• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Perusahaan

PT Toba Surimi Industries merupakan salah satu perusahaan nasional yang bergerak di bidang pengolahan dan pengalengan hasil laut seperti udang, kepiting, cumi-cumi, kepah, ikan selar dan hasil laut lainnya. Perusahaan ini didirikan oleh Bintama Tardy pada tanggal 23 Desember 1998 dengan akte pendirian nomor 59 dibuat dihadapan notaris Herman Saptaputra, SH. Anggaran dasar perseroan ini telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman pada tanggal 5 juni 1999, nomor C2-5953.HT.01.01. Tahun 1999 dan diumumkan dalam Tambahan Berita Negara tanggal 11 Juli 2000, nomor 55 dan Berita Negara RI nomor 3595/2000.

PT Toba Surimi Industries mulai beroperasi komersial pada tanggal 1 Maret 2000 dengan mengoperasikan 1 (satu) unit pabrik pengolahan dan pengalengan hasil laut berkapasitas 1 ton bahan baku per hari. Setelah melakukan uji coba selama 2 bulan, perusahan sudah dapat melakukan ekspor perdana dengan sukses pada bulan Mei 2000 dan melakukan peningkatkan kapasitas pabrik sesuai dengan permintaan konsumen yang juga semakin meningkat.

Pada awal pendiriannya PT Toba Surimi Industries mempunyai jumlah tenaga kerja yang sedikit, namun dengan adanya perkembangan usaha, perusahaan telah menambah tenaga kerjanya untuk memenuhi permintaan semakin meningkat.

(2)

2.2. Lokasi Perusahaan

Lokasi perusahaan PT Toba Surimi Industries berada di Jl. Pulau Pinang 2 Kawasan Industri Medan II Saentis-Deli Serdang, Sumatera Utara. Lokasi ini merupakan kawasan yang diberikan khusus untuk industri. Lokasi ini dapat dicapai dari pusat kota Medan melalui jalan raya Medan-Belawan jalan Yos Sudarso km 10,5 lalu masuk ke Kawasan Industri Medan melalui jalan tol Belmera.

Secara umum lokasi PT Toba Surimi Industries adalah cukup baik, ini berdasarkan faktor-faktor sebagai berikut:

1. Terletak di Kawasan Industri Medan

2. Mudah dijangkau dari pusat kota Medan dan Pelabuhan Belawan

3. Ketersediaan sarana dan prasarana transportasi yaitu tol Belmera sebagai sarana untuk pengiriman dan penerimaan barang

4. Fasilitas-fasilitas pendukung tersedia dengan baik seperti listrik, air bersih, telekomunikasi dan pengolahan limbah yang baik

2.3. Ruang Lingkup Bidang Usaha

PT Toba Surimi Industries merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan dan pengalengan ikan hasil laut. Seluruh bidang yang dihasilkan ditujukan untuk pasar luar negeri seperti Amerika Serikat, Jepang, Hongkong dan Singapura. Dalam hal ini produk utama yang diproduksi adalah udang. Adapun jenis udang yang digunakan adalah udang apollo, cat, swallow, lengkong dan batu.

(3)

Produk udang yang dihasilkan dapat diklasifikan menjadi empat kelompok sesuai dengan ukurannya antara lain:

a. Picnic shrimp b. Cocktail shrimp c. Small shrimp d. Medium shrimp

Selain itu produk-produk lain yang dihasilkan PT Toba Surimi Industries adalah kepiting, kepah, cumi-cumi, dan ikan selar kuning walaupun permintaannya relatif sedikit.

2.4. Organisasi dan Manajemen Perusahaan 2.4.1. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi merupakan gambaran skematis tentang hubungan atau kerjasama orang-orang yang menggerakkan dan berada dalam suatu organisasi. Adanya organisasi akan mengakibatkan setiap tugas dan kegiatan dapat didistribusikan dan dilakukan oleh setiap anggota kelompok secara efisien dan efektif sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai. Adanya struktur organisasi dan uraian tugas yang telah ditetapkan akan menciptakan suasana kerja yang baik karena akan terhindar dari tumpang tindih dalam perintah dan tanggung jawab. Gambar struktur organisasi PT Toba Surimi Industries dapat dilihat di gambar 2.1.

(4)

Perusahaan yang terdiri dari beberapa aktivitas yang berbeda harus dikoordinasikan sedemikian rupa sehingga target dan sasaran perusahaan dapat dicapai dengan efisien dan efektifitas yang tinggi. Dengan adanya struktur organisasi, orang-orang yang berbeda dalam organisasi tersebut dapat diarahkan kepada keadaan yang sedemikian rupa sehingga mereka dapat melaksanakan aktivitas dengan baik yang mendukung tercapainya sasaran perusahaan di samping melaksanakan aktivitas masing-masing.

