PERSPEKTIF Volurue VII No. 2 Tahun 2002 Edisi Aprit
KAJIAN
FILOSOFIS
&
PROBLEMATIKA HUKUM
BISNIS
DALAM
MEMASUKI
PERDAGANGAN
INTERNASIONAL
Oleh : Edi Krisharyanto
Trading
is
a
servicesedor
rh
supporrs rocaland
internationar economicsoctivit!.
In
theinter
ational trade system, Indonesia has tdkenpart in the
successof
lLruguoyRouni
of
GATT. The agreement resultedfrom the Round bound ail the participan*. tujo
ow-GA'TT in everyuoairg
oclivit)).Tlerg
_aye tltr_ee
lrincipks
of GATT: reciprocity, mostfavored
fltion (MFN) and trunsparuncy,all
of which to eliminate truding prublem among the countfies.PENDATIULUAN
.QaJa-
rangka
menunjangpertumbuhan
ekonomi
suatu negara, makadiperlukan adanya pengaturan perdagangan
yang
baik.
sehingga
dapar
memeliharakemantapan
dan
kestabilan
perekonomiannasional.
Di
sisi
lain
perdagangan jugamenuniang kegiatan ekonomi antar anggota
masyarakat
dan
anlar
bangsa.Perdagangan mempunyai peran yang cukupvital ,,
karenaperdagangan
di sini
berfungsi
untukmeningkalkan penumbuhar
ekonomi.
Didalam
lalu
Iintas perdagangan yang modern sekarang ini tidak hanya dila\sanakan di dalam,negeri saja akan retapi sudah lebih mengarah
pada
perdagangan intemasional.
Dalamperdagangan intemasional kegiatan usaha ini
dilakukan
di
sarnping
untuk
memupu| tabungan devisajuga
diperlukan dana untukI
Kartodjoemena, GATT & WTO
,
Sistem, forum dan Lembaga Internas ional di p er-dangdagan,lJl-Press. Jakarta. 1996. halaman
iii
.membiayainya
atau dalam
arti
diperlukanuntuk
penanamanmodal,
.apakah
dalamkegiatan ekspor maupun impor. .Di,rsisi, lain
kegiatan perdagangan
ini juga
dapat,dibipyaidari
pinjaman atau bantuandari
luar negeri,,maupun
penanamanmodal
langsung atau melalui Pasar Modal olelr investor asing.Hal ini
menunjukkanbetapa
pentingnya pengaturan perdagangan intemasional yangberhubungan
dengan ekspor
dan
importerhadap
barang
maupuri'
jasa
danperlindungannya
(HaKI),
penanaman modalasing. penanaman modal dalam negeri, pasar
modal, bentuk badan hukum serta peraturan
pertanahan.
Sejak-
pertengahantahun
I980-anlndonesia
I telah
mengikuti
prosespembangunan yang menggantungkan
diri
pada, ;ekspor
sebagai penggeraknya(export
ledgrowth) perekonorn ian nasional, karena tahun sebelum
itu
dirasakan begitu sulirnya uniuk'
ibid hut iuPERSPEKTIF Volume VII No. 2 Tahun 2002 Edisi April
menyelenggarakan perekonomian nasional
yang hanya
terlalu
bergantung pada ekspormigas
dan
komoditi
primer,
sehinggadiupayakan
untuk meningkatkan keragamanekonomi nasional yang mengarah pada sektor
industri pengolahan yang berorientasi ekspor. Oleh karena itu seperti apa yang dikatakan oleh Peter Mahmud Marzuki3 untuk menciptakan
iklim
usaha
lzang
mendorong terciptanya ekonominasional
yang berdaya saing tinggimaka'
peran
pemerintah hendaknya hanyamemfasilitasi saja kegiatan para pelaku-pelaku
usaha.
' Dingan adanya peningkatan daya saing tersebut, maka diperlukan produk-produk yang
semakin beragam,
dalam
jumlah
dankuantitasnya.dalam
kondisi
seperti
ifli
kepentingan
ekonomi
nasional
adalah tersedianya pasaryang
bebasdan
terbuka.Terciptanya pasar bebas dan terbuka
ini
sangat dipengaruhi oleh perkembangan ekonomi duniayang
meningkat,
sistem
penyelenggaraanperdagangan
antar
bangsayang
mendoronguntuk
itu
(faktor estern) yang dalamhal
ini diatur dalam GAT-T/WTO , danfaldor
internyang berupa kebijakan pemerintah yang berupa
peraturan perundangan
yang terkait
dengankegiatan perdagangan
yang
ditelaah dalam makalah ini.,
Sehubungan
dengan
sistempenyelenggaraan perdagangan
antar
bangsa yang bebas dan terbuka maka Indonesia sangat berkepentinganuntuk
mewujudkan tatananperdagangan internasional yang bebas, adil dan
terbuka, tatanan
ini
diharapkan tersedianya3
Peter Mahmud Marztki, Hu*um Bisnis & Globalisasi Ekonomr; Bahan Kuliah S-3, Ilmu
Hukum, lahun 2000-2001 , PPS-Unair.
pasar yang bebas dan terbuka atas barang dan
..
jas4 yaqg tElah dihasitkan dan berjalan dengan'baik,
bila
kebijakan
pemerintah
dalammempertahankan
dan
memperluas pasaranserta
menghilangkan
hambatan-hambatan ekspor, yang berupa aturan-aturan perdagangan dalam negeri yang tidak diskriminatif.Perdangangan bagi suatu negara yang
mengarah kearah
global
,
maka diperlukanperaturah rperturan
ying
bisa sinergi denganketentuan perjanj
ian
dalam
GATT/
WTO. Secarafilosofi
dan
secarateori
ketentuanGATT/WTO
serta
Peraturan
PenanamanModal
Asing
,
PenanamanModal
DalamNegeri,
Peraturan Perseroan
Terbatas, Peraturan PasarModal
serla Peraturan Hak Kekayaan Intelektual yang akan dipaparkanpada bagian ini, dalam rangka mengkaji secara
filosofis
peraturan hukumbisnis
memasukiperdagangan Internasional sebagai berikut :
KAJIAN
FILOSOFI1,
Filosofi
World
Trade .' Organization(wTo).
World Trade
Organization
(WTO)'
adalah
organisasi internasionaidi.
bidangperdagangan
internasional
yang
' terbuka.Organisasi
ini
merupakan bentukbaru
dariGAAT
(General Agreementof
Tariff
rmd Trade).
