• Tidak ada hasil yang ditemukan

DIMENSI KONFLIK SOSIAL DALAM POLITIK LOK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "DIMENSI KONFLIK SOSIAL DALAM POLITIK LOK"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

DIMENSI KONFLIK SOSIAL DALAM POLITIK LOKAL

(Studi Kasus Manajemen Konflik Pemberhentian Kepala Desa Sumurber Kecamatan

Panceng Kabupaten Gresik Periode 2008-2014)

Fajar Tri Martanto (105120501111004)

Progam Studi Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, Universitas Brawijaya, Malang

E-mail: fajartrimartanto99 @gmail.com

Abstract: The Dimension Of Social Conflict In Local Politic (Case Study of Conflict Management on The Dismissal of Sumurber Village Head, Panceng Subdistrict, Gresik District, Period 2008-2014. The demonstration organized by Care Community to Sumurber Village Change has insisted to dismiss the Head of Sumurber Village Head H. Ach. Syafie’ Las S.Pd.i from his rank due to unconvinced vote. It has lead to the issuance of BPD Decree No. 5/ BPD/IV/ 2013 dated on April 2nd of 2013 about The Proposal of The Dismissal of Sumurber Village Head and caused the relegation of Village Head rank by Gresik Regent based on recommendation by the Head of Panceng Subdistrict and Village Assembly of Sumurber Village for the proposal of Village Head dismissal. Successful law attitude in the suit proceeding into State Civil Court has made the decree by Gresik Regent rehabilitating the reputation and rank of Village Head.Method of research is exploratory research. Some interests are in stake within the conflict of the agenda of Regional Head election and Village Head election. The conflict around the dismissal of Sumurber Village Head has been mediated by related parties with appropriate function and discretion from village level to district level.

Keywords: Conflict Management, Local Autonomy, Village Head Election

Abstrak : Dimensi Konflik Sosial Dalam Politik Lokal (Studi Kasus Manajemen Konflik Pemberhentian Kepala Desa Sumurber Kecamatan Panceng Kabupaten Gresik Periode 2008-2014) Adanya demonstrasi Warga Peduli Perubahan Desa Sumurber yang menginginkan Kepala Desa Sumurber H. Ach. Syafie’ Las S.Pd.i turun dari jabatannya karena mengalami krisis kepercayaan sehingga sampai terbitnya keputusan BPD Nomor 05/BPD/IV/2013, tanggal 2 April 2013 perihal Usulan Pemberhentian Kepala Desa Sumurber dan mengakibatkan pencopotan jabatan Kepala Desa oleh Bupati Gresik berdasarkan surat dari camat Panceng dan Badan Permusawaratan Desa Sumurber tentang usulan pemberhentian Kepala Desa. Keberhasilan sikap hukum dalam sidang gugatan Pengadilan Tata Usaha Negara membuat putusan Bupati Gresik merahabilitasi nama baik dan mengangkat kembali jabatan kepala desa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif Exploratory Research. Adanya berbagai kepentingan diantara berbagai pihak yang berkonflik dalam agenda Pemilihan Kepala Daerah dan Pemilihan Kepala Desa. serta upaya mediasi konflik pemberhentian Kepala Desa Sumurber telah dilakukan oleh berbagai pihak menurut fungsi dan kewenangannya masing-masing dari tingkatan Desa sampai kepada tingkatan Kabupaten.

Kata Kunci: Manajemen Konflik, Otonomi Daerah, Pilkades

Pendahuluan

Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menyebutkan bahwa otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan1.

Dinamika desentralisasi dan otonomi daerah telah berimplikasi pada pergeseran format hubungan antar pemerintah. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan

asal-1 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah.

usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia2.

Dalam Peraturan Daerah Kabupaten Gresik No. 12 Tahun 2006 Tentang Pemerintahan Desa, Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) adalah suatu pemilihan Kepala Desa yang bersifat langsung, umum, bebas rahasia jujur dan adil oleh masyarakat desa setempat dari calon yang telah ditetapkan sesuai dengan yang diatur dalam suatu tata tertib pemilihan Kepala Desa. Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) sebagai alat untuk proses pergantian/peralihan pemerintahan desa sekaligus

(2)

menjadi pesta demokrasi ditingkat wilayah desa, tidak jarang diwarnai oleh konflik dan pertentangan diantara masyarakat desa, baik konflik individu maupun konflik sosial.

