31
Untuk mendapatkan data–data dan informasi yang di butuhkan dalam penyusunan skripsi yang berjudul “ Optimisasi Kapasitas Produksi Dengan Model Linier Programing Untuk Memaksimalkan Laba “ yang berlokasi di Jalan Kosambi Baru No.
35 Cengkareng Jakarta – Barat 11750 ,dengan nomor telepon 021- 5410351.
3.1 Perkembangan Perusahaan 3.1.1 Sejarah Berdirinya Perusahaan
PT. Mirasa Food Industri adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam industri makanan dengan produksi utamanya adalah kripik singkong. Perusahaan ini didirikan pada tanggal 26 Februari 1979 diatas tanah seluas 158 m2 oleh Bapak Muslich dengan status perusahaan swasta nasional dan pabriknya berlokasi di kelurahan Tanjung Duren, Grogol, Jakarta Barat.
Selama tahun 1979 sampai dengan tahun 1993, kegiatan produksi dan pemasarannya masih bertempat di Jakarta, kemudian pada tahun 1994 untuk kegiatan produksinya di pindahkan ke Jawa,tepatnya di Japun, Magelang, Jawa Tengah diatas tanah seluas 3220 m2. Tujuan utama dipindahkannya kegiatan produksi ke jawa adalah untuk memudahkan dalam mendapatkan bahan baku utama yaitu singkong dan untuk mengurangi harga pokok produksi (HPP) serta peningkatan efisiensi. Namun untuk proses pemasaran produk jadi tetap dipusatkan di Jakarta.
Perusahaan ini mulanya masih bersikap industri kecil, tepatnya pada tahun 1979 sampai tahun 1993 dengan modal awal Rp 100.000,- (seratus ribu rupiah). Melalui usaha dan kerja keras dari pengelola, perusahaan ini mengalami perkembangan yang cukup pesat
pada tahun–tahun berikutnya hingga berkembang menjadi industri menengah pada tahun 1988 sampai sekarang dengan bentuk perusahaan perorangan .
Tahun 1983, PT. Mirasa Food Industri memperoleh bantuan berupa pinjaman dana dalam bentuk kredit dari Bank Mandiri sebesar Rp 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) . Bantuan ini digunakan untuk mambangun sarana-sarana penunjang produksi dan untuk meningkatkan proses produksinya serta perluasan pabrik.
Dengan semakin meningkatnya permintaan dari konsumen, pada tahun 1984 usaha ini di pindahkan dari Tanjung Duren ke Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat di atas tanah seluas 866 m2. Kegiatan pemasaran mulai di lancarkan ke seluruh Jakarta, diikuti dengan promosi berupa pengenalan produk melalui pemberian contoh produk jadi kepada konsumen. Tujuan utama dari pemindahan lokasi pabrik ke Duri Kosambi adalah untuk perluasan pabrik guna peningkatan efektifitas.
Simbol atau logo yang di gunakan pada produk Mirasa adalah payung terbuka yang berada di tengah lingkaran. Dimana simbol ini menyiratkan bahwa perusahaan ini mempunyai ruang lingkup nasional sehingga masyarakat dapat mengetahui dan mengenalnya, serta mudah di ucapkan secara nasional karena mudah di ingat.
Pada tahun 1988, perusahaan ini mulai memperluas pemasarannya ke luar Jakarta dan ke Luar Negeri . Sampai saat ini telah ada 9 (sembilan) daerah di Indonesia dan 7 (tujuh) Negara di luar negeri yang menjadi saluran distribusinya. Daerah yang menjadi saluran distribusi di Indonesia adalah : Sukabumi, Cikarang, Anyer, Serang, Cilegon, Semarang, Pemalang, Seragen,dan Tegal . Sedangkan saluran distribusi untuk luar negeri yaitu: Inggris, Belanda, Canada, Australia, Selandia Baru, dan Arab Saudi.
