1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kuda yang dikenal sebagai hewan monogastrik memiliki manfaat cukup
banyak bagi kehidupan manusia. Ternak kuda dapat menjadi alternatif penyedia
daging dan mempunyai potensi yang cukup besar sebagai salah satu sumber
pangan yang mempunyai kandungan protein yang sangat tinggi, sebagai ternak
kerja dan bisa juga di jadikan sebagai ajang perlombaan di masyarakat seperti
pacuan kuda (Siregar, 2011).
Potensi ternak kuda secara teknis tidak jauh berbeda dengan sapi, dimana
karkas ternak kuda lokal mencapai 125 kg, dengan jeroan mencapai 20% dari
karkas dibandingkan sapi yang mencapai angka rata-rata 156,4 kg. Baik daging
maupun jeroan mempunyai nilai ekonomi yang potensial, karena masyarakat di
wilayah Sulawesi Selatan dikenal mengkonsumsi jeroan yang cukup tinggi,
dengan adanya masakan khas yang dikenal dengan coto. Dari segi mutu, daging
kuda memiliki kelebihan tersendiri, dimana kadar lemaknya hanya 4,1%
dibanding dengan sapi yang mencapai 14,0%, sedangkan kadar protein hampir
sama yakni kuda 18,1% sedangkan pada sapi 18,8%, jauh lebih tinggi dari daging
kambing yang hanya 16,6% dengan kadar lemak mencapai 9,2% (Kadir, 2006).
Untuk meningkatkan produksi ternak salah satunya yang diperhatikan
ialah faktor genetik, ternak yang memiliki hubungan kekerabatan yang dekat
dapat diduga akan kecil peluangnya untuk meningkatkan heterosis dalam
persilangannya. Maka sebelum melakukan perkawinan perlu diperhatikan jarak
genetik antar ternak. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan sifat yang lebih unggul
2
atau yang manguntungkan. Produktivitas ternak ditingkatkan melalui perbaikan
genetik dengan seleksi dan perkawinan serta melalui perbaikan lingkungannya
(Lasley, 1978).
Morfometrik adalah suatu studi yang bersangkutan dengan variasi dan
perubahan dalam bentuk (ukuran dan bentuk) dari organisme, meliputi
pengukuran panjang dan analisis kerangka suatu organisme. Studi morfometri
didasarkan pada sekumpulan data pengukuran yang mewakili variasi bentuk dan
ukuran kuda. (Turan, 1998).
Tujuan Penelitian
Mengetahui keragaman morfometrik, peubah yang dapat membedakan
kuda dan mengestimasi jarak genetik kuda sehingga menjadi pedoman dalam
melakukan persilangan.
Hipotesis Penelitian
Diduga adanya keragaman morfometrik kuda di setiap kabupaten di
Sumatera Utara.
Kegunaan Penelitian
Sebagai bahan informasi bagi peternak, peneliti dan masyarakat mengenai
estimasi jarak genetik dan faktor peubah pembeda kuda melalui analisis
morfometrik di daerah Sumatera Utara dan juga sebagai bahan penulisan skripsi
yang merupakan salah satu syarat menempuh ujian Sarjana di Program Studi
Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.