• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Bagian Produksi PT. Wijaya Karya Beton, Tbk

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Bagian Produksi PT. Wijaya Karya Beton, Tbk"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

METODE PENELITIAN

A. Bentuk Penelitian

Metode yang digunakan didalam penelitian ini adalah metode deskriptif

dengan analisa data kuantitatif, dalam rangka melihat bagaimana hubungan antara

Variabel X (Variabel Independent) sebagai Variabel Bebas mempengaruhi dan

Variabel Y (Variabel Dependent) sebagai Variabel Terikat. Dimana yang menjadi

variabel bebas adalah Motivasi Kerja , sedangkan variabel terikat adalah Prestasi

Kerja Karyawan.

B. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di PT. Wijaya Karya Beton Tbk, Jln binjai Km

15,5 No.1 Diski, Deli Serdang.

C. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Dalam melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu menentukan

populasi yang akan diteliti. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini

adalah karyawan PT.Wijaya Karya Beton., Jln binjai Km 15,5 No.1 Diski, Deli

Serdang.

2. Sampel

Menurut Singarimbun (1995:152), sampel diartikan sebagai bagian dari

(2)

bagian dari populasi. Pengambilan sampel dimaksudkan sebagai representatif dari

seluruh populasi, sehingga kesimpulannya juga berlaku bagi keseluruhan

populasi, sehingga kesimpulannya juga berlaku bagi keseluruhan pupulasi.

Menurut Arikunto (2003:5), apabila populasi kurang dari 100 orang maka diambil

dari keseluruhannya. Namun apabila jumlah populasinya lebih dari 100 orang,

maka sampel yang diambil sebesar 10%-15%-20%-25% atau lebih.

Dengan demikian jumlah sampel dalam penelitian ini berdasarkan

prosedur pengambilan sampel adalah 40 orang, yaitu 27% dari seluruh karyawan

bagian produksi PT. Wika Beton yang berjumlah 150 orang

D. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan dua macam data menurut

klarifikasi jenis dan sumbernya, yaitu :

1. Teknik Pengumpulan Data Primer

Yaitu pengumpulan data yang dilakukan secara langsung ke lokasi

penelitian untuk mendapatkan data yang lengkap dan berkaitan dengan

masalah yang diteliti. Pengumpulan data primer dapat dilakukan dengan

cara sebagai berikut :

a. Kuesioner (Angket) adalah suatu daftar yang berisikan rangkaian

pertanyaan mengenai sesuatu masalah atau bidang yang akan diteliti,

yang bertujuan memperoleh informasi yang relevan, serta informasi

yang dibutuhkan secara serentak (Narbuko dan Achmadi, 2004 : 76).

Pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebarkan daftar

(3)

b. Observasi, yaitu dengan mengadakan pengamatan secara langsung dan

selanjutnya mengadakan pencatatan terhadap gejala-gejala yang

ditemukan di lapangan.

2. Teknik Pengumpulan Data Sekunder

Yaitu pengumpulan data yang dilakukan melalui studi pustaka dan dokumen

atau arsip yang ada, yang terdiri dari

a. Penelitian Kepustakaan, yaitu pengumpulan data yang diperoleh

melalui buku, majalah dan berbagai bahan yang berhubungan dengan

objek penelitian.

b. Studi Dokumentasi, yaitu pengumpulan data yang diperoleh melalui

pengkajian dan penelaahan terhadap catatan tertulis maupun

dokumen-dokumen yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

E. Teknik Pengukuran Skor

Dengan adanya penyebaran angket yang berisikan beberapa pertanyaan

yang akan diajukan kepada responden, maka ditentukan skor dari setiap

pertanyaan. Teknik pengukuran skor yang digunakan adalah skala ordinal untuk

menilai jawaban responden yang kemudian ditransformasikan lagi menjadi skala

interval.

