlaela (2008) bahwa anak perusahaan tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap audit fees.
Pada ukuran kantor akuntan publik, banyak perusahaan-perusahaan besar memilih menggunakan kantor akuntan publik big four untuk menghasilkan laporan keuangan dan kinerja audit yang lebih baik, dibandingkan dengan kantor akuntan publik non big four.
Menurut penelitian Immanuel (2014) bahwa ukuran KAP berpengaruh signifikan dalam penetapan audit fess. Sedangkan Nurlaela (2008) yang mengambil objek 22 perusahaan BUMN pada periode 2002-2004 membuktikan bahwa ukuran KAP tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap penentuan besarnya audit fees.
Berdasarkan uraian diatas, terdapat beberapa faktor yang diperkirakan mempengaruhi besarnya fee audit. Maka penelitian ini berjudul “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penetapan Audit Fees (pada perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011-2013)”.
KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS Pengaruh Tipe Kepemilikan Perusahaan terhadap Audit Fees
Ada sedikit alasan BUMN mungkin menghindari memilih brand-name auditor (Ghosh, 2010). Dalam penelitiannya mengungkapkan bahwa biaya audit yang dibayarkan oleh perusahaan BUMN lebih rendah jika dibandingkan dengan biaya audit yang dikeluarkan
oleh perusahaan asing. Desender et al. (2009) dalam Immanuel 2014, menemukan hubungan yang signifikan antara kepemilikan perusahaan dan audit fees. Dalam penelitian tersebut, audit fees berhubungan positif dan signifikan dengan perusahaan yang tersebar kepemilikannya. Perusahaan yang dimiliki oleh banyak pemegang saham (swasta) akan meningkatkan kompleksitas dalam melakukan audit Sejalan dengan penelitian sebelumnya, maka dalam penelitian ini hipotesis dirumuskan sebagai berikut:
H1 : Diduga tipe kepemilikan perusahaan berpengaruh terhadap audit fees.
Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Fees
Ukuran perusahaan dilihat dari total asset yang dimiliki oleh perusahaan. Dengan ukuran perusahaan yang besar dengan aset yang tinggi maka semakin rumit proses audit yang dilakukan auditor eksternal, maka dalam penelitian ini hipotesis dirumuskan sebagai berikut:
H2 : Diduga ukuran perusahaan berpengaruh terhadap audit fees.
Pengaruh Anak Perusahaan Terhadap Audit Fees
Keberadaan anak perusahaan akan meningkatkan kompleksitas audit yang dilakukan auditor. Hal ini dikarenakan kompleksitas pelaporan keuangan perusahaan merupakan salah satu aspek yang mempengaruhi audit fees. Semakin kompleks perusahaan maka semakin sulit proses audit yang dilakukan oleh auditor.Nurlaelah (2008), menyatakan bahwa kompleksitas audit yang dilakukan auditor tersebut juga akan menyebabkan waktu audit yang dibutuhkan auditor lebih lama.. Maka dalam penelitian ini hipotesis dirumuskan sebagai berikut:
H3 : Diduga anak perusahaan berpengaruh terhadap audit fees Pengaruh Ukuran Kantor Akuntan Publik Terhadap Audit Fees
Untuk KAP di Indonesia yang berafiliasi dengan KAPA big four dipandang sebagai auditor yang akan menghasilkan tingkat kualitas audit dibandingkan yang diberikan KAP non big four. Peningkatan kualitas jasa audit yang diberikan oleh KAP tersebut tentu akan meningkatkan biaya audit yang akan dikeluarkan oleh perusahaan. Maka dalam penelitian ini hipotesis dirumuskan sebagai berikut:
H4: Diduga kantor akuntan publik (KAP) berpengaruh terhadap audit fees.
Dari penjelasan-penjelasan yang telah diuraikan, dapat digambarkan model penelitian sebagai berikut
:
H1
H2
H3
H4
H5
METODE PENELITIAN Variabel Penelitian
Terdapat 4 variabel independen dan 1 variabel dependen dalam penelitian ini.
