• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PPB 1202672 Chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PPB 1202672 Chapter3"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

Pada bab ini akan disajikan desain penelitian, partisipan penelitian, populasi

dan sampel penelitian, instrumen penelitian, prosedur dan analisis data penelitian.

3.1 Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain

penelitian korelasional. Desain korelasional yaitu saat peneliti tertarik untuk

melihat sejauh mana variasi dari dua variabel (atau lebih), yaitu perubahan dalam

satu variabel yang tercermin dalam perubahan lainnya (Creswell, J.W., 2012, hlm.

340). Teknik statistik korelasi digunakan untuk mengetahui kontribusi

keterhubungan sekolah (school connectedness) terhadap orientasi masa depan

siswa dalam bidang pekerjaan.

3.1.1 Pendekatan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif yang

memungkinkan dilakukannya pencatatan data penelitian berupa angka-angka dan

analisis menggunakan statistik (Sugiyono, 2012, hlm. 7). Dengan pendekatan

kuantitatif, setelah data diperoleh lalu diolah secara statistik dan dideskripsikan

untuk mengetahui gambaran mengenai keterhubungan sekolah (school

connectedness) dan orientasi masa depan dalam bidang pekerjaan menggunakan

metode deskriptif serta dicari besar kontribusi variabel x terhadap variabel y.

3.1.2 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu metode penelitian deskriptif.

Metode deskriptif digunakan dengan cara menganalisa peristiwa-peristiwa atau

masalah-masalah yang terjadi pada saat penelitian berlangsung. Dengan

menggunakan penelitian deskriptif, peneliti menghasilkan dan memperoleh

informasi yang tepat dan gambaran secara sistematis, faktual, dan akurat

(2)

Penggunaan metode ini diharapkan agar peneliti mendapatkan deskripsi

mengenai kontribusi keterhubungan sekolah (school connectedness) terhadap

orientasi masa depan siswa dalam bidang perkejaan siswa kelas XI SMA Negeri 6

Bandung Tahun Ajaran 2015/2016.

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian

3.2.1 Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Negeri 6 Bandung

Tahun Ajaran 2015/2016.Asumsi pemilihan siswa kelas XI pada jenjang Sekolah

Menengah Atas adalah sebagai berikut:

a. Siswa berada pada rentang usia remaja, yaitu pada masa individu mengalami

pembentukan identitas serta harus mempersiapkan rencana kehidupan menuju

masa dewasa.

b. Keterhubungan siswa terhadap sekolah serta pemahaman mengenai orientasi

masa depan harus dimiliki oleh siswa untuk mempersiapkan masa

depan/menuju masa dewasa.

c. Remaja akhir yang bermula dari usia 16 atau 17 tahun hingga 18 tahun.

(Hurlock, E.B., 1980, hlm. 206), yaitu ketika remaja berada di SMA yang

menurut Hurlock, E.B. (1980, hlm. 221), mereka sudah memikirkan masa

depan secara bersungguh-sungguh. Remaja akhir/remaja yang lebih tua lebih

memikirkan apa yang akan dilakukan dan apa yang mampu dilakukan.

Remaja juga memikirkan cara untuk memperoleh pekerjaan yang diinginkan.

d. Belum ada yang melakukan penelitian mengenai kontribusi keterhubungan

sekolah terhadap orientasi masa depan dalam bidang pekerjaan siswa kelas XI

SMA Negeri 6 Bandung Tahun Ajaran 2015/2016.

3.2.2 Sampel Penelitian

Teknik penentuan ukuran sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus

Slovin (Umar, H., 2007, hlm. 78), yaitu:

n =

+��2

(3)

N = Jumlah populasi

α = Derajat signifikasi (0,05) maka,

n =

+��2

n =

+ , 2

n =

+ ,

n =

,

n = 169,784  dibulatkan keatas menjadi 170

Oleh karena itu, anggota sampel yang diambil dari jumlah anggota populasi

yaitu sebanyak 170 orang siswa kelas XI SMA Negeri 6 Bandung Tahun Ajaran

2015/2016. Simple random sampling adalah teknik pengambilan sampel yang

digunakan dalam penelitian ini, yang artinya cara pengambilan sampel

memberikan kesempatan sama terhadap seluruh anggota populasi untuk terpilih

menjadi sampel. Prosedur pengambilan sampel ini menggunakan bantuan daftar

bilangan acak pada Ms. Excel.

