• Tidak ada hasil yang ditemukan

Suatu struktur sumbu tanpa organ-organ lateral dan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Suatu struktur sumbu tanpa organ-organ lateral dan"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Organ pada tumbuhan yang biasanya

tumbuh di bawah tanah

Suatu struktur sumbu tanpa organ-organ

lateral dan

Tidak terbagi menjadi buku (nodus) dan

ruas (internodus)

berfungsi sebagai :

i. Penyerapan air dan mineral terlarut

ii. Konduksi

iii. Pengokoh

iv. Penyimpanan cadangan makanan

Dapat dibedakan berdasarkan

i. morfologi atau

(3)

Secara morfologi

(1) Akar tunggang

hanya memiliki satu akar utama

dan beberapa akar lateral/

cabang akar

terdapat pada Gymnospermae

dan tumbuhan dikotil

(2) Akar serabut

tersusun atas akar yang

berukuran relatif sama, dan

bercabang membentuk suatu

sistem yang homogen

terdapat pada tumbuhan monokotil

Akar tunggang dan akar serabut : sistem perakaran yang umum ditemukan pada tumbuhan.

Dikotil dapat memiliki kedua sistem

(4)

Secara ontogeni

Akar primer, berkembang dari radikula

(akar utama yang tumbuh dari biji)

Akar adventif, berkembang dari bagian

(5)

Struktur Akar Primer

Penampang melintang akar menunjukkan

perbedaan yang jelas antara ketiga

sistem jaringan :

i. Epidermis

jaringan dermal

ii. Korteks

jaringan dasar

(6)

Di daerah ujung akar primer akan terlihat tudung akar yang

berfungsi untuk melindungi meristem akar dan ujung akar yang

sedang aktif tumbuh

Sel-sel tudung akar akan mensekresikan gel yang tersusun atas

polisakarida terhidrasi, yang mengandung gula, asam organik,

vitamin, enzim dan asam amino

Fungsi gel

Proteksi

lendir akan melindungi akar dari kekeringan, mengandung senyawa yang akan berdifusi ke dalam tanah dan

menghambat pertumbuhan akar lain di sekitarnya

Lubrikasi

lendir akan menyebabkan akar menjadi licin sehingga memudahkannya untuk menembus partikel tanah

Absorpsi air

partikel tanah akan menempel pada gel dengan demikian akan meningkatkan kontak akar dengan tanah.

Absorpsi mineral

(7)

SUBAPEKS AKAR

Akar di daerah sub apeks dapat

terbagi menjadi tiga daerah,

yaitu :

(8)

A. Daerah Pembelahan sel

tersusun atas sel-sel bersifat

meristematik, aktif mengalami

pembelahan - mitosis

B. Daerah pemanjangan sel

tersusun atas sel-sel yang

mengalami pemanjangan, dan

sel-sel tampak bervakuola

Adanya pemanjangan sel

menyebabkan akar terdorong

ke dalam tanah

Di daerah pemanjangan terlihat

3 macam jaringan,

Prokambium

silinder

pusat

Meristem dasar

korteks, endodermis

(9)

C. Daerah pendewasaan sel

i. Tersusun atas sel-sel yang mulai mengalami

proses diferensiasi sampai sel berkembang menjadi bentuk sel dewasa

ii. Pada bagian epidermis telah tampak adanya rambut-rambut akar

Diferensiasi sel terjadi pada :

a. Prokambium silinder pusat xilem, floem dan perisikel (sel

parenkim yang mengelilingi xilem dan floem, dapat membentuk akar lateral

b. Meristem dasar

i. korteks  sel-sel parenkim ii. endodermis lingkaran sel

parenkimatis mengelilingi

perisikel, dinding sel mengandung suberin

c. Protoderm

i. membentuk epidermis, termasuk rambut akar

rambut akar akan memperluas permukaan untuk proses

(10)
(11)

1.