Struktur organisasi perusahaan PT Toba Surimi Industries adalah bentuk lini fungsional, dimana wewenang dari pimpinan dilimpahkan kepada bagian-bagian di bawahnya dalam bidang kerja tertentu. Pimpinan bagian di tiap bidang dapat memerintah dan meminta pertanggungjawaban dari semua pimpinan bagian pelaksana yang ada sepanjang menyangkut bidang kerjanya.

2.4.2. Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab

Uraian tugas dan tanggung jawab untuk masing-masing bagian PT Toba Surimi Industries adalah sebagai berikut:

1. Director

a. Merencanakan strategi perusahaan dan melaksanakannya untuk mencapai tujuan perusahaan

b. Menciptakan suasana yang baik dalam perusahaan sehingga para karyawan dapat melaksanakan kewajibannya dengan baik

(5)

PERSONALIA MANAGER DIRECTOR

ACCOUNTING MANAGER MARKETING MANAGER EXPORT MANAGER HEAD SECURITY PRODUCTION MANAGER PURCHASING MANAGER QUALITY ASSURANCE

MANAGER FINANCE MANAGER

R & D

ASSISTANT PRODUCTION MANAGER

SUPERVISOR STORE KEEPER

WORKERS ASS . TEAM LEADER

TEAM LEADER ASS . SUPERVISOR

QC DOUBLE SEAM QC

CODING SUPERVISOR LABELLING SUPERVISOR

QC DOUBLE SEAM ADM . QC QC STERILIZATION QC PROCESSING QC LABORATORY ASS . STERILIZATION ASS . DOUBLE SEAM ASS . LABORATORY ASS . PROCESSING STAFF ASS . QUALITY ASSURANCE

MANAGER STAFF STAFF STAFF STAFF

(6)

rencana yang telah ditetapkan

d. Memberikan kuasa (mandat) kepada manager dan kepala bagian yang ditunjuk e. Bertanggung jawab penuh terhadap kondisi dan kemajuan perusahaan

2. Accounting Manager

a. Membuat pembukuan atas keuangan perusahaan

b. Membuat laporan keuangan untuk tujuan pengawasan oleh direksi dan pertanggungjawaban kepada pemegang saham

c. Memberikan laporan keuangan kepada pihak pemerintah untuk menetapkan besarnya pajak yang harus dibayar perusahaan

d. Bertanggung jawab kepada Direktur atas pembukuan perusahaan 3. Finance Manager

a. Menyusun anggaran belanja dan pendapatan perusahaan secara berkala b. Melaksanakan pengawasan terhadap penggunaan dana dan memelihara kas

untuk menjaga kelancaran produksi

c. Bersama-sama dengan direksi mengatur kebijakan penggunaan dana untuk gaji/upah karyawan, kesejahteraan karyawan, pembelian bahan baku, dan kredit-debet penjualan

d. Bertanggung jawab kepada direktur atas keuangan perusahaan 4. Purchasing Manager

a. Merencanakan pembelian bahan baku, bahan tambahan, dan bahan penolong yang akan digunakan

(7)

c. Bertanggung jawab kepada Direktur atas tersedianya bahan-bahan yang digunakan dalam proses produksi

5. Marketing Manager

a. Melaksanakan kegiatan pemasaran atas produk yang dihasilkan

b. Mencari informasi pasar yang berhubungan dengan segmen pasar, permintaan, pesaing dan peluang pasar

c. Mencari pasar baru di luar negeri untuk mengembangkan jaringan dan daerah pemasaran

d. Membantu direktur dalam menetapkan target pemasaran dan kebijakan dalam perluasan pangsa pasar

e. Bersama-sama dengan direktur dalam menetapkan kebijaksanaan harga jual dan sistem pembayaran

f. Membuat perkiraan tentang permintaan pasar pada masa yang akan datang g. Bertanggung jawab kepada direktur atas kelancaran pemasaran

6. Production Manager

a. Merencanakan, mengatur, dan mengkoordinasi seluruh kegiatan produksi b. Mengusahakan kelancaran kegiatan produksi dan berupaya untuk selalu

meningkatkan efisien dan efektifitas kegiatan produksi

c. Bertanggung jawab kepada direktur atas segala hal yang berkaitan dengan bidang produksi di perusahaan

7 . Quality Assurance Manager

a. Melakukan tindakan yang diperlukan apabila standar mutu yang telah ditetapkan tidak tercapai

