• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tindak Pidana Perdagangan Organ Tubuh Manusia (ditinjau dari Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Tindak Pidana Perdagangan Organ Tubuh Manusia (ditinjau dari Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009)"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

   

   

TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORGAN TUBUH MANUSIA (DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 36 TAHUN 2009)

*) Dr. Edi Yunara, S.H., M.Hum

**) Dr. Mohammad Ekaputra, S.H., M.Hum ***) Fredrik. R. G. Girsang

ABSTRAKSI

Seiring berkembangnya teknologi dan kemajuan zaman, dunia kesehatan juga mulai mengalami banyak kemajuan terutama untuk beberapa penyakit yang telah ditemukan metode baru dalam pengobatannya. Misalnya dengan ditemukan metode pengobatan baru dengan cara pengcangkokan organ tubuh (transplantasi) untuk beberapa organ tubuh misalnya ginjal, hati, paru-paru, dan tulang.

Namun dalam praktiknya metode pengobatan dengan cara mencangkok organ tubuh manusia belum dapat dilakukan dengan mudah, mengingat masih sangat sedikit ketersediaan organ yang diperlukan dibanding dengan kebutuhhan akan organ tubuh manusia. Sehingga menyebabkan tingginya harga sebuah organ tubuh manusia yang seharusnya tidak dikomersilkan, dan banyak orang yang mengunakan kesempatan ini guna memenuhi kebutuhan ekonomi dengan cara memperdagangkan organ tubuh manusia. Tindak pidana perdagangan organ tubuh manusia ini merupakan tindak pidana khusus. Tindak pidana ini diatur dalam beberapa peraturan perundang-undangan antara lain, UU No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, UU No.23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dan UU No.21 tahun 2007 tentang Pemberantasan Perdagangan Orang.

Tindak pidana perdagangan organ tubuh manusia telah diatur dialam beberapa undang-undang namum pada kenyataannya sampai pada saat ini hanya ada satu kasus perdagangan organ tubuh manusia yang dapat diungkapkan oleh pihak berwajib. Hal ini dikarenakan masih kurangnya pengawasan yang dilakukan pemerintah dan peraturan perundang-undangan yang ada masih belum dapat menjangkau penyebab terjadinya perdagangan organ tubuh itu sendiri, sehingga diperlukan lah peraturan perundang-undangan yang mengatur khusus tentang perdagangan organ tubuh dan transplantasi.

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian hukum normatif. Penelitian hukum normatif adalah penelitian yang mempelajari bagaimana norma-norma hukum itu. Adapun metode pengumpulan data menggukan metode library research. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari berbagai literatur dan peraturan yang berkaitan dengan permasalahan dalam skripsi ini.

*) Dosen Pembimbing I *) Dosen Pembimbing II

*) Mahasiswa Fakultas Hukum USU

Referensi

Dokumen terkait

Uji aktivitas Antimikroba dan Uji Sitotoksik Ekstrak etanol Akar Tanaman Akar Kucing-kucingan ( Achalipha Indica Linn ), daging Buah Mahkota dewa ( Phaleria macrocarpa

Kereta Api Indonesia (Persero) khususnya kereta api kelas bisnis utama, maka pada penelitian ini dilakukan pengujian dan analisis yang berjudul “ Analisis Peningkatan

Begitu juga dengan sifat-sifat yang telah disepakati atau kesesuaian produk untuk aplikasi tertentu tidak dapat disimpulkan dari data yang ada dalam Lembaran Data Keselamatan

(2010:178), Pemrograman berorientasi objek merupakan sebuah teknik pemrograman yang dalam proses pengembangannya menggunakan teknologi objek, dimana setiap objek memiliki

Analisa hasil dari setiap tahap reaksi dilakukan dengan mengamati spektrum infra merah, spektrum massa serta kromatografi cairan dan telah diperoleh hasil senyawa fosfin

Radioisotop 115 Cd memiliki waktu paro 53,5 jam, sehingga dengan iradiasi selama 12 hari, radioaktivitas yang dihasilkan telah. mendekati nilai

PEMISAHAN FRAKSI OSMIUM DAN IRIDIUM DALAM MATRIKS OSMIUM ALAM PASCA IRADIASI DENGAN TEKNIK EKSTRAKSI PELARUT.. Kadarisman, Hotman Lubis, Sriyono dan Abidin Pusat Radioisotop

Berdasarkan nilai tambah yang dihasilkan dapat dilihat tingkat efisiensi yang dimiliki oleh setiap pengrajin rotan dibandingkan dengan input yang digunakan yaitu biaya bahan baku,