• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH UUD 45

N/A
N/A
faiz

Academic year: 2022

Membagikan "MAKALAH UUD 45"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

KETENTUAN UUD NRI TAHUN 1945 DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

D I S U S U N

Oleh : Kelompok 2 (dua) 1. Zahra Mayamah

2. Herwinda Sagita 3. Halifa Fitri

Kelas : X¹ Keperawatan

Guru Pembimbing : Edi Toenoet., S.H

Mapel : PPKn

SMK MUHAMMADIYAH PRABUMULIH TAHUN AJARAN 2022/202

(2)

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan syukur kehadirat Allah SWT karena dengan karunia dan limpahan rahmat-Nya Solawat serta Salam kepada Nabi Muhamamad SAW Beserta Keluarga, Sahabat dan Pengikutnya sampai Akhir zaman. kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik dan tepat waktu.

Kami ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalampembuatan makalah ini, yaitu kepada bapak Edi Toenoet., S.H., selaku guru mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang memberikan tugas makalah.

Teman – teman satu kelompok yang saling membantu penyelesaiantugas makalah ini.Kami sangat menyadari bahwa makalah ini memiliki banyak kekurangan.

Oleh karena itu, kami bersedia untuk menerima kritik serta saran dari pembacaagar terwujud sebuah makalah yang lebih baik.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Prabumulih, Agustus 2022

Penyusun

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI ... ii

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG... 1

B. RUMUSAN MASALAH... 1

C. TUJUAN... 1

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Ketentuan UUD NRI Tahun 1945 dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara ... 2

A. Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia ... 2

B. Kedudukan Warga Negara dan Penduduk Indonesia... 5

C. Kemerdekaan Beragama dan Berkepercayaan terhadap Tuhan YME di Indonesia ... 8

D. Sistem Pertahanan dan Keamanan Negara Republik Indonesia... 9

BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN... 12

DAFTAR PUSTAKA... 13

(4)

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Indonesia adalah negara kepulauan. Hal itu ditegaskan dalam Pasal 25 A UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang berciri nusantara dengan wilayah yang batas- batas dan hak-haknya ditetapkan oleh undang-undang.

Istilah nusantara dalam ketentuan tersebut dipergunakan untuk menggambakan kesatuan wilayah perairan dan gugusan pulau-pulau Indonesia yang terletak diantara Samudera Pasifik dan Samudera Indonesia serta di anatara Benua Asia dan Benua Australia.

Kesatuan wilayah tersebut juga mencakup 1) kesatuan politik; 2) kesatuan hukum; 3) kesatuan sosial-budaya; serta 4) kesatuan pertahanan dan keamanan.

Berkaitan dengan wilayah negara Indonesia, pada 13 Desember 1957 pemerintah Indonesia mengeluarkan Deklarasi Djuanda. Luas wilayah negara kita adalah 5.180.053 km2, yang terdiri atas wilayah daratan seluas 1.922.570 km2 dan wlayah lautan seluas 3.257.483 km2

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia ? 2. Bagaimana Kedudukan Warga Negara dan Penduduk Indonesia ?

3. Seperti apakah Kemerdekaan Beragama dan Berkepercayaan di Indoensia ? 4. Bagaimana Sistem Pertahanan dan Keamanan Negara Republik Indonesia ? C. TUJUAN

1. Mengetahui Wilayah Negara Kesatuan Republik Indoensia 2. Mengetahui Kedudukan Warga Negara ndan Penduduk Indonesia 3. Mengetahui Kemerdekaan Beragama dan Berkepercayaan di Indonesia 4. Mengetahui Sistem Pertahanan dan Keamana Negara Republik Indonesia

(5)

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Ketentuan UUD NRI Tahun 1945 dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara A. Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia

1. Pengertian Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia Negara Kita adalah negara kepulauan yang berciri Nusantara.

a. Negara kepulauan adalah suatu negara yang terdiri atas banyak pulau dan laut berperan sebagai penghubung antarpulau, sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh sebagai tanah air.

b. Nusantara merupakan istilah pulau-pulau yang diapit diantara dua hal. Istilah Nusantara juga dipakai untuk menggambarkan kesatuan wilayah perairan dan gugusan pulau-pulau, yang terletak diantara Samudra pasifik dan Samudra Indonesia.

2. Ruang Lingkup Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia

Wilayah Kesatuan Republik Indonesia adalah salah satu unsur negara yang merupakan satu kesatuan wilayah daratan, perairan pedalaman, perairan kepulauan, dan laut teritorial.

