• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH TINGKAT KEDISIPLINAN DAN MOTIVA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGARUH TINGKAT KEDISIPLINAN DAN MOTIVA"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH TINGKAT KEDISIPLINAN DAN MOTIVASI BELAJAR

TERHADAP HASIL BELAJAR

MATA PELAJARAN PKn SISWA SD

SWASTA X DI KOTA SALATIGA

Nur Khalifah Tin_292013188_RS13F Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Universitas Kristen Satya Wacana

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat kedisiplinan siswa dan motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa di SD swasta X di Kota Salatiga. Penelitian dilakukan dengan menggunakan deskriptif kuantitatif; data diperoleh dari data sekunder yang sudah diolah sebelumnya dalam bentuk elektronik. Analisi data perhitungan dengan

menggunakan program SPSS (Statistical Program Smart Solution). Hasil penelitian menunjukan tingkat kedisipinan berpengaruh positif terhadap hasil belajar sebesar 0, 920 kategori tinggi, motivasi belajar berpengaruh positif terhadap hasil belajar sebasar 0, 256 kategori rendah. Kedispinan dan motivasi belajar sama-sama berpengaruh positif terhadap asil belajar.

Kata Kunci: Tingkat Kedisiplinan, Motivasi belajar dan Hail Belajar (Nilai)

PENDAHULUAN

(2)

juga tidak akan berjalan dengan baik karena akan menggurangi jam efektif belajar yang pada akhirnya akan berdampak pada hasil belajar(nilai) siswa itu sendiri.

Upaya meningkatkan kedisiplinan dan motivasi belajar siswa sendiri harus dilakukan secara bersama-sama baik dari pihak internal (guru/sekolah) dan juga pihak eksternal (orang tua). Karena keberhasilan meningkatkan kedisiplinan dan motivasi belajar siswa tidak akan terjadi jika hanya didukung oleh sekolah saja tanpa peran orang tua sebagai

fasilitator/pembimbing atau guru di rumah.

Disamping sekolah (guru), peran orang tua sebagai fasilitator/pembimbing atau guru di rumahlah yang sangat penting bagi siswa, karena orang tua di rumah berperan penting dalam meningkatkan kediplinan siswa dan pemberi motivasi belajar yang besar bagi siswa. Jika siswa terbiasa hidup disiplin dirumah maka sikap itu juga akan tumbuh dengan

sendirinya ketika disekolah dan jika orang tua mampu memberikan motivasi belajar yang besar terhadap anak-anaknya maka siswa akan memiliki semangat belajar yang tinggi dan belajar tanpa ada rasa terpaksa.

Menurut James Drever, disiplin adalah kemampuan untuk mengendalikan perilaku seserang yang berasal dari dalam diri seseorang untuk berperilaku sesuai dengan hal-hal yang telah diatur dari luar. Sedangkan menurut John Macquarrle disiplin adalah kemauan seseorang dalam mematuhi dan melaksanaan semua perturan yang telah ada. Dari dua pendapat dapat disimpulkan bahwa disiplin merupakan kemauan seseorang untuk berperilaku sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan disuatu tempat. Dalam penelitian ini sisiplin yang dikasudkan berarti kemampuan untuk mematuhi peratiran yang ada di sekolah terutama saat pelajaran Pkn.

Soeharno, dkk (2003) menjelaskan; “…motivasi adalah keadaan dalam diri seseorang yang mendorong seseorang tersebut untuk mencapai suatu tujuan…”. Sedankan belajar merupakan proses secara sadar untuk memperoleh suatu perubahan dari yang tidak tahu menjadi tahu dan dari yang tidak mengerti menjadi mengerti. Sehingga, dapat disimpulkan motivasi belajar merupakan dorongan dalam diri siswa untuk belajar agar memperoleh suatu perubahan.

Berdasarkan analisis data, permasalahan yang berkitan dengan tingkat kedisiplinan siswa dan motivasi belajar siswa SD swasta X di Kota Salatiga antara lain adalah : 1)

(3)

menggikuti kegiatan proses pembelajaran. 3) Rendahnya kedisiplinan dan motivasi belajar di SD swata x di Kota Salatiga berdampak pada hasil belajar (nilai) ulangan PKn.