(8)

b. Bekerja sama dengan manajer produksi dalam merencanakan proses pengendalian mutu sehingga dapat dihasilkan produk yang sesuai dengan standar mutu yang telah ditetapkan

c. Bertanggung jawab kepada Direktur atas mutu bahan, proses produksi, dan produksi akhir

8. Personalia Manager

a. Menentukan jumlah dan kualifikasi pendidikan karyawan untuk berbagai jabatan dalam perusahaan, baik di tingkat pimpinan, manajer, supervisor, kepala bagian, maupun staf

b. Melakukan pembinaan karyawan, baik moral maupun material untuk meningkatkan motivasi dan gairah kerja para karyawan

c. Memberikan pendidikan dan pelatihan bagi karyawan sesuai dengan bidang dan jabatannya untuk meningkatkan profesionalisme mereka

d. Bertanggung jawab kepada direktur atas tersedianya sumber daya manusia yang diperlukan untuk kegiatan operasional perusahaan

10. R & D Manager

a. Merencanakan dan meneliti kemungkinan pengembangan produk baru dan penggunaan bahan lain sebagai penunjang produksi.

b. Bertanggungjawab terhadap kemungkinan pengembangan produk baru yang potensial untuk dipasarkan.

c. Berwenang untuk menolak bahan baku dan bahan lain untuk penunjang produksi.

(9)

11. Assistant Production Manager

a. Membantu Production Manager dalam merencanakan jalannya proses produksi.

b. Melaksanakan proses produksi sesuai dengan yang direncanakan. c. Mengatasi gangguan yang terjadi selama proses produksi.

d. Bertanggungjawab atas kelancaran jalannya proses produksi mulai dari masuknya bahan baku hingga penyimpanan gudang.

e. Berwewenang memberikan pengarahan kepada supervisor yang ada dibawahnya.

12. Assistant Quality Assurance Manager

a. Melakukan pengawasan terhadap kualitas bahan baku pada bagian penerimaan pada saat proses pengolahan hingga menjadi produk jadi.

b. Bertanggungjawab dalam kualitas bahan baku dan produk jadi agar sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

c. Memberikan arahan kepada Supervisor Quality Control.

d. Memberikan rekomendasi untuk mencegah agar produk tidak dilanjutkan ke proses selanjutnya bila terdapat hal-hal yang tidak sesuai dengan spesifikasi. 13. Quality Control Supervisor

a. Membantu Assistant Quality Assurance Manager sesuai dengan bidangnya (Processing, Laboratory, Seam dan Sterilization)

b. Mengawasi pelaksanaan kegiatan di bidangnya (Processing, Laboratory, Seam dan Sterilization)

(10)

c. Bertanggungjawab dalam kelancaran pelaksanaan kegiatan di bidangnya (Processing, Laboratory, Seam dan Sterilization)

d. Memberikan petunjuk, arahan dan teguran kepada karyawan yang terdapat di bawahnya.

e. Memberikan rekomendasi kepada atasannya berkaitan dengan promosi, pemindahan, penggantian dan pemberhentian karyawan yang ada dibawahnya. 14. Cooding And Labelling Supervisor

a. Membantu Assistant Production Manager sesuai dengan bidangnya b. Mengawasi pelaksanaan kegiatan di bidangnya

c. Bertanggungjawab dalam kelancaran pelaksanaan kegiatan di bidangnya d. Memberikan petunjuk, arahan dan teguran kepada karyawan yang terdapat di bawahnya.

e. Memberikan rekomendasi kepada atasannya berkaitan dengan promosi, pemindahan, penggantian dan pemberhentian karyawan yang ada dibawahnya. 15. Assistant

a. Mengawasi pekerjaan karyawan yang ada dibawahnya. b. Melatih karyawan baru sesuai dengan bidangnya.

c. Melaporkan hasil kerja karyawan yang ada dibawahnya secara periodik. d. Bertanggungjawab membantu supervisor untuk kelancaran proses produksi. e. Berwenang memberi petunjuk, arahan dan teguran terhadap karyawan

dibawahnya. 16. Store Keeper

(11)

b. Melaporkan hasil kerja karyawan yang ada dibawahnya secara periodik. c. Bertanggungjawab membantu supervisor untuk kelancaran proses produksi. d. Berwenang memberi petunjuk, arahan dan teguran terhadap karyawan

dibawahnya. 17. Worker

a. Bertanggung jawab pada kegiatan lantai produksi.