Pilkades (Pemilihan Kepala Desa) di Desa Sumurber Kecamatan Panceng Kabupaten Gresik telah dilakukan secara demokratis pada tanggal 15 Maret 2008 yang diikuti oleh 2 (dua) calon Kepala Desa, yaitu : H. Ach. Syafie’ Las S.Pd.i, dan Musa Al Asyari, S.Pd. Dengan hasil perolehan suara H. Ach. Syafie’ Las S.Pd.i mendapatkan 1325 suara dan Musa Al Asyari, S.Pd mendapatkan 1097 suara dengan perbedaan selisih 228 suara. Sehingga Gresik memberhentikan H. Ach. Syafie’ Las S.Pd.i dari jabatannya sebagai Kepala Desa Sumurber melalui Keputusan Bupati Gresik Nomor: 141/678/HK/437.12/2013, tanggal 3 Mei 2013 Tentang Pemberhentian Kepala Desa Sumurber Kecamatan Panceng Kabupaten Gresik3.

Terjadinya pencopotan jabatan yang dilakukan oleh Bupati Gresik terhadap Kepala Desa Sumurber tersebut. Dilatarbelakangi demonstrasi yang dilakukan Waga Peduli Perubahan (WPP) karena menurut kelompok yang melakukan demonstarsi ini, Kepala Desa Sumurber H. Ach. Syafie’ Las S.Pd.i dinilai telah bertindak amoral dan melanggar norma-norma sosial, kesopanan, dan agama. Sebelumnya pada hari Jum’at, 7 Desember 2012 terjadilah suatu pristiwa dimana Kepala Desa Sumurber H. Ach. Syafie’ Las S.Pd.i secara tiba-tiba dianiyaya oleh sekelompok warga Desa Banyutengah Kecamatan Panceng karena menurut kelompok tersebut, pada malam hari itu sekitar pukul 23.00 WIB, Kepala Desa Sumurber bertamu ke rumah Hariyani warga Rt. 05 Rw. 03 Desa Banyutengah Kecamatan Panceng dan dinilai oleh sekelompok orang tersebut, bahwa Kepala Desa Sumurber telah bertindak amoral dan melanggar norma-norma sosial, kesopanan dan agama4.

Kemudian kasus tersebut dibawa ke sidang gugatan di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Surabaya. Akhirnya pada hari rabu tanggal 23 Oktober 2013 sidang putusan Kepala Desa Sumurber nonaktif Kecamatan Panceng, H. Ach. Syafie’ Las S.Pd.i mengalahkan Bupati Gresik, Dr. Ir. H. Sambari Halim Radianto, S.T., M,Si.

3 Dalam buku Info Suara Keadilan. 2013. Keputusan Bupati Gresik Tentang Pemberhentian Kades Sumurber di BATAL-kan DEMI HUKUM oleh PTUN Surabaya. Jakarta; Info Suara Keadilan bekerjasama dgn Tabloid HKNews. Hal 5

4 Surat No. 007/031/437.115.06/2013 dari Kecamatan Panceng dan Desa Sumurber kepada Komisi A DPRD Kab.Gresik perihal laporan kejadian pencemaran nama baik, penghinaan, fitnah dan pembunuhan karakter

Tetapi setelah turunnya keputusan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN), Bupati Gresik, Dr. Ir. H. Sambari Halim Radianto, S.T., M,Si., ternyata tidak taat hukum karena tidak menjalankan putusan PTUN dan belum menganulir Surat Keputusan (SK) pencopotan Kepala Desa Sumurber. Sehingga dari pihak H. Ach. Syafie’ Las S.Pd.i sampai melayangkan somasi yang pertama dan terakhir.