Tabel 3.1

Jumlah Anggota Sampel Penelitian Keterhubungan Sekolah dan Orientasi Masa Depan Siswa dalam Bidang Pekerjaan

No Kelas Anggota Sampel Penelitian

1 XI IPA 1 19 Orang

2 XI IPA 2 19 Orang

3 XI IPA 3 19 Orang

4 XI IPA 4 19 Orang

5 XI IPA 5 19 Orang

6 XI IPA 6 19 Orang

7 XI IPS 1 19 Orang

8 XI IPS 2 19 Orang

9 XI IPS 3 18 Orang

Jumlah Sampel 170 Orang

3.3 Definisi Operasional Variabel

(4)

Berdasarkan konseptualisasi dipaparkan pada bab kajian teori, definisi

operasional dari keterhubungan sekolah (school connectedness) dalam penelitian

ini adalah persepsi siswa kelas XI di SMAN 6 Bandung Tahun Ajaran 2015/2016

mengenai penerimaan dan dukungan dari guru-guru/staf serta siswa lainya di

sekolah yang memunculkan perasaan dan keterlibatan aktif dirinya sebagai bagian

dari sekolah, yang ditandai dengan persepsi siswa kelas XI di SMAN 6 Bandung

Tahun Ajaran 2015/2016 tentang: (1) sekolah, guru-guru/staf, serta teman sebaya

secara keseluruhan (General Support/Belongingness), (2) dukungan sosial yang

diterima dalam hubungan spesifik yaitu dukungan dari guru-guru, teman sebaya

serta keanggotaan siswa di sekolah (Specific Support/Relatedness), dan (3)

keterlibatan aktif (Engagement/Connectedness) dalam hubungan dan kegiatan

dengan guru serta siswa lainnya, yang pada akhirnya membuat siswa merasa

nyaman dan menikmati sekolah.

3.3.2 Orientasi Masa Depan Bidang Pekerjaan

Berdasarkan konseptualisasi yang telah dipaparkan pada bab kajian teori,

definisi operasional dari orientasi masa depan bidang pekerjaan pada penelitian ini

adalah peninjauan siswa kelas XI di SMAN 6 Bandung Tahun Ajaran 2015/2016

untuk menentukan arah dan tujuan pada bidang pekerjaan/karir masa depan serta

pengelolaan rencana dan strategi untuk mencapainya, yang ditandai dengan

adanya:

1) Motivasi yang mengacu pada ketertarikan/minat dan harapan pekerjaan masa

depan siswa kelas XI di SMAN 6 Bandung.

2) Perencanaan untuk merealisasikan harapan, minat dan tujuan pekerjaannya di

masa depan, yang meliputi representasi dari tujuan dan konteks masa depan

pekerjaan/karir yang diharapkan dapat terwujud, pembuatan rencana,

langkah-langkah dan strategi untuk mencapai tujuan pekerjaan yang

ditetapkan, serta pelaksanaan rencana, langkah-langkah dan strategi tersebut.

3) Evaluasi terhadap upaya/pelaksanaaan rencana yang dilakukan untuk

(5)

kontrol diri, perkiraan pencapaian, dan kondisi emosi yang menyertai siswa

kelas XI di SMAN 6 Bandung.

3.4 Instrumen Penelitian

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik non tes

yaitu dengan instrumen atau alat pengumpulan data berupa angket/kuesioner.

Melalui angket, akan diketahui tentang keadaan/data diri, pengalaman,

pengetahuan, sikap atau pendapat dari seseorang (Arikunto, S., 2012, hlm. 27-28).