2.4.3. Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja 2.4.3.1. Jumlah Tenaga Kerja

Status kepegawaian dari keseluruhan tenaga kerja pada PT Toba Surimi Industries terbagi atas dua bagian yang terdiri dari:

1. Karyawan tetap, dimana karyawan ini langsung terlibat dalam proses produksi di pabrik.

2. Karyawan kontrak, dimana karyawan yang ada dikontrak oleh perusahaan untuk jangka waktu tertentu (sesuai kesepakatan dengan pihak perusahaan) apabila pabrik harus meningkatkan produktivitasnya untuk mencapai target perusahaan.

Perincian jumlah tenaga kerja di PT Toba Surimi Industries dapat dilihat pada Tabel 2.1.

2.4.3.2. Jam Kerja

Untuk mencapai kinerja yang baik, maka perusahaan harus mengatur jam kerja bagi para karyawannya. Ketentuan jam kerja karyawan pada PT Toba Surimi Industries dibagi atas:

(12)

Hari Senin sampai dengan Jumat:

Pukul 08.00 – 12.00 WIB Kerja Aktif Pukul 12.00 – 13.00 WIB Istirahat Pukul 13.00 – 16.00 WIB Kerja Aktif 2. Jam Kerja Pabrik

Terdiri dari satu shift kerja, dimana karyawan masuk di dua gelombang yaitu pukul 08.00 – 16.00 WIB, dan pukul 11.00 – 19.00 WIB dengan jam kerja sebagai berikut:

Hari senin sampai dengan kamis:

Pukul 08.00 – 12.00 WIB Kerja Aktif Pukul 12.00 – 13.00 WIB Istirahat Pukul 13.00 – 16.00 WIB Kerja Aktif Hari Jumat:

Pukul 08.00 – 12.00 WIB Kerja Aktif Pukul 12.00 – 14.00 WIB Istirahat Pukul 14.00 – 16.00 WIB Kerja Aktif Hari Sabtu:

Pukul 08.00 – 12.00 WIB Kerja Aktif Pukul 12.00 – 13.00 WIB Istirahat Pukul 13.00 – 15.00 WIB Kerja Aktif

Jam kerja diluar waktu yang ditentukan diatas, dihitung sebagai jam kerja lembur yang bertujuan untuk memenuhi peningkatan permintaan. Perhitungan besarnya

(13)

jumlah upah lembur disesuaikan dengan ketentuan dan peraturan yang ditetapkan pemerintah.

Tabel 2.1. Jumlah Tenaga Kerja

No Jabatan Jumlah 1 Direktur 1 2 Manajer Akunting 1 3 Manajer Keuangan 1 4 Manajer Pembelian 1 5 Manajer Pemasaran 1 6 Manajer Produksi 1 7 Manajer Q.A. 1 8 Manajer Personalia 1

9 Manajer Ekspor Impor 1

10 R&D 2 11 Ass Produksi 16 12 Kabag Laboratorium 2 13 Staf Akunting 6 14 Staf Keuangan 4 15 Staf Pembelian 3 16 Staf Pemasaran 5 17 Staf Q.C. 17

18 Staf Ekspor Impor 3

19 Staf Laboratorium 2

20 Staf Personalia 7

21 Satpam 8

22 Karyawan Produksi 230

Jumlah 311

Sumber: PT Toba Surimi Industries 2.4.4. Sistem Pengupahan dan Fasilitas Lainnya

2.4.4.1. Sistem Pengupahan

PT Toba Surimi Industries menerapkan sistem pencatatan waktu hadir dengan clock card. Sistem pengupahan karyawan perusahaan berpedoman pada clock card tersebut, apabila clock card tersebut rusak maka pencatatan dilakukan secara manual oleh satpam.

(14)

Sistem pengupahan di PT Toba Surimi Industries dibedakan atas dua jenis, yaitu:

1. Upah Bulanan

Upah bulanan diberikan kepada direktur, manajer, kabag, dan staf, dimana besarnya tetap untuk tiap bulannya sesuai dengan bidangnya. Dalam hal ini upah dibayar setiap akhir bulan.

2. Upah Mingguan

Upah mingguan diberikan kepada karyawan produksi per dua minggu

2.4.4.2. Fasilitas Pendukung

Fasilitas-fasilitas lainnya yang diberikan perusahaan diantaranya: 1. Upah Lembur

Upah lembur diberikan kepada karyawan kantor dan karyawan lantai produksi yang bekerja melebihi batas jam kerja aktif.

a. Untuk Hari Biasa:

- Perhitungan upah lembur untuk satu jam pertama adalah 1,5 x upah per jam - Perhitungan upah lembur untuk dua jam berikutnya adalah 2 x upah per jam - Upah per jam adalah 1/160 x upah per bulan

b. Untuk hari besar atau hari libur

Perhitungan upah lembur untuk karyawan yang bekerja pada hari besar atau hari libur (minggu) adalah 2 x upah per hari kerja biasa

(15)

THR (Tunjangan Hari Raya) diberikan setiap tahun kepada karyawan yang telah bekerja selama satu tahun dalam rangka merayakan hari besar keagamaan sesuai dengan agamanya maising-masing. THR ditentukan oleh pemilik perusahaan dan dibayar minimal sebesar gaji satu bulan.

