LAMPIRAN
DAFTAR PERTANYAAN (KUISIONER)
PENGARUH PREMI PANEN TERHADAP KINERJA KARYAWAN UNIT KEBUN PADA PT.PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO)
MEDAN KEBUN RAMBUTAN I. Petunjuk Pengisian Kuisioner
Angket penelitian ini terdiri dari dua bagian besar yaitu :
1. Bagian A, berisi identitas responden. Untuk itu penulis membuat pertanyaan yang tidak berisi jabawan sehingga Bapak/Ibu mengisi kolom yang telah disediakan untuk menjawab pernyataan yang tidak berisi jawaban, serta memilih jawaban yang benar untuk pernyataan yangberisi jawaban dengan memberikan tanda silang (X).
2. Bagian B, berisi daftar perntaaan untuk Bapak/Ibu cukup memilih salah satu jawaban yang benar dengan cara member tanda silang (X) yang sesuai dengan apa yang Bapak/Ibu rasakan saat ini.
II. Angket Penelitian A. Identitas Responden
1. Umur : ………,.Tahun
B. Daftar Pertanyaan
1. Variabel Bebas (X) : Premi Panen
1. Setiap Karyawan di unit kebun Perusahaan ini dapat memperoleh premi
a. Sangat setuju b. Setuju c. Ragu- ragu d. Tidak setuju e. Sangat tidak setuju
2. Besarnya premi (berupa uang) yang diberikan perusahaan sesuai dengan prestasi atau kinerja pegawai
a. Sangat setuju b. Setuju c. Ragu- ragu d. Tidak setuju e. Sangat tidak setuju
3. Sistem pemberian Premi di perusahaan ini tergolong baik (tepat waktu dan adil).
4. Penghasilan yang saya terima sudah memenuhi kebutuhan hidup saya. a. Sangat setuju
b. Setuju c. Ragu- ragu d. Tidak setuju e. Sangat tidak setuju
5. Premi (berupa uang yang diberikan sudah dapat memnuhi kebutuhan hidup sehari- hari.
a. Sangat setuju b. Setuju c. Ragu- ragu d. Tidak setuju e. Sangat tidak setuju
6. Standart Kematangan buah merupakan acuan prestasi kinerja pemanen dalam mendapatkan premi.
a. Sangat setuju b. Setuju c. Ragu- ragu d. Tidak setuju e. Sangat tidak setuju
7. Premi (berupa uang) diperoleh pekerja apabila telah melampaui batas ketentuan yang ditetapkan pengusaha/perusahaan
b. Setuju c. Ragu- ragu d. Tidak setuju e. Sangat tidak setuju
8. Perusahaan memberikan besarnya Premi berdasarkan jumlah borong janjang (TBS), tarif siap borong, tarif lebih borong, dan tarif sanksi/denda.
a. Sangat setuju b. Setuju c. Ragu- ragu d. Tidak setuju e. Sangat tidak setuju
9. Pekerja sangat mengharapkan dalam pemberian Premi ada ketentuan umum yang adil dari borong janjang (TBS), tarif siap borong, tarif lebih borong, dan tarif sanksi/denda
a. Sangat setuju b. Setuju c. Ragu- ragu d. Tidak setuju e. Sangat tidak setuju
10. Ketika saya melakukan tindakan-tindakan yang tidak memenuhi perturan atau melanggar salah satu peraturan panen buah harus didenda dan mengurangi premi yang sudah diperoleh.
b. Setuju c. Ragu- ragu d. Tidak setuju e. Sangat tidak setuju
11.Perusahaan memberikan premi (berupa uang) untuk meningkatkan motivasi saya dalam bekerja
a. Sangat setuju b. Setuju c. Ragu- ragu d. Tidak setuju e. Sangat tidak setuju
12.Perusahaan memberikan pendidikan dan pelatihan mengenai teknik pemanenan yang terstandart untuk meperkcil terjadinya sanksi atau denda.
a. Sangat setuju b. Setuju c. Ragu- ragu d. Tidak setuju e. Sangat tidak setuju
13. Pekerja mengharapkan Perusahaan memberikan suatu tanda jasa (mendali/ piagam penghargaan) kepada pekerja yang memiliki kinerja terbaik.
c. Ragu- ragu d. Tidak setuju e. Sangat tidak setuju
14.Bagi Pekerja yang berprestasi dalam kinerjanya akan mendapatkan premi yang besar juga.
DAFTAR PUSTAKA
Buku :
Arep, Ishak dan Hendri Tanjung. 2003. Manajemen Motivasi. Jakarta: PT. Grasindo
Arikunto, Suharsimi. 2009. Manajemen Penelitian. Jakarta : Bineka Cipta
Dwiloka, Bambang dan Rati Riana. 2005. Teknik Menulis Karya Ilmiah: Skripsi, Tesis, Disertasi, Artikel, Makalah, dan Laporan. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Effendi, Rustam dan Agus Widanarto. 2011. Buku Pintar Kelapa Sawit. Jakarta: PT. Agro Media Pustaka
Fathoni, Abdurrahmat. 2006. Organisasi dan Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Asdi Mahasatya
Ghani. M.A., 2003. Sumber Daya Manusia Perkebunan dalam Perspektif. Jakarta: Ghalia Indonesia
Juliandi, Azuar. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Untuk Ilmu- Ilmu Bisnis. Medan: M2000
Mangkunegara A.P., 2006. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Bandung: PT. Refika Aditama
Mathis R.L dan Jackson. J.H., 2006. Human Resource Management (Manajemen Sumber Daya Manusia). Jakarta: Salemba Empat
Pahan, Iyung. 2012. Panduan Lengkap Kelapa Sawit. Jakarta: Penebar Swadaya Roechaety, Ety. 2009. Metode Penelitian Bisnis, Edisi Revisi. Jakarta: Penerbit
Mitra Wacana Media
Rucky, Achmad S. 2002. Manajemen Penggajian dan Pengupahan Untuk Karyawan Perusahaan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Siagian, Matias. 2011. Metode Penelitian Sosial. Medan: PT. Grasindo Monoratama
Singrimbun, Masri. 1995. Metode Penelitian Survey. Jakarta: PT. Pustaka LP3ES Indonesia
Sugiyono. 2000. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta
Suyanto, Bagong. 2005. Metode Penelitian Sosial: Berbagai Alternatif Pendekatan. Jakarta: Prenada Media
Tim Bina Karya Tani. 2011. Tanaman Kelapa Sawit. Bandung: CV. Yrama Widya
Wibowo.2007. Manajemen Kinerja. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Wungu, Jiwo. 2003.Tingkatkan Kinerja Perusahaan Anda Dengan Merit System. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada
Skripsi:
Hasibuan, MA. 2011. “Hubungan Premi Dengan Produktivitas Kerja Dan Tingkat Kesejahteraan Karyawan PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Kebun Marihat. Medan: Universitas Sumatera Utara
Lubis, AO. 2012. “Pengaruh Pemberian Insentif Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Divisi Kantor Pada PTPN III Kebun Bangun”. Medan : Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara
Prihutami, Nurul Dwi. 2011. “Analisis Faktor Penentu Produksitandan Buah Segar (TBS) Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis Jacq.) Di Sungai Bahaur Estate (SBE), PT. Bumitama Gunajaya Agro (PT BGA), Wilayah VI Metro Cempaga, Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah”. Bogor : Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor
Sari, Purnama. 2010. “Pengaruh Premi Panen Terhadap Kinerja Dan Kepuasan Kerja Karyawan Panen Kelapa Sawit (Studi Kasus : PT. Perkebunan Nusantara IV,Unit Kebun Pabatu Dan Unit Kebun Bah Jambi)”. Medan: Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara
Tanjung, A. 2005. “Pengaruh Kompensasi Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Bagian Personalia Pada PT. Agronesia Divi Industri Makanan dan Minuman Bandung”. Bandung : Fakultas Bisnis dan Manajemen, Universitas Widyatama.
Internet:
dinamika-sosial-ekonomi-jdse/53-2007/98-efektivitas-sistem-premi- potong-buah-terhadap-biaya-panen-pada-kegiatan-pemanenan-buah-kelapa-sawit-di-pt-serikat-putra-perkebunan-lubuk-raja-riau, diakses pada 9 Mei 201)
Kementrian BUMN. 2005. “ Tingkat Rendemen Patokan Premi Pekerja PTPN III”. (Online), ( http://www.bumn.go.id/1950/publikasi/berita/tingkat-rendemen-patokan-premi-pekerja-ptpn-iiii/, diakses 9 Mei 2013)
Kusuma, Jesica Martha. “Pengaruh Insentif, Motivasi Kerja, Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pada Karyawan Bagian Produksi PT. Sido Muncul Semarang)”. (Online), Jurnal Dinamika Manajemen, Vol. 2 No. 6, Hal. 65- 80, (http://journal.usm.ac.id/jurnal/dinamika-manajemen/592/detail/, diakses 29 Mei 2013)
Otto Iskandar. 2002. “Etos Kerja, Motivasi, Dan Sikap Inovatif terhadap Produktivitas Petani”. (Online) Jurnal Sosial Humaniora, Vol.6, No.1, Hal. 26. (http://journal.ui.ac.id/index.php/humanities/article /viewFile/28/24, diakses pada 9 Mei 2013)
PT. Perkebunan Nusantara III ( Persero) Medan. 2011. Profil PT. Perkebunan Nusantara III Medan. (Online), (http://www.ptpn3.co.id/abus.htm/, diakse 9 Mei 2013)
Wibawanti, Vina Rani. 2009. “Pengaruh Gaji Terhadap Motivasi Kerja Karyawan (Studi Kasus Pada Karyawan Home Industri Kripik Buah ‘’Aisyah’’ Batu
)”. (Online), (
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Bentuk Penelitian
Bentuk penelitian ini adalah penelitian korelasional dengan pendekatan kuantitatif, yaitu penelitian yang berupaya untuk mengetahui ada tidaknya hubungan anatar dua atau beberapa variabel (ari kunto, 20005: 247). Selain itu penelitian ini mengunakan rumus statistic untuk membantu menganalisi data dan fakta yang diperoleh dari lapangan.
