• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pengaruh Harga, Brand Image Dan Atribut Produk Terhadap Keputusan Pembelian Smartphone Samsung Jenis Android Pada Karyawan Telkomsel Regional Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Pengaruh Harga, Brand Image Dan Atribut Produk Terhadap Keputusan Pembelian Smartphone Samsung Jenis Android Pada Karyawan Telkomsel Regional Medan"

Copied!
82
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

ANALISIS PENGARUH HARGA, BRAND IMAGE DAN ATRIBUT PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN

SMARTPHONE SAMSUNG JENIS ANDROID PADA KARYAWAN TELKOMSEL

REGIONAL MEDAN

OLEH

MOH. FAHMI AZHARI 130521089

PROGRAM STUDI STRATA –I MANAJEMEN EKSTENSI DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

ABSTRAK

ANALISIS PENGARUH HARGA, BRAND IMAGE, ATRIBUT PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SMARTPHONE SAMSUNG JENIS

ANDROID PADA KARYAWAN TELKOMSEL REGIONAL MEDAN

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh harga, brand image, atribut produk terhadap keputusan pembelian smarphone Samsung jenis android pada karyawan telkomsel regional Medan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriptif, dan menggunakan metode analisi regresi linear berganda. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Populasi pada penelitian ini berjumlah 100 karyawan dengan teknik pengambilan sampel yaitu dengan menggunakan purposive sampling. Data diolah secara statistic dengan menggunakan alat bantu program SPSS for windows. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa harga, brand image, atribut produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian smartphone Samsung jenis android pada karyawan telkomsel regional Medan.

Kata Kunci : Harga, Brand Image, Atribut Produk dan Keputusan Pembelian

(3)

ANALYSIS OF EFFECT OF PRICE, BRAND IMAGE, PRODUCT ATTRIBUTES ON PURCHASE DECISION ON ANDROID SMARTPHONE SAMSUNG KIND OF

EMPLOYEES TELKOMSEL REGIONAL FIELD

This study was conducted to determine how much influence the price, brand image, product attributes against Samsung smartphone purchase decision on employees types

android regional Telkomsel Medan. The method used is descriptive analysis method, and using multiple linear regression analysis. The data used in this study are primary

and secondary data. The population in this research were 100 employees with sampling technique by using purposive sampling. The data were processed statistically by using SPSS for windows. Results from this study indicate that price, brand image, product attributes and significant positive effect on purchasing decisions

android smartphone Samsung types of employees of regional Telkomsel Medan.

Keywords: price, brand image, product attributes and Purchase Decision.

(4)

Bismillahirrahmanirrahim…

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas berkah, rahmat dan

karuniaNya yang telah memberikan pengetahuan, pengalaman, kekuatan, kesabaran

dan kesempatan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

Tujuan penulisan skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar

Sarjana Ekonomi dari Departemen Manajemen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Sumatera Utara.

Skripsi ini oleh Penulis diberi judul “ Analisis Pengaruh Harga, Brand Image,

Atribut Produk Terhadap Keputusan Pembelian Smartphone Samsung Jenis Android

Pada Karyawan Telkomsel Regional Medan”. Penulis telah banyak mendapatkan

bimbingan, nasehat dan motivasi dari berbagai pihak selama perkuliahan hingga

penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin

menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, SE., Mec, Ak., selaku Dekan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE., Msi., selaku Ketua Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Friska Sipayung, Msi., selaku Sekretaris Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak Liasta Ginting, SE, M.Si, selaku Dosen Pembimbing yang telah

berkenan meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, arahan dan saran

dalam proses penyusunan skripsi ini.

5. Ibu Dr. Arlina Nurbaity Lubis, SE, MBA selaku Dosen Pembaca Penilai yang

(5)

6. Seluruh Dosen, Staff dan Civitas Akademi di lingkungan Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Sumatera Utara, atas semua jasa yang telah diberikan

selama masa perkuliahan.

7. This graduation firstly I dedicated to The Best Parent in the world in my whole

life: H. Moh. Djafar Hasibuan and Hj. Siswani Akmal Halim, a very very

special thanks as has been The Greatest Mama Papa and has given me

everythings. I really love you both.

8. Dear my lovely brother & sister: Moh. Fachri and Fanny , thank you for all

prayers, love, jokes and passion that has been given to the Author.

9. Kepada teman-teman terbaik: Emir, Ijen, Tia, Qeny, Dany, Dessy, Male, Ivy,

Dipo, Melly, Gheby, Desy, Revina, Ary dan semua teman-teman Manajemen

Ekstensi 2013 yang tidak bisa disebut satu persatu, yang telah banyak

memberikan dukungan dan bantuan kepada penulis selama masa perkuliahan.

Skripsi ini masih sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis tetap

mengharapkan kritik, saran dan masukan yang berguna dalam penyempurnaan skripsi

ini. Akhir kata saya ucapkan terima kasih.

Medan, Desember 2015

Penulis

NIM. 130521089 Moh. Fahmi Azhari

(6)

Halaman

DAFTAR ISI ... ..i

DAFTAR TABEL ... iii

DAFTAR GAMBAR ... iv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar Belakang.. ... 1

1.2Perumusan Masalah ... 7

1.3Tujuan Penelitian ... 7

1.4Manfaat Penelitian ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9

2.1Harga ... 9

2.1.1Pengertian Harga ... 9

2.1.2 Faktor yang Dipertimbangkan Ketika Menetapkan Harga... 9

2.1.3 Faktor Internal Mempengaruhi Keputusan Penetapan Harga..9

2.1.4 Faktor Eksternal Mempengaruhi Keputusan Penetapan Harga ... 10

2.1.5 Tujuan Penetapan Harga ... 11

2.2 Merek ... 12

2.2.1 Manfaat Merek ... 14

2.2.2 Citra Merek ... 15

2.2.3 Merek dan Persepsi ... 16

2.2.4 Brand Image dan Strategi Pemasaran ... 17

2.3Atribut Produk ... 18

2.4Keputusan Pembelian ... 21

2.4.1 Proses Keputusan Pembelian ... 21

2.4.2 Jenis-Jenis Keputusan Pembelian ... 21

2.4.3 Proses Pengambilan Keputusan Konsumen ... 23

2.5 Penelitian Terdahulu ... 25

2.6 Kerangka Konseptual ... 26

2.7 Hipotesis ... 28

BAB III METODE PENELITIAN ... 29

3.1 Jenis Penelitian ... 29

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 29

3.3 Batasan Operasional ... 29

3.4 Definisi Operasional ... 30

3.5 Skala Pengukuran Variabel ... 32

3.6 Populasi dan Sampel ... 32

3.6.1Populasi ... 32

3.6.2 Sampel ... 33

3.7 Jenis Data Penelitian ... 33

(7)

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 34

3.9.1 Uji Validitas ... 34

3.9.2 Uji Reliabilitas ... 36

3.10Model Analisis Data ... 37

3.10.1 Model Analisis Deskriptif ... 37

3.10.2 Uji Asumsi Klasik ... 38

3.10.3 Metode Analisis Regresi Liner Berganda ... 39

3.11 Uji Hipotesis ... 40

3.11.1 Uji Signifikan Parsial (Uji-t) ... 40

3.11.2 Uji Signifikan Simultan (Uji-F) ... 40

3.11.3 Koefisien Determinasi (R2) ... 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 42

4.1 Hasil Penelitian ... 42

4.1.1 Analisis Deskriptif Responden ... 42

4.1.2 Analisis Deskriptif Variabel ... 43

4.2 Uji Asumsi Klasik ... 47

4.2.1 Uji Normalitas ... 47

4.2.2 Uji Heteroskedastisitas ... 50

4.2.3 Uji Multikolinearitas ... 52

4.3 Analisis Regresi Linier Berganda ... 53

4.4 Pengujian Hipotesis ... 56

4.4.1 Uji Signifikan Parsial (Uji t) ... 56

4.4.2 Uji Signifikan Secara Simultan (Uji f) ... 58

4.4.3 Identifikasi Koefisien Deteminan (R2) ... 60

4.5 Pembahasan ... 61

4.5.1 Hasil Analisis Deskriptif Responden ... 61

4.5.2 Hasil Analisis Deskriptif Variabel ... 62

4.5.3 Hasil Analisis Regresi dan Uji Hipotesis ... 64

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 67

5.1 Kesimpulan ... 67

5.2 Saran ... 68

DAFTAR PUSAKA ... 41 LAMPIRAN

(8)

No. Tabel Judul Halaman

Tabel 1.1 Data Penjualan Handphone atau Smartphone ... 2

Tabel 1.2 Market Share Handphone atau Smarthphone ... 3

Tabel 1.3 Data Pengguna Smartphone Pada Karyawan Telkomsel Regional Sumbagut ... 4