3. Tunjangan Kesehatan

Tunjangan kesehatan diberikan kepada karyawan yang mempunyai masa kerja lebih dari dua tahun. Selain itu fasilitas ini hanya diberikan jika ada surat keterangan dokter.

4. Cuti

Cuti diberikan kepada karyawan untuk menghilangkan rasa jenuh selama bekerja di perusahaan. Cuti dapat diambil setiap tahun dan jika cuti tidak diambil dalam setahun maka cuti tersebut akan dianggap hangus dimana cuti diberikan sebanyak 12 hari dalam setahun tetapi tidak bisa diambil sekaligus

2.5. Proses Produksi

2.5.1. Standar Mutu Bahan/Produk

PT Toba Surimi Industries menetapkan standar mutu terhadap bahan yang digunakan dan produk yang dihasilkan produk yang bermutu tinggi pada konsumen.

1. Standar mutu untuk fresh shrimp (udang segar) adalah : a. Tubuh antar ruas kokoh

b. Warna cemerlang dan mengkilat

c. Tekstur daging keras dan elastisitas yang tinggi d. Tidak berbau amis dan tidak berbau minyak tanah

(16)

2. Standar mutu untuk udang kukus

a. Warna orange cerah dan memiliki aroma khas segar b. Tekstur bagus dan utuh

c. Suhu penyimpanan dibawah 50C

Warna, aroma, dan tekstur di periksa oleh petugas QC secara manual. Pembagian jenis produk dihitung berdasarkan jumlah ekor udang per 113 gr.

1. Picnic shrimp : 220 pieces up 2. Cocktail shrimp : 90-220 pieces 3. Small shrimp : 60-90 piecies 4. Medium shrimp : 40-60 pieces

Pembagian ini berlaku jika broken yang diperoleh tiap jenis maksimal 15%. 3. Standar mutu untuk kaleng

a. Memiliki kondisi fisik yang bagus yaitu tidak penyok (rusty) dan tidak berkarat (body dent)

b. Tidak tergores (stratch) dan tidak drop c. Tidak bocor (leankeage)

d. Ukuran 8,7 cm x 4,6cm dengan diameter 10,32cm e. Seam thickness 1,18 – 1,34 mm

f. Seam length 2,87 – 3,12 mm g. Cover hook length 1,93 – 2,18 mm h. Body hook length 2,03 – 2,29 mm 4. Standar mutu produk

(17)

b. Tidak mengandung bakteri Salmonella c. Tidak mengandung bakteri Vibrio

2.5.2. Bahan yang Digunakan

Untuk menghasilkan suatu produk maka dibutuhkan bahan yang digunakan yaitu bahan baku, bahan tambahan dan bahan penolong. Bahan baku adalah bahan utama yang digunakan dalam proses produksi dan berperan penting dalam penentuan mutu produk. Bahan penolong merupakan bahan yang digunakan untuk meningkatkan nilai kualitas produk dan biasanya untuk mempercepat proses produksi, sedangkan bahan tambahan adalah bahan yang digunakan untuk pelengkap produk, yang merupakan pendukung proses produksi tetapi tidak ikut terlibat dalam proses produksi, biasanya berupa kemasan produk. Bahan-bahan yang digunakan di PT Toba Surimi Industries terlebih dahulu diperiksa di laboratorium pada departemen Quality Control untuk mengetahui layak tidaknya bahan tersebut digunakan.

2.5.2.1. Bahan Baku

Bahan baku yang digunakan di PT Toba Surimi Industries adalah udang segar (fresh shrimp), air dan garam. Udang segar diperoleh dari tambak yang ada di Tanjung Balai, Batu-Bara, Belawan, Sialang Buah, Tanjung Pura, Pantai Cermin, Pangkalan Brandan, Pangkalan Susu, Langsa dan Bangka.