Pada akhrinya somasi yang dilayangkan oleh pihak H. Ach. Syafie’ Las S.Pd.i dan pada tanggal 24 Februari 2014 pihak dari H. Ach. Syafie’ Las S.Pd.i telah menerima Surat Keputusan (SK) Bupati Gresik. Nomor: 141/767/HK/437.12/2014 Tentang Pengesahan Pemberhentian Penjabat Kepala Desa Dan Pengaktifan Kembali Sebagai Kepala Desa Sumurber tertanggal 20 Februari 2014. Dan mengangkat kembali H. Ach. Syafie’ Las S.Pd.i sebagai Kepala Desa Sumurber5.

Penelitian ini berusaha menganalisis secara mendalam tentang Dimensi Konflik Sosial Dalam Politik Lokal dengan Studi Kasus Manajemen Konflik Pemberhentian Kepala Desa Sumurber Kecamatan Panceng Kabupaten Gresik Periode 2008-2014.

Maka beberapa pertanyaan peneliti yang hendak dijawab adalah. Bagaimana proses terjadinya konflik pemberhentian Kepala Desa Sumurber

Pengertian Pemerintahan Pusat adalah penyelenggara pemerintah Negara Kesatuan Republik Indonesia yakni Presiden dengan dibantu Wakil Presiden dan oleh menteri-menteri negara dengan kata lain pemerintahan pusat adalah pemerintahan nasional yang berkedudukan di Ibukota Negara Republik Indonesia6.

Kedaulatan Rakyat dipegang oleh suatu badan, bernama Majelis Permusyawaratan Rakyat, sebagai penjelmaan seluruh rakyat Indonesia (Vertretungsorgan des Willens des Staatsvolkes). Majelis ini menetapkan Undang-Undang Dasar dan menetapkan Garis-Garis Besar Haluan Negara. Majelis ini mengangkat Kepala Negara (Presiden) dan Wakil Kepala Negara (Wakil Presiden). Majelis inilah yang memegang kekuasaan negara yang tertinggi, sedang Presiden harus menjalankan haluan negara menurut garis-garis besar yang telah ditetapkan oleh Majelis. Presiden yang diangkat

5 Dalam Surat Kabar. Surya 26 Februari 2014. Surabaya Lines Halaman 15. Bupati Gresik Kembalikan Jabatan Kades Sumurber.

(3)

oleh Majelis, bertunduk dan bertanggung jawab kepada Majelis. Ia ialah “mandataris” dari Majelis. Ia berwajib menjalankan putusan-putusan Majelis. Presiden tidak “neben”, akan tetapi “untergeordnet” kepada Majelis7.

Presiden ialah penyelenggara pemerintah Negara yang tertinggi dibawah Majelis. Dalam menjalankan pemerintahan negara, kekuasaan dan tanggung jawab adalah ditangan Presiden (concentration of power and responssibility upon the President). Disampingnya Presiden adalah Dewan Perwakilan Rakyat. Presiden harus mendapat persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat untuk membentuk undang-undang (Gesetzgebung) dan untuk menetapkan anggaran pendapatan dan belanja negara (Staatsbegrooting). Oleh karena itu, Presiden harus bekerja bersama-sama dengan Dewan, akan tetapi Presiden tidak bertanggung jawab kepada Dewan, artinya kedudukan Presiden tidak tergantung dari pada Dewan8.

2. Pemerintah Daerah

Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menyebutkan bahwa otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan9. Sesuai dengan batasan pengertiannya tersebut, maka yang dimaksudkan ialah “penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia, sebagaimana dimaksud dalam UUD 1945”10.

Urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintah daerah, terdiri atas urusan wajib dan urusan pilihan. Urusan wajib, artinya penyelenggaraan pemerintahan yang berpedoman pada standar pelayanan minimal, dilaksanakan secara bertahap dan ditetapkan oleh pemerintah. Adapun untuk urusan pemerintahan yang bersifat pilihan, baik untuk pemerintahan daerah provinsi dan pemerintahan daerah kabupaten/kota, meliputi urusan pemerintahan yang secara nyata ada dan berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan kondisi, kekhasan, dan potensi unggulan daerah yang bersangkutan11.

