• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pendidikan Karakter Landasan Pilar dan I (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pendidikan Karakter Landasan Pilar dan I (1)"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Prenada Media Group Jakarta

Cetakan I

(3)

KATA PENGANTAR

Buku yang berjudul Pendidikan Karakter: Landasan, Pilar, dan Implementasi ini merupakan hasil adaptasi, inovasi, dan percikan pemikiran yang bersumber dari hasil perenungan penulis tentang sulitnya mencari referensi klasik yang berkenaan dengan konsep pendidikan karakter yang sekarang ini banyak dipopulerkan oleh pemerhati pendidikan di Indonesia. Pendidikan karakter yang dipandang sebagai solusi cerdik dalam mengatasi berbagai persoalan bangsa bukan saja hadir sekedar menjadi wacana dan perbincangan di media massa dan forum-forum diskusi ilmiah, melainkan juga menjadi program yang telah terintegrasi dalam kebijakan penyelenggaraan pendidikan dasar, menengah, dan bahkan pada tingkat pendidikan tinggi. Saat ini, telah banyak Perguruan Tinggi dan beberapa sekolah dasar an menengah telah mengintegrasikan pilar-pilar pendidikan karakter dalam pembelajaran mereka. Di UIN Alauddin Makassar misalnya, pembangunan karakter (character building) merupakan pilar-pilar strategis pembangunan UIN Alauddin paling tidak selama empat tahun ke depan, karena merupakan program unggulan melalui character building training, program intesifikasi bahasa asing, dan baca tulis al-Quran. Ketiga program ini merupakan bentuk partisipasi UIN Alauddin dalam pembangunan karakter dan budaya bangsa yang akhir-akhir ini nampaknya semakin terkoyak.

Sejak dilaksanakan sarasehan nasional tentang pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa yang diselenggarakan pada tanggal 14 Januari 2010 yang diharapkan menjadi modal kolektif bagi pengambil kebijakan untuk merumuskan sejumlah konsep dasar, model pendidikan budaya dan karakter bangsa masih menyisahkan sejumlah pertanyaan klasik terutama apa sebenarnya yang dimaksud dengan pendidikan budaya dan karakter itu? Mengapa pentingnya pendidikan budaya dan karakter bangsa, dan bagaimana mengimplementasikan dalam konteks pendidikan nasional? Dengan meramu pertanyaan-pertanyaan tersebut di atas, secara bertahap penulis melakukan kajian komprehensif sehingga dapat dituangkan dalam keseluruhan isi buku ini.

Oleh karena itu, buku ini diawali dengan hakekat pendidikan karakter yang dimulai dengan pembahasan mengenai kondisi aktual masyarakat Indonesia saat ini, definisi dan prinsip-prinsip pendidikan karakter. Bagian kedua penulis menguraikan pentingnya memahami landasan pendidikan karakter untuk menjadi rujukan yang jelas dalam pembahasan berikutnya. Di sini, penulis melihat pendidikan karakter dari tiga landasan, yakni landasan psikologi dengan maksud untuk menjabarkan teori-teori psikologi pendidikan dalam membangun nilai-nilai budaya dan karakter. Penulis juga memasukkan landasan moral, etika, dan juga agama untuk menggali nilai-nilai karakter yang perlu dikembangkan dalam dunia pendidikan.

(4)

berpikir. Ketiga sub bagian itu dimaksudnya untuk memberi gambaan bagaimana karakter- karakter cerdas, kritis, kreatif, inovatif, berpikir terbuka, berpikir produktif, berorientasi ipteks, dan berpikir reflektif dapat menjadi bagian dalam mengasa pikir peserta didik.

Penulis juga membahas tentang olah hati yang mencakup nilai-nilai karakter seperti kejujuran, amanah, keadilan, akuntabilitas, keberanian, keandalan, tahan uji. Nilai-nilai karakter yang perlu dikembangkan melalui pembahasan pada olah hati ini adalah beriman dan bertakwa, jujur, amanah, adil, tanggungjawab, berimpati, berani, mengambil resiko, pantang menyerah, rela berkorban, dan berjiwa patriotik. Setelah itu, penulis membahas olah rasa pada bagian keenam yang mencakup kesopanan (sopan-santun), toleransi (lapang dada), nasionalis, dan tolong-menolong. Kemudian, dilanjutkan dengan olah raga yang mencakup kedisiplinan, sportifitas, kemandirian, keuletan, dan ketangguhan. Pada buku ini juga, dibahas mengenai Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa Melalui Transdisiplinaritas, Urgensi Keteladanan Guru dalam Membentuk Karakter Anak Bangsa, Menumbuhkan Karakter Melalui Akulturasi Minat Baca Anak, Perkembangan Intelelektual Manusia sebagai Pencerminan Pembentukan Karakter, dan Memahami Hak dan Perlindungan Anak dalam Masyarakat Multikultural sebagai Upaya Pembangunan Karakter Bangsa.

Akhirnya, walaupun buku ini telah selesai ditulis dan hadir di hadapan para pembaca, namun rasanya masih sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, koreksi konsruktif sebagai upaya perbaikan sangat diharapkan sehingga perlu direvisi dan dilengkapi berbagai konten yang terdapat di dalamnya.

(5)

LANDASAN PENDIDIKAN KARAKTER

1.

Hakekat Pendidikan Karakter

2.

Landasan Psikologis, Moral, dan Etika Pendidikan Karakter.

PILAR-PILAR PENDIDIKAN KARAKTER

1.

Olah Pikir, Rasa, Hati, dan Raga sebagai Pilar Pendidikan Karakter

2.

Pilar-pilar Pendidikan Karakter Menurut Character Counts.

3.

Pilar-Pilar Pendidikan Karakter Menurut Pendidikan Nasional

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN

1.

Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter

Bangsa melalui Transdisiplinaritas

2.

Strategi Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Pendidikan Karakter

3. Urgensi Keteladanan Guru dalam Membentuk Karakter Anak Bangsa

4.

Menumbuhkan Karakter melalui Akulturasi Minat Baca Anak

5.

Perkembangan Intelelektual Manusia sebagai Pencerminan Pembentukan Karakter

6.

Memahami Hak dan Perlindungan Anak dalam Masyarakat Multikultural sebagai

Upaya Pembangunan Karakter Bangsa

Referensi

Dokumen terkait

Demi kelompok, maka saya akan ikut nongkrong dengan teman-teman daripada menyelesaikan tugas-tugas

Berdasarkan penjelasan di atas dapat dipahami bahwa barang jaminan sama dengan barang gadai sesuai dengan Fatwa DSN MUI No 25 Tahun 2002. Pegadaian Syariah 15 A Kota

Nya, sehingga Penulis dapat menyelesaikan Penulisan Hukum (Skripsi) yang berjudul Implementasi Peraturan Daerah Kabupaten Cirebon Nomor 13 Tahun 2006 Terkait Proses

Menurut Assauri (1999:4) mendefinisikan pemasaran: “Sebagai usaha menyediakan dan menyampaikan barang dan jasa yang tepat kepada orang-orang yang tepat pada tempat dan waktu

Adanya asimetri informasi antara manager dan pemegang saham akan menimbulkan masalah yang bisa merugikan para pemegang saham, tujuan dari penelitian ini adalah bagaimana tata

Di dalam silsilah keluarga klien terdapat anggota keluarga yang menderita TB paru yaitu kakeknya, kakenya pernah batuk berdarah. R melakukan pengobatan sebulan sebelum An.R

Pada uji praklinik kolesterol total kelompok kontrol negatif tidak terjadi penurunan karena tikus yang hiperkolesterolemia tidak diberikan susu fermentasi Lactobacillus

Seperti yang telah penulis ungkapkan sebelumnya, data yang penulis temukan akan diteliti dengan menggunakan metode deskriptif.. digunakan untuk mendeskripsi