• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Perusahaan

PT. Kreasibeton Nusapersada adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri bahan dan bangunan. Perusahaan ini berdiri sejak tahun 2003 dengan nama Perusahaan PT. Kreasibeton Nusapersada. PT. Kreasibeton Nusapersada beralamat di Jalan Pulau Karimun Kawasan Industri Medan II, Desa Saentis, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.

PT. Kreasibeton Nusapersada berpartisipasi dalam pengembangan aktivitas clalam mendukung penerapan produk-produk bangunan di Indonesia yaitu ready mix concrete dan tiang pancang. PT. Kreasibeton Nusapersada telah tumbuh dan badan usaha kecil yang bergerak di bidang industri bahan dan bangunan dan menjadi perusahaan yang berhasil dan berkembang.

PT. Kreasibeton memiliki jumlah karyawan sebanyak 81 orang yaitu mulai dan tingkat manager, staf/administrasi, pengawas, karyawan tetap, petugas kebersihan, dan petugas satpam.Waktu operasi pabrik dalam satu han adalah 8 jam, dalam satu minggu 6 hari kerja, dan jumlah shift tenaga kerja adalah 1 shift.

Sejalan dengan tumbuhnya industri produk beton ini, maka perusahaan mengembangkan produk untuk bahan dasar bangunan seperti Ready mix concrete dan tiang pancang.

(2)

2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha

PT. Kreasibeton Nusapersada mengelola pabrik pengolahan ready mix

concrete dan pembuatan tiang pancang yang berasal dan semen, pasir, bath

gulilpecah untuk konstruksi, jems produksi utama yaitu ready mix concrete dan tiang pancang untuk kebutuhan di daerah Sumatera Utara dan luar propinsi seperti NAD, Riau.

Adapun jenis produksi PT. Kreasibeton Nusapersada dapat disajikan pada yaitu:

1. Ready mix concrete/ Beton Cor 2. Tiang pancang

Bahan material yang digunakan untuk produksi ready mix concrete dan tiang pancang adalah semen, pasir, batu pecah, retarder dan superplasticizer

2.3. Lokasi Perusahaan

PT. Kreasibeton Nusapersada berlokasi di Jl.Pulau Karimun Kav. 392 “Kawasan Industri Medan II”, Desa Saentis, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara dengan luas areal pabrik ±17.488 meter persegi.

2.4. Daerah Pemasaran

Produk-produk dan PT. Kreasibeton Nusapersada, telah dipasarkan ke berbagai daerah di propinsi Sumatera Utara seperti Medan, Binjai, Kuala Namu, Perbaungan, dan Sei Rampah. Bagi pcrusahaan, keberhasilan pemasaran

(3)

dapat dipengaruhi oleh harga produk menjadi hal yang sangat sensitif.Dengan demikian pihak perusahaan selalu berusaha untuk menetapkan harga yang dapat bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain yang sejenis.

2.5. Proses Produksi

Proses produksi adalah serangkaian kegiatan berupa cara, metode dan teknik untuk menciptakan atau meningkatkan nilai tambah suatu barang atau jasa dengan menggunakan sumber-sumber daya berupa ténaga kerja, mesin, bahan baku dan modal yang ada. Pada PT. Kreasileton Nusapersada, jenis proses produksinya adalah proses produksi yang terputus-putus (intermittent process).

Dalam proses produksinya PT. Kreasibeton Nusapersada selalu memperhatikan mutu produknya. Pembuatan tiang pancang dan ready mix

concrete memerlukan pengawasan yang baik, mulai dan pengontrolan mutu bahan

baku, bahan tambahan, pengontrolan proses sampai pada pengontrolan setelah menjadi produk jadi. Tujuannya adalah agar produk yang dihasilkan nantinya akan memenuhi standar sesuai dengan yang ditetapkan, sehingga konsumen merasa puas akan hasil produk keluaran dan pabrik tersebut.