Dalam perdagangan dunia organisasiini
kehadirannya memegang peranan yangpenting
khususnya
dalam
memberikanpenetuan
aturan-aturanatau
kesepakatan-kesepakatan perdagangan
dunia yang
harus dikuti dan dipatuhi oleh negara-negara anggota. Kehadiran WTO dapat dirasakan manfaatnyao
Kartodioemena, Ioc cit hal. ix Kajldii Fil63ofis Dan Piob:leiiatibd
Eiiliuin
.' '
114
- "'
Bisnis dalam Perdagangan lnternasionql.
PERSPEKTIF Volume
ltll
No. 2 Tahun 2002 Edisi Apritbagi negara-negara peserta yang berorientasi
pada ekspor.
Pada
awalnya
penandatanganperjanjian
GAI'T
(General Agteement onTariffs and Trade
),
yang dilakukan oleh 23negara
pada tahun
1947.
Setelah
iniperundingan
terus
berlangsung
dengan mengambil tempat yang berbeda serta jumlahyang semakin bertambah. Perundingan yang
terakhir
disebut
dengan Putaran Uruguay (Uruguay Round),yang berlangsung dari tahun1980-1993.
Hasil
perundingandari
putaranUruguay adalah penandatan ganun
:"Final
ActEmbodying The Results of the Uruguay Round
Of Multilateral
TradeNegotiation"
dengandiikuti oleh 124 menteri negara ditambah satu yang mewakili MEE
, di
Marakesh, Maroko,bulan
April
1994.5Sedangkan
sejarah
diselenggarakanPutaran
Uruguay
diantaranya membentuk organisasi internasional di bidang perdaganganyang
akhimyadi
beri
namaWTO
(ll/orld
Trctde
Organization)
yang
berfungsimenggantikan
GATT.
WTO
di
sini kewenangannyalebih
luasdari
pada GATT. Kewenanganitu
berkaitan dengan aturan-aturan
mengenai
penurun:rntarif
untukmemperbaiki akses pasar, perjanj ian-perjanj ian
khusus
di
bidang
pers{ekilandan
produkpefl an ian ".. perjanjian-perjanjian khusus yang
bersifat komprehensif
di
bidang jasa, m'isalahperlindungan Hak atas Kekayaan Intelektual,
dan
penyempurnaanatulan
main
dalam' Adang Abdullah;lFezy elesaian Sengketa Melalui
Dispute Sttleraiirt Body, Jumal Hukiim Bisnis,
YPHB, Volume 2. 1991- hal.22
o
Yang belum sempat disesuaikan dengan aturan
GATT
perdagangan internasional
untuk
mencegahpraktek-praktek proteksi terselubung seperti
tindakan dumping,
diskriminasi
dalampengadaan
barang
pemerintah,
hambatandalam
inspeksi
pra
pegapalan,
masalahketerangan asal barang dan lain-lain.7
Dalam
kerangka
WTO
telahdisepakati pula sistem penyelesaian sengketa terpadu,
yaitu
melalui
lembaga yang diberi nama Dispute Settlement -Body,
mekanismepenyelesaian sengketa tersebut bahwa setiap negara anggota
WTO
sepakat menyelesaikan sengketa-sengketa rnelalui DSB, manakala ada tindakan yang dianggap telah melanggar aturanmain perdagangan internasional maupu adanya
perbedaan
penafsiran terhadap
peraturan-peraturan GATT/WTO.Organisasi
ini
mempunyai maksuduntuk meminimalkan adanya sengketa 8antara
suatu perusahaan dengan perusahaan negara
lain dan
antara
suatu perusahaan dengan pemerintahanasiDg
(yang
biasanya akandilanjutkan
penyelesaianpada
tingkatanpemerintah dengan pemerintah).
Ada
beberapaelemen
dari
hasilperundingan
Uruguay
,.Round
di Manakesh,Maroko,
yang meniadi pedoman bagi negara-negara peserta,yaitu
,a.
pembentukan organisasi sebagai penerusGAfi,
yaitu
WTO
(World
Trade7
Adang Abdullah. Op. cit,hal22
'Sengketa bisa karena berkaitan dengan masalah pertanahan yaitu masa penggunaan tanah ,
modal,masalah perseroan terbatas, masalah produk_ produk yang telah dihasitkannya (sebagai wujud }IAKD.
'
Kartodioemeta, Loc. Cit. 221PERSPEKTIF Volume Vll No. 2 Tahun 2002 Edisi April
Organization
),
organisasiini
lebih
luaskewenangannya dari pada GATT.;
b. negara anggota WTO bersedia menurunkan
tingkat
bea
masuk sebesar33
%
dai
tingkat
semula,
khususnya
dibidang manufaktur.;c.
untuk dua sektor tradisional yangdi
dalamaturan permainannya masih banyak unsur sepihak dan penuh distorsi yang bentuknya
non tariff, yakni tektil
danpertanian.dengan kesepakatan
secara benahap menempatkan aturan pennainandalam sektor tersebut
di
bawah naungan aturanGATT
yang diawasioleh
WTO.Sehingga
aturan
ini
lebih
tidakdiskriminatif tapi lebih transparan dengan sistim perlindungan yang semakin berpijak
pada
tarif
dan tidak
pada
pembatasankuantitatif dalam bentuk
kuota
dan perlindungan non tarif lainnya.c.
Di
bidang jasa atau tradein
service ada kesepakatan sebagai kerangka umum atau frameworkagreement
untuk menetukanaruran yang digunakan pada perdagangan jasaro;
d.
Perjanjianyang
cukup
komplek
yaitu dengan telah disetujui adanya perlindunganterhadap Hak
Atas
.Kekayaan Intelektual (Agreement on Intellectual Property Rights disingkat TRIPs rr;r0
Perlu ditekankan bahwa sektorjasa-jasa; termasuk jasa perbankan, jasa telekomunikasi, jasa keuangan, jasa konsultasi, jasa pariwisata, jasa angkutan ; Laut, Udara, darat dan sebagainya. Semua termasuk dalam naungan perjanjian ini.
"
Banyak penemuan teknologi yang diperoleh dengan biaya penelitian mahaldibajak, tetapi lain pihak bila aturan tersebut bepihak pada pemilik hake.
Ada peryempurnaa yang sifat teknis demimenunjang terwujudnya
kelancaran perdagangan dunia.2, Filosofi Peraturan
Ilukum
Bisnis :a.
