• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi dan Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada Bank Negara Indonesia Kantor Wilayah Medan Chapter III V

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi dan Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada Bank Negara Indonesia Kantor Wilayah Medan Chapter III V"

Copied!
65
0
0

Teks penuh

(1)

3.1 Bentuk Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode analisis asosiatif dengan pendekatan kuantitatif. Analisis asosiatif ini mengkaji bagaimana suatu variabel memiliki keterkaitan dengan variabel lain, atau apakah suatu variabel dipengaruhi variabel lainnya, atau suatu variabel menjadi sebab perubahan variabel lainnya.

3.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Bank Negara Indonesia (BNI) Kantor Wilayah Medan yang beralamat di Jalan Pemuda No. 12, Medan Maimun, Kota Medan, Sumatera Utara.

3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi

Sebelum memulai penelitian, seorang peneliti harus mengidentifikasi populasi dalam penelitiannya, maka populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Bank Negara Indonesia (BNI) Kantor Wilayah Medan yang berjumlah 40 karyawan.

3.3.2 Sampel

(2)

pendapat Roscoe bahwa jumlah sampel dalam sebuah penelitian adalah antara 30 sampai dengan 500 elemen/sampel (Sujarweni, 2015:18).

3.4 Hipotesis

Berdasarkan masalah yang telah dikemukakan, peneliti dapat merumuskan hipotesis penelitiannya. Diantaranya adalah:

1.Ha: Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara gaya kepemimpinan

terhadap kinerja karyawan pada Bank Negara Indonsia (BNI) Kantor Wilayah Medan.

Ho: Tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara gaya

kepemimpinan terhadap kinerja karyawan pada Bank Negara Indonsia (BNI) Kantor Wilayah Medan.

2.Ha: Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara motivasi terhadap

kinerja karyawan pada Bank Negara Indonsia (BNI) Kantor Wilayah Medan.

Ho: Tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara motivasi

terhadap kinerja karyawan pada Bank Negara Indonesia (BNI) Kantor Wilayah Medan.

3. Ha: Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kompensasi

terhadap kinerja karyawan pada Bank Negara Indonsia (BNI) Kantor Wilayah Medan.

Ho: Tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kompensasi

(3)

4. Ha: Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara gaya

kepemimpinan, motivasi dan kompensasi terhadap kinerja karyawan pada Bank Negara Indonesia (BNI) Kantor Wilayah Medan.

Ho: Tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara gaya

kepemimpinan, motivasi dan kompensasi terhadap kinerja karyawan pada Bank Negara Indonsia (BNI) Kantor Wilayah Medan. 3.5 Definisi Operasional

Sesuai dengan definisi variabel-variabel penelitian yang telah dideskripsikan dalam kerangka teori, maka penulis dapat menentukan definisi masing-masing variabel dalam penelitian ini dan dijabarkan ke dalam indikator-indikatornya yaitu sebagai berikut:

1. Gaya Kepemimpinan

Gaya kepemimpinan adalah pola tingkah laku seorang pemimpin yang dirancang sedemikian rupa seperti otokratik, demokratis dan pemisif untuk mempengaruhi bawahannya tanpa ada paksaan dan disesuaikan dengan kondisi yang ada pada saat itu. (Hersey (2004), Veithzal Rivai (Jono dkk, 2014), Sudarwan (2004)).

2. Motivasi

Motivasi adalah sesuatu yang menimbulkan semangat atau dorongan kerja untuk melakukan pekerjaan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai seperti kebutuhan fisiologis, kebutuhan keselamatan dan keamanan, kebutuhan sosial, kebutuhan penghargaan dan kebutuhan aktualisasi diri. (Wexley dan Yukl (Edy Sutrisno, 2009), Abraham Maslow (Siswanto, 2005)).

(4)

3. Kompensasi

Kompensasi merupakan sesuatu yang diterima karyawan sebagai kontribusi atau balas jasa atas apa yang telah mereka berikan kepada perusahaan seperti gaji, insentif, dan tunjangan. Panggabean (Edy Sutrisno, 2009), Hasibuan (2011)).

4. Kinerja Karyawan

Kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugasnya. Pencapaian hasil tersebut dapat dinilai dari kualitas pekerjaan, kuantitas pekerjaan, ketepatan waktu, serta kemandirian. (Benardin dan Russel (Keban, 2004), Bernadine (Bryan, 2014)).

Tabel 3.1 Definisi Operasional

(5)

3. Variabel bebas

3.6 Skala Pengukuran Variabel

Skala pengukuran variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala Likert yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Untuk keperluan analisis kuantitatif ini, maka setiap variabel diberi skala 1 (satu) sampai 5 (lima) yang terlihat di bawah ini:

1 = Sangat Tidak Setuju (STS) 2 = Tidak Setuju (TS)

3 = Netral (N) 4 = Setuju (S)

5 = Sangat Setuju (SS)

3.7 Teknik Pengumpulan Data 3.7.1 Pengumpulan Data Primer

(6)

sistematis oleh peneliti untuk diberikan kepada para responden yaitu karyawan Bank Negara Indonesia (BNI) Kantor Wilayah Medan.

3.7.2 Pengumpulan Data Sekunder

Data yang dikumpulkan dari sumber yang sudah ada. Teknik pengumpulan datanya yaitu pengumpulan kepustakaan berupa pengumpulan data melalui buku-buku, dokumen dan berbagai bahan yang berhubungan dengan objek penelitian. 3.8 Teknik Analisis Data

3.8.1 Metode Uji Instrumen 3.8.1.1 Uji Validitas

Penelitian ini menggunakan kuesioner, karena itu uji validitas dilakukan untuk menguji data yang telah didapat setelah penelitian merupakan data yang valid atau tidak. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pernyataan pada kuesioner mampu untuk mengungkap sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Bila rhitung > rtabel, maka pernyataan dinyatakan valid. Sebaliknya, bila rhitung < rtabel,

maka pernyataan dinyatakan tidak valid. 3.8.1.2 Uji Reliabilitas

Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban sesorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil terhadap pernyataan yang diajukan. Suatu indikator dikatakan reliabel apabila indikator tersebut digunakan untuk subyek yang sama, dalam waktu dan kondisi yang berbeda, tetap menunjukkan hasil yang sama. Bila rhitung > rtabel, maka kuesioner dinyatakan

(7)

3.8.2 Metode Analisis Regresi Linear Berganda

Dalam penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linear berganda untuk mengetahui pengaruh antara dua variabel independen atau lebih terhadap variabel dependen. Persamaan regresi linear berganda pada umunya yaitu:

Y = a+b1 x1 + b2 x2 + b3 x3 Keterangan:

Y : Variabel Dependen (Kinerja Karyawan) a : Nilai konstanta

b1,b2,b3 : Koefisien regresi, peningkatan atau penurunan variabel dependen (Y)

X1 : Variabel independen (Gaya Kepemimpinan) X2 : Variabel independen (Motivasi)

X3 : Variabel independen (Kompensasi) 3.8.3 Uji Asumsi Klasik

3.8.3.1 Uji Normalitas

Untuk mengetahui normalitas suatu data, salah satu cara yang dapat digunakan adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dan distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk suatu garis lurus diagonal dan plotting data akan dibandingkan dengan garis diagonal jika distribusi data normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.

3.8.4 Uji Hipotesis 3.8.4.1 Uji t

Uji t digunakan untuk menguji secara parsial masing-masing variabel. Hasil uji t dapat dilihat pada tabel coefficient pada kolom sig (significance).

(8)

pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Sebaliknya, apabila probabilitas nilai t atau signifikan penelitian > 0,05 maka tidak terdapat pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat.

3.8.4.2 Uji F

Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel terikat. Hasil uji F dilihat dalam tabel ANOVA kolom sig. Apabila nilai probabilitas < 0,05, maka dapat dikatakan terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Sebaliknya, apabila nilai probabilitas > 0,05, maka tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama antara variabel bebas terhadap variabel terikat.

3.8.5 Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien Determinasi (R2) digunakan untuk melihat perbandingan antara variabel Y yang dijelaskan oleh X1,X2 dan X3 secara bersama-sama dibanding dengan variabel total Y. Jika selain X1,X2 dan X3 semua variabel diluar model yang diwadahi dalam E dimasukkan ke dalam model, maka nilai R2 akan bernilai 1. Hasil perhitungan Adjusted R2dapat dilihat pada output Model Summary. Pada kolom Adjusted R2 dapat diketahui berapa persentase yang dapat dijelaskan oleh variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat. Sedangkan sisanya dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian.