2.5.1. Standard Mutu Produk

Keberhasilan perusahaan sangat tergantung dan seberapa jauh perusahaan dapat mengetahui, mengerti dan memahami perinjntaan pelanggan tersebut. Untuk itu, pengawasan mutu dilakukan terhadap proses produksi yang ditujukan untuk menjaga konsistensi dan mutu produk dengan melakukan pemeriksaan yang

(4)

selektif terhadap mutu bahan baku yang diterima di laboratorium.Untuk memperoleh tiang pancamg dan ready mix concreteyang bermutu baik diterapkafl spesifikasi standard mutu untuk pasir, korallsplit, semen, PC wire, besi beton, besi plat sambung,dan zat additive.Standar mutu bahan dapat diperlihatkan pada Tabel 2.1., Tabel 2.2., dan Tabel 2.3.sebagai berikut:

Tabel 2.1. Bahan Baku Material Alam

No Bahan Standard 1 Pasir Kadar lumpur < 5% Diameter < 4 mm 2 Batu Pecah Kadar lumpur < 1% Diamatar < 8 mm 3 Air BS.3148080, pH<3, tingkat kesadahan 73 mg/L

Sumber.PT. Kreasibeton Nusapersada

Tabel 2.2. Bahan Baku Material Industri

No Bahan Standard

1 Semen SNI 15-2049-1994

2 Kawat Spiral SNI berdiameter 4 mm

3 Plat Joint

SNI berdiameter 300mm, 350mm, 400mm

(5)

Tabel 2.2. Bahan Baku Material Industri (Lanjutan)

No Bahan Standard

4 Cat SNI

5 PC Pile

SNI berdiameter 6-7mm dengan kekuatan tarik

1400-1550 N/mm2

Sumber.PT. Kreasibeton Nusapersada

Tabel 2.3.Bahan Tambahan Additive

No Bahan Standard

1 Retarder SNI

2 superplasticizer SNI

Sumber.PT. Kreasibeton Nusapersada

2.5.2. Bahan yang Digunakan 2.5.2.1.Bahan Baku

Bahan baku adalah semua barang atau bahan, tidak melihat jenis dan komposisinya, yang digunakan sebagai bahan atau komponen untuk menghasilkan barang jadi. Adapun yang menjadi bahan baku utama dalam produksi beton pada PT. Kreasibeton Nusapersada adalah:

1. Semen

Semen portlan tipe I (SN! 15-2049-1994) yaitu semen Andalas dan semen Padang.

(6)

2. Pasir

Pasir yang digunakan adalah pasir sungai. Perusahaan memesan pasir sesuai dengan peraturan beton bertulang Indonesia, yaitu:

a. Pasir untuk beton adalah merupakan pasir alam sebagai hasil desintegrasi alami batu-batuan.

b. Pasir harus terdiri dan silika. Silika iniharus bersifat melekat, artinya tidak pecah atau hancur oleh pengaruh cuaca seperti : terik matahari dan hujan. c. Pasir tidak boleh mengandung bahan-bahan. Organisme yang terlalu

banyak.

d. Kadar lumpur tidak boleh lebih dan 5%, karena apabila lebih dapat menurunkan mutu beton yang mengakibatkan : sompel/pecah, retak, berongga.

3. Batu Kerikil (agregat kasar)

Batu kerikil yang digunakan adalah dengan diameter < 8 mm.

4. Air berfungsi untuk membantu pengadukan pada saat pencampuran adukan beton, berfungsi untuk membersihkan sisa adukan beton pada pinggir cetakan (mal).

5. Kawat baja spiral diameter 4 mm untuk pembuatan spiral sebagai lilitan pada tulangan PC Pile

6. PC Pile dengan diameter 7 mm, 6mm.

7. Plat Joint (plat sambung), yang digunakan pada mal pembuatan tiang pancang.

(7)

2.5.2.2.Bahan Penolong

Yang dimaksud dengan bahan penolong adalah bahan yang digunakan dalam proses produksi untuk membantu kelancaran proses, tetapi bahan tersebut tidak terdapat pada produk akhir.