PT. Mirasa Food Industri dari saat berdirinya sampai hingga kini, dalam perjalanannya tidak lepas dari hambatan-hambatan. Adanya hambatan-hambatan tidak berarti menghambat pertumbuhan dan perkembangan perusahaan, hal ini tampak dari
peningkatan yang di alami perusahaan, baik pada penambahan jumlah aktifitas maupun kualitas dan kuantitas produk yang di hasilkan.
3.1.2 Ketenagakerjaan
Saat ini PT. Mirasa Food Industri telah memperkejarkan sekitar 300 tenaga kerja. Sebagian besar tenaga kerja berkerja di pabrik, terutama di bagian produksi, pengepakan dan pemasaran.Jumlah tenaga kerja semakin bertambah dengan berkembangnya perusahaan. Sebanyak 60 % dari jumlah karyawan biasa adalah wanita karena mereka berkerja lebih cermat serta menangani produk dengan lebih teliti dan cepat.
Karyawan PT.Mirasa Food Industri terdiri dari dua bagian yaitu : karyawan eksekutif (pimpinan dan staff) dan karyawan biasa (karyawan lepas/kontrak,karyawan harian tetap dan karyawan bulanan tetap)
Karyawan tetap yaitu karyawan yang menetap sesuai dengan peraturan perusahaan, karyawan sistem kontrak yaitu sebagai karyawan yang di kontrak sesuai dengan perjanjian dan karyawan ini bukan karyawan yang tetap, sedangkan karyawan harian yaitu sebagai karyawan yang di gaji per hari. Karyawan kontrak berkerja selama tiga bulan dengan masa perpanjangan antara satu sampai dua tahun.
Penarikan karyawan biasanya di lakukan melalui pemberitahuan ke karyawan lain, dan biasanya karyawan tersebut merupakan kenalan atau saudara dari karyawan lain yang berkerja di perusahaan ini.
3.1.3 Tujuan Usaha
PT. Mirasa Food Industri adalah perusahaan profit yang di kelola secara guna menghasilkan produk makanan yang halal,higienis,dan bercita rasa tinggi serta merupakan tempat pendidikan ,penelitian dan pengembangan sumber daya manusia(SDM) ,manajemen maupun produk makanan yang diintegrasikan secara sinergis dalam pelayanan yang paripurna dengan tujuan meningkatkan citra dan image yang tinggi guna meningkatkan kesejahteraan konsumen dalam arti yang seluas-luasnya.Untuk itu PT.Mirasa Food Industri mempunyai visi dan misi yang di tetapkan dan di jadikan pedoman serta
pegangan dalam menjalankan usaha dan kegiatannya agar tidak jauh menyimpang dari tujuan dasarnya .Adapun visi dan misi tersebut adalah :
1. Visi PT. Mirasa Food Industri
a. PT. Mirasa Food Industri berupaya untuk menjadi perusahaan industri makanan yang berorientasi masa depan ,terkemuka dan terpercaya di Asia Tenggara,inovatif,professional dalam pengelolaan dan proaktif terhadap perubahan zaman ,dan bercita rasa tinggi,kokoh financial serta kuat dalam kemitraan.
b. Peningkatan kualitas dan pengembangan pengetahuan / wawasan SDM karyawan seutuhnya,lahir bathin dan bertumpu pada orientasi dunia akhirat,sehingga mempunyai keunggulan kompetitif,dan karyawan menaruh kepercayaan ,hormat serta bangga pada perusahaannya.
c. Menguasai pangsa pasar domestic dan dunia (Market leader)
2. Misi PT. Mirasa Food Industri
a. Memberikan kemudahan dan kepuasan kepada pelanggan melalui pelayanan yang berempati ,ramah,cepat,akurat,dan sempurna.
b. Menghasilkan produk yang halal dan higienis,berkualitas,up to date,kompetitif dengan harga bersaing,serta image dan citra rasa yang tinggi.
c. Memberikan imbalan yang adil kepada karyawan sesuai dengan tingkat /jenis jabatan dan sumbangsihnya bagi kemajuan perusahaan.
