• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Klinis Pasien Trauma Ginjal di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2013-2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Gambaran Klinis Pasien Trauma Ginjal di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2013-2014"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Trauma didefinisikan sebagai cedera fisik atau luka pada jaringan hidup yang disebabkan oleh agen ekstrinsik atau faktor luar. Trauma merupakan penyebab keenam yang menyebabkan kematian di seluruh dunia, kira- kira 10 % dari semua mortalitas. Ini menyumbangkan sekitar 5 juta kematian setiap tahun di seluruh dunia dan menyebabkan jutaan lebih kecacatan (Soreide, 2009). Bahkan, kecelakaan lalu lintas menjadi penyebab utama kematian di dunia dengan rentang usia 10-24 tahun. Di Indonesia kematian akibat kecelakaan lalu lintas lebih kurang 12 ribu orang per tahun sehingga dapat disimpulkan bahwa trauma dapat menyebabkan angka kematian yang tinggi. (Rasjad, 2003)

Trauma merupakan masalah kesehatan yang besar di negara berkembang yang jumlahnya meningkat sebanding dengan perkembangan industri dan transportasi. Perlu dicatat bahwa alkohol dan penyalahgunaan narkoba meningkatkan tingkat cedera traumatis dengan mengendapkan kekerasan interpersonal, penyiksaan anak atau sexual, dan kecelakaan kendaraan bermotor. Trauma genitourinari terlihat pada kedua jenis kelamin dan pada semua kelompok umur, tetapi lebih sering terjadi pada laki-laki (Summerton, 2014).

Trauma ginjal adalah cedera pada ginjal yang disebabkan oleh berbagai macam trauma baik tumpul maupun tajam. Ekstrapolasi dari data USA memperkirakan bahwa sekitar 245.000 cedera ginjal setiap tahun di dunia, sekitar 80% disebabkan trauma tumpul. Kecelakaan kendaraan bermotor dan jatuh adalah penyebab utama yang jelas dari trauma ginjal (Summerton, 2014).

Pada sebagian besar pusat trauma, trauma tumpul lebih umum daripada trauma tembus, sehingga membuat luka ginjal tumpul sebanyak 9 kali lebih umum daripada cedera tembus. Trauma tumpul merupakan penyebab utama dari trauma ginjal. Dengan lajunya pembangunan, penambahan ruas jalan dan jumlah kendaraan, kejadian trauma akibat kecelakaan lalu lintas juga semakin meningkat. Dari 1.588 pasien trauma tumpul dengan hematuria mikroskopik hanya 3

(2)

memiliki cedera yang signifikan tetapi kasus ini ditemukan selama pemeriksaan radiologi untuk cedera terkait. Pasien yang follow up dari 1.004 pasien adalah 51% yang tidak menjalani pemeriksaan radiologi yang mengungkapkan tidak ada komplikasi yang signifikan. Orang dewasa dengan trauma tumpul ginjal, hematuria mikroskopik dan tidak ada syok atau cedera intra - abdominal utama dapat terhindar dari pencitraan radiografi (Miller dan McAninch, 1995).

Ginjal adalah organ yang paling sering terluka dalam sistem genitourinaria dan trauma ginjal terlihat sampai dengan 3% dari semua kasus trauma (Baverstock, 2001) dan 10% dalam semua kasus trauma abdomen. Dalam kecelakaan kenderaan bermotor, trauma ginjal terlihat jelas setelah dampak langsung ke sabuk pengaman atau setir mobil (crash frontal) atau dari intrusi panel tubuh di dampak samping tabrakan (Kuan, 2007).

Ginjal adalah paling umum tercedera pada organ genitourinari di semua usia pada pria dan wanita rasio menjadi 3:1 (Paparel, 2006). Selama 20 tahun terakhir ini, kemajuan dalam pencitraan dan strategi pengobatan telah meningkatkan kemampuan untuk mencapai penjagaan ginjal dan penurunan kebutuhan untuk intervensi bedah. Sebagian besar cedera kini dilakukan secara konservatif (Hurtuk, 2006).