3. Pemerintah Desa

Dibawah UU No. 5 Tahun 1979 tentang Pemerintahan Desa, satuan pemerintahan terendah

7Ibid 8Ibid

9 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah.

10 Dr.H.Siswanto Sunarno, S.H., M.H. Opcit Hal 5

11 Dr.H.Siswanto Sunarno, S.H., M.H. Opcit Hal 35

dibawah kecamatan disebut dengan nomenklatur desa. Diseluruh Indonesia nomenklaturnya sama, yaitu desa. Status desa adalah satuan pemerintahan dibawah kabupaten/kota. Desa tidak sama dengan kelurahan yang statusnya dibawah camat. Kelurahan hanyalah wilayah kerja lurah dibawah camat yang tidak mempunyai hak mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat. Sedangkan desa atau yang disebut dengan nama lain adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia (UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah)12.

Dengan demikian, kepala desa langsung dibawah pembinaan bupati/walikota. Perlu diketahui bahwa sesuai dengan UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan . Kecamatan bukan lagi sebagai wilayah administrasi yang membawahi desa-desa, melainkan hanyalah wilayah kerja camat sebagai perangkat daerah kabupaten. Camat sendiri bukan kepala wilayah dan penguasa tunggal koordinasi, sinkronisasi, pengawasan dan pembinaan terhadap desa-desa13.

4. Konsep Konflik

Timbulnya konflik adalah berangkat dari kondisi kemajemukan struktur

masyarakat. Konflik merupakan

fenomena yang sering terjadi dikehidupan masyarakat. Kemudian Simmel, berpendapat konflik tidak dapat dielakkan dalam masyarakat. Masyarakat dipandang sebagai struktur sosial yang mana mencakup proses-proses asosiatif

dan disasosiatif yang hanya bisa

dibedakan secara analisis14.

Deutch (1973), mengatakan bahwa konflik itu akan muncul apabila ada beberapa aktivitas yang saling bertentangan. Bertentangan itu adalah apabila tindakan tersebut bersifat mencegah, menghalangi, mencampuri, menyakiti atau membuat tindakan atau aktivitas orang lain menjadi tidak dan atau kurang berarti ataupun kurang efektif. Dan kalau melihat sumbernya, bahwa konflik itu paling tidak mempunyai

12Ibid. Hal 68

13Ibid Hal 48

14 Soekanto, Soerjono. 1999. Pokok-Pokok Sosiologi Hukum.

(4)

lima sumber penyebab, sebagai

berikut15 : (1) Kompetisi, satu pihak

berupaya meraih sesuatu, dengan mengorbankan pihak lain, (2) dominasi, satu pihak berusaha mengatur yang lain sehingga merasa haknya dibatasi dan dilanggar, (3) kegagalan, menyalahkan pihak tertentu bila terjadi kegagalan pencapaian tujuan, (4) provokasi, satu pihak sering menyinggung perasaan pihak yang lain, (5) perbedaan nilai,

Sedangkan Marx melihat konflik sosial terjadi diantara kelompok atau kelas daripada diantara pertama melarat yang terakhir kaya raya18.

5. Konsep Manajemen Konflik

Menurut Wiriawan (2009) Manajemen konflik sebagai proses pihak yang terlibat konflik atau pihak ketiga menyusun strategi konflik dan menerapkannya untuk mengendalikan konflik agar

menyelesaikan konflik yang dihadapinya. Dalam menghadapi konflik, pihak yang terlibat konflik berupaya mengelola konflik untuk

menciptakan solusi yang

menguntungkan dengan berbagai sumber sekecil dan seefisien mungkin.

2. Strategi konflik. Manajemen konflik

merupakan proses penyususnan

15Ibid Hal 16

16Ibid, Hal 16

17 Dalam buku. Prof. Dr. I.B. Wiriawan. 2012. Teori-Teori Sosial Dalam Tiga Paradigma [Fakta Sosial, Definisi Sosial, Dan Prilaku Sosial]. Jakarta. Kencana Prenada Media Group. Hal 56

18Ibid. Hal 56

strategi konflik sebagai rencana untuk memanajemeni konflik.