Undang-undangnomor
I
tahun
1967 :tentang Penanaman Modal Asing
Sebagai negara yang baru merdeka maka
untuk
menghadapi
persoalan-persoalanekonomi, sebagai dasar pemikiran pembuat
Undang-undang Penanaman
Modal
Asingmaka
Majelis
Permusyawa(atan RakyatSementara telah menetapkan Ketetapan MPRS
nomor
XXIIYMPRS/1966,
tentangpembaharuan kebijaksanaan
LandasanEkonomi, keuangan dan pembagunan
,
makaharuslah
diambil
langkahJangkah untuk memperbaiki ekonomi rakyat. Pembangunanekonomi berarti pengolahan kekuatan ekonomi potensial menjadi kekuatan ekonomi
riil
dandalam rangka ini penanaman modal memegang peranan yang sangat penting.
Ada
asas yangdigunakan
:
"untuk
mendasarkan kepadakemampuan serta kesanggupan sendiri" 12. Dalam rangka menanggulangi kemerosotan
ekonomi dan pembagunan tersebut, nlaka asas
tersebut tidak boleh menimbulkan kdengganan untuk memanfaatkan potensi modal, teknologi
Intelektual maka akan terjadi ketidak seimbangan mengenai hak dan kwajiban. Sehingga dengan adanya TRIPs perusahaan-perusahaan Multinasional
yang memiliki teknologi akan merasa lega untuk bergerak dalam menanamkan modalnya di negara-qegara yang menjadi peserta perjanjian.
''
lsmail Sunny, Tinjauan & Pembahasan lJndang-undang Penanaman Modol Asing dan Kredit Luar Negeri, Pndnya Paramit4 Jakarta, I 968, halaman14
-I
PERSPEKTTF ttolume VIt No. 2 Tdhun 2002 Edisi April
dan.skill yang tersedia dari luar negeri. Dengan
pertimbangan bahwa segala sesuatunya tiaak mengakibatkan ketergantungan terh;dapluar
negeri dan harus diperuntukkan untuk ekonomi
rakyat.
.
Harapan
adanya
modal
asing didatangkan anraralain
untuk
mempercepai pembangunan ekonomi. Kategori bidang usahayang terbuka
bagi
perranaman modal asing.yaitu:
i1.
Penarramanmodal
asing
secarapenguasaan penuh atas bidang-bidang usaha;
ii).
Penanaman
modal
u.ing
atasdasarkerjasama denganmodal nasional.
. Dari uraian di alas. secara filosofi undang_
undang Penanaman modal asing dimaksudka'n
untuk. menarik
para
penanammodal
asingmenginveskan modalnya
di
Indonesia dengai diberikan p€fangsang dari berbagai segi/biding- yaitu
.: segi operasionil. segi li.euangan. segl perpaJakan,
segi
lasilitas bagi
perusahaan:i:1",
1:lg--l1l
fasitiras bagi tenaga asingoarr
perusahaan
modal
asing
yang bersangkutan.Undang-undang
nomor
I
tahun
1967tentang
PenanamanModal Asing
yangdisahkan pada tanggal
l0
JanuariDAI-
aa;
diundangkan dalam Lembaran Negara Nomor
:1
tahun
1967,
dibuat denlan
dasarpertimbagan/filosofinya
bahwa
adanya keterbatasan ketiadaan modal, pengalaman dan teknologi yangdimiliki
oleh bangsa lndonesia.Sehingga dengan adanya modai yang masuk tersebut diharapkan dapat dimanfaatkan secara rnaksimal
untuk
mcmpercepat pembangunanekolomi
Indonesiaserla
digunakan ialambidang-bidang dan sekror-seklor yang dalam
waktu
dekat belunr
dan
atau
;idaf
dapatdilaksanakan oleh modal Indonesia sendiri.
b.
Undang-undangNomor
6
tahun
196g:tentang Penanaman Modal Dalam Negeri
.
.. I]1d,a-ng-undangini
telah disahkan *pada3
Juli
1968 dan diundangkan dalam lembaran negara nomor3l
tahun 1968., dasar filosofinva; bahwa modal dalarn negeri adalah bagian dari
kekayaan masyarakat Indonesia, termasuk
hak-hak dan benda-benda, baik yang
dimiliki
olehnegara maupun swasta nasional atau swasta
asing
yang
berdomisilidi
Indonesia, yangdisishkan
/
disediakanguna
menjalankaisesuatu usaha sepanjang usaha tersebut tidak diatur oleh. ketentuan pasal
2
Undang_undangnomor
I
tahun 1967 tentang penanaman ModaiAsing.
Untuk
modal dalam negeri
diartikansebagai sumber
produktif
dari
masvarakatlndonesia
yang
dapat
dipergunakan bagipembangunan ekonomi pada umumnya. Modal
dalam negeri_ adalah modal yang merupakan bagian
dari
kekayaan masyarakat Indonesia.Termasuk hak-hak
dan
benda-benda, yangdapat
digunakan
untuk
menlatantaiusaha./perusahaan
lmisalnya
yang
Grmasukkekayaan adalah
:
tanah. bangunan. kayu dihutan dan lain-lainnya. ).
Intinya, penggunaan modal tersebut guna
mendorong
pembangunan
ekonomi. penanamanmodal
dapat dilakukan
secaralllgsung
yakni oleh pemiliknya sendiri,arau
tidak
langsung
yakni
melalui
pembelianogligasi-obligasi,
surat-surat
kertasperbedaraan negara, emisi-emisi lainnya yang
dikeluarkan
oleh
perusahaan, serta deplsit6dan
tabungan berjangka sekurang-kurangyasatu tahun,
dan
pembangunantak
akanmungkin tanpa
adanya pemupukan modaldalam negeri sendiri
secara -hesar_besaran,Kajian Filosofu Dai
praU;;;it E;[;;,=
-PERSPEKTIF Volume VII No. 2 Tafurn 2002 Edisi April
sedangkan penggunaan modal tersebut harus diatur dan disalurkan hingga timbul kegiatan-kegiatan ekonomi yang produktif dan efisien.
c,
Undang-undangNornor
l,Tahun
1995 : tentang PerseroanTerbatas.
rUnda4g-undang
ini
ditetapkan
padatanqgal 7 maret 1995 dan diundangkan dalam
leinbaran
negaratahun 1995 nomor
13. Undang-undangnomor
I
tahun 1995
inimenggantikan Perseroan
Terbatas .. yangtercantum dalam Kitab Undang-undang Hukurn
Dagang (Sraarsblad 1 847 : 23 \13 .