Berikut ini adalah dua instrumen yang digunakan dalam bentuk angket, yaitu:

3.4.1 Instrumen Keterhubungan Sekolah (School Connectedness)

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa angket yang

dikembangkan oleh peneliti berdasarkan konstruk teori yang dikemukakan oleh

Karcher, M.J. & Lee, Y. (2002, hlm. 93) dan Lohmeier, J.H. & Lee, S.W. (2011,

hlm.87). Angket ini mengungkap beberapa subkonstruk dalam keterhubungan

sekolah, yaitu:

1. General Support/Belongingness

2. Specific Support/Relatedness

3. Engagement/Connectedness

Selain itu, instrumen dibuat berdasarkan tiga sumber keterhubungan yaitu,

sekolah, guru &/staf sekolah serta teman sebaya. Angket ini terdiri dari 61 item

pernyataan yang menggunakan skala Likert dengan 5 pilihan jawaban pada setiap

itemnya. Siswa diminta untuk memilih pilihan jawaban pada setiap pernyataan

sesuai dengan keadaan diri siswa yang sebenarnya.

3.4.2 Instrumen Orientasi Masa Depan Bidang Pekerjaan

Instrumen orientasi masa depan dalam bidang pekerjaan ini dikembangkan

berdasarkan konstruk teori orientasi masa depan dari Nurmi, J.E. (1991, hlm.2-3),

yang kemudian difokuskan pada bidang pekerjaan saja. Instrumen yang akan

dibuat berupa angket/kuesioner yang mengungkap tiga subkonstruk yaitu:

(6)

2. Perencanaan

3. Evaluasi

Angket yang dibuat sebanyak 57 item pernyataan dalam bentuk skala Likert

dengan 5 pilihan jawaban pada setiap itemnya. Siswa diminta untuk memilih

pilihan jawaban pada setiap pernyataan sesuai dengan keadaan diri siswa yang

sebenarnya.

3.4.3 Proses Pengembangan Instrumen

3.4.3.1Kisi-Kisi Instrumen

Kisi-kisi instrumen dikembangkan berdasarkan definisi operasional variabel

keterhubungan sekolah (school connectedness) dan orientasi masa depan dalam

bidang pekerjaan. Kisi-kisi disusun sebagai acuan dalam penyusunan instrumen

agar tetap sesuai dengan tujuan dari penelitian. Berikut ini adalah kisi-kisi

instrumen penelitian:

Tabel 3.2

Kisi-Kisi Instrumen Keterhubungan Sekolah (School Connectedness) (Sebelum Uji Kelayakan Instrumen)

No Tingkat

Keterhubungan

Sumber

Keterhubungan Indikator

(7)

Guru&/Staf aktif di sekolah

38,

Keterhubungan Indikator

No. dengan guru &/ staf sekolah sebaya di sekolah

54,

Kisi-Kisi Instrumen Orientasi Masa Depan dalam Bidang Pekerjaan (Sebelum Uji Kelayakan Instrumen)

No Aspek Indikator No. Item

F UF

1 Motivasi

Kejelasan tujuan yang ingin di

capai 1,2,3 4,5,6 6

Target waktu pencapaian tujuan

karir 7,8 9,10 4

Dorongan atau motif pencapaian tujuan

11,12,13

14,15,16 6

2 Perencanaan Pengetahuan mengenai pekerjaan karir yang dicita-citakan

17,18, 19,20

(8)

Membangun rencana/srategi untuk mencapai tujuan

25,26, 27

28,29, 30 6 Realisasi/pelaksanaan rencana

untuk mencapai tujuan

31,32, 33,34

35,36, 37 7

3 Evaluasi

Keyakinan diri untuk mengontrol realisasi dari harapan dan tujuan

38,39, 40,41

42,43, 44,45 8

Perkiraan terhadap kemungkinan

pencapaian tujuan 46,47 48,49 4

Kondisi emosi yang mengikuti individu ketika mengevaluasi hal-hal yang dilakukannya untuk masa depan

50,51, 52,53

54,55, 56,57 8

Total 57

3.4.3.2Menyusun Item Butir Pernyataan Instrumen

Berdasarkan kisi-kisi yang telah disusun, langkah berikutnya yaitu

menjabarkan kisi-kisi ke dalam butir-butir pernyataan. Penyusunan

pernyataan-pernyataan instrumen keterhubungan sekolah (school connectedness) dan orientasi

masa depan dalam bidang pekerjaan dibuat berdasarkan aspek dan indikator yang

telah dirumuskan dalam kisi-kisi.