Prokambium

silinder pusat

xilem primer

floem primer perisikel

sel parenkim yang mengelilingi xilem dan floem, dapat membentuk

akar lateral

2.

Meristem dasar

korteks

endodermis

3.

Protoderm

epidermis

(12)

Jaringan Pembentuk Akar

EPIDERMIS

umumnya terdiri dari 1 lapisan sel,

terbentuk dari protoderm

untuk penyerapan air dan mineral, terutama di daerah yang memiliki rambut akar

Sel-sel epidermis biasanya tidak

berkutikula, atau memiliki kutikula yang sangat tipis dan tidak mengganggu proses penyerapan pada akar

Pada beberapa tumbuhan merambat yang memiliki akar udara seperti pada

(13)

KORTEKS

Umumnya tersusun atas sel-sel parenkim dengan vakuola yang besar

Parenkim dapat berdiferensiasi menjadi

aerenkim dengan ruang antar sel yang besar

Pada tumbuhan hidrofit : aerenkim berfungsi untuk angkutan gas dan sebagai tempat

penyimpanan oksigen yang dibutuhkan untuk respirasi

Plastida pada sel-sel korteks umumnya tidak berklorofil, tapi banyak mengandung pati

Lapisan terdalam korteks terdiferensiasi menjadi endodermis sedangkan

satu atau beberapa lapisan terluar dapat

(14)

E K S O D E R M I S

i. Eksodermis dapat menjadi lapisan proteksi terluar, apabila

lapisan epidermis rusak

ii. Pada beberapa tumbuhan, terutama tumbuhan xerofit, dinding

sel eksodermis/hipodermis bersuberin. Suberin pada bagian ini

dapat menahan air dan mineral yang telah diserap akar

iii. Pada tumbuhan Poaceae, Arecaceae dan Cyperaceae,

eksodermis tersusun atas jaringan sklerenkim.

Cross section of an ash tree Fraxinus sp. root showing intense yellow fluorescence of suberin lamellae in the exodermis (EX) and endodermis (EN). Some endodermal cells are without suberin lamellae (arrows). These are called passage cells. Xylem cells (X), the exodermis (EX) and lipids in VAM fungus hyphaein the cortex can also be seen.

Hand section stained with fluorescent for lipids (Fluorol).

(15)

Pita Caspary berfungsi untuk mengendalikan pergerakan larutan (air dan mineral) dari daerah korteks yang akan menuju silinder pusat

Endodermis

(16)
(17)
(18)

SILINDER PUSAT/SILINDER PEMBULUH (STELE)

tersusun atas : (1) perisikel

(2) jaringan pembuluh

Perisikel

 merupakan lapisan yang terbentuk dari prokambium dan berfungsi sebagai pembatas antara silinder pusat dengan bagian korteks.

 umumnya hanya tersusun atas satu lapisan sel

(19)

Jaringan Pembuluh

Pada silinder pusat,

Xilem tampak terbentuk sebagai sumbu yang mampat dengan beberapa penonjolan

Kelompok floem bergantian dengan penonjolan xilem

Jumlah penonjolan xilem bervariasi pada berbagai macam spesies dan dalam akar pada tumbuhan yang samadiark, triark, tetrark atau poliark

Xilem primer yang pertama kali terbentuk

(protoxilem) memiliki sel-sel trakeid berukuran kecil dan paling awal mengalami pendewasaan

Makin dekat ke pusat akar terdapat unsur-unsur metaxilem yang lebih lebar

(20)
(21)

Pertumbuhan sekunder akar

a. Terjadi pada Gymnospermae dan tumbuhan dikotil

b. Terjadi karena aktivitas kambium pembuluh atau jaringan pembuluh sekunder

c. Kambium pembuluh berasal dari sisa-sisa sel prokambium yang tidak terdiferensiasi membentuk kelompok sel 

Jumlah kelompok tergantung pada tipe akar (diark, triark dll.)

