• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gangguan Pembentukan Afiks Dalam Tuturan Bahasa Indonesia Pada Anak Autisme

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Gangguan Pembentukan Afiks Dalam Tuturan Bahasa Indonesia Pada Anak Autisme"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1

SKRIPSI

OLEH :

NILA RAHAYU

NIM : 110701032

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU BUDAYA

DEPARTEMEN SASTRA INDONESIA

(2)

i

GANGGUAN PEMBENTUKAN AFIKS DALAM TUTURAN

BAHASA INDONESIA PADA ANAK AUTISME

SKRIPSI

OLEH

NILA RAHAYU

110701032

Skripsi ini diajukan untuk melengkapi persyaratan memeroleh gelar sarjana Sastra Indonesia di Universitas Sumatera Utara dan telah disetujui oleh:

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Gustianingsih, M.Hum. Dra. Rosliana Lubis, M.Si. NIP. 19640828 198903 2 001 NIP. 19630524 198903 2 002

Diketahui,

Ketua Departemen Sastra Indonesia

(3)

ii

dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Apabila pernyataan yang saya perbuat ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi berupa pembatalan gelar yang saya peroleh.

Medan, Oktober 2015 Hormat Saya,

(4)

iii

GANGGUAN PEMBENTUKAN AFIKS DALAM TUTURAN

BAHASA INDONESIA PADA ANAK AUTISME

NILA RAHAYU

FAKULTAS ILMU BUDAYA USU ABSTRAK

Penelitian ini berjudul “Gangguan Pembentukan Afiks dalam Bahasa Indonesia pada Anak Autisme”. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan gangguan pembentukan afiks dalam bahasa Indonesia pada anak autisme dan mendeskripsikan hubungan gangguan pembentukan afiks dengan afasia yang diderita anak autisme. Sumber data dalam penelitian ini adalah anak autisme yang berusia 8-13 tahun berjumlah tiga orang di Yayasan Sekolah Tali Kasih Medan. Penelitian ini menggunakan teori pembagian afiks Verhaar (2001), neurolinguistik Broca dan Wernicke, dan gangguan berbahasa Haron (1997) serta Abdul Chaer (2009). Metode penelitian menggunakan ancangan Sudaryanto. Dalam pengumpulan data menggunakan metode simak dan metode cakap, teknik libat cakap, teknik pancing, dan teknik catat serta teknik rekam. Selanjutnya dalam menganalisis data digunakan metode padan referensial yang alat penentunya adalah kenyataan yang ditunjuk oleh bahasa atau referent bahasa, dan menggunakan teknik lanjutan hubung banding memperbedakan (teknik HBB) dengan anak normal. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini menunjukkan bahwa anak autisme berusia 8-13 tahun memiliki kemampuan yang berbeda dalam membentuk afiks. Semakin besar usia, semakin berkembang baik kemampuan pembentukan afiks sejalan dengan banyaknya bimbingan yang telah diberikan oleh terapis dan orang tua mereka. Pembentukan prefiks dan sufiks lebih dikuasai anak autisme daripada pembentukan infiks dan konfiks. Anak autisme usia tersebut mengalami gangguan berbahasa berupa afasia motorik subkortikal serta gangguan berbahasa seperti omission (penghilangan unsur bahasa), substitussion (pertukaran unsur bahasa), dan addition (penambahan unsur bahasa) dalam pembentukan afiks.

(5)

iv

dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penyusunan skripsi ini dari awal hingga selesainya penulisan skripsi ini.

Penulis mempersembahkan skripsi ini kepada kedua orang tua tercinta, Abah Sutomo dan Mamak Nur Aini sebagai salah satu bentuk hadiah atas doa dan limpahan kasih sayang yang telah diberikan untuk penulis. Terima kasih yang tiada henti karena telah membesarkan dan mendidik penulis dengan semua pengorbanan, dukungan baik material maupun spiritual, perhatian, waktu serta motivasi kepada penulis.

Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis juga banyak mendapatkan bantuan baik berupa doa, dukungan, perhatian, bimbingan, dan nasihat dari berbagai pihak. Penulis juga menyadari bahwa skripsi ini tidak akan selesai tanpa adanya dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang tulus kepada pihak-pihak di bawah ini:

1. Dr. Syahron Lubis, M.A. selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya, Universitas sumatera Utara. Dr. Husnan Lubis, M.A. selaku pembantu Dekan I, Drs. Syamsul Tarigan selaku pembantu Dekan II, dan Drs. Yudi Andrian Mulyadi, M.Hum selaku Pembantu Dekan III.

