• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pengaruh Atribut Produk, Harga, Dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Produk Chicken Holic Pada Siswa I Smp Swasta Islam Terpadu Al-Musabbihin, Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Pengaruh Atribut Produk, Harga, Dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Produk Chicken Holic Pada Siswa I Smp Swasta Islam Terpadu Al-Musabbihin, Medan"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori 2.1.1 Definisi Pemasaran

Pemasaran sebagaimana diketahui adalah inti dari sebuah usaha. Tanpa pemasaran suatu perusahaan tentulah tidak akan berjalan. Namun masih banyak

kalangan yang kurang memahami defenisi pemasaran itu sendiri. Menurut Kotler

dan Armstrong (2012:6), “Pemasaran (marketing) sebagai proses dimana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan yang

kuat dengan pelanggan, dengan tujuan menangkap nilai dari pelanggan sebagai

imbalannya.”

Menurut Alma (2011:3), “Pemasaran adalah aktivitas yang memfasilitasi

dan memperlancar suatu hubungan pertukaran yang saling memuaskan melalui

penciptaan, pendistribusian, promosi dan penentuan harga dari barang, jasa, dan

ide”.

Berdasarkan definisi-definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa pemasaran

merupakan suatu kegiatan manusia untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan

melalui proses penciptaan, penawaran dan pertukaran (nilai) produk dengan yang

lain, dimana dalam pemasaran ini kegiatan bisnis dirancang untuk

mendistribusikan barang-barang dari produsen kepada konsumen untuk mencapai

(2)

2.2 Definisi Variabel Penelitian 2.2.1 Atribut Produk

Menurut Tjiptono (2010:103), “Atribut produk adalah unsur-unsur produk

yang dipandang penting oleh konsumen dan dasar pengambilan keputusan

pembelian”. Sedangkan Kotler dan Armstrong (2012:272) berpendapat, “Atribut

produk adalah pengembangan suatu produk atau jasa melibatkan manfaat yang

akan ditawarkan produk atau jasa tersebut”.

Lovelock dan Wright (2011:69) mendefinisikan atribut produk sebagai berikut: “Atribut produk adalah semua fitur (baik yang berwujud maupun tidak

berwujud) suatu barang atau jasa yang dapat dinilai pelanggan.”

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa atribut produk merupakan

unsur-unsur dari produk, yang dipandang penting oleh konsumen serta dijadikan

bahan pertimbangan konsumen dalam pengambilan keputusan dalam pembelian.

2.2.1.1 Unsur-Unsur Atribut Produk

Menurut Kotler dan Amstong (2012:99) mengelompokan atribut produk

kepada tiga unsur penting, yaitu kualitas produk (product quality), fitur produk (product features), dan desain produk (Product design).

1. Kualitas produk (Produk quality)

Kualitas produk menunjukan kemampuan suatu produk untuk melakukan

fungsi-fungsinya. Kemampuan itu meliputi daya tahan, kehandalan, ketelitian

yang dihasilkan, kemudahan dioperasikan dan diperbaiki, dan atribut lain yang

berharga pada produk secara keseluruhan. Agar dapat bersaing di pasar secara

berhasil produk harus memiliki mutu yang superior dibandingkan dengan

(3)

2. Fitur Produk (Product features)

Fitur produk merupakan sarana kompetitif untuk membedakan produk satu

dengan produk-produk pesaing. Fitur produk adalah alat untuk bersaing yang

membedakan produk suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Fitur produk

identik dengan sifat dan sesuatu yang unik, khas dan istimewa yang tidak dimiliki

oleh produk lainnya.

3. Desain produk (product design)

Desain memiliki konsep yang lebih luas daripada gaya (style), desain selain

mempertimbangkan faktor penampilan, juga untuk bertujuan memperbaiki kinerja

produk, mengurangi biaya produksi, dan menambah keunggulan bersaing. Desain

atau rancangan adalah totalitas keistimewaan yang mempengaruhi penampilan

fungsi produk dari segi kebutuhan pelanggan.