Rumusan masalah penelitian ini adalah:

1. Bagaimana pengaruh tingkat kedisiplinan terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn di SD swasta X Kota Salatiga?

2. Bagaimana pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn di SD swasta X Kota Salatiga?

3. Bagaimana pengaruh tingkat kedisplinan dan motivasi belajar secara bersamaan terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn di SD swasta X Kota Salatiga?

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode analisi deskripsi kuantitatif dan verifikatif. Metode deskriptif yaitu metode yang menggambarkan fakta dari objek yang diteliti dan verifikatif yaitu metode untuk menguji suatu hipotesis. Pengumpulan data menggunakan data sekunder dalam bentuk elektronik yan sudah diolah sebelumnya. Analisi data menggunakan aplikasi statistik dengan program SPSS.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam penelitian ini, penulis ingin mengolah data sekunder untuk menemukan solusi bagi guru (sekolah) maupun orang tua dalam meningkatkan kedisiplinan dan motivasi belajar siswa agar hasil belajar dapat lebih baik terutama pada mata pelajaran PKn di SD swasta X Kota Salatiga. Dalam penelitian ini terdapat beberapa variabel, yaitu: variabel Independet (X) adalah tingkat kedisiplinan dan motivasi belajar siswa, sedangkan untuk Variabel Dependent (Y) adalah hasil belajar (nilai) dalam mata pelajaran PKn di SD swasta X Kota Salatiga. Dalam penelitian ini yang ingin diketahui adalah pengaruh variabel X terhadap variabel Y. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut: Uji Normalitas, Uji Autokorelasi, Dan Uji Korelasi Non-Parametrik.

a. Hasil analisis data

1. Uji Normalitas

Uji normalitas merupakan salah satu cara untuk mengetahui apakah model data terdistribusi secara normal atau tidak. Dengan cara ini kita dapat mengetahui data terdistribusi secara normal atau tidak dengan melihat rasio Skewness dan Kurtosis.

(4)

Descriptive Statistics

Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic Std. Error Unstandardized Residual 71 -4.97198 3.56669 .0000000 1.73607737 -.244 .285 .068 .563 Valid N (listwise) 71

Untuk memperoleh data nilai rasio skewness dan kurtosis dapat dilihat pada tabel statistis Skewness dan Kurtosis pada bagian belakang tabel. Terlihat dari tabel hasil analisis rasio Skewness - 0.224 : 0, 285 = - 0,78; sedangkan rasio Kurtosis 0, 068 : 0,563 = 0,12. Karena rasio Skewness dan Kurtosis berada diantara -2 sampai +2 maka dapat disimpulkan data terdistribusi secara normal. Karena data terdistribusi secara normal maka korelasi yang digunakan adalah korelasi regresi.

2. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi adalah uji untuk mengetahui ada tidaknya koralasi antar variabel, apakah itu korelasi positif maupun korelasi negatif, uji autokrelasi ini dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain dengan uji Durbin Watson (DW test). Dari varibel data hasil belajar pada mata pelajaran Pkn di SD swasta X Kota salatiga diperoleh data sebagai berikut:

Jika nilai DW lebih besar dari nol maka terdapat korelasi positif antar variabel, dari data anlisis diperoleh nilai DW sebesar 1,823. sehingga, dapat disimpulkan model ini memiliki gejala autokorelasi yang positif.

3. Uji Korelasi

Uji korelasi adalah uji untuk mengetahui hubungan antara varibel yang satu dengan variabel yang lainnya atau antara variabel X terhadap variabel Y. Karena dari hasil uji normalitas data terdistribusi secara normal maka maka korelasi yang digunakan adalah korelasi non- parametrik. Varibel X (Independent) yang ada yaitu tingkat kedisiplinan dan motivasi belajar masuk dalam jenis data ordinal dan Variabel Y (Dependent) yaitu nilai hasil belajar PKn yang masuk dalam jenis data rasio.

Model Summaryb

(5)

Dengan menggunkan bantuan tabel analisis data statistik, karena data Independent (X) termasuk jenis data ordinal dan variabel dependent (Y) termasuk jenis data

interval/rasio. Sebelum melakukakan anlisis korelasi sata interval/rasio berlu dirubah dulu dalam data ordinal sehingga, bedasarkan tabel analisis data statistik dapat digunakan berbagai cara natra lain dengan anlisis Kendal_tau.