d. Meningkatkan kualitas karyawan dengan etos kerja yang tinggi ,kinerja yang baik,pengetahuan,keterampilan,dan moralitas yang tinggi,kritis,penuh inisiatisdan tanggung jawab,mempunyai motivasi berprestasi yang tinggi dan berwawasan global.
e. Melakukan usaha industri makanan sesuai dengan kaidah ekonomi yang sehat, beretika, dan moralitas yang tinggi, taat hukum professional dengan manajemen yang efisiensi, efektif inovatif dan kompetitif.
f. Menciptakan laba dan meningkatkan pendapatan agar perusahaan dapat berkembang dan survival dalam persaingan, sehingga dapat menciptakan lapangan kerja yang seluas-luasnya.
g. Memberikan nilai tambah yang optimal bagi konsumen,karyawan. Pemegang saham, masyarakat dan mitra kerja, pemerintah serta peduli lingkungan.
h. Menciptakan harmonisasi, komunikasi yang bermakna di antara karyawan, karyawan dengan pimpinan, karyawan dengan mesin, karyawan dengan pekerjaan, perusahaan dengan lingkungan sosial dan pemerintah, utamanya dengan konsumen.
3.2 Kondisi Bisnis Perusahaan.
Persaingan dalam suatu industri tergantung pada lima kekuatan persaingan (five competitive forces) yang berpengaruh terhadap struktur ekonomi dalam industri. Lima elemen kekuatan persaingan menurut Michael E. Porter (Whiteley 2000, pp 26-29).
Sumber : David Whiteley, e-Commerce:Stratey,Technology and application,McGraw Hill,2000,p27
Gambar 3.1
Lima Elemen Kekuatan Persaingan
Ancaman Pendatang Baru
Daya Tawar
Pemasok
Pesaing Industri
Daya Tawar
Pembeli
Ancaman Barang
Pengganti
Model Lima elemen kekuatan persaingan Porter membantu perusahaan dalam menyiapkan rencana strategi perusahaan.adalah sebagai berikut :
1. Ancaman Pendatang Baru (Threat Of New Entrants)
Ancaman pendatang baru bagi PT. Mirasa Food Industri dengan produk kripik singkong cap payung adalah seperti kripik singkong cap kusuka yang diproduksi oleh PT. A.P Food Bogor dan kripik singkong cap kelinci yang diproduksi oleh PT. Amarta Food. Perusahaan-perusahaan tersebut menawarkan produk yang relative sama di mata pelanggan.
2. Ancaman Barang Pengganti (Threat Of Substitution)
Ancaman selanjutnya datang dari tersedianya barang pengganti atau substitusi. Bagi produk kripik singkong cap payung yang dihasilkan oleh PT. Mirasa Food Industri, ancaman produk substitusi yang dihadapinya adalah produk kripik kentang , kripik pisang, kripik jagung yang berasal dari PT. Indofood Sukses Makmur. Konsumsi makanan ringan ini sifatnya dapat disubsitusikan dengan kripik singkong.
3. Daya Tawar Pembeli
Kekuatan daya tawar pembeli dari pelanggan PT.Mirasa Food Industry pada saat membeli produk dalam jumlah yang besar. Sehingga pelanggan / pembeli memiliki kemampuan menekan harga serendah mungkin dan membandingkan harga dengan pesaing. Dengan daya tawar tinggi pembeli membuat patokan dalam menentukan harga pasar. PT. Mirasa Food Industri memasarkan produknya baik dalam maupun luar negeri. Untuk pasaran dalam negeri perusahaan berhubungan erat dengan distributor yang menyalurkan produknya. Selama ini PT. Mirasa Food Industry kurang berhubungan dengan para konsumen akhir. Saran dan kritik yang banyak masuk kepihak PT.Mirasa Food Industri biasanya berasal dari para distributor perusahaan.