(9)

4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

4.1.1 Sejarah PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

Sebagai bank pertama yang dimiliki oleh Pemerintah Indonesia, PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk yang berdiri pada tahun 1946 mengawali sejarahnya dengan menjalankan fungsi sebagai bank sentral. Sebagai bank pertama yang dimiliki oleh Pemerintah Indonesia, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk yang berdiri pada tahun 1946 mengawali sejarahnya dengan menjalankan fungsi sebagai bank sentral sebagaimana tertuang dalam Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No. 2/1946. Pada tahun 1955, ketika Pemerintah Indonesia mendirikan Bank Indonesia sebagai Bank Sentral, BNI beroperasi sebagai bank komersial. Selanjutnya, Peran BNI sebagai bank yang diberi mandat untuk memperbaiki ekonomi rakyat dan berpartisipasi dalam pembangunan nasional dikukuhkan oleh UU No. 17 tahun 1968 tentang Bank Negara Indonesia 1946. Pada tahun 1992 bentuk hukum BNI diubah menjadi PT (Persero) sejalan dengan ketentuan Undang-Undang Perbankan. BNI merupakan bank BUMN (Badan Usaha Milik Negara) pertama yang menjadi perusahaan publik setelah mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada tahun 1996.

(10)

tahun 2007, dan penawaran umum saham terbatas di tahun 2010. Saat ini, 60% saham-saham BNIdimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia, sedangkan 40% sisanya dimiliki oleh masyarakat, baik individu maupun institusi, domestik danasing. BNI kini tercatat sebagai bank nasional terbesar ke-4 di Indonesia, dilihat dari total aset, total kredit maupun total dana pihak ketiga. Dalam memberikan layanan finansial secara terpadu, BNI didukung oleh sejumlah perusahaan anak, yakni Bank BNI Syariah, BNI Multifinance, BNI Securities, BNI Life Insurance, dan BNIRemittance. BNI menawarkan layanan penyimpanan dana maupun fasilitas pinjaman baik pada segmen korporasi, menengah, maupun kecil. Beberapa produk dan layanan terbaik telah disesuaikan dengan kebutuhan nasabah sejak kecil, remaja, dewasa, hingga pensiun. Di akhir tahun 2015, jumlah aset yang dimiliki BNI tercatat sebesar Rp508 triliun dan jumlah karyawan sebanyak 26.875 orang. Jaringan layanan BNI tersebar di seluruh Indonesia melalui 1.826 outlet domestik dan di luar negeri melalui 6 (enam) Kantor Cabang Luar Negeri (Singapura, Hong Kong, Tokyo, London, NewYork, dan Seoul). Jaringan ATM BNI saat ini tercatat sebanyak 16.071 unit ATM dan didukung juga oleh jaringan ATM bersama. Layanan BNI juga tersedia melalui 71.000 EDC, InternetBanking, dan SMS Banking.

4.1.2 Profil Perusahaan

(11)

dan masyarakat 40%. Berdiri pada tanggal 5 Juli 1946 dengan dasar hukum pendirian peraturan pemerintah pengganti UU No. 2 tahun 1946.

Dasar hukum pendirian peraturan pemerintah pengganti UU No. 2 tahun 1946, lembaran Negara Ri no. 70 tahun 1968, UU No. 17 tahun 1968, PP No.19 tahun 1992 (penyesuaian bentuk hukum BNI). Modal dasar 15.000.000.000.000 dan modal ditempatkan dan disetor penuh 9.054.806.974.125 dengan jumlah karyawan 26.875 karyawan, 15 jaringan kantor wilayah 169 kantor cabang, 911 kantor cabang pembantu, 545 kantor kas, 105 payment point, 81 layanan gerak, 16.071 mesin atm, 1.826 outlet, 6 kantor cabang luar negeri (Singapura, Hong Kong, Tokyo, London, New York, dan Seoul). Alamat perseroan terletak Gedung BNI Jl. Jenderal Sudirman Kav. 1 Jakarta 10220, Telepon: (62-21) 251 1946 I-Telex: 765185 BNI DLN IA, Faks.: (62-21) 251 1214, E-mail: bni@bni.co.id

Website: www.bni.co.id, PO Box 1946, Jakarta Mampang 12700. Gambar 4.1

Logo BNI

Sumber : BNI.com, 2017 4.1.2.1 Visi dan Misi

4.1.2.1.1 VISI

Menjadi lembaga keuangan yang unggul dalam layanan dan kinerja. 4.1.2.1.2 MISI

(12)

kepada segenap stakeholder utama, yaitu nasabah, investor, karyawan, komunitas, dan industri dengan cara:

1. Memberikan layanan prima dan solusi yang bernilai tambah kepada seluruh nasabah, dan selaku mitra pilihan utama.

2. Meningkatkan nilai investasi yang unggul bagi investor.

3. Menciptakan kondisi terbaik bagi karyawan sebagai tempat kebanggaan untuk berkarya dan berprestasi.

4. Meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab kepada lingkungan dan komunitas.

5. Menjadi acuan pelaksanaan kepatuhan dan tata kelola perusahaan yang baik bagi industri.

4.1.2.2 Nilai Perusahaan

Prinsip 46 merupakan tata nilai budaya kerja BNI dan sebagai tonggak-tonggak perilaku teladan di BNI yang berlaku bagi seluruh Insan BNI dari jajaran Dewan Komisaris, Direksi, pemimpin sampai jajaran pegawai terendah dalam struktur organisasi, termasuk pegawai rekanan yang ditugaskan di BNI. Prinsip 46 merupakan akronim dari 4 nilai utama dan 6 perilaku utama insan BNI. Kata ”Prinsip” merupakan akronim dari 4 nilai utama dan juga berarti ”kebenaran yang

menjadi pokok dasar berpikir dan bertindak”. BNI memiliki 4 nilai budaya kerja

yaitu:

1. Profesionalisme yaitu meningkatkan kompetensi dan memberikan hasil terbaik. 2. Integritas yaitu jujur, tulus, dan ikhlas disiplin, konsisten, dan bertanggung

(13)

3. Orientasi Pelanggan yaitu memberikan layanan terbaik melalui kemitraan yang sinergis.

4. Perbaikan Tiada Henti yaitu senantiasa melakukan penyempurnaan kreatif dan inovatif.

Tata nilai budaya kerja BNI ini, menjadi landasan bagaimana BNI mencapai Visi ”Menjadi Lembaga Keuangan yang Unggul dalam Layanan dan

Kinerja”. Nilai- nilai yang terkandung di dalam budaya kerja ini, diharapkan

akan dapat mendukung pencapaian Visi dan Misi BNI untuk senantiasa unggul dalam layanan dan kinerja karena mencerminkan keinginan sungguh-sungguh dan komitmen yang kuat dari insaninsan BNI untuk memberi yang terbaik kepada seluruh pihak yang berkepentingan (stakeholder) baik internal maupun eksternal. 4.1.2.3 Kegiatan Usaha

BNI menjalankan usaha dan kegiatannya di bidang perbankan sesuai dengan anggaran dasar sebagaimana termaktub dalam akta No. 35, tanggal 17 Maret 2015. Kegiatan utamanya adalah sebagai berikut:

1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, deposito berjangka, tabungan dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.

2. Memberikan kredit

3. Memberikan surat pengakuan utang

(14)

5. Memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun kepentingan nasabah.

6. Menempatkan dana pada, meminjamkan dana dari, atau meminjamkan dana kepada bank lain, baik dengan menggunakan surat, sarana telekomunikasi maupun dengan wesel unjuk, cek, atau sarana lainnya.

7. Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan perhitungan dengan atau antar pihak ketiga.

8. Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga.

9. Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu kontrak.

10. Melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lainnya dalam betuk surat berharga yang tidak tercatat dari bursa efek.

11. Menyediakan pembiayaan dan/atau melakukan kegiatan berdasarkan prinsip syariah, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan Bank Indonesia.

12. Melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kartu kredit dan kegiatan wali amanat.

13. Melakukan kegiatan dalam valuta asing.

14. Melakukan kegiatan penyertaan modal pada bank atau perusahaan lain di bidang keuangan.

15. Melakukan kegiatan penyertaan modal sementara untuk mengatasi akibat kegagalan kredit, termasuk kegiatan kegagalan pembiayaan berdasarkan prinsip syariah dengan syarat harus menarik kembali penyertaannya sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan Bank Indonesia.