Tabel 2.1 Tabel Penelitian Terdahulu ... 25

Tabel 3.1 Variable Penelitian dan Definisi Operasional ... 31

Tabel 3.2 Instrument Skala Likert ... 32

Tabel 3.3 Hasil Pengujian Validitas ... 35

Tabel 3.4 Hasil Uji Reliabilitas ... 37

Tabel 4.1 Crosstab Umur dan Jenis Kelamin ... 42

Tabel 4.2 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Harga (X1) ... 43

Tabel 4.3 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Brand Image (X2) ... 44

Tabel 4.4 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Atribut Produk (X3) ... 45

Tabel 4.5 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Keputusan Pembelian (Y) ... 47

Tabel 4.8 One Sampel Kolmogorov-Smirnov Test ... 50

Tabel 4.9 Uji Glejser ... 52

Tabel 4.10 Hasil Uji Multikolinearitas ... 53

Tabel 4.11 Variabels Entered ... 54

Tabel 4.12 Hasil Regresi Linier Berganda ... 54

Tabel 4.13 Hasil (Uji t) ... 56

Tabel 4.14 Hasil (Uji f) ... 59

Tabel 4.15 Hasil (Uji R2) ... 60

(9)

DAFTAR GAMBAR

No.Gambar Judul Halaman

Gambar 2.1 Model Lima Tahap Proses Pembelian Konsumen ... 24

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual ... 28

Gambar 4.1 Histogram Pada Uji Normalitas ... 48

Gambar 4.2 Normal P-Plot of Regression Standardized Residual ... 49

(10)

ABSTRAK

ANALISIS PENGARUH HARGA, BRAND IMAGE, ATRIBUT PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SMARTPHONE SAMSUNG JENIS

ANDROID PADA KARYAWAN TELKOMSEL REGIONAL MEDAN

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh harga, brand image, atribut produk terhadap keputusan pembelian smarphone Samsung jenis android pada karyawan telkomsel regional Medan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriptif, dan menggunakan metode analisi regresi linear berganda. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Populasi pada penelitian ini berjumlah 100 karyawan dengan teknik pengambilan sampel yaitu dengan menggunakan purposive sampling. Data diolah secara statistic dengan menggunakan alat bantu program SPSS for windows. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa harga, brand image, atribut produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian smartphone Samsung jenis android pada karyawan telkomsel regional Medan.

Kata Kunci : Harga, Brand Image, Atribut Produk dan Keputusan Pembelian

(11)

ANALYSIS OF EFFECT OF PRICE, BRAND IMAGE, PRODUCT ATTRIBUTES ON PURCHASE DECISION ON ANDROID SMARTPHONE SAMSUNG KIND OF

EMPLOYEES TELKOMSEL REGIONAL FIELD

This study was conducted to determine how much influence the price, brand image, product attributes against Samsung smartphone purchase decision on employees types

android regional Telkomsel Medan. The method used is descriptive analysis method, and using multiple linear regression analysis. The data used in this study are primary

and secondary data. The population in this research were 100 employees with sampling technique by using purposive sampling. The data were processed statistically by using SPSS for windows. Results from this study indicate that price, brand image, product attributes and significant positive effect on purchasing decisions

android smartphone Samsung types of employees of regional Telkomsel Medan.

Keywords: price, brand image, product attributes and Purchase Decision.

(12)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam perkembangan dunia modern dan globalisasi saat ini suatu kebutuhan

akan komunikasi adalah hal yang sangat penting bagi setiap kalangan masyarakat.

Kebutuhan tersebut berdampak pada meningkatnya permintaan akan berbagai jenis

alat komunikasi yang mengakibatkan semakin banyaknya persaingan dalam dunia

bisnis dibidang telekomunikasi. Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya produsen

produk-produk alat komunikasi seperti handphone yang menawarkan berbagai jenis

produk baru dengan inovasi yang berbeda dari produk-produk sebelumnya, dimana

produk yang di hasilkan banyak memberikan kemudahan bagi para konsumen dalam

melakukan komunikasi. Dunia bisnis produk komunikasi berlomba-lomba supaya

dapat menarik minat para masyarakat dan memutuskan membeli serta menggunakan

produknya.

Kebutuhan akan alat komunikasi seperti telepon seluler handphone atau

smartphone sendiri selalu mengalami peningkatan dari tahun ketahun terutama untuk

jenis-jenis handphone atau smartphone dengan merek-merek tertentu. Hal ini

dikarenakan pola konsumsi konsumen pada saat ini yang selalu menginginkan sebuah

kemudahan dalam komunikasi yang dapat mendukung kegiatan mereka sehari-hari

baik dalam pekerjaan maupun hal yang lainnya. Oleh karena itu pilihan konsumen

untuk menggunakan handphone atau smartphone saat ini sangat tinggi seperti salah

(13)

terbukti berdasarkan lembaga riset Gartner penjualan handphone atau smartphone

yang mengalami peningkatan dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2014, salah

satunya handphone atau smartphone Samsung. Untuk melihat data penjualan

handphone atau smartphone dengan merek tertentu dengan lebih rinci dapat kita lihat

kita lihat pada tabel yang ada di bawah ini :

Tabel 1.1

Data Penjualan Handphone atau Smartphone

Company 2014 2013

(Units) (Units)

Samsung 307,597 299,795

Apple 191,426 150,786

Lenovo 81,416 57,424

Huawei 68,081 46,609

LG 57,661 46,432

Others 538,710 368,675

Sumber : Gartner (March 2015)

Dari tabel diatas menunjukan bahwa penjualan Samsung berada di posisi

pertama dengan mengalami kenaikan penjualan dan posisi kedua ditempati Apple dan

diikuti kenaikan penjualan dengan merek-merek handphone atau smartphone lainnya,

selain dilihat dari segi penjualan yang terjadi dapat juga dilihat dari market share

(14)

Tabel 1.2

Market Share Handphone atau Smartphone 2013 – 2014

Company

Market Share 2014

Market Share 2013

(%) (%)

Samsung 30,9 24,7

Apple 25,4 15,5

Lenovo 6,5 5,9

Huawei 5,5 4,8

LG 4,6 4,8

Others 43,3 38,0

Sumber : Gartner (March 2015)

Dilihat dari Tabel 1.2 diatas, Samsung memiliki market share yang paling tinggi

diantara merek-merek yang lainnya. Hal tersebut merupakan kebanggaan bagi

Samsung, dan dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa Samsung mengalami

peningkatan dimana angka penjualan Samsung selalu melebihi angka penjualan Apple.

Pada fenomena ini Samsung mengalami peingkatan penjualan karena mengeluarkan

handphone atau smartphone berbasis android.Sebuah keputusan pembelian yang dilakukan oleh seorang konsumen dilakukan atas dasar keinginan dan kebutuhan

terhadap suatu produk. Dilihat dari atribut produk yaitu unsur-unsur yang dipandang

penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan.

Menurut Kotler (2010:92) atribut produk meliputi merek, kemasan, jaminan

(garansi), pelayanan, dan sebagainya. Atribut Produk yang ditawarkan suatu

(15)

smartphone, salah satunya pada merek Samsung jenis android. Dilihat dari atribut

produk Samsung jenis android bahwa penjualan dan pangsa pasarnya meningkat.

Harga juga merupakan salah satu faktor konsumen untuk menentukan keputusan

pembelian pada produk. Dimana harga adalah sejumlah uang yang dibebankan atas

suatu produk atau jasa, atau jumlah dari nilai yang di tukar konsumen atas

manfaat-manfaat karena memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut. Pengaruh harga

terhadap keputusan pembelian sangatlah penting, karena dengan tingkat harga yang

ditetapkan oleh perusahaan dapat menjadi tolak ukur akan permintaan suatu produk.

Penetapan harga yang salah atas suatu produk dapat mengakibatkan jumlah penjualan

menurun dan pangsa pasarnya berkurang. Oleh sebab itu, dalam penetapan harga

perusahaan harus dapat menentukan harga penjualan sesuai dengan pangsa pasar yang

dituju agar penjualan produk dan pangsa pasar semakin meningkat. Dalam hal ini,

harga Samsung jenis android lebih terjangkau dibanding kompetitornya seperti Apple,

Lenovo dan Huawei.

Tabel 1.3

Data Pengguna Smartphone Pada Karyawan Telkomsel Regional Sumbagut

Keterangan Persen Total

(%)

Jumlah Karyawan 100 250

Jumlah Pengguna Smartphone Samsung 62 155

(16)

Dilihat dari Tabel 1.3 diatas, jumlah karyawan pada telkomsel regional

sumbagut berjumlah 250 orang yang dimana 155 orang adalah pengguna smartphone

Samsung dan sisanya yang berjumlah 95 orang adalah pengguna smartphone dengan

merek lain. Maka dapat disimpulkan bahwa hampir lebih dari setengah karyawan pada

telkomsel regional sumbagut menggunakan smartphone Samsung.