4. Daya Tawar Pemasok (Bargaining Power of Supplier)
Daya tawar pemasok kuat jika di dominasi oleh sejumlah kecil perusahaan, produk substitusi yang baik tidak tersedia bagi pembeli, pembeli bukan konsumen penting bagi pembeli. Supplier menyediakan bahan-bahan yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk menciptakan produk keripik
singkong. Petani yang berasal dari daerah Salaman, Tempuran, Kajoran, borobudur, Purworejo, Batang, dan daerah sekitar Magelang Jawa Tengah, yang merupakan binaan dari PT. Mirasa Food Industri dalam penyediaan bahan baku singkong. Untuk bumbu yang digunakan, perusahaan memesan dari Foodex dan Island Sun. Untuk plastik perusahaan memesan dari PT. Indah Printing, PT. Sibalec Kemas, dan PT. Prima Plastik Internusa. Minyak goreng yang digunakan adalah Filma, Barco Solo (minyak sawit), Naga semut,
5. Persaingan Antar Perusahan yang sejenis dalam industri.
Ancaman utama yang dihadapi oleh PT. Mirasa Food Industry datang dari pesaing yang menjadi competitor diantaranya PT. A.P Food BogorPT. Amarta Food. Perusahaan tersebut menawarkan produk yang relative sama. Dalam memenangkan persaingan dengan perusahaan pesaing di industri makanan ringan ini PT. Mirasa Food menerapkan strategi antara lain pemberian rasa yang bermacam-macam, harga yang lebih rendah.
Kondisi perusahaan PT.Mirasa Food Industri pada saat ini mengalami peningkatan yang baik dalam bagian keuangan , bagian produksi dan bagian pemasaran. Pada bagian keuangan kondisinya sangat baik dan teratur karena adanya administrasi dan pencatatan masuk dan keluarnya uang, bagian produksi menghasilkan barang yang bermutu dengan kualitas yang baik dengan di dukung sumber daya manusia yang professional untuk menghasilkan barang yang siap di pasarkan baik local maupun mancanegara, sedangkan bagian pemasaran yaitu yang mengkoordinir sales untuk memasarkan produk ke pasaran dengan cara promosi,iklan atau direct marketing.
PT.Mirasa Food Industri sekarang ini ingin menambah fasilitas berupa mesin untuk meminimalkan biaya produksi yaitu dengan mengurangi jumlah karyawan sehingga cost dapat di minimalisasikan. Penggunaan mesin ini berfungsi untuk proses pemotongan sampai dengan hasil akhir yaitu kripik singkong jadi ,ini sangat bagus untuk perkembangan dan keefektifan di dalam kegiatan perusahaan sehingga perusahaan dapat mencapai pertumbuhan yang pesat.
PT.Mirasa Food Industri ingin mengembangkan produk dan meningkatkan penjualan dengan menambah armada operasional yaitu mobil dan sales yang berpengalaman. Kegiatan pengembangan produk diimplementasikan dalam bentuk perbaikan dan penyesuaian produk yang ada sehingga menghasilkan produk yang baru dengan kondisi yang terjadi di pasar.
3.3 Struktur Organisasi
Dalam menjalankan aktifitas kegiatannya, PT. Mirasa Food Industri telah membentuk suatu susunan kepengurusan yang mempunyai tugas, wewenang dan tanggung jawab masing-masing.
Sistem pengorganisasian yang dianut adalah sistem yang berdasarkan pada otoritas yaitu otorisasi garis hubungan atas dan bawah,dimana seorang atasan atasan membuat suatu keputusan yang kemudian di sampaikan kepada para pembantu pelaksana atau meneruskannya kepada staff yang menjadi bawahannya untuk di laksanakan sehingga membantu semua aktifitas kerja yang terkoordinir.
Adapun yang bertindak sebagai pimpinan dalam perusahaan ini adalah seorang direktur sebagai top manajemen yang bertanggung jawab atas segala kegiatan yang ada dalam perusahaan .Dalam menjalankan tugasnya ,direktur dibantu oleh beberapa orang manajer atau kepala bagian yang kesemuanya bertanggung jawab langsung kepada di rektur.
