40
DAFTAR PUSTAKA
Azis, T., Febrizky, S., dan Mario, A. D. (2014). Pengaruh Jenis Pelarut Terhadap Persen Yieldalkaloida dari Daun Salam India (Murraya koenigii). Tehnik Kimia:2 (20): 2.
Departemen Kesehatan RI. (2000). Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat.Jakarta:Departemen Kesehatan RI. Halaman1, 9-10.
Departemen Kesehatan RI. (1995). Materia Medika Indonesia. Jilid VI. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Halaman 297-326, 333-340.
Departemen Kesehatan RI. (1979). Farmakope Indonesia. Edisi Ketiga. Jakarta: Departemen Kesehatan. Halaman47.
Fachraniah., Eka, K., dan Dwi, T. N. (2012). Ekstraksi Antioksidan Daun kari.
Jurnal Reaksi (Journal of Science and Technology). Halaman 36.
Farnsworth, N.R. (1966). Biological and Phytochemical Screening of Plants.
Journal of Pharmaceutical Sciences. 55(3): 263-264.
Fidrianny, I., Darmawati, A., dan Sukrasno. (2014). Antioxidant Capacities from Different Polarities Extracs of Cucurbitaceae leaves Using FRAP, DPPH Assay and Correlation with Phenolic, Flavonoid, Carotenoid Content.
International Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences. 6(2): 858-862.
Gahlawat D. K., Jakhar. S dan Dahiya. P. (2014). Murraya koenigii (L) Spreng: an ethnobotanical, phytochemical and pharmacological review. Journal of pharmacognosy and Phytochemistry: 3 (3):109-119
Gandjar, I. G., dan Rohman, A. (2007). Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Halaman 222,252-256.
Harborne, J.B. (1987). Metode Fitokimia Penuntun Cara Modern Menganalisa Tumbuhan. Penerjemah: Kosasih Padmawinata dan Iwang Soediro. Terbitan Kedua. Bandung: Penerbit ITB. Halaman 71, 130-147, 259.
Hariana, A. (2011). Tumbuhan Obat dan Khasiatnya Seri 3. Jakarta: Penebar Swadaya. Halaman 22.
Indrawati, N.L., dan Razimah. (2013). Bawang Dayak Si Umbi Ajaib Penakluk Aneka Penyakit. Jakarta: Penerbit PT Agromedia Pustaka. Halaman 46. Lestari, F. (2009). Bahaya Kimia: Sampling dan Pengukuran Kontaminan Kimia
di Udara. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Halaman 189.
41
Marinova, G., dan Batchvarov, V. (2011). Evaluation of the Methods for Determination of the Free Radical Scavenging Activity by DPPH. Bulg. J. Agric. Sci. 17: 13-14.
Markham, K.R. (1988). Cara Mengidentifikasi Flavonoid. Bandung: Penerbit ITB. Halaman 1, 12, 15.
Molyneux, P. (2004). The Use of the Stable Free Radical Diphenylpicrylhydrazyl (DPPH) for Estimating Antioxidant Activity. Songklanakarin J. Sci. Technol. 26(2): 211-219.
Nurhabiba. (2014). Uji Aktivitas Antioksidan Pada Ekstrak Daun Kunyit (Curcuma domestica val) Dengan Menggunakan Metode DPPH (1,1-Diphenyl-2-picrylhidrazyl). Halaman 1.
Prakash, A. (2001). Antioxidant Activity. Medallion Laboratories-Analytical Progress. 19(2): 2.
Rastuti dan Purwati. (2012). Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Daun Kalbe(Albizia falcataria) Dengan Metode DPPH
(1,1-Diphenyl-2-picrylhidrazyl) dan Identifikai Senyawa Metabolit Sekundernya.Halaman 36.
Robinson, T. (1995). Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. Edisi Keempat. Bandung: Penerbit ITB. Halaman 100-150, 191-193.
Rosidah, Yam, M.F., Sadikun, A., dan Asmawi, M.Z. (2008). Antioxidant Potential of Gynura procumbens. Pharmaceutical Biology. 46(9): 616-625.
Silalahi, J. (2006). Makanan Fungsional. Yogyakarta: Penerbit Kanisius. Halaman 40, 41, 47-48.
Sudrawanto, M., Rastina dan Wientaris, I. (2015). Aktivitas Antibakteri ekstrak Etanol Daun kari (Murraya koenigii) Terhadap Staphylacoccus aureus, Escherichia coli, dan Pseudomonas sp.Jurnal Kedokteran Hewan. Halaman 185.
Syamsuni, H. A., (2006). Ilmu Resep. Jakarat: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Halaman 243.
Trease, G.E., dan Evans, W.C. (1983). Pharmacognosy. Edisi Keduabelas. London: Bailliere Tindall. Halaman 220-221.
Triyati, E. (1985). Spektrofotometer Ultraviolet dan Sinar Tampak Serta Aplikasinya dalam Oseanologi. Oseanal (10): 39-47.
Winarsi, H. (2011). Antioksidan Alami dan Radikal Bebas. Yogyakarta: Kanisius. Halaman 16, 78-92.
42
World Health Organization. (1998). Quality Control Methods For Medicinal Plant Material. Switzerland: WHO. Halaman 35-39.