d. Perisikel di bagian luar tonjolan xilem turut aktif membentuk kambium

menyebabkan kambium bersinambungan mengelilingi xilem

(22)

Kambium pada permukaan dalam floem aktif terlebih dahulu dibandingkan

dengan kambium di dekat perisikel membentuk xilem sekunder

kambium terdorong ke luar

Kambium dari perisikel membentuk parenkim jari-jari empulur

Periderm terbentuk dari sel-sel perisikel yang membelah secara periklinal dan antiklinal

(23)
(24)

Cross Section of Tilia (Basswood) (woody) Root

(25)

Akar dikotil herba

i. Parenkim jari-jari empulur membagi xilem aksial menjadi

beberapa sektor

ii. Xilem primer mengadakan pertumbuhan melebar pada

bagian parenkimnya

iii. Floem bagian luar : parenkim dan serat

iv. Floem menyatu dengan parenkim perisikel di bawah

periderm

v. Gabus membentuk jaringan proteksi

vi. Akar tumbuhan berkayu memiliki struktur yang mirip

dengan tumbuhan dikotil herba, hanya proporsi sel yang

memiliki penebalan dinding sekunder (berlignin) lebih

(26)

Variasi Pertumbuhan Sekunder

Akar Penyimpan cadangan makanan

Daucus carota

Pertumbuhan sekunder sama

dengan pertumbuhan

sekunder biasa

TAPI

(27)

Carrot Root: View of Periderm

Carrot Root: View of Central Mass of Xylem

Carrot Root: View of Rays Carrot Root: View of Vascular Cambium

(28)

Beta vulgaris

Terjadi anomali pada pertumbuhan : dibentuk deretan kambium (supernumerary cambia) yang tersusun konsentris

kambium berasal dari sel-sel perisikel dan floem, dan akan

(29)

Ipomoea batatas

kambium terbentuk dari parenkim di sekeliling trakea/kelompok

trakea

kambium ini akan membentuk trakea ke arah dalam, sedikit

(30)

Akar adventif

terbentuk pada

organ tumbuhan yang berada di atas permukaan

tanah, batang yang tumbuh di bawah permukaan tanah

dan

pada akar tua yang sudah mengalami pertumbuhan

sekunder

akar tumbuhan yang dikultur secara in vitro

penting untuk propagasi

terbentuk secara endogen di dekat jaringan pembuluh

– pembentukan primordia dimulai dengan pembelahan sel-sel parenkim atau kalus.

– Diferensiasi meristem apeks, tudung akar, silinder pembuluh dan korteks ( di dalam organ asal)

sel-sel kalus/parenkim pada bagian proksimal/pangkal akar

adventif

(31)
(32)
(33)

Modifikasi Akar

1.

Akar yang tumbuh di atas permukaan

tanah

a. Akar tunjang

akar yang tumbuh

dari nodus batang, berfungsi

sebagai penyokong tambahan.

Mis. pada Zea mays, Pandanus

b. Akar banir/papan

akar yang

tumbuh dari pangkal batang.

Pertumbuhan sekunder

berlangsung secara asimetris

terbentuk struktur serupa papan.

Mis. pada Canarium, Delonix

(34)

c. Akar udara – Orchidaceae, Araceae

• Terdapat lapisan velamen

– pertukaran gas & proteksi

• Tersusun atas beberapa lapisan sel yang mengandung kloroplas – fotosintesis

– Proteksi mekanik dan mencegah hilangnya air d. Akar pelekat

• melekatkan tumbuhan yang merambat ke atas sandaran

• Umum terdapat pada tumbuhan epifit

e. Akar nafas – pneumatofor

• Terdapat pada tumbuhan yang tumbuhan di habitat berlumpur, mis. Avicennia, Bruguriera

• Tumbuh di atas permukaan tanah

(35)

Akar kontraktil

i. Menarik/memegang tumbuhan ke dalam tanah

ii. Liliaceae, Iridaceae

Akar parasit –

haustoria

i. Saluran nutrisi dari tanaman inang ke tumbuhan parasit

ii. apeks akar – haustorium

(36)

Akar simbiosis

i.