(6)

v

3. Dr. Gustianingsih, M.Hum., selaku Dosen Pembimbing I dan Dosen Pembimbing Akademik penulis. Terima kasih atas segala waktu, ilmu pengetahuan, kesabaran, juga pengalaman yang sangat berarti untuk penulis selama beliau mengikutsertakan penulis dalam penelitian Beliau. Ibu telah banyak memberi semangat, motivasi, serta nasihat selama memberikan bimbingan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

4. Dra. Rosliana Lubis, M.Si. selaku Dosen Pembimbing II. Terima kasih atas kesabaran Ibu membimbing penulis, serta memberi dukungan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Seluruh staf pengajar Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara yang telah banyak memberikan bekal dan pengetahuan, baik dalam bidang linguistik, sastra, maupun bidang-bidang umum lainnya.

6. Bapak Slamet yang telah banyak membantu penulis dalam hal administrasi di Departemen Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara.

7. Kelima kakak kandung dan abang ipar penulis, Syafrida (Butet) dan Amri, Maya dan Khairul, Dede dan Rifani, Nur Hafiza, serta Malahayati dan Kabul yang telah banyak membantu penulis berupa motivasi, masukan serta bantuan material untuk menyelesaikan skripsi ini.

(7)

vi

Medan dan SMPN 16 Medan yang telah memberikan semangat, doa, dan selalu membuat penulis tersenyum bahagia.

10. Adik-adik yang menjadi subjek dalam penelitian ini, Aiga, Fahlevi, dan Jolyn. Terima kasih untuk kebersamaan singkat kita. Kalian adalah anak-anak yang istimewa dan hebat.

11. Kakak dan abang stambuk 2009-2010 dan adik-adik stambuk 2012-2013. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi perkembangan ilmu linguistik pada masa mendatang.

Akhirnya, penulis berharap skripsi ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan pembaca mengenai “Gangguan Pembentukan Afiks dalam Tuturan Bahasa Indonesia pada Anak Autisme”.

Medan, Oktober 2015 Penulis,

(8)

vii

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, TINJAUAN PUSTAKA ... 8

(9)

viii

2.3 Tinjauan Pustaka ... 16

BAB III METODE PENELITIAN ... 19

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 19

3.1.1 Lokasi Penelitian ... 19

3.1.2 Waktu Penelitian ... 19

3.2 Sumber Data ... 19

3.3 Metode dan Teknik Pengumpulan Data ... 19

3.4 Metode dan Teknis Analisis Data ... 21

3.5 Metode dan Teknik Penyajian Data ... 25

BAB IV PEMBAHASAN ... 27

4.1 Gangguan Pembentukan Afiks dalam Tuturan Bahasa Indonesia Anak Autistik ... 27

4.1.1 Gangguan Pembentukan Prefiks ... 27

4.1.2 Gangguan Pembentukan Sufiks ... 39

4.1.3 Gangguan Pembentukan Infiks ... 47

4.1.4 Gangguan Pembentukan Konfiks ... 49

4.2 Hubungan Gangguan Pembentukan Afiks dalam Bahasa Indonesia dengan Jenis Afasia yang Diderita Anak Autisme ... 56

4.2.1 Afasia Motorik Subkortikal ... 58

(10)

ix

5.1 Simpulan ... 66 5.2 Saran ... 67 DAFTAR PUSTAKA ... 68

LAMPIRAN 1: Surat Keterangan Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Pada Daftar Kuantitas dan Harga Satuan (RAB) tidak mencerminkan suatu perhitungan harga yang baik, karena harga satuan pekerjaan dengan anilisa harga satuan pekerjaan

 Spectral features: In this study colour features and gray level co-occurrence matrix (GLCM) based texture features are considered to measure the pixel similarity

BERITA ACARA PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Pada hari ini ……..…………. Tanggal ….……….. Bulan …………...…..

Adding a high resolution visible light camera (VIS) with a high quality lens very close to the TIR camera, in the same stabilized rig, allows us to do accurate geoprocessing

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian merupakan sebagai gerakan ekonomi rakyat maupun badan usaha berperan serta

Permasalahan yang dihadapi saat ini diantaranya adalah disparitas wilayah dalam penyediaan dan kebutuhan energi, pemanfaatan EBT belum dapat meningkat secara signifikan,

Dari tabel 1 dapat dilihat bahwa aspek-aspek yang belum ideal dalam implementasi sanitasinya adalah penumpukan sampah, lantai dan dinding yang belum terawat, jendela

Dalam faktor ideologi, Tita termasuk orang yang tekun dan taat dalam beragama, dan selalu mencari tahu dahulu suatu hal yang menurutnya tidak masuk asal.. Dalam faktor kepemimpinan,