• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kebijakan Hukum Pidana Tentang Euthanasia Khususnya Euthanasia Pasif

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kebijakan Hukum Pidana Tentang Euthanasia Khususnya Euthanasia Pasif"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

KEBIJAKAN HUKUM PIDANA TENTANG EUTHANASIA

KHUSUSNYA EUTHANASIA PASIF

SKRIPSI

“Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Akhir Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk

Memperoleh Gelar Sarjana Hukum

DEPARTEMEN HUKUM PIDANA

Oleh :

CHRISTY ANANDA

NIM : 080200391

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

KEBIJAKAN HUKUM PIDANA TENTANG EUTHANASIA KHUSUNYA EUTHANASIA PASIF

SKRIPSI

“Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Akhir Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Hukum”

Oleh :

NIM : 080200391 CHRISTY ANANDA

DEPARTEMEN : HUKUM PIDANA

DISETUJUI OLEH:

KETUA DEPARTEMEN HUKUM PIDANA

NIP: 195703261986011001 M. HAMDAN S.H.,M.H

PEMBIMBING I PEMBIMBING II

PROF. Dr. SUWARTO S.H.,M.H

NIP : 195605051989031001 NIP: 1974040120021001

Dr.MAHMUD MULYADI S.H.,M.Hum

FAKULTAS HUKUM

(3)

DAFTAR ISI

ABSTRAKSI ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI... v

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah ... 7

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan ... 7

D. Keaslian Penulisan ... 8

E. Tinjauan Pustaka ... 8

1. Defenisi Hukum Pidana ... 9

2. Perbuatan Pidana ... 10

3. Pertanggungjawaban Pidana ... 11

4. Defenisi Euthanasia ... 13

5. Dasar hukum Euthanasia ... 14

F. Metode Penelitian ... 15

G. Sistematika Penulisan ... 18

BAB II TINJAUAN EUTHANASIA 1. Pengertian Euthanasia ... 20

2. Sejarah Euthanasia ... 28

3. Jenis-Jenis Euthanasia ... 31

(4)

BAB III KEBIJAKAN HUKUM PIDANA INDONESIA tentang EUTHANASIA

1. Pengaturan Euthanasia dalam KUHP Indonesia ... 44 2. Pengaturan Euthanasia dalam Konsep RUU KUHP Indonesia ... 50 3. Penerapan ketentuan Euthanasia di Indonesia ... 52 BAB IV KEBIJAKAN HUKUM PIDANA INDONESIA tentang EUTHANASIA

PASIF

1. Perkembangan Euthanasia Pasif di Indonesia ... 57 2. Klasifikasi Perbuatan yang dikategorikan sebagai Euthanasia Pasif ... 63 3. Kebijakan Hukum Pidana Tentang Euthanasia Pasif saat ini ... 68 BAB V PENUTUP

(5)

ABSTRAKSI

Christy Ananda* Prof.Dr.Suwarto S.H.,M.H** Dr.Mahmud Mulyadi S.H.M.Hum***

*

Mahasiswa Departemen Hukum Pidana Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara

Manusia selalu tidak lepas dari kelahiran dan kematian. Dulu, misteri akan kedua hal ini tidak dapat terpecahkan. Semakin pesatnya penemuan tekhnologi sekarang ini mengakibatkan terjadinya perubahan-perubahan di berbagai bidang, salah satunya dalam bidang medis. Masalah kelahiran dapat terpecahkan dengan adanya inseminasi buatan. Masalah kematian masih saja menjadi misteri. Dokter tidak dapat mengetahui pasti kapan pasien tersebut meniggal dunia. Masalah euthanasia sangat erat hubungannya dengan kematian dimana euthanasia merupakan kematian dengan baik tanpa adanya rasa sakit yang dialami pasien. Biasanya euthanasia ini berawal penyakit yang diderita pasien yang tak kunjung sembuh dan oleh karena sakitnya tersebut pasien mengalami rasa sakit yang tak tertahankan. Oleh karena pasien tidak sanggup merasakan rasa sakit tersebut, tak jarang pasien menginginkan dilakukannya euthanasia. Banyak terjadi pro dan kontra terhadap euthanasia ini tapi euthanasia merupakan salah satu persoalan yang harus mendapat perhatian terutama dikalangan medis dan hukum.

Metode yang digunakan adalah metode normatif juridis atau studi pustaka yang berdasarkan pada bahan-bahan tertulis yang ada sangkut pautnya dengan euthanasia ini dan dikaitkan dengan penelitian hukum empiris yaitu dengan melihat pihak-pihak yang terkait dengan euthanasia seperti dokter, masyarakat, dan pemuka agama. Permasalahan yang diangkat adalah bagaimana perkembangan euthanasia dewasa ini, bagaimana kebijakan hukum pidana terhadap euthanasia, dan bagaimana kebijakan hukum pidana tentang euthanasia pasif.