(18)

2.5.2.2. Bahan Penolong

Bahan penolong yang digunakan dalam proses produksi di PT Toba Surimi Industries adalah sebagai berikut :

1. Es

Es digunakan untuk mempertahankan suhu udang segar dibawah 50C. Es juga dibutuhkan untuk proses pengopekan, penyortiran dan pendinginan pada proses produksi

2. Klorin

Klorin digunakan sebagai disinfektan untuk mematikan bakteri patogen selama proses pendinginan berlangsung. Klorin juga berguna untuk mensterilkan tangan dan kaki sebelum memasuki lantai produksi dan mencuci peralatan kerja

3. Uap Panas

Uap panas diperoleh dari boiler yang dipergunakan untuk memanaskan kaleng 4. Solar

Solar digunakan sebagai bahan bakar untuk Boiler

2.5.2.3. Bahan Tambahan

Bahan tambahan yang digunakan dalam pakan ternak pada PT Toba Surimi Industries adalah sebagai berikut:

(19)

Kaleng digunakan sebagai kemasan produk jadi yang telah diproses. Perusahaan mengimpor kaleng dari Thailand dengan standar mutu yang telah ditentukan.

2. Label

Label digunakan sebagai penunjuk bahwa produk yang dihasilkan adalah original.

3. Karton

Karton berguna untuk mengemas produk kaleng sebelum di ekspor ke luar negeri. Dalam satu karton dapat memuat 12 dan 24 kaleng produk.

4. Isolasi

Digunakan untuk menutup dan merapatkan karton yang sudah diisi dengan produk kaleng.

2.5.3. Uraian Proses

Uraian proses produksi pengalengan udang di PT Toba Surimi Industries terdiri dari beberapa tahapan proses antara lain Penerimaan Bahan Baku (Receiving Row Material), Pencongkelan (Picking), Penyortiran (Sorting), Pengisian dan Penimbangan (Filling and Weighing), Penutupan Kaleng (Seaming), Sterilisasi (Sterilization), Pendinginan (Cooling), Pemberian Kode dan Label (Coding and Labelling), Pengepakan (Packing).

Tahapan ini berlaku untuk keempat jenis udang yang dikalengkan yaitu Picnic Shrimp, Cocktail Shrimp, Small Shrimp dan Medium Shrimp.

(20)

1. Penerimaan Bahan Baku (Receiving Row Material)

Udang segar yang berasal dari tambak dimasukkan kedalam chillbox berisi es dan diangkut dengan truk ke pabrik. Petugas QC memeriksa dan memastikan apakah udang segar memenuhi standar mutu yang ditentukan. Udang segar yang ada didalam chillbox diisi dengan air agar lebih mudah dikeluarkan dan dimasukkan ke dalam fish basket. Udang segar yang ada di dalam fish basket dimasukkan ke dalam tempat kukusan yang disebut dengan polysindrum. Perebusan ini dilakukan selama 15 menit dan ditambahkan garam dengan perbandingan 100 kg untuk 1,5 ton udang segar.

2. Pengopekan (Picking)

Setelah udang dikukus, udang rebus segar dibawa ke bagian pengopekan untuk dibuang kulitnya. Suhu dingin dipertahankan dengan menambahkan es pada chillbox. Pengopekan dilakukan secara manual.

3. Penyortiran (Sortir)

Proses penyortiran dilakukan untuk membuang sisa-sisa kulit yang masih menempel pada udang kukus segar, kemudian udang dipisahkan sesuai dengan ukurannya yaitu Picnic, Cocktail, Small dan Medium. Penyortiran dilakukan secara manual.

4. Pengisian dan Penimbangan (Filling and Weighing)

Udang yang sudah disortir sesuai dengan ukurannya kemudian dilanjutkan ke bagian pengisian dan penimbangan. Udang tersebut diisi ke dalam kaleng lalu ditimbang sebesar 113 gr dengan menggunakan timbangan digital. Dalam hal

(21)

ini ukuran kaleng untuk tiap jenis udang adalah sama, perbedaannya terletak pada label kaleng.

5. Penutupan Kaleng (Seaming)

Setelah proses pengisian dan penimbangan dilakukan, maka kaleng diteruskan ke bagian penutupan kaleng (seaming) dengan menggunakan konveyor kecil dengan lebar 20 cm. Selama kaleng bergerak menuju bagian penutup, kaleng yang berisi udang tersebut ditambahkan air garam dengan kadar 1,2% . Kemudian kaleng tersebut ditiupkan dengan uap yang bersuhu 1000C selama 10 detik. Uap panas tersebut berguna untuk menghilangkan udara di dalam kaleng, sehingga menciptakan keadaan vakum ketika kaleng ditutup. Kaleng ditutup menggunakan mesin Seamer.

6. Sterilisasi (Sterilization)

Kaleng yang sudah ditutup dilanjutkan ke proses sterilisasi di dalam retort, dimana tujuannya adalah untuk mematikan bakteri pathogen yang masih terdapat dalam produk. Kaleng tersebut disusun di dalam fish basket kemudian dimasukkan ke dalam tangki pemanas. Pemanasan dilakukan pada suhu 1160C selama 45 menit.