3. Mengendalikan konflik. Manajemen

konflik merupakan aktivitas untuk mengendalikan dan mengubah konflik demi menciptakan keluaran konflik yang menguntungkannya

(atau minimal tidak penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif bertolak dari filsafat konstruktivisme yang berasumsi bahwa kenyataan itu berdimensi jamak, interaktif dan suatu pertukaran pengalaman sosial yang diinterpretasikan oleh individu-individu20. Adapun pemilihan metode kualitatif exploratory research dalam penelitian ini karena pertimbangan Kajian mengenai dimensi konflik sosial dalam politik lokal dengan studi kasus manajemen konflik pemberhentian Kepala Desa Sumurber Kecamatan Panceng Kabupaten Gresik periode 2008-2014 masih belum ada.

Karena sedikitnya kajian terdahulu yang menjelaskan tentang terjadinya dimensi konflik sosial dalam politik lokal dengan studi kasus manajemen konflik pemberhentian Kepala Desa Sumurber Kecamatan Panceng Kabupaten Gresik periode 2008-2014 dan analisis terhadap politisasi pemerintahan di Kabupaten Gresik juga sangat kurang. Sehingga perlu diadakan pengkajian secara mendalam dan diharapkan penelitian ini dapat menemukan variabel penting, dan menghasilkan hipotesis untuk penelitian selanjutnya.

Masing-masing poin fokus penelitian ini adalah Proses terjadinya konflik pemberhentian kepala Desa Sumurber Kecamatan Panceng Kabupaten Gresik. Upaya manajemen konflik pemberhentian kepala Desa Sumurber Kecamatan Panceng Kabupaten Gresik. Analisis politisasi Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Gresik 2010-2015 dan hubungannya dengan Pemilihan Kepala Desa Sumurber Periode 2008-2014 Kecamatan Panceng Kabupaten Gresik.

Lokasi penelitian di Desa Sumurber Kecamatan Panceng. Penelitian ini menggunakan dua sumber data, yaitu Data Sekunder dan Data Primer. Data sekunder diperoleh dari Komisi A

19Ibid. Hal 130

(5)

(Hukum dan Pemerintahan) DPRD Kabupaten Gresik, Kantor Desa Sumurber, lembaga-lembaga terkait, dan berbagai studi literatur. Data primer diperoleh dan dikumpulkan langsung dari responden melalui wawancara terstruktur sesuai dengan tujuan penelitian dengan bantuan interview guide.

Model analisis yang sesuai dengan jenis penelitian tersebut yaitu model analisis data Seidel (1998)21Noticing Things (and Coding Them)

Noticing , Collecting and Sorting Instances of Things dan Thinking About Things.

Pembahasan

1. Aktor Yang Terlibat Dalam Konflik

Pada Pemberhentian Kepala Desa Sumurber Kecamatan Panceng Kabupaten Gresik terlihat secara jelas bahwa latar belakangnya konflik tersebut muncul karena sebelumnya terdapat

perbedaan dan atau pertentangan diantara keluarga besar pendukung Kepala Desa H. Ach. Syafie’ Las S.Pd.i dan keluarga besar pendukung Musa Al Asyari, S.Pd.

bentrokan sikap-sikap, pendapat-pendapat, prilaku-prilaku, tujuan-tujuan

dan kebutuhan-kebutuhan yang

bertentangan, termasuk juga perbedaan asumsi, keyakinan dan nilai. konflik itu muncul karena adanya beberapa aktivitas yang saling bertentangan, diantara dua keluarga besar yang bertarung di Pemilihan Kepala Desa Sumurber dari

tahun 1966 sampai dengan tahun 2008 tersebut.