Selain dari sisi atribut produk dan harga, keputusan pembelian handphone atau

smartphone juga tidak terlepas dari faktor brand image (citra merek) dari produk tersebut. Dimana merek adalah nama, istilah, tanda symbol, atau rancangan, atau

kombinasi, dari semua ini yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi produk atau jasa

dari suatu kelompok penjual dan membedakannya dari produk lain. Brand image

adalah persepsi yang bertahan lama, dan dibentuk melalui pengalaman, dan sifatnya

relatif konsisten. Sikap dan tindakan konsumen terhadap suatu merek sangatlah

ditentukan oleh citra merek tersebut. Dengan kata lain citra merek (brand image)

adalah suatu unsur penting yang mendorong untuk membeli sebuah produk. Semakin

baik citra merek (brand image) yang terlekat pada produk tersebut makan konsumen

akan semakin tertarik untuk membeli, karena konsumen beranggapan bahwa suatu

produk dengan citra merek yang sudah terpecaya lebih memberikan rasa aman ketika

konsumen itu menggunakan produk yang akan dibeli. Handphone atau smartphone

Samsung jenis android membuktikan bahwa dengan merek yang terpercaya dapat

meningkatkan penjualan handphone atau smartphone mereka di bandingkan dengan

merek produk yang lainnya seperti Apple, Lenovo, Huawei, ataupun merek handphone

China yang dari segi harga untuk merek-merek tersebut bisa dikatakan lebih murah

(17)

Menurut Setiadi (2003: 11) perilaku konsumen itu sendiri dipengaruhi oleh

beberapa faktor diantaranya faktor sosial seperti kelompok acuan yaitu kelompok yang

terdiri dari semua kelompok yang memiliki pengaruh langsung atau tidak terhadap

perilaku orang tersebut. Acuan tersebut tidak jarang kalangan karyawan

menjadikannya faktor keputusan pembelian seperti handphoneatau smartphone. Hal

ini di sebabkan biasanya karyawan membeli handphone atau smartphone berdasarkan

kelompoknya dan juga semata-mata hanya untuk dapat mengimbangi pergaulan

dirinya dengan kelompok acuannya.

Selain faktor sosial ada faktor pribadi yang berupa faktor usia dan tahapsiklus

hidup yaitu orang yang membeli barang dan jasa yang berbeda sepanjang hidupnya,

untuk kalangan karyawan saat ini, mereka lebih cendrung menggunakan atau

mengganti-ganti suatu produk atau barang yang mereka gunakan, karena hal ini sesuai

dengan gaya hidup mereka yang selalu mengikuti perkembangan zaman dan sesuai

dengan kebutuhan yang mereka inginkan seperti halnya kemajuan dalam dunia

teknologi terutama dalam bidang komunikasi. Meskipun usia serta kelompok acuan

bisa dikatakan sebagai faktor perilaku konsumen akan tetapi pekerjaan dan lingkungan

ekonomi juga dapat menjadi indikasi ketika seorang konsumen akan memutuskan

untuk melakukan pembelian atas suatu produk. Dilihat dari kalangan karyawan sendiri

pola konsumsi mereka biasanya disesuaikan dengan kebutuhannya sehari-hari baik

dari pergaulan atau dari kebutuhan yang mendukung kegiatan mereka sebagai seorang

karyawan.

Berdasarkan uraian dari permasalahan diatas, maka peneliti tertarik untuk

(18)

Atribut Produk Terhadap Keputusan Pembelian Smartphone Samsung Jenis Android Pada Karyawan Telkomsel Regional Medan”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diketahui bahwa handphone

atau smartphone Samsung jenis android yang memang mengalami peningkatan

penjualan. Maka perlu diidentifikasi faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi

keputusan pembelian dan faktor mana yang paling dominan yang dapat mempengaruhi

keputusan pembelian. Dengan mengetahui faktor-faktor tersebut, akan dapat

memudahkan produsen Samsung jenis android dalam mengambil langkah-langkah

kegiatan pemasaran yang akan dilakukan, sehingga profitabilitas perusahaan juga akan

semakin meningkat.

Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti menuliskan pokok permasalah yaitu :

1. Apakah Harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian smartphone

Samsung jenis android Pada Karyawan Telkomsel Regional Medan ?

2. Apakah Brand Image berpengaruh terhadap keputusan pembelian smartphone

Samsung jenis android Pada Karyawan Telkomsel Regional Medan ?

3. Apakah Atribut Produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian

smartphone Samsung jenis android Pada Karyawan Telkomsel Regional Medan ?

4. Apakah Harga, Brand Image dan Atribut Produk berpengaruh secara simultan

terhadap keputusan pembelian smartphone Samsung jenis android Pada

Karyawan Telkomsel Regional Medan ?

(19)

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Harga terhadap keputusan

pembelian smartphone Samsung jenis android Pada Karyawan Telkomsel

Regional Medan.

2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Brand Image terhadap

keputusan pembelian smartphone Samsung jenis android Pada Karyawan

Telkomsel Regional Medan.

3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Atribut Produk terhadap

keputusan pembelian smartphone Samsung jenis android Pada Karyawan

Telkomsel Regional Medan.

4. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Harga, Brand Image dan Atribut

Produk secara simultan terhadap keputusan pembelian smartphone Samsung

jenis android Pada Karyawan Telkomsel Regional Medan ?

1.4 Manfaat Penelitian

Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat dan

kegunaan sebagai berikut :

1. Bagi Peneliti, sebagai sarana untuk menambah pengetahuan teoritis dan

menambah wawasan mengenai harga, brand image dan atribut produk.

2. Bagi Perusahaan, sebagai bahan masukan dan evaluasi bagi pihak manajemen

karyawan telkomsel regional sumbagutuntuk mengetahui pengaruh variabel

harga, brand image dan atribut produkdalam mengambilkeputusan pembelian

smartphone Samsung jenis android.

3. Bagi Pihak Lain, sebagai referensi yang dapat dijadikan bahan perbandingan

(20)

karena memiliki atau menggunakan produk tersebut. Harga adalah estimasi

penjual terhadap arti ekspresi nilai yang menyangkut kegunaan dan kualitas

produk, citra yang terbentuk melalui iklan dan promosi, ketersediaan produk

melalui jaringan distribusi serta layanan yang menyertai suatu produk (Kartajaya

2002:481). Segala keputusan yang menyangkut dengan harga akan sangat

mempengaruhi aspek kegiatan suatu usaha baik yang menyangkut kegiatan

penjualan ataupun aspek keuntungan yang ingin dicapai oleh suatu lini usaha. Jadi

harga tidaklah sekedar perhitungan biaya-biaya ditambah sejumlah persentase

tertentu sebagai tingkat keuntungan yang diharapkan.

2.1.2 Faktor - Faktor Yang Perlu Dipertimbangkan Ketika Menetapkan Harga

Keputusan penetapan harga sebuah perusahaan dipengaruhi baik oleh

faktor-faktor internal perusahaan maupun faktor-faktor-faktor-faktor eksternal lingkungannya.

2.1.3 Faktor - Faktor Internal Yang Mempengaruhi Keputusan Penetapan Harga

Faktor-faktor internal yang mempengaruhi penetapan harga meliputi tujuan

pemasaran perusahaan, strategi bauran pemasaran, dan organisasi perusahaan.

1. Tujuan Pemasaran

Sebelum menetapkan harga, perusahaan seharusnya menentukan strateginya

atas produk tersebut. Jika perusahaan telah memiliki pasar sasarannya dan

memposisikannya dengan baik, maka strategi pemasaran baurannya, termasuk

harga, akan berjalan dengan baik.

2. Strategi Bauran Pemasaran

(21)

harga dengan mendasarkan keputusan bauran pemasaran lainnya lewat harga

yang ingin mereka bebankan.

3. Pertimbangan Organisasi

Manajemen harus memutuskan siapa yang akan menetapkan harga didalam

organisasi tersebut. Perusahaan-perusahaan menangani penetapan harga

dengan berbagai cara. Dalam perusahaan kecil harga sering ditetapkan

manajemen puncak, sedangkan dalam perusahaan besar penetapan harga

biasanya ditangani oleh manajer-manajer divisi ataupun lini produk.

2.1.4 Faktor - Faktor Eksternal Yang Mempengaruhi Keputusan Penetapan Harga

Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi keputusan-keputusan penetapan

harga meliputi sifat penawaran dan permintaan pesaingan dan elemen-elemen

lingkungan lainnya.

1. Pasar dan Permintaan

Ketika biaya menjadi dasar penetapan bawah harga, pasar dan permintaan

menjadi dasar penetapan batas atasnya. Baik konsumen maupun pembeli

industri menyamakan harga suatu produk atau jasa dengan manfaat dari

memilikinya.

2. Biaya, Harga dan Penawaran Pesaing

Faktor eksternal lainnya yang mempengaruhi keputusan penetapan harga

perusahaan adalah biaya dan harga pesaing serta kemungkinan reaksi pesaing

atas tindakan penetapan harga yang dilakukan perusahaan.

