• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tinjauan Yuridis Terhadap Perjanjian Kredit Modal Kerja Dengan Jaminan Hak Tanggungan Pada PT. Bank Sumut Cabang Utama Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Tinjauan Yuridis Terhadap Perjanjian Kredit Modal Kerja Dengan Jaminan Hak Tanggungan Pada PT. Bank Sumut Cabang Utama Medan"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Program pembangunan nasional yang ditetapkan oleh pemerintah meliputi berbagai macam bidang yaitu bidang hukum, ekonomi, politik, agama, pendidikan, sosial dan budaya, pembangunan daerah, SDA dan lingkungan hidup serta pertahanan dan keamanan. Program pembangunan ini merupakan landasan dan pedoman bagi pemerintah dan penyelenggara negara lainnya dalam melaksanakan pembangunan lima tahun. Pembangunan ekonomi ini sangat berpengaruh penting dalam upaya menciptakan suatu masyarakat dengan perekonomian yang baik. Ada 3 hal vital yang dapat mempengaruhi kesejahteraan dan keberadaan suatu negara, yaitu masalah politik, masalah hukum dan masalah ekonomi. Ketiga hal tersebut saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan.

Semakin meningkatnya ekonomi suatu negara maka akan meningkat pula kebutuhan hidup masyarakat yang tinggal dalam negara tersebut. Kebutuhan konsumtif masyarakat baik kebutuhan primer, sekunder, bahkan tersier mau tidak mau harus mereka penuhi dan apabila mereka hanya mampu untuk memenuhi kebutuhan primer saja, atau primer dan sekunder saja maka mereka akan mencari cara agar kebutuhan sekunder atau tersiernya bisa terpenuhi.

(2)

lainnya. Dengan banyaknya variasi produk yang sedemikian luasnya dan dengan dukungan kemajuan teknologi komunikasi dan informatika menyebabkan perluasan ruang gerak arus transaksi barang atau jasa yang melintasi batas wilayah suatu negara. Manusia pada akhirnya dihadapkan pada jenis barang dan atau jasa yang ditawarkan secara varitatif, baik yang berasal dari produk domestik maupun dari luar negeri.1 Dalam perjalanannya manusia selalu berusaha untuk mencapai kesejahteraan dalam hidupnya dan akan selalu melakukan bermacam-macam kegiatan untuk memenuhi kebutuhannya tersebut. Tidak bisa dielakkan lagi, untuk memenuhi kebutuhan tersebut dibutuhkan dana oleh kalangan usahawan perseorangan maupun usahawan yang tergabung dalam suatu badan hukum di dalam mengembangkan usahanya maupun di dalam meningkatkan produknya, sehingga dapat dicapai suatu keuntungan yang memuaskan maupun tingkat kebutuhan bagi kalangan lainnya.2

Untuk mengembangkan usahanya, bank harus sesuai dengan fungsi perbankan dalam arti luas sebagaimana tertera dalam Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan. Ada dua makna yang dapat kita ambil yaitu bank bertugas menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan dana tersebut kepada masyarakat.

1Gunawan Wijdaja dan Ahmad Yani, Hukum Tentang Perlindungan Konsumen, (Jakarta, Gramedia Pustaka Utama, 2003), hal. 11

(3)

Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

Untuk menyediakan dana tersebut, saat ini semakin banyak orang yang mendirikan suatu lembaga pembiayaan yang bergerak di bidang penyediaan dana ataupun barang yang akan dipergunakan oleh pihak lain di dalam mengembangkan usahanya.3

Salah satu kegiatan usaha yang dilakukan bank adalah pemberian kredit usaha yang disebut kemudian kredit. Dengan memperhatikan kegiatan usaha bank, antara bank dan masyarakat yang mengambil kredit tersebut sangat berkepentingan untuk membuat suatu perjanjian kredit antara mereka.