Di dalam skala interval ada lima alternatif jawaban dimana tiap-tiap

alternatif tersebut diberikan skor dengan penilaian nilai skala sebagai berikut :

1. Untuk jawaban alternatif “a”diberi skor 5

2. Untuk jawaban alternatif ”b”diberi skor 4

(4)

4. Untuk jawaban alternatif “d”diberi skor 2

5. Untuk jawaban alternatif “e”diberi skor 1

Kemudian untuk menentukan kategori jawaban responden

masing-masing variabel apakah tergolong tinggi, sedang, rendah, terlebih dahulu

ditetapkan kelas intervalnya. Berdasarkan alternatif jawaban dari masing-masing

responden, ditentukan kelas intervalnya dengan perhitungan, sebagai berikut :

������������� − �����������ℎ �����������������

Maka diperoleh:

5−1 5 = 0,8

Dengan demikian dapat diketahui kategori jawaban responden untuk

masing-masing variabel, yaitu :

Skor untuk kategori sangat rendah = 1.00 – 1.80

Skor untuk kategori rendah = 1.81 – 2.61

Skor untuk kategori sedang = 2.62 – 3.42

Skor untuk kategori tinggi = 3.43 – 4.23

Skor untuk kategori sangat tinggi = 4.24 – 5.00

F. Teknik Analisa Data

Teknik analisa data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah teknik

analisa data kuantitatif yang digunakan untuk menguji hubungan/pengaruh antara

(5)

Adapun metode statistik yang digunakan dalam mengelola data penelitian ini

adalah sebagai berikut :

1. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Kualitas pengumpulan data dengan menggunakan metode kuantitatif

sangat ditentukan oleh kualitas atau instrumen alat pengumpulan data yang

digunakan.Suatu instrumen data penelitian dikatakan berkualitas dan dapat

dipertanggungjawabkan jika sudah terbukti validitas dan reliabilitasnya yang

harus disesuaikan dengan instrumen yang digunakan dalam mengelola data

penelitian.

a. Uji Validitas

Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur

apa yang ingin diukur. Instrumen dapat dikatakan valid jika terdapat

kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya

terjadi pada objek yang diteliti. Uji validitas yang digunakan dalam

penelitian ini adalah validitas konstruk (construct).

Uji Validitas digunakan rumus korelasi Product Moment Pearson

(Arikunto, 2006 : 72)sebagai berikut :

��

=

[(.∑ �2).∑ �� −(∑ �)2(){(∑ �)(.∑ �∑ �2))(∑ �)2)]

Keterangan : rxy = Koefisien korelasi antara gejala x dan y

N = Jumlah Sampel

∑x = Jumlah skor x

∑y = Jumlah skor y

(6)

Nilai rhitung yang diperoleh kemudian diuji signifikansi koefisien

korelasinya dengan rumus Uji-t (Suharyadi, 2004 : 466) yaitu :

� =�√� −2 √1− �2

Nilai thitung yang diperoleh kemudian dikonsultasikan dengan ttabel. Bila

thitung dari rumus di atas lebih besar dari ttabel (thitung> ttabel), maka

dinyatakan valid, dan sebaliknya jika thitung lebih kecil dari ttabel (thitung<

ttabel), maka dinyatakan tidak valid.

b. Uji Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas adalah istilah yang dipakai untuk menunjukkan sejauh

mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran

diulangi dua kali atau lebih. Dengan kata lain, reliabilitas

menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur di dalam mengukur

gejala yang sama.

Uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan internal consistency

dengan Teknik Belah Dua (Split Half) yang dianalisis dengan rumus

Spearman Brown, dimana butir-butir instrumen dibelah menjadi dua

kelompok, yaitu kelompok instrumen ganjil dan kelompok instrumen

genap (Sugiyono, 2005 : 126)

Rumus Spearman Brown adalah sebagai berikut :

��−

2� 1 +�

Keterangan : ri = realiabilitas internal seluruh instrumen

rb = korelasi product moment antara belahan pertama

(7)

2. Koefisien Korelasi Product Moment

Teknik analisa ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya dan tinggi

rendahnya hubungan antar variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y)

(Sugiyono, 2005: 212).