3.2 Lokasi Penelitian
Adapun yang menjadi lokasi penelitian adalah Unit Kebun Kelapa Sawit Kebun Rambutan PT Perkebunan Nusantara III (Persero), Kota Tebing Tinggi.
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Mandor Panen, Mandor 1, Kerani Afdeling, Petugas Pemeriksa Buah, Karyawan Pengumpul Brondolan, dan Asisten Afdeling, sedangkan karyawan yang lain menerima insentif berupa jam lembur. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan tetap kebun rambutan yang menerima premi.
3.3.2 Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2010: 174). Pada penelitian ini teknik pemilihan sampel yang digunakan adalah sampling/ sampel jenuh, yaitu seluruh karyawan tetap yang terlibat pemanenan yang berjumlah 45 orang.
3.4 Hipotesis
Hipotesa adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk kali. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta- fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data (sugioyono, 2006:70)
Berdasarkan rumusan masalah dalam kerangka teori diatas, maka hipotesis yang dikemukakan oleh penulis adalah sebagai berikut.
1. Hipotesis Alternatif (Ha)
2. Hipotesis Nol (Ho)
Tidak terdapat pengaruh positif antara premi panen terhadap kinerja karyawan unit kebun pada PT. Perkebunan Nusantara III(Persero) Medan Kebun Rambutan.
3.5 Definisi Konsep 1. Premi
Menurut Ghani (2003) premi adalah pendapatan yang diperoleh pekerja apabila telah melampaui batas ketentuan yang ditetapkan pengusaha/perusahaan.
2. Kinerja Karyawan
Kinerja adalah hasil kerja baik secara kualitas maupun kuantitas yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas sesuai tanggung jawab yang diberikan (Mangkunagara, 2002:22).
3.6 Definisi Operasional
1. Variabel Bebas : Premi Panen
Pengukuran variabel bebas dapat dilakukan dengan mengukur indikator yang merupakan standart pemanenan dan standart premi :
Standart pemanenan meliputi a. standart kematangan buah b. teknik pemanenan
a. Borong janjang
Janjang harus diatur sedemikian rupa sehingga jumlah yang ditetapkan bagi seorang pemanen dalam waktu 7 jam untuk setiap tahun tanam dapat diselesaikannya dengan mencapai jumlah kg tertentu.
b. Tarif Premi Panen Buah (Premi Siap Borong)
Premi siap borong harus berpedoman kepada anggaran (RP/ton TBS) yang sedang berjalan dan juga tarif yang berlaku sebelumnya. Premi siap borong harus sama untuk semua umur tanaman, sedangkan yang berbeda yaitu jumlah borongnya.
c. Tarif Premi Lebih Borong
Kelas-kelas BJR harus ditentukan terlebih dahulu, kemudian harga per janjang ditetapkan lebih borong menurut kelas-kelas tersebut. Harga janjang lebih borong dari kelas yang berbeda dapat saja sama, tergantung dari kondisi setempat.
d. Tarif sanksi/denda
Tindakan-tindakan yang tidak memenuhi perturan atau melanggar salah satu peraturan panen buah harus didenda dan mengurangi premi yang sudah diperoleh pemanen, kerani buah, mandor panen, dan mandor I. Ketentuan-ketentuan tarif sanksi biasanya ditetapkan menurut situasi dan kebijakan kebun setempat.
2. Variabel Terikat : Kinerja Karyawan
a. Kuantitas dari hasil
Jumlah yang harus di selesaikan atau dicapai oleh pegawai b. Kualitas dari hasil
Mutu dari pekerjaan karyawan (baik atau tidak) c. Ketepatan waktu dari hasil
Sesuai tidaknya selesainya pekerjaan sesuai dengan waktu yang ditentukan untuk mengerjakan pekerjaan.
d. Kehadiran
Kehadiran karyawan dalam mengerjakan pekerjaannya sesuai dengan waktu yang ditentukan
e. Kemampuan Kerja Sama
Menyangkut bagaimana karyawan membina hubungan dengan karyawan lain dan pimpinan.
3.7 Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data atau informasi dan keterangan-keterangan lain yang diperlukan, maka peneliti menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut: 1. Angket (Questionairre), yaitu menyebarkan daftar pertanyaan kepada karyawan PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan yang menjadi responden penelitian.
3.8 Sumber Pengumpulan Data
1. Data Primer yaitu data yang diperoleh secara langsung di lokasi penelitian untuk mencari fakta yang berkaitan dengan masalah yang diteliti
2. Data Sekunder yaitu data yang diperoleh melalui catatan- catatan tertulis yang tentunya berkaitan dengan masalah yang diteliti.
3.9 Teknik Penentuan Skor
Teknik penentuan skor pada penelitian ini menggunakan skala Likert. Skala Likert dirancang untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi seseorang/sekelompok orang tentang fenomena sosial. Jawaban setiap item instrumen memiliki gradasi sangat positif sampai sangat negatif (Juliandi, 2013: 73).
Adapun penentuan skor dari setiap pertanyaan adalah sebagai berikut: 1. Alternatif jawaban “a” diberi skor 5
2. Alternatif jawaban “b” diberi skor 4 3. Alternatif jawaban “c” diberi skor 3 4. Alternatif jawaban “d” diberi skor 2 5. Alternatif jawaban “e” diberi skor 1
3.10 Teknik Analisis Data
Penggunaan teknik korelasi sepert ini berdasarkan atas sumber data yang diperoleh penulis serta adanya interval data yang berguna untuk melihat apakah jawaban responden tergolong sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah.
1.Koefisien Product moment
Menurut Sugiyono rumus korelasi person product moment adalah
� = � ∑ − ∑ ∑
√{� ∑ �− ∑ � }{� ∑ �− ∑ �
Keteranagn :
rxy = angaka indeks korelasi “r” person product moment n = populasi
∑ = jumlah perkalian anatra skor x dan y ∑ = jumlah skor x
∑ = jumlah skor y
Untuk melihat hubungan kedua variabel tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut:
a. Nilai r positif menunjukkan hubungan kedua variabel positif, artinya kenaiakn nilai variabel yang satu diikuti nilai variabel yang lain
b. Nilai r negative menunjukkan hubungan kedua variabel negative artinya menurunya nilai variabel yang satu dengan meningkatnya nilai variable alin
Untuk mengetahui adanya hubungan yang tinggi atau rendah antara kedua variabel berdasarkan nilai r (koedisien korelasi), digunakan penafsiran intepretasi angka dengan menggunakan skala likert.
Tabel 3.1
Pedoman untuk memberikan interprestasi koedisien korelasi dengan skala likert
Interprestasi Koefisien Karakteristik Frekuensi
0,80 – 1,000 Sangat baik 5
0,60 – 0,799 Baik 4
0,40 – 0,599 Cukup 3
0,20 – 0,399 Kurang 2
0,00- 0, 199 Buruk 1
Dengan nilai r yang diperoleh dapat diketahui apakah nilai r yang diperoleh berarti atau tidak dan bagaimana tingkat hubungannya melauli tabel korelasi. Tabel korelasi menetukan batas- batas r yang signifikan. Bila r tersebut signifikan, artinya hipotesa kerja atau hipotesa alternative diterima
2. Koefisien determinan
Teknik ini digunakan untuk mengetahui baerapa persen besarnya pengaruh variabel bebas (X) terhadap Variabel terikat (Y).
D= � 2 % Keterangan :
D = Koefisien determinan
BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian
4.1.1 Sejarah Kebun Sawit Rambutan PTPN III
Perusahaan Kebun Rambutan merupakan salah satu unit PTPN III Medan–
Sumatera Utara, yang bergerak dalam usaha Perkebunan Karet dan Kelapa Sawit,
serta mempunyai pabrik pengolahan Lateks Pekat dan dari sisa Lateks Pekat
didapat produk yang masih mempunyai nilai jual yaitu Block Skim Rubber (BSR)
dimana produk Lateks diolah di kebun sendiri.