Pada prinsipnya pemberian kredit dapat diberikan oleh siapa saja yang memiliki kemampuan untuk itu. Selama proses pengajuan kredit modal kerja antara kreditur dan debitur disepakati, maka lahirlah kewajiban pada diri kreditur untuk menyerahkan uang yang telah diperjanjikan kepada debitur. Dengan hak untuk menerima kembali uang dari debitur pada waktunya, disertai dengan bunga yang telah disepakati oleh para pihak. Hak dan kewajiban debitur adalah timbal balik dengan hak dan kewajiban kreditur, selama proses itu tidak menghadapi masalah, dalam arti selama kedua belah pihak melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan yang diperjanjikan, maka persoalan tidak akan muncul. Persoalan baru muncul apabila debitur lalai mengembalikan uang pinjaman pada saat yang telah ditentukan dan kreditur tidak mau mengambil

(4)

risiko sehingga diperlukan adanya jaminan, dimana kedudukan jaminan adalah sebagai perjanjian accessoir (tambahan) dari perjanjian pokok, yaitu perjanjian utang piutang.

Berdasarkan uraian di atas penulis merasa tertarik memilih judul Tinjauan Yuridis Terhadap Perjanjian Kredit Modal Kerja Dengan Jaminan Hak Tanggungan pada PT. Bank Sumut Cabang Utama Medan.

B. Permasalahan

Dalam setiap penulisan skripsi tentulah ditemukan yang menjadi permasalahan yang merupakan titik tolak bagi pembahasan nantinya. Adapun yang menjadi permasalahan dalam skripsi ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana proses perjanjian kredit modal kerja dengan jaminan hak tanggungan pada PT. Bank Sumut Cabang Utama Medan?

2. Apa yang menjadi hak dan kewajiban PT. Bank Sumut Cabang Utama Medan dan debitur setelah perjanjian kredit ditandatangani?

3. Apa yang menjadi masalah dalam perjanjian kredit modal kerja dengan jaminan hak tanggungan pada PT. Bank Sumut Cabang Utama Medan? 4. Bagaimana penyelesaian terhadap masalah dalam perjanjian kredit modal

kerja dengan jaminan hak tanggungan pada PT. Bank Sumut Cabang Utama Medan?

(5)

C. Tujuan Penulisan

Adapun yang menjadi tujuan dari penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui proses perjanjian kredit modal kerja dengan jaminan hak tanggungan pada PT. Bank Sumut Cabang Utama Medan.

2. Untuk mengetahui hak dan kewajiban PT. Bank Sumut Cabang Utama Medan dan debitur setelah perjanjian kredit ditandatangani.

3. Untuk mengetahui masalah dalam perjanjian kredit modal kerja dengan jaminan hak tanggungan pada PT. Bank Sumut Cabang Utama Medan. 4. Untuk mengetahui penyelesaian terhadap masalah dalam perjanjian kredit

modal kerja dengan jaminan hak tanggungan pada PT. Bank Sumut Cabang Utama Medan.

5. Untuk mengetahui apakah perjanjian kredit modal kerja pada PT. Bank Sumut Cabang Utama Medan tidak bertentangan dengan Pasal 1320 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.

D. Manfaat Penulisan

Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan skripsi ini adalah: 1. Secara Teoritis

a. Diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi perkembangan ilmu hukum pada umumnya.

(6)

2. Secara Praktis

a. Diharapkan dapat menjadi masukan bagi pembaca, khususnya mengenai perjanjian baku yang dilakukan oleh lembaga pembiayaan dan agar masyarakat mengetahui proses perjanjian baku yang dilakukan oleh perbankan.

b. Dengan adanya penelitian ini dapat memberikan tambahan pengetahuan tentang cara membuat perjanjian baku dalam perjanjian baku yang dilakukan oleh bank dengan ketentuan hukum yang berlaku dan tanggung jawab para pihak terhadap perjanjian baku tersebut.

E. Metode Penelitian

1. Pendekatan Masalah

Metode pendekatan yang di pergunakan dalam penelitian ini adalah metode pendekatan yuridis normatif. Pendekatan yuridis normatif dipergunakan untuk mengkaji dokumen-dokumen perjanjian yang berbentuk baku dengan menggunakan tolak ukur asas kebebasan berkontrak, asas konsensualisme, maupun asas itikad baik dan kepatutan yang dapat disimpulkan dari pasal–pasal mengenai perjanjian yang terkait, serta peraturan–peraturan yang mengatur tentang Tinjauan Yuridis terhadap Perjanjian Kredit Modal Kerja Dengan Jaminan Hak Tanggungan pada PT. Bank Sumut Cabang Utama Medan.