Kemudian dengan melihat alotnya keadilan perkembangan konflik (proses sidang, keputusan turun dan belum dianulir sampai gugatan somasi) dalam

sidang gugatan konflik Pemberhentian Kepala Desa Sumurber tersebut di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Surabaya. Sampai pada akhirnya Kepala Desa Sumurber H. Ach. Syafie’ Las S.Pd.i mengalahkan Bupati Gresik Dr. Ir. H. Sambari Halim Radianto, S.T., M,Si. dan meminta merehabilitasi nama baik dan mengembalikan jabatannya sebagai Kepala Desa Sumurber, konflik tersebut muncul karena, ada beberapa aktivitas yang saling bertentangan. Bertentangan itu adalah apabila tindakan

tersebut bersifat mencegah,

menghalangi, mencampuri, menyakiti atau membuat tindakan atau aktivitas orang lain menjadi tidak dan atau kurang berarti ataupun kurang efektif seperti yang ada dalam teori konflik yang dikatakan Deutch (1973).

21 Seidel, John V. 1998. Qualitative Data AnalyisThe Ethnograph v5,0: A user’s Guide. Appendix E. Colorado Springs Co, diakses pada tanggal 20 November 2013 dari

http//www.qualisresearch.com

2. Hubungan Pemilihan Kepala Daerah Gresik Periode 2010-2015 dan implikasinya terhadap Tahun 2010 adalah partai pengusung pasangan calon Dr. H. Sambari Halim Radianto,Ir.,St.,M.Si dan Drs. H. Moh. Qosim, M.Si. (SQ) dan berhasil menjadikan pasangan tersebut sebagai Bupati dan Wakil Bupati Gresik Periode 2010-2015. Sehingga, masih mungkin ada kedekatan khusus antara Bupati Gresik Dr. H. Sambari Halim Radianto,Ir.,St.,M.Si dengan Keluarga Besar Musa Al Asyari, S.Pd terutama dalam kepentingan untuk saling mendukung dan menyukseskan pemilihan Kepala Daerah dan begitu juga Pemilihan Kepala Desa serta konflik pemberhentian Kepala Desa Sumurber Kecamatan Panceng tersebut bisa jadi merupakan salah satu agenda untuk proses penguasaan jabatan dari adanya kepentingan diantara mereka.

Bahwa salah satu Pasangan Calon Bupati Gresik 2010 nomor urut 4 tesebut Drs. Mohammad Nashihan, SH, MH adalah rival dari Dr. H. Sambari Halim Radianto,Ir.,St.,M.Si dalam Pemilihan Kepala Daerah. Beliau, Drs. Mohammad Nashihan, SH, MH adalah seorang adik kandung dari Kepala Desa Sumurber H. Ach. Syafie’ Las S.Pd.i. dan seorang Advokat Hukum pada Law Firm “Monash & Associate”. Berkantor digedung tedja buana lantai 2 Jln. Menteng Raya Nomor 29 Menteng Jakarta Pusat. Kesuksesan peranan Advokat Hukum tersebut sebagai penasehat hukum dalam mengawal kasus Bupati Gresik mengeluarkan surat keputusan pemberhentian Kepala Desa Sumurber sampai kepada mengembalikan jabatan Kepala Desa Sumurber H. Ach. Syafie’ Las S.Pd.i tersebut sangat dominan sekali dikarenakan memang hubungan emosional keluarga dan kemungkinan masih mungkin ada perlawanan politik dari Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Gresik Tahun 2010 tersebut.

Oleh karena itu, ada beberapa pemikiran dan asas-asas hukum yang secara prinsip harus menjadi landasan hukum seorang Kepala Daerah, antara lain adalah sebagai berikut :

a. Asas kepastian hukum

(6)