(15)

17. Melakukan kegiatan jasa keuangan, commercial banking, investment banking

lainnya.

18. Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh bank sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.

Selain kegiatan usaha utama diatas, Perseroan dapat melakukan kegiatan usaha penunjang yang mendukung kegiatan usaha utama sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.

4.1.2.4 Segmen Usaha

BNI menyediakan fasilitas kredit kepada masyarakat yang diberikan kepada pengusaha mikro, kecil, menengah, dan korporasi atau lembaga keuangan lainnya di dalam dan di luar negeri. Berdasarkan anggaran dasar dan strategi yang dilakukan oleh perusahaan, kegiatan usaha BNI dibagi menjadi beberapa segmen usaha sebagai berikut:

1. Perbankan Bisnis

BNI fokus melayani para nasabah di segmen korporasi menengah, dan kecil. Segmen usaha kecil menangani pemberian kredit hingga Rp15 miliar. Pemberian kredit ini disalurkan melalui Sentra Kredit Kecil (SKC). Saat ini BNI memiliki lebih dari 20 unit SKM di seluruh Indonesia. Sedangkan segmen korporasi memberikan kredit kepada nasabah korporasi memberikan kredit kepada nasabah korporasi dengan skala yang lebih besar.

(16)

ada, modernisasi, rehabilitasi, dan re-financing.BNI juga menyediakan fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang dapat diberikan ke calon debitur usaha mikro, kecil, menengah, dan koperasi atau lembaga lingkage yang telah

feasiable namun belum bankable. Kredit lainnya berupa kredit kepada lembaga keuangan yang diberikan untuk diterus pinjamkan kepada enduser

dalam bentuk aliansi strategis. Selain itu BNI menjadi salah satu bank yang dipercaya untuk menyalurkan kredit program pemerintah. BNI memberikan kredit berdasarkan 10 sektor ekonomi yaitu pertanian, pertambangan, industri pengolahan, listrik, air dan gas, konstruksi, perdagangan, dan komunikasi, jasa-jasa dunia usaha, jasa-jasa-jasa-jasa sosial masyarakat, dan lain-lain.

2. Perbankan Konsumer

BNI fokus kepada nasabah ritel dan atau masyarakat umum. Berbagai macam pilihan produk dan layanan yang lengkap ditawarkan, meliputi kredit konsumer, simpanan nasabah, berbagai jenis ringan elektronik, beragam pilihan kartu kredit dan kartu debit, layanan BNI Emerald bagi nasabah

priority banking, produk non-bank seperti produk bancassurance dan produk investasi, serta program pensiun yang menarik. BNI memahami adanya potensi pasar yang besar dalam perbakan konsumer, sehingga BNI tidak hanya mengembangkan berbagai produk dan layanan tetapi dapat juga menjadi “Lifetime Banking Partner”.

(17)

Taplus Muda, BNI Taplus, BNI Taplus Bisnis,BNI Giro, BNI Deposito,da BNI Haji, BNI Tapenas. Selain tabungan, BNI juga menawarkan berbagai produk pembiayaan untuk tujuan konsumtif yaitu BNI Griya, BNI Wirausaha, BNI Fleksi, BNI Oto, dan BNI Instan.

3. Perbankan Internasional dan Tresuri

Perbankan interansional memberikan layanan terlengkap dan menyeluruh. Nasabah yang berkepentingan dengan perdagangan internasional. Sebagai satu-satunya bank yang dapat beroperasi secara penuh di beberapa negara, BNI di dukung oleh 6 (enam) kantor Cabang Luar Negeri yaitu Singapura, Tokyo, Hong Kong, London, New York, dan Seoul serta satu sub cabang di Osaka dan lebih dari 1.600 jaringan bank koresponden di 104 negara.

Beberapa layanan perbankan internasional yang diberikan meliputi bisnis

trade, remittance & payment serta fianancial institution. BNI menghadirkan layanan internasional BNI Smart Trade yang terdiri dari SKBDN (Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri), Impor, Ekspor, Standby LC, Bill Collecting Financing, Outward documentary collection dan open Account Financing.

Di samping trade dan remitansi, BNI juga aktif dalam aktifitas Financial Institution melalui transaksi-transaksi bank to bank financing seperti LC UPAS

Financing, Risk Participation, Forfeiting, dan Bank Guarantee Under Counter

Guarantee.

(18)

valuta asing, termasuk produktif deveratif seperti Today, Tom, Spot, Forex Swap, Forex Forward, Deposito On Call, Money Market Accout, Corss

currency Swap, Interest Rate Swap, Plain Vanilla Option, Repo Obligasi/

(19)

4.1.3 Struktur Organisasi PT. Bank Negara Indonesia (PERSERO)Tbk. Gambar 4.2

(20)

4.2 Deskripsi Responden Penelitian

Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 40 responden dengan deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin, pendidikan terakhir, lama bekerja dan besarnya gaji yang diperoleh. Pengelompokan ini bertujuan untuk mengetahui secara jelas mengenai gambaran umur responden sebagai objek penelitian. Adapun deskripsi dari responden sebagai objek penelitian tersebut satu per satu dapat diuraikan sebagai berikut:

4.2.1 Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh gambaran umum responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 4.1 sebagai berikut:

Tabel 4.1

Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Frekuensi Persentase

1 Laki-laki 32 80%

2 Perempuan 8 20%

Jumlah 40 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

(21)

4.2.2 Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh gambaran umum responden berdasarkan pendidikan terakhir dapat dilihat pada tabel 4.2 sebagai berikut:

Tabel 4.2

Identitas Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir No Pendidikan Terakhir Frekuensi Persentase

1 SLTA 1 2,5%

2 DIII 1 2,5%

3 S1 36 90%

4 S2 2 5%

Jumlah 40 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Tabel 4.2 diatas menjelaskan bahwa karyawan PT. Bank Negara Indonesia Kantor Wilayah Medan didominasi oleh tingkat pendidikan yaitu pada tingkat Sarjana (S1) sebanyak 36 karyawan atau sebesar 90%. Dapat disimpulkan bahwa pendidikan terakhir sebagian besar karyawan PT. Bank Negara Indonesia Kantor Wilayah Medan yaitu Sarjana (S1). Hal ini menunjukkan bahwa karyawan PT. Bank Negara Indonesia Kantor Wilayah Medan memiliki kemampuan kerja yang tinggi sehingga diharapkan dapat memenuhi target yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

4.2.3 Deskripsi Responden Berdasarkan Lama Bekerja

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh gambaran umum responden berdasarkan lama bekerja dapat dilihat pada tabel 4.3 sebagai berikut:

Tabel 4.3

Identitas Responden Berdasarkan Lama Bekerja

No Lama Bekerja Frekuensi Persentase

1 1 - 3 tahun 2 5%

2 4 – 6 tahun 14 35%

3 7 – 9 tahun 12 30%

4 >10 tahun 12 30%

Jumlah 40 100%

(22)

Tabel 4.3 diatas menjelaskan bahwa karyawan PT. Bank Negara Indonesia Kantor Wilayah Medan yang bekerja selama 4 sampai 6 tahun lebih mendominasi. Hal ini dikarenakan rata-rata karyawan adalah karyawan baru yang masih semangat-semangatnya bekerja dan kemampuan berfikirnya masih sangat baik sehingga lebih memudahkan jalannya dalam pencapaian target perusahaan.

4.2.4 Deskripsi Responden Berdasarkan Gaji

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh gambaran umum responden berdasarkan gaji dapat dilihat pada tabel 4.4 sebagai berikut:

Tabel 4.4

Identitas Responden Berdasarkan Gaji

No Gaji Frekuensi Persentase

1 Rp3.000.000 – Rp5.000.000 2 5%

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Tabel 4.4 diatas menjelaskan bahwa besarnya gaji yang diperoleh oleh karyawan PT. Bank Negara Indonesia Kantor Wilayah Medan lebih dominan sebesar Rp7.000.001 sampai Rp9.000.000 yaitu sebanyak 12 orang atau 30% dan sangat tipis bedanya dengan yang memperoleh gaji sebesar Rp5.000.001 sampai Rp7.000.000 dan gaji Rp9.000.000 sampai Rp11.000.000 yaitu ada sebanyak 11 karyawan atau 27,5%. Hal ini dikarenakan disesuaikan dengan tingkat pendidikan responden dan kemampuan perusahaan dalam memberikan kebijakan gaji kepada karyawan.