2. Spesifikasi Penelitian

(7)

memberikan gambaran secara menyeluruh, mendalam tentang suatu gejala yang diteliti.4 PT. Bank Sumut Cabang Utama Medan mempunyai keunggulan dalam memberikan kredit, yaitu: suku bunga kompetitif; mendukung modal kerja debitur untuk dapat menyelesaikan proyek tepat waktu; plafond kredit disesuaikan oleh kebutuhan pekerjaan (maksimum plafond kredit 60% dari harga pekerjaan pembangunan fisik seperti pekerjaan sipil, bangunan dan sejenisnya, maksimum plafond kredit 70% dari harga pekerjaan leveransir seperti pengadaan barang dan sejenisnya); pelunasan kredit fleksibel, dengan sistem penurunan plafond secara proposional berdasarkan pembayaran termin proyek atau cash flow yang telah disepakati.

3. Sumber Data

Data Sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung dari objek yang diteliti, antara lain; buku-buku literatur, laporan penelitian, tulisan para ahli, peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan objek yang diteliti. Dalam penelitian ini yang merupakan penelitian yuridis normatif, sebagai bahan dasar penelitiannya, penulis menggunakan data sekunder, yakni bahan-bahan yang diperoleh dari bahan pustaka lazimnya. Data sekunder yang digunakan sebagai bahan dasar penelitian ini terdiri atas:

a. Bahan hukum primer

Bahan hukum primer, yaitu bahan hukum yang terdiri dari aturan hukum yang terdapat pada peraturan perundang-undangan atau berbagai perangkat hukum, seperti : Undang-Undang No. 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar

(8)

Pokok-Pokok Agraria (selanjutnya disebut UUPA No. 5/1960), Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan sebelumnya diatur dalam Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 (selanjutnya disebut UUP No. 10/1998), Undang-Undang No. 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan (selanjutnya disebut UUHT No. 4/1996), Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional No. 3 Tahun 1996 (selanjutnya disebut Permenag No. 3/1996), Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional No. 4 Tahun 1996 (selanjutnya disebut Permenag No. 4/1996), Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional No. 5 Tahun 1996 (selanjutnya disebut Permenag No. 5/1996), Peraturan Bank Indonesia Nomor: 7/2/PBI/2005 tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum (selanjutnya disebut PBI No. 7/2/PBI/2005). Selain itu, hasil wawancara yang didapatkan melalui studi lapangan PT. Bank Sumut Cabang Utama Medan menjadi bahan hukum primer yang membantu dalam mengkaji masalah dalam penelitian ini.

b. Bahan hukum sekunder

Bahan hukum sekunder adalah bahan hukum yang diperoleh dari buku teks, jurnal-jurnal, karya ilmiah, pendapat sarjana, dan hasil-hasil penelitian, dan bahan lainnya yang dapat dan berfungsi untuk memberikan penjelasan lebih lanjut atas bahan hukum primer.

c. Bahan hukum tersier

Bahan hukum tersier memberikan petunjuk/penjelasan bermakna terhadap bahan hukum primer dan sekunder seperti kamus hukum, ensiklopedia, dan lainnya.5

(9)

4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data primer dan sekunder adalah dengan cara studi kepustakaan dan wawancara kepada pihak PT. Bank Sumut Cabang Utama Medan.

5. Analisis Data

Metode yang digunakan adalah metode analisa deskriptif dengan teknik induksi, hal ini dilakukan terhadap data yang sifatnya data sekunder yang diperoleh melalui kajian kepustakaan. Teknik induksi digunakan untuk menganalisis data primer maupun data sekunder yang berbentuk dokumen perjanjian. Data yang telah diperoleh kemudian dikumpulkan yang selanjutnya diolah dan dianalisis dengan menggunakan teknik editing yaitu memeriksa data yang telah diperoleh untuk menjamin apakah dapat dipertanggungjawabkan.

F. Keaslian Penulisan

Penelitian ini dilakukan atas ide dan pemikiran dari peneliti sendiri atas masukan yang berasal dari berbagai pihak guna membantu penelitian dimaksud. Sepanjang yang telah ditelusuri dan diketahui di lingkungan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, penelitian tentang Tinjauan Yuridis Terhadap Perjanjian Kredit Modal Kerja Dengan Jaminan Hak Tanggungan Pada PT. Bank Sumut Cabang Utama Medan belum pernah diteliti oleh peneliti-peneliti sebelumnya.