Berikut ini akan di jelaskan lebih rinci mengenai tugas serta tanggung jawab dari pimpinan sampai bawahan pada PT. Mirasa Food Industri.
1. Direktur
Tugas dan tanggung jawab
• Memegang kekuasaan tertinggi
• Memberikan petunjuk dan bimbingan kepada karyawan dalam melaksanakan operasi perusahaan.
• Menentukan kebijaksanaan perusahaan ,baik mengenai harga yang akan di berikan kepada langganan.
• Berhubungan dengan instansi pemerintah dan lembaga- lembaga keuangan. • Bertanggung jawab atas semua karyawan yang ada di daerah kekuasaanya. • Bertanggung jawab atas perusahaan baik dari segi intern maupun ekstern
• Memberikan wewenang untuk memberikan tugas kepada semua bagian bawahannya.
2. Sekretaris
Tugas dan tanggung jawab :
• Bertanggung jawab langsung kepada direkrut • Menyusun strategi kebijakan perusahaan.
• Mengelola hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan perusahaan.
3. Divisi Pemasaran
Tugas dan tanggung jawab :
• Memperluas daerah pemasaran. • Menaikkan omset penjualan.
• Mengawasi dan mengadakan riset pasar.
• Mencari gagasan-gagasan baru yang baik bagi perkembangan produk dimasa mendatang.
• Bertanggung jawab penuh terhadap kelancaran pemasaran hasil operasi. • Bertanggung jawab atas kualitas maupun kuantitas selama pengiriman
barang.
4. Sales Kantor
Tugas dan tanggung jawab :
• Berkerja sama dengan para distributor di dalam memasarkan hasil produksi perusahaan.
• Mengusahakan agar volume penjualan meningkat dan memperluas daerah pemasaran hasil produksi perusahaan.
• Bertanggung jawab atas barang-barang yang di salurkan dan di pasarkan.
5. Divisi Akuntansi
Tugas dan tanggung jawab :
• Menyusun dan menganalisa laporan keuangan perusahaan.
• Memberikan informasi keuangan kepada pihak manajemen perusahaan dan pihak luar perusahaan yang berkepentingan.
• Mengatur dan mengawasi segala kegiatan pertanggung jawaban pembukuan dan administrasi perusahaan.
6. Divisi Keuangan
Tugas dan tanggung jawab :
• Memberikan informasi mengenai keadaan keuangan perusahaan. • Mengatur gaji karyawan.
• Mengatur hutang-piutang karyawan. • Menangani masalah perpajakan.
• Bertanggung jawab atas pemasukan dan pengeluaran dana perusahaan. • Bertanggung jawab atas hutang-piutang perusahaan.
7. Administrasi Gudang
Tugas dan tanggung jawab
• Menghitung dan mengawasi pemasukan barang. • Menghitung dan mengawadi pengeluaran barang.
• Menangani kondisi barang yang masih bagus dan barang yang sisa. • Menghitung barang yang telah terjual dan barang yang di kembalikan.
• Mengatur masalah pembelian alat-alat gudang.
• Mengatur dan membuat laporan mengenai keadaan produk yang ada di gudang.
• Bertanggung jawab atas kondisi dan kualitas persediaan dan alat-alat yang ada di gudang.
8. Divisi Personalia dan Umum
Tugas dan tanggung jawab
• Mengatur waktu atau jam kerja dan istirahat karyawan. • Mencatat absensi karyawan setiap hari.
• Melaksanakan pertimbangan atas penerimaan dan penempatan pegawai. • Promosi.
• Pelatihan.
• Keamanan dan umum.
• Bertanggung jawab atas keluar masuknya karyawan.
• Bertanggung jawab atas masalah-masalah yang berhubungan dengan karyawan.