Adapun yang termasuk bahan penolong pada produk yaitu:

1. Minyak Ressiner (pelumas), adalah sejenis minyak pelican yang dioleskan

pada hagian dalam dan mal yang herguna agar bahan-bahan campuran tidak Iengket pada mal dan dapat menghasilkan permukaan tiang yang halus. 2. Minyak gemuk, digunakan sebagai bahan pelicin baut mal.

3. Oli, digunakan pada mesin-mesin produksi agar mesin dapat bergerak dengan lancar.

2.5.2.3.Bahan Tambahan

Yang dimaksud bahan tambahan adalah bahan yang ditambahkan pada proses pengolahan untuk melengkapi dan memperbaiki mutu dan produk yang dihasilkan oleh proses produksi. Yang termasuk bahan tambahan adalah:

1. Cat Pylox yang digunakan untuk pembuatan merk, nomor. kode tipe tiang. 2. Superplasticizer

Superplasticizermerupakan jenis chemical admixture yang ditambahkan

dalam proses pembuatan adukan beton untuk mempermudah adukan supaya homogen dan mengurangi pemakaian air dengan tidak mengurangi mutu.

(8)

3. Retarder, satu bahan kimia yang ditambahkan pada campuran beton yang berguna untuk mempercepat proses pengeringan dan memperkuat ikatan antara masing-masing unsur campuran beton.

2.5.3. Uraian Proses Produksi

Proses produksi adalah metode atau teknik untuk membuat suatu barang atau jasa dengan menggunakan sumber tenaga kerja, mesin, bahan baku. bahan penolong.

2.5.3.1. Pencampuran Beton Cor

Proses produksi pada ready mix concreteterdiri dan 3 tahap:

1. Bahan baku adonan (semen, agregat halus, dan agregat kasar) dimasukkan ke dalam tanki mixer batching plant dengan menggunakan conveyor. Semua bahan tersebut dicampur dengan komposisi yang telah ditentukan sesuai dengan standart mutu dan jenis produk.

2. Air harus diisikan ke dalam alat campur pada saat rnasuknya material untuk dapat membasahi material sehingga didapatkan campuran seragam.

3. Pencampuran harus berlangsung selama ± 2 menit hingga campuran beton homogen.

Proses produksi pada ready mix concreteterdiri dapat dilihat pada Gambar 2.1. sebagai berikut.

(9)

Gambar 2.1. Pembuatan Beton Cor

Adapun standar campuran beton cor K 500 dapat dilihat pada Tabel 2.4.berikut:

Tabel 2.4. Standar Campuran Beton Cor K 500

Campuran Bahan Ukuran

Faktor air semen 25%

Perbandingan pasir dengan agregat 40%

Air 125 L Semen 500 kg Pasir 710 kg Batu pecah 1065 kg Retarder 0,5 L Superplasticizer 3 L

Pengujian mutu beton merupakan aktivitas yang penting dalam pelaksanaan produksi agar produk yang dihasilkan tetap berada dalam standar yang telah ditetapkan. Pada saat adukan beton telah selesai diproses, diambil sampel adukan secara manual dan dimasukkan kedalam cetakan yang berbentuk

(10)

silinder dengan tinggi 30 cm, diameter 15 cm. Sampel adukan tersebut disimpan di dalam ruangan selama 2 minggu dan diberikan kode pada sampel tersebut. Kemudian dilakukan proses pengujian beton, proses pengujian mutubeton mi dilakukan untuk memeriksa kuat tekan beton apakah sesuai dengan standar.

2.5.3.2.PC Pile (Tiang Pancang)

Uraian proses produksi pada tiang pancang yaitu; 1. Persiapan mal

Permukaan cetakan yang bersih lalu dioleskan dengan minyak pelumas secara merata. Kemudian plat joint dihubungkan dengan kepala plat joint dengan menggunakan baut. Setelah itu, plat joint yang telah dipasang kepala plat diikat ke tulangan utama pada mal.Persiapan mal dapat dilihat pada Gambar 2.2.

Gambar 2.2.Persiapan Mal

2. Pemasangan spiralwire

Spiral digunakan sebagai tulangan yang berbentuk spiral.Spiral mi dililitkan ke PC Pile.Kemudian PC Pile dimasukkan ke dalam cetakan.Pemasangan Spiral Wire dapat dilihat pada Gambar 2.3.