2.2.1.2 Indikator Atribut Produk

Menurut Kotler dan Amstrong (2008:272), Indikator Atribut Produk,

yaitu:

a. Kualitas Produk : Rasa Makanan, Daya Tahan produk.

b. Fitur Produk : Pilihan menu produk, Pilihan rasa produk, Merek produk,

Label produk.

c. Gaya & Desain produk : Tampilan/desain kemasan produk, Tampilan

sajian makanan.

2.2.2 Harga

Menurut Swasta (2009), harga merupakan sejumlah uang (ditambah

beberapa barang kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah

(4)

Harga (price) adalah jumlah semua nilai yang diberikan oleh pelanggan

untuk mendapatkan keuntungan dari memiliki atau menggunakan suatu produk

atau jasa (Kolter, 2008:345).

Dari definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa harga merupakan sejumlah

uang yang harus dikeluarkan oleh konsumen sebagai alat ganti atau tukar untuk

mendapatkan sejumlah barang atau manfaat serta pelayanan dari produk atau jasa

yang akan didapat oleh konsumen tersebut. Harga juga dapat dikatakan sebagai

penentu nilai suatu produk atau jasa

2.2.2.1 Sasaran Penetapan Harga 1. Berorientasi pada laba :

a. untuk mencapai target laba investasi laba penjualan bersih.

b. untuk memaksimalkan laba.

2. Berorientasi pada penjualan :

a. untuk meningkatkan penjualan.

b. untuk mempertahankan atau meningkatkan bagian pasar dan penjualan.

3. Berorientasi pada status quo :

a. untuk menstabilkan laba.

b. untuk menangkal persaingan.

2.2.2.2 Tujuan Penetapan Harga :

a. Profit maximalization pricing (maksimalisasi keuntungan), yaitu untuk mencapai maksimalisasi keuntungan.

b. Market share pricing (penetapan harga untuk merebut pangsa pasar),

(5)

c. Market skimming pricing, jika ada sekelompok pembeli yang bersedia

membayar dengan harga yang tinggi terhadap produk yang ditawarkan maka

perusahaan akan menetapkan harga yang tinggi walaupun kemudian harga

tersebut akan turun.

d. Current Revenue pricing (penetapan laba untuk pendapatan maksimal), penetapan harga yang tinggi untuk memperoleh revenue yang cukup agar

uang Kas cepat kembali.

e. Target profit pricing (penetapan harga untuk sasaran), harga berdasarkan target penjualan dalam periode tertentu.

f. Promotional pricing (penetapan harga untuk promosi), penetapan harga untuk suatu produk dengan maksud untuk mendorong penjualan

produk-produk lain.

2.2.2.3Indikator Harga

Indikator yang mencirikan harga menurut Kotler (2008:345) yaitu:

1.Keterjangkauan harga.

2.Kesesuaian harga dengan kualitas produk.

3.Daya saing harga.

4.Kesesuaian harga dengan manfaat produksi.

5.Harga dapat mempengaruhi konsumen dalam mengambil keputusan.

2.2.3 Citra Merek

Menurut Kotler dan Armstrong (2008:275), merek adalah nama, istilah,

tanda, lambang atau desain, atau kombinasi dari semua ini yang memperlihatkan

identitas produk atau jasa dari satu penjual atau sekelompok penjual dan

(6)

Ginting (2011:99), merek adalah suatu nama, istilah, tanda, simbol, desain

atau kombinasi daripadanya untuk menandai produk atau jasa dari satu penjual

atau kelompok penjual dan untuk membedakannya dari pesaing.

Pengertian Citra Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990:667), citra

adalah pemahaman kesan yang timbul karena pemahaman akan suatu kenyataan.

Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa citra merek merupakan

nama, istilah, simbol, tanda, dan desain yang digunakan oleh perusahaan sebagai

kesan untuk membedakan produk dengan para pesaing.

2.2.3.1 Manfaat Citra Merek

Menurut Sunyoto (2012:103), menjelaskan bahwa pemberian nama merek

atas suatu produk menjadi sangat penting dan mempunyai manfaat, antara lain:

1.Bagi Konsumen

Manfaat nama merek suatu produk bagi konsumen di antaranya:

a. Mempermudah konsumen meneliti produk atau jasa. Untuk merek-merek

produk yang sudah terkenal dan mapan, konsumen seolah sudah menjadi

percaya, terutama dari segi kualitas produk.

b. Membantu konsumen atau pembeli dalam memperoleh kualitas barang

yang sama, jika mereka membeli ulang serta dalam harga.