Kebun Rambutan berasal dari perkebunan milik Maatscappay Hindia
Belanda di bawah naungan NV RCMA (Rubber Culltur Maatscappay
Amsterdam) yang pada tahun 1958 dinasionalisasikan menjadi PPN baru cabang
Sumatera Utara. Dalam perkembanganya perkebunan ini beberapakali mengalami
perubahan nama, yaitu pada tahun 1961 menjadi PPN SUMUT IV, selanjutya
pada tahun pada tahun 1967 diubah menjadi unit kebun PT. Perkebunann V
(Persero). Kemudian pada bulan April 1994 terjadi penggabungan antara PTP II,
IV dan V, menjadi suatu perusahaan yang diberi nama PTP. Nusantara III
(Persero) yang berkantor pusat di jalan Sei Batang Hari Medan, dimana Kebun
Rambutan menjadi salah satu unit didalamnya.
Kebun Rambutan terletak di sekitar Kota Madya Tebing Tinggi. Jarak dari
Kota Medan ± 70 Km dari medan dan berlokasi dalam dua kabupaten,yaitu
Serdang Bedagai dan Batu Bara. Sedangkan dari daerah Lubuk Pakam ± 31 Km,
Universitas Sumatera Utara dan dari pusat Kota Tebing Tinggi ± 2 Km. Secara
umum Kebun Rambutan berada pada ketinggian 18 m dari permukaan laut, dan
bertofografi datar yang didominasi oleh jenis tanah podsolik merah kuning,
Aluvial dan hidromorfik kelabu. curah hujan per tahun 1.300 - 2.100 mm, dan
bulan basah ± 8 bulan serta bulan kering ± 4 bulan dengan luas Afdeling karet
sebesar 1.690.15 Ha dan di bagi menjadi beberapa Afdeling.
PTPN III Kebun Rambutan juga memiliki kesesuaian dokumen kepada
dan ISO 14000 (Manajemen Lingkungan), sehingga menghasikan produk-produk
bermutu tinggi serta ramah linggkungan, disamping itu manajemen juga
mempunyai komitmen yang tinggi terhadap keselamatan kerja karyawan dengan
mengimplementasikan Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja
(SMK3) secara konsisten. Tanggung jawab PTPN III Kebun Rambutan
mempunyai manajemen yang telah menyalurkan sebagian labanya untuk dana
kemitraan dan bina lingkungan Comunity Development (CD) kepada masyarakat
sekitar. Kemudian dalam rangka mewujudkan manusia yang sejahtera.
4.1.2 Visi, Misi dan Logo Perusahaan
4.1.2.1 Visi dan Misi Perusahaan
Dalam upaya peningkatan kinerja perusahaan dimasa mendatang PT. Perkebunan Nusantara III Medan mempunyai visi dan misi seperti yang tercantum dibawah ini :
Visi
" Menjadi perusahaan agrobisnis kelas dunia dengan kinerja prima danmelaksanakan tata kelola bisnis terbaik pada tahun-tahun berikutnya ".
Misi
1. Mengembangkan industri hilir berbasis perkebunan secara berkesinambungan.
2. Menghasilkan produk berkualitas untuk pelanggan.
3. Memperlakukan karyawan sebagai asset strategis dan mengembangkannya secara optimal.
4. Berupaya menjadi perusahaan terpilih yang memberikan imbal hasil terbaik bagi para investor.
5. Menjadikan perusahaan yang paling menarik untuk bermitra bisnis. 6. Memotivasi karyawan untuk berpartisipasi aktif dalam pengembangan
komunitas.
4.1.2.2 Logo Perusahaan
Logo perusahaan dapat dilihat pada gambar berikut ini :
Gambar 4.1
Logo PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan Sumber: PTPN III (Persero), 2015
Makna yang terkandung dalam logo terdapat pada setiap warna yang
membentuk logo tersebut :
1. Dua belas (12) Helai daun kelapa sawit di sebelah kiri dunia dan
tujuh (7) urat pada daun karet yang berwarna hijau disebelah kanan
bola dunia melambangkan bahwa PT. Perkebunan Nusantara III
memiliki paradigma baru dan tujuh (7) strategi bisnis, yang saling
mendukung tercapai tujuan PT. Perkebunan Nusantara III, yaitu
selalu menjadi perusahaan perkebunan terbaik dalam tim work yang
solid dan inovatif, serta ditunjang dengan Green Bussines dan
Ramah Lingkungan.
2. Lima (5) garis lintang horizontal dan vertikal berwarna biru
melingkari bola dunia. Melambangkan bahwa PT. Perkebunan
Nusantara III memiliki lima (5) tata nilai dan harus mampu
mengimbangi kemajuan teknologi yang berkembang, agar selalu
3. Gambar meteor yang mengelilingi sehingga membentuk angka tiga
(3) melambangkan PT. Perkebunan Nusantara III bergerak dinamis
dengan semangat yang tinggi untuk menguasai pasar modal. Meteor
yang berwarna putih bermakna produksi lateks dan turunnya
sedangkan yang berwarna orange adalah produksi CPO berserta
turunannya yang memancar tanpa henti untuk memenuhi kebutuhan
pasar dunia.
Secara keseluruhan makna logo ini adalah lambang dari niat dan
motivasi tinggi seluruh personil PT. Perkebunan Nusantara III yang telah
direncanakan bersama, dan tunjangan dengan 5 tata nilai, 12 paradigma baru dan
7 strategi bisnis yang dimiliki PT. Perkebunan Nusantara III.
4.1.3 Strruktur Organisasi
Struktur Organisasi Untuk menjalankan kegiatannya, PTPN III Kebun
Rambutan menggunakan struktur organisasi yang disusun sedemikian rupa
sehingga jelas terlihat batasan- batasan tugas, wewenang dan tanggung jawab dari
setiap personil dalam organisasi tersebut. Dengan demikian diharapkan adanya
suatu kejelasan arah dan koordinasi untuk mencapai tujuan perusahaan dan
masing-masing pegawai mengetahui dengan jelas darimana mendapatkan perintah
dan kepada siapa harus bertanggung jawab atas hasil kerjanya.
Struktur organisasi yang dianut perusahaan ini adalah struktur organisasi
fungsional. PTPN III Kebun Rambutan membuat pembagian tugas berdasarkan
jenis pekerjaan atau fungsi, dimana kegiatan-kegiatan yang sejenis atau
fungsi-fungsi manajemen yang sama dikelompokkan ke dalam satu kelompok kerja.
Tugas, wewenang dan tanggung jawab berjalan vertikal menurut garis lurus mulai
dari pimpinan tertinggi sampai pada bawahan masing-masing. Struktur organisasi
Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab Tugas dan tanggung jawab dari
berbagai jabatan yang terdapat dalam struktur organisasi dapat dijelaskan sebagai
berikut :
4.1.3.1 Manajer
Tugas dan tanggung jawab Manajer yaitu:
a. Mengkoordinasikan penyusunan rencana anggaran belanja
perusahaan
b. Menandatangani dan mengecek dokumen, formulir dan laporan
sesuai dengan sistem prosedur yang berlaku.
c. Mengarahkan kegiatan-kegiatan kepada Asisten.
d. Melaporkan data serta kegiatan yang ada ke Direksi.
e. Menyusun dan melaksanakan kebijakan umum perkebunan sesuai
dengan norma pedoman dan instruksi dari pimpinan umum.
f. Menelaah dan mendisposisi surat-surat masuk untuk penyelesaian
selanjutnya.
g. Membina dan meningkatkan kesejahteraan sosial karyawan.
h. Membina suasana kekeluargaan dan kerja sama yang baik antara
asisten, karyawan dan warga serta memelihara keamanan.
i. Membina dan mengawasi serta mempertanggung jawabkan
jalannya koperasi.