Rhizobium – akat tumbuhan legum

(37)

Mycorrhizae

meningkatkan penyerapan air dan mineral

endomycorrhizae

akar anggrek

(38)
(39)
(40)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan Tabel 1.1 hasil telaah tenaga ahli dan guru biologi media e-Book interaktif pada materi Struktur dan Fungsi Jaringan Organ Tumbuhan dapat diketahui bahwa aspek

Menurut Pierik (1987), beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pembentukan kalus diantaranya yaitu jaringan atau organ yang digunakan sebagai eksplan, zat pengatur tumbuh,

Unsur P berperan dalam pembentukan premordia bunga dan organ tanaman untuk reproduksi, selanjutnya digunakan untuk pembentukan buah, sehingga buah yang dihasilkan lebih

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah mengetahui kelayakan media e-Book interaktif pada materi struktur dan fungsi jaringan organ tumbuhan ditinjau dari ahli media dan

Hukum internasional adanya suatu wilayah tertentu mutlak bagi pembentukan suatu negara karena wilayah termasuk dalam salah satu karakteristik terbentuknya suatu negara yang diatur dalam

perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user86.Sawi Monumen Sawi monumen tubuhnya amat tegak dan berdaun kompak. Penampilan sawi jenis ini sekilas mirip dengan petsai. Tangkai daun berwarna putih berukuran agak lebar dengan tulang daun yang juga berwarna putih. Daunnya sendiri berwarna hijau segar. Jenis sawi ini tegolong terbesar dan terberat di antara jenis sawi lainnya. D.Syarat Tumbuh Tanaman Sawi Syarat tumbuh tanaman sawi dalam budidaya tanaman sawi adalah sebagai berikut : 1.Iklim Tanaman sawi tidak cocok dengan hawa panas, yang dikehendaki ialah hawa yang dingin dengan suhu antara 150 C - 200 C. Pada suhu di bawah 150 C cepat berbunga, sedangkan pada suhu di atas 200 C tidak akan berbunga. 2.Ketinggian Tempat Di daerah pegunungan yang tingginya lebih dari 1000 m dpl tanaman sawi bisa bertelur, tetapi di daerah rendah tak bisa bertelur. 3.Tanah Tanaman sawi tumbuh dengan baik pada tanah lempung yang subur dan cukup menahan air. (AAK, 1992). Syarat-syarat penting untuk bertanam sawi ialah tanahnya gembur, banyak mengandung humus (subur), dan keadaan pembuangan airnya (drainase) baik. Derajat keasaman tanah (pH) antara 6–7 (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user9E.Teknik Budidaya Tanaman Sawi 1.Pengadaan benih Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Penanaman sawi memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, disimpan di tempat penyimpanan dan diharapkan lama penyimpanan benih tidak lebih dari 3 tahun.( Eko Margiyanto, 2007) Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara membuat sendiri atau membeli benih yang telah siap tanam. Pengadaan benih dengan cara membeli akan lebih praktis, petani tinggal menggunakan tanpa jerih payah. Sedangkan pengadaan benih dengan cara membuat sendiri cukup rumit. Di samping itu, mutunya belum tentu terjamin baik (Cahyono, 2003). Sawi diperbanyak dengan benih. Benih yang akan diusahakan harus dipilih yang berdaya tumbuh baik. Benih sawi sudah banyak dijual di toko-toko pertanian. Sebelum ditanam di lapang, sebaiknya benih sawi disemaikan terlebih dahulu. Persemaian dapat dilakukan di bedengan atau di kotak persemaian (Anonim, 2007). 2.Pengolahan tanah Sebelum menanam sawi hendaknya tanah digarap lebih dahulu, supaya tanah-tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user10udara di dalam tanah menjadi baik, gas-gas oksigen dapat masuk ke dalam tanah, gas-gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah. Selain itu, dengan longgarnya tanah maka akar tanaman dapat bergerak dengan bebas meyerap zat-zat makanan di dalamnya (AAK, 1992). Untuk tanaman sayuran dibutuhkan tanah yang mempunyai syarat-syarat di bawah ini : a.Tanah harus gembur sampai cukup dalam. b.Di dalam tanah tidak boleh banyak batu. c.Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Ini berarti tanah tersebut tidak boleh mudah menjadi padat. d.Dalam musim hujan, air harus mudah meresap ke dalam tanah. Ini berarti pembuangan air harus cukup baik. Tujuan pembuatan bedengan dalam budidaya tanaman sayuran adalah : a.Memudahkan pembuangan air hujan, melalui selokan. b.Memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah. c.Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat berjalan antar bedengan dengan bedengan. d.Menghindarkan terinjak-injaknya tanah antara tanaman hingga menjadi padat. ( Rismunandar, 1983 ). 3.Penanaman Pada penanaman yang benihnya langsung disebarkan di tempat penanaman, yang perlu dijalankan adalah : a.Supaya keadaan tanah tetap lembab dan untuk mempercepat berkecambahnya benih, sehari sebelum tanam, tanah harus diairi terlebih dahulu. perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user11b.Tanah diaduk (dihaluskan), rumput-rumput dihilangkan, kemudian benih disebarkan menurut deretan secara merata. c.Setelah disebarkan, benih tersebut ditutup dengan tanah, pasir, atau pupuk kandang yang halus. d.Kemudian disiram sampai merata, dan waktu yang baik dalam meyebarkan benih adalah pagi atau sore hari. (AAK, 1992). Penanaman dapat dilakukan setelah tanaman sawi berumur 3 - 4 Minggu sejak benih disemaikan. Jarak tanam yang digunakan umumnya 20 x 20 cm. Kegiatan penanaman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar air siraman tidak menguap dan tanah menjadi lembab (Anonim, 2007). Waktu bertanam yang baik adalah pada akhir musim hujan (Maret). Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau, asalkan diberi air secukupnya (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). 4.Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan dalam budidaya tanaman sawi meliputi tahapan penjarangan tanaman, penyiangan dan pembumbunan, serta pemupukan susulan. a.Penjarangan tanaman Penanaman sawi tanpa melalui tahap pembibitan biasanya tumbuh kurang teratur. Di sana-sini sering terlihat tanaman-tanaman yang terlalu pendek/dekat. Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tersebut kurang begitu baik. Jarak yang terlalu rapat menyebabkan adanya persaingan dalam menyerap unsur-unsur hara di dalam tanah. Dalam hal ini penjarangan dilakukan untuk mendapatkan kualitas hasil yang baik. Penjarangan umumnya dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Sisakan tanaman yang tumbuh baik dengan jarak antar tanaman yang teratur (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user12b.Penyiangan dan pembumbunan Biasanya setelah turun hujan, tanah di sekitar tanaman menjadi padat sehingga perlu digemburkan. Sambil menggemburkan tanah, kita juga dapat melakukan pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Penggemburan tanah ini jangan sampai merusak perakaran tanaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan 2 minggu sekali (Anonim, 2007). Untuk membersihkan tanaman liar berupa rerumputan seperti alang-alang hampir sama dengan tanaman perdu, mula-mula rumput dicabut kemudian tanah dikorek dengan gancu. Akar-akar yang terangkat diambil, dikumpulkan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari, setelah kering, rumput kemudian dibakar (Duljapar dan Khoirudin, 2000). Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pembumbunan. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung (Tim Penulis PS, 1995 ). c.Pemupukan Setelah tanaman tumbuh baik, kira-kira 10 hari setelah tanam, pemupukan perlu dilakukan. Oleh karena yang akan dikonsumsi adalah daunnya yang tentunya diinginkan penampilan daun yang baik, maka pupuk yang diberikan sebaiknya mengandung Nitrogen (Anonim, 2007). Pemberian Urea sebagai pupuk tambahan bisa dilakukan dengan cara penaburan dalam larikan yang lantas ditutupi tanah kembali. Dapat juga dengan melarutkan dalam air, lalu disiramkan pada bedeng penanaman. Satu sendok urea, sekitar 25 g, dilarutkan dalam 25 l air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan. Pada saat penyiraman, tanah dalam bedengan sebaiknya tidak dalam keadaan kering. Waktu penyiraman pupuk tambahan dapat dilakukan pagi atau sore hari (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user13Jenis-jenis unsur yag diperlukan tanaman sudah kita ketahui bersama. Kini kita beralih membicarakan pupuk atau rabuk, yang merupakan kunci dari kesuburan tanah kita. Karena pupuk tak lain dari zat yang berisisi satu unsur atau lebih yang dimaksudkan untuk menggantikan unsur yang habis diserap tanaman dari tanah. Jadi kalau kita memupuk berarti menambah unsur hara bagi tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun). Sama dengan unsur hara tanah yang mengenal unsur hara makro dan mikro, pupuk juga demikian. Jadi meskipun jumlah pupuk belakangan cenderung makin beragam dengan merek yang bermacam-macam, kita tidak akan terkecoh. Sebab pupuk apapun namanya, entah itu buatan manca negara, dari segi unsur yang dikandungnya ia tak lain dari pupuk makro atau pupuk mikro. Jadi patokan kita dalam membeli pupuk adalah unsur yang dikandungnya (Lingga, 1997). Pemupukan membantu tanaman memperoleh hara yang dibutuhkanya. Unsur hara yang pokok dibutuhkan tanaman adalah unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Itulah sebabnya ketiga unsur ini (NPK) merupakan pupuk utama yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik juga dibutuhkan oleh tanaman, memang kandungan haranya jauh dibawah pupuk kimia, tetapi pupuk organik memiliki kelebihan membantu menggemburkan tanah dan menyatu secara alami menambah unsur hara dan memperbaiki struktur tanah (Nazarudin, 1998). 5.Pengendalian hama dan penyakit Hama yang sering menyerang tanaman sawi adalah ulat daun. Apabila tanaman telah diserangnya, maka tanaman perlu disemprot dengan insektisida. Yang perlu diperhatikan adalah waktu penyemprotannya. Untuk tanaman sayur-sayuran, penyemprotan dilakukan minimal 20 hari sebelum dipanen agar keracunan pada konsumen dapat terhindar (Anonim, 2007). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user14OPT yang menyerang pada tanaman sawi yaitu kumbang daun (Phyllotreta vitata), ulat daun (Plutella xylostella), ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis), dan lalat pengerek daun (Lyriomiza sp.). Berdasarkan tingkat populasi dan kerusakan tanaman yang ditimbulkan, maka peringkat OPT yang menyerang tanaman sawi berturut-turut adalah P. vitata, Lyriomiza sp., P. xylostella, dan C. binotalis. Hama P. vitatamerupakan hama utama, dan hama P. xylostella serta Lyriomiza sp. merupakan hama potensial pada tanaman sawi, sedangkan hamaC. binotalis perlu diwaspadai keberadaanya (Mukasan et al., 2005). Beberapa jenis penyakit yang diketahui menyerang tanaman sawi antara lain: penyakit akar pekuk/akar gada, bercak daun altermaria, busuk basah, embun tepung, rebah semai, busuk daun, busuk Rhizoctonia, bercak daun, dan virus mosaik (Haryanto et al., 1995). 6.Pemanenan Tanaman sawi dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 bulan. Banyak cara yang dilakukan untuk memanen sawi, yaitu: ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu. Cara yang terakhir ini dimaksudkan agar tanaman bisa tahan lama (Edy margiyanto,