Selanjutnya, pada Pasal 6 UU No. 43 tentang Wilayah Negara, dijelaskan batas wilayah negara Indonesia yang suadah ditetapkan meliputi :

a. di darat, berbatasan dengan wilayah negara Malaysia, Papua Nugini, dan Timor Leste;

b. di laut, berbatasan dengan wilayah negara Malaysia, Papua Nugini, Singapura, dan Timor Leste;

c. di udara, mengikuti batas kedaulatan negara di darat dan di laut, serta batasannya perkembangan hukum Internasional.

Adapun prinsip-prinsip perairan Indonesia berdasarkan undang-undang tersebut adalah sebagai berikut.

a. Perairan Indonesia ialah laut wilayah Indonesia beserta perairan pedalaman Indonesia.

(6)

b. Laut wilayah Indonesia ialah lajur laut sebesar dua mil laut yang garis luarnya diukur tegak lurus atau garis atau titik dasar.

c. Lalu lintas laut damai dalam perairan pedalaman Indonesia terbuka bagi kendaraan air asing.

Ketentuan-ketentuan yang dimaksud adalah sebagai berikut.

a. Laut teritorial dan Zona Tambahan 1) Laut Teritorial

Laut teritorial

Ketentuan-ketentuan yang dimaksud adalah sebagai berikut.

a. Laut teritorial dan Zona Tambahan 1) Laut Teritorial

Laut teritorial

Ketentuan-ketentuan yang dimaksud adalah sebagai berikut.

a. Laut teritorial dan Zona Tambahan 1) Laut Teritorial

Laut teritorial adalah jalur laut selebar 12 mil laut yang diukur dari garis pangkal kepulauan Indonesia. Kewenangan suatu negara atas laut teritorialnya adalah sebagai berikut.

a) Negara pantai mempunyai kedaulatan penuh atas laut teritorial, ruang udara diatasnya, dasar laut dan tanah dibawahnya, serta kekayaan alam yang terkandung didalamnya.

b) Dalam Laut Teritorial, berlaku hak lintas laut damai bagi kendaraan-kendaraan air asing.

c) Negara pantai berhak membuat peraturan-peraturan laut damai yang berkenaan dengan keselamatan pelayaran dan pengaturan lintas laut.

(7)

2) Zona Tambahan

Pada zona ini, negara Pantai dapat melaksanakan pengawasan dan pengadilan yang perlu, untuk :

a) mencegah pelanggaran terhadap peraturan-peraturan perundang-undangannya di bidang bea cukai, fiskal, keimigrasian, serta kesehatan yang berlaku di wilayah darat dan laut teritorial negara pantai;

b) menindak pelanggan-pelanggaran atas peraturan-peraturan perundang-undangan tersebut yang dilakukan di wilayah darat dan laut teritorial negara pantai.

b. Zona Ekonomi Eksklusif

Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia adalah suatu area diluar dan berdampingan dengan laut teritorial Indonesia.Adapun kewenangan sebuah negara pantai di ZEE adalah sebagai berikut.

1) Hak berdaulat untuk tujuan eksplorasi, eksploitasi, pengelolaan, dan konservasi sumber kekayaan baik hayati maupun nonhayati.

2) Yurisdiksi yang berkaitan dengan pembuatan dan penggunaan pulau-pulau, instalasi dan bangunan lainnya, penelitian ilmiah, serta perlindungan dan pelestarian lingkungan laut.

3) Kewajiban untuk menghormati kebebasan pelayaran dan penerbangan internasional, pemasangan kabel dibawah laut.

4) Kewajiban untuk memberikan kesempatan, terutama kepada negara tidak berpantai atau negara yang secara geografis tidak beruntung.

c. Landas Kontinen

Beberapa kriteria tersebut adalah sebagai berikut. ( I Wayan Parthiana, 2014: 170)

1) Landas kontinen meliputi dasar laut dan tanah di bawahnya yang terletak dibawah permukaan laut.

2) Dasar laut dan tanah di bawahnya yang merupakan landas kontinen itu sendiri adalah di luar laut teritorial.

(8)

3) Landas kontinen merupakan kelanjutan alamiah dari wilayah daratnnya hingga pinggiran laut tepi kontinen.

4) Jarak landas kontinen yang diukur dari garis pangkal adalah 200 mil laut, walaupun pinggiran luar tepi kontinen tidak mencapai jarak tersebut.