Perkembangan euthanasia di dalam masyarakat, pada kenyataannya sangat sering terjadi, terkhususnya euthanasia pasif. Hal itu didasari bahwa euthanasia pasif dipandang lebih manusiawi dibanding dengan euthanasia aktif. Pengambilan keputusan euthanasia pasif ini harus berdasarkan pemikiran yang betul-betul dan dilakukan oleh pasien itu sendiri atau orang yang bertanggung jawab atas pasien tersebut tentu saja atas persetujuan dokter dimana dokterpun merasa perlu dilakukannya euthanasia pasif ini. Banyak faktor-faktor yang menyebabkan diambilnya keputusan untuk melakukan euthanasia pasif ini. Pengaturan tentang euthanasia dalam hukum pidana terdapat dalam pasal 344 KUHP dimana pasal tersebut masih memiliki kekurangan-kekuangan dan tidak mencakup persoalan terhadap euthanasia secara lebih rinci terutama mengatur tentang masalah euthanasia pasif yang pada kenyataannya sering terjadi di masyarakat. Oleh karena itu perlu adanya pengaturan lebih jelas lagi tentang euthanasia sehingga tidak disalah gunakan oleh orang yang menginginkan kematian orang lain.

(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas kasih karunia dan berkatnya kepada saya, saya masih diberi nafas kehidupan sehingga dapat menyelesaikan tugas akhir dalam perkuliahan saya ini. PertolonganNya betul-betul saya rasakan didalam penyusunan skripsi ini.

Sejak awal penulisan skripsi ini, penulis banyak menerima bantuan baik dalam bentuk moril dan materil dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini tak lupa saya menyampaikan terima kasih kepada :

a. Kedua orang tua saya yang selalu mendoakan saya, selalu memberikan semangat dan dukungan yang luar biasa kepada saya. Tuhan Yesus memberkati.

b. Kepada keluarga besar saya terima kasih atas doa dan semangat yang diberikan kepada saya terkhususnya buat Bik uda dan Mateg atas bantuan dan motivasinya dalam penyusunan skripsi ini. Tuhan Yesus memberkati.

c. Bapak Prof. DR. Runtung Sitepu, SH., M.Hum selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara

d. Bapak Prof. DR. Budiman Ginting,SH., M.Hum selaku Pembantu Dekan I Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara

e. Bapak Syafruddin Hasibuan, SH., MH., DFM selaku Pembantu Dekan II Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara

(7)

g. Bapak M. Hamdan SH., M.H selaku Ketua Departemen Hukum Pidana h. Ibu Liza Erwina SH., M.Hum selaku Seketaris Departemen Hukum Pidana i. Bapak Prof. Dr. Suwarto SH., M.H selaku Dosen Pembimbing I atas

bimbingan yang diberikan kepada saya untuk menyelesaikan skripsi ini

j. Bapak Dr.Mahmud Mulyadi SH., M.Hum selaku Dosen Pembimbing II atas bimbingan yang diberikan kepada saya untuk menyelesaikan skripsi ini

k. Bapak Makdin Munthe S.H., M.Hum selaku Dosen Akademik atas bimbingan yang diberikan kepada saya selama saya kuliah di Fakultas Hukum ini

l. Bapak dan Ibu Dosen/Staf Pengajar di Fakultas Hukum yang sudah memberikan pengajaran tentang hukum kepada saya selama saya di Fakultas Hukum ini.

m. Teman-teman saya : Putri Ulfa, Juni Rusminarty, Amalia Khairiza, Efni Sri Andriani, Fauzan Irgi, Asihot Manalu, Arief Fahriady atas semangat, bantuan, dan doa yang diberikan dan maaf karena telah merepotkan dalam penyusunan skripsi ini.

n. Teman-Teman IMKA ERKALIAGA Fakultas Hukum : Alva Monica, Henni Demitra, Juna Kaban, Rezky Diapani dan teman- teman di IMKA yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu namanya saya ucapkan terima kasih atas doa, semangat, dukungan yang diberikan kepada saya. Tuhan Yesus memberkati. o. Teman-Teman Pengurus PERMATA GBKP Sp.Marindal yang telah

(8)

p. Dan kepada narasumber-narasumber yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu namanya yang telah membantu saya dalam penulisan skripsi ini saya ucapkan terima kasih.

Akhirnya penulis juga mengucapkan terima kasih kepada segala pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu, yang telah turut membantu dalam penyelesaian skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Medan, Juni 2012 Penulis,

Referensi

Dokumen terkait

Penyelenggaraan Tugas dan Wewenang Gubernur sebagai Wakil Pemerintah di WilayahProvinsi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun2011Nomor342) sebagaimana telah diubah

Ada lima langkah yang dilakukan dalam proses evaluasi, Yang pertama adalah mengidentifikasikan para ahli, yang kedua adalah persetujuan para ahli untuk melakukan evaluasi,

Candra et al., "Simulation of Metal Flow to Investigate the Application of Antilock Brake Mechanic System in Deep Drawing Process of Cup", Advanced Materials Research, Vol.

 Penelitian  kualitatif  secara  etnografi  ini  menggunakan  teknik  wawancara  dan

The simulation results showed that the application of antilock brake mechanic system improves the ability to control the material flow during the drawing

[r]

Berdasarkan hasil penelitian mengenai identifikasi karakteristik sifat kuantitatif kambing Peranakan Etawah betina di Kelompok Ternak Mitra Usaha Desa Samarang Kecamatan

Sehingga dalam penelitian ini, penulis melakukan penelitian untuk merancang jaringan akses fiber to the home (FTTH) melalui saluran pencatu bawah tanah (SPBT) atau yang