(11)

Gambar 2.3. Pemasangan PC Pile

3. Pemberian tegangan

Dilakukan pemberian tegangan dengan menggunakan mesin tank sesuai dengan tipe dan kekuatan yang diinginkan.Pemberian tegangan dapat dilihat pada Gambar 2.4.

Gambar 2.4. Pemberian Tegangan

4. Pemasukan adonan beton cor/ready mix concrete

Adonan beton cor yang telah dihasilkan dibawa ke tempat pembuatan tiang pancang dengan truk molen, dan dirnasukkafl ke dalam cetakan tersebut. 5. Pengecoran dan pemberian getaran

(12)

Beton cor yang telah dimasukkan ke dalam cetakan diratakan secara

perlahan-lahan.Setelah pengecoran kemudian dipadatkan dengan

menggunakan vibrator.Pengecoran dan pemberian getaran dapat dilihat pada Gambar 2.5.

Gambar 2.5.Pengecoran

6. Proses pengeringan

Agar proses pengeringan dapat lebih cepat maka pada beton cor tersebut dicampur dengan rhebolid. Proses pengeringan berlangsung secara manual selama ± 8 jam.

7. Pembukaan cetakan

Cetakan bagian atas dibuka dengan rnenggunakan impact tool. Kemudian produk diinspeksi apakah sudah sesuai dengan standar.

8. Pengangkatan tiang pancang

Tiang pancang diangkat dan mal dengan menggunakan hoist crane. Pengangkatan tiang pancang dapat dilihat pada Gambar 2.6.

(13)

Gambar 2.6. Pengangkatan Tiang Pancang

9. Penumpukan dan perawatan tiang pancang

Sebelum tiang pancang dikirim ke konsumen, tiang pancang ditumpuk di areal terbuka selama ± 2 minggu. Perawatannya tiang pancang disiram air 3 x sehari. Penumpukan dan perawatan tiang pancang dapat dilihat pada Gambar 2.7.

Gambar 2.7. Penumpukan Tiang Pancang

10. Delivery

Tiang pancang dikirim kepada konsumen.

2.6. Struktur Organisasi dan Manajemen Perusahaan 2.6.1. Struktur Organisasi

Dalam menjalankan kegiatan perusahaan diperlukan struktur organisasi serta uraian tugas yang jelas dan setiap orang yang terlibat dalam organisasi

(14)

tersebut. Struktur organisasi memberikan gambaran tentang posisi dan hubungan keria sama antara setiap unit-unit kerja yang ada pada perusahaan. Masing-masing unit kerja tersebut mempunyai tujuan umum yang samauntuk mewujudkan suatu keberhasilan. Hal ini dijumpai di PT. Kreasi Beton Nusapersada yang mempunyai tujuan untuk memperoleh keuntungan maksimum dengan kesejahteraan karyawan dan kegiatan perusahaan. Struktur organisasi PT. Kreasi Beton Nusapersada dikategorikan dalam bentuk fungsional. Struktur organisasi pada PT. Kreasibeton Nusapersada mengelompokkan aktivitas dan tugas yang sama untuk membentuk unit-unit kerja yang memiliki fungsi yang terspesialisasi. Pelaksanaan struktur organisasi seperti ini memerlukan uraian tugas yang jelas. Tugas dan tanggung jawab berjalan secara vertikal menurut garis lurus antara atasan dan bawahan juga dengan saling mengawasi dan memberikan saran satu yang lainnya yang untuk kejelasan informasi bagi karyawan dalam melaksanakan tugasnya

Unsur orgánisasi PT. Kreasi Nusapersada Beton terdiri dan: 1. Pimpinan pabnik : Direktur

2. Departemen

Departemen pada perusahaan PT. Kreasi Beton Nusapersada terdapat 6 departemen, yaitu: - Departemen Finansial - Departemen Logistik - Departemen Pembelian - Departemen Perawatan - Departemen Produksi

(15)

- Departemen Pengendalian Kualitas

Struktur organisasi PT. Kreasibeton Nusapersada dapat dilihat pada Gambar 2.8.di bawah ini.