Cara perhitungannya menggunakan rumus sebagai berikut:

��

=

[(.∑ �2).∑ �� −(∑ �)2(){(∑ �)(.∑ �∑ �2))(∑ �)2)]

Keterangan : rxy = Koefisien korelasi antara gejala x dan y

N = Jumlah Sampel

∑x = Jumlah skor x

∑y = Jumlah skor y

∑xy = Jumlah hasil kali antara x dan y

Untuk melihat hubungan antara kedua variabel dari hasil perhitungan,

maka dapat dirumuskan dengan memberikan tiga kemungkinan mengenai

hubungan antara kedua variabel yaitu :

a. Nilai rxy positif artinya kedua variabel menunjukkan hubungan positif

dimana kenaikan nilai variabel pertama diikuti dengan variabel yang lain.

b. Nilai rxy negatif artinya kedua variabel menunjukkan hubungan negatif

dimana kenaikan nilai variabel pertama diikuti oleh turunnya variabel

kedua.

c. Nilai r sama dengan nol artinya kedua variabel tidak menunjukkan

(8)

Untuk mengetahui adanya hubungan yang tinggi atau rendah antara

kedua variabel berdasarkan nilai r (koefisien korelasi) digunakan penafsiran atau

interpretasi angka (Sugiyono, 2005 : 149), yaitu :

Tabel 1

Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan Antara 0,00 – 0,199 Sangat Rendah

Antara 0,20 – 0,399 Rendah

Antara 0,40 – 0,599 Sedang

Antara 0,60 – 0,799 Tinggi

Antara 0,80 – 1,000 Sangat Tinggi

Dari nilai rxy yang diperoleh dapat dilihat secara langsung melalui tabel

korelasi untuk mengetahui apakah nilai r yang diperoleh berarti atau tidak. Tabel

korelasi ini mencantumkan batas-batas r yang signifikan. Ketentuannya adalah

bila rhitung lebih kecil dari rtabel (rhitung< rtabel) maka Ho diterima dan Ha

ditolak.Sebaliknya, apabila rhitung lebih besar dari rtabel (rhitung> rtabel) maka Ha

diterima.

Tabel korelasi ini mencantumkan batas-batas r signifikan tertentu, dalam

hal ini yang signifikan 5%. Bila nilai r tersebut adalah signifikan berarti hipotesa

kerja/hipotesa alternatif dapat diterima.

Pada korelasi product moment, data harus berskala interval maka data

berskala ordinal harus ditransformasikan terlebih dahulu menjadi skala interval

(9)

a. Memperhatikan setiap butir jawaban responden dari angket yang disebarkan

pada setiap butir ditentukan beberapa orang yang mendapat skor 1,2,3,4 dan

5 yang disebut frekuensi

b. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut

proporsi,

c. Menentukan nilai proporsi kumulatif dengan jalan menjumlahkan nilai

proporsi secara berurutan perkolom skor,

d. Menggunakan tabel distribusi normal, hitung nilai Z untuk setiap proporsi

kumulatif yang diperoleh,

e. Menentukan nilai tinggi densitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh dengan

menggunakan nilai tabel tinggi densitas dengan rumus:

δ(Z)- 1 √2� � �–

�2

2�,−∞< �+∞

f. Menentukan nilai setiap skala untuk setiap kategori

����� =(�������������������)−(�������������������) (�������������������)− (��������������)

g. Hitung skor (nilai hasil transformasi) untuk setiap kategori melalui

persamaan

�����=����������+ |���������� min⁡| + 1

Tahapan-tahapan diatas telah ditransformasikan kedalam sebuah program

MSI (Methode of Succesivbe Interval) yang dirancang oleh Drs. Rasudyn Ginting,

M.Si. Program MSI sebagai penyempurnaan dari program-program yang telah ada

sebelumnya. Mentransformasikan data skala ordinal menjadi data skala interval

yang berguna untuk memenuhi sebagian dari syarat analisis parametrik yang mana

(10)

3. Uji Signifikansi Koefisien Korelasi (Uji “t”)

Untuk mengetahui apakah diantara dua variabel terdapat hubungan yang

independen atau tidak, maka perlu dilakukan uji independen. Hipotesis yang harus

diujikan adalah Ho :ρ = 0, melawan Ha : ρ≠ 0. Dimana sampel yang diambil dari

populasi normal bervariabel dua berukuran n memiliki koefisien korelasi r, maka

dapat digunakan uji statistik t dengan rumus (Suharyadi, 2004 : 466) :

�= �√� −2 √1− �2

Keterangan : t = nilai hitung

r = nilai koefisien korelasi

n = jumlah data pengamatan

Hasil thitung kemudian dikonfirmasi pada nilai ttabel untuk mengetahui

sejauh mana hasil penelitian memenuhi syarat kelayakan data secara empiris.