9. Angkutan
Tugas dan tanggung jawab
• Mengatur jadwal pengangkutan kripik untuk order keluar.
• Mengurus kerusakan dan masalah-masalah yang berhubungan dengan kendaraan.
• Mengurus surat-surat kendaraan bermotor.
10. Satpam
• Mengawasi dan bertanggung jawab penuh atas keamanan kantor dan gudang. • Mencatat tamu-tamu yang dating ke kantor dan gudang.
11. Maintenance
Tugas dan tanggung jawab :
Mengurus dan bertanggung jawab penuh atas pemeliharaan inventaris kantor dan gudang.
12. Operator Telepon
Tugas dan tanggung jawab :
• Mengangkat telepon dari supplier. • Mencatat telepon masuk.
• Menghubungkan telepon masuk ke staff kantor atau karyawan lain yang bersangkutan.
Bagian Produksi
Mempunyai tanggung jawab terhadap mutu, jumlah barang yang dihasilkan, dan waktu atau jadwal untuk proses produksi. Memiliki tugas untuk mengatur, mengorganisir, mengarahkan dan mengendalikan aktivitas-aktivitas produksi serta mengatur kebijakan dan prosedur pelaksanaan produksi.
13. Divisi Research & Development (R & D)
Tugas dan tanggung jawab :
Meneliti dan mengembangkan atas produk yang sudah ada atau produk lama di tingkatkan lagi mutunya atau mengusahakan produk tersebut di produksi dengan biaya rendah.
14. Divisi Produksi
Tugas dan tanggung jawab :
• Menyusun rencana produksi .
• Mengawasi mutu bahan baku dari supplier.
• Mengkoordinir pelaksanaan proses produksi dan pengepakan sesuai dengan jadwal waktu produksi dan jadwal pengepakan.
• Mengatur dan membuat laporan mengenai bahan baku, bahan pembantu, barang–barang jadi dan barang setengah jadi.
• Bertanggung jawab atas kualitas dan kuantitas dari barang-barang di hasilkan.
15. Manajer Produksi
Bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan produksi yang terjadi pada perusahaan.
16. Kepala Produksi
Bertanggung jawab terhadap keseluruhan aktivitas yang ada di pabrik seperti mengawasi kerja karyawan, menentukan produk yang akan dibuat dan memeriksa persediaan bahan baku.
17. Kepala Gudang
Bertugas untuk menghitung barang yang sudah jadi, menyiapkan barang yang akan dikirim, memeriksa baramg yang sudah jadi.
18. Pengawas mesin
Bertanggung jawab terhadap mesin-mesin yang dimiliki oleh perusahaan yaitu merawat dan memperbaiki
19. Pengawas Packing
Bertanggung jawab terhadap pembungkusan produk yang sudah jadi.
20. Quality Control
Bertugas untuk melakukan pengawasan mulai dari bahan baku yang masuk, selama proses produksi hingga barang jadi.
44
Sumber PT. Mirasa Food Industry
Gambar 3.2
STRUKTUR ORGANISASI PT. MIRASA FOOD INDUSTRi
Sekertaris Divisi Produksi Divisi Pemasaran Sales Freelance Divisi Akuntansi Sales Kantor Divisi
Personalia dan Umum Divisi
Keuangan
Angkutan Administrasi
Gudang Satpam Main tenance OperatorTelepon
45
Sumber PT. Mirasa Food Industry
Gambar 3.3 STRUKTUR ORGANISASI
BAGIAN PRODUKSI PT. MIRASSA FOOD INDUSTRi
Manajer Produksi
Pengawas
Mesin
Kepala
Gudang
Quality
control
Kepala
Produksi
Pengawas
Packing
3.4 Kegiatan Usaha
Perusahaan ini bergerak dalam bidang usaha industri yang mengelola bahan baku singkong. Sedangkan usaha/aktifitasnya digolongkan menjadi dua macam, yaitu aktifitas yang berhubungan dengan lingkungan perusahaan dan aktifitas yang berhubungan dengan luar perusahaan.
