Pusris Kelautan Berpartisipasi Dalam ASEAN Council on Petrolium
Written by Sari Novita
Monday, 20 November 2017 15:56 - Last Updated Monday, 20 November 2017 18:32
Pusris Kelautan Berpartisipasi Dalam ASEAN Council on Petrolium
Written by Sari Novita
Monday, 20 November 2017 15:56 - Last Updated Monday, 20 November 2017 18:32
Bukit Tinggi (18/11). Sebagai lanjutan program pengembangan dan pertukaran ide,
pengalaman serta peluang kerjasama perusahaan-perusahaan minyak dan gas se-ASEAN, pada tanggal 15-18 November 2017 bertempat di Ballroom Novotel Bukit Tinggi, Sumatera Barat telah berlangsung acara 3rd Exploration and Production Task
Force Meeting - on
Decommissioning
yang diselenggarakan oleh ASEAN Council on Petrolium (ASCOPE).
Acara dibuka oleh Chairman E&P Task Force (diwakilkan oleh Dirjen Migas, Kementerian ESDM) dan diikuti oleh perwakilan delegasi ASEAN seperti Malaysia, Filipina, Thailand, Vietnam, Myanmar, dan Laos. Selain itu acara ini juga dihadiri oleh perwakilan unsur
pemerintah Indonesia seperti DJKN Kementerian Keuangan, KKP, SKK Migas, Ditjen Migas ESDM, Pertamina dan juga mengundang beberapa pakar terkait teknologi
decommissioning
dari ITB, ITS, dan KMOUC Korea.
Pada pertemuan tahun ini, topik pembahasan difokuskan pada perumusan dan sosialisasi Asco pe Decommissioning guideline (ADG)
dan
sharing knowledge
tentang teknologi
decommissioning
di masing-masing negara untuk menjawab permasalahan tentang regulasi, pendanaan, dan teknologi terkini yang lebih mutakhir dan efisien.
Hadir mewakili Kepala Pusat Riset Kelautan, Sdr. Hikmat Jayawiguna, M.Si Kepala Sub Bidang Riset Mitigasi dan Adaptasi, yang secara tidak langsung pada tahun ini bersama tim peneliti di bidangnya sedang mengerjakan penelitian tentang Pemanfaatan Anjungan Minyak Lepas Pantai Pasca Produksi untuk program
Rig t o Reef
. Hasil kajian penelitian para peneliti Puriskel terkait program Rig to Reef yang bekerjasama dengan KMOUC Korea ini diharapkan dapat menjadi bahan rujukan bagi instansi lain dan khususnya Ditjen PRL Kementerian Kelautan dan Perikanan yang saat ini sedang
memfinalisasi draf rancangan Peraturan Pemerintah tentang Bangunan dan Instalasi di Laut sebagai mandat turunan dari UU No.32 tentang Kelautan. (HK)