(23)

4.3 Deskripsi Variabel Penelitian

Kuesioner dalam penelitian ini menggunakan skala likert untuk mengetahui jawaban responden terhadap variabel bebas, yaitu Gaya Kepemimpinan (X1), Motivasi (X2), Kompensasi (X3) dan variabel terikat yaitu Kinerja Karyawan (Y). Berikut disajikan jawaban responden terhadap masing-masing variabel.

4.3.1 Variabel Gaya Kepemimpinan

Dalam mengukur variabel gaya kepemimpinan (X1) di PT. Bank Negara Indonesia Kantor Wilayah Medan, peneliti menggunakan 3 (tiga) indikator yaitu pemimpin demokratis, pemimpin otokratik dan pemimpin permisif. Kemudian indikator-indikator tersebut dikembangkan menjadi 6 (enam) item pernyataan. Dari pernyataan-pernyataan tersebut diperoleh jawaban seperti pada tabel-tabel dibawah ini:

1. Pemimpin Demokratis

Berdasarkan 4 (empat) item pernyataan mengenai indikator pemimpin demokratis berkaitan dengan pemimpin yang dilandasi oleh anggapan bahwa hanya karena interaksi kelompok maka tujuan perusahaan akan tercapai.

Tabel 4.5

Distribusi Jawaban Responden Mengenai Pimpinan Senang Menerima Saran dan Kritikan Dari Bawahan

No Umur Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 5 12,5%

(24)

Berdasarkan tabel 4.5 diatas menunjukkan bahwa responden terbanyak memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 72,5% dengan 29 responden. Hal ini menunjukkan bahwa pimpinan pada PT. Bank Negara Indonesia Kantor Wilayah Medan senang menerima saran dan kritikan dari bawahannya dikarenakan saran dan kritikan yang membangun yang diberikan karyawan dapat membuat pimpinan lebih baik lagi kedepannya sehingga hubungan antar pimpinan dan karyawan pun terjalin dengan baik.

Tabel 4.6

Distribusi Jawaban Responden Mengenai Pimpinan Lebih Mengutamakan Kerjasama Dalam Usaha Mencapai Tujuan

No Umur Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 6 15%

2 Setuju 29 72,5%

3 Netral 5 12,5%

4 Tidak Setuju 0 0%

5 Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 40 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

(25)

Tabel 4.7

Distribusi Jawaban Responden Mengenai Pimpinan Dapat Berkordinasi Dengan Semua Bawahan Dengan Penekanan Rasa Tanggungjawab

No Umur Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 5 12,5%

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Berdasarkan tabel 4.7 diatas menunjukkan bahwa responden terbanyak memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 77,5% dengan 31 responden. Hal

ini menunjukkan bahwa pimpinan pada PT. Bank Negara Indonesia Kantor Wilayah Medan dapat berkordinasi dengan semua bawahannya tidak ada yang dibeda-bedakan karena dengan penekanan rasa tanggungjawabnya terhadap seluruh karyawan.

Tabel 4.8

Distribusi Jawaban Responden Mengenai Pimpinan Menghargai Potensi Setiap Bawahan dan Mau Mendengarkan Nasehat Bawahan

No Umur Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 4 10%

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

(26)

pun mau mendengarkan nasehat yang diberikan bawahannya. Sehingga antara pimpinan dan karyawan terjalin hubungan kerjasama yang baik sehingga target perusahaan pun akan lebih mudah mereka capai setiap tahunnya.

2. Pemimpin Otokratik

Berdasarkan item pernyataan mengenai indikator pemimpin otokratik berkaitan dengan pimpinan dalam situasi yang otokratik dalam pengambilan keputusan tetap mendiskusikan dengan bawahan.

Tabel 4.9

Distribusi Jawaban Responden Mengenai Dalam Situasi Mendesak Pimpinan Dalam Pengambilan Keputusan Tetap Mendiskusikan dan Meminta

Pendapat dari Bawahan

No Umur Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 9 22,5%

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Berdasarkan tabel 4.9 diatas menunjukkan bahwa responden terbanyak memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 67,5% dengan 27 responden. Hal

(27)

3. Pemimpin Permisif

Berdasarkan item pernyataan mengenai indikator pemimpin permisif berkaitan dengan pimpinan dalam situasi yang permisif pimpinan tetap berupaya untuk menyelesaikan konflik yang terjadi pada bawahan.

Tabel 4.10

Distribusi Jawaban Responden Mengenai Dalam Situasi Apapun Pimpinan Tetap Berupaya Untuk Menyelesaikan Konflik Yang Terjadi Pada

Bawahannya

No Umur Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 10 25%

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Berdasarkan tabel 4.10 diatas menunjukkan bahwa responden terbanyak memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 65% dengan 26 responden. Hal ini

menunjukkan bahwa pimpinan pada PT. Bank Negara Indonesia Kantor Wilayah Medan dalam situasi apapun tetap berupaya untuk menyelesaikan konflik yang terjadi pada bawahannya, dikarenakan konflik karyawan yang terjadi dalam organisasi merupakan konflik seluruh anggota perusahaan baik atasan dan bawahan sehingga harus diselesaikan bersama agar tidak menghambat pekerjaan. 4.3.2 Variabel Motivasi

(28)

Dari pernyataan-pernyataan tersebut diperoleh jawaban seperti pada tabel-tabel dibawah ini:

1. Fisiologis

Berdasarkan 2 (dua) item pernyataan mengenai indikator fisiologis berkaitan dengan kebutuhan untuk bertahan hidup seperti kebutuhan untuk dapat makan secara wajar dan kebutuhan akan pakaian.

Tabel 4.11

Distribusi Jawaban Responden Mengenai Kebutuhan Dasar Seperti Untuk Dapat Makan Secara Wajar Sudah Terpenuhi

No Umur Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 7 17,5%

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Berdasarkan tabel 4.11 diatas menunjukkan bahwa responden terbanyak memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 65% dengan 26 responden. Hal ini

menunjukkan bahwa kebutuhan dasar karyawan PT. Bank Negara Indonesia Kantor Wilayah Medan seperti kebutuhan untuk makan sudah terpenuhi secara baik dikarenakan gaji yang mereka peroleh sudah dipenuhi secara baik.

Tabel 4.12

Distribusi Jawaban Responden Mengenai Pakaian Yang Dipakai Hasil Jerih Payah Bekerja Di Perusahaan Ini

No Umur Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 8 20%

(29)

Berdasarkan tabel 4.12 diatas menunjukkan bahwa responden terbanyak memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 62,5% dengan 25 responden. Hal

ini menunjukkan bahwa kebutuhan akan pakaian karyawan PT. Bank Negara Indonesia Kantor Wilayah Medan yang mereka butuhkan sudah terpenuhi dengan jerih payah mereka bekerja di perusahaan ini.

2. Keselamatan dan Keamanan

Berdasarkan 1 (satu) item pernyataan mengenai indikator keselamatan dan keamaan berkaitan dengan keselamatan dan perlindungan atas kerugian fisik dan emosional karena tersedianya jaminan sosial dari perusahaan.

Tabel 4.13

Distribusi Jawaban Responden Mengenai Merasa Aman Bekerja Karena Tersedianya Jaminan Kesehataan Dari Perusahaan

No Umur Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 8 20%

2 Setuju 24 60%

3 Netral 8 20%

4 Tidak Setuju 0 0%

5 Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 40 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Berdasarkan tabel 4.13 diatas menunjukkan bahwa responden terbanyak memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 60% dengan 24 responden. Hal ini

(30)

3. Sosial

Berdasarkan 2 (dua) item pernyataan mengenai indikator sosial berkaitan dengan kebutuhan untuk hidup bersama orang lain seperti masing-masing karyawan dapat dijadikan partner dalam bekerja sehingga terjalin kerjasama yang baik.

Tabel 4.14

Distribusi Jawaban Responden Mengenai Merasa Senang Karena Karyawan Diperusahaan Bisa Menerima Sebagai Partner Yang Baik

No Umur Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 3 7,5%

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Berdasarkan tabel 4.14 diatas menunjukkan bahwa responden terbanyak memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 62,5% dengan 25 responden. Hal ini menunjukkan bahwa sesama karyawan PT. Bank Negara Indonesia Kantor Wilayah Medan merasa senang bekerja di perusahaan ini dikarenakan, karyawan saling menjadi partner yang baik dalam perusahaan tersebut sehingga target perusahaan dapat dicapai dengan interaksi kelompok yang terjadi.