Aktifitas yang terjadi di lingkungan perusahaan adalah aktifitas yang merupakanpengelolaan bahan baku singkong menjadi kripik singkong, serta kegiatan-kegiatan dalam melaksanakan semua administrasinya. Di samping itu,perusahaan ini pernah mencoba memproduksi plastik sendiri sebagai alat pembungkus kripik singkong. Akan tetapi, aktivitas tersebut di hentikan karena mengalami kerugian.
Kripik singkong yang di hasilkan adalah kripik singkong asin standar,jagung baker, pedas, asin, asin berko dan kripik singkong asin berko standar dengan ukuran 150gr. Disamping itu perusahaan ini juga memproduksi jenis kripik singkong untuk konsumsi anak-anak, antara lain adalah kripsi,moksi,maksi dan ping-ping Kripik singkong dengan ukuran 18gr. Untuk jenis tersebut di atas merupakan produk yang di produksi secara terus menerus (produk tetap) dan di produksi untuk wilayah Indonesia.
Sedangkan untuk kripik singkong yang di produksi bila ada pesanan dari pihak eksportir adalah kripik singkong chilli lemon, black paper, garlic chilli flavour, saltted, unsalted, asin gurih. Diproduksi dengan saluran distribusi untuk luar negeri yaitu: Inggris, Belanda, Canada, Australia, Selandia Baru, dan Arab Saudi, Jerman.
Dari segi konsumsi, kripik singkong Mirasa dapat di konsumsi oleh orang dewasa dan anak-anak ,walaupun sebagian besar untuk kalangan dewasa. Kripik singkong Mirasa di tujukan untuk pangsa pasar bawah,menegah dan menengah ke atas.
Penentuan Supplier
Dalam penyediaan bahan baku utama perusahaan mendapatkan singkong dari para petani yang merupakan mitra binaan dari PT. Mirasa food Industry. Petani tersebut
berasal dari daerah Salaman, Tempuran, Kajoran, borobudur, Purworejo, Batang, dan daerah sekitar Magelang Jawa Tengah. Perusahaan membeli langsung kepada petani plasma yang telah ditunjuk oleh perusahaan. Para petani tersebut diberi jangka waktu 3 (tiga) bulan oleh perusahaan untuk menanam singkong. Apabila telah waktu panen maka para petani akan menjual hasil singkong tersebut ke perusahaan. Perusahaan telah membuat jadwal untuk masing-masing para petani. Hal tersebut dilakukan agar bahan baku tidak menumpuk di dalam gudang. Untuk bahan baku pendukung seperti bumbu, minyak goreng, dan plastik perusahaan bekerja sama atau memesan dari perusahaan lain. Untuk bumbu yang digunakan, perusahaan memesan dari Foodex dan Island Sun. bumbu yang dipesan dari Foodex yaitu bumbu rasa sambal balado, dan bumbu yang dipesan dari Island Sun adalah chili lemon, chili original, dan chili flavor. Sedangkan minyak goreng yang digunakan adalah Filma, Barco Solo (minyak sawit), Naga semut, dan Dansol. Untuk plastik perusahaan memesan dari PT. Indah Printing, PT. Sibalec Kemas, dan PT. Prima Plastik Internusa.
3.4.1 Proses Produksi
Proses produksi adalah merupakan suatu cara yang di gunakan bagaimana penambahan manfaat atau penciptaan faedah baru di laksanakan oleh perusahaan. Sedangkan arus proses produksi adalah proses produksi dari bahan baku sampai dengan menjadi produk akhir dalam perusahaan yang bersangkutan.