7. Pendinginan (Cooling)

Setelah proses sterilisasi selesai, maka fish basket diangkat dan

dimasukkan ke dalam tangki pendingin dimana di dalam tangki tersebut terdapat air yang sudah dicampurkan klorin sebanyak 1-3 ppm. Pendinginan berlangsung selama dua jam.

(22)

8. Pemberian kode dan label (Coding And Labeling)

Kaleng yang sudah dingin dibawa ke ruang pengepakan, untuk diberikan kode pada kaleng. Adapun kode yang diberikan adalah tanggal produksi dan tanggal kadar luarsa. Pemberian kode menggunakan mesin Coding. Kemudian diberikan label pada kaleng yang sudah diberikan kode. Label disesuaikan dengan jenis produk yang dihasilkan yaitu picnic, cocktail, small, dan medium. Pemberian label menggunakan mesin Labeling.

9. Pengepakan (Packing)

Kaleng yang sudah diberi label dikepak ke dalam karton dengan isi 12 kaleng dan 24 kaleng per karton. Produk jadi disusun di gudang produk jadi menunggu untuk di kirim ke konsumen.

Blok diagram proses pengalengan udang dapat dilihat pada gambar 2.2.

2.6. Mesin dan Peralatan 2.6.1. Mesin Produksi

Mesin yang digunakan pada PT Toba Surimi Industries dapat dilihat sebagai berikut:

1. Mesin Seamer

Fungsi : Memasang tutup kaleng pada body kaleng Kode No : STP 042

Merek : Seamer 06 F

Ukuran : (1000 x 800 x 1050)mm Min/Max can dia. : 1,6 / 8,4 inc

(23)

Kecepatan : 30 kaleng / menit Power : 2 HP, 220 v, 50 Hz Buatan : Thailand

Jumlah : 1 unit

Receiving Raw Material

Packing Coding and Labeling

Cooling Sterilization

Seaming Filling and Weighing

Sorting Picking

Gambar 2.2. Blok Diagram Proses Pengalengan Udang

2. Retourt

Fungsi : Mensterillkan produk sehingga bebas dari bakteri Kode No : 26 L

(24)

Ukuran : (4000 x 120 x 135) mm Temperature : 1160C

Tekanan : 43,5-87 psi Buatan : Cina Jumlah unit : 4 unit 3. Mesin Inject Printer (Coding)

Fungsi : Mencetak kode produksi dan tanggal kadaluarsa Kode No : Alphajet

Merek : Hualian

Ukuran : (440 x 345 x 260) mm Letter number : two line 30 number Printing speed : 60 kali/menit

Power : 200 watt, 220 volt, 50 Hz Buatan : Cina

Jumlah : 2 unit 4. Mesin Labeler

Fungsi : Melengketkan kertas label pada kaleng Kode No : DAS- 405 Merek : Watson Ukuran : ( 1000 x 320 x 540) mm Kecepatan : 450-650 rpm Power : 1,8 kw , 220 volt Jumlah : 1 unit

(25)

2.6.2. Peralatan (Equipment)

Sedangkan peralatan yang digunakan untuk mendukung kelancaran proses produksi di PT Toba Surimi Industries adalah sebagai berikut:

1. Chillbox

Fungsi : Sebagai tempat menyimpan bahan baku udang segar dan sebagai wadah untuk menjaga suhu udang agar tetap dingin.

Ukuran: ( 1 x 1,5 x 0,6 ) m 2. Handforklift

Fungsi : Mengangkut chillbox dari truk ke bagian penerimaan bahan baku Ukuran: (0,6 x 0,9 x 0,8) m

3. Timbangan Nagata

Fungsi : Untuk menimbang bahan baku dengan jumlah yang relatif sedikit Ukuran: 3 kg dan 6 kg

4. Timbangan Duduk

Fungsi : Menimbang bahan baku yang sudah dimasukkan ke dalam fish basket

Ukuran: 50 kg 5. Meja Fish Processing

Fungsi : Sebagai tempat meletakkan udang segar yang sudah direbus untuk di kopek dan disortasi

Ukuran: (1 x 0,5 x 4 ) m 6. Basket Ayakan

(26)

Ukuran: (0,4 x 0,4 x 0,15) m 7. Timbangan digital

Fungsi : Untuk menimbang udang yang sudah dimasukkan ke dalam kaleng

Ukuran: max 2,5 kg 8. Termometer Recorder

Fungsi : Untuk mengukur dan mencatat suhu pada tangki mesin retort. 9. Forklift

Kapasitas : 500kg-1000kg Tegangan : 220-440 volt

Fungsi : Mengangkut produk jadi dari gudang produk jadi ke truk

2.7. Utilitas

Unit pendukung yang digunakan pada PT Toba Surimi Industries adalah: 1. Air Bersih

Kebutuhan air bersih pada pabrik diperoleh dari PDAM. Air bersih digunakan untuk membersihkan peralatan, sanitasi dan proses produksi.