(22)

Ketika menetapkan harga perusahaan juga harus mempertimbangkan

faktor-faktor lain dalam lingkungan eksternalnya. Keadaan ekonomi dapat memiliki

dampak yang besar terhadap strategi penetapan harga perusahaan serta

faktor-faktor ekonomi seperti booming atau resesi inflasi dan tingkat bunga

mempengaruhi baik biaya produksi maupun persepsi konsumen terhadap harga

dan nilai produk.

2.1.5 Tujuan Penetapan Harga

Kotler (2010:62), pada dasarnya ada empat jenis tujuan penetapan harga,

yaitu :

1. Tujuan Berorientasi Pada Laba

Asumsi teori ekonomi klasik menyatakan bahwa setiap perusahaan selalu

memilih warga yang dapat menghasilkan laba paling tinggi. Tujuan ini

dikenal dengan istilah maksimalisasi laba.

2. Skala Ekonmi Yang Tersedia Bagi Suatu Perusahaan

Bila skala ekonomi yang diperoleh dari operasi perusahaan cukup besar, maka

perusahaan yang bersangkutan perlu merencanakan peningkatan pangsa pasar

dan harus memperhitungkan harapan atas penurunan biaya dalam menentukan

harga jangka panjangnya.

3. Struktur Biaya Perusahaan Dibandingkan Pesaingnya.

Bila sebuah perusahaan memiliki struktur biaya yang lebih rendah dari pada

para pesaingnya, maka ia akan memperoleh laba tambahan dengan

mempertahankan harga pada tingka kompetitif.

(23)

Manajemen harus memutuskan siapa dalam organisasi yang harus

menetapkan harga.

2.2 Merek (Brand)

Menurut American Marketing Association (AMA) merek (brand) yaitu

nama, istilah, tanda, simbol, atau desain atau panduan dari hal-hal tersebut yang

dimaksudkan untuk memberikan identitas bagi barang atau jasa yang dibuat atau

disediakan suatu penjual atau kelompok penjual serta membedakannya dari barang

atau jasa yang disediakan pesaing.

Menurut Sumarwan (2002 : 303) merek adalah nama penting bagi sebuah

produk atau jasa. Merek adalah simbol dan indikator kualitas dari sebuah

produk.Merek-merek produk yang sudah lama dikenal oleh konsumen telah

menjadi sebuah citra bahkan symbol status bagi produk tersebut.

Menurut Kotler (2010:123) merek merupakan suatu simbol yang kompleks

yang dapat menyampaikan enam tingkat pengertian, antara lain :

1 Atribut (Attributes), suatu merek mendatangkan atribut tertentu ke dalam

pikiran konsumen.

2 Manfaat (Benefits), atribut yang ada harus diterjemahkan menjadi manfaat

fungsional dan emosional terdiri atas :

1) Functional benefits berkaitan dengan kebutuhan fisiologis dan

keamanan, sebagaimana juga untuk keinginan untuk memindahkan dan

menghindari masalah.

(24)

3) Experiental benefits berkaitan dengan apa yang dirasakan ketika

menggunakan produk. Hal tersebut terkait dengan sensor dan

stimulasi afektif terdiri dari :

3 Nilai (values), merek juga menyatakan suatu tentang nilai pembuat atau

produsen.

4 Budaya (culture), merek dapat mempresentasikan budaya.

5 Kepribadian (personality), merek dapat menjadi proyeksi dan pribadi tertentu.

6 Pengguna (user), merek dapat mengesankan tipe konsumen tertentu.

2.2.1 Manfaat Merek

Manfaat merek bagi konsumen, merek dapat memberikan beraneka macam

nilai melalui sejumlah fungsi dan manfaat potensial.

Menurut Ambler dalam Tjiptono (2005:21) mengelompokkan manfaat merek

bagi konsumen dalam 3 kategori yaitu:

1. Raritas : manfaat ekonomik atau value for money

2. Virtuositas : manfaat fungsional atau kualitas

3. Complacibilitas : manfaat psikologi atau keputusan pribadi

Menurut Kotler (2010:78) mengemukakan 7 manfaat merek bagi konsumen :

1. Identifikasi sumber produk

2. Penetapan tanggung jawab pada pemanufaktur atau distributor tertentu

(25)

4. Penekanan biaya pencarian (search cost) internal dan eksternal

5. Janji atau ikatan khusus dengan produsen

6. Alat simbolis yang memproyeksikan citra diri

7. Dan, signal kualitas

Kesemua nilai atau manfaat merek tersebut difasilitasi oleh konsep ekuitas

merek (brand equity).

2.2.2 Citra Merek (Brand Image)

Citra menurut Kotler dan Keller (2009:406) adalah sejumlah keyakinan, ide,

dan kesan yang dipegang oleh seseorang tentang sebuah objek.Sedangkan Pengertian

citra merek menurut Kotler dan Keller (2009:404) adalah persepsi dan keyakinan yang

dipegang oleh konsumen,seperti yang dicerminkan asosiasi yang tertanam dalam

ingatan konsumen.

Pengertian citra merek (brand image) menurut Tjiptono (2005:49) adalah

deskripsi tentang asosiasi dan keyakinan konsumen terhadap merek tertentu.Brand

image itu sendiri memiliki arti kepada suatu pencitraan sebuah produk dibenak konsumen secara masal. Setiap orang akan memiliki pencitraan yang sama terhadap

sebuah merek.

Menurut Sumarwan, dkk (2004 : 230) mendefinisikan brand image (citra

merek) adalah sejumlah keyakinan tentang atribut dan asosiasi merek.

Menurut Kotler (2010:172) brand image yang efektif dapat mencerminkan tiga

hal, yaitu :

1. Membangun karakter produk dan memberikan value proposition.

(26)

pesaingnya.

3. Member kekuatan emosional dari kekuatan rasional.

Menurut Kapferer dalam Sumarwan, dkk (2010 : 241) menyampaikan satu

model yang membuka wawasan. Ia menyatakan bahwa identitas sebagian besar merek

bisa disajikan dalam enam dimensi.

Setiap dimensi harus dikelola untuk mempengaruhi brand image (citra merek)

pada pelanggan. Keenam dimensi tersebut adalah:

1 Fisik yaitu penampilan merek dalam hal nama, warna–warna logo dan

kemasan yang dipilih.

2 Refleksi yaitu citra konsumen sasaran seperti tercermin dalam komunikasi

merek.

3 Keterkaitan yaitu hal ini merujuk pada bagaimana merek mencari hubungan

dan konsumen. Merek berpengalaman memosisikan dirinya sebagai sahabat

konsumen.Merek aspirasional seperti Louis Vuitton mengundang konsumen

untuk bergabung dengan klub eksklusif.

4 Kepribadian yang dimaksud adalah merek. Misalnya kepribadian Pond’s

adalah untuk wanita muda.

5 Budaya yaitu latar belakang dan nilai-nilai merek.

6 Citra Diri yaitu bagaimana pelanggan melihat dirinya sendiri dalam

hubungannya dengan merek.

2.2.3 Merek dan Persepsi

Menurut Tjiptono (2005:56) brand image adalah persepsi tentang merek yang

(27)

juga dikatakan bahwa brand image merupakan konsep yang diciptakan oleh konsumen

karena alasan subyektif dan emosi pribadinya. Brand image terdiri dari komponen

yaitu brand association atau asosiasi merek dan favorability, strenght & uniqueness of

brand assoiciation atau sikap positif.

Sikap positif (favorability) dan keunikan asosiasi merek terdiri dari 3 hal dalam

benak konsumen yaitu adanya keinginan, kemudian keyakinan bahwa merek tertentu

dapat memenuhi keinginannya dan yang terpenting adalah keyakinan konsumen

bahwa merek tersebut memiliki perbedaan yang signifikan dibandingkan merek

lainnya. Terdapat beberapa aspek yang membuat brand image menjadi begitu

bervariasi yaitu 1) dimana letak citra/image artinyaapakah citra tersebut berada dalam

benak konsumen atau memang pada objeknya. 2) Sifat alaminya artinya apakah citra

tersebut mengacu pada proses, bentuk atau sebuah transaksi. 3) Jumlahnya artinya

berapa banyak dimensi yang membentuk citra.

2.2.4 Brand Image dan Strategi Pemasaran

1. Pemasar harus terlebih dahulu mendefinisikan secara jelas brandpesonalitynya

sesuai dengan kepribadian konsumennya.

2. Pemasar harus mengupayakan agar tercipta persepsi bahwa merek yang merak

tawarkan sesuai dengan nilai-nilai yang diyakini oleh konsumen dalam

keputusan pembeliaanya melalui strategi komunikasinya.

3. Pemasar dapat melakukan image analysis yang bertujuan untuk mengumpulkan

informasi bagaimana asosiasi konsumen terhadap merek.

Citra merek (brand image) kadang-kadang dapat berubah. Ketika dibutuhkan

suatu perubahan citra merek maka model peran baru yang harus ditemukan. Sebagian

(28)

identitas inti sebuah merek. Identitas inti dibutuhkan untuk memandu suatu upaya

komunikasi internal. Ketika identitas merek kekurangan konsensus dan kejelasan

maka hal tersebut tidak mungkin terealisasi.