4.1.3.2 Asisten Kepala (Askep)
Tugas dan tanggung jawab Asisten Pengolahan yaitu
b. Mengkoordinasi perencanaan dan pelaksanaan kegiatan Asisten.
c. Melaporkan data serta kegiatan produksi pada Manajer.
d. Mengawasi kegiatan-kegiatan Asisten.
e. Mengajukan saran dan usulan untuk meningkatkan efesiensi pabrik
4.1.3.3 Asisten Pengolahan
Tugas dan tanggung jawab Asisten Pengolahan yaitu :
a. Menjamin bahwa kebijakan mutu dimengerti, diterapkan dan
dipelihara seluruh mandor-mandor dan pekerja diproses
pengolahan.
b. Membuat rencana pemakaian tenaga kerja,peralatan dan
bahan-bahan kimia yang digunakan pada proses pengolahan sesuai
dengan RKAP (Rencana Kerja Anggaran Pendapatan) dan
penjabarannya ke RKO (Rencana Kerja Operasional).
c. Berusaha agar proses pengolahan dilakukan dipengolahan lateks
pekat dan BSR efektif dan efisiensi supaya produktifitas dapat
tercapai.
d. Mempersiapkan agenda meeting yang berhubungan dengan proses
pengolahan seperti produksi, tenaga kerja, peralatan, bahan-bahan
kimia yang digunakan.
e. Mengendalikan proses pengolahan sesuai dengan spesifikasi yang
telah ditetapkan Pengawasan barang-barang yang dipasok
f. Melakukan pengawasan terhadap identifikasi dan mampu telusur
yang berhubungan dengan proses pengolahan sampai pada final
produk di gudang.
g. Melakukan adjustment sesuai dengan data-data yang telah
diberikan oleh Asisten Laboratorium.
h. Melakukan pengawasan terhadap jumlah bahan baku yang diterima
serta produksi yang dikirim.
i. Mengawasi penanganan dalam proses pengolahan dan final
produksi sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan serta
penanganan packing dan penyimpanannya.
j. Mengawasi dan mengevaluasi stock produksi yang ada di gudang
atau storage tank untuk lateks pekat.
k. Mengendalikan catatan mutu termasuk identifikasi, pengarsipan,
pemeliharaan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan.
l. . Mengorganisasi auditee diproses pengolahan sehingga Instruksi
Kerja (IK) dapat dilaksanakan secara efektif.
m. Bertanggung jawab kebersihan terhadapa seluruh lingkungan
pabrik.\
n. Bertanggung jawab terhadap pencapaian target produksi sesuai
bahan baku yang diterima.
o. Melakukan tindakan perbaikan pencegahan yang tidak sesuai yang
ditentukan dalam IK.
p. Menandatangani dan mengevaluasi check sheet dalam proses
q. Membuat laporan manajemen pengolahan.
r. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan untuk semua Mandor di
proses pengolahan.
4.1.3.4 Asisten Tata Usaha dan Personalia
Tugas dan tanggung jawab Asisten Tata Usaha dan Personalia yaitu :
a. Mengkoordinir pekerjaan bidang personalia, umum,
jamsostek/dapenbun dan bidang Laporan Peristiwa Masalah Umum
(LPMU)/ kependudukan.
b. Menjamin bahwa semua personil dibagian personalia dan tata
usaha mengerti, menerapkan dan memelihara kebijakan mutu yang
telah ditetapkan oleh Top Management.
c. Menjamin bahwa semua aktifitas-aktifitas pelatihan dengan
prosedur mutu dan catatan mutu yang telah didokumentasikan dan
diterapkan sampai dengan efektif.
d. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan untuk semua personil yang
ada di bagian personalia.
e. Mempersiapkan daftar program pelatihan untuk semua personil.
f. Mengkoordinir pelatihan termasuk fasilitas yang dilatih, pelatih
dan mampu mempersiapkan materi pelatihan yang diterima pada
bagian terkait.
g. Menyusun schedule tanggal pelatihan untuk disampaikan ke
h. Menjamin bahwa daftar hadir pelatihan, identifikasi kebutuhan
pelatihan ,sertifikat dan catatan-catatan mutu lainnya yang
berhubungan dengan akifitas-aktifitas pelatihan dipelihara dan
disimpan dengan baik di bagian personalia.
i. Membuat laporan bulanan pelatihan.
j. Melakukan tindakan perbaikan dan pencegahan bila ada masalah
yang berhubungan dengan personalia dan umum dengan
persetujuan manajer.
k. Mengkoordinir pekerjaan bidang administrasi dan keuangan.
l. Mengkoordinir proses pembukuan untuk laporan bulanan.
m. Mengkoordinir proses pembuatan RKAP/RKO bekerjasama
dengan bagian terkait.
n. Melaksanakan evaluasi bulanan, semester dan tahunan.
o. Melaksanakan dan mengawasi proses permintaan barang,
penyimpanan barang dan pengeluaran barang dari gudang.
p. Melaksanakan administrasi kas dan bank.
q. Melaksanakan dan mengawasi proses financial.
r. Bertanggung jawab kepada Manajer.
4.1.3.5 Asisten Teknik
Tugas dan tanggung jawab Asisten Teknik yaitu :
a. Menerapkan kepada personil yang ada di bawah naungan teknik,
bahwa kebijakan mutu dimengerti/dipahami oleh seluruh karyawan
b. Menjamin bahwa semua aktivitas yang dilakukan di bagian teknik
sesuai dengan prosedur mutu dan catatan mutu.
c. Mempersiapkan agenda meeting untuk tinjauan manajemen yang
berhubungan dengan problem-problem Teknik.
d. Mengajukan permintaan bahan-bahan alat/ mesin untuk
kepentingan Teknik sesuai perencanaan yang telah dibuat.
e. Memelihara semua dokumen prosedur mutu dan catatan-catatan
mutu di bagian Teknik.
f. Merencanakan semua peralatan/mesin-mesin untuk dipelihara baik
secara rutin maupun break down maintenance.
g. Bertanggung jawab terhadap pemakaian spare part dan
mencatatnya pada kartu onderdil.
h. Menandatangani laporan pemeliharaan rutin dan break down
maintenance.
i. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan terhadap semua personil
yang ada pada pengawasannya.
j. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kalibrasi alat-alat
pemeriksaan pengukuran dan alat-alat uji yang digunakan di
kebun.
k. Menindaklanjuti tindakan-tindakan perbaikan yang ditemukan
4.1.3.6 Asisten Tanaman
Tugas dan tanggungjawabnya yaitu
a. Bertanggung jawab atas keberhasilan dan peningkatan hasil kebun.
b. Membuat laporan hasil kebun yang dipertanggung jawabkan
kepada manager.
c. Membuat agenda untuk perawatan dan pemupukan pada kebun.
d. Memberikan instruksi dan program kerja pada mandor kebun.
4.1.3.7 Papam
a. bertanggung jawab terhadap keamanan pabrik, kebun dan
kompleks karyawan.
b. Melakukan pengawasan terhadap keamanan aset perusahaan baik
dari pabrik dan kantor.
c. Melakukan dan membuat jadwal pengawasan kebun.
4.1.4 Jam Kerja Operasional Karyawan
a. Waktu kerja karyawan kantor Senin – Jumat 07.00 – 16.00 Sabtu 07.00– 12.00
b. Waktu kerja karyawan produksi
Untuk karyawan produksi terbagi atas 2 shift, diamana waktu kerja efektif adalah 6 hari dengan jam kerja adalah 40 jam, yaitu: Shift I : 07.00 – 16.00 WIB Shift II : 19.00 – 07.00 WIB
c. Waktu kerja karyawan kebun
Untuk karyawan kebun waktu kerja efektif adalah dari pukul 07.00-12.00 pada Pemanen Kelapa Sawit (senin-sabtu). Sedangkan untuk karyawan Penyadap Karet adalah pukul 07.00-12.00 (senin-minggu).
4.2 Penyajian Data
Pada penelitian ini penulis menyajikan data-data yang diperoleh selama penelitian pada PTPNIII Kebun Rambutan yang dijakdikan sebagai lokasi penelitian. Hasil- hasil penelitian berupa data primer yang telah peneliti peroleh dilapangan yang kemudian dianalisa satu persatu dalam bentuk penelitian kepada responden.
Untuk meperoleh gambaran yang jelas dari data yang diperoleh dari kuesioner tersebut, dibawah ini disajikan data dalam tabel-tabel distribusi yang kemudian didistribusikan sebagai berikut :
4.2.1 Identitas Responden
4.2.1.1 Distribusi Responden berdasarkan Usia
Berdasarkan usia, mayoritas responden dalam penelitian ini berusia 41- 50 tahun. Datanya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.1
Distribusi Responden Berdasarkan Usia
NO Usia Frekuensi Persentasi (%)
1 20-30 2 4,4
2 31-40 4 8,8
3 41-50 30 66,8
4 51-60 9 20
JUMLAH 45 100
Sumber Kuesioner Penelitian, November 2015
Dari tabel 4.1 di atas dapat dilihat bahwa responden yang berusia diantara 20-30 tahun berjumlah 2 orang (4,4%), berusia diantara 31-40 tahun berjumlah 4 orang (8,8%), berusia 41-50 tahun berjumlah 30 orang (66,8%) dan yang berusia 51-60 tahun berjumlah 9 orang (20%). Secara umum hal ini menunjukkan bahwa karyawan yang bekerja pada PT Perkebunan Nusantara III (Persero) didominasi oleh karyawan yang berusia 41sampai 50 tahun. Hal tersebut dikarenakan karyawan merasa betah bekerja di PTPN III (Persero) karena perusahaan selalu memperhatikan kesejahteraan karyawannya, sehingga kemungkinan untuk mengundurkan diri atau berhenti pada masa kerja yang masih sebentar adalah kecil kemungkinannya.
4.2.1.2 Distribusi Responden berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 4.2
Distribusi Responden berdasarkan Jenis Kelamin
NO Jenis Kelamin Frekuensi Persentasi (%)
1 Laki- Laki 37 82,2
2 Perempuan 8 17,8
JUMLAH 45 100
Sumber Kuesioner Penelitian, November 2015
Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat bahwa responden dari penelitian ini berjumlah 45 orang, frekuensi jumlah laki-laki lebih besar daripada frekuensi jumlah perempuan yaitu jumlah laki-laki adalah 37 orang (82,2%) dan frekuensi jumlah perempuan adalah 8 orang saja (17,8%). Secara umum karyawan yang bekerja pada PT Perkebunan Nusantara III (Persero) didominasi oleh pria. Hal tersebut dikarenakan perusahaan memberikan porsi yang lebih banyak kepada pria sesuai dengan pertimbangan-pertimbangan yang telah dibuat oleh perusahaan.