Director Plant Manager Manajer Departemen keuangan General Manager Manajer Departemen Pembelian dan Logistik Manajer Departemen Perawatan Kepala Produksi Beton Cor Kepala Produksi Tiang Pancang Kepala Pengendalian Kualitas Sekretaris Manajer Administrasi

dan Personalia

Kepala Administrasi Kepala Personalia

Hubungan Lini

Hubungan Fungsional

Gambar 2.8. Struktur Organisasi PT. Kreasibeton Nusapersada

2.6.2. Tugas dan Tanggung jawab

Dalam rangka pengelolahan pabrik beton dan semakin meningkatnya volume dan ragam maka untuk memisahkan pengelolahan fungsi administrasi dan keuangan yang secara khusus menangani perencanaan dan evaluasi produksi di pabrik.

Adapun fungsi utama dan tanggung jawab masing-masing fungsi yang terdapat pada PT. Kreasibeton Nusapersada adalah sebagai berikut:

1. Director

(16)

2. General Manager

PT. Kreasibeton Nusapersada dipimpin seorang manajer pabrik yang diangkat direksi atau pejabat yang berwenang dan bertanggung jawab langsung kepada manajer produksi. Tugasdan Tanggung Jawab General Manager

a. Mengelola kegiatan produksi, melaksanakan pengendalian mutu dan produktivitas, melaksanakan perencanaan dan evaluasi produksi,

b. Melaksanakan administrasi. dan keuangan pabrik untuk menghasilkan produk secara efisien dan efektif untuk memperoleh harga pabrik produksi yang bersaing

c. Tercapainya produksi sesuai dengan rencana produksi dan penjualan yang ditetapkan perusahaan

d. Terlaksananya proses produksi untuk menghasilkan produk bermutu dengan metode yang efisien dan efektif, serta sesuai dengan standar produk dan proses yang telah ditetapkan perusahaan

e. Terlaksananya pengelolahan dan pemanfaatan sumber daya yang menjadi tanggung jawabnya secara efisien dan efektif.

f. Terlaksananya upaya peningkatan efisien produksi melalui perbaikan proses produksi secara berkesinambungan dan merekomendasikan penerapannya kepada unit kerja terkait.

g. Terlaksananya peningkatan kemampuan sumber daya manusia dalam bidang manajemen dan teknis yang meliputi keahlian dan keterampilan yang sesuai dengan lingkup tugasnya.

(17)

i. Terlaksananya pembinaan hubungan baik antara pabrik dengan lingkungan sekitarnya.

j. Terlaksananya penerapan sistem manajemen muth ISO 9000 2000 dan sistem manajemen kesehatandan keselamatan kerja (SMK3)

3. Sekretaris

Tugas dan tanggung jawab sekretaris adalah a. melaksanakan korespondensi

b. menyimpan arsip- arsip,

c. sebagai perantara pihak internal dengan pihak eksternal perusahaan 4. Manager Administrasi dan Personalia

Tugas dan tanggung jawab Manager Personalia adalah sebagai berikut. a. Membuat anggaran kerja bagi perusahaan

b. Membuat job analysis, job description, dan job specification c. Mengadakan seleksi penerimaan tenaga kerja

d. Mengadakan peniliain kinerja karyawan

e. Meramalkan permintaan dan penawaran sumber daya manusia pada masa yang akan datang

f. Mengatur mutasi karyawan baik vertical maupun horizontal g. Bertanggung jawab atas pelaksanaan pekerjaan karyawan 5. Bagian Administrasi

Tugas dan tanggung jawab Administrasiadalah:

a. Melaksanakan sistem dan prosedur pembukuan sesuai dengan pedoman direksi.