Adapun yapg menjadi
filosofi
ditetapkan undang-undang ini adalah :i). Bahwa ierseroan Terbatas yang cantum
dalam Vfetboek
van
Koophandel, Staatsblad1847
:
23
sudahtidak
sesuailagi
denganperkembangan ekonomi dan dunia usaha yang
semakin pesat baik
secara
nasional maupun internasional.;ii).
Bahwa ada dua bentuk badan hukumPerseroan Terbatas yang diatur dalam KUHD
dan badan .hukum lain dalam bentuk Maskapai
Andil Indonesia (Staatsblad 1939
:
569jo.7l7
)iii). Untul
menciptakan kesatuan hukum,untuk memenuhi kebutuhan hukum baru yang
dapat lebih, memacu pembangunan nasional
serta untuk m.enjamin kepastian dan penegakan
hukum
,
dualismeperaturan
sebagaimanatersetut
diatas
perlu
ditiadakan
dengan mengadakan pembaharuan peraturan tentangPerseroan Terbatas.
Dan ini.
dilaksanakanberdasarkan
pengejawantahan,. asaskekeluargaal
menurut
dasar
demokasi''
ibid hal. 138ekonomi berdasarkan Pancasila dan
Undang-undang Dasar I945. ra
Oleh karenanya, undang-undang yang baru
memberikan kebijaksanaan
baru
kiususnyaterkait
dengan devisa, bantuanluar
negeri,penanaman
modal asing,
peningkatankerjasama
internasional,
sistem perbankan,pasar modal,
Hak
atas Kekayaan Intelektualdan
lain
sebagainya.Apalagi
perkembanganbaru
menunjukkan
adanya
kaitannyaperekonomian Indonesia dengan perekonomian
dunia.
Sehingga
perekonomian Indonesia khususnya pengaturan PTdituntut
untuk siapterbuka
terhadappengaruh dan
tuntutanglobal.
d.
Undang-undangnomor:
8
tahun
1995lenlang Pasar Modal
Undang-undang
pasar
modal disahkan pada tanggall0
November 1995 dantelah diundangkan dalam Lembaran Negara
tahun 1995 nomor 64.
UU
ini
dibuai dengan maksuduntuk
dapat memberikan koniribusi yang lebih besar dalam pembangunan sehiirggasasaran pembangunan di bidang ekonomi dapat
tercapai, sekaligus meningkatkan pemerataan, perlumbuhan dan stabililas ekonomi nasional
kearah
peningkatan kesejahteraan rakyat.Bahwa
melalui
kegiatan
pasar
modaldiharapkan sebagai sumber pembiayaan
bigi
dunia
usaha
dan
wahana investasi
bagi masyarakat.Dalam kegiatan pasar modal ada
persyaratan bagi suatu perusahaan publik untuk menyampaikan infonnasi mengenai keadadn
usahanya,
baik dari segi
keuangai, managemen,produksi
maupun
hal
yang14
ibid. hal 139
PERSPEKTIF Yoltme
t/
No. 2 Tahun 2002 Edisi Aprilberkaitan dengan kegiatan usahanya kepada
masyarakat.
Infonnasi tersebut mempunyaiarti
ylng
sangatpenting
bagi
masyaralatsebagai bahan pertimbangan untuk melakukan
investasi.
Ini
jelas
membutuhkan prinsipketerbukaan.
e.
Undang-undangdi
Bidang
Hak
AtasKekayaan Intelektual, meliputi :
1). UU, no. 12 tahun 1997 tentang Hak Cipta (Copyright) ;
Dalam
bidangperdagangan
khususnya ya.ng terkait dengan teknologi inlorEasi flantransportasi
telah
menjadikan
sektor
inimeningkar pesat bahkan menempatkan dunia
sebagar
pasar
tunggal
bersama.
Untuk mengantisipasi halini
maka ditetapkanlah UUini
untuk
mencoba melindungi
terhadapproduk-produk
yang
dihasilkan
atas
dasaikemampuan
intelektul
manusia
Indonesia seperti karya cipta di bidang ilmu pengetahuan,seni dan sastra.
2). UU. No.
13tahun1997
tentang paten, Dalam kehidupan ekonomi dewasa initerutama
yang
dit,rlangpunggungi
oleh"lndustrialisasi". Dan industrialisasi tidak lepas
dari
teknol6gi.
bahkan pengenian industri sangal identik dengan reknologi. tanpa adanyateknologi
itu
maka
proses
industri
tidakberjalan.
Delgqn
demikian
mahal
atau murahnya barang-barang yang dihasilkan olehindustri sangat tergantung dari teknologi yang dipergunakan.
Dengan demikian
keberhasilanseseorang_ pengusaha, kemampuan bersaing terhad_ap kompetitor tergantung dari teknologl
yang digunakan.
Maka
dari
itulah
arti
perlindunganmonopoli
dari
penemu
teknologi
san-gatrelevan.
3).
W.
No. 14 tahun 1997 tentangMerk,
..
Terhadap barangyang
telahdiproduksi
oleh
suatu
perusahaan atau perorangan agartidak
ditiru
oleh pihak lain maka perlu adanya merk yang diatur dalamundang-undang. Karena dengan adanya merk
ini
_bagipihak
konsumen dl=apat mengetahuikualitas barang atau jasa yang bersangkutan
baik
mengalami
pengalamannya dalammempergunakan barang tersebut
atau informasi yang diperolehnyadari
konsumenIain.
4).
IIU,
No.3l
rahun 2000 tentang DesainIndustri.
Undang-undang
ini
disahkanpada
tanggal20
Desembei2000,
sebilai
konsekwensi
Indonesia
yang
tel--ahmenandatangani Agreement TRIps dan WTO
(world Trade Organization). Ada tiga elemen
pokok yang
melekat
sebagaiciii
DesainIndustri menurut pasal
I
ayat
I ,
adalah ,Pertama
;
Unsur kreasj
tentang
bentuk,konfigurasi atau komposisi garis atau warna.
atau garis dan
warna,atau
gabungan dari bentuk tiga dimensi dan dua diminensi-. Kedua:
memberikan kesanestetis.
Ketiga
:
dapatdipakai
untuk
menghasilkansuatu
produk,barang, komoditas
industri atau
kerajinantangar.