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah audit fees. Belum banyaknya perusahaan yang mencantumkan data tersebut dalam laporan keuangan dikarenakan pengungkapan data tentang audit fees di Indonesia masih bersifat voluntary disclosure atau sukarela (Rizqiasih, 2010). Penggunaan pengukuran professional fees berdasarkan penelitian Herawaty (2011), bahwa penggunaan jasa yang lain juga mempengaruhi audit fees, yang selanjutnya variabel akan diukur dengan logaritma natural dari professional fees (Rizqiasih, 2010).
Sementara variabel independen dalam penelitian ini adalah tipe kepemilikan perusahaan, ukuran perusahaan, keberadaan anak perusahaan, ukuran KAP, dan manajemen
Tipe Kepemilikan Perusahaan (X1)
Ukuran Perusahaan (X2)
Anak Perusahaan (X3)
Ukuran KAP (X4)
Audit Fees (Y)
laba. Variabel tipe kepemilikan perusahaan menggunakan variabel dummy dimana BUMN (1) dan perusahaan swasta (0). Ukuran perusahaan dilihat dari total aset yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Total aset tersebut kemudian diukur dengan logaritma natural dari total asset perusahaan. Variabel anak perusahaan menggunakan dummy dimana (1) berarti memiliki anak perusahaan, sedangkan (0) tidak memiliki anak perusahaan. Variabel KAP menggunakan variabel dummy dimana KAP big four (1) dan KAP non big four (0).
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2011-2013. Sedangkan dalam penelitian ini pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode purpossive sampling yaitu teknik pengambilan sampel berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. Adapun kriteria sebagai berikut :
1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di (BEI) pada tahun 2011-2013.
2. Perusahaan tidak mengalami delisting pada tahun 2011-2013.
3. Perusahaan tidak IPO pada tahun 2011-2013.
4. Perusahaan menyajikan laporan keuangan yang berakhir 31 desember pada tahun 2011- 2013.
5. Perusahaan menyertakan laporan keuangan yang telah diaudit oleh auditor independen pada tahun 2011-2013.
6. Data yang diperlukan tersedia dalam laporan keuangan perusahaan tersebut pada tahun 2011-2013.
7. Laporan keuangan disajikan dalam mata uang Rupiah (Rp).
Metode Analisis
Dalam penelitian ini pengujian hipotesis menggunakan analisis Regresi Berganda (Multiple Regression ) Persamaan regresinya adalah sebagai berikut:
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + e + e
Dimana:
Y = Audit Fees α = Konstanta
β1, 2, 3, 4 = Koefisien variabel independent X1 =Tipe Kepemilikan Perusahaan X2 = Ukuran Perusahaan
X3 = Anak Perusahaan
X4 = Ukuran Kantor Akuntan Publik (KAP) e = Error
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi sampel penelitian
Berdasarkan dengan kriteria pengambilan sampel dengan metode purposive sampling, didapatkan 46 perusahaan. Adapun kriteria pengambilan sampel dapat dilihat pada tabel 1 di bawah ini.
Tabel 1
proses purposive sampling penelitian
No. Keterangan Jumlah
1. Jumlah Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2011-2013
138 2. Perusahaan yang mengalami delisting pada tahun 2011-2013 (3)
3. Perusahaan IPO pada tahun 2011-2013 (8)
4. Perusahaan tidak menyajikan laporan keuangan yang berakhir 31
desember (3)
5. Jumlah Perusahaan yang tidak menyertakan laporan keuangan
yang telah diaudit oleh auditor independen. (2) 6. Data yang diperlukan tidak tersedia dalam laporan keuangan
perusahaan tersebut pada tahun 2011-2013. (50)
7. Jumlah perusahaan manufaktur yang tidak menggunakan mata
uang Rupiah (Rp) (26)
Jumlah sampel 46
Tahun pengamatan 3
Jumlah data sampel penelitian 138
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2016
ANALISIS DATA Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dapat dilihat dari jumlah data, menguji seberapa besar nilai minimum, maksimum, mean, dan standar deviasi. Berikut jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 2
Analisis Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
LN_AUDITFEES 138 17,79 24,46 21,2440 1,59324
SIZE 138 47,68 30792,88 3785,2735 5626,00330
Valid N (listwise) 138
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2016
Penjelasan mengenai statistik deskriptif yang telah dikumpulkan bahwa variabel LN_AUDITFEES yang merupakan logaritma nuatural dari audit fees memiliki nilai minimum sebesar 17,79 (dibayarkan PT Siwani Makmur Tbk dengan nilai Rp 86.809.100) dan maximum sebesar 24,46 (dibayarkan PT Kalbe Farma Tbk dengan nilai Rp 42.086.298.517) dengan nilai rata-rata audit fees yang dibayarkan perusahaan manufaktur sebesar 21,2440 dan standar deviasi yang menggambarkan tingkat validitas sebesar 1,59324.
