SOLIDARITAS SOSIAL PADA MASYARAKAT
PLURALIS YANG SERING MENGALAMI
BENCANA BANJIR
(Studi Kasus Pada Masyarakat etnis Cina, India, dan Karo di Kelurahan Polonia,
Kecamatan Medan Polonia)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat Mencapai Gelar
Sarjana
DISUSUN OLEH
WISTIN MONICA
080901048
DEPARTEMEN SOSIOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ABSTRAK
Indonesia merupakan negara yang sering mengalami bencana hidrometereologi, terutama banjir. Banjir yang terjadi dialami oleh masyarakat pluralis yang ada di Indonesia. Masyarakat pluralis yang tinggal pada satu kawasan menyadari perbedaan yang terjadi di antara mereka tidak menjadi suatu penghalang untuk hidup saling menolong, terutama karena persamaan nasib yang mereka hadapi yakni bencana banjir yang sering terjadi. Tidak hanya sekedar mengenal, hubungan di antara masyarakat pluralis menjadi sangat erat dan solidaritas akhirnya muncul di tengah- tengan masyarakat tersebut. Hal inilah yang membuat peneliti tertarik untuk melihat bentuk solidaritas yang terjadi pada masyarakat pluralis dan faktor- faktor yang memengaruhi solidaritas tersebut.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian empiris yaitu penelitian tentang dunia nyata yang sebenarnya, dalam penelitian ini terhadap 35 responden.
Penentuan informannya menggunakan teknik “purposive”. Artinya, penentuan siapa yang
menjadi sumber data didasarkan atas kriteria tertentu yang sudah ditetapkan terlebih dahulu.Melalui wawancara dan observasi partisipasi , peneliti langsung mengamati hubungan sosial yang terjadi. Data diperoleh melalui pembagian kuesioner kepada responden yang berisi tentang pertanyaan pengetahuan mengenai kondisi kawasan tempat tinggal, kondisi banjir kepada lingkungan dan bentuk solidaritas sosial yang terjadi pada saat banjir. Interview guide yang digunakan untuk menambah serta melengkapi informasi dari responden dan dokumentasi juga menggambarkan kondisi penelitian.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa bentuk solidaritas terlihat pada tolong-menolong yang terjadi disaat banjir, perkumpulan rutin yang dilakukan oleh warga dan arisan yang ada di tengah-tengah masyarakat pluralis. Melalui kegiatan tersebut, solidaritas masyarakat semakin erat tidak hanya dengan sesama etnis tetapi juga dengan etnis yang lain. Faktor yang memengaruhi solidaritas yaitu masyarakat yang saling berbaur dengan komunikasi yang intens, agama dan lembaga masyarakat yaitu serikat tolong menolong. Solidaritas yang kuat terjadi di antara masyarakat pluralis menyebabkan asimilasi terjadi di lingkungan masyarakat pluralis.
i
KATA PENGANTAR
Skripsi berjudul Solidaritas Sosial Pada Masyarakat Pluralis yang Sering Mengalami
Bencana Banjir di Kelurahan Polonia Kota Medan ini merupakan penelitian yang disusun untuk diajukan sebagai salah satu syarat dalam menempuh Ujian Kompeherensif untuk
mencapai Gelar Sarjana Sosial pada Departemen Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Sumatera Utara. Penelitian terhadap solidaritas sosial terhadap
masyarakat pluralis yang sering mengalami banjir di Lingkungan III, Kelurahan Polonia ini
bertujuan untuk mengetahui bagaimana bentuk solidaritas sosial yang terjadi karena sering
mengalami banjir, di antara masyarakat pluralis, yaitu masyarakat Cina, India, dan Karo yang
tinggal di lingkungan tersebut.
Solidaritas biasanya terjadi pada masyarakat yang memiliki banyak persamaan, seperti
persamaan budaya dan suku. Namun, solidaritas juga dapat terjadi di tengah kehidupan
masyarakat pluralis. Solidaritas tersebut timbul karena berbagai faktor. Salah satu faktor
utamanya melalui bencana banjir yang sering dialami oleh masyarakat pluralis. Berbagai
bentuk tolong- menolong terjadi pada saat masyarakat pluralis menghadapi bencana banjir
yang sering terjadi di lingkungan tempat tinggalnya.