Dalam
hal
ini
desain industrid imalsudkan
untuk
merangsang perusahaanmelakukan aktivitas yang kreatif dari pedesain
untuk terus menerus menciptakan desain baru.
Sehingga
munculnya
desain-desain barumemberikan daya
tarik
bagi calon konsumenPERSPEKTIF Vohne Vll No. 2 Tabun 2002 Edisi April
yang
hendak
memahfaatkan
produknya(meskipun barang kualitas
jenis
sama tapidesainnya berbeda).
5).
UU.No,30
tahun 2000 tentang Rahasia Dagang(Trade
Secret),Sejalan dengan kondisi ekonomi global saat ini maka persaingan menjadi cukup ketaVtajam di kalangan dunia usaha. Sehihgga
perlu
perlindungan hukum terhadap rahasiadagang, peraturan ini sejalarr dengan salah satu ketentuan dalam Agreement on Trade Related
Aspects
of
Intellectual Property
Rights(persetujuan TRIPs) yang merupakan lampiran
dari Agreement Establishing the world Trade
Organization (Persetujuan
Pembentukan Organisasi Perdangangan dunia).Perlindungan
di
sini
dimaksudkanuntuk memberi dorongan lahimya temuan atau
invensi
baru yang
meskipun diperlakukansebagai
rahasia
tan
tetap
memperolehperlindungan
hukum,
baik
dalam
rangkakepemilikan, penguasaan maupun pemanfaatan oleh penemunya.
6). UU
no.32
tahun
2000 tentang DesainTata Letak
Sirkuit
Terpadu.Dalam
rangka meningkatkan sektorindustri maka
perlu
diimbangi
dengankemampuan
daya saing.
Sehingga memanfaatkan atau neningkatkan Desain TataLetak Sirkuit
Terpadu sebagaisalah
satualternatif untuk
meningkatkandaya
saing tersebut.Ada
asas
orisinalitas
yangharus diperhatikan dalam upaya menghasilkan
intelektual pendesain
dan
bukan merupakansuatu hal yang sudah bersifat umum.
Bahwa keenam undang-undang tersebut di atas merupakan peraturan mengenai Hak
Milik
Intelektual (Intellectual
Property Right/lPR)Dari
uraian
peraturanperundang-undangan tersebut diatas maka secara filosofi
adalah adanya upaya
untuk
melakukanperlindungan
terhadap
barang
dari
hasilproduksi agar
tidak ditiru
atau digandakantanpa adanya persetujuan
dari
penemu atau pembuat barang tersebut.Namun
demikiansalah
satu
undang-undangtersebul
juga memberi peluang bagi perusahaan/ orang lainuntuk
memanfaatkanproduknya
asal
ada persetujuan lebihdulu,
hal ini juga terrirasukmenghindarkan merk dari barang barang yang
sama, yang dapat merugikan penemu barang tersebut demi kepentingan komersil.
Hal ini
sebagai
bukti
bahwa perdagangan telah.berubah sejak Perang duniaII,
yaitu''bagi
negara-negarayang
telahberkembang
mau
tak
mau
mereka
harusmelakukan
ekspansi
perdagangan keluar wilayah negara, hal ini dilakukan karena :Adanya kejenuhan pangsa pasar
di
wilayahnegara sendiri, sehingga perlu mencari pangsa pasar di daerah baru, khususnya negara-negara
yang sedang berkembang dan baru merdeka
dan yang
umumnya mempunyai populasi penduduk besar.f. Undang-undang Tentang Pertanahan
Undang-undang
pertanahan
ini dimaksudkan untuk menggati undang-undangNomor
5
tahun 1960 tentang PeraturanDasarPokok-pokok
Agraria
(Undang-undangAgraria), sehingga undang-undang yang baru
ini
diharapkandapat
melakukan reformasipertanahan
ag
dapat
mengakomodasiperkembangan pembangunan dan globalisasi,
'..
Kai ian Fllci*bfis Diiii' Pioblematika Hukum Bisnis dalam Perdagangan Intemasional
PERSPEKTIF Volume Vll No. 2 Tahun 2002 Edisi April
mendukung
pemberdayaan
ekonomikerakyatan
dan
memberikan pedindungankepada pemilik
tanah,
karena tanah sebagaisumber daya alam yang bernilai ekonomisjuga
sebagai alat pemersatu bangsa indonesia untuk mencegah disintegrasi bangsa,
dan
bukan bersifat sosial.Jadi pernanfaatan tanah dalam hal ini diharapkan dapat memberikan kesejahteraan
dalam pengertian yang utuh dalam menghadapi
era globalisasi.
Sudut Pandang Teori
Untuk
mengkaji
secara
yuridis beberapa peraturanbisnis
ini,
maka
kamimenyitir teorinya Adam Smith, dalam bukunya
yang.berjudul
:"
An
Inquiry
into the Natureand Causes
of
the Wcalthof
Nations (NewYork
" Modern
Library,
19J7;rs., yaitu TeoriKeunggulan
Komperatif
dan
Spesialisasi,teori
ini menekankan bahwa suatu negara akanmengkhususkan
diri
pada produksi dan ekspordimana negara tersebut mempunyai
cost
yanglebih rendah daripada negara mitra dagangnya.
Dijelaskan
bahwa
spesialisasi
dalam perdagangan dapat timbul apabila suatu negara melakukan pemusatan pada bidang dirnananegara tersebut memiliki keunggulan absolute
Advantage
SedangkanDavid
Ricardo mengatakan bahwa suatu negara akan tetapmemperoleh keuntungan
(gain from
trade)apabila
memusatkan kegiatan pada bidangdimana cost dalam kegiatair
ini
lebih rendahdaripada
alterrratif lainnya
di
negara itu,walaupun
negara mitranya
mempunyai absolute advantage di semua bidang.'t Kartod.loemena, op.cit. hal22
PERMASALAHAN
Melalui
Undang-undangNomor
7Tahun 1997,
Indonesiatelah
meratifikasi Marrakesh Agreement on the F)stablishmentof
World
Trade Organization(WTO),
hal
inimerupakan
bukti
keikutsertaan Indonesia dalam perdagangan Internasional.Apakah
peraturan
perundanganhukum
bisnis Indonesia sesuai
denganketentuan-ketentuan
perjanjian
World
Trade Organization ?