Beberapa elemen identitas yang menjadi dasar dari strategi merek tidak hanya

berbeda namun juga relevan bagi keputusan pelanggan. Misalnya, kualitas yang

konsisten dan dapat diterima adalah hal yang penting tetapi bukan sesuatu yang bisa

membedakan sebuah merek.

2.3 Atribut Produk

Menurut Kotler (2010:80) atribut produk adalah unsur-unsur produk yang

dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan.

Atribut produk meliputi merek, kemasan, jaminan (garansi), pelayanan, dan

sebagainya.

1. Merek

Merek merupakan nama, istilah, tanda, simbol/lambang, desain, warna, gerak,

atau kombinasi atribut-atribut produk lainnya yang diharapkan dapat memberikan

indentitas dan diferensiasi terhadap produk pesaing. Merek yang baik juga

menyampaikan jaminan tambahan berupa jaminan kualitas. Merek sendiri

digunakan untuk beberapa tujuan yaitu:

1) Sebagai identitas, yang bermanfaat dalam diferensiasi atau membedakan

produk suatu perusahaan dengan produk pesaiangnya.

2) Alat promosi, yaitu sebagai daya tarik produk.

3) Untuk membina citra, yaitu dengan memberikan keyakinan, jaminan

(29)

4) Untuk mengendalikan pasar.

2. Kemasan

Pengemasan (Packaging) merupakan proses yang berkaitan dengan perencangan

dan pembuatan wadah (Container) atau pembungkus (Wrapper) untuk suatu

produk. Tujuan penggunaan kemasan antara lain meliputi :

1. Sebagai pelindung isi (Protection), misalnya dari kerusakan, kehilangan,

berkurangnya kadar/isi, dan sebagainya.

2. Untuk memberikan kemudahan dalam penggunaan (Operating), misalnya

supaya tidak tumpah, sebagai alat pemegang, dan lain-lain.

3. Bermanfaat dalam pemakai.

3. Pemberian Lebel

Labeling berkaitam erat denga pengemasan. Label merupakan bagian dari suatu produk yang menyampaikan informasi mengenai produk dan penjual.

Sebuah label bisa merupakan bagian dari kemasan, atau bisa pula merupakan

etiket (tanda pengenal) yang dicantelkan pada produk.

4. Layanan Pelangkap

Dewasa ini produk apapun tidak terlepas dari unsur jasa atau layanan, baik itu

jasa sebagai produk inti (jasa murni) maupun jasa sebagai pelengkap. Produk

inti umumnya sangat bervariasi antara tipe bisnis yang satu dengan tipe yang

lain.

5. Jaminan (Garansi)

Jaminan adalah janis yang merupakan kewajiban produsen atas produknya

kepada konsumen, dimana para konsumen diberi ganti rugi bila produk

(30)

Jaminan meliputi kualitas produk, reparasi, ganti rugi, dan sebagainya.

Menurut Kotler (2010:92) menyatakan ada beberapa atribut yang menyertai

dan melengkapi dalam pengembangan suatu produk atau jasa melibatkan pendifinisian

manfaat yang akan ditawarkan produk atau jasa. Manfaat ini dikomunikasikan dan

dihantarkan oleh atribut produk seperti kualitas, fitur, serta gaya dan desain.

1) Kualitas Produk

Kualitas produk adalah salah satu sarana positioning utama pemasar.

Kualitas mempunyai dampak langsung pada kinerja produk atau jasa;

oleh karena itu, kualitas berhubungan erat dengan nilai dan kepuasan

pelanggan.

2) Fitur Produk

Sebuah produk dapat ditawarkan dalam beragam fitur. Model dasar,

model tanpa tambahan apapun, merupakan titik awal. Perusahaan dapat

menciptakan tingkat model yang lebih tinggi dengan menambahkan

lebih banyak fitur. Fitur adalah sarana kompetitif untuk

mendiferensiasikan produk perusahaan dari produk pesaing. Menjadi

produsen pertama yang memperkenalkan fitur baru yang bernilai adalah

satu cara paling efektif untuk bersaing.

3) Gaya dan Desain Produk

Cara lain untuk menambah nilai pelanggan adalah melalui gaya dan

desain produkyang berbeda. Desain adalah konsep yang lebihbesar dari

pada gaya. Dimana gaya hanya menggambarkan penampilan produk

saja. Gaya sensasional juga bisa menarik perhatian dan menghasilkan

(31)

kinerja produk menjadi lebih baik. Tidak seperti gaya, desain lebih dari

sekedar kulit luar-desain adalah jantung produk. Desain yang baik tidak

hanya mempunyai andil dalam penampilan produk tetapi juga dalam

manfaatnya.

2.4 Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan

pembeli dimana konsumen benar-benar akan membeli. Kotler dan Amstrong

(2008:181). Pengambilan keputusan konsumen pada dasarnya merupakan proses

pemecahan masalah-masalah. Kebanyakan konsumen, baik konsumen individu

maupun pembeli organisasi melalui proses mental yang hampir sama

dalammemutuskan produk dan merek apa yang akan dibeli.

2.4.1 Proses Keputusan Pembelian

Para pemasar harus melihat lebih jauh bermacam-macam faktor yang

mempengaruhi para pembeli dan mengembangkan pemahaman mengenai cara

konsumen melakukan keputusan pembelian.

1. Peran Pembelian

Kita dapat membedakan lima peran yang dimainkan orang dalam keputusan

pembelian :

1) Pencetus: Orang yang pertama kali mengusulkan gagasan untuk

membeli produk atau jasa.

2) Pemberi Pengaruh : Orang yang pandangan atau sarannya

mempengaruhi keputusan.

3) Pengambil Keputusan : Orang yang mengambil keputusan mengenai

(32)

membeli.

4) Pembeli : Orang yang melakukan pembelian sesungguhnya.

5) Pemakai : Seseorang yang mengkonsumsi atau menggunakan produk

atau jasa tertentu.

2. Perilaku Pembelian

Ada empat jenis perilaku pembelian konsumen berdasarkan tingkatketerlibatan

pembeli dan tingkat perbedaan antarmerek :

1) Perilaku pembelian yang rumit. Perilaku pembelian yangrumit terdiri dari

proses tiga langkah. Pertama, pembeli mengembangkan keyakinan tentang

produk tertentu. Kedua, ia membangun sikap tentang produk tersebut.

Ketiga, ia membuat pilihan pembelian yang cermat.

2) Perilaku pembelian pengurangan ketidaknyamanan.Kadang-kadang

konsumen sangat terlibat dalam pembelian namun melihat sedikit

perbedaan antaramerek.

3) Perilaku pembelian karena kebiasaan. Banyak produkdibeli pada kondisi

rendahnya keterlibatan konsumen dan tidak adanya perbedaan antarmerek

yang signifikan.

4)Perilaku pembelian yang mencari variasi. Beberapasituasi pembelian

ditandai oelh keterlibatan konsumen yang rendah tetapi perbedaan

antarmerek signifikan.

2.4.2 Jenis - jenis keputusan pembelian konsumen

Proses pengambilan keputusan yang digunakan konsumen ketika

melakukan pembelian bervariasi. Dan hal itu dikelompokkan menjadi empat kategori,

(33)

apakah konsumen terlibat dalam pencarian informasidan evaluasi merek alternatif

secara mendalam atau melakukan pengambilan keputusan secara rutin (Kotler dan

Amstrong 2008:187).

2.4.3 Proses pengambilan keputusan konsumen

Hawkins dan Engel dalam Tjiptono (2005:21) ketika membeli produk, secara umum konsumen mengikuti proses pembelian konsumen seperti (1) pengenalan

masalah, (2) pencarian informasi, (3) evaluasi alternatif, (4) keputusan pembelian, dan

(5) perilaku pasca pembelian. Lima tahapan ini mewakili proses secara umum yang

menggerakkan konsumen dari pengenalan produk atau jasa ke evaluasi pembelian.

Proses ini adalah petunjuk untuk mempelajari bagaimana konsumen membuat suatu

keputusan.

[image:33.595.87.527.398.470.2]

Sumber: Setiadi, 2003

Gambar 2.1

Model Lima Tahap Proses Pembelian Konsumen

1. Pengenalan Masalah

Proses pembelian dimulai ketika pembeli menyadari suatu masalah atau kebutuhan

yang dipicu oleh rangsangan internal atau eksternal. Dengan rangsangan internal, salah

satu dari kebutuhan normal seseorang-rasa lapar, haus, seks-naik ke tingkat maksimum

danmenjadi dorongan; atau kebutuhan bisa timbul akibat rangsangan eksternal.

2. Pencarian Masalah

Sumber informasi utama dimana konsumen dibagi menjadi empat kelompok: Pencarian

Informasi Pengenalan

Masalah

Evaluasi

Alternative

Keputusan

Pembelian

Perilaku

(34)

1) Pribadi. Keluarga, teman, tetangga, rekan.