4.2.1.3 Distribusi Responden berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan responden dalam penelitian ini didominasi dari tingkat pendidikan SMA. Hal ini di tunjukkan dari tabel 4.3 di bawah ini:
Tabel 4.3
Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
NO Tingkat Pendidikan Frekuensi Persentasi (%)
1 SMA 38 84,5
2 DIPLOMA 2 4,4
3 S1,S2 5 11,7
JUMLAH 45 100
Dari tabel 4.3 dapat dilihat bahwa responden dalam penelitian ini mayoritas berasal dari tingkat pendidikan SMA yaitu berjumlah 38 orang (84,5%), diploma berjumlah 2 orang (4,4%), dan sarjana sebanyak 5 orang (11,1%). Data tersebut menunjukkan bahwa latar belakang pendidikan karyawan PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) mayoritas berlatar belakang pendidikan SMA, hal ini di karenakan pada saat proses pemanenan di kebun lebih mengutamakan hasil kinerja karyawan secara teknis yang tidak terlalu membutuhkan kemampuan karyawan secara teoritis sehingga untuk jenis pekerjaan di kebun perusahaan lebih memberikan lowongan terhadap karyawan yang memiliki pengalaman tanpa melihat latar belakang pendidikannya.
4.2.1.4 Distribusi Responden berdasarkan Profesi Pekerjaan
Berdasarkan kuesioner penelitian, profesi pekerjaan responden dalam penelitian ini terlihat dari tabel berikut:
Tabel 4.4
Distribusi Responden berdasarkan Profesi Pekerjaan
NO Profesi Pekerjaan Frekuensi Persentasi (%)
1 Pemanen 30 66,8
2 Krani Buah 9 20
3 Mandor Panen 4 8,8
4 Mandor 1 2 4,4
JUMLAH 45 100
Sumber Kuesioner Penelitian, November 2015
responden mayoritas karyawan pada PT Perkebunan III berprofesi sebagai buruh panen, hal ini dikarenakan produktivitas hasil panen di kebun mengalami kenaikan dan penurunan sangat tergantung dari hasil kinerja karyawan yang terjun langsung dalam proses pemamenan buah, sehingga karyawan yang berprofesi sebagai buruh panen yang di butuhkan paling banyak untuk dapat melakukan proses pemanenan.
4.2.2 Data Variabel Bebas Penelitian
Pada bagian ini disajikan mengenai variabel penelitian yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner kepada 45 orang responden. Penelitian ini menggunakan dua variabel yang terdiri dari variabel bebas (X) yaitu premi panen dan variabel terikat (Y) yaitu kinerja karyawan.
4.2.2.1 Variabel Premi sebagai Variabel Bebas (X)
Untuk mengetahui premi pada PTPN III Kebun Rambutan, dapat diukur dengan indikator yang telah di tetapkan pada Bab I sebelumnya, dimana premi diajukan dengan 14 pertanyaan, setiap pertanyaan diberi alternatif jawaban yaitu a, b, c, d dan e. Berikut ini disajikan data jawaban responden terhadap keseluruhan pertanyaan mengenai premi (variabel x) berdasarkan kuesioner yang telah disebarkan.
4.2.2.1.1 Distribusi jawaban responden tentang Setiap Karyawan di unit kebun Perusahaan ini dapat memperoleh premi.
Tabel 4.5
Distribusi jawaban responden tentang Setiap Karyawan di unit kebun Perusahaan ini dapat memperoleh premi
NO Karakteristik Frekuensi Persentasi (%)
1 Sangat setuju 38 84,4
Sumber Kuesioner Penelitian, November 2015
Berdasarkan tabel 4.5 di atas dapat dilihat bahwa sebanyak 38 orang (84,4) menyatakan sangat setuju, sebanyak 4 orang (8,9%) menyatakan bahwa mereka setuju dan 3 orang (6,7%) menyatakan bahwa mereka ragu-ragu tentang setiap karyawan di unit kebun perusahaan ini dapat memperoleh premi. Setiap karyawan memiliki motivasi kerja yang berbeda-beda, salah satunya karyawan dapat termotivasi dengan adanya tambahan gaji berupa bonus / premi jika mereka meningkatkan kinerja mereka. Sehingga karyawan sangat setuju jika perusahaan memberikan premi sebagai bonus tambahan jika karyawan mempunyai hasil kerja yang baik.
4.2.2.1.2 Distribusi jawaban responden tentang Besarnya premi (berupa uang) yang diberikan perusahaan sesuai dengan prestasi atau kinerja pegawai
Tabel 4.6
Distribusi jawaban responden tentang besarnya premi (berupa uang) yang diberikan perusahaan sesuai dengan prestasi atau kinerja pegawai
NO Karakteristik Frekuensi Persentasi (%)
1 Sangat setuju 2 4,4
2 Setuju 35 77,8
3 Ragu- Ragu 5 11,1
4 Tidak setuju 3 6,7
5 Sangat Tidak setuju - -
JUMLAH 45 100
Sumber Kuesioner Penelitian, November 2015
Berdasarkan tabel 4.6 dapat dilihat bahwa terdapat 2 orang (4,4%) yang sangat setuju, sebanyak 35 orang (77,8%) yaitu mayoritas responden menyatakan bahwa mereka setuju, 5 orang (11,1%) menyatakan bahwa mereka ragu-ragu dan 3 orang (6,7%) menyatakan bahwa mereka tidak setuju mengenai besarnya premi (berupa uang) yang diberikan perusahaan sesuai dengan prestasi atau kinerja pegawai. Hasil ini menunjukkan bahwa karyawan merasa perusahaan telah memberikan besar dan kecilnya premi (berupa uang) sudah sesuai dengan harapan mereka, sehingga berdampak pada peningkatan kinerja para karyawan kebun PTPN III Kebun Rambutan.
4.2.2.1.3 Distribusi Jawaban Responden tentang Sistem Pemberian Premi di Perusahaan ini Tergolong Baik (Tepat Waktu dan Adil).
Tabel 4.7
Distribusi jawaban responden tentang sistem pemberian Premi di perusahaan ini tergolong baik (tepat waktu dan adil)
NO Karakteristik Frekuensi Persentasi (%)
1 Sangat setuju 16 35,6
Sumber Kuesioner Penelitian, November 2015
Berdasarkan tabel 4.7 di atas dapat dilihat bahwa terdapat 16 orang (35,6%) yang sangat setuju, sebanyak 23 orang (51,1%) menyatakan bahwa mereka setuju, 6 orang (13,3%) menyatakan bahwa mereka ragu-ragu sistem pemberian premi di perusahaan ini tergolong baik (tepat waktu dan adil). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa premi yang diberikan oleh perusahaan PTPN III unit kebun rambutan sudah tergolong baik (tepat waktu dan adil), karena sebanyak 16 responden sangat setuju dan 23 responden menyatakan setuju dengan pernyataan ini dari total responden sebanyak 45 orang. Hal ini dikarenakan pemberian premi sudah tergolong baik (tepat waktu dan adil) maka ketika para karyawan bekerja, mereka akan termotivasi dalam melakukan pekerjaannya dengan sungguh- sungguh, karena nantinya akan ada bayaran lebih yang akan di terima oleh para karyawan atas kerja keras mereka.
4.2.2.1.4 Distribusi jawaban responden tentang penghasilan yang saya terima sudah memenuhi kebutuhan hidup saya.
Tabel 4.8
Distribusi jawaban responden tentang penghasilan yang saya terima sudah memenuhi kebutuhan hidup saya
NO Karakteristik Frekuensi Persentasi (%)
1 Sangat setuju - -
Sumber Kuesioner Penelitian, November 2015
Berdasarkan tabel 4.8 dapat dilihat bahwa terdapat 20 orang responden (44,4%) menyatakan setuju, sebanyak 20 orang (44,4%) menyatakan bahwa mereka ragu-ragu dan 5 orang (11,2%) menyatakan bahwa mereka tidak setuju tentang penghasilan yang sudah diterima dapat memenuhi kebutuhan hidup mereka. Dari data di atas dapat dilihat bahwa ada sebagian responden yang ragu- ragu bahkan tidak setuju bahwa premi yang merupakan penghasilan mereka sudah memenuhi kebutuhan mereka. Hal ini dikarenakan bahwa setiap kebutuhan hidup karyawan setiap bulan berbeda- beda jadi premi yang mereka dapatkan pada satu bulan tertentu belum tentu bisa memenuhi kebutuhannya, sehingga karyawan akan lebih termotivasi untuk kerja lebih giat untuk mendapatkan premi yang lebih besar lagi di bulan berikutnya.