2.Bagi Penjual

Manfaat nama merek suatu produk bagi penjual di antaranya:

a. Nama merek memudahkan penjualan untuk mengolah pesanan-pesanan dan

menekan permasalahan.

b. Merek juga akan membantu penjual mengawasi pasar mereka karena

(7)

2.2.3.2 Karakteristik Merek

Menurut Sunyoto (2012:110), beberapa karakteristik suatu merek yang

baik, yaitu:

1.Mudah dibaca, diucapkan dan diingat.

2.Singkat dan sederhana.

3.Mempunyai ciri khas tersendiri dan disenangi oleh konsumen.

4.Merek harus menggambarkan kualitas, prestise, produk dan sebagainya.

5.Bisa diadaptasi oleh produk-produk baru yang mungkin ditambahkan di lini

produk.

6.Merek harus dapat didaftarkan dan mempunyai perlindungan hukum.

2.2.3.3 Indikator Citra Merek

Indikator yang mencirikan citra merek yang digunakan dalam penelitian

ini, yaitu (Ferrinadewi : 2008) :

a.Terpercaya,

b.Merek mempertinggi citra diri penggunanya,

c.Memiliki perbedaan dari merek yang lain.

2.2.4 Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian adalah keputusan konsumen mengenai preferensi atas

merek-merek yang ada di dalam kumpulan pilihan (Kotler dan Keler, 2009:240).

Menurut Hartiningtyas dan Assegaf (2012:25), keputusan pembelian adalah

semua pilihan yang mungkin untuk memecahkan persoalan itu dan menilai

pilihan-pilihan secara sistematis dan obyektif serta sasaran-sasarannya yang

(8)

Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa keputusan

pembelian merupakan tahap-tahap pengambilan keputusan dalam membeli

dimana konsumen terlibat secara langsung dalam memilih, mendapatkan dan

mempergunakan barang yang ditawarkan.

2.2.4.1 Proses Pengambilan Keputusan Pembelian

Gambar 2.1

Proses Keputusan Pembeli

Sumber: Kotler dan Amstrong, (2008:179)

1. Pengenalan Masalah

Proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenali masalah atau

kebutuhannya. Kebutuhan tersebut timbul dari rangsangan internal dan eksternal.

Sebagai contoh kebutuhan yang timbul dari rangsangan internal ; dalam

kebutuhan umum seseorang jika ia lapar maka ia akan timbul kebutuhan untuk

mengkonsumsi makanan. Kebutuhan yang timbul dari rangsangan eksternal ialah

jika seseorang melihat orang lain menggunakan ataupun mengkonsumsi produk

tertentu ada timbul rasa ingin menggunakan atau mengkonsumsi produk itu juga.

2. Pencarian Informasi

Konsumen yang terangsang kebutuhannya akan terdorong untuk mencari

informasi yang lebih banyak. Situasi pencarian informasi yang ringan dinamakan

penguatan perhatian. Dan pada tahap selanjutnya konsumen mungkin mulai aktif

mencari informasi baik melalui bahan bacaaan, telekomunikasi seluler antar

teman ataupun mengunjungi toko untuk mempelajari produk tertentu. Pengenalan

Masalah

Pencarian Informasi

Evaluasi Alternatif

Keputusan Pembelian

(9)

3. Evaluasi Alternatif

Merupakan tahap konsumen membentuk penilaian terhadap produk dengan

sangat sadar dan rasional. Konsumen menggunakan informasi untuk

mengevaluasi produk alternatif dalam sekelompok pilihan. Atribut yang diminati

oleh konsumen berbeda-beda tergantung jenis produknya.

4. Keputusan Pembelian

Tahap dimana konsumen melakukan pembelian berdasarkan keputusan yang

menyangkut jenis produk, merek, kualitas penjual, waktu pembelian, cara

pembayaran, dan tempat pembelian.