2) Komersial. Iklan, situs web, wiraniaga, penyalur, kemasan, tampilan.

3) Publik. Media masa, organisasi pemeringkat konsumen.

4) Eksperimental. Penangan, pemeriksaan, penggunaan produk.

3. Evaluasi Alternatif

Setelah mendapatkan informasi dan merancang sejumlah pertimbangan dari produk

alternatif yang tersedia, konsumen siap untuk membuat suatu keputusan. Konsumen

akan menggunak informasi yang tersimpan di dalam ingatan, ditambah dengan

informasi yang diperoleh dari luar untuk membangun suatu kriteria tertentu.

4. Keputusan Pembelian

Dalam tahap evaluasi, konsumen membentuk preferensi antarmerek dalam

kumpulan pilihan. Dalam melaksanakan maksud pembelian, konsumen dapat

membentuk lima sub-keputusan: merek, penyalur, kuantitas, waktu, dan metode

pembayaran.

5. Perilaku Pascapembelian

Setelah pembelian, konsumen mungkin mengalami konflik dikarenakan melihat

fitur mengkhawatirkan tertentu atau mendengar hal-hal menyenangkan tentang merek

lain dan waspada terhadap informasi yang mendukung keputusannya. Kepuasan

pascpembelian kepuasan merupaka fungsi kedekatan antara harapan dan kinerja

anggapan produk. Jika kinerja tidak memenuhi harapan, konsumen kecewa, jika

memenuhi harapan konsumen puas, jika melebihi harapan, konsumen sangat puas.

Tindakan pascapembelian jika konsumen puas, mungkin ingin membeli produk itu

kembali. Pelanggan yang puas juga cenderung mengatakan hal-hal baik tentang merek

(35)

2.5Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

Pengarang Topik Penelitian Metode Hasil/ Kesimpulan Aji Setyobudi (2010) Analisis Pengaruh Atribut Produk Terhadap Keputusan Pembelian Motor Suzuki Smash di Kota Semarang

Analisis Regresi Berganda

Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara harga, merek, kualitas dan ciri terhadap keputusan pembelian motor Smash. Puji Isyanto (2012) Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Handphone Blacberry Pada Mahasiswa Ekonomi Universitas Singaperbangsa Karawang Analisis Regresi Berganda Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kualitas produk handphone Blacberry. Praba Sulistyawati (2012) Analisis Pengaruh Citra Merek dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Laptop Merek Acer di Kota Semarang

Analisis Regresi Berganda

Hasil analisis yang diperoleh seluruh variable independen dalam penelitian ini memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variable dependen.

2.6 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual merupakan model konseptual tentang bagaimana

teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai

masalah yang penting.Sebuah keputusan pembelian yang dilakukan oleh seorang

(36)

Dilihat dari atribut produk yaitu unsur-unsur yang dipandang penting oleh

konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan.Atribut Produk meliputi

merek, kemasan, jaminan (garansi), pelayanan, dan sebagainya. Atribut Produk

yang ditawarkan suatu perusahaan dapat menjadi faktor terhadap keputusan

pembelian pada handphone atau smartphone, salah satunya pada merek Samsung

jenis android.

Harga juga merupakan salah satu faktor konsumen untuk menentukan

keputusan pembelian pada produk. Dimana harga adalah sejumlah uang yang

dibebankan atas suatu produk atau jasa, atau jumlah dari nilai yang di tukar

konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki atau menggunakan produk atau

jasa tersebut.

Brand image adalah persepsi yang bertahan lama, dan dibentuk melalui pengalaman, dan sifatnya relative konsisten. Karena itu sikap dan tindakan

konsumen terhadap suatu merek sangatlah ditentukan oleh citra merek tersebut.

Dengan kata lain citra merek (brand image) adalah suatu unsur penting yang

mendorong untuk membeli sebuah produk. Semakin baik citra merek (brand

image) yang terlekat pada produk tersebut makan konsumen akan semakin tertarik untuk membeli, karena konsumen beranggapan bahwa suatu produk dengan citra

merek yang sudah terpecaya lebih memberikan rasa aman ketika konsumen itu

menggukanan produk yang akan dibeli.

Atribut produk dan harga, keputusan pembelian handphone atau

smartphone juga tidak terlepas dari faktor brand image (citra merek) dari produk

tersebut. Dimana merek adalah nama, istilah, tanda symbol, atau rancangan, atau

(37)

jasa dari suatu kelompok penjual dan membedakannya dari produk lain.

[image:37.595.137.466.123.345.2]

Sumber : Tjiptono(2005), Kotler & Armstrong(2008), Sumarwan (2002)

Gambar 2.2 Kerangka Konseptual

2.7 Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban yang sifatnya sementara berdasarkan rumusan

masalah yang kebenarannya akan diuji dalam pengujian hipotesis (Sugiyono

2012:306). Berdasarkan kerangka konseptual yang telah diuraikan, maka hipotesis

penelitian ini adalah :

1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Harga terhadap keputusan

pembelian smartphone Samsung Jenis Android Pada Karyawan Telkomsel

Regional Medan. Harga

(X1)

Brand Image (X2)

KeputusanPembelian

(Y)

Atribut Produk

(38)

2. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Brand Image terhadap

keputusan pembelian smartphone Samsung Jenis Android Pada Karyawan

Telkomsel Regional Medan.

3. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Atribut Produk terhadap

keputusan pembelian smartphone Samsung Jenis Android Pada Karyawan

Telkomsel Regional Medan.

4. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Harga, Brand Image, dan

Atribut Produk secara simultan terhadap keputusan pembelian smartphone

Samsung Jenis Android Pada Karyawan Telkomsel Regional Medan.

(39)

METODE PENELITIAN

6.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian pada skripsi ini adalah penelitian eksplanasi assosiatif. Yaitu

penelitian yang menghubungkan dua variabel atau lebih (Ginting & Situmorang

2008:57). Adapun variabel yang dihubungkan dalam penelitian ini adalah variabel

harga (X1), brand image (X2), variabel atribut produk (X3) terhadap keputusan

pembelian (Y).

6.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada karyawan telkomsel regional Medan. Waktu

penelitian ini direncanakan dimulai dari bulan Agustus 2015 sampai dengan bulan

September 2015.

6.3 Batasan Operasional

Batasan operasional dalam penelitian ini adalah :

1. Variabel Independen (X), terdiri dari : harga (X1), brand image (X2), dan

atribut produk (X3).

2. Variabel Dependen (Y) adalah keputusan pembelian smartphone Samsung

jenis android pada karyawan telkomsel regional Medan.

(40)

Defenisi operasional bertujuan untuk melihat sejauh mana variabel-variabel

dari suatu faktor berkaitan dengan faktor lain. Pada penelitian ini variabel

penelitiannya adalah :

1. Harga (X1)

Harga adalah Sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk, atau jumlah

dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki atau

menggunakan produk tersebut.

2. Brand Image (X2)

Brand Image adalah persepsi yang bertahan lama, dan dibentuk melalui

pengalaman, dan sifatnya relatif konsisten. Karena itu sikap dan tindakan

konsumen terhadap suatu merek sangatlah ditentukan oleh citra merek tersebut.

3. Atribut Produk (X3)

Atribut produk adalah unsur-unsur produk yang dipandang penting oleh

konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan. Atribut produk meliputi

merek, kemasan, jaminan (garansi), pelayanan, dan sebagainya.

4. Keputusan Pembelian (Y)

Keputusan pembelian adalah tindakan dari konsumen untuk mau membeli atau

tidak terhadap produk dari berbagai faktor yang mempengaruhi konsumen

tersebut.

Tabel 3.1

(41)

Variabel Penelitian

Definisi Indikator Skala

Harga

(X1)

Sejumlah uang yang di tukar untuk suatu manfaat karena memiliki atau menggunakan produk Samsung

1. Harga sesuai dengan kualitas

2. Keterjangkauan harga 3. Kesesuaian harga

dengan manfaat.

Likert

Brand Image (X2)

Persepsi tentang merek Samsung yang merupakan refleksi memori konsumen akan asosiasinya terhadap merek Samsung.

1. Terpercaya 2. Citra Perusahaan

Memiliki perbedaan

dari merek lain

Likert

Atribut

Produk

(X3)

Unsur - unsur dan fitur produk Samsung yang dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan

1. Kualitas smartphone Samsung jenis android 2. Fitur yang sesuai

dengan kebutuhan konsumen Desain produk Likert Keputusan Pembelian (Y)

Tindakan dari konsumen untuk membeli atau tidak terhadap produk Samsung dari berbagai faktor yang mempengaruhi konsumen tersebut.

1. Mudah dan gampang dicari dimana saja. 2. Adanya kebutuhan

konsumen.

Likert

3.5 Skala Pengkuran Variable

Skala pengukuran yang digunakan adalah Skala Likert. Skala Likert sebagai

alat untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang

(42)

pengaruh Harga, Brand Image, dan Atribut Produk terhadap Keputusan Pembelian.