(18)

b. Memeriksa dan memberi kode pada bukti-bukti pembukuan memorial (tentang bahan masuk, bahan keluar, jam oran dan jam mesin, rekening koran dan lain-lain bukti intern perusahaan).

c. Mengawasi dan membimbing pelaksanaan administrasi persediaan kantor serta mengusahakan penyesuaiannya dengan administrasi persediaan gudang.

d. Mengumpulkan dan mengolah data biaya order dan kemajuan fisik.

e. Memimpin dan mengawasi aktivitas seluruh pegawai yang berada di bawahnya.

f. Melaksanakan tugas-tugas lain yang ditetapkan oleh bagian administrasi keuangan dan personalia & umum.

6. KepalaPersonalia

Tugas dan tanggung jawab KepalaPersonalia adalah: a. Melatih karyawan dalam disiplin kerja

b. Melakukan perekrutan karyawan sesuai dengan instruksi manajer administrasi, mengatur kegiatan yang berhubungan dengan karyawan. 7. Departemen Keuangan

Tugas dan tanggung jawabDepartemenKeuangan

a. Sebagai penanggung jawab langsung pengelolahan aspek keuangan akuntansi, personalia dalam rangka pencapaian tingkat efisiensi dan efektivitas proses produksi

b. Departemen keuangan diangkat oleh direksi bertanggung jawab kepada manajer pabrik

(19)

c. Tersusunnya anggaran secara terpadu guna tercapainya sasaran produksi d. Tercapainya efisiensi dan efektivitas pemanfaatan dana dipabrik

e. Tersedianya informasi keuangan, akuntansi, personalia bagi kepentingan pabrik

f. Terlaksananya pengupayaan penerapan fungsi keuangan, akuntansi, perpajakan dan informasi secara tertib

g. Tersajinya laporan keuangan pabrik secara berskala sesuai dengan ketentuan perusahaan

h. Terlaksananya penerapan sistem manajemen mutu ISO 9000 : 2000 keselamatan dan kesehatan kerja

8. Departemen Pembelian dan Logistik

Tugas Dan Tanggung JawabPembelian dan Logistik : a. Perencanaan

Membuat perencanaan pembelian barang maupun jasa sesuai permintaan pembelian yang diterima dan department terkait.

b. Pengaturan

Mengatur pembelian agar barang dan kedatangannya sesuai dengan yang diharapkan oleh department terkait dan mengatur pekerjaan bawahan agar dapat dilakukan lebih efesien

c. Pencarian Sumber-Sumber Informasi

Mencari dan membandingkan beberapa supplier untuk mendapatkan harga dan kualitas yang baik dan memberikan beberapa alternatif pengganti untuk barang/jasa (jika diperlukan)

(20)

d. Negosiasi

Melakukan negosiasi harga, penalty, cara dan waktu pembayaran serta cara dan waktu pengiriman dan membuat “claim / complain supplier” jika terjadi penyimpangan.

e. Pengendalian

Mengontrol kegiatan pembelian (harga, kualitas, dan delivery) dan administrasi pembelian.

f. Administrasi

Memproses permintaan pembelian menjadi PO (Purchase Order) serta memonitor kedatangan barang /jasa

9. Departemen Perawatan

Sebagai penanggung jawab langsung pelaksanaan dan evaluasi penyediaan suku cadang dan peralatan beserta pengoperasian dan pemeliharaan pencapaian tingkat efisiensi dan efektivitas produksi. Tugasdan Tanggung jawab Departemen Perawatan adalah :

a. Tersedianya peralatan-peralatan yang akan digunakan dalam proses produksi

b. Tersedianya suku cadang yang cukup

c. Terselenggaranya pergantian komponen sesuai dengan jadwal yang ditentukan

10.Plant Manager

Bertindak sebagai pengambil keputusan kebijakan di dalam pabrik. 11.Departemen Produksi Beton Cor

(21)

Tugasdan Tanggung Jawab Departemen Produksi

a. Sebagai penanggung jawab langsung perencana, pelaksanaan dan penyediaan proses produksi dalam rangka pencpaian tingkat efisiensi dan efektivitas produksi pabrik

b. Unit produksi dipimpin oleh seorang kepala unit produksi yang diangkat dan bertanggung jawab kepada manajer Pabrik

c. Tersusunnya perencanaan jadwal produksi detail dan kebutuhan sumbe daya untuk keperluan jalur produksi guna tercapainya sasaran produksi

d. Terkelolanya jalur produksi dalam melaksanakan sesuai denganjadwal dan mutu yang ditetapkan

e. Tercapainya tingkat efesiensi dan efektivitas pengelolahan sumber daya. f. Terkendalinya proses produksi

g. Terlaksananya pembinaan bawahan yang menjadi tanggung jawab sesuai dengan arah perkembangan perusahaan