Saya mengucapkan terimakasih yang begitu besar kepada Bapak Prof. Rizabuana Ismail,
M.Phil , Ph.D selaku dosen pembimbing yang telah membimbing saya, memberikan banyak
masukan dan motivasi, serta mengevaluasi dan membimbing saya dalam menyelesaikan
skripsi ini. Saya juga mengucapkan terimakasih kepada Ibu Lina Sudarwati, M.si selaku
Ketua Departemen Sosiologi. Terkhusus kepada kedua orangtua saya, yaitu Bapak
Drs.Thorman Gulo dan Ibu Ernita untuk dukungan yang luar biasa besar kepada saya, selalu
mengerti pergumulan saya dalam mengerjakan skripsi, tidak pernah berhenti untuk
memberikan semangat kepada saya, dan juga untuk doa yang luar biasa kepada saya. Begitu
untuk menyelesaikan skripsi dengan menanyakan perkembangan skripsi saya setiap
hari.Semoga kita bisa sukses ya kak. Kepada keluarga besar Sitepu- Gulo, terutama bibik
saya Febriana Sitepu atas dukungan yang luar biasa, terimakasih yang sebesar- besarnya saya
ucapkan. Kepada orang- orang yang special, yaitu my Charles Bastian S.sos atas setiap
nasehat, bantuan, doa, dan selalu menemani saya disaat masa- masa suka dan sulit dalam
mengerjakan skripsi, saya ucapkan terimakasih yang tiada henti. Begitu juga kepada sahabat
saya sejak SMA (speaqmaroeq) yaitu Mariana Florensia S.E, Isabela Deliana S.I.Kom,
Saya juga mengucapkan terimakasih kepada teman- teman gerakan pemuda GPIB Kasih
Karunia Medan, terutama veby, ryan, ernest, mancini, steffi atas doa dan sukacita yang
diberikan kepada saya. Begitu pula dengan teman- teman kerja saya di BT/BS Medica yang
telah mengajarkan saya banyak hal dan dukungan yang tiada henti. Tidak lupa juga saya
ucapkan terimakasih untuk SOSIOLOGI 2008 atas suka duka yang dilewati bersama- sama,
keluarga baru yang saya miliki, serta kepada rekan satu dosen pembimbing saya, Judika
Manurung, semoga kita akan selalu mengingat pengalaman dalam mengerjakan skripsi.
Terimakasih yang begitu mendalam juga saya ucapkan kepada Bapak Ram Sanden selaku
kepala lingkungan III dan masyarakat lingkungan III yang telah memberikan banyak
informasi serta pengalaman baru bagi saya melalui pengerjaan skripsi ini. Semoga skripsi ini
dapat membawa dampak yang baik bagi ilmu sosial, khususnya Sosiologi dan bisa
menambah wawasan dan informasi mengenai solidaritas yang terjadi di antara masyarakat
pluralis.
Medan, September 2012
Penulis
DAFTAR ISI
BAB II BEBERAPA KAJIAN PUSTAKA TENTANG SOLIDARITAS SOSIAL DAN PENGALAMAN MASYARAKAT KELURAHAN POLONIA DALAM MENGHADAPI BANJIR………. 23
2.1 Solidaritas sosial………. 23
2.1.1 Gambaran Solidaritas Sosial Pada Masayarakat Majemuk…… 23
2.1.2 Keberagaman (pluralitas) di Indonesia……….. 28
2.1.3 Konsep Perilaku Masyarakat Coping Behaviour dalam menghadapi banjir……….. 30
2.2 Peristiwa banjir di Kota Medan……… 32
2.3 Kejadian banjir di Kelurahan Polonia………... 37
2.4 Tingkah laku Penduduk Kelurahan Polonia Dalam Menghadapi Banjir…. 38 2.5 Karakteristik Banjir Sungai Deli di Kecamatan Medan Polonia…………. 40
2.6 Aktivitas Masyarakat Pluralis Dalam Menghadapi Bencana Alam………. 41
2.6.1 Masyarakat Cina……… 41
2.6.2 Masyarakat India………... 43
2.6.3 Masyarakat Karo……… 45
BAB III GAMBARAN RESPONDEN dan PENGETAHUAN MASYARAKAT PLURALIS TENTANG BENCANA BANJIR di KAWASAN TEMPAT TINGGALNYA……….. 46
3.1 Masyarakat Pluralis di Kawasan Tempat Tinggal………... 46
3.2 Pengetahuan Responden Tentang Kawasan Tempat Tinggal……. 51
BAB IV SOLIDARITAS MASYARAKAT PLURALIS DALAM MENGHADAPI
BANJIR……… 65
4.1 Solidaritas Masyarakat Banjir……….. 65
4.2 Bentuk Solidaritas Sesama Masyarakat………... 75
4.2.1 Solidaritas Sesama Masyarakat India……….. 75
4.2.2 Solidaritas Sesama Masyarakat Cina………... 83