5. Perilaku Pasca Pembelian

Setelah pembelian konsumen mungkin mengalami ketidaksesuaian karena

memerhatikan fitur–fitur tertentu yang mengganggu atau mendengar hal-hal yang

menyenangkan tentang merek lain. Jika konsumen merasa puas, untuk

selanjutnya dia akan memperlihatkan peluang membeli yang lebih tinggi dalam

kesempatan berikutnya. Sedangkan konsumen yang tidak puas akan mencoba

mengurangi ketidakcocokannya dengan meninggalkan atau mengembalikan

produk.

2.2.4.2 Indikator Keputusan Pembelian

Indikator dari keputusan pembelian menurut Kotler dan Keller (2008:184):

a.Pengenalan Masalah : Kebutuhan, Rangsangan Internal, Rangsangan Eksternal.

b.Pencarian Informasi : Teman, Keluarga, Pengalaman.

c.Evaluasi Alternatif : Keyakinan, Pertimbangan.

d.Keputusan Pembelian : Keputusan Pembelian.

(10)

2.3 Penelitian Terdahulu

Ada beberapa penelitian terdahulu yang dapat dijadikan sebagai acuan

dalam penelitian ini, antara lain :

Tabel 2.1

Ringkasan Penelitian Terdahulu

No Peneliti

dan Tahun Judul Penelitian Variabel Metode Hasil Penelitian

1 Ahmad Jamur Tiram di Perusahaan Ailanifood Kota Malang, Jawa Timur.

Variable Independen : Atribut Produk.

Variabel Dependen : Keputusan Konsumen. yang signifikan terhadap keputusan konsumen dalam pembelian produk Abon Jamur Tiram di Perusahaan Ailanifood Malang, Jawa Timur.

2 Fransisca Paramitasa ri Musay (2015)

Pengaruh Brand

Image Terhadap

Keputusan Pembelian (Survei Pada Konsumen KFC Kawi Malang)

Variable Independen :

Brand Image

Variabel Dependen : Keputusan Pembelian.

Analisis Regresi Linier Berganda

Variabel Brand Image

berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan

pembelian KFC Kawi Malang. dan Citra Merek Terhadap Keputusan

Pembelian Produk Bakpia Willis di Kota Magelang, Semarang dan Jogjakarta.

Variabel Independen : Kualitas Produk,

Ada pengaruh positif dan signifikan antara kualitas produk dan citra merek terhadap

keputusan pembelian, tetapi berpengaruh negatif antara persepsi harga terhadap

(11)

Lanjutan Tabel 2.1

No Peneliti

dan Tahun Judul Penelitian Variabel Metode Hasil Penelitian

4 Kurnia

Variabel Independen : Harga,

Brand Image, Atribut

Produk.

Secara serentak variabel bebas yaitu Harga,

Brand Image, dan

Atribut Produk memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian Handphone atau Smartphone Samsung jenis Android pada Mahasiswa UNDIP.

Variable Independen : Harga, Kualitas Produk, Lokasi.

Variabel Dependen : Keputusan Pembelian

Analisis Regresi Liner Berganda

Ada pengaruh positif dan signifikan antara harga, kualitas produk, lokasi terhadap keputusan pembelian produk Bandeng Juwana Elrina, Semarang. The Celup Sosro dan 2 Tang (Survei Pada Pelanggan Teh Celup di Griya Pahlawan dan Giant Pasteur Bandung)

Variable Independen : Atribut Produk.

Variable Dependen : Keputusan Pembelian

Path Analysis

(12)

2.4 Kerangka Konseptual

Gambar 2.2 Kerangka Konseptual

Pengambilan keputusan merupakan suatu kegiatan individu yang secara

langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang yang

ditawarkan. Keputusan pembelian konsumen meliputi semua proses yang dilalui

konsumen dalam mengenali masalah, mencari solusi, mengevaluasi alternatif, dan

memilih di antara pilihan-pilihan pembelian mereka. Keputusan pembelian

(variabel Y) adalah pilihan akhir yang dilakukan oleh konsumen dalam memenuhi

keinginan atau kebutuhannya. Keputusan pembelian konsumen dapat dipengaruhi

dengan atribut produk, harga dan citra merek.

