• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Gratitude dengan Psychological Well-Being Ibu yang Memiliki Anak Tunagrahita

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Gratitude dengan Psychological Well-Being Ibu yang Memiliki Anak Tunagrahita"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

i Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara gratitude dengan psychological well-being pada ibu yang memiliki anak tunagrahita.Dalam penelitian ini, pengambilan data

menggunakan metode kuantitatif dengan teknik korelasi Product Moment dari Carl Pearson.Hipotesis pada penelitian ini adalah terdapat hubungan positif antara gratitude dengan psychological well-being padaibu yang memiliki anak tunagrahita.Skala pertama yang digunakan

adalahRyff’s psychological well-being scale yang disusun oleh Ryff (1989) dengan aspek antara lain: penerimaan diri, hubungan positif dengan orang lain, otonomi, penguasaan lingkungan, tujuan hidup, pertumbuhan pribadi. Skala ini terdiri dari 42 item dengan reliabilitas (α)0,848. Skala kedua yang digunakan adalah The Gratitude Questionnaire-Six Item Form(GQ-6) yangdisusun oleh McCullough dan Emmons (2002) dan skala ini memiliki 6 item dengan

reliabilitas (α) 0,82. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 51 ibu yang memiliki anak

tunagrahita yang bersekolah di SLB Negeri Salatiga. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara gratitude dan psychological well-being dengan hasil r= 0.322 dengan nilai signifikansi sebesar 0,011 (p<0,05) yang artinya semakin tinggi gratitude maka semakin tinggi pula psychological well-being, begitu sebaliknya. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa gratitude memberikan sumbangan sebesar 10,37% yang artinya 89,63% PWB ibu yang memiliki anak tunagrahita masih dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.

(2)

ii Abstract

This study aims to determine the relationship between gratitude to the psychological well-being

in mothers of children with mental retardation. In this study, data retrieval using quantitative

methods and the correlation technique of Carl Pearson Product Moment. The hypothesis in this

study is a positive relationship between gratitude to the psychological well-being in mothers of

children with mental retardation. The first scale used is Ryff's psychological well-being scale

compiled by Ryff (1989) with aspects such as: self-acceptance, positive relations with others,

autonomy, environmental mastery, purpose in life, personal growth. The scale of this consists of

42 items with reliability (α) 0.848. The second scale used is The Gratitude Questionnaire-Six

Item Form (GQ-6) prepared by McCullough and Emmons (2002) and the scale has six items

with reliability (α) 0.82. The sample in this study were 51 mothers of children with mental

retardation who attend school in extraordinary school Salatiga. The results of this study indicate

that there is a significant positive relationship between gratitude and psychological well-being

with the result r = 0322 with a significance value of 0.011 (p <0.05), which means the higher the

gratitude the higher the psychological well-being, and vice versa , Results showed that gratitude

contributed 10.37% which means that 89.63% PWB mothers of children with mental retardation

are still influenced by other factors.

Referensi

Dokumen terkait

Universitas Kristen Maranatha Berbagai kesulitan yang dialami ibu dengan anak tunagrahita pada akhirnya dapat mempengaruhi kesejahteraan dirinya (Psychological

Hasil uji hipotesis dengan menggunakan regresi linier sederhana menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara orientasi religius dengan psychological well

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara trait openness to experience, conscientiousness neuroticism, dan gratitude dengan psychological

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara psychological well-being dan kepuasan kerja

Berdasarkan dari hasil penelitian, peneliti dapat menyimpulkan bahwa terdapat hubungan positif antara ketidakpuasan bentuk tubuh dengan psychological well-being pada

Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif yang sangat signifikan antara forgiveness dengan psychological well-being pada dewasa awal yang mengalami broken home,

tentang kehidupan masa lalu.Menurut Watkins dkk (2003) gratitude menjadi kekuatan yang paling penting untuk mencapai kehidupan yang lebih baik sehingga memiliki

Hasil tersebut membuktikan hipotesis yang diajukan oleh peneliti yaitu terdapat hubungan positif antara gratitude dengan subjective well-being pada pengurus penerima Program Keluarga