. 4.2.2.1.5 Distribusi Jawaban Responden tentang Premi (Berupa Uang yang Diberikan Sudah Dapat Memenuhi Kebutuhan Hidup Sehari- hari.
kebutuhan hidup sehari- hari, data selengkapnya terlihat pada tabel diberikut ini:
Tabel 4.9
Distribusi Jawaban Responden tentang Premi (Berupa Uang) yang Diberikan Sudah Dapat Memenuhi Kebutuhan Hidup Sehari- hari.
NO Karakteristik Frekuensi Persentasi (%)
1 Sangat setuju - -
Sumber Kuesioner Penelitian, November 2015
Berdasarkan tabel 4.9 dapat dilihat bahwa terdapat 35 orang (77,8%) menyatakan bahwa mereka setuju mengenai premi (berupa uang) yang diberikan sudah dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari- hari, 5 orang (11,1%) menyatakan bahwa mereka ragu-ragu, 3 orang (6,7%) menyatakan bahwa mereka tidak setuju dan terdapat 2 orang (4,4%) menjawab sangat tidak setuju bahwa besarnya premi (berupa uang) yang diberikan sudah dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari- hari. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa premi (berupa uang) yang diberikan perusahaan berdasarkan hasil kinerja karyawan sudah memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari- hari.
. 4.2.2.1.6 Distribusi Jawaban Responden tentang Standar Kematangan Buah merupakan Acuan Prestasi Kinerja Pemanen dalam Mendapatkan Premi.
Tabel 4.10
Distribusi Jawaban Responden tentang Standar Kematangan Buah merupakan Acuan Prestasi Kinerja Pemanen dalam Mendapatkan Premi.
NO Karakteristik Frekuensi Persentasi (%)
1 Sangat setuju 6 13,3
Sumber Kuesioner Penelitian, November 2015
4.2.2.1.7 Distribusi Jawaban Responden tentang Premi (Berupa Uang) Diperoleh Pekerja apabila telah Melampaui Batas Ketentuan yang Ditetapkan Pengusaha/Perusahaan.
Mayoritas responden menyatakan bahwa mereka setuju tentang premi (berupa uang) yang diperoleh pekerja apabila telah melampaui batas ketentuan yang ditetapkan pengusaha/perusahaan, data selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.11
Distribusi Jawaban Responden tentang Premi (Berupa Uang) Diperoleh Pekerja apabila telah Melampaui Batas Ketentuan yang Ditetapkan
Pengusaha/Perusahaan.
NO Karakteristik Frekuensi Persentasi (%)
1 Sangat setuju 10 22,2
Sumber Kuesioner Penelitian, November 2015
4.2.2.1.8 Distribusi Jawaban Responden tentang Perusahaan Memberikan Besarnya Premi berdasarkan Jumlah Borong Janjang (TBS), Tarif Siap Borong, Tarif lebih Borong, dan Tarif Sanksi/Denda.
Mayoritas responden menyatakan bahwa mereka setuju megenai perusahaan memberikan besarnya premi berdasarkan jumlah borong janjang (TBS), tarif siap borong, tarif lebih borong, dan tarif sanksi/denda, data selengkapnya terlihat pada tabel 4.12 berikut ini:
Tabel 4.12
Distribusi Jawaban Responden tentang Perusahaan Memberikan Besarnya Premi berdasarkan Jumlah Borong Janjang (TBS), Tarif Siap
Borong, Tarif Lebih Borong dan Tarif Sanksi/Denda.
NO Karakteristik Frekuensi Persentasi (%)
1 Sangat setuju 2 4,4
Sumber Kuesioner Penelitian, November 2015
4.2.2.1.9 Distribusi Jawaban Responden tentang Pekerja sangat Mengharapkan dalam Pemberian Premi ada Ketentuan Umum yang Adil dari Borong Janjang (TBS), Tarif Siap Borong, Tarif Lebih Borong, dan Tarif Sanksi/Denda
Mayoritas responden menyatakan bahwa mereka sangat setuju tentang pekerja sangat mengharapkan dalam pemberian premi ada ketentuan umum yang adil dari borong janjang (TBS), tarif siap borong, tarif lebih borong, dan tarif sanksi/denda, data selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.13
Distribusi Jawaban Responden tentang Distribusi Jawaban Responden tentang Pekerja sangat Mengharapkan dalam Pemberian Premi Ada Ketentuan Umum yang Adil dari Borong Janjang (TBS), Tarif Siap Borong,
Tarif Lebih Borong dan Tarif Sanksi/Denda.
NO Karakteristik Frekuensi Persentasi (%)
1 Sangat setuju 45 100
Sumber Kuesioner Penelitian, November 2015
akan menjadi standar untuk setiap unit kebun yang ada di PTPN III, sehingga mereka dapat bekerja dengan lebih baik.
4.2.2.1.10 Distribusi Jawaban Responden tentang Ketika Saya Melakukan Tindakan- Tindakan yang Tidak Memenuhi Peraturan atau Melanggar Salah Satu Peraturan Panen Buah Harus Didenda dan Mengurangi Premi yang Sudah Diperoleh.
Mayoritas responden menyatakan setuju tentang ketika saya melakukan tindakan-tindakan yang tidak memenuhi peraturan atau melanggar salah satu peraturan panen buah harus didenda dan mengurangi premi yang sudah diperoleh, data selengkapnya terlihat pada tabel 4.14 di bawah ini:
Tabel 4.14
Distribusi Jawaban Responden tentang Ketika Saya Melakukan Tindakan-Tindakan yang Tidak Memenuhi Peraturan atau Melanggar Salah
Satu Peraturan Panen Buah Harus Didenda dan Mengurangi Premi yang Sudah Diperoleh.
NO Karakteristik Frekuensi Persentasi (%)
1 Sangat setuju - -
Sumber Kuesioner Penelitian, November 2015
harus didenda dan mengurangi premi yang sudah diperoleh. Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa premi yang diperoleh karyawan akan berkurang jika mereka melanggar peraturan panen yang telah ditetapkan perusahaan, sehingga hal ini bisa memicu karyawan dapat berhati- hati dalam pekerjaannya.
4.2.2.1.11 Distribusi Jawaban Responden tentang Perusahaan Memberikan Premi (Berupa Uang) untuk Meningkatkan Motivasi Saya dalam Bekerja.
Mayoritas responden menyatakan sangat setuju tentang perusahaan memberikan premi (berupa uang) untuk meningkatkan motivasi saya dalam bekerja, data selengkapnya terlihat pada tabel 4.15 berikut ini:
Tabel 4.15
Distribusi Jawaban Responden mengenai Perusahaan Memberikan Premi (Berupa Uang) untuk Meningkatkan Motivasi Saya dalam Bekerja.
NO Karakteristik Frekuensi Persentasi (%)
1 Sangat setuju 38 84,5
Sumber Kuesioner Penelitian, November 2015
4.2.2.1.12 Distribusi Jawaban Responden tentang Perusahaan Memberikan Pendidikan dan Pelatihan Mengenai Teknik Pemanenan yang Terstandar untuk Meperkecil Terjadinya Sanksi atau Denda.
Mayoritas responden menyatakan sangat setuju tentang perusahaan memberikan pendidikan dan pelatihan mengenai teknik pemanenan yang terstandar untuk meperkecil terjadinya sanksi atau denda, data selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.16 di bawah ini:
Tabel 4.16
Distribusi Jawaban Responden tentang Perusahaan Memberikan Pendidikan dan Pelatihan Mengenai Teknik Pemanenan yang Terstandar
untuk Meperkecil Terjadinya Sanksi atau Denda.
NO Karakteristik Frekuensi Persentasi (%)
1 Sangat setuju 39 86,7
Sumber Kuesioner Penelitian, November 2015
karyawan lebih baik sehingga dapat memperkecil terjadinya sanksi atau denda yang dapat menguranggi premi yang diperoleh.
4.2.2.1.13 Distribusi Jawaban Responden tentang Pekerja Mengharapkan Perusahaan Memberikan Suatu Tanda Jasa (Medali/ Piagam Penghargaan) kepada Pekerja yang Memiliki Kinerja Terbaik.
Mayoritas responden menyatakan bahwa mereka sangat setuju tentang pekerja mengharapkan perusahaan memberikan suatu tanda jasa (medali/ piagam penghargaan) kepada pekerja yang memiliki kinerja terbaik. Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.17 berikut ini:
Tabel 4.17
Distribusi Jawaban Responden Pekerja Mengharapkan Perusahaan Memberikan Suatu Tanda Jasa (Medali/ Piagam Penghargaan) kepada
Pekerja yang Memiliki Kinerja Terbaik.
NO Karakteristik Frekuensi Persentasi (%)
1 Sangat setuju 45 100
Sumber Kuesioner Penelitian, November 2015
terpacu untuk berusaha menjadi karyawan yang terbaik untuk periode berikutnya.
4.2.2.1.14 Distribusi Jawaban Responden tentang Pekerja yang Berprestasi dalam Kinerjanya akan Mendapatkan Premi yang Besar.