Dari dat Diperoleh bahwa variabel tingkat kedisiplinan berpengaruh positif teradap hasil belajar sebesar 0,920 kategori sangat tinggi dan variabel motivasi belajar mempengaruhi positif terhadap hasil belajar sebesar 0,264 kategori rendah. Sehingga dapat disimpulkan tingkat kedisiplinan dan motivasi belajar sama-sama berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa.

Jadi dua variable tingkat kedipinan dan motivasi belajarlah yang berpengaruh positif dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik. Untuk itu jika sekolah ingi meningkatkah hasil belajar peserta didik dua faktor tersebutlah yang harus ditingkatkan. Apabila

kedisplinan siswa didalam kelas itu tinggi maka kegiatan pembelajaran didalam kelas dapat terlaksana secara efektif karena tidak terdpat ganguan, dan apabila motivasi belajar siswa tinggi maka semangat belajar juga akan tinggi karena semua siswa sadar bahwa belajar bukanlah paksaan tetapi kemauan sendiri. Kedisplinan dan motivasi belajar yang tinggi akan berpengaruh bersar pada hasil belajar peserta didik di sekolah.

Dari keseluruhan penghitungan data diperoleh hasil sebagai berikut:

1. Tingkat kedisiplinan berpengaruh positif terhadap hasil belajar peserta didik. Hasil uji korelasi pengaruh tingkat kedisiplinan terhadap hasil belajar diperoleh nilai

Correlations

Disiplin Motivasi_belajar Nilai Kendall's tau_b Disiplin Correlation Coefficient 1.000 .256** .920**

Sig. (2-tailed) . .003 .000

N 71 71 71

Motivasi_belajar Correlation Coefficient .256** 1.000 .264**

Sig. (2-tailed) .003 . .002

N 71 71 71

Nilai Correlation Coefficient .920** .264** 1.000

Sig. (2-tailed) .000 .002 .

N 71 71 71

(6)

korelasi positif sebesar 0, 920 yang termasuk dalam kategori korelasi sangat tinggi. Sehingga, dapat disimpulkan hipotesis “Tingkat kedisiplinan perpengaruh positif terhadap hasil belajar peserta didik” dapat diterima.

2. Motivasi belajar berpengaruh positif terhadap hasil belajar peserta didik. Hasil uji pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar diperoleh nilai koralsi positif sebesar 0, 264 yang termasuk dalam kategori korelasi rendah. Karena nilai korelasi lebih dari 0,05 maka hipotesis “Motivasi belajar berpengaruh positif terhadap hasil belajar peserta didik” dapat diterima.

3. Tingkat kedisiplinan dan motivasi belajar sama-sama berpengaruh positif dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik.

Hasil pengujian korelasi pengaruh tingkat kedisiplinan dan motivasi belajar sama-sama berpengaruh positif terhadap peningkatan hasil belajar peseta didik. Hal ini dibuktikan dengan adanya tanda dua bintang (**) diatas nilai hasil korelasi antar variable yang terdapat dalam kolom hasil analisis. Dengan demikian dapat hipotesis akhir atau hipotesis ketiga “tingkat kedispinan dan motivasi belajar berpengaruh positif dalam meningkatkan hasil belajar perserta didik” dapat diterima.

b. Upaya tindak lanjut

Hasil belajar akan optimal jika didukung oleh disiplin dan motivasi belajar yang tinggi dalam diri siswa. Upaya untuk meningkatkan disiplin siswa dapat dilakukan sekolah (guru) maupun orang tua namun akan lebih baik jika dilakukan bersama. Sekolah atau guru dapat memberikan teguran, hukuman atau bahkan skoring kepada siswa yang tidak disiplin agar timbul efek jera sehingga siswa tergerak untuk mematuhi pertauran.

Sedangkan untuk meningkatkan motivasi siswa sekolah atau guru dapat memberikan pujian, penghargaan, piagam atau bahkan hadiah kepada siswa. Sehingga, siswa akan termotivasi untuk belajar dengan giat.