4.2.3 Solidaritas Sesama Masyarakat Karo………... 87
4.2.4 Solidaritas Warga dengan Etnis Lain……… 92
4.3 Faktor yang Memengaruhi Solidaritas Sosial di antara Warga……… 96
BAB V PENUTUP……… 104
5.1 Kesimpulan……… 104
5.2 Saran……….. 112
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Responden Berdasarkan Etnis
Tabel 2 Responden Berdasarkan Usia
Tabel 3 Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan
Tabel 4 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 5 Responden Berdasarkan Agama
Tabel 6 Lamanya Responden Tinggal di Kawasan Tempat Tinggalnya
Tabel 7 Alasan Responden Memilih Tinggal di Lingkungan Ini
Tabel 8 Responden Berdasarkan Nyaman/Tidak Lingkungan Tempat Tinggalnya
Tabel 9 Pengetahuan Tentang Perubahan Kondisi Lingkungan Tempat Tinggal
Tabel 10 Kondisi Jarak Rumah Responden dengan Rumah Tetangga
Tabel 11 Pengetahuan Tentang Saluran Pembuangan Air di Depan Rumah Responden
Tabel 12 Pengetahuan Responden Bahwa Daerah Tempat Tinggalnya Merupakan Daerah Rawan Banjir
Tabel 13 Pengetahuan Responden Tentang Frekuensi Banjir yang Terjadi Setiap Tahun
Tabel 14 Pengetahuan Responden Tentang Kedalaman Genangan Air Akibat Banjir
Tabel 15 Responden Berdasarkan Penyebab Banjir di Lingkungan Tempat Tinggal
Tabel 16 Responden Tentang Dampak Banjir di Lingkungan Tempat Tinggal
Tabel 17 Pengetahuan Tentang Banjir Terbesar yang Pernah Terjadi di Kawasan Tempat Tinggal
Tabel 19 Responden Berdasarkan Pernah/ Tidak Menolong Tetangga Ketika Terjadi Banjir
Tabel 20 Bentuk Tolong- Menolong yang Terjadi di antara Warga Pluralis Selama Banjir
Tabel 21 Pendapat Responden Berdasarkan Siapa yang Didahulukan untuk Ditolong Pada Saat Terjadi Banjir
Tabel 22 Pendapat Responden Berdasarkan Sering/ Tidaknya Kerja Bakti Diadakan
Tabel 23 Responden Berdasarkan Iya/ Tidak Mengikuti Kerja Bakti yang Dilaksanakan
Tabel 24 Pendapat Responden Berdasarkan Iya/ Tidak Hanya Membersihkan Halaman di Depan Rumah Pada Saat Kerja Bakti
Tabel 25 Pendapat Responden Mengenai Ada/ Tidaknya Kegiatan Secara Rutin yang Dilakukan Oleh Warga Masyarakat
Tabel 26 Pendapat Responden Mengenai Pernah/ Tidak Pernah Terjadi Konflik Diantara Warga Masyarakat
Tabel 27 Pendapat Responden Berdasarkan Setuju/ Tidak Setuju dengan Kalimat
DAFTAR FOTO
Foto 1. Tukang becak yang sedang menunggu warga yang ingin menggunakan becaknya untuk masuk ke dalam lingkungan III
Foto 2. Jalan di lingkungan III yang sudah diperbaiki sejak tahun 2010
Foto 3. Lapangan 1 yang biasanya digunakan untuk bermain sepakbola
Foto 4. Lapangan 2 yang biasanya digunakan warga untuk bermain bulutangkis dan bola voli
Foto 5. Banjir besar yang terjadi pada 01 April 2011 yang menggenangi rumah warga di Kawasan Aur
Foto 6. Gambar warga yang berusaha mengungsi di tengah luapan air dari Sungai Deli yang mengalir sangat deras
Foto 7 Salah satu saluran air yang berada di depan rumah warga yang dipenuhi sampah
Foto 8 Salah satu warga yang ikut berpartipasi dalam kerja bakti yang diadakan secara rutin
Foto 9 Parit besar yang berada di belakang Vihara Lokal Shanti. Air yang menggenangi vihara berasal dari parit besar ini
Foto 10 Bekas banjir yang terjadi di vihara Lokal Shanti awal April 2011 lalu. Tanda yang nampak pada dinding di vihara yang menunjukkan seberapa tinggi air yang menggenangi vihara tersebut
Foto 11 Vihara Bodhi Gaya yang digunakan sebagai tempat mengungsi masyarakat India pada banjir April (01/04/2011)
Foto 12 Ibu Shanti (India) dan Ibu Desma (Karo) yang merupakan tetangga dekat
Foto 13 Keluarga Ibu Bobby (India) yang menikah dengan bapak Hermanto (Cina) sejak tahun 1995
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Angket Penelitian