Mayoritas responden menyatakan ragu-ragu tentang pekerja yang berprestasi dalam kinerjanya akan mendapatkan premi yang besar, data selengkapnya terlihat pada tabel 4.18 berikut ini:
Tabel 4.18
Distribusi Jawaban Responden tentang Pekerja yang Berprestasi dalam Kinerjanya akan Mendapatkan Premi yang Besar.
NO Karakteristik Frekuensi Persentasi (%)
1 Sangat setuju - -
Sumber Kuesioner Penelitian, November 2015
4.2.2.2 Variabel Kinerja Karyawan sebagai Variabel Bebas (Y)
Untuk mengetahui kinerja karyawan pada PTPNIII Kebun Rambutan, dapat diukur dengan indikator yang telah ditetapkan pada bab I sebelumnya, dimana kinerja karyawan 14 pertanyaan, setaip pertanyaan diberi alternatif jawaban yaitu a, b, c, d, dan e. Berikut disajikan data jawaban responden terhadap keseluruhan pertanyaan mengenai kinerja karyawan berdasarkan kuesioner yang telah disebarkan.
4.2.2.2.1 Distribusi Jawaban Responden tentang Penyelesian Pekerjaan dengan Tepat Waktu
Menurut jawaban responden mengenai penyelesaian pekerjaan dengan tepat waktu dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.19
Distribusi Jawaban Responden tentang Penyelesaian Pekerjaan dengan Tepat Waktu.
NO Karakteristik Frekuensi Persentasi (%)
1 Sangat cepat - -
Sumber Kuesioner Penelitian, November 2015
selesai sesuai dengan target yang ingin dicapai. Terlihat jelas bahwa karyawan PTPN III (Persero) mengetahui bagaimana cara menyelesaikan pekerjaan mereka denagan cepat untuk mendapatkan premi yang besar.
4.2.2.2.2 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Waktu yang Tersedia untuk Melakukan Pekerjaan Sehari-harinya.
Menurut jawaban responden mengenai waktu yang tersedia untuk melakukan pekerjaan sehari-harinya adalah seimbang, data selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.20
Distribusi Jawaban Responden tentang Waktu yang Tersedia untuk Melakukan Pekerjaan Sehari-harinya
NO Karakteristik Frekuensi Persentasi (%)
1 Sangat Seimbang 1 2,2
Sumber Kuesioner Penelitian, November 2015
dalam melakukan pekerjaan pemanenan dikebun karyawan akan diberikan bonus atau premi panen yang besar jika target perusahaan tercapai sesuai waktu yang ditentukan.
4.2.2.2.3 Distribusi Jawaban Responden tentang Kemampuan Mencapai Sasaran Kerja yang Telah Ditetapkan oleh Perusahaan
Mayoritas responden menyatakan bahwa sasaran kerja yang ditetapkan oleh perusahaan sesuai sasaran, data selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.21
Distribusi Jawaban Responden tentang Kemampuan Mencapai Sasaran Kerja yang Telah Ditetapkan oleh Perusahaan
NO Karakteristik Frekuensi Persentasi (%)
1 Melebihi Sasaran 10 22,2
Sumber Kuesioner Penelitian, November 2015
dikenal dengan premi panen, jika mereka bekerja ekstra melebihi target sasaran perusahaan.
4.2.2.2.4 Distribusi Jawaban Responden tentang Bidang Pekerjaan yang Dibebankan Terhadap Karyawan.
Mayoritas responden menyatakan bahwa mereka senang terhadap pekerjaan yang dibebankan, data selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikuti:
Tabel 4.22
Distribusi Jawaban Responden tentang Bidang Pekerjaan yang Dibebankan terhadap Karyawan
NO Karakteristik Frekuensi Persentasi (%)
1 Sangat Senang - -
Sumber Kuesioner Penelitian, November 2015
4.2.2.2.5 Distribusi Jawaban Responden tentang Kepahaman Karyawan terhadap Tugas atau Bidang Kerja yang Harus Dikerjakan. Mayoritas responden menyatakan bahwa sebagian mereka paham tugas atau bidang kerja yang harus dikerjakan, data selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.23
Distribusi Jawaban Responden tentang Kepahaman Karyawan terhadap Tugas atau Bidang Kerja yang Harus Dikerjakan. NO Karakteristik Frekuensi Persentasi (%)
1 Sudah secara keseluruhan 43 95,6
Sumber Kuesioner Penelitian, November 2015
4.2.2.2.6 Distribusi Jawaban Responden mengenai Bekerja Keras dalam Melakukan Pekerjaan agar Hasilnya Lebih Baik.
Mayoritas responden menyatakan bahwa mereka selalu bekerja keras dalam melakukan pekerjaan agar hasilnya lebih baik, data selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.24
Distribusi Jawaban Responden Mengenai Bekerja Keras dalam Melakukan Pekerjaan Agar Hasilnya Lebih Baik
NO Karakteristik Frekuensi Persentasi (%)
1 Selalu 33 73,3
Sumber Kuesioner Penelitian, November 2015
Berdasarkan tabel 4.24 dapat dilihat bahwa jawaban responden tentang bekerja keras dalam melakukan pekerjaan agar hasilnya lebih baik terdapat 33 orang (73,3%)yang menyatakan selalu bekerja keras, kemudian 9 orang (20%) yang menjawab sering dan 3 orang (6,7%) yang menjawab kadang- kadang. Hal ini menunjukkan karyawan PTPN III kebun rambutan memiliki motivasi kerja yang tinggi untuk meningkatkan hasil panen yang lebih baik. Hal ini dikarenaka perusahaan memberikan premi yang besar jika hasil kerja karyawan juga baik. Sehingga ini memicu karyawan selalu bekerja keras dalam melakukan pekerjaannya agar hasilnya lebih baik lagi.
4.2.2.2.7 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Tugas-tugas Praktis Jabatan Karyawan.
Tabel 4.25
Distribusi Jawaban Responden Mengenai Tugas-tugas Praktis Jabatan Karyawan
NO Karakteristik Frekuensi Persentasi (%)
1 Sangat menguasai 33 73,3
Sumber Kuesioner Penelitian, November 2015
Berdasarkan tabel 4.25 dapat dilihat bahwa terdapat 33 orang (73,3%) yang menjawab sangat menguasai, kemudian 9 orang (20%) yang menjawab menguasai dan 3 orang (6,7%) yang menjawab cukup menguasai tugas-tugas praktis jabatan karyawan. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa karyawan mayoritas menjawab mereka menguasai tentang tugas yang mereka kerjakan sesuai dengan jabatannya. Misalnya seorang pemanen yang menguasai apa yang harus dilakukannya pada saat proses pemanenan sesuai dengan jabatanya sebagai seorang pemanen. Premi yang akan diberikan perusahaan kepada karyawan mengacu pada hasil panen karyawan. Sehingga karyawan harus mengusai dengan baik tugas-tugas praktis dari jabatannya, jika ingin mendapatkan premi yang besar.
4.2.2.2.8 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Keahlian dan Keterampilan yang Dimiliki.
Tabel 4.26
Distribusi Jawaban Responden Mengenai Keahlian dan Keterampilan yang Dimiliki
NO Karakteristik Frekuensi Persentasi (%)
1 Sangat sesuai 7 15,6
2 Sesuai 33 73,3
3 Cukup sesuai - -
4 Kurang sesuai 5 11,1
5 Tidak sesuai - -
JUMLAH 45 100
Sumber Kuesioner Penelitian, November 2015
Berdasarkan tabel 4.26 dapat dilihat bahwa jawaban responden tentang keahlian dan keterampilan yang dimiliki terdapat7orang (15,6%) adalah sangat sesuai, 33 orang (73,3%) yang menjawab dan 5 orang (11,1%) yang menjawab kurang sesuai tentang keahlian dan keterampilan yang dimiliki. Dari data ini terlihat bahwa perusahaan PTPN III merekrut karyawan yang sudah memiliki keahlian di bidang perkebunan khususnya pemanenan. Sehingga dalam melakukan pemanenan mereka sudah ahli dalam mencegah hal- hal yang dapat menghambat tercapainya target perusahaan, yang akan berakibat juga terhadap premi yng mereka dapatkan.
4.2.2.2.9 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Mangkir (Tidak Masuk Kerja tanpa Alasan yang Sah)
Tabel 4.27
Distribusi Jawaban Responden Mengenai Mangkir (Tidak Masuk Kerja Tanpa Alasan Yang Sah)
NO Karakteristik Frekuensi Persentasi (%)
1 Tidak pernah 31 68,9
2 Jarang (1 hari) 13 28,9
3 Cukup sering (2-5 hari) 1 2,2
4 Sering (6-10 hari) - -
5 Selalu (> 10 hari) - -
JUMLAH 45 100
Sumber Kuesioner Penelitian, November 2015
Berdasarkan tabel 4.27 dapat dilihat bahwa jawaban responden tentang mangkir (tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah) terdapat 31 orang (68,9%) menyatakan tidak pernah, 13 orang (28,9%) yang menjawab jarang, dan 1orang (2,2%) menjawab cukup sering. Hasil ini menunjukkan bahwa karyawan PTPN III kebun rambutan mayoritas tidak pernah mangkir (tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah). Hal ini dikarenakan mereka mengetahui bahwa kehadiran merupakan salah satu faktor yang akan menjadi penilaian dari hasil kerja mereka dan dapat mengurangi premi yang diperoleh.