Atribut Produk (Variabel X1) merupakan sesuatu yang melekat pada suatu

produk. Atribut produk memegang peran yang sangat vital, karena atribut produk

merupakan salah satu faktor yang dijadikan bahan pertimbangan oleh konsumen

ketika akan membeli produk tersebut. Atribut produk bisa menjadi salah satu

faktor kepuasan konsumen akan produk tersebut. Dengan menguasai hal-hal

penting tentang atribut produk, akan menjadi peluang bagi pemasar untuk

menciptakan produk yang berkualitas sehingga konsumen dalam menentukan Atribut Produk

(X1)

Citra Merek (X3) Harga

(X2)

Keputusan Pembelian

(13)

keputusan pembelian merasa puas dengan produk yang menjadi pilihannya

tersebut.

Harga (Variabel X2) merupakan nilai pertukaran dari suatu produk atau

jasa. Jumlah yang mau dibayar oleh seorang pembeli untuk suatu barang atau

jasa. Hal ini dapat merupakan nilai yang diminta oleh seorang penjual untuk

barang yang ditawarkan untuk dijual. Harga adalah faktor utama dalam bersaing

untuk menjual barang industri maupun barang konsumsi karena, konsumen sangat

sensitif masalah harga. Harga yang sesuai dengan produk atau jasa tersebut maka

keputusan konsumen akan jatuh pada produk/jasa tersebut. Dengan kata lain,

harga suatu barang atau jasa merupakan penentu bagi permintaan pasarnya.

Citra Merek (Variabel X3) merupakan representasi dari keseluruhan

persepsi terhadap merek dan dibentuk dari informasi dan pengalaman masa lalu

terhadap merek itu. Citra terhadap merek berhubungan dengan sikap yangberupa

keyakinan dan preferensi terhadap suatu merek. Konsumen yang memiliki citra

yang positif terhadap suatu merek, akan lebih memungkinkan untuk melakukan

pembelian. Artinya ketika suatu produk memiliki citra yang baik maka konsumen

akan menyatakan tingkat kesukaannya terhadap suatu produk tersebut, konsumen

akan membelinya dan begitu pula sebaliknya. Menurut pernyatan-pernyataan

diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara atribut produk, harga,

(14)

2.5 Hipotesis

H1 : Atribut Produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

pembelian produk Chicken Holic pada Siswa/i SMP Swasta Islam Terpadu Al-Musabbihin, Medan.

H2 : Harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian

produk Chicken Holic pada siswa/i SMP Swasta Islam Terpadu Al-Musabbihin, Medan.

H3 : Citra merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

Gambar

Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu
Kerangka KonseptualGambar 2.2

Referensi

Dokumen terkait

At a minimum the management plan shall include: a) the objectives of forest management. c) how the objectives will be met, harvesting methods and silviculture. d) harvest plans

Kendala Guru DalamMeningkatkanHafalan Al- Qur’an Siswa MelaluiWafa di SDIT BinaInsanMuliaWlingiBlitar ... Guru MengatasiKendalaSiswaDalamMenghafalkan Al- Qur’an MelaluiWafa di

يه ةحورطأا ذه ي ثحبلا روح ( : 3 ) باطلا نآرقلا ظيفح نسح نأ نكم افو فيك دتباا ةسردما ي ؟راتيلب يج يليو ايلوم ناسنا ا يب ةلماكتما ةيماسإا ةيئا ( 9 ) تابقعلا يه ام

Oleh kerana Nabi dianggap manusia yang sempurna kerana adanya bimbingan wahyu maka, segala perbuatan, perlakuan dan pengakuan Nabi ini mestilah diikuti oleh semua

Metode Dekomposisi Adomian Laplace Untuk Solusi Persamaan Diferensial Nonlinear Koefisien Fungsi. Jurnal Matematika Murni

Suatu rangkaian listrik sederhana yang terdiri dari komponen aktif R, juga komponen pasif L dan C dirangkai secara seri pada gambar dengan menerapkan hukum

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat ALLAH SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyajikan tulisan tesis yang berjudul : Pengaruh

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan metode pembelajaranKooperatif Numbered Heads Together (NHT) tejadi suasana pembelajaran yang menyenangkan sehingga hasil