Pengukuran dengan Skala Likert ini menggunakan lima tingkatan jawaban yang dapat

[image:42.595.167.417.159.319.2]

dilihat pada Tabel 3.2 berikut :

Tabel 3.2

Instrument Skala Likert

No. Pernyataan Skor

1 Sangat Setuju (SS) 5

2 Setuju (S) 4

3 Kurang Setuju (KS) 3

4 Tidak Setuju (TS) 2

5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Sumber : Sugiyono (2004)

3.6 Populasi dan Sampel 3.6.1 Populasi

Populasi adalah suatu kelompok dari elemen penelitian, dimana elemen unit

terkecil yang merupakan sumber dari data yang diperlukan (Ginting & Situmorang

2008:128). Populasi dalam penelitian ini adalah berjumlah 155 orang pada karyawan

telkomsel regional medan yang menggunakan smartphone samsung.

6.6.2 Sampel

Sampel adalah suatu bagian dari populasi yang akan diteliti dan dianggap yang

dapat menggambarkan populasinya (Ginting & Situmorang 2008:151).

Dalam penelitian ini maka tehnik sampel yang digunakan adalah dengan cara random

(43)

acak, dimana setiap elemen atau anggota populasi memiliki kesempatan yang sama

untuk terpilih menjadi sampel. Pada penelitian ini populasi sudah diketahui secara

pasti, maka untuk dapat mencari sampel adalah dengan cara menggunakan rumus

Slovin yaitu :

n = N / ( 1 + N (e)² )

= 155 / (1 + 155 x (0,1)²)

= 155 / 156 x 0,01

= 99,4

Dengan perhitungan tersebut, maka diambil sampel sebanyak 100 orang.

6.7 Jenis Data Penelitian

Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data

skunder. Data primer dan sekunder diuraikan sebagai berikut :

1. Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari responden yang ada

di lokasi penelitian.Data primer diperoleh dengan melalui wawancara dan

dengan menggunakan kuesioner yang diberikan kepada responden terpilih

yang berisikan pertanyaan-pertanyaan mengenai variabel penelitian.

(44)

Data Sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi dokumentasi dengan

mempelajari berbagai tulisan, jurnal, majalah, informasi perusahaan maupun

internet.

3.8 Metode Pengumpulan Data 1. Kuesioner

Merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

mengajukan beberapa pertanyaan tertulis kepada responden untuk

dijawabnya.

2. Studi Pustaka

Merupakan pengumpulan data yang menggunakan buku literatur yang

berhubungan dengan masalah yang akan diteliti.

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas 3.9.1 Uji Validitas

Menurut Situmorang, dkk (2014:86) Validitas menunjukkan sejauh mana suatu

alat pengukur yang mengukur apa yang ingin diukur. Sekiranya peneliti ingin megukur

kuesioner didalamnyapengumpulan data penelitian, maka kuesioner yang disusunnya

harus mengukur apa yang ingin di ukurnya. Uji validitas dalam penelitian ini

dilakukan pada karyawan telkomsel regional Medan dengan memberikan kuesioner

kepada 100 orang karyawan.

Uji validitas digunakan untuk mengetahui seberapa tepat suatu alat ukur

mampu melakukan fungsi. Alat ukur yang digunakan dalam pengujian validitas

(45)

mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Tingkat

validitas dapat diukur dengan cara membandingkan nilai rhitung dengan menggunakan

program dengan kriteria sebagai berikut:

bila : r hitung > r tabel , berarti pertanyaan tersebut dinyatakan valid.

[image:45.595.111.490.290.559.2]

r hitung ≤ r tabel , berarti pertanyaan tersebut dinyatakan tidak valid.

Tabel 3.3

Hasil Pengujian Validitas

Uji Validitas Harga

No Butir Pernyataan Nilai Korelasi Nilai Probabilitas Keterangan

1 0,801 > 0,195 0,00 < 0,05 Valid

2 0,633 > 0,195 0,00 < 0,05 Valid

3 0,807 > 0,195 0,00 < 0,05 Valid

Uji Validitas Brand Image

1 0,758 > 0,195 0,00 < 0,05 Valid

2 0,658 > 0,195 0,00 < 0,05 Valid

3 0,679 > 0,195 0,00 < 0,05 Valid

Uji Validitas Atribut Produk

1 0,628 > 0,195 0,00 < 0,05 Valid

2 0,585 > 0,195 0,00 < 0,05 Valid

3 0,699 > 0,195 0,00 < 0,05 Valid

Uji Validitas Kepuasan Pembelian

1 0,774 > 0,195 0,00 < 0,05 Valid

2 0,767 > 0,206 0,00 < 0,05 Valid

Berdasarkan tabel 3.3 diperoleh bahwa hasil dari pengujian memiliki nilai yang lebih

besar dari 0.195. Disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan adalah valid dan dapat

digunakan dalam penelitian.

(46)

Menurut Situmorang dan lufti (2014:89) reliabilitas adalah indeks yag

menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan.

Uji reliabilitas ini digunakan untuk melihat apakah alat ukur yang digunakan

(kuesioner) menunjukkan konsistensi didalam mengukur gejala yang sama untuk

mendapatkan kualitas hasil penelitian yang bermutu dan baik sudah semestinya jika

rangkaian penelitian yang dilakukan harus baik juga. Perencanaan yang matang

mutlak diperlukan alat-alat penelitian seperti kuesioner yang digunakan juga harus

dalam kondisi yang baik.

Oleh karena itu, perlu adanya validitas dan reliablitas. Uji reliabilitas ini

menggunakan bantuan software SPSS for windows terhadap 100 orang karyawan.

Butir pertanyaan yang sudah dikatakan valid dalam uji validitas ditentukan

realibilitasnya dengan kriteria sebagai berikut :

Jika : ralpha positif atau lebih besar dari rtabel maka pertanyaan reliabel.

[image:46.595.134.498.532.649.2]

ralpha negatif atau lebih kecil dari rtabel maka pertanyaan tidak reliable

Tabel 3.4 Uji Reliabilitas

Variabel Nilai Cronbach's Alpha Keterangan

Harga (X1) 0,711 > 0,6 Reliabel

Brand Image (X2) 0,723 > 0,6 Reliabel

Atribut Produk (X3) 0,771 > 0,6 Reliabel Kepuasan Pembelian (Y) 0,715 > 0,6 Reliabel

Dari tabel 3.5 diatas nilai Cronbach Alpha lebih bessar dari 0.60 sehingga

dapat dinyatakan bahwa kuesioner telah reliabel dan layak disebarkan kepada

(47)

3.10 Model Analisis Data 3.10.1 Model Analisis Deskriptif

Menurut Sugiyono (2012:206) analisis deskriptif ini digunakan untuk

menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah

terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku

untuk umum atau generalisasi.

3.10.2 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan sebelum melakukan analisis regresi, agar dapat

diperkirakan yang tidak biasa dan efisiensi maka dilakukan pengujian asumsi klasik

yang harus dipenuhi, yaitu :

1. Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi sebuah data

mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan

menggunakan pendekatan kolmogrov smirnov. Dengan menggunakan tingkat

signifikan 5% maka nilai Asymp.Sig (2-tailed) di atas nilai signifikan 5%

artinya variabel residual berdistribusi normal (Situmorang & Lufti 2014:114).

2. Uji Heteroskedastisitas

Analisis regresi bertujuan untuk melihat seberapa besar peranan variabel bebas

terhadap variabel terikat. Uji heteroskedastisitas juga pada prinsipnya ingin

(48)

grup tersebut. Jika probabilitasnya signifikan di atas tingkat kepercayaan 5%

dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas

(Situmorang & Lufti 2014:121).

c. Uji Multikolinearitas

Adanya hubungan linier yang sempurna diantara variabel-variabel bebas dalam

model regresi. Untuk mengetahui ada atau tidaknya gejala multikolinearitas

dapat dilihat dari besarnya Tolerance Value dan Variance Inflation Factor

(VIF). Batas Tolerance Value adalah 0,1 dan batas VIF adalah 5 (Situmorang

& Lufti 2014:151), di mana :

Tolerance Value < 0,1 atau VIF > 10 = terjadi multikolinearitas

Tolerance Value > 0,1 atau VIF < 10 = tidak terjadi multikolinearitas.

3.10.3 Metode Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh antara

variabel independen yang terdiri atas harga (X1), brand image (X2), dan atribut produk

(X3) terhadap variabel dependen yaitu keputusan pembelian (Y). Model persamaan

yang digunakan adalah sebagai berikut :

Y=α+b1 X1+b2 X2+b3 X3+e

Keterangan:

Y= Keputusan pembelian

α = Konstanta

X1= Harga

X2= Brand Image

(49)

b1= Koefisien regresi variabel harga

b2= Koefisien regresi variabel Brand Image

b3= Koefisien regresi variabel Atribut Produk

e = Standard Error

3.11 Uji Hipotesis

Untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat maka

dilakukan pengujian dengan menggunakan :

3.11.1 Uji Signifikan Parsial (Uji-t)

Uji-t menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel independen mempunyai

pengaruh signifikan terhadap nilai-nilai variabel dependen.