12.Departemen Produksi Tiang Pancang

Tugas dan Tanggung Jawab Departemen Produksi

a. Sebagai penanggung jawab langsung perencana, pelaksanaan dan penyediaan proses produksi dalam rangka pencpaian tingkat efisiensi dan efektivitas produksi pabrik

b. Unit produksi dipimpin oleh seorang kepala unit produksi yang diangkat dan bertanggung jawab kepada manajer Pabrik

c. Tersusunnya perencanaan jadwal produksi detail dan kebutuhan sumbe daya untuk keperluan jalur produksi guna tercapainya sasaran produksi

(22)

d. Terkelolanya jalur produksi dalam melaksanakan sesuai denganjadwal dan mutu yang ditetapkan

e. Tercapainya tingkat efesiensi dan efektivitas pengelolahan sumber daya. f. Terkendalinya proses produksi

g. Terlaksananya pembinaan bawahan yang menjadi tanggung jawab sesuai dengan arah perkembangan perusahaan

13.Departemen Pengendalian Mutu

Tugasdan Tanggung Jawab Departemen Pengendalian Mutu adalah :

a. Departemen Pengendalian Mum mempunyai fungsi sebagai penanggung jawab langsung pelaksanaan pengendalian aspek teknik dan terjaminnya mutu produk dalam rangka pencapaian kualitas produk di pabrik.

b. Departemen Pengendalian Mutu diangkat oleh Direksi dan bertanggung jawab kepada Manajer Pabrik.

c. Tersusunnya rencana teknik untuk tercapainya sasaran mutu produk sesuai dengan persyaratan teknis di dalam dokumen yang telah disepakati oleh pelanggan dan perusahaan.

d. Tercapainya tingkat efektivitas pemanfaatan sumber daya di pabrik melalui optimalisasi desain dan metode produksi

e. Terlaksananya pengujian standar yang dihasilkan Gugus Kendali Mutu dipabrik dan merekomendasikan hasil pengujian tersebut sebagai standar produk dalam lingkungan pabrik.

f. Tersusunnya rencana pengawasan dan pengujian berupa prosedur, sistem dan pedoman lingkungan pabrik.

(23)

g. Terlaksananya penerapan sistem manajemen mutu Iso 9000 : 2000 keselamatan dan kesehatan keija

h. Terlaksananya penelitian terhadap metode produksi serta rekomendasi peningkatan sistem produksi agar dicapai standar kualitas yang diinginkan i. Terlaksananya pembinaan bawahan yang meliputi tanggung jawab sesuai

dengan arahan perkembangan perusahaan

2.6.3. Tenaga Kerja dan Jam Kerja

Penjelasan lebih lanjut mengenai sumber tenaga kerja, jumlah tenagakerja, dan jam keija yang berlaku di PT. Kreasibeton Nusapersada, akan

dijelaskan sebagai berikut.

2.6.3.1. Jumlah Tenaga Kerja

Data tenaga kerja pada PT. Kreasibeton Nusapersada Medan dapat dilihat pada Tabel 2.5.berikut:

Tabel 2.5.Jumlah Tenaga Kerja PT. Kreasibeton Nusapersada

Klasifikasi Jenis Kelamin Total Laki-laki Perempuan Manajer ke atas 6 2 8 Staff 33 7 40 Karyawan 42 2 44 Total 81 11 92

(24)

2.6.3.2.Jam Kerja

Adapun waktu operasi pabrik adalah sebagai berikut: 1. Jam kerja dalam sam han adalah 8-10 jam

2. Jam kerja dalam satu minggu adalah 7 han jam kerja Jumlah Shift tenaga kerja adalah 1(satu) shift.

2.6.4. Sistem Pengupahan

Gaji adalah pembayaran berupa uang yang diberikan kepada pegawai atas pekerjaan yang dilaksanakan dan diserahkan setiap bulan pada tanggal yang telah ditetapkan perusahaan.