PDMBAHASAN
Dalam
menganalisis
sebelasundang-undang tersebut
di
atas bila dikaitkan d€ngan ketentuan-ketentuan perjanjian WorldTrade
Organization
kami
rnencoba memaparkan adanya riga(3)
kelompok bidangyang merupakan suatu kesatuan dari limabelas
kesepakatan dalam World Trade Organization ,
yaitu :
1.
kesepakatandalarn
bidangperdagangan barang-barang (CATT);2.
kesepakatandi
bidang TRIPs
(TradeRelated Aspects
of
Intellectual Property Rishts)3.
kesepakatan di bidangjasa (CATS).Sebagai suatu sistem, GATT/WTO terdiri
dari beberapa komponen, fungsi dan kegiatan
hal ini dalam rangka mencapai tuj uan ekonomi
yang
dikerjakan dengan
beberapa prinsippokok
dengan
menggunakan instrumenforma lnya.
GATT/WTO bertujuan untuk menunjang
agar
perdagangandunia menjadi
semakinterbuka supaya
arus
perdagangan dapatberkembang
dengan
semakin
rnengurangihambatan-hambatan
dalam bentuk
tarif
maupunnon
tarif.
Keterbukaan pasar yangKajian Filosofis Dan Problematika Hukum Bisnis dalem Perdagongan lnternqsionql.
PERSPEKTIF Volume ltll No. 2 Tahun 2002 Edisi April
semakin
luas
akan
meningkatkan
arus perdaganganyang
pada gilirannya
akanmenunjang kegiatan ekonomi semua anggota.
Prinsip
GATT/WTO
bahwa
dalamperjanjian
tersebuttidak
ada
diskriminasi terhadap semuamitra
dagang,
dan adanyaperlakuan yang sa,na terhadap produk asing
dan produk domeslik.
Sedangkan instrumen formalnya adalah perjanjian internasional yang :
a.
menetapkan aturan main yang dapat disepakati secara multilateral sehinggaberjalan secara predictable , transparan
;
b.
melakukan
pengurangan
adanyahambatan
yang
mengganggu keterbukaan pasar melalui perundinganberkala,
dengantujuan
mencapai persetujuan;c. dapat
menunjang
peningkatan perdagangan dan keterbukaan sistem perdagangan.Kata kunci
dalamGATT/WTO
sebagai sistem dalam pengendalian kegiatandi
bidangperdagangan
Internasional
adalah
adanyaketerbukaan
guna
mengurangihambatan-hambatan
dalam
perjanjian
perdaganganInternasional.
Secara Komprehensif :
Saya mencoba menempatkan
Undang-undang
Nomor
1
Tahun 1995
;
tentang Perseroan Terbatas padatitik
pusat/sentra dari undang-undangyang lain,
karena
secara operasional Perseroan Terbatas selalu terkaitdengan undang-undang
yang
lain,
sebagai buktinya :1).
Dalam
melakukan usaha selalu memanfaatkan tanah sebagai lokasi usaha;2). Dalam melaksanakan usaha sebagi
ciri
dari
perusahaanpublik
dan
bersifatterbuka.
Bila
memerlukan
dana
untuk mengembangkan investasi maka pemupukanmodal ataupengerahan dana bisa diperoleh dari investor asing melalui penanaman modal asing
(Undang-undang
No.
I
tahunl 967)
atauperolehan dana dari modal dalam negeri (hal
ini
datur dalam UU.No.
6 tahun 1968) ataudana dihimpun dari penjualan saham
di
bursa efek hal ini diatur dalam UU no. 8 tahun 1995.Pengerahan
dana
dari
masyarakat
ini diharapakan masyarakatdapat
memperolehkesempatan untuk
ikut
serta dalam kegiatanekonomi yang dapat memberikan keuntungan dan adanya kesejahteraan melalui kepemilikan saham.
3).
Produk
dari
perseroan tersebut dapat berupa barang atau jasa, terhadaphasil-hasil
produksidari
sentuhanteknologi
ini tentunya perlu dilindungi dan diberikan hakkepada penemu, pencipta, pendesain inilah
yang
diatur
dalam
Hak Atas
KekayaanIntelektual
/
Intellectual Property
RightstPR).
Persoalannyasekarang
apakahperaturan
Perseroanterbatas
dan
semuaperaturan yang melingkupi Perseroan Terbatas
tersebut dalam pelaksanaannya tidak tumpang
tindih atau
secara
lebih luas
tetahmencerminkan aturan-aturan perjanjian yang terdapat dalam General Agreement
on
Tariffsand Trade /World Trade Organization ? inilah
yang perlu dikaji, sebagai berikut :
Undang-undang nomor
I
tahun 1995 ; Mengenaimengandung
badan
antara
hukum lain status
sifat
Kqjidn Filosofs Dan Problematika llukum
PERSPEKTIF Volume Vll No. 2 Tahun 2002 Edisi April
pertanggungiawaban terbatas
dari
pemegang saham (pasal 3 ayat 1). Namun keterbatasan inidicoba
dilakukan
terobosan
dengan menggunakan prinsip "piercing the corporateveil"
hal
ini
sebagaimana ditentukan dalam pasal 3 ayat2 ;
yaitu apabila:
i.)
persyaratan perseroan sebagai badan hukum belum atautidak
terpenuhi;ii.)
pemegang saham yangbersangkutan
baik
langsung maupun tidak langsung denganitikad
buruk memanfaatkanperseroan
untuk
kepentinganpribadi
;
iii.)
pemegang saham yang bersangkutan terlibat
daiam
perbuatan melawan
hukum
yangdilakukan
olelr
perseorangan;iv.)
pemegang saham yang bersangkutan baik langsung atautidak
langsung secara melawan
hukummenggunakan
kekayaanperseroan
yangmengakibatkan kekayaan perseroan menjadi
tidak cukup untuk melunasi utang perseroan.
Dalam
hal
ini
rnaka pemegang saham yangbersangkutan akan memikul tanggung jawa6 secara pribadi.
Mengenai pengesahan dan persetujuan,
undang-undang ini membedakan antara pranata
pengesahan dengan pranata persetujuan. Kedua
pranata
ini
menjadi
kewenangan Menteri Kehakiman. Pranata pengesahan berlaku bagipendirian PT., sedangkan pranata persetujuan
berlaku bagi perubahan tertentu anggaran dasar
(pasa
l5
ayat 'l). Pengesahan merupakan syaratbagi
lahirnya
badan
hukum
PT.
