• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Letak Lesi Stroke dengan Kejadian Depresi pada Pasien Rawat Jalan Penyakit Stroke di RSUP H. Adam Malik Tahun 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan Letak Lesi Stroke dengan Kejadian Depresi pada Pasien Rawat Jalan Penyakit Stroke di RSUP H. Adam Malik Tahun 2015"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Depresi adalah penyakit yang umum terjadi di seluruh dunia, dengan estimasi sebanyak 350 juta orang mengalaminya. Depresi dapat memicu bunuh diri dengan estimasi 1 juta kematian setiap tahun, namun pengobatan depresi hanya terjadi pada 10% - 20% kasus saja (WHO, 2012). Penelitian yang dilakukan WHO (World Health Organization) mengenai beban global yang timbul akibat seseorang menderita suatu penyakit (Global Burden of Disease)menunjukkan bahwa depresi menduduki urutan kedua yang menyebabkan years lived with disability(YLDs) (WHO, 2010).

Sama seperti dengan gangguan mental lainnya, depresi dapat menjadi

prekursor penyakit fisik, konsekuensi dari penyakit, atau hasil dari interaksi dengan penyakit tersebut. Depresi merupakan kejadian psikiatrik yang dapat terjadi akibat penyakit stroke yang memiliki prevalensi yang cukup besar namun cenderung kurang diperhatikan oleh tenaga medis maupun keluarga (Yuliami, 2006).

Stroke merupakan salah satu penyakit pembuluh darah otak yang dikategorikan sebagai penyebab kematian ketiga setelah penyakit jantung dan keganasan, serta menjadi penyebab kecacatan jangka panjang nomor satu di dunia. (Gofir, 2007). Menurut data Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS), stroke merupakan sindrom yang menempati urutan nomor satu dari penyakit tidak menular di Indonesia yang menyebabkan kematian dan kecacatan sebesar 15,4 % dengan prevalensi stroke di Indonesia sekitar 8.3 per 1000 penduduk(RISKESDAS, 2007).

Berdasarkan survei awal penelitian penulis di RSUP H. Adam Malik Medan terdapat peningkatan jumlah pasien stroke yang dirawat inap dalam 4 tahun terakhir. Pada tahun 2011 berjumlah 190 pasien, 2012 berjumlah 211 pasien, 2013 berjumlah

(2)

2

358 pasien, 2014 berjumlah 393 pasien. Data pasien rawat jalan pada periode 2011-2012 sebanyak 240 pasien,dan menurun pada 2013-2014 menjadi 211 pasien.

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyebutkan bahwa setiap tahunnya sekitar 610.000 orang di Amerika Serikat mengalami stroke yang pertama dan 1 dari 4 orang tersebut akan mengalami stroke berulang. Stroke membunuh hampir 130.000 orang penduduk Amerika setiap tahun atau 1 dari setiap 20 kasus kematian yang terjadi. Biaya untuk pengobatan stroke mencapai 34 miliar dolar USA setiap tahunnya yang meliputi biaya pelayan kesehatan, obat, dan hari kerja yang berkurang atau hilang (CDC, 2010).

Chemerinski et al. (2001) menyebutkan, depresi merupakan gangguan neuropsikiatri yang paling sering terjadi saat muncul lesi pembuluh darah otak daripada gangguan mood, anxietas, dan psychotic. Depresi setelah stroke yang

mendapat terapi memiliki pengaruh yang baik terhadap rehabilitasi penyakit ini. Jiang et al. (2014) dalam penelitiannya menemukan bahwa depresi setelah stroke akut disebabkan oleh banyak faktor yaitu pendapatan yang rendah, disfungsi kognitif, aktivitas sehari-hari yang terbatas, dukungan sosial yang rendah, dan riwayat hipertensi dan stroke sebelumnya. Dalam Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa III menyatakan bahwa depresi yang terjadi setelah stroke dimasukkan dalam golongan sindrom afektif organik jenis depresi (PPDGJ III, 1993).

Berdasarkan uraian di atas dijelaskan bahwa pasien stroke dapat mengalami gangguan psikiatri berupa depresi dan hal tersebut terjadi didasari keterkaitan antara faktor biologis dan psikososial.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka dirumuskan permasalahan sebagai berikut : Apakah ada hubungan letak lesi stroke terhadap kejadian depresi pada pasien rawat jalan penyakit stroke?

(3)

3

1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum

Mengetahui hubungan letak lesi stroke dengan kejadian depresi pada pasien rawat jalan penyakit stroke.

1.3.2. Tujuan khusus

Mengetahui tingkat depresi yang terjadi pada letak lesi hemisfer kiri dan hemisfer kanan pada pasien stroke rawat jalan.

1.4. Manfaat Penelitian

1.4.1. Manfaat Penelitian untuk Penelitian

Sebagai dasar untuk penelitian selanjutnya tentang hubungan letak lesi stroke dengan kejadian depresi pada pasien rawat jalan penyakit stroke.

1.4.2. Manfaat Penelitian untuk Bidang Pendidikan

Sebagai sarana pendidikan dalam melatih melakukan penelitian, melatih cara berpikir analisis sistematis berdasarkan metodologi penelitian serta meningkatkan wawasan pengetahuan tentang letak lesi stroke dan skoring depresi.

1.4.3. Manfaat Penelitian untuk Masyarakat

Dengan mengetahui peranan-peranan letak lesi stroke terhadap kejadian depresi, maka dapat dijadikan sebagai dasar perencanaan rehabilitasi dalam rangka upaya untuk peningkatan kualitas hidup pada penderita stroke.

Referensi

Dokumen terkait

Kejadian Anemia Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Ruang Rawat Jalan dan Ruang Rawat Inap Divisi Endokrinologi, Departemen Ilmu Penyakit Dalam,

Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kebiasaan konsumsi makanan cepat saji dengan kejadian penyakit jantung koroner pada pasien rawat jalan di RSUD

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan pasien tentang penyakit diabetes mellitus dengan depresi pada pasien kaki diabetik di unit rawat jalan

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan komponen konsep diri dengan kejadian depresi pada pasien pasca stroke di Poliklinik Saraf RSUP DR M.Djamil Padang.. Jenis

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan usia, jenis kelamin dan penyakit Diabetes Mellitus dengan kejadian katarak pada pasien rawat jalan Bagian Ilmu Kesehatan Mata

Pada penelitian ini akan dipelajari hubungan antara letak lesi pada insula dengan fungsi motorik yang diukur dengan Motor Asessment Scale (MAS) pada pasien

Tidak terdapat hubungan letak sisi lesi dengan fungsi motorik pada pasien. stroke

Hubungan antara peran diri dengan kejadian depresi pada pasien pasca stroke di poliklinik saraf RSUD Labuang Baji Makassar Dari 43 responden penderita Pasca stroke dengan jumlah