(10)

1. Saptika Handhini, 02020176 dengan judul Perjanjian Kredit dengan Jaminan Hak Tanggungan yang Bermasalah pada Bank Mestika Dharma Medan (Studi Kasus di Pengadilan Negeri Medan).

2. Dinny A. Tuasuun, 020222178, dengan judul Hak Tanggungan Dalam Suatu Perjanjian Kredit dan Kaitannya dengan Peran Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) Dalam Pembuatan Akta Pemberian Hak Tanggungan (APHT).

3. Amelia Monika Bangun, 020222005, dengan judul Pendaftaran Pemberian Hak Tanggungan Berdasarkan UU No. 4 Tahun 1996 Ditinjau dari Kepastian Hukum.

4. Auza Anggara, 04200310, dengan judul Analisis Perjanjian Jaminan Kredit Investasi (Hak atau Tanah) Dalam Hak Tanggungan (Studi kasus pada notarisPat di Serdang Bedagai Sumut).

5. Vika Aurora K. Ginting, 050200235, dengan judul Kajian tentang Pemberian Kredit dengan Jaminan Hak Tanggungan pada PT. Bank Sumut.

Dengan demikian, jika dilihat kepada permasalahan yang ada dalam penelitian ini, maka dapat dikatakan bahwa penelitian ini merupakan karya ilmiah yang asli, apabila ternyata di kemudian hari ditemukan judul yang sama, maka dapat dipertanggungjawabkan sepenuhnya.

G. Sistematika Penulisan

(11)

penulisan yang teratur yang terbagi dalam bab per bab yang saling berhubungan satu sama lain. Adapun sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN

Berisikan pendahuluan yang merupakan suatu pengantar dari pembahasan selanjutnya yang terdiri dari 7 (tujuh) sub bab yaitu: Latar Belakang Penulisan, Permasalahan, Tujuan Penulisan, Manfaat Penulisan, Metode Penelitian, Keaslian Penulisan dan Sistematika Penulisan.

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN

Pada bab ini berisikan perjanjian, syarat sahnya perjanjian, asas-asas hukum perjanjian, bentuk-bentuk dan fungsi perjanjian serta berakhirnya perjanjian.

BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN KREDIT BANK DAN JAMINAN HAK TANGGUNGAN.

(12)

BAB IV PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT MODAL KERJA DENGAN JAMINAN HAK TANGGUNGAN PADA PT. BANK SUMUT CABANG UTAMA MEDAN

Pada bab ini berisikan proses perjanjian kredit modal kerja dengan jaminan hak tanggungan pada PT. Bank Sumut Cabang Utama Medan, hak dan kewajiban PT. Bank Sumut Cabang Utama Medan dan debitur setelah perjanjian kredit ditandatangani, masalah dalam pelaksanaan perjanjian kredit modal kerja dengan jaminan hak tanggungan pada PT. Bank Sumut Cabang Utama Medan, dan penyelesaian terhadap masalah dalam perjanjian kredit modal keja dengan jaminan hak tanggungan pada PT. Bank Sumut Cabang Utama Medan dan perjanjian kredit modal kerja tidak bertentangan dengan Pasal 1328 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata?

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Referensi

Dokumen terkait

Nilai ini sangat dipengaruhi oleh pertanyaan pertanyaan yang diajukan dalam angket penelitian, seperti pada nilai rendah, bahkan dengan nilai prosentase yang lebih besar

Habitual buyer , yaitu konsumen yang berada pada tingkat kedua dari suatu piramida brand loyalty pada umumnya, dan dapat dikategorikan sebagai konsumen yang puas dengan merek

Data Pengukuran Imago Jantan E... Data Pengukuran Imago Betina

Sikap konsumen secara parsial terhadap pangan berbasis bahan lokal di Surabaya melalui analisis sikap dengan model Fishbein adalah sebagai berikut: (1) terhadap faktor produk

Tuntunan Praktis Belajar Database Mengguankan MySQL, C.. Pemrograman Web Dinamis menggunakan PHP dan

[r]

[r]

Penulisan ini menjelaskan tentang sistem dalam sebuah jaringan komputer yang menggunakan bluetooth sebagai media penghubungnya, serta bagaimana cara menghubungkan dua