Jumlah gaji yang diterima oleh pegawai tergantung dan gaji pokok dan tunjangan-tunjangan yang diperoleh dan yang ditentukan oleh perusahaan. Upah adalah pembayaran berupa uang yang diberikan kepada karyawan atas pekerjaan yang dilaksanakan. Gaji untuk karyawan harian, besarnya didasarkan tarif upah per hari yang sesuai dengan ketentuan upah minimum yang telah ditetapkan oleh Departemen Tenaga Kerja.

Perusahaan memberikan insentif dan fasilitas berupa materi maupun non materi untuk mendorong staff dan karyawan agar tetap bekerja lebih giat dalam meningkatkan prestasinya, yaitu

1. Pemberian Cuti

Pemberian cuti tahunan, cuti sakit kepada staff dan karyawan tetap serta cuti khusus dan cuti insidentil untuk staff dan pusat.

(25)

Diberikan perawatan Rumah Sakit untuk 1 orang istri dan 3 orang anak. 3. Fasilitas Keija

Perusahaan memberikan pakaian keija, sarung tangan, kaca mata las, helm dan alat pengaman kepada regu produksi.

4. Jaminan sosial

Seluruh staff dan karyawan yang bekerja di PBB Sumatera Utara diikutsertakan pada PERUM JAMSOSTEK.

5. Premi Produksi

Setiap karyawan mendapat premi jika mampu bekerja baik sehingga produk yang dihasilkan melebihi target yang telah ditetapkan untuk shift produksi. 6. Memberikan tunjangan

Memberikan tunjangan berupa THR atau Tahun Baru sebesar 1 bulan upah. 7. Sarana/fasilitas

Staff dan karyawan mendapat fasilitas mess/penginapan, mushalla, serta lapangan tennis.

8. Koperasi Karyawan

Perusahaan juga memikili koperasi yang dikelola oleh para karyawan di bawah pengawasan perusahaan.

9. Training

Setahun sekali diadakan training kepada seluruh staff dan karyawan, misalnya mengenai:

a. Pengaruh kebisingan b. Pemeriksaaan Boiler

(26)

Gambar

Tabel 2.1. Bahan Baku Material Alam
Tabel 2.2. Bahan Baku Material Industri (Lanjutan)
Gambar 2.1. Pembuatan Beton Cor
Gambar 2.2.Persiapan Mal  2.  Pemasangan spiralwire
+6

Referensi

Dokumen terkait

Pelayanan perhubungan komunikasi dan informatika sesuai dengan standar teknis kelayakan guna mewujudkan pelayanan yang efektif dan efisien dengan tidak mengurangi prinsip

Validasi proses memastikan proses berjalan dengan baik dan output yang diperoleh sesuai dengan standar. Validasi proses dilakukan setelah semua parameter proses dan

1) Milling Departement bertanggung jawab atas kelancaran proses produksi dan menggiling tepung terigu sesuaai dengan standar mutu dan Rencana Target Produksi (RTP).

Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai bahan yang digunakan, uraian proses produksi, mesin dan peralatan, utilitas, serta safety and protection untuk pembuatan produk di

Bahan tambahan adalah bahan yang digunakan dalam proses produksi dan berfungsi meningkatkan mutu produk serta merupakan bagian dari produk akhir.. Adapun bahan tambahan pada

Bahan penolong adalah bahan yang digunakan dalam proses produksi dan ditambahkan ke dalam proses pembuatan produk yang mana komponennya tidak jelas dibedakan pada produk akhir.. -

Sedangkan arus proses produksi adalah proses produksi dari bahan baku sampai dengan menjadi produk akhir dalam perusahaan yang bersangkutan. Mirasa Food Industri menggunakan

Bahan penolong adalah bahan yang digunakan dalam proses produksi dan ditambahkan ke dalam proses pembuatan produk yang mana komponennya tidak terdapat pada produk akhir..