• Tidak ada hasil yang ditemukan

Identifikasi Soil Transmitted Helminthes pada Sayuran Selada di Kota Medan Tahun 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Identifikasi Soil Transmitted Helminthes pada Sayuran Selada di Kota Medan Tahun 2015"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

14

Universitas Sumatera Utara BAB 1

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Kecacingan adalah masalah kesehatan yang masih banyak ditemukan di dunia.

Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO) kira-kira 2 milyar atau

24% dari populasi dunia terinfeksi Soil Transmitted Helminthes (STH). Infeksi STH

tersebar luas di seluruh dunia terutama di daerah tropis dan subtropis, dengan jumlah

terbesar terjadi di Sub-Saharan Afrika, Amerika, China dan Asia Timur (WHO,

2013). Di Indonesia sendiri prevalensi infeksi STH berada pada 40%-60% dan

tersebar luas baik di perkotaan maupun di pedesaan (Menkes, 2006).

Transmisi telur cacing ke manusia bisa terjadi dari tanah yang mengandung

telur cacing, STH yang dikeluarkan bersamaan dengan tinja orang yang

terkontaminasi. Di daerah yang tidak memiliki sanitasi yang memadai, telur ini akan

mengkontaminasi tanah. Manusia dapat terinfeksi ketika termakan telur infektif

(Ascaris lumbricoides dan Trichuris trichiura) atau larva (Ancylostoma duodenale)

dalam makanan yang terkontaminasi (contohnya pada sayuran yang tidak dimasak,

dicuci atau dikupas secara hati-hati). Selain itu infeksi juga dapat terjadi melalui

minuman yang terkontaminasi dan pada anak-anak yang bermain di tanah tanpa

mencuci tangan sebelum makan. Tidak ada transmisi langsung dari orang ke orang

atau infeksi dari feses segar, karena telur yang keluar bersama tinja membutuhkan

waktu sekitar 3 minggu untuk matang dalam tanah sebelum menjadi infektif (WHO,

2013). Infeksi STH dapat menimbulkan anemia, defisiensi vitamin A, malnutrisi dan

gangguan tumbuh kembang (CDC, 2014). Faktor lain yang mempengaruhi angka

kejadian penyakit kecacingan adalah lingkungan yang menyokong untuk

perkembangan STH yaitu kondisi tanah yang gembur dan lembab (Asihka et al.,

(2)

15

Universitas Sumatera Utara Sayuran sangat penting untuk kesehatan dan membentuk komponen utama dari

kebutuhan pangan di setiap keluarga. Sayuran merupakan penyumbang energi yang

diperlukan manusia sebagai makanan suplemen atau nutrisi. Sayuran pada

hakekatnya dapat meningkatkan kualitas makanan dan memiliki air yang tinggi

seperti yang terlihat pada selada dan kubis. Banyak sayuran yang merupakan sumber

yang baik dari vitamin C , karoten dan unsur mineral seperti zat besi dan vitamin

termasuk tiamin ( vitamin B12 ) , niacin dan riboflavin (Idahosa, 2011). Selada

merupakan sayuran yang digemari, terutama selada keriting. Terbukti dari selada

yang mudah ditemukan pada makanan asing seperti salad, hot dog, hamburger,

sandwich. Makanan Indonesia juga banyak menggunakan selada seperti gado-gado,

lalapan, nasi goreng dan lalapan pecel lele (Asihka et al., 2014).

Berdasarkan hasil pemeriksaan telur STH pada lalapan (kol, kemangi, selada

dan terong) di pasar tradisional, supermarket dan restoran di Kota Medan didapatkan

hasil bahwa selada yang dijual di pasar tradisional dan supermarket tidak memenuhi

syarat kesehatan. Ditemukan telur Ascaris lumbricoides pada selada yang dijual di

pasar tradisional dan ditemukan telur Trichuris trichiura pada selada yang dijual di

supermarket (Ashika et al., 2014).

Masih tingginya prevalensi kecacingan dan kontaminasi telur STH pada

sayuran menjadi alasan penting bagi saya untuk mengidentifikasi telur STH di pasar

tradisional di Kota Medan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah di atas dapat dirumuskan

masalah penelitian yaitu apakah jenis STH yang ditemukan pada sayuran selada di

(3)

16

Universitas Sumatera Utara 1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan umum

Untuk mengidentifikasi STH pada sayuran selada di pasar tradisional di

Kota Medan.

1.3.2 Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui jenis telur STH yang mengkontaminasi sayuran selada di

pasar tradisional di Kota Medan.

b. Untuk mengetahui jenis larva STH yang mengkontaminasi sayuran selada di

pasar tradisional di Kota Medan.

c. Untuk membandingkan kontaminasi STH pada selada bagian luar dengan

selada bagian dalam.

1.4 Manfaat Penelitian

a. Bagi ilmu pengetahuan, diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah

pengetahuan mengenai infeksi cacing yang ditularkan melalui tanah dan

kontaminasi telur cacing pada sayuran.

b. Bagi ilmu kedokteran komunitas, diharapkan penelitian ini dapat

memberikan informasi tentang aspek-aspek yang berhubungan dengan

infeksi STH dalam suatu komunitas.

c. Bagi instansi terkait, diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan

sebagai data pendukung atau bahan perencanaan dalam pencegahan kasus

kecacingan, khususnya infeksi dari STH.

d. Bagi masyarakat, diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi

tentang aspek-aspek yang berhubungan dengan infeksi STH, sehingga dapat

Referensi

Dokumen terkait

[r]

[r]

Pada dasarnya setiap perusahaan ingin mendapatkan laba optimal dalam setiap produksinya, oleh karena itu manajer harus memperhatikan laba dari tiap produksi dengan memperhatikan

Kecamatan : 16.72.05 KECAMATAN DEMPO TENGAH JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN KEPALA KELUARGA. TOTAL

Bagaimana tidak, ketika hampir seluruh operator GSM mulai mengaktifkan layanan pengiriman data yaitu GPRS yang mengedepankan layanan always connected ke jaringan dan kemampuan

The English version of the consolidated financial statements of the Company and its Subsidiaries, solely for the convenience of readers, have been translated into United States

Jadi, yang dimaksud dengan Bluetooth secara umum adalah sebuah teknologi komunikasi wireless (tanpa kabel) yang beroperasi dalam pita frekuensi 2,4 GHz unlicensed ISM

Sesuai dengan fungsi utama IP PORT yaitu untuk menampilkan basis data kekayaan intelektual, maka fitur utama IP PORT yang dapat diakses oleh pengguna adalah terdiri dari