Kriteria pengujian adalah jika harga thitung< ttabel, maka hipotesis alternatif ditolak

dan jika harga thitung> ttabel, maka hipotesis alternatif diterima. Selanjutnya untuk

taraf nyata = α, maka hipotesis diterima jika –�(11 2

� )�<t<�(1−1�2)�, dimana

distribusi t yang digunakan mempunyai dk = (n-2). Dalam hal lainnya Ho ditolak.

Bentuk alternatif untuk menguji hipotesis Ho bisa Ha :ρ> 0 atau Ha : ρ<

0. Yang pertama merupakan uji pihak kanan sedangkan yang kedua merupakan uji

pihak kiri. Daerah kritis pengujian harus disesuaikan dengan alternatif yang

(11)

4. Koefisien Determinasi

Koefisien determinan digunakan untuk mengetahui berapa persen

besarnya pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Adapun

rumus koefisien determinasi “D” yaitu (Sugiyono, 2005 : 212) :

D = (rxy)2 x 100%

Keterangan : D = koefisien determinan

rXY = koefisien korelasi product moment antara X dan Y

5. Regresi Linier Sederhana

Regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun

kausal/sebab akibat satu variabel independen (variabel bebas) dengan satu

variabel dependen (variabel terikat). Persamaan umum regresi linier sederhana

adalah (Sugiyono, 2005 : 204-206):

Y = a +bX

Keterangan:

Y = Subjek dalam variabel dependen yang dipredisikan

a = konstanta (nilai Y apabila X = 0 )

b = angka arah atau koefisien regresi peningkatan atau

penurunan variabel

X = Subjek variabel independen yang mempunyai nilai

tertentu.

Harga a dan b dapat dicari dengan rumus sebagai berikut:

�= (∑ ��)(∑ ��

2)(∑ ��)(∑ ����) �.∑ �2� −(∑ ��)2

Gambar

Tabel 1 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi

Referensi

Dokumen terkait

46 6759761662300012 QONI'ATUL HUSNIYAH S.Si P Non PNS UPT SMPN 4 Rejoso, RT/RW: 03/02 Guru Kelas.. NUPTK

Kesimpulannya, dengan menggunakan LTSP, sebuah komputer dengan spesifikasi tanpa harddisk yang terhubung pada sebuah server dapat menikmati tampilan grafis yang sama

Untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi inklusif serangkaian kebijakan makro maupun mikro ekonomi telah disiapkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur antara lain melaluiderivasi

Disini menjelaskan gambaran tentang kerusakan yang terjadi, menganalisa gangguan, dengan penyebab kerusakan dan solusinya yang disertai gambar sehingga dapat bekerja selayaknya

Misi ini untuk mewujudkan peningkatan pembangunan ekonomi bagi semua (inklusif), sekaligus meningkatkan kemandirian dan kemampuan daya saing, terutama berbasis

Rencana program dan kegiatan prioritas daerah pada tahun 2017 mendatang didasari pada derivasi harmonisasi Program RPJMN dan RPJMD Provinsi Jawa Timur tahun 2014-2019 serta RKP

Pada Penulisan Ilmiah ini penulis membahas penggunaan PHP yang merupakan suatu bahasa pemrograman yang mendukung pembuatan modul interaktif. Pembahasan diawali dengan

09.00 - 10.30 Session 7: Presentations of Outstanding Innovative Projects by Students and Outputs from Teacher Activity. • Presentation of Outstanding Student Innovative Projects