B. Kedudukan Warga Negara dan Penduduk Indonesia 1. Ketentuan Umum Warga Negara

a. Setiap orang yang berdasarkan peraturan perundang-undangan dan/atau berdasarkan perjanjian antara Pemerintah Republik Indonesia dengan negara lain.

b. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah warga negara Indonesia dan ibu warga negara Indonesia.

c. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah warga negara Indonesia dan ibu warga negara asing.

d. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah warga negara asing dan ibu warga negara Indonesia.

e. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ibu warga negara Indonesia.

f. Anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia, pada saat kelahirannya tidak jelas status kewarganegaraan ayah dan ibunya.

g. Anak yang baru lahir yang ditemukan di wilayah negara Republik Indonesia, selama ayah dan ibujya tidak diketahui.

2. Asas-asas Kewarganegaraan

a. Asas ius sanguinis (law of the blood) adalah asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang berdasarkan keturunan, bukan berdasarkan negara atau tempat kelahiran.

b. Asas ius soli (law of the soli) secara terbatas adalah asa yang menentukan kewarganegaraan seseorang berdasarkan negara tempat kelahiran.

(9)

c. Asas Kewarganegaraan tunggal, yaitu asa yang menentukan kewarganegaraan bagi setiap orang.

d. Asa kewarganegaraan ganda terbatas, yaitu asa yang menentukan kewarganegaraan ganda bagi anak-anak sesuai ketentuan yang diatur dalam Undang-undang

Berikut ini adalah asas-asa khusus tentang kewarganegaraan Republik Indonesia.

a. Asas kepentingan nasional, yaitu asa yang menentukan bahwa peraturan kewarganegaraan mengutamakan kepentingan nasional.

b. Asas perlindungan maksimum, yaitu asas yang menentukan bahwa pemerintah wajib memberikan perlindungan penuh kepada setiap warga negara Indonesia dalam hal apapun.

c. Asas persamaan didalam hukum dan pemerintahan, yaitu asas yang menentukan setiap warga negara Indonesia mendapatkan perlakuan yang sama di dalam hukum dan pemerintahan.

d. Asas kebenaran substantif, yaitu prosedur pewarganegaraan yang tidak hanya bersifat administratif.

e. Asas nondiskriminatif, yaitu asas yang tidak membeda-bedakan perlakuan dalam segala hal ihwal yang berhubungan dengan warga negara atas dasar suku, ras, agama, golongan, jenis kelamin, dan gender.

f. Asas pengakuan dan penghormatan terhadap hak asasi manusia, yaitu asas yang dalam segala ihwal yang berhubungan dengan warga negara harus menjamin, melindungi, serta memuliakan hak asasi manusia.

g. Asas keterbukaan, yaitu asas yang menentukan bahwa dalam hal segala ihwal yang berhubungan dengan warga negara, harus dilakukan secara terbuka.

h. Asas publisitas adalah asas yang menentukan bahwa seseorang yang memperoleh atau kehilangan kewarganegaraan Republik Indonesia diumumkan dalam Berita Negara Indonesia agar diketahui masyarakat.

(10)

3. Syarat dan Tata Cara Memperoleh Kewarganegaraan Republik Indonesia

Adapun persyaratan untuk mengajukan permohonan pewarganegaraan adalah sebagai berikut.

a. Telah berusia 18 (delapan belas). tahun atau sudah kawin.

b. Pada waktu mengajukan permohonan, sudah bertempat tinggal wilayah negara Republik Indonesia paling singkat 5 tahun berturut-turut atau 10 tahun tidak berturut-turut.

c. Sehat jasmani dan rohani

d. Dapat berbahasa Indonesia serta mengakui dasar negara Pancasila dan UUD NRI 1945.

e. Tidak pernah dijatuhi pidana karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara 1 tahun atau lebih.

f. Jika dengan memperoleh kewarganegaraan Republik Indonesia, tidak menjadikannya berkewarganegaraan ganda.

g. Mempunyai pekerjaan dan/atau berpenghasilan tetap.

h. Membayar uang pewarganegaraan kepada kas negara.

4. Kehilangan Kewarganegaraan Republik Indonesia

Hal-hal yang menyebabkan kehilangan kewarganegaraan Republik Indonesia sebagai berikut.

a. Memperoleh kewarganegaraan lain atas kemauannya sendiri.

b. Tidak menolak atau tidak Melepaskan kewarganegaraan lain, sedangkan orang yang bersangkutan mendapat kesempatan untuk itu.

c. Dinyatakan hilang kewarganegaraannya oleh Presiden atas permohonannya sendiri.

d. Masuk dalam dinas tentara asing tanpa izin terlebih dahulu dari presiden.

e. Secara sukarela masuk dalam dinas negara asing.

f. Secara suka rela, mengangkat sumpah atau menyatakan janji setia kepada negara asing atau bagian dari negara asing tersebut.