Doktrin maupun praktek menerima bahwa pengesahan merupakan saat lahirnyaPT.,
sebagai badanhukum.
Hal
ini
penting
karena:
a.
segi pertanggung jawaban para pendiri;
b.
saat sebuah PT., berdiri.Disinilah
pentingnya
bagi
caloninvestor baik dalam negeri maupun luar negeri
kapan mulai berperannya beroperasinya sebuah
perusahaan.
Dari sisi filosofi
maupun historikedua undang-undang ini lahir pada iaat negara
baru merdeka, yang pada saat ini perlu banyak
perbaikan khususnya
terkait
dengan pranatapengesahan
maupul'l persetujuan
kesan berbelit-belit dan banyak meja harus dihindari.Sedangkan terkait dengan masalah pertanahan
bagi
PMA
maka
sesuai denganpasal
l8
UUPMA
bahwa penggunaantanah
untukPMA,
dengan jangka waktu pating lama 25tahun atau
35
tahun untuk perusahaan yang menggunakan agak lama, meskipun keduanyadapat diperpanjang
25
tahun
lagi
menurut hemat sayahal ini
justru
membuat investorasing setengah hati untuk mengoperasionalkan
usahanya di Indonesia, karena menjelang tahun
usaha berakhir investor.asing mencoba secara
pelan untuk menarik investasinya,
hal
inilah yang perlu dilakukan perubaha.n dari sisi durasi
waktu-Keterkaitan
Perseroan
Terbatas dengan Pasar modal, dalam undang-undangPT pasal
7
ayat2;
kepemilikan saham olehsatu
hanya dimungkinkanuntuk
sementarawaktu
apabila waktu yang ditentukan olehundang-undang
dilampaui nlaka
tanggungjawab
pemegangsaham tersebut
menjaditanggung
jawab
secara
pribadi.
Sahammerupakan salah satu bentuk modal yang dapat digunakan
oleh
PT
mengembangkan suatu usaha, transaksiini
dilakukandi
bursa saham/ pasar modal.Ada
beberapahal
yang perludicatat
disini
:
penawaranumum
yaitu
:kegiatan penawaran efek yang dilakukan oleh
emiten untuk menjual efek kepada masyarakat
berdasarkan
tatacara
yang
diatur
dalamundang-undang
ini
dan
peraturanKajian Filosofis Dan Problematika Hukum
PERSPEKTIF Volume Vll No. 2 Tqhun 2002 Edisi
pelaksananya. Yang
jadi
persoalan' peraturan pelaksananya sampai saat ini belum ada.Keterkaitan
PT
denganHak
Cipta,bahwa pelanggaran
hak cipta
bukan hanyadilakukan
perorangansaja
tapi
ironisnyadilakukan
oleh
sebuah Perusahandan
halsangat merugikan
bagi pemilik
karya ciptadalam ilmu pengetahuan tersebut. Perlindungan
di
sini
sebagibukti turut
sertanya Indonesiamelakukan penandatanganan perjanjian WTO termasuk perjanjian
TNPs
, . maka undangundang
kita
perlu
menydsuaikan dengankewajiban
internasional
tersebut,persoalandalam praktek masih banyak pelanggaran hal
ini
berkaitan dengan
penegakan terhadap undang-undang tersebut ,oleh aparat penegakhukum yang masih kurang optimal:
Keterkaitan
PT
dengan Paten, bagiseseorang
atau
sebuah
PT
yang
akan mgmatenkan temuan yang berkaitan denganteknologi,
yang
pada akhirnya
ada
hakmonopoli sulit,
atau ,larna
ditempuh yangmuaranya juga berpengaruh pada pertumbuhan
ekonomi atau juga pengaruh dunia luar/ calon
investor,
hal
ini
.disebabkankarena
ada keluasan terhadap perlindungan paten inilahyang
menurut Peter Mahmud
Marzuki
16dikatakao bahwa dengan luasnya
pe
indungan paten berpotensial terjadikonflik
antar negara maju dan negara berkembang, hal ini berkaitandengan
alih
teknologidari
negaramaju
kenegara
sedang
berkembang. Keluasannyaperlindungan paten terletak pada klaimnya, sebab justru klaim inilah yang paling esensial
f6
Peter Mahmud M drzuki, Luasnya Perlindungan
Pare4 Jumal Hukum, Hak Kekayaan lntelektual Dalam Perkembangan. No. Akeditasi
53/DIKTVKEP/1 998, ISSN : 0854-8498
dari paten. Karena dari sini kesuiitannya adalah
pada persoalan
penafsiran
mengenai klaim tersebul (apakah substansi klaimnya atau kata-kata dari klaimnya).Persoalm
yang
muncul
dalampsraturan
desainindustri
adalah masalahdimana
unsur
bentuk, konfigurasi
atau komposisi garis atau warna maupun kombinasigaris dan warna ditemukan ? apakah melekat
pada desain suatu produk ataukah pada produk suatu barang yang dihasilkan melalui proses industri dan kerajinan tangan ? menurut hemat
saya
:
pertamakalinya
dapatdilihat
danmelekat
pada pada
desain
industri
yangdidaftarkan berupa model atau pola yang dibuat
oleh pedesain
yangmenggambarkan wuj udobyek
tertentu
untuk
menghasilkan suatuproduk,
barang, komoditas
industri
atau kerajinan tangan.. Di samping itu menurut sayaada
waktu
yang
dapat disalah
artikan sehubunganizin dari
pemeganghak
desain industri kepada pihak lain melalui perajanjian berdasarkan pemberian hak untuk menikmati manfaat ekonomidari
suatu desain industri yang diberi perlindungan dalam jangka waktu tertentu dan syarat tertentu. Waktu dan syarattertentu
inilah yang
dapat
disalahgunakan penerima hak desainini...
Persoalan lain yangmuncul, apakah ada desain industri yang tidak
dapat
dipakai
untuk
menghasilkan suatuproduk,
barang, komoditas
industri,
ataukerajinan tangan
?
siapa
yang
dapatmenentukan hal ini ? karena bisa saja pedesain mengatakan bahwa desain industri diciptakan untuk dapat dipakai untuk menghasilkan suatu
prodqk,
barang, komoditas
industri
atauteiiiinan
tangan.Namun
ternyata
oleh pengusaha industri tertentu tidak dapat dipakai.Kajian Filosofis Dan Problemdtika Hukum Bisnis dalam P erdag.tngqn Internqsiondl.