2. Listrik

Perusahaan menyuplai tenaga listrik dari PLN dengan daya 197 KVA untuk menjalankan mesin-mesin. PT Toba Surimi Industries memiliki dua generator yang berdaya 250 KVA sebagai cadangan apabila terjadi pemadaman listrik.

(27)

3. Boiler

Boiler digunakan untuk memenuhi kebutuhan uap selama proses produksi berlangsung. Uap digunakan untuk memanaskan kaleng yang sudah berisi daging dan untuk proses sterlilisasi.

2.8. Safety and Fire Protection

Keselamatan kerja dan perlindungan terhadap kebakaran merupakan peranan yang penting di dalam dunia kerja. PT Toba Surimi Industries memiliki komitmen untuk menjaga keselamatan kerja dan perlindungan kebakaran pada karyawan dengan melalui beberapa cara antara lain:

1. Pekerja diwajibkan mengenakan masker, sepatu bot, penutup kepala dan baju khusus selama berada di lantai produksi

2. Memasang hydran air pada setiap lantai dan tempat yang rawan kebakaran.

3. Melakukan perawatan terhadap mesin untuk menghindari adanya kecelakaan kerja akibat kerusakan mesin. Perawatan mesin yang dilakukan dengan beberapa metode yaitu perawatan periode, perawatan periodik, dan perawatan korektif. Perawatan rutin dilakukan oleh bagian maintenance setiap hari untuk memeriksa baut, oli, suhu dan sparepartnya. Perawatan periodik juga dilakukan setiap minggu, bulan dan tahunan untuk memeriksa keadaan mesin. Perawatan korektif dilakukan apabila terjadi kerusakan mesin secara tiba-tiba.

(28)

2.9. Waste Treatment

Penanggulangan limbah yang dilakukan oleh PT Toba Surimi Industries adalah sebagai berikut:

1. Limbah Padat

Limbah padat PT Toba Surimi Industries berupa kulit udang, potongan plastik, karung-karung yang rusak, dan kertas. Limbah ini kemudian dibuang ke bak sampah yang kemudian di angkut oleh dinas kebersihan.

2. Limbah Cair

Limbah cair yang dihasilkan PT Toba Surimi Industries berupa air bekas pencucian dari lantai produksi. Limbah ini kemudian dibuang ke penampungan limbah cair.

Gambar

Gambar 2.1. Struktur Organisasi PT Toba Surimi Industries
Tabel 2.1. Jumlah Tenaga Kerja
Gambar 2.2. Blok Diagram Proses Pengalengan Udang  2.  Retourt

Referensi

Dokumen terkait

Pada sub bab ini akan dijelaskan mengenai bahan baku, bahan tambahan, bahan penolong, standar mutu bahan baku dan produk jadi, uraian proses produksi, mesin dan peralatan

Analisa mutu produksi dilakukan tiap hari untuk mengetahui kualitas bahan, kualitas produk yang dihasilkan dan dikirim sudah sesuai dengan norma (mutu yang diharapkan), sehingga

Bahan tambahan adalah bahan yang digunakan dalam proses produksi dan berfungsi meningkatkan mutu produk serta merupakan bagian dari produk akhir.. Adapun bahan tambahan pada

Bahan tambahan adalah bahan yang digunakan dalam proses produksi dan berfungsi meningkatkan mutu produk serta merupakan bagian dari produk akhir.PT. Mahakarya Jaya

Bahan tambahan adalah bahan yang digunakan dalam proses produksi dan berfungsi meningkatkan mutu produk serta merupakan bagian dari produk akhir.. Bahan tambahan yang digunakan PT

Pada umumnya uji mutu produk dilakukan setiap kali produksi ataupun setiap periode, namun jika perusahaan tidak melakukan uji mutu tersebut, maka pihak manajemen dapat mentolerir

- Memproses permohonan serta Anggaran Cabang Cabang - Membantu Pemimpin Cabang Mengelola kredit standar - Memasarkan Produk dan Jasa -

Bahan Penolong adalah bahan-bahan yang digunakan dalam proses produksi yang berfungsi untuk meningkatkan mutu produksi dan bahan ini merupakan bagian dari produk akhir..