(11)

g. Tidak diwajibkan, tetapi turut serta dalam pemilihan sesuatu yang bersifat ketatanegaraan untuk suatu negara asing.

h. Mempunyai paspor atau surat yang bersifat paspor dari negara asing.

i. Bertempat tinggal diluar wilayah negara Republik Indonesia selama 5 tahun terus menerus bukan dalam rangka dinas.

C. Kemerdekaan Beragama dan Berkepercayaan terhadap Tuhan YME di Indonesia Pasar-pasar dalam UUD NRI Tahun 1945 yang memuat pengaturan mengenai kebebasan beragama, diantaranya sebagai berikut :

1. Pasal 29, yang berbunyi sebagai berikut.

(1) Negara menjamin kemerdekaan Yang Maha Kuasa

(2) Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing- masing dan untuk beribadah menurut agamanya dan kepercayaannya itu.

2. Pasal 28E ayat (1) dan (2), yang berbunyi sebagai berikut.

(1) Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah negara dan meninggalkannya, serta berhak kembali.

(2) Setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran dan sikap, sesuai dengan hati nuraninya.

3. Pasal 28I ayat (1), yang berbunyi : "Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikirkan dan hati nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi dihadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apa pun".

Pada Pasal 18 ayat (3) berbunyi sebagai berikut.

Kebebasan untuk menjalankan dan menentukan agama atau kepercayaan seseorang hanya dapat dibatasi oleh ketentuan hukum, yang diperlukan untuk melindungi keamanan,

(12)

ketertiban, kesehatan atau moral masyarakat, atau hak-hak dan kebebasan mendasar orang lain.

Pasal 22

(1) Setiap orang bebas memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu.

(2) Negara menjamin kemerdekaan setiap orang memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaan itu.

Pasal 18 Kovenan ini, menyatakan beberapa hal sebagai berikut.

1. Setiap orang berhak atas kebebasan berpikir, keyakinan, dan beragama.

2. Tidak seorang pun dapat dipaksa sehingga terganggu kebebasannya, untuk menganut atau mendapatkan agama atau kepercayaan sesuai dengan pilihannya.

3. Kebebasan menjalankan dan menentukan agama atau kepercayaan seseorang hanya dapat dibatasi oleh ketentuan berdasarkan hukum.

4. Negara pihak dalam Konvenan ini, berjanji untuk menghormati kebebasan orang tua dan apabila diakui, wali hukum yang sah, untuk memastikan bahwa pendidikan agama dan moral bagi anak-anak mereka sesuai dengan keyakinan mereka sendiri.

D. Sistem Pertahanan dan Keamanan Negara Republik Indonesia 1. Hakikat Pertahanan dan Keamanan Negara

Menurut UU No. 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan, disebutkan bahwa pandangan hidup bangsa Indonesia tentang pertahanan dan keamanan negara adalah sebagai berikut.

a. Kemerdekaan adalah hak segala bangsa dan oleh sebab itu penjajahan diatas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.

b. Pemerintah negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut

(13)

melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

c. Hak dan kewajiban setiap warga negara untuk ikut serta dalam usaha pembelaan negara.

d. Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar berbeda d nya bagi kemakmuran rakyat.

Prinsip-prinsipnya adalah sebagai berikut.

a. Bangsa Indonesia berhak dan wajib membela serta mempertahan kemerdekaan dan kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa dari segala ancaman.

b. Pembelaan negara yang diwujudkan dengan keikut sertakan dalam upaya pertahanan negara.

c. Bangsa Indonesia cinta perdamaian , tetapi lebih cinta kepada kemerdekaan dan Kedaulatan.

d. Bangsa Indonesia menentang segala untuk penjajahan dan menganut politik bebas aktif.

e. Bentuk pertahanan negara bersifat semesta.

f. Pertahanan negara disusu berdasarkan prinsip demokrasi, hak asasi manusia, kesejahteraan umum, lingkungan hidup, ketentuan hukum nasional, hukum internasional dan kebiasaan internasional.

Penanganan setiap ancaman, tentunya membutuhkan cara yang Berbeda.

a. Untuk menghadapi ancaman militer.

b.Ancaman non militer.