PERSPEKTIF Voluma VII No. 2 Tahun 2002 Edisi April
Di
sinitah yang dapat memunculkan peluangkonflik
antara pendesain dengan pengusahaindustri
atau
pengrajin.
Apalagi
yangmenentukan
dapat/tidaknya dipakai sebagaikomoditas
industri atau
kerajinan
tanganadalah
pihak
Dirjen
HAKL
Karena
soaldapat/tidak
dapat menjadi
peluang
tawarmenawar atas pembayaran sejumlah uang guna kelancaran mendapatkan sertifi ka hak industri. Menurut hemat saya
istilah
dapat dipakai inilidak memberikan makna yuridis. Lihat pasal I ayat L
Dalam pasal
4 :
Hak
desain industritidak
dapat diberikan apalagi desain industritersebut
beftentangandengan
perundang-undangan
yang
berlaku, ketertiban umum,agama,
atau
kesusilaan.Pasal
ini
tampakmenjiplak ketentuan pasal 1337 KUHPerdata,
sehingga tidak memiliki nilai
yuridis
knstitutifyang berarti:, Tolak.trkur dari pasal
ini
tidak jelas, apakah yang dimaksud dengan ketertibanumufn,
agama,atau
kesusilaan?
apakah mungkin aparat DirjenIIAKI
menafsirkan UUmenurut pendapatnya sendiri.
Persoalan yang muncul dalam undang-undang tentang rahasia dagang, bahwa rahasia
dagang mendapat
perlindungan
apabilainformasi tersebut bersifat rahasia, mempunyai
nilai
ekonomi
dan
dijaga
kerahasiaannyamelalui upaya sebagaimana mestinya. Pasal 3 ayat
l,
persoalan siapa yang dapat menyatakanbahwa informasi
itu
rahasia atau tidak ? bagisebuah
PT
yang mau
go
publik
denganrnengungkapkan secara terbuka keberadaan PT dan informasi dagangnya dapat dikategorikan
bertenlangan
dengan
peraturan
mengenai rahasia dagang.?
bagaimana cara melakukanpenjagaan kerahasiaan
melalui
upayasemestinya
?
pasalini
menrut hematmenjadi
bumerangbagi
PT
yang melakukan Go publik.Persoalan
yang
muncul
dalamperaturan
merk,
meskipun
undang-undangtelah dibuat cukup bagus dalam
arti
bahwaperaturan
ini
sudah beberapakali
mengalami perubahan dan terakhir dengan penyempumaanuntuk
menyesuaikan
dengan
Ketentuanpersetujuan TRIPs
(Agreementon
trade Related Aspects of Intelectual Property Right),apa yang
menyebabkanmasih
banyaknyapelanggaran
merk
dalam
dunia bisnis
?,menurut hemat saya adalah pada persoalan penegakan hukum yang kurang bagus. Apalagi
bagi
calon
pelaggaranmerk
sudah
bisamengkalkulasi keuntungan
yang
diraupnya dengan punistmen yang bisa ditawar.Persoalan yang muncul dalam Desai
Tata
Letak Sirkuit
Terpadu,yaitu
berkaitandengan
penyelesaian sengketayang,
Skan diajukanoleh
pemeganghak
ataul,penerima IisensiDesain
Tataletak Sirkuit Terpadu diPengadilan Niaga. Bukakah hakekat proses di pengadilan niaga bersifat permohonan, seperti
persoalan
kepailitan
dan
penundaan pembayaran utang.jadl
menUiut hemat saya,bukan
gugatan
tetapi
permohonan
atas pemegang hak yang t berhak dan tidak berhak.Sebagaimana tanah adalah tempat yang
digunakan untuk melakukan atau menjalankan
usaha, namun demikian
yang
menjadi ketimpangandalam
pemanfaatannya adalah batasan nilai ekonomisdan
fungsi sosial daritanah, karena dalam
praktek
sering teriadi pemanipulasiaan makna. (pasal5
ayatI
dan ayat2 ).
Dalampasal 19 dan 21 ada keracuan kewenangan pengaturan mengenai pertanahan.saya akan
Kajian Filosofu Dan Probleuatika
PERSPEKTIF Volume
lll
No. 2 Tahun 2002 Edisi AprilBahwa pasal
19
sudah
ada
pelimpahankewenangan
ke
Propinsi, kabupaten/ Kota, sedangkanpasal
2l
kewenangan dibidang pertanahanakan diatur
dengan
peraturanperundang-undangan.
Hal
ini
memunculkan kerancuan.PENUTIJP
Dari
uraian pembahasan tersebut diatas,
maka ,semua
peraturan-perundangan hukum bisnis dapat disimpulkan bahwa masihbanyak peluang untuk
tidakdipatuhi/disimpangi oleh para pelaku ekonomi
baik
domestik maupun pelaku internasional,demi
mencari
keuntungan/
kepentinganekonomi secara pribadi.
Hal ini
membuktikan adanya ketidaktudukannya pada persetujuanGATT/WTO.
Di sisi
lain
perilaku
ini
sangatmcmpengaruhi terhadap prospek investaSi yang hendak'.,'ditanamkan
oleh
investor asing atau investor dalam negeri, dengan modal secarakeseluruhan atau sebagian.
,
DAFTARPUSTAKAAdang Abdullah, Penyeles aian Sengketa Melalui Dispute Sttlement Body', Jurnal Hukum
Bisnis, YPHB, Volume 2, 1997
Ismail Sunny, Tinjauan & Pemhahasan Undang-undang Penanaman Modal Asing dan
Kredit Luar Negerl, Pradnya Paramita, Jakarta, 1968.
Kartodjoemena, GATT
& WO
, Sistem, foruntdan Lembaga Internasional
di
P erdangangan, UI-Press, lakarta, 1996
Kansil, Kitab Undang-tmdmtg Hukum Perusahaan, Pradnya Paramita, Jakarta, Cet.
Kedua-Peter Mahmud Marzuki, I:{ukum Bisnis &
Globalisasi Ekonorzi, Bahan Kuliah S-3, Ilmu Hukum, tahun 2000-200i, PPS-Unair.
...-..., Luasnya Perlindungan Paten, Jurnal Hukum, Hak Kekayaan
Intelek(ual Dalam Perkcmbangan. No. Akreditasi S3/DIKTVKEP/I 998, ISSN :
0854-8498
I
-Kaji.n Filosofis Dqn Problematika Hukum