variabel SIZE dari total asset yang dimiliki perusahaan memiliki nilai minimum sebesar 47,68 (PT Siwani Makmur Tbk) dan nilai maximum sebesar 30792,88 (PT Semen Gresik Tbk) dengan nilai rat-rata sebesar 3785,27,35 dan standar deviasi yang menggambarkan tingkat validitas sebesar 5626, 00330.
Untuk lebih jelas, deskripsi variabel untuk FIRM, SUB, dan KAP yang merupakan variabel dengan data dummy disajikan dalam distribusi frekuensi berikut:
Deskripsi variabel tipe kepemilikan perusahaan yang merupakan variabel
Tabel 4.3
Tipe Kepemilikan Perusahaan
FIRM Jumlah Persentase
BUMN (1) Swasta (0)
6 132
4,3 % 95,7 %
Jumlah 138 100 %
Pada variabel tipe kepemilikan perusahaan menunjukkan bahwa dari 138 sampel data perusahaan yang terdaftar di BEI dari 2011-2013, perusahaan milik negara (BUMN) berjumlah 6 (4,3%) dan perusahaan swasta berjumlah 132 (95,7%),
Deskripsi variabel ukuran perusahaan yang merupakan variabel dengan data dummy disajikan frekuensi sebagai berikut :
Tabel 4.4 Anak Perusahaan
SUB Jumlah Persentase
Perusahaan yang memiliki anak peruahaan (1) Perusahaan yang tidak memiliki anak peruahaan (0)
90 48
65,2%
34,8 %
Jumlah 138 100%
Pada variabel anak perusahaan menunjukkan bahwa dari 138 sampel data perusahaan yang terdaftar di BEI dari 2011-2013, perusahaan yang memiliki anak perusahaan berjumlah 90 (65,2%) dan perusahaan yang tidak memiliki anak perusahaan berjumlah 48 (34,8%).
Deskripsi variabel kantor akuntan publik yang merupakan variabel dengan data dummy disajikan frekuensi sebagai berikut :
Tabel 4.5
Kantor Akuntan Publik
KAP Jumlah Persentase
Big Four (1) Non Big Four (0)
60 78
43,5%
56,5 %
Jumlah 138 100 %
Pada variabel kantor akuntan publik menunjukkan bahwa dari 138 sampel data perusahaan yang terdaftar di BEI dari 2011-2013, perusahaan yang diaudit oleh kantor akuntan publik big four berjumlah 60 (43,5%) dan perusahaan yang diaudit oleh kantor akuntan publik non big four berjumlah 78 (56,5%).
UJI ASUMSI KLASIK Uji Normalitas
Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, vaiabel penggangu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali, 2013). Uji normalitas dalam penelitian ini dapat dilakukan dengan uji statistik non-parametik Kolmogorov-Smirnov (K- S). Dalam tabel 6 hasil uji normalitas menunjukkan besarnya nilai signifikansi uji Kolmogorov-smirnov adalah 0,382. Karena nilai signifikansi berada diatas 0,05 ini berarti data residual berdistribusi secara normal.
Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 138
Normal Parametersa,b
Mean ,0000000
Std. Deviation 1,08203107
Most Extreme Differences
Absolute ,077
Positive ,077
Negative -,039
Kolmogorov-Smirnov Z ,908
Asymp. Sig. (2-tailed) ,382
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber : Output SPSS 21 (2016)
Uji Multikolonieritas
Menurut Ghozali 2013, Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas (independen). Jika nilai tolerance menunjukkan < 0.10 atau sama dengan VIF > 0.10, maka menunjukkan adanya multikolonieritas. Jika nilai tolerance menunjukkan > 0.10 atau sama dengan VIF < 0.10, maka menunjukkan tidak adanya multikolonieritas. Dalam tabel 7 menunjukkan nilai tolerance untuk semua variabel independen di atas 0,10 dan nilai VIF untuk semua variabel
independen juga di bawah 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi ini tidak terjadi multikolinieritas antar variabel independen.
Tabel 4.7
Hasil Uji Multikolonieritas
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1
(Constant)
FIRM SIZE
,827 ,585
1,209 1,709
SUB ,852 1,173
KAP ,773 1,293
a. Dependent variabel: LN_AUDITFEES Sumber : Output SPSS 21 (2016)
Uji Autokorelasi
Dalam penelitian ini untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokerlasi dengan uji Durbin- Watson statistics (D.W). Nilai Durbin Watson yang berada diantara nilai (du) dan (4- du) menunjukkan model regresi yang tidak terjadi autokorelasi. Berdasarkan hasil analisis regresi diperoleh nilai D-W sebesar 2,013. Maka dengan demikian diperoleh bahwa nilai DW tersebut berada diantara dU dan 4 - dU. Hal ini menunjukkan bahwa model regresi tersebut berada pada daerah bebas autokorelasi.
Tabel 4.8 Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson
1 ,734a ,539 ,525 1,09818 2,013
a. Predictors: (Constant), FIRM, SIZE, SUB, KAP b. Dependent Variable: LN_AUDITFEES
Sumber : Output SPSS 21 (2016)
Uji Heteroskedastitas
Menurut Ghozali 2013, Uji heteroskedatisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang
lain. Model regresi yang baik adalah yang Homoskedastitas atau tidak terjadi Hetorskedastitas. Untuk memperkuat grafik scatterflot dalam penelitian ini maka perlu diuji dengan menggunakan uji rank spearman. Dari hasil menunjukkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas karena nilai signifikansi > 0.05.
Tabel 4.9
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Correlations
FIRM SIZE SUB KAP ABS
Spearman's rho
FIRM
Correlation Coefficient 1,000 -,231** -,156 -,028 -,085
Sig. (2-tailed) . ,006 ,068 ,744 ,323
N 138 138 138 138 138
SIZE
Correlation Coefficient -,231** 1,000 ,471** ,534** -,024
Sig. (2-tailed) ,006 . ,000 ,000 ,777
N 138 138 138 138 138
SUB
Correlation Coefficient -,156 ,471** 1,000 ,088 -,076
Sig. (2-tailed) ,068 ,000 . ,304 ,376
N 138 138 138 138 138
KAP
Correlation Coefficient -,028 ,534** ,088 1,000 -,142
Sig. (2-tailed) ,744 ,000 ,304 . ,097
N 138 138 138 138 138
ABS
Correlation Coefficient -,085 -,024 -,076 -,142 1,000
Sig. (2-tailed) ,323 ,777 ,376 ,097 .
N 138 138 138 138 138
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber : Output SPSS 21 (2016)
PENGUJIAN HIPOTESIS Uji Koefisien Determinasi
Tabel 4.10
Hasil Uji Adjusted R Square
Model Summary Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the Estimate
1 ,734a ,539 ,525 1,09818
a. Predictors: (Constant), FIRM, SIZE, SUB, KAP Sumber : Output SPSS 21 (2016)
Berdasarkan tabel 4.10 diatas nilai Adjusted R Square, diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 0,525. Hal ini berarti bahwa variabel independen (tipe kepemilikan perusahaan, ukuran perusahaan, anak perusahaan, kantor akuntan publik), mampu menjelaskan audit fees sebesar 52,5%. Sedangkan sisanya sebesar 47,5% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk penelitian ini.
Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t) Tabel 4.11
Hasil Uji t atau Uji Parsial
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 20,094 ,528 38,074 ,000
FIRM -,223 ,504 -,029 -,442 ,659
SIZE ,012 ,002 ,426 5,528 ,000
SUB ,719 ,213 ,216 3,383 ,001
KAP 1,008 ,214 ,315 4,700 ,000
a. Dependent Variable: LN_AUDITFEES Sumber : Output SPSS 21 (2016)
Pengaruh tiap variabel independen terhadap variabel dependen dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pengaruh Firm terhadap Audit Fees
Tabel 11 menunjukan nilai t sebesar -0.442 dengan tingkat signifikansi 0,659 dan tidak signifikan pada 5%. Hal ini mengindikasikan bahwa variabel FIRM tidak berpengaruh terhadap penetapan audit fees (Ln_Auditfees). Dengan demikian hipotesis pertama H1 ditolak.
2. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Audit Fees
Tabel 11 menunjukan nilai t sebesar 5,528 dengan tingkat signifikansi 0,000 dan signifikan pada 1%. Hal ini mengindikasikan bahwa variabel ukuran perusahaan berpengaruh terhadap audit fees (Ln_Auditfees). Dengan demikian hipotesis kedua (H2) diterima.
3. Pengaruh Anak Perusahaan terhadap Audit Fees.
Tabel 11 menunjukan nilai t sebesar 3,383 dengan tingkat signifikansi 0,001 dan signifikan pada 1%. Hal ini mengindikasikan bahwa variabel anak perusahaan berpengaruh terhadap audit fees (Ln_Auditfees). Dengan demikian hipotesis ketiga (H3) diterima.
4. Pengaruh Ukuran Kantor Akuntan Publik terhadap Audit Fees.
Tabel 11 menunjukkan nilai t sebesar 4,700 dengan tingkat signifikansi 0,000 dan signifikan pada 1%. Hal ini mengindikiasikan bahwa ukuran kantor akuntan publik
berpengaruh terhadap audit fees (Ln_Auditfees). Dengan demikian hipotesis ketiga (H4) diterima.
Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik F)
Tabel 4.14
Hasil Uji F atau Uji Simultan
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 187,365 4 46,841 38,840 ,000b
Residual 160,398 133 1,206
Total 347,763 137
a. Dependent Variable: LN_AUDITFEES
b. Predictors: (Constant), FIRM, SIZE, SUB, KAP Sumber : Output SPSS 21 (2016)
Hasil pengujian Signifikansi Simultan (Uji F) menunjukkan nilai F = 38,840 dengan siginifikan 0,000 < 0,05 yang menunjukkan secara bersama-sama tipe kepemilikan perusahaan, ukuran perusahaan, anak perusahaan, dan kantor akuntan publik berpengaruh terhadap audit fees (Ln_Auditfees).
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian pada bab sebelumnya, sehingga dapat diambil keputusan sebagai berikut:
1. Tipe kepemilikan perusahaan (Swasta dan BUMN) tidak berpengaruh terhadap penetapan audit fees (Ln_Auditfees) pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2013.
2. Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap penetapan audit fees (Ln_Auditfees) pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2013.
3. Anak perusahaan berpengaruh terhadap penetapan audit fees (Ln_Auditfees) pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2013.
4. Ukuran kantor akuntan publik berpengaruh terhadap penetapan audit fees (Ln_Auditfees) pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2013.
5. Tipe kepemilikan perusahaan (Swasta dan BUMN), ukuran perusahaam, anak perusahaan, kantor akuntan publik secara simultan berpengaruh terhadap penetapan audit fees (Ln_Auditfees) pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2013.
REFERENSI
Aini, Kurrotul. (2009). "Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik yang Terdapat di Jakarta)". Jakarta, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah .
DeAnggelo, Linda E. (1981). ”Auditor Size and audit Quality”. Journal of Accounting and Economic Research. Pp. 183-1999.
Fauziyyah, Afina. (2015). Pengaruh Penerapan SAK Berbasis IFRS Terhadap Fee Audit Pada Perusahaan-Perusahaan Manufaktur Yang Listing di BEI Pada Tahun 2010 Dan 2013. Semarang : Fakultas Ekonomika Dan Bisnis Universitas Diponegoro.
Ghos, Saibal. (2010). "Firm Owner Type, Earnings Management and Auditor Relationships:
Evidence From India". Managerial Auditing Journal, Vol. 26 No. 4, 2011 pp. 350- 369.
Ghozali, Imam. (2013). "Analisis Multivariate Program IBM SPSS 21". Semarang: Edisi 7, Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Herawaty, Netty. (2011). "Pengaruh Pengendalian Intern dan Lamanya Waktu Audit terhadap Fee Audit (Studi Kasus pada KAP Kota Jambi dan Palembang)." Jurnal Penelitian Universitas Jambi Seri Humaniora Volume 13, Nomor 1, Hal. 07-12.
Ikhsan, Arfan. (2008). "Metode Penelitian Akuntansi Keperilakuan". Yogyakarta: Graha Ilmu.
Immanuel R, Yuyetta Etna N. A. (2014). "Analisis faktor-faktor yang Mempengaruhi Penetapan Audit Fess (Studi Empiris Pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI Tahun 2011-2013)". Diponegoro Journal Of Accounting.
Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) (2008). Surat Keputusan tentang Kebijakan Penentuan Fee Audit, No : KEP.024/IAPI/VII/2008, Jakarta.
Jensen M., and Meckling, W. (1976). "Theory Of The Firm: Managerial Behavior, Agency Costs and Ownership Structure". Journal of Financial Economics, Vol.3 No.3, pp.305-360.
Khotimah, Husnul. (2014). "Pengaruh Ukuran Perusahaan, Kepemilikan Institusional, Manajemen Laba, Tipe Auditor dan Internal Audit Terhadap Audit Fees (Studi Empiris Pada Sektor Manufaktur yang Terdaftar di BEI Period 2010-2013)". Jakarta, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
Kurniawan, Dwi Haryanto. (2011). "Karakteristik Auditee dan Perusahaan AuditSebagai Penentu Opini Audit Qualified (Studi Empiris pada Perusahaan MAnufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)" . Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro, Semarang.
Syifa, Layyinatul. (2009). "Pendeteksi Heteroskedastisitas Dengan Pengujian Korelasi Rank Spearman dan Tindakan Perbaikannya". Universitas Negeri Semarang.
Mulyadi. (2002). Auditing : Edisi Keenam, Salemba Empat, Jakarta.
Nugrahani, Nadia Rizki. (2013). "Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penetapan Fee Audit Eksternal Pada Perusahaan yang Terdaftar Di BEI. Semarang,Universitas Diponegoro.
Nurlaela. (2008). "Konsentrasi Auditor dan Penetapan Fee Audit : Investigasi Pada BUMN".
Jurnal Akuntansi & Auditing Indonesia.
Prambudi Tirta L, Imam G. (2013). “Pengaruh Kepemilikan Perusahaan dan Manajemen Laba Terhadap Tipe Auditor dan Audit Fee Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia”. Semarang: Diponegoro jurnal of acounting, http://ejournal ejournal- s1.undip.ac.id/index.php/accounting.
Rizqiasih, Putri D. (2010). "Pengaruh Struktur Governance terhadap Fee Audit Eksternal.".
Skripsi, Universitas Diponegoro Semarang.
Umar, Husein. (2003). "Metode Riset Akuntansi Terapan". Jakarta: Ghali Indonesia.
Umar, Husein. (2011). "Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis". Jakarta: Rajawali Pers.
http://www.idx.co.id/
http://www.sahamok.com/