i
DEIKSIS PERSONA DALAM TEKS DONGENG ANAK
DI KORAN
KOMPAS KLASIKA MINGGU
(Sebuah Analisis Wacana)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan
guna Melengkapi Gelar Sarjana Sastra Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret
Disusun oleh:
JARWATI
C0212039
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
v
MOTTO
Jangan menyerah karena jalan berliku di depanmu, yakinlah selalu ada teman-teman di sana. Mereka yang ada di sampingmu, menemani setiap langkah dengan
genggaman tangan hangatnya. Mereka yang ada di belakangmu, mendukung setiap usaha yang kau lakukan. Mereka yang ada di depanmu, dengan sedia menunggu dan meraih tangan saat kau tak kuasa sekedar melangkah. Bahkan mereka yang jauh dari matamu, tak luput dari doanya. Allah selalu punya cara
untuk menemanimu.
vi
PERSEMBAHAN
Dengan segala kerendahan hati, skripsi ini penulis persembahkan kepada: Keluargaku di Ngawi; Ibu, mbakyu, mas dan mbak yang mengajarkan banyak ‘hal’, memberikan banyak ‘hal’, tanpa meminta sedikit ‘hal’ pun.
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat-Nya kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Dalam penulisan skripsi ini, penulis tidaklah sendirian. Ada banyak pihak yang terlibat di dalamnya. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Drs. Riyadi Santosa, M. Ed., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya yang telah memberikan izin dalam penyusunan skrispi ini.
2. Dra. Chattri Sigit Widyastuti, M.Hum., selaku Kepala Program Studi Sastra Indonesia yang telah bersedia memberikan banyak masukan dan motivasi kepada penulis selama proses belajar dan pengerjaan skripsi. 3. Drs. F.X. Sawardi, M.Hum., selaku dosen pembimbing skripsi yang tanpa
lelah memberikan banyak masukan selama proses pengerjaan skripsi sampai selesai.
4. Bapak Ibu dosen Sastra Indonesia yang telah mengajar dan mendidik serta menitipkan ilmu yang berharga bagi penulis.
5. Bapak Ibu staf perpustakaan yang telah memberikan kemudahan dalam peminjaman buku dan referensi lain.
6. Keluarga besar di Ngawi, terima kasih atas segala bentuk semangat dan motivasi kepada penulis.
viii
8. Uswa dan Anggra; teman, sahabat, saudara seasal, senasib, sepenanggungan. Terima kasih untuk segala kenangan, kebersamaan, dan kegilaan ini.
9. Sarwo Edy, terima kasih sudah menjadi bagian dari perjalanan panjang ini. Terima kasih untuk banyak hal yang tak bisa disebutkan satu per satu. 10.Keluarga baru sampai akhir perkuliahan; Damar, Candraderi, Intan Riza,
Ayas, Erwin, Aya, Septian; terima kasih untuk waktunya, merangkai kenangan bukan untuk dikenang berharap dapat diulang untuk tahun-tahun berikutnya.
11.Asis, Nopita dan Alieza, terima kasih untuk genggaman tangan, pelukan untuk menguatkan dan semangat dukungan serta senyum kepercayaan satu sama lainnya.
12.Kawan pengurus Kade di masa akhir perkuliahan; Harun, Srimul, Icha, Mirda, Sofia, Azizah, Umi dan pengurus lainnya. Terima kasih sudah saling mengingatkan untuk tetap semangat dalam proses skripsi dan organisasi.
13.Gembel terlebih Archi dan Nindi, terima kasih untuk petualangan hebat kita selama ini.
14.Teman-teman Oase Pustaka, terima kasih sudah menjadi partner kerja penulis. Terlebih dari itu, terima kasih sudah menjadi tempat curhat dan banyak memberikan masukan serta arahan kepada penulis.
ix
16.Keluarga kos Putri Ayu, Mas Ajik, penjaga kos yang selalu sabar menghadapi anak-anak kos dengan segala kecerewetan dan kebandelannya, terima kasih sudah menjadi bagian keluarga 4 tahun ini. 17.Kawan-kawan KKN Sabah II, 16 orang dengan kepribadiannya
masing-masing yang sangat menginspirasi penulis. Terima kasih atas kerja sama, terima kasih atas petualangan hebat untuk menjenguk saudara Indonesia sampai ke Negeri Jiran.
18.Keluarga besar Sastra Indonesia angkatan 2012. Terima kasih sudah mengenal penulis, semoga kita tetap menjadi saudara sampai nanti.
19.Pihak-pihak yang telah hadir dalam kehidupan penulis yang memberikan banyak warna, terima kasih untuk waktu yang telah kalian luangkan meski sekedar mengenal nama.