KESIMPULAN

(7)

Dari beberapa hasil analisis statistik yang telah dilakukan diperoleh beberpa kesimpulan, yaitu:

1. Tingkat kedisiplinan berpengaruh positif terhadap hasil belajar peserta didik. Hasil uji korelasi pengaruh tingkat kedisiplinan terhadap hasil belajar diperoleh nilai korelasi positif sebesar 0, 920 yang termasuk dalam kategori korelasi sangat tinggi. Sehingga, dapat disimpulkan hipotesis “Tingkat kedisiplinan perpengaruh positif terhadap hasil belajar peserta didik” dapat diterima.

2. Motivasi belajar berpengaruh positif terhadap hasil belajar peserta didik. Hasil uji pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar diperoleh nilai koralsi positif sebesar 0, 264 yang termasuk dalam kategori korelasi rendah. Karena nilai korelasi lebih dari 0,05 maka hipotesis “Motivasi belajar berpengaruh positif terhadap hasil belajar peserta didik” dapat diterima.

3. Tingkat kedisiplinan dan motivasi belajar sama-sama berpengaruh positif dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik.

Hasil pengujian korelasi pengaruh tingkat kedisiplinan dan motivasi belajar sama-sama berpengaruh psitif terhadap peningkatan hasil belajar peseta didik. Hal ini dibuktikan dengan adanya tanda dua bintang (**) diatas nilai hasil korelasi antar variable yang terdapat dalam kolom hasil analisis. Dengan demikian dapat hipotesis akhir atau hipotesis ketiga “tingkat kedispinan dan motivasi belajar berpengaruh positif dalam meningkatkan hasil belajar perserta didik” dapat diterima.

SARAN

Untuk meningkatkan hasil belajar maka yang perlu ditingkatkan adalah kedisipinan serat motivasi belajar. Alangkah lebih baik jika dalam meningkatkan kedispinan dan motivasi belajar sekolah atau guru bekerja sama dengan orang tua. Sekolah harus berani menidak siswa-siswi yang melanggar aturan baik atauran sekolah maupun aturan didalam kelas sehingga menimbulkan efek jera bagi para siswa dan untuk meningkatkan motivasi sebaiknya guru tidak segan-segan dalam meberikan pujian, hadiah, penghargaan atau bahkanpiagam kepada para siswa yang memiliki motivasi tinggi sehingga, siswa-siswi yang lain akan termotivasi juga.

DAFTAR PUSTAKA

(8)

Udin, T. (n.d.). Pengertian Motivasi Belajar Siswa Menurut Para Ahli. Retrieved April 08, 2016, from taufik udin: http://taufikudin.wordpress.com

Gambar

tabel statistis Skewness dan Kurtosis pada bagian belakang tabel. Terlihat dari tabel

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karean itu penulis tertarik untuk meneliti kembali pengaruh yang diberikan oleh auditor spesialisasi dan ukuran KAP terhadap hubungan antara audit tenure dan

Kebutuhan fungsional merupakan kebutuhan yang meliputi fungsi aplikasi dan berkaitan langsung dengan fitur-fitur yang terdapat pada aplikasi. Kebutuhan fungsional

Penelitian yang dilakukan oleh Rahadyan Probo Tranggono (2008) dengan judul pengaruh komitmen organisasional dan profesional terhadap kepuasan kerja auditor dengan

kelengkapan pengisian pendokumentasian yang benar formulir persetujuan tindakan kedokteran kasus bedah mayor di RSUD Ambarawa Periode Bulan Maret Tahun

Bandung. Beliau merupakan sumber primer karena berdasarkan wawancara yang dilakukan beliau mengetahui, mengalami, dan melihat peristiwa yang menjadi objek

Pengaruh pemberian makanan konsentrat terhadap produksi dan kualitas susu kambing Peranakan Etawah. Institut Pertanian

Pada tahun 2014 di Kecamatan Distrik Teluk Duairi sudah memiliki jumlah personil porli yang ber- tugas di wilayah Distrik Teluk Duairi yang bertempat tugas dikampung Aisandami

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa karakter tanggung jawab siswa di SMP Adhyaksa 1 Kota Jambi sudah termasuk dalam kategori baik, dimana dari