Berikut ini peranan TNI dan POLRI di Indonesia.

a. Tentara Nasiaonal Indonesia, terdiri atas Angkatan Darat, Angkatan Laut , dan Angjatan Udara, adalah alat negara yang berperan sebagai alat pertahanan negara.

(14)

b. Kepolisian Negara Republik Indonesia adalah alat negara yang berperan dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, memberikan pengayoman, serta pelayanan kepada masyarakat

2. Fungsi Pertahanan dan Keamanan Negara

Fungsi pertahanan dan keamanan negara adalah mewujudkan dan mempertahankan seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai satu kesatuan pertahanan

2.Perasaan Serta Masyarakat dalam Sistem Pertahanan dan Keamanan Negara Pasal 27

(3) Setia warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.

Pasal 30

(1) Tiap-tiap warga negara dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.

Keikutsertaan warga negara dalam upaya belajar negara, diselenggarakan melalui : a. Pendidikan kewarganegaraan.

b. Pelatihan dasar kemiliteran secara wajib.

c. Pengabdian sebagai prajurit Tentara Nasional Indonesia secara sukarela atau secara wajib.

d. Pengabdian sesuai dengan profesi.

(15)

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN

Indonesia adalah negara kepulauan. Hal itu ditegaskan dalam Pasal 25 A UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang berciri nusantara dengan wilayah yang batas- batas dan hak-haknya ditetapkan oleh undang-undang

Kedudukan Warga Negara dan Penduduk Indonesia

Penduduk dan bukan penduduk. Penduduk adalah orang yang bertempat tinggal atau menetap dalam suatu negara, sedang yang bukan penduduk adalah orang yang berada di suatu wilayah suatu negara dan tidak bertujuan tinggal atau menetap di wilayah negara tersebut.

Warga negara dan bukan warga negara. Warga negara ialah orang yang secara hukum merupakan anggota dari suatu negara, sedangkan bukan warga negara disebut orang asing atau warga negara asing.

Kemerdekaan beragama dan berkepercayaan mengandung makna bahwa setiap manusia bebas memilih, melaksanakan ajaran agama menurut keyakinan dan kepercayaannya, dan dalam hal ini tidak boleh dipaksa oleh siapapun, baik itu oleh pemerintah, pejabat agama, masyarakat, maupun orang tua sendiri.

Perubahan UUD 1945 semakin memperjelas sistem pertahanan dan keamanan negara kita. Hal tersebut di atur dalam Pasal 30 ayat (1) sampai (5) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945

(16)

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku

Asshiddiqe, Jimly. 2009. Teori Hans Kelsen Tentang Hukum. Jakarta: Konstitusi Pers.

Amin, Zinul Ittihad. 2016. pendidikan Kewarganegaraan. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.

Alfa di, Widoyo. 2002. Reformasi Indonesia: Bahasa dari Sudut Pandang Geografi Politik dan Geopolitik. Yogyakarta: Gadja Madah University.

Ardian, Zul Afdi. 1994. Hukum Tata Negara. Jakarta: Pradnya Paramita.

Astuti, Puji [et.al]. 2014. Materi Pokok Hukum Tata Pemerintahan. Tangerang Selatan:

Universitas Terbuka.

Hadjon, Philipus M. 1993. Pengantar Hukum Administrasi Indonesia

Referensi

Dokumen terkait

NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) jadi bentuk negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik, seperti yang di jelaskan dalam Pasal 1 ayat (1) UUD’453.

Perubahan Kedua UUD 1945, adalah perubahan kedua pada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, sebagai hasil Sidang Tahunan Majelis

Kekuasaan ini dipegang oleh Presiden sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 4 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan bahwa Presiden Republik

Pasal 25A UUD 1945 hasil amandemen 2002, memuat ketentuan bahwa Negara kesatuan republic Indonesia adalah sebuah Negara kepulauan yang berciri nusantara drngan wlayah yang

Makna negara Indonesia juga dapat dipandang dari segi kewilayahan. Pasal 25 A UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menentukan bahwa “Negara Kesatuan Republik Indonesia

Kekuasaan ini dipegang oleh Presiden sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 4 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan bahwa “Presiden Republik

✓ Ketiga, masalah pengelolaan lingkungan hidup Indonesia tidak terlepas dari luas wilayah negara sebagaimana ditentukan dalam Pasal 25A UUD 1945, bahwa “Negara Kesatuan Republik

Sebab muncul NKRI salah satu dasarnya yakni UUD NRI Tahun 1945 yang berbunyi pasal 25 A adalah “Negara kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang berciri Nusantara