Tabel 4.15

Distribusi Jawaban Responden Mengenai Karyawan Selalu Bersedia Untuk Bekerja Sama Dengan Sesame Anggota Perusahan

No Umur Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 5 12,5%

(31)

Berdasarkan tabel 4.15 diatas menunjukkan bahwa responden terbanyak memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 72,5% dengan 29 responden. Hal ini menunjukkan bahwa setiap karyawan PT. Bank Negara Indonesia Kantor Wilayah Medan selalu bersedia untuk bekerja sama dengan sesama karyawan dikarenakan dengan terciptanya kerjasama yang baik maka akan lebih mudah untuk mencapai tujuan perusahaan sesuai dengan yang ditetapkan perusahaan. 4. Penghargaan

Berdasarkan 2 (dua) item pernyataan mengenai indikator penghargaan berkaitan dengan pujian yang diberikan atasan dan pengabdian selama bekerja di perusahaan dapat diakui oleh atasan.

Tabel 4.16

Distribusi Jawaban Responden Mengenai Atasan Yang Selalu Memberikan Pujian Apabila Karyawan Menjalankan Tugas Pekerjaan Dengan Hasil

Memuaskan

No Umur Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 5 12,5%

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Berdasarkan tabel 4.16 diatas menunjukkan bahwa responden terbanyak memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 72,5% dengan 29 responden. Hal

(32)

menjalankan tanggungjawab mereka di perusahaan karena karyawan merasa jerih payah mereka dihargai langsung oleh atasan.

Tabel 4.17

Distribusi Jawaban Responden Mengenai Karyawan Senang Bila Pengabdian Selama Bekerja Diperusahaan Diakui Oleh Atasan

No Umur Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 8 20%

2 Setuju 25 62,5%

3 Netral 7 17,5%

4 Tidak Setuju 0 0%

5 Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 40 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Berdasarkan tabel 4.17 diatas menunjukkan bahwa responden terbanyak memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 62,5% dengan 25 responden. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan PT. Bank Negara Indonesia Kantor Wilayah Medan merasa senang apabila pengabdian yang mereka berikan selama bekerja pada perusahaan diakui oleh atasan, dikarenakan mereka merasa bahwa jerih payah selama bekerja dapat dihargai atasan sehingga mereka akan lebih semangat lagi dalam bekerja agar target perusahaan pun dapat dicapai dengan baik.

5. Aktualisasi Diri

(33)

Tabel 4.18

Distribusi Jawaban Responden Mengenai Perusahaan Memberikan Kesempatan Bagi Karyawan Untuk Mengembangkan Potensi Yang Ada

Pada Dirinya Untuk Lebih Maju

No Umur Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 6 15%

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Berdasarkan tabel 4.18 diatas menunjukkan bahwa responden terbanyak memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 60% dengan 24 responden. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan telah memberikan kesempatan bagi karyawan PT. Bank Negara Indonesia Kantor Wilayah Medan untuk mengembangkan potensi diri yang ada dalam diri masing-masing karyawan. Dengan mengembangkan potensi yang ada sehingga menghasilkan karyawan yang lebih maju dan berkualitas untuk sekarang dan untuk kedepannya.

4.3.3 Variabel Kompensasi

Dalam mengukur variabel kompensasi (X3) di PT. Bank Negara Indonesia Kantor Wilayah Medan, peneliti menggunakan 3 (tiga) indikator yaitu gaji, insentif dan tunjangan. Kemudian indikator-indikator tersebut dikembangkan menjadi 6 (enam) item pernyataan. Dari pernyataan-pernyataan tersebut diperoleh jawaban seperti pada tabel-tabel dibawah ini:

1. Gaji

(34)

Tabel 4.19

Distribusi Jawaban Responden Mengenai Besarnya Gaji Yang Diterima Sesuai Dengan Pekerjaan Yang Diberikan Pada Perusahaan

No Umur Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 0 0%

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Berdasarkan tabel 4.19 diatas menunjukkan bahwa responden terbanyak memberikan pernyataan “netral” yaitu sebesar 77,5% dengan 31 responden. Hal

ini menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan PT. Bank Negara Indonesia Kantor Wilayah Medan tidak memberikan pendapat yang pasti mengenai besarnya gaji yang diterima telah sesuai dengan pekerjaan yang diberikan kepada perusahaan. Hanya Sembilan responden yang menjawab dengan konsisten bahwa gaji mereka telah sesuai dengan pekerjaan yang mereka berikan kepada perusahaan.

Tabel 4.20

Distribusi Jawaban Responden Mengenai Perusahaan Menerapkan Sistem Penggajian Yang Adil Diantara Karyawan

No Umur Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 0 0%

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Berdasarkan tabel 4.20 diatas menunjukkan bahwa responden terbanyak memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 55% dengan 22 responden. Hal ini

(35)

tetap menjalankan pekerjaan mereka diperusahaan dikarenakan dilihat dari 40 karyawan semua merupakan karyawan tetap di perusahaa ini.

2. Insentif

Berdasarkan 2 (dua) item pernyataan mengenai indikator insentif berkaitan dengan balas jasa yang diberikan kepada karyawan tertentu yang prestasinya melebihi prestasi standar.

Tabel 4.21

Distribusi Jawaban Responden Mengenai Insentif Yang Diterima Sesuai Dengan Kinerja Yang Dicapai

No Umur Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 0 0%

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Berdasarkan tabel 4.21 diatas menunjukkan bahwa responden terbanyak memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 75% dengan 30 responden. Hal ini

menunjukkan bahwa insentif yang diterima karyawan PT. Bank Negara Indonesia Kantor Wilayah Medan sudah sesuai dengan kinerja yang mereka capai yaitu dengan hasil yang melebihi target yang diberikan.

Tabel 4.22

Distribusi Jawaban Responden Mengenai Insentif Yang Diberikan Perusahaan Membuat Lebih Giat Bekerja

No Umur Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 0 0%

(36)

Berdasarkan tabel 4.22 diatas menunjukkan bahwa responden terbanyak memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 60% dengan 24 responden. Hal ini

menunjukkan bahwa insentif yang diberikan perusahaan kepada karyawan PT. Bank Negara Indonesia Kantor Wilayah Medan telah sesuai dengan hasil yang mereka capai sehingga dengan adanya pemberian insentif dari perusahaan membuat karyawan semakin giat lagi dalam bekerja. Jika karyawan telah memberikan seluruh pikirannya untuk fokus terhadap pekerjaan mereka, maka target perusahaan pun akan lebih mudah untuk dipenuhi.

3. Tunjangan

Berdasarkan 2 (dua) item pernyataan mengenai indikator tunjangan berkaitan dengan tambahan hak istimewa selain pembayaran kompensasi yaitu seperti asuransi kesehatan.

Tabel 4.23

Distribusi Jawaban Responden Mengenai

Merasa Aman Dengan Adanya Asuransi Yang Diberikan

No Umur Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 0 0%

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Berdasarkan tabel 4.23 diatas menunjukkan bahwa responden terbanyak memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 52,5% dengan 21 responden. Hal

(37)

aman dalam bekerja. Apabila karyawan telah merasa aman maka akan lebih mudah untuk menyelesaikan segala tanggungjawab yang diberikan kepadanya.

Tabel 4.24

Distribusi Jawaban Responden Mengenai Tunjangan Yang Diberikan Sesuai Dengan Peranan/Posisi Diperusahaan

No Umur Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 0 10%

2 Setuju 20 50%

3 Netral 20 50%

4 Tidak Setuju 0 0%

5 Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 40 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Berdasarkan tabel 4.24 diatas menunjukkan bahwa total skor yang diberikan responden dalam menjawab pernyataan terjadi keseimbangan antara alternative “setuju” dan “netral” yaitu sama-sama sebesar 50% dengan masing-masing 20 responden. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian dari karyawan menyatakan bahwa tunjangan yang diberikan perusahaan kepada karyawan PT. Bank Negara Indonesia Kantor Wilayah Medan diberikan sesuai dengan peranan atau posisi karyawan di perusahaan.