perundang-undangan dan AAUPB (Asas-Asas Umum Pemerintahan yang Baik). Dalam melakukan tindakan pemerintahan Pejabat administrasi pemerintahan tidak boleh menyalahgunakan kewenangan dan tidak boleh menguntungkan diri sendiri, atasan serta orang lain dalam mengambil Keputusan dan/atau Tindakan Administrasi Pemerintahan. Setiap tindakan yang diambil oleh pejabat administrasi pemerintahan harus benar dari aspek wewenang, benar dari aspek prosedur dan dan ketertiban. Kepala Daerah dalam menjalankan urusan tersebut wajib memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan dan AAUPB. Kepala daerah dalam melaksanakan tugasnya dilarang tunduk pada tekanan-tekanan massa ataupun tindakan demonstratif dari warga untuk memaksakan kehendak. Tindakan kepala daerah sebagai pejabat administrasi pemerintahan harus dapat diukur dengan tiga pilar hukum administrasi (kewenangan, prosedur, dan substansi) dan AAUPB (Asas-Asas Umum Pemerintahan yang Baik). Ketidakmampuan kepala daerah dalam menyelesaikan masalah tidak boleh diselesaikan dengan membuat tindakan pemerintahan dengan mengorbankan pihak lain yang justru seharusnya dilindungi agar fungsi-fungsi pemerintahan khususnya pelayanan publik dapat dilaksanakan22

Kesimpulan

1. Proses sebab akibat dari terjadinya konflik pemberhentian Kepala Desa Sumurber Kecamatan Panceng.

a) Demonstrasi Warga Peduli Perubahan (WPP) yang menginginkan H. Ach. Syafie’ Las S.Pd.i turun dari jabatannya karena mengalami krisis kepercayaan. b) Adanya fakta penculikan, intimidasi dan

ancaman akan dibunuh beberapa anggota BPD pada proses pembuatan Surat Usulan Pemberhentian oleh Warga peduli Perubahan secara didekte sesuai dengan selera mereka.

c) Menimbulkan ketidakterimaan bagi keluarga Kepala Desa Sumurber ke proses hukum PTUN Surabaya. Perkembangan konflik (proses sidang, keputusan turun dan belum dianulir sampai gugatan somasi) dalam sidang gugatan di PTUN Surabaya. Dan akhirnya menang.

22 Dalam Buku. 2013. Keputusan Bupati Gresik Tentang Pemberhentian Kades Sumurber di-BATAL-kan DEMI HUKUM oleh PTUN Surabaya. Jakarta; Info Suara Keadilan bekerjasama dgn Tabloid HKNews. Hal 16-18.

2. Proses upaya mediasi perdamaian dari terjadinya konflik pemberhentian Kepala Desa Sumurber Kecamatan Panceng.

a) DPRD Kabupaten Gresik melalui Komisi A bidang Hukum dan Pemerintahan, c) Keberhasilan manajemen konflik

Pemberhentian Kepala Desa Sumurber didasarkan adanya kemitraan dan kolaborasi dari berbagai pihak yang telah disebutkan di atas sesuai dengan tugas

a) Terdapat pertentangan diantara keluarga besar pendukung Kepala Desa H. Ach. Syafie’ Las Pilkada Gresik Tahun 2010 adalah partai pengusung pasangan calon Dr. H. Sambari Halim Radianto,Ir.,St.,M.Si dan Drs. H. Moh. Qosim, M.Si. (SQ)

c) Berhasil menjadikan pasangan tersebut sebagai Bupati dan Wakil Bupati Gresik Periode 2010-2015 sehingga kemungkinan ada kedekatan khusus antara Bupati Gresik dengan Keluarga Musa Al Asyari, S.Pd terutama dalam kepentingan untuk saling menyukseskan pemilihan Kepala Daerah dan begitu juga Pemilihan Kepala Desa.

(7)

Advokat Hukum pada Law Firm “Monash & Associate”.

e) Kesuksesan penasehat hukum dalam mengawal kasus keputusan Bupati Gresik sangat dominan peranannya dikarenakan memang hubungan emosional keluarga dan kemungkinan bisa jadi masih ada rasa perlawanan politik dari Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Gresik Tahun 2010.

Rekomendasi

Rekomendasi yang dapat diberikan penulis kepada pejabat pemerintahan Kabupaten Gresik adalah sebagai berikut :

1. Seharusnya setiap tindakan administrasi pemerintahan yang diwujudkan dalam keputusan tertulis semestinya harus sesuai dengan kewenangan, prosedur dan substansi

yang berlaku dengan peraturan perundang-undangan.

