LAPORAN PRAKTIKUM
MENGIDENTIFIKASI LARUTAN ASAM BASA
D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
NAMA
: SILVYA AGUSTHINA
KELAS : XI MIPA 5
1. TUJUAN
Mengidentifikasi larutan asam dan basa
2. ALAT DAN BAHAN Alat:
1. Pipet tetes 2. Pelat tetes
Bahan:
1. Larutan NaCl 8. Lakmus merah
2. Larutan CH3COOH 9. Lakmus biru
3. Larutan NaOH 10. Indikator metil merah
4. Air sabun 11. fenolftalin
5. Air PAM 12. Brotimol biru
6. Air the 7. Air jeruk
3. LANDASAN TEORI
Asam secara umum merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan dengan pH lebih kecil dari 7. Asam adalah suatu zat yang dapat memberi proton (ion H+) kepada zat lain (yang disebut basa), atau dapat menerima pasangan elektron bebas dari suatu basa. Suatu asam bereaksi dengan suatu basa dalam reaksi penetralan untuk membentuk garam. Contoh asam adalah asam asetat.
Secara umum, asam memiliki sifat sebagai berikut;
1. Masam ketika dilarutkan dalam air.
2. Asam terasa menyengat bila disentuh, dan dapat merusak kulit.
3. Asam bereaksi hebat dengan kebanyakan logam, yaitu korosif terhadap logam. 4. Walaupun tidak selalu ionik merupakan cairan elektrolit.
Basa adalah zat-zat yang dapat menetralkan asam. Secara kimia, asam dan basa saling berlawanan. Basa yang larut dalam air disebut alkali. Jika zat asam menghasilkan ion hidrogen (H+) yang bermuatan positif, maka dalam hal ini basa mempunyai arti bahwa ketika suatu senyawa basa di larutkan ke dalam air, maka akan terbentuk ion hidroksida (OH-) dan ion positif menurut reaksi sebagai berikut. Ion hidroksida (OH-) terbentuk karena senyawa hidroksida (OH-) dan ion positif menurut reaksi sebagai berikut. Ion hidroksida (OH-) terbentuk karena senyawa hidroksida (OH) mengikat satu elektron saat dimasukan kedalam air,
Secara umum basa memiliki sifat sebagai berikut:
1. Kaustik
3. Licin seperti sabun
4. Nilai pH lebih dari air suling
5. Mengubah warna lakmus merah menjadi biru
Indikator asam dan basa
Dalam laboratorium kimia, indikator asam-basa yang biasa di gunakan adalah indikator buatan dan indikator alami, Berikut ini penjelasan tentang indikator asam-basa buatan dan indikator asam-basa alami.
1. Indikator Buatan
Indikator buatan adalah indikator siap pakai yang sudah dibuat di laboratorium atau pabrik alat-alat kimia. Contoh indikator buatan adalah kertas lakmus yang terdiri dari lakmus merah dan lakmus biru, kertas lakmus kertas yang diberi senyawa kimia sehingga akan menunjukkan warna yang berbeda setelah dimasukkan pada larutan asan maupun basa. Warna kertas lakmus akan berubah sesuai dengan larutannya. Perubahan warna yang mampu dihasilkan oleh kertas lakmus sebenarnya disebabkan karena adanya orchein (ekstrak lichenes) yang berwarna biru di dalam kertas lakmus.
Lakmus biru dibuat dengan menambahkan ektrak lamus yang berwarna biru ke dalam kertas putih. Kertas akan menyerap ekstrak lakmus yang selanjutnya dikeringkandalam udara terbuka, sehingga dihasilkan kertas nlakmus biru.kertas lakmus biru pada larutan yang bersifat basa akan tetap biru , karena orchein merupakan anion, sehingga tidak akan bereaksi dengan anion (OH-).
Kertas lakmus merah dibuat dengan proses yang sama dengan pembuatan kertas lakmus biru, tetapi ditambahkan sedikit asam sulfat atau asam klorida agar warnanya menjadi merah.
Sehingga mekanisme reaksi orchein pada suasana asam akan kembali terjadi. Apabila kertas lakmus merah dimasukkan kedalam larutan yang bersifat asam, warnanya akan tetap merah karena lakmus merah memang merupakan orchein dalam suasana asam. Sedangkan, apabila kertas lakmus merah ditambahkan larutan yang bersifat basa, maka orchein yang berwarna biru akan kembali terbentuk.
2. Indikator Alam
Indikator alam merupakan bahan-bahan alam yang dapat berubah warnanya dalam larutan asam, basa, dan netral. Indikator alam yang biasanya dilakukan dalam pengujian asam basa adalah tumbuhan yang berwarna mencolok, berupa bunga-bungaan, umbi-umbian, kulit buah, dan dedaunan.
5. HASIL PENGAMATAN
LARUTAN/ZAT WARNA YANG DIHASILKAN
Fenolftalin Metil
1. Larutan NaCl Bening Pink Biru Merah Kuning
2. Larutan CH3COOH Bening Pink Merah Merah Kuning
3. Larutan NaOH Pink Kuning Biru Biru Biru
4. Air Sabun Pink Kuning Biru Biru Biru
5. Air PAM Bening Pink Biru Merah Kuning
6. Air Teh Bening Pink Biru Merah Kuning
7. Air Jeruk Bening Pink Merah Merah Kuning
6. PEMBAHASAN
a. Kelompokkan larutan yang diuji tersebut ke dalam: Larutan asam
CH3COOH, air jeruk
Larutan netral
Air PAM, Nacl, air the Larutan basa
NaOH dan air sabun
b. Indikator apa yang tepat untuk larutan asam dan larutan basa adalah? Lakmus merah dan lakmus biru
Karena jika diuji dengan lakmus tersebut, saat kedua lakmus berubah menjadi merah larutan tersebut dinyatakan asam. Saat kedua lakmus menjadi biru (lakmus merah biru, lakmus biru biru) maka larutan tersebut dinyatakan basa.
c. Apakah larutan / zat yang bersifat netral memberikan perubahan warna pada indikator? Tidak, karena larutan netral tidak mempengaruhi warna saat ditetes indikator.
7. KESIMPULAN
Jadi, berdasarkan hasil pengamatan kami, kita dapat mengetahui perbedaan larutan yang asam dam yang basa. Di beberapa indikator seperti: fenolftalin, metil merah, lakmus merah, lakmus biru dan brontimol biru.
Pada percobaan yang kami lakukan Asam : air jeruk, CH3COOH
Basa : NaOH, air sabun
Netral : aor PAM, NaCl daan teh