Ginjal adalah organ yang paling sering dikaitkan dengan trauma urologi dan diantara 10 % kasus trauma tumpul abdomen, 15% mempengaruhi ginjal. (Aragona, 2012). Tingkat keparahan trauma ginjal dapat berkisar signifikan, dan dengan demikian pilihan manajemen juga dapat bervariasi. Manajemen non-operative telah menjadi lebih umum dalam beberapa kali, dengan munculnya radiologi intervensi dan perbaikan dalam pencitraan. Selain itu, pendekatan ini didasarkan pada pemahaman yang lebih baik dari kemampuan ginjal untuk mempertahankan cedera tersebut dan menghindari bantuan bedah untuk memulihkan. Namun, nefrektomi darurat tetap pengobatan standar emas untuk perdarahan ginjal akut yang tidak terkontrol (Alsikafi, 2006).

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis ingin melakukan penelitian tentang gambaran klinis pasien trauma ginjal di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan. Penulis memilih Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik

(3)

(RSUPHAM)Medan karena rumah sakit ini merupakan rumah sakit pendidikan tertinggi di Sumatera Utara dan rujukan di kota Medan ini.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, dapat diambil perumusan masalah “Bagaimana gambaran klinis pasien trauma ginjal di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik (RSUPHAM) Medanpada tahun 2013 hingga 2014? ”

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui gambaran klinis pasien trauma ginjal di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik (RSUPHAM) Medan pada tahun 2013 hingga 2014.

1.3.2 Tujuan Khusus

Yang menjadi tujuan khusus dalam penelitian ini adalah : a) Mengetahui umur pada pasien trauma ginjal.

b) Mengetahui etiologi pada pasien trauma ginjal. c) Menganalisa jenis kelamin pada pasien trauma ginjal. d) Mengetahui derajat pada pasien trauma ginjal. e) Mengetahui komplikasi pada pasien trauma ginjal. f) Mengetahui tatalaksana pada pasien trauma ginjal.

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Bagi Rumah Sakit

a. Memberi masukan bagi rumah sakit mengenai trauma ginjal. 1.4.2 Bagi Masyarakat

a. Membantu mengurangi angka kesakitan dan terjadinya komplikasi. b. Membantu mengurangi lama perawatan dan biaya perawatan. 1.4.3 Bagi Peneliti

a. Menambah pengalaman dalam melakukan penelitian.

b. Menambah pengetahuan tentang gambaran klinis trauma ginjal.

Referensi

Dokumen terkait

Meskipun pada dasarnya setiap prosesi dan benda budaya yang digunakan memiliki hakekat dan makna yang positif, namun prosesi tersebut seolah menjadi sesuatu yang wajib

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap miskonsepsi pada penyelesaian soal aljabar siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Kota Malang maka peneliti mendapatkan

Saran yang dapat diberikan yaitu: konsistensi pelaksanaan pengawasan K3 sesuai prosedur, sanksi yang diberikan lebih baik berupa arahan bagi pekerja untuk dapat bekerja

Permodalan adalah masalah utama karena dengan adanya modal usaha bisa dioperasikan. Apabila suatu usaha memiliki modal yang banyak maka proses produksinya akan

Pada anamnesa, perlu ditanyakan apakah ada keluhan perdarahan mulai yang paling ringan seperti epistaksis atau perdarahan gusi, petekiae, apakah ada riwayat gangguan

Jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah penelitian hukum normatif.Penelitian hukum normatif yang dilakukan didasarkan pada bahan hukum sekunder,

Terlaksananya proses produksi untuk menghasilkan produk bermutu dengan metode yang efisien dan efektif, serta sesuai dengan standar produk dan proses yang telah

antar-a mctrid dengan Guru.. Kerangka