4.2.2.2.10 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Terlambat Datang Kerja tanpa Alasan yang Sah Selama Setahun.
Tabel 4.28
Distribusi Jawaban Responden Mengenai Terlambat Datang Kerja Tanpa Alasan yang Sah Selama Setahun
NO Karakteristik Frekuensi Persentasi (%)
1 Tidak pernah 10 22,2
2 Jarang (1 hari) 34 75,6
3 Cukup sering (2-5 hari) 1 2,2
4 Sering (6-10 hari) - -
5 Selalu (> 10 hari) - -
JUMLAH 45 100
Sumber Kuesioner Penelitian, November 2015
Berdasarkan tabel 4.28 dapat dilihat bahwa jawaban responden tentang terlambat datang kerja tanpa alasan yang sah selama setahun terdapat 10 orang (22,2%) menyatakan tidak pernah, 34 orang (75,5%) yang menjawab jarang, dan 1orang (2,2%) menjawab cukup sering. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan PTPN III memiliki displin waktu yang baik dalam bekerja. Karena terlihat hanya mayoritas karyawan yang terlambat hanya 1 hari saja. Hal ini karena karyawan mengerti bahwa jika mereka terlambat akan mengurangi penilaian prestasi kerja mereka dan selain itu juga ada dengan sanksi yang yang akan menguranggi premi yang diperoleh.
4.2.2.2.11 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Pulang Kerja Tanpa Alasan yang Sah Selama Setahun.
Tabel 4.29
Distribusi Jawaban Responden Mengenai Pulang Kerja Tanpa Alasan yang Sah Selama Setahun
NO Karakteristik Frekuensi Persentasi (%)
1 Tidak pernah 8 17,8
Sumber Kuesioner Penelitian, November 2015
Berdasarkan tabel 4.29 dapat dilihat bahwa jawaban responden tentang pulang kerja tanpa alasan yang sah selama setahun terdapat 8 orang (17,8%) menyatakan tidak pernah, 36orang (80%) yang menjawab jarang, dan 1orang (2,2%) menjawab cukup sering. Data ini menunjukkan bahwa karyawan PTPN III kebun rambutan disiplin dalam waktu bekerja, karena terlihat bahwa ada sebanyak 36 responden dari total responden 45 orang yang menyatakan mereka hanya sekali saja atau jarang pulang kerja tanpa alasan yang sah sebelum waktu bekeja berahkhir. Hal ini juga dikarenakan mereka mengetahui bahwa setiap adanya sanksi atau denda pengurangan premi yang diberikan kepada karyawan jika mereka pulang kerja tanpa alasan yang sah pada saat jam kerja berlangsung.
4.2.2.2.12 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Menghadiri/ Mengikuti Kegiatan Aturan Kedinasan seperti Upacara, Senam Pagi
Tabel 4.30
Distribusi Jawaban Responden Mengenai Menghadiri/ Mengikuti Kegiatan Aturan Kedinasan seperti Upacara, Senam Pagi NO Karakteristik Frekuensi Persentasi (%)
1 Selalu 37 82,2
Sumber Kuesioner Penelitian, November 2015
Berdasarkan tabel 4.30 dapat dilihat bahwa jawaban responden tentang menghadiri/ mengikuti kegiatan aturan kedinasan seperti upacara, senam pagi terdapat 37 orang (82,2%) menyatakan selalu menghadiri/ mengikuti kegiatan aturan kedinasan seperti upacara, senam pagi, 7orang (15,2%) yang menjawab sering, dan 1orang (2,2%) menjawab kadang- kadang. Hal ni menunjukkan bahwa karyawan PTPN III selalu ikut serta di dalam kegiaan yang perusahaan rencanakan, seperti upacara yang memang sudah rutin di laksanakan setiap hari senin, kemudian senam pagi yang dilaksanakan guna menigkatkan kebugaran dan stamina karyawan agar kinerjanya leih baik dalam menghasilkan buah panen yang berkualitas, sehingga target perusahaan tercapai dan karyawan mendapatkan premi yang besar.
4.3 Analisis Data
4.3.1 Klasifikasi Variabel Premi (variabel X)
Variabel X(variabel bebas) dalam penelitian ini adalah premi, setelah menganalisa data yang didapat dari penelitian maka diperoleh skor tertinggi adalah 60, dan skor terendah adalah 51. Maka untuk menetukan jarak interval variabel X adalah sebagai berikut :
−
= = ,
Interval tersebut dapat digunakan untuk menyusun kategori sebagai berikut: a. Skor untuk kategori tertinggi = 58,6 – 60,4 dibuthkan pengkategorian jawaban mengenai responden mengenai premi sebagaiman yang terdapat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.31
Distribusi Jawaban Responden untuk Variabel X
Nilai Jawaban Karakteristik Frekuensi Persentasi (%)
58,6 – 60,4 Sangat tinggi 15 33,3
Sumber Kuesioner Penelitian, November 2015
orang (13,3%), untuk kategori rendah tidak ditemukan pada penelkitian ini, dan untuk kategori sangat rendah hanya terdapat 2 orang (4,5%). Dari jawaban responden mayoritas menyetujui bahwa premi pada PTPN III Kebun Rambutan termasuk pada kategori tinggi. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa premi (imbalan lebih) pada PTPN III Kebun Rambutan yang diberikan kepada karyawan sebagai upah terhadap kinerja karyawan mereka sudah baik.
4.3.2 Klasifikasi Variabel Kinerja Karyawan (Variabel Y)
Variabel Y(variabel terikat) dalam penelitian ini adalah kinerja karyawan, setelah menganalisa data yang didapat dari penelitian maka diperoleh skor tertinggi adalah 54 dan skor terendah adalah 47, maka untuk menetukan jarak interval variabel Y sebagai berikut:
−
= = ,
Interval tersebut dapat digunakan untuk menyusun kategori sebagai berikut: a. Skor untuk kategori tertinggi = 53 – 54,4 dibutuhkan pengkategorian jawaban mengenai responden mengenai kinerja karyawan sebagaimana yang terdapat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.32
Distribusi Jawaban Responden untuk Variabel Y
Nilai Jawaban Karakteristik Frekuensi Persentasi (%)
53 – 54,4 Sangat tinggi 4 8,9
51,5 – 52,9 Tinggi 23 51,1
50 – 51,4 Sedang 15 33,3
48,5 – 49,9 Rendah 2 4,5
JUMLAH 45 100 Sumber Kuesioner Penelitian, November 2015
Berdasarkan tabel klasifikasi data (tabel 4.32) di atas diketahui jawaban responden berada pada kategori sangat tinggi adalah 4 orang (8,9%), untuk kategori tinggi terdapat 23 orang (51,1%), untuk kategori sedang sebanyak 15 orang (33,3%), untuk kategori rendah terdapat 2 orang (4,5%), dan untuk kategori sangat rendah hanya terdapat 1 orang (2,2%).
Dari hasil jawab responden pada tabel 4.32 dapat dilihat sebanyak 51,1% (mayoritas) responden menunjukkan bahwa kinerja karyawan PTPN III Kebun Rambutan termasuk kategori tinggi atau baik. Hal tersebut berkesinambungan dengan hal pemberiaan premi yang tinggi oleh PTPN III Kebun Rambutan.
4.3.3 Pengujian untuk Korelasi Produk Moment
Untuk mengetahui pengaruh variabel X (Premi) terhadap variabel Y (kinerja karyawan) dan pengujian hipotesis digunakan dasar statistik dengan rumus korelasi Produk Moment
� = � ∑ − ∑ ∑
√{� ∑ �− ∑ � }{� ∑ �− ∑ �
Berdasarkan data dari hasil penelitian yang diperoleh dari responden, maka diperoleh hasil sebagai berikut:
rxy =
√{ }{ }
rxy = √
rxy = .
rxy = 0,672
Dari perhitungan dengan menggunakan rumus korelasi produk moment, maka didapat hasil koefisien korelasi sebesar 0,672. Untuk menetukan signifikan antara pengaruh insentif terhadap produktifitas kerja karyawan pada PTPN III Kebun Rambutan, maka harus diperbandingkan koefisien produk moment dengan taraf 5% untuk n=45 diperoleh r tabel= 0,672. Ketentuannya bila r-hitung lebih kecil dari rtabel (rhitung<r-tabel), maka Ho diterima, Ha ditolah, tetapi sebaliknya bila r-hitung lebih besar dari r-tabel,(r-hitung>r-tabel), maka Ha diterima. Ternyata r-hitung lebih besar dari r-tabel (0,672>0,617). Dengan demikian koefisien korelasi 0,672 tersebut signifikan, maksudnya untuk sampel sebesar 45 orang dapat diterima, tetapi belum tentu diterima. Jadi ada pengaruh positif antara premi terhadap kinerja karyawan.