PT. Mirasa Food Industri menggunakan proses produksi terus-menerus dalam menghasilkan produknya,dimana pada proses produksi di gunakan pola atau urutan yang pasti dan tidak berubah-ubah dalam pelaksanaan produksi dari perusahaan yang bersangkutan. Selain itu,proses produksi juga berdasarkan permintaan konsumen di pasaran. Secara garis besar proses produksi pada PT. Mirasa Food Industry dibagi menjadi beberapa tahapan, yaitu;
1. Tahapan Penyiapan Bahan Baku
Pada awal tahun ini, bahan-bahan yang di gunakan untuk membuat kripik singkong yang terdiri dari tumbuh-tumbuhan tradisional seperi singkong, lada hitam di seleksi terlebih dahulu sesuai dengan standar kebutuhan pabrik. Disamping itu, untuk bumbu–bumbu lainnya perusahaan ini memesan dari pihak lain sepert minyak goreng, bumbu, dan pendukung lainnya.
2. Tahap Pengupasan
Bahan baku singkong yang telah di seleksi dengan standar di kuliti atau di bersihkan kulit dan sebagian bonggol singkong sampai bersih.
3. Tahap Pencucian
Bahan baku yang telah di bersihkan atau di kupas kemudian di cuci bagian luarnya dengan sikat hingga bersih.
4. Tahap Pemotongan
Bahan baku yang telah di cuci, di potong-potong atau di iris tipis-tipis sesuai dengan ukuran yang telah di tetapkan.Jenis potongan yang di hasilkan adalah potongan flat ( rata/pipih ) dan gelombang.
5. Tahap Penggorengan
Bahan baku yang sudah di potong-potong atau di irisa-iris ,di goring dengan wajan ukuran 1 (satu) meter,pada tahapan ini singkong yang telah di iris di masukan ke wajan satu oersatu untuk di goreng, dan di anggkat jika telah dalam keadaan setengah matang. Bila ada kripik singkong yang lengket, dipisahkan dengan menggunakan serok kecil dan kemudian minyak goreng ditiriskan beberapa saat, lalu keripik di keprokan sampai kripik yang lengket terpisah. Pengeprokan di lakukan sampai dengan 8 (delapan) kali setiap kali pengeprokan. Setelah selesai pengeprokan, keripik dibumbui dengan bumbu sesuai dengan rasa yang diingini, bumbu di masukan ke dalam wajan penggorengan kemudian di ratakan dengan
membolak-balik kripik, lalu diangkat bila bumbu telah rata dan pematangan kripik sama.
6. Tahap Pemisahan Hasil Kripik
Setelah proses penggorengan selesai ,kemudian keripik singkong yang telah matang di pilih sesuai kualitas yang diinginkan, kemudian di pisahkan lembar per lembar (satu-satu). Hasil afkiran di tampung dengan kardus yang di lapisi plastic.
1. Setelah proses penggorengan selesai ,kemudian kripik singkong yang telah matang di pilih sesuai kualitas yang diinginkan,kemudian di pisahkan lembar per lembar (satu-satu).
7. Tahap Penampungan / Pengkardusan
Setelah melalui bagian pemisahan hasil gorengan, maka kripik singkong tersebut sudah merupakan produk jadi yang hanya tinggal di kemas pada bagian pengemasan. Kripik singkong ini kemudian di kemas dalam plastik. Setelah keripik singkong dibungkus dengan plastic pembungkus, tahap selanjutnya adalah memasukan keripik singkong kedalam kardus.
Untuk ukuran 150 gr : Cassava Chip Asin (CCA), Cassava Chip Pedas, asin, payung kecil satu karton beisi 20 bungkus.
Untuk ukuran 18 gr : Maksi, Ping-Ping, Moksi, Kripsi satu karton berisi 40 bungkus. Setelah ke tujuh proses produksi tersebut selesai maka kripik singkong yang
telah jadi di masukan ke dalam kardus yang dilapisi plastik isi per kardus adalah isi 30 bungkus (per bungkus 150 gram). Sedangkan untuk konsumsi anak-anak, isi per pack 60 bungkus (per bungkus 18 gram).
Sumber PT. Mirasa Food Industry
Gambar 3.4
Tahap-tahap Proses Produksi Kripik Singkong