Surakarta,
x
DAFTAR SINGKATAN ... xiii
ABSTRAK ... xiv
BAB I PENDAHULUAN...1
A. Latar Belakang...1
B. Pembatasan Masalah...7
C. Rumusan Masalah...7
D. Tujuan Penelitian...8
E. Manfaat Penelitian...8
F. Sistematika Penulisan...10
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR...13
A. Kajian Pustaka...13
B. Landasan Teori...16
1. Pengertian Wacana ... 16
xi
3. Deiksis ... 22
4. Deiksis Persona ... 27
5. Pengacuan Deiksis ... 28
6. Pembalikan Deiksis... 30
7. Pembalikan Deiksis Persona ... 32
8. Dongeng ... 32
C. Kerangka Pikir...34
BAB III METODE PENELITIAN... 36
A. Jenis Penelitian...36
B. Data dan Sumber Data...37
C. Metode Pengumpulan Data...38
D. Klasifikasi Data...40
E. Metode Analisis Data...41
F. Metode Penyajian Hasil Analisis Data...44
BAB IV ANALISIS DATA ... 45
A. Konteks Wacana...45
1. Konteks Situasi Wacana ... 45
2. Konteks Sosial Kultural ... 55
B. Penggunaan Deiksis Persona...57
1. Jenis Deiksis Persona dan Pengacuannya ... 57
a. Deiksis Luar Tuturan (Eksofora)...57
b. Deiksis Dalam Tuturan (Endofora) ... 83
2. Pembalikan Deiksis ... 86
xii
A. Simpulan...93
B. Saran...95
DAFTAR PUSTAKA ... 96
xiii
DAFTAR SINGKATAN
ABA : Adik Bayi dan ASI ABgA : Aku Bangga pada Ayah AMKC : Anis Merah Kembali Cerah BAK : Balasan Atas Kebaikan
MJP : Menghargai Jasa Pahlawan
MK : Mantri Kunyit
PBMM : Pengalaman Baru Muri Murai
RB : Rafly Bersyukur
SK : Semangat Kania
SSHB : Sesama Saudara Harus Berbagi
SY : Sarapan Yuk
TP : Tupai yang Pemalas
TT :Tanduk Terhebat
xiv
ABSTRAK
Jarwati. C0212039. 2016. Deiksis Persona dalam Teks Dongeng Anak di Koran Kompas Klasika Minggu. Skripsi: Program Studi Sastra Indonesia. Fakultas Ilmu Budaya. Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Permasalahan dalam penulisan ini adalah i) bagaimana konteks situasi dan konteks sosial kultural dalam teks dongeng anak di koran Kompas Klasika Minggu? ii) bagaimana penggunaan deiksis persona dalam teks dongeng anak di koran Kompas Klasika Minggu sebagai unsur eksternal dalam konteks sosial kultural sebuah wacana?
Tujuan penelitian ini adalah i) mendeskripsikan konteks situasi dan konteks sosial kultural yang membangun lahirnya teks dongeng anak di koran
Kompas Klasika Minggu dan ii) mendeskripsikan penggunaan deiksis persona di koran Kompas Klasika Minggu sebagai unsur eksternal dalam konteks sosial kultural sebuah wacana.
Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan wacana. Sumber data pada penulisan ini, yaitu rubrik Nusantara Bertutur di koran Kompas Klasika Minggu. Data penulisan ini berupa kalimat-kalimat yang mengandung deiksis persona dalam teks dongeng anak pada rubrik Nusantara Bertutur di koran Kompas Klasika Minggu. Metode dan teknik pengumpulan data menggunakan metode simak, serta menggunakan teknik dasar catat. Metode dan teknik analisis data yang digunakan adalah metode agih dengan teknik dasar: teknik bagi unsur langsung (BUL) dan teknik lanjutan: teknik ganti dan metode padan. Teknik penyajian data pada penulisan ini disajikan dalam bentuk teknik informal, yaitu berupa kata-kata yang menjelaskan hasil dari analisis data dalam penelitian ini.
Simpulan pada penulisan ini adalah i) konteks situasi wacana dalam teks dongeng anak tersebut yang disesuaikan dengan dunia anak-anak. ii) Konteks sosial kultural dalam teks dongeng anak menitikberatkan pada aspek sikap yang ditunjukkan dengan pemilihan tema dongeng yang disesuaikan dengan peringatan-peringatan tertentu. iii) Analisis unsur eksternal wacana yang dilakukan dalam teks dongeng anak pada rubrik Nusantara Bertutur di koran
Kompas Klasika Minggu ini, yaitu analisis teks yang terdiri dari analisis jenis deiksis persona dan pengacuannya serta pembalikan deiksis persona. Jenis deiksis persona yang digunakan dalam dongeng anak ini terdiri dari deiksis persona luar tuturan (eksofora) dan deiksis persona dalam tuturan (endofora). iv) Pembalikan deiksis persona yang terdapat dalam teks dongeng anak pada rubrik Nusantara Bertutur ini terdiri dari empat pembalikan deiksis persona, yaitu bentuk persona kedua untuk menunjuk persona pertama, bentuk persona ketiga untuk menunjuk persona pertama, bentuk persona kedua untuk menunjuk persona ketiga dan bentuk persona ketiga untuk menunjuk persona kedua.