Kriteria pengujian hipotesis :

H0 : bi = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan

dari variabel bebas (X1, X2, X3) yaitu harga, brand image, dan atribut produk terhadap

variabel terikat (Y) yaitu keputusan pembelian.

H0 : bi ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari

variabel bebas (X1, X2, X3) yaitu harga, brand image, dan atribut produk terhadap

variabel terikat (Y) yaitu keputusan pembelian.

Kriteria pengambilan keputusan :

H0 diterima, jika thitung< ttabel pada α = 5%

H0 ditolak, jika thitung > ttabel pada α = 5%

(50)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas (X1,

X2, X3) yaitu harga, brand image, dan atribut produk secara simultan mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat (Y) yaitu keputusan pembelian.

Bentuk pengujian :

H0 : b1 = 0, artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan

dari variabel bebas (X1, X2, X3) yaitu harga, brand image, dan atribut produk terhadap

variabel terikat (Y) yaitu keputusan pembelian.

H0 : b1≠ 0, artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh positif dan signifikan dari

variabel bebas (X1, X2, X3) harga, brand image, dan atribut produk terhadap variabel

terikat (Y) yaitu keputusan pembelian.

Kriteria pengambilan keputusan adalah :

H0 diterima, jika fhitung < ftabel pada α = 5%

H0 ditolak, jika fhitung > ftabel pada α = 5%

3.11.3 Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa besar

kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat. Koefisien determinasi berkisar

antara 0 sampai dengan 1 (0<R2<1). Jika R2 semakin besar (mendekati satu), maka

dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X1, X2, X3) yaitu harga, brand image,

dan atribut produk adalah besar terhadap variabel terikat (Y) yaitu keputusan

(51)

bahwa pengaruh variabel bebas (X1, X2, X3) yaitu harga, brand image, dan atribut

produk adalah kecil terhadap variabel terikat (Y) yaitu keputusan pembelian.

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Analisis Deskriptif Responden

Kuesioner merupakan instrumen yang digunakan dalam penelitian ini.

Terdapat 3 butir pernyataan untuk variabel X1, 3 butir pernyataan untuk variabel X2, 3

butir pernyataan untuk variabel X3, dan 2 butir pernyataan untuk variabel Y. Jumlah

keseluruhan pernyataaan adalah 11 pernyataan. Responden dalam penelitian ini adalah

karyawan telkomsel regional medan yang menggunakan smartphone samsung.

(52)

primer (berupa kuesioner) yang telah diisi oleh responden. Berikut Jumlah dan

persentase gambaran umum responden :

1. Crosstab Jenis Kelamin

Hasil tabulasi silang (crosstab) untuk umur dan jenis kelamin dapat dilihat pada

[image:52.595.149.446.225.389.2]

tabel 4.1 berikut ini:

Tabel 4.1

Crosstab Umur dan Jenis Kelamin Umur * Gender Crosstabulation Count

Gender

Total Pria Wanita

Umur 20 - 30 26 29 55

31 - 40 15 21 36

41 - 50 6 3 9

Total 47 53 100

Pada Tabel 4.1 menunjukkan responden pria yang berjumlah 47 orang (47%) dan

responden wanita yang berjumlah 53 orang (53%). Hal ini menunjukkan bahwa

responden wanita paling dominan dalam penelitian ini. Responden wanita lebih

dominan karena karyawan telkomsel lebih banyak daripada karyawan pria. Sedangkan

untuk karakteristik umur dari responden yang paling banyak di teliti adalah umur 20 -

30 tahun, yaitu sebanyak 55 orang. Dan yang terendah adalah umur 41 - 50 tahun,

yaitu sebanyak 9 orang. Responden yang berusia 20 – 30 tahun adalah responden yang

paling dominan karena saat peneliti menyebar kuesioner, peneliti lebih banyak

menjumpai responden yang berusia 20 - 30 tahun.

4.1.2 Analisis Deskriptif Variabel

Secara deskriptif persentase hasil penelitian setiap dimensi faktor pengaruh

(53)

samsung jenis android pada karyawan telkomsel regional Medan adalah sebagai

berikut:

[image:53.595.97.508.190.314.2]

1. Harga (X1)

Tabel 4.2

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Harga (X1)

Berdasarkan Tabel 4.3 diatas dapat dilihat bahwa:

1) Pada butir pernyataan satu dari kuesioner yang disebar dan dianalisis, harga

smartphone Samsung jenis android sesuai dengan kualitas yang diberikan dengan

klasifikasi penilaian 1 (sangat tidak setuju) sampai 5 (sangat setuju), didapat

rata-rata 4,38 yang artinya responden setuju bahwa harga smartphone Samsung jenis

android sesuai dengan kualitas yang diberikan.

2) Pada butir pernyataan kedua dari kuesioner yang disebar dan dianalisis, harga

smartphone Samsung jenis android sangat dapat dijangkau oleh siapa saja dengan

klasifikasi penilaian 1 (sangat tidak setuju) sampai 5 (sangat setuju), didapat

rata-rata 4,16 yang artinya responden setuju bahwa harga smartphone Samsung jenis

android sangat dapat dijangkau oleh siapa saja.

3) Pada butir pernyataan ketiga dari kuesioner yang disebar dan dianalisis,

smartphone Samsung jenis android bervariasi sesuai harga dan tipe smartphone

nya dengan klasifikasi penilaian 1 (sangat tidak setuju) sampai 5 (sangat setuju), Tanggapan Responden Sangat Tidak setuju Tidak Setuju Kurang Setuju

Setuju Sangat Setuju

Rata- rata

Item No. F % F % F % F % F %

1 0 0 4 4 20 20 56 56 20 20 4.38

2 0 0 2 0 14 14 60 60 24 24 4,16

3 0 0 1 0 14 14 66 66 19 19 3,71

(54)

didapat rata-rata 3,71 yang artinya responden setuju bahwa smartphone Samsung

jenis android bervariasi sesuai harga dan tipe smartphone nya.

[image:54.595.97.516.165.316.2]

2. Brand Image (X2)

Tabel 4.3

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Brand Image (X2)

Berdasarkan Tabel 4.4 diatas dapat dilihat bahwa:

1) Pada butir pernyataan keempat dari kuesioner yang disebar dan dianalisis, untuk

smartphone Samsung jenis android sudah terpercaya dikalangan umum dengan klasifikasi penilaian 1 (sangat tidak setuju) sampai 5 (sangat setuju), didapat

rata-rata 4,16 yang artinya responden setuju bahwa smartphone Samsung jenis android

sudah terpercaya dikalangan umum.

2) Pada butir pernyataan kelima dari kuesioner yang disebar dan dianalisis,

smartphone Samsung memiliki citra perusahaan yang bagus klasifikasi penilaian 1 (sangat tidak setuju) sampai 5 (sangat setuju), didapat rata-rata 4,28 yang artinya

responden setuju bahwa smartphone Samsung memiliki citra perusahaan yang

bagus.

3) Pada butir pernyataan keenam dari kuesioner yang disebar dan dianalisis,

amartphone Samsung jenis android memiliki perbedaan dari smartphone lain dengan klasifikasi penilaian 1 (sangat tidak setuju) sampai 5 (sangat setuju), Tanggapan Responden Sangat Tidak

Gambar

Tabel 1.1
Tabel 1.2
Tabel 1.3
Gambar 2.1 Model Lima Tahap Proses Pembelian Konsumen
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan metode pembelajaranKooperatif Numbered Heads Together (NHT) tejadi suasana pembelajaran yang menyenangkan sehingga hasil

Dari hasil uji terhadap parameter uji: kekuatan tarik; kemuluran kulit; kekuatan jahit dan kekuatan sobek kulit jok yang dihasilkan pada proses penyamakan menggunakan

Wnt pada triple negative breast cancer terbukti meningkatkan sinyal Wnt/ β -catenin yang berhubungan dengan gradasi jelek, prognosis yang.. buruk, dan kemungkinan

QUELLE dapat mempertahankan pasar yang sudah ada agar pelanggannya tidak berpaling ke produk lainnya. Krakatau Tirta Industri berkewajiban untuk memenuhi kualitas

Capaian Program Jumlah cakupan (jenis) layanan administrasi perkantoran yang dilaksanakan sesuai dengan standar dan ketentuan yang berlaku.

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

Regulasi yang sudah dibuat dan sudah digelontorkan oleh pemerintah di bidang perpajakan pada pertengahan tahun 2015 ini dapat berdampak baik jika dilihat dari sudut

Untuk sampel yang berasal dari tanah perkebunan karet kurang subur KKS1PA sampai KKS2A umumnya mempunyai ukuran bulir antara 110 sampai 135  m dengan jenis domain