2. Dalam melakukan tindakan pemerintahan dilarang untuk terjadinya konflik kepentingan. Konflik kepentingan tersebut adalah situasi dimana pejabat pemerintahan memiliki kepentingan pribadi terhadap setiap penggunaan wewenang sehingga dapat mempengaruhi kualitas keputusan atau tindakan keputusannya.

(8)

Daftar Pustaka

Anonymous. 2013. Keputusan Bupati Gresik Tentang Pemberhentian Kades Sumurber di-BATAL-kan DEMI HUKUM oleh PTUN Surabaya. Jakarta; Info Suara Keadilan bekerjasama dgn Tabloid HKNews.

Anonymous. 2013. Kesewenangan Bupati Gresik Menghentikan Kepala Desa DiHadang PTUN. Jakarta; Info Suara Keadilan bekerjasama dgn Tabloid HKNews.

Budiardjo, Miriam. 1999. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta : Gramedia.

Chernyak, Oleksandr and Valentyn Nebukin. Tt. Application Of Survey Sampling Methods To Market Research. Kyiv National Taras Shevchenko University, Ukraine.

Cox, Pat et al. 2008. Qualitative Research and Social Change European Contexts. Hamshire : Palgrave Macmillan.

Gabrielian, Vache et. al. 2008. Qualitative Research Methods. Dalam GJ. Miller & K. Yang (Eds.), Handbook of Research Methods in Public Administration_2nd edition. New York : Auerbach Publications I.B. Wiriawan. 2012. Teori-Teori Sosial Dalam Tiga Paradigma [Fakta Sosial, Definisi Sosial, Dan Prilaku

Sosial]. Jakarta. Kencana Prenada Media Group.

Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosda Karya.

Nurcholis, Hanif. 2011. Pertumbuhan & Penyelenggaraan Pemerintahan Desa. Jakarta; Penerbit Erlangga Said, Mas’ud. 2005. Arah Baru otonomi Daerah di Indonesia. Malang : UMM Press.

Seidel, John V. 1998. Qualitative Data Analyis The Ethnograph v5,0: A user’s Guide. Appendix E. Colorado Springs Co, diakses pada tanggal 7 Oktober 2013 dari http//www.qualisresearch.com.

Siswanto Sunarno. 2012. Hukum Pemerintahan daerah di Indonesia. Jakarta; Sinar Grafika Soekanto, Soerjono. 1999. Pokok-Pokok Sosiologi Hukum. Jakarta; Raja Grafindo Persada. Sugiyono. 2013. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung : Alfabeta cv

Sukmadinata. 2008. Metode Penelitian Tindakan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Referensi

Dokumen terkait

Utvrđivanje prometnih tokova jedna je od najvažnijih informacija prilikom prometnog planiranja. Višegodišnje sustavno prikupljanje podataka o prometu, te analiziranje

Kelulushidupan tertinggi terjadi pada frekuensi pemberian pakan empat kali, tanpa adanya ikan yang mati, hal ini diduga karena dengan tercukupinya pakan yang

Tujuan dari penelitian ini adalah (1) mengidentifikasi kondisi bandara yang sedang merintis konsep eco-airport di Bandar Udara Syamsudin Noor Banjarmasin, (2)

Dalam studi kasus ini akan dilakukan analisis terhadap jumlah mahasiswa yang melakukan undur diri, drop out (DO) dilihat dari beberapa atribut atau variabel yang terkait, yaitu

2 N30.0 Cystitis Acute P eradangan Kandung Kemih yang sifatnya keras dan sering mematikan berjangkit secara mendadak, berlansung secara singkat dengan perkembangan

Oleh karena itu, faktor yang menentukan daya saing agrowisata kopi Sirap yaitu semua faktor internal yang ada, meliputi faktor kondisi, faktor permintaan, faktor strategi

terdiferensiasi menjadi unsur jaringan pembuluh yang akan menyambung dengan unsur pembuluh pada organ tempat terbentuknya akar adventif tersebut.. Pembentukan primordia akar

Suatu perbedaaan harus ditarik antara bagian dari hukum islam yan membahas hukum dagang dan ekonomi islam. Bagian yang disebut pertama menetapkan kerangka di bidang hukum untuk