3.4.3.3Melakukan Uji Kelayakan Instrumen

Uji kelayakan instrumen bertujuan untuk mengetahui tingkat kelayakan

instrumen dari segi bahasa, konstruk, dan isi. Instrumen keterhubungan sekolah

(school connectedness) dan orientasi masa depan dalam bidang pekerjaan yang

telah disusun terlebih dahulu dilakukan uji coba kelayakan instrumen. Uji

kelayakan instrumen dilakukan dengan cara menimbang setiap item pernyataan.

Penimbangan dilakukan oleh dosen ahli/dosen dari Jurusan Psikologi Pendidikan

dan Bimbingan Universitas Pendidikan Indonesia.

Tabel 3.4

Hasil Judgement Instrumen

Keterhubungan Sekolah (School Connectedness)

Keterangan No. Pernyataan Jumlah

Memadai 1,6,7,9,11,12,14,16,17,20,21,22,23,27,30,31,33,37,38,

40, 42,43,44,45,50,51,52,53,54,55, 56,57,58,59, 60,61, 36 Revisi 2,3,4,5,8,10,13,15,18,19,24,25,26,28,29,32,34,35,36,

(9)

Buang - -

Tabel 3.5

Kisi-Kisi Instrumen Keterhubungan Sekolah (School Connectedness) (SetelahUji Kelayakan Instrumen)

No Tingkat Keterhubungan

Sumber

Keterhubungan Indikator

No. Item sekolah secara umum/ keseluruhan

Keterhubungan Indikator

No. Item guru &/staf sekolah

7, teman sebaya di sekolah secara dalam keanggotaan di sekolah aktif di sekolah

38,

(10)

Sekolah kenyamanan dan keterlibatan aktif dalam hubungan dengan guru &/ staf sekolah

49, 50

52, 53

Teman Sebaya

Persepsi mengenai kenyamanan dan keterlibatan aktif dalam hubungan dengan teman sebaya di sekolah

54, 55, 56, 57

60, 61

Jumlah 61

Tabel 3.6

Hasil Judgement Instrumen Orientasi Masa Depan dalam Bidang Pekerjaan

Keterangan No. Pernyataan Jumlah

Memadai 3,4,6,8,9,10,11,12,13,21,22,23,24,25,27,28,29,30,31,3 2,34,35,36,38,40,41,42,44,45,46,47,48,49,51,53,54,55, 56, 57

38

Revisi 1,2,5,7,12,14,15,16,17,18,19,20,26,33,37,39,43,50, 52, 19

Buang - -

Tabel 3.7

Kisi-Kisi Instrumen Orientasi Masa Depan dalam Bidang Pekerjaan (Setelah Uji Kelayakan Instrumen)

No Aspek Indikator No. Item

F UF

1 Motivasi

Kejelasan tujuan yang ingin

dicapai 1,2,3 4,5,6 6

Target waktu pencapaian tujuan

karir 7,8 9,10 4

Dorongan atau motif pencapaian tujuan

11,12,13

14,15,16 6

2 Perencanaan

Pengetahuan mengenai pekerjaan karir yang dicita-citakan

17,18, 19,20

(11)

mencapai tujuan 27 30 Realisasi/pelaksanaan rencana

untuk mencapai tujuan

31,32, 33,34

35,36, 37 7

3 Evaluasi

Keyakinan diri untuk mengontrol realisasi dari harapan dan tujuan

38,39, 40,41

42,43, 44,45 8 Perkiraan terhadap kemungkinan

pencapaian tujuan 46,47 48,49 4

Kondisi emosi yang mengikuti individu ketika mengevaluasi hal-hal yang dilakukannya untuk masa depan

50,51, 52,53

54,55, 56,57 8

Total 57

3.4.3.4Melakukan Uji Keterbacaan

Sebelum instrumen orientasi masa depan bidang pekerjaan dan

keterhubungan sekolah (school connectedness) di uji validitas, instrumen terlebih

dahulu diuji keterbacaan kepada sampel yang setara yaitu empat orang siswa kelas

XI SMAN 6 Bandung Tahun Ajaran 2015/2016.