4.3.4 Variabel Kinerja Karyawan

(38)

Dari pernyataan-pernyataan tersebut diperoleh jawaban seperti pada tabel-tabel dibawah ini:

1. Kualitas

Berdasarkan 2 (dua) item pernyataan mengenai indikator kualitas berkaitan dengan tingkat dimana hasil aktivitas yang dilakukan mendekati sempurna.

Tabel 4.25

Distribusi Jawaban Responden Mengenai Karyawan Selalu Berusaha Untuk Menyelesaikan Tugas Dengan Penuh Rasa Tanggungjawab Untuk Mencapai

Hasil Yang Maksimal

No Umur Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 3 7,5%

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Berdasarkan tabel 4.25 diatas menunjukkan bahwa responden terbanyak memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 58,5% dengan 23 responden. Hal

ini menunjukkan bahwa karyawan PT. Bank Negara Indonesia Kantor Wilayah Medan selalu berusaha untuk menyelesaikan tugas yang diberikan dengan penuh rasa tanggungjawab untuk mencapai hasil yang maksimal sehingga target perusahaan pun akan lebih mudah untuk dipenuhi.

Tabel 4.26

Distribusi Jawaban Responden Mengenai Karyawan Memiliki Tingkat Kualitas Kerja Yang Cukup Tinggi Di Dalam Pekerjaan

No Umur Frekuensi Persentase

(39)

Berdasarkan tabel 4.26 diatas menunjukkan bahwa responden terbanyak memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 70% dengan 28 responden. Hal ini menunjukkan tingkat kualitas yang dimiliki karyawan PT. Bank Negara Indonesia Kantor Wilayah Medan cukup tinggi di dalam pekerjaan sehingga tingkat hasil pekerjaan yang mereka lakukan sudah mendekati sempurna dikarenakan kinerja karyawan yang sangat baik.

2. Kuantitas

Berdasarkan 2 (dua) item pernyataan mengenai indikator kuantitas berkaitan dengan jumlah yang dihasilkan dalam istilah jumlah unit, jumlah siklus aktivitas yang diselesaikan karyawan.

Tabel 4.27

Distribusi Jawaban Responden Mengenai Perusahaan Menetapkan Target Kerja Dengan Penuh Perhitungan

No Umur Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 3 7,5%

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Berdasarkan tabel 4.27 diatas menunjukkan bahwa responden terbanyak memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 55% dengan 22 responden. Hal ini

(40)

Tabel 4.28

Distribusi Jawaban Responden Mengenai Karyawan Selalu Berusaha Mencapai Target Kerja Yang Ditetapkan Oleh Perusahaan

No Umur Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 5 12,5%

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Berdasarkan tabel 4.28 diatas menunjukkan bahwa responden terbanyak memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 80% dengan 32 responden. Hal ini

menunjukkan bahwa karyawan PT. Bank Negara Indonesia Kantor Wilayah Medan selalu berusaha mencapai target kerja yang ditetapkan perusahaan karena karyawan di perusahaan ini memiliki semangat kerja yang tinggi.

3. Ketepatan Waktu

Berdasarkan 2 (dua) item pernyataan mengenai indikator ketepatan waktu berkaitan dengan tingkat suatu aktivitas diselesaikan pada waktu awal yang diinginkan.

Tabel 4.29

Distribusi Jawaban Responden Mengenai Karyawan Selalu Berusaha Menyelesaikan Tugas Yang Diberikan Sesuai Target Waktu Kerja Yang

Ditentukan

No Umur Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 6 15%

(41)

Berdasarkan tabel 4.29 diatas menunjukkan bahwa responden terbanyak memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 65% dengan 26 responden. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan PT. Bank Negara Indonesia Kantor Wilayah Medan selalu berusaha menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan sesuai dengan target waktu kerja yang ditentukan perusahaan.

Tabel 4.30

Distribusi Jawaban Responden Mengenai Karyawan Selalu Berusaha Menyelesaikan Pekerjaan Lebih Cepat Dari Waktunya Agar Dapat

Mengerjakan Tugas Berikutnya

No Umur Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 7 17,5%

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Berdasarkan tabel 4.30 diatas menunjukkan bahwa responden terbanyak memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 60% dengan 24 responden. Hal ini

menunjukkan bahwa karyawan PT. Bank Negara Indonesia Kantor Wilayah Medan selalu berusaha menyelesaikan pekerjaan lebih cepat dari waktunya agar karyawan dapat mengerjakan tugas berikutnya. Dengan menyelesaikan pekerjaan lebih cepat dari waktunya maka karyawan pun akan mendapatkan imbalan berupa insentif dikarenakan prestasinya melebihi standar.

4. Kemandirian

(42)

Tabel 4.31

Distribusi Jawaban Responden Mengenai Karyawan Dapat Menyelesaikan Pekerjaan Dengan Efektif Dan Efisien

No Umur Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 5 12,5%

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Berdasarkan tabel 4.31 diatas menunjukkan bahwa responden terbanyak memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 70% dengan 28 responden. Hal ini

menunjukkan bahwa karyawan PT. Bank Negara Indonesia Kantor Wilayah Medan dapat mengerjakan pekerjaan yang diberikan dengan efektif dan efisien sehingga tidak perlu banyak instruksi dan umpan balik dari atasan maupun karyawan lain.

Tabel 4.32

Distribusi Jawaban Responden Mengenai Karyawan Mampu Memegang Tanggungjawab Pekerjaan Yang Diberikan Perusahaan

No Umur Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 3 7,5%

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Berdasarkan tabel 4.32 diatas menunjukkan bahwa responden terbanyak memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 77,5% dengan 31 responden. Hal

(43)

4.3.5 Metode Analisis Data 4.3.5.1 Uji Instrumen 4.3.5.1.1 Uji Validitas

Pada uji validitas ini setiap item pernyataan akan diuji validitasnya. Untuk mengetahui validitas setiap item dan instrument penelitian dapat dilihat melalui kolom rhitung dan rtabel. Jika nilai rhitung lebih besar dari rtabel maka pernyataan

tersebut dapat dinyatakan valid. Nilai rtabel dengan df= n-2 yaitu 40–2=38,

sehingga nilai rtabel pada taraf signifikan 5% adalah 0,312. Apabila nilai rhitung >

rtabel (0,3120) maka item pernyataan tersebut dinyatakan valid.

1. Variabel Gaya Kepemimpinan

Uji validitas kuesioner untuk variabel gaya kepemimpinan (X1) dalam penelitian ini dilakukan kepada 40 responden dengan rtabel sebesar 0,312. Hasil uji

validitas untuk variabel gaya kepemimpinan (X1) dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.33

Uji Validitas Gaya Kepemimpinan (X1)

Pernyataan rhitung rtabel Keterangan

P.1 0,710

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Tabel 4.33 menunjukkan semua butir pernyataan memiliki nilai Corrected Item Total Correlation yang lebih besar dari nilai rtabel 0,312. Dengan demikian

(44)

2. Variabel Motivasi

Uji validitas kuesioner untuk variabel motivasi (X2) dalam penelitian ini

dilakukan kepada 40 responden dengan rtabel sebesar 0,312. Hasil uji validitas

untuk variabel motivasi (X2) dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.34

Uji Validitas Motivasi (X2)

Pernyataan rhitung rtabel Keterangan

P.7 0,780

0,312

Valid

P.8 0,827 Valid

P.9 0,808 Valid

P.10 0,689 Valid

P.11 0,744 Valid

P.12 0,757 Valid

P.13 0,735 Valid

P.14 0,747 Valid

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Tabel 4.34 menunjukkan semua butir pernyataan memiliki nilai Corrected Item Total Correlation yang lebih besar dari nilai rtabel 0,312. Dengan demikian

semua butir pernyataan dinyatakan valid. 3. Variabel Kompensasi

Uji validitas kuesioner untuk variabel kompensasi (X3) dalam penelitian

ini dilakukan kepada 40 responden dengan rtabel sebesar 0,312. Hasil uji validitas

untuk variabel kompensasi (X3) dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel

(45)

Tabel 4.35

Uji Validitas Kompensasi (X3)

Pernyataan rhitung rtabel Keterangan

P.15 0,363

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Tabel 4.35 menunjukkan semua butir pernyataan memiliki nilai Corrected Item Total Correlation yang lebih besar dari nilai rtabel 0,312. Dengan demikian

semua butir pernyataan dinyatakan valid. 4. Variabel Kinerja Karyawan (Y)

Uji validitas kuesioner untuk variabel kinerja karyawan (Y) dalam penelitian ini dilakukan kepada 40 responden dengan rtabel sebesar 0,312. Hasil uji

validitas untuk variabel kinerja karyawan (Y) dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.36

Uji Validitas Kinerja Karyawan (Y)

Pernyataan rhitung rtabel Keterangan

P.21 0,740

(46)

Tabel 4.36 menunjukkan semua butir pernyataan memiliki nilai Corrected Item Total Correlation yang lebih besar dari nilai rtabel 0,312. Dengan demikian

semua butir pernyataan dinyatakan valid. 4.3.5.1.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan dengan uji Cronbach’s Alpha. Apabila nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,60 maka dapat dikatakan reliabel atau dapat

dianalisis lebih lanjut. Berdasarkan uji reliabilitas terhadap kuesioner yang dibagikan kepada responden, maka diperoleh hasil uji reliabilitas sebagai berikut: 1. Variabel Gaya Kepemimpinan (X1)

Hasil uji reliabilitas untuk variabel gaya kepemimpinan (X1) dalam

penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.37

Uji Reliabilitas Variabel Gaya Kepemimpinan (X1)

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based

on Standardized

Items N of Items

.836 .839 6

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Berdasarkan tabel 4.37 diketahui bahwa nilai ralpha sebesar 0,836.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai ralpha positif dan lebih besar dari rtabel

(47)

2. Variabel Motivasi (X2)

Hasil uji reliabilitas untuk variabel motivasi (X2) dalam penelitian ini

dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.38

Uji Reliabilitas Variabel Motivasi (X2)

Reliability Statistics

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Berdasarkan tabel 4.38 diketahui bahwa nilai ralpha sebesar 0,896.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai ralpha positif dan lebih besar dari rtabel

(0,896 > 0,60) maka item kuesioner dalam penelitian ini dinyatakan reliabel. 3. Variabel Kompensasi (X3)

Hasil uji reliabilitas untuk variabel kompensasi (X3) dalam penelitian ini

dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.39

Uji Reliabilitas Variabel Kompensasi (X3)

Reliability Statistics

(48)

Berdasarkan tabel 4.39 diketahui bahwa nilai ralpha sebesar 0,728.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai ralpha positif dan lebih besar dari rtabel

(0,728 > 0,60) maka item kuesioner dalam penelitian ini dinyatakan reliabel. 4. Variabel Kinerja Karyawan (Y)

Hasil uji reliabilitas untuk variabel kinerja karyawan (Y) dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.40

Uji Reliabilitas Variabel Kompensasi (X3)

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based

on Standardized

Items N of Items

.865 .868 8

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Berdasarkan tabel 4.40 diketahui bahwa nilai ralpha sebesar 0,865.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai ralpha positif dan lebih besar dari rtabel

(0,865 > 0,60) maka item kuesioner dalam penelitian ini dinyatakan reliabel. 4.3.5.2 Uji Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis linear berganda dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel gaya kepemimpinan (X1), motivasi (X2) dan kompensasi (X3) terhadap kinerja

(49)

Adapun hasil koefisien regresi linear berganda dapat dilihat pada tabel

a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Berdasarkan hasil pengolahan regresi linear berganda yang ditujukan dalam tabel 4.41 maka diperoleh persamaan regresi berganda sebagai berikut:

Y=1,714 + 0,472X1 + 0,558X2 + 0,014X3 + e

Persamaan regresi linear berganda tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Koefisien regresi konstanta sebesar 1,714, artinya jika variabel independen (bebas) yaitu motivasi = 0 maka kinerja karyawan PT. Bank Negara Indonesia Kantor Wilayah Medan akan sebesar 1,714.

2. Koefisien regresi variabel gaya kepemimpinan (X1) sebesar 0,472 (positif),

(50)

kepemimpinan, maka kinerja karyawan PT. Bank Negara Indonesia Kantor Wilayah Medan akan meningkat 0,472 satuan.

3. Koefisien regresi variabel motivasi (X2) sebesar 0,558 (positif), menunjukkan

bahwa motivasi berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan PT. Bank Negara Indonesia Kantor Wilayah Medan. Nilai ini juga menunjukkan bahwa setiap adanya penambahan satu satuan pada gaya motivasi, maka kinerja karyawan PT. Bank Negara Indonesia Kantor Wilayah Medan akan meningkat 0,558 satuan.

4. Koefisien regresi variabel kompensasi (X3) sebesar 0,014 (positif),

menunjukkan bahwa kompnsasi berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan PT. Bank Negara Indonesia Kantor Wilayah Medan. Nilai ini juga menunjukkan bahwa setiap adanya penambahan satu satuan pada kompensasi, maka kinerja karyawan PT. Bank Negara Indonesia Kantor Wilayah Medan akan meningkat 0,014 satuan.

Dari persamaan regresi diatas dapat diketahui bahwa gaya kepemimpinan, motivasi dan kompensasi berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan PT. Bank Negara Indonesia Kantor Wilayah Medan. Artinya peningkatan terhadap masing-masing variabel akan diikuti dengan peningkatan kinerja karyawan. Dengan demikian, gaya kepemimpinan, motivasi dan kompensasi tepat akan mempengaruhi karyawan dalam meningkatkan kinerja karyawan.

Berdasarkan hasil regresi tersebut juga dapat diketahui faktor yang paling dominan mempengaruhi kinerja karyawan PT. Bank Negara Indonesia Kantor Wilayah Medan, yakni variabel motivasi (X2) dengan nilai koefisien regresi

(51)

koefisien regresi sebesar 0,472 dan terakhir diikuti oleh variabel kompensasi (X3)

dengan nilai koefisien regresi hanya sebesar 0,014. 4.3.5.3 Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk melihat normalitas model regrsi. Pengujian dilakukan dengan menggunakan grafik yaitu histogram dan normal p-p plot. 4.3.5.3.1 Uji Kolmogorov-Smirnov

Uji kolmogorov-smirnov yaitu pedoman pengambilan keputusan tentang data distribusi normal berdasarkan uji statistik dengan menggunakan pendekatan kolmogorov-smirnov Z yang dapat dilihat dari kriteria berikut:a. Jika nilai Asymp.sig (2 tailed) > 0,05 maka data berdistribusi normal.

b. Jika Nilai Kolmogorov-Smirnov Z < 1,97 maka data dikatakan normal. Tabel 4.42

Normal Parametersa,b Mean .0000000 Std.

Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

(52)

Pada tabel 4.42 dapat dilihat besarnya perolehan nilai Asym.sig (2 tailed) adalah 0,200. Artinya, perolehan nilai lebih besar dari 0,05 dan untuk nilai

kolmogorov-smirnov Z adalah 0,110, dimana angka ini lebih kecil dibandingkan nilai ketetapan 1,97. Dengan demikian uji statistik telah memenuhi kedua kriteria yang ditetapkan dan data dapat dikatakan berdistribusi serta memenuhi asumsi normalitas.

4.3.5.3.2 Kurva Histogram

Kurva histogram untuk pengujian normalitas regresi linear antara gaya kepemimpinan, motivasi dan kompensasi terhadap kinerja karyawan dapat dilihat hasilnya sebagai berikut:

(53)

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Berdasarkan gambar 4.3 diatas hasil kurva histogram menunjukkan bahwa bentuk kurva simetris dan tidak melenceng ke kiri maupun ke kanan. Sehingga berdasarkan kurva histogram, model regresi berdistribusi normal.

4.3.5.3.3 Grafik Normal P-P Plot

Pada grafik normal p-p plot, model memenuhi asumsi normalitas jika titik-titik pada kurva berhimpit mengikuti garis diagonalnya. Berikut ini hasil uji normalitas dengan menggunakan grafik normal p-p plot.

Gambar 4.4

Grafik Normal Probability plot

(54)

Berdasarkan gambar 4.4 diatas hasil kurva normal probability plot memperlihatkan bahwa titik-titik pada grafik berhimpit dan mengikuti garis diagonalnya, sehingga dapat disimpulkan model regresi berdistribusi normal. 4.3.5.4 Uji Hipotesis

4.3.5.4.1 Uji Signifikan Parsial (Uji-t)

Uji signifikan parsial (uji-t) dilakukan untuk melihat secara parsial (individu) pengaruh variabel independen (bebas) yaitu gaya kepemimpinan, motivasi dan kompensasi terhadap variabel dependen (terikat) yaitu kinerja karyawan. Apabila thitung > ttabel maka H0 ditolak dan Ha diterima, sedangkan

apabila thitung < ttabel maka Ho diterimadan Ha ditolak.

Uji t juga dapat dilihat berdasarkan tingkat signifikansi, yaitu apabila nilai probabilitas yang dihitung <0,0.05 (sign. < a 0,05), maka H0 ditolak dan Ha

diterima. Sebaliknya apabila nilai probabilitas yang dihitung > 0,0.05 (sign. < a 0,05), maka H0 diterima dan Ha ditolak. Nilai dengan df= n – k yaitu 40-4=36,

sehingga nilai taraf signifikan 5% yaitu ttabel adalah 2,028. Hasil uji t dapat dilihat

pada tabel berikut:

Tabel 4.43

(55)

Berdasarkan tabel 4.43 diatas, dapat disimpulkan bahwa:

1. Nilai thitung untuk variabel gaya kepemimpinan sebesar 3,251 dengan

signifikansi sebesar 0,003. Sedangkan ttabel pada α = 0,05 adalah 2,028. Hal

ini menunjukkan bahwa thitung ( 3,251) > ttabel (2,028) dan nilai probabilitas

0,003 < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian, dapat

disimpulkan bahwa gaya kepemimpinan (X1) berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kinerja karyawan (Y). Nilai koefisien yang positif menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan (X1) berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kinerja karyawan (Y). Artinya peningkatan variabel gaya kepemimpinan (X1) dapat meningkatkan kinerja karyawan.

2. Nilai thitung untuk variabel motivasi sebesar 5,771 dengan signifikansi sebesar

0,000. Sedangkan ttabel pada α = 0,05 adalah 2,028. Hal ini menunjukkan

bahwa thitung ( 5,771) > ttabel (2,028) dan nilai probabilitas 0,000 < 0,05 maka

H0 ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa

motivasi (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan

(Y). Nilai koefisien yang positif menunjukkan bahwa motivasi (X2)

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan (Y). Artinya peningkatan variabel motivasi (X2) dapat meningkatkan kinerja karyawan.

3. Nilai thitung untuk variabel kompensasi sebesar 0,079 dengan signifikansi

sebesar 0,937. Sedangkan ttabel pada α = 0,05 adalah 2,028. Hal ini

menunjukkan bahwa thitung ( 0,079) < ttabel (2,028) dan nilai probabilitas 0,937

> 0,05 maka H0 ditolak dan Ha ditrima. Dengan demikian, dapat disimpulkan

bahwa kompensasi (X3) berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap

(56)

kompensasi (X3) berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap kinerja

karyawan (Y). Artinya peningkatan variabel kompensasi (X3) dapat

meningkatkan kinerja karyawan.

Berdasarkan hasil uji t diatas dapat disimpulkan bahwa secara parsial (individu), variabel gaya kepemimpinan berpngaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan, variabel motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan, dan variabel kompensasi berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap kinerja karyawan.

4.3.5.4.2 Uji Signifikan Simultan (Uji-F)

Uji signifikan simultan (uji-F) digunakan untuk menguji apakah variabel gaya kepemimpinan (X1), motivasi (X2) dan kompensasi (X3) memiliki pengaruh

secara bersamaan terhadap kinerja karyawan (Y) PT. Bank Negara Indonesia Kantor Wilayah Medan. Apabila fhitung < ftabel maka Ho diterima dan Ha ditolak.

Uji F juga dapat dilihat berdasarkan tingkat signifikasi, yaitu apabila nilai probabilitas yang dihitung < 0,05 (sig. < α 0,50), maka Ho ditolak dan Ha diterima.

Sebaliknya, apabila nilai probabilitas yang dihitung > 0,05 (sig. > α 0,50), maka

Ho diterima dan Ha ditolak. Pada penelitian ini diketahui jumlah sampel (n)

sebanyak 40 responden dan jumlah keseluruhan variabel (k) sebanyak 4, sehingga diperoleh:

(57)

Nilai ftabel pada α = 5% adalah sebesar 2,86. Sedangkan nilai fhitung akan

diperoleh dengan menggunakan bantuan program statistik yang dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.44

Hasil Uji Signifikan Simultan (Uji-F) ANOVAa

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 274.040 3 91.347 25.092 .000b

Residual 131.060 36 3.641

Total 405.100 39

a. Dependent Variable: Kinerja.Karyawan

b. Predictors: (Constant), Kompensasi, Gaya.Kepemimpinan, Motivasi Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Berdasarkan tabel 4.44 diatas dapat dilihat bahwa fhitung sebesar 25,092

dengan tingkat signifikasi 0,000. Sedangkan ftabel pada tingkat kepercayaan 95%

(α = 0,05) adalah 2,86. Maka fhitung ( 25,092) > ftabel (2,86) dan nilai probabilitas

0,000 < 0,05 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini menunjukkan bahwa

(58)

4.3.5.5 Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi digunakan untuk melihat kemampuan variabel independen yaitu gaya kepemimpinan, motivasi dan kompensasi, menerangkan variabel dependen yaitu kinerja karyawan. Dimana nilai Adjusted R Square yang mendekati satu maka variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel depeden. Hasil koefisien determinasi (R2) antara gaya kepemimpinan, motivasi dan kompensasi terhadap kinerja karyawan PT. Bank Negara Indonesia Kantor Wilayah Medan dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.45

Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) Model Summary

a. Predictors: (Constant), Kompensasi, Gaya Kepemimpinan, Motivasi

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Berdasarkan tabel 4.45 diatas dapat disimpulkan bahwa:

1. Nilai R sebesar 0,822 berarti hubungan antara gaya kepemimpinan (X1),

motivasi (X2) dan kompensasi (X3) terhadap kinerja karyawan (Y) sebesar

0,822. Artinya hubungan antar variabel tergolong sangat erat.

(59)

Sedangkan sisanya 32,4% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk pada penelitian ini.

4.4 Pembahasan

Penelitian mengenai pengaruh gaya kepemimpinan, motivasi dan kompensasi terhadap kinerja karyawan PT. Bank Negara Indonesia Kantor Wilayah Medan, dapat dibuat pembahasan sebagai berikut:

4.4.1 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil pada uji hipotesis dengan menggunakan analisis uji-t yang menunjukkan nilai thitung > ttabel yaitu dengan nilai

3,251 > 2,028 dengan sig 0,003 < 0,05. Hal ini membuktikan bahwa Ha diterima,

maka terdapat pengaruh yang positif dan signifikan variabel gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan PT. Bank Negara Indonesia Kantor Wilayah Medan. Artinya, semakin baik gaya kepemimpinan yang diterapkan di dalam sebuah organisasi maka semakin meningkat pula kinerja karyawan di dalam organisasi tersebut. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Bryan Johannes dengan judul “Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Terhadap Kinerja

Karyawan Pada PT. Bank Negara Indonesia, Tbk (Regional Sales Manado)”

dimana hasil pengujian hipotesis telah membuktikan terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan. melalui hasil perhitungan yang telah dilakukan diperoleh nilai thitung sebesar 2,098

dengan taraf signifikan 0,04.

Gambar

Gambar 4.1 Logo BNI
Tabel 4.3 Identitas Responden Berdasarkan Lama Bekerja
Tabel 4.4 Identitas Responden Berdasarkan Gaji
Tabel 4.5 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Pimpinan Senang Menerima Saran
+7

Referensi

Dokumen terkait

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN

Penelitian ini menghasilkan satu kesimpulan bahwa pemodelan data dengan memanfaatkan obyek content lokasi wisata berbasis district , comment pengunjung, yang

Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan gambaran mengenai karakteristik pasien yang terdiagnosis CSC dan jenis terapi yang diberikan di Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata

terlarut lebih dari persyaratan yang telah ditentukan maka akan menimbulkan efek. samping yang berbahaya yang tidak diiinginkan oleh tubuh seperti

Sampel dilakukan pemeriksaan kadar kolesterol total dan tingkat keparahan OA secara objektif dari gambaran radiologi kerusakan sendi dengan menggunakan derajat Kellgren-Lawrence

[r]

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara depresi dan perilaku makan dengan berat badan lebih pada mahasiswa kedokteran.. Desain penelitian adalah cross

[r]