Uji keterbacaan dilakukan untuk mengukur sejauh mana

pernyataan-pernyataan dapat dipahami oleh subjek penelitian. Setelah uji keterbacaan, apabila

ada pernyataan-pernyataan yang tidak dipahami, maka pernyataan tersebut akan

direvisi sehingga dapat dipahami oleh siswa kelas XI SMA Negeri 6 Bandung

Tahun Ajaran 2015/2016. Berdasarkan hasil uji keterbacaan, responden dapat

memahami dengan baik hampir seluruh item pernyataan, hanya ada beberapa kata

saja yang direvisi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh item dapat

digunakan dan dimengerti oleh siswa kelas XI SMA Negeri 6 Bandung Tahun

Ajaran 2015/2016.

3.4.4 Melakukan Uji Coba Instrumen

3.4.4.1Uji Skala

Sebelum data hasil uji coba dilakukan uji validitas dan reliabilitas, dilakukan

terlebih dahulu uji skala untuk mengtehui interval atau skor statistik pada

masing-masing skor pada pilihan jawaban. Berikut contoh pengolahan skala

keterhubungan sekolah (school connectedness) dan orientasi masa depan item 1

(12)

Tabel 3.8

Contoh Uji Skala pada Item 1 Instrumen Keterhubungan Sekolah

Skala F f = p/N Pk pk-t Z Z+

1 0 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0

2 0 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0

3 2 0.020 0.020 0.010 -2.326 0.000 0

4 20 0.202 0.222 0.121 -1.17 1.156 1

5 11 0.111 0.333 0.278 -0,592 1.734 2

Tabel 3.9

Contoh Uji Skala pada Item 1 Instrumen Orientasi Masa Depan Bidang Pekerjaan

Skala F f = p/N Pk pk-t Z Z+

1 0 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0

2 4 0.040 0.040 0.020 -2.054 0.000 0

3 9 0.091 0.131 0.086 -1.372 0.682 1

4 11 0.111 0.242 0.187 -0.893 1.161 1

5 9 0.091 0.333 0.288 -0.562 1.492 1

Hasil uji skala seluruh instrumen keterhubungan sekolah (school

connectedness) dan orientasi masa depan bidang pekerjaan dapat dilihat pada

lampiran.

3.4.4.2Uji Validitas Butir Item

Pengujian validitas yang dilakukan dalam penelitian melibatkan seluruh

pernyataan yang terdapat dalam angket pengungkap keterhubungan sekolah

(school connectedness) dan orientasi masa depan siswa dalam bidang pekerjaan.

(13)

mengukur apa yang hendak diukur, jadi semakin tinggi nilai validasi

makamenunjukkan semakin valid instrumen.

Pengujian validitas instrument pada penelitian dilakukan dengan bantuan

SPSS Statistics 23. Validitas item dilakukan dengan menganalisis daya pembeda

menggunakan prosedur pengujian Spearman’s rho. Berikut ini adalah hasil uji

validitas dari setiap item pada instrument keterhubungan sekolah (school

connectedness):

Tabel 3.10

Hasil Uji Validitas Item Instrumen Keterhubungan Sekolah (School Connectedness)

Signifikansi No. Item Jumlah

Valid 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 17, 18, 19,21, 22, 23, 24, 27, 28, 29, 31, 33, 35, 36, 37, 38, 39, 40,42, 43, 44, 46, 47, 49, 51, 52, 53, 54, 55, 56, 57, 60, 61

47

Tidak Valid 15, 16, 20, 25, 26, 30, 32, 34, 41, 45, 48, 50, 58, 59 14

Berdasarkan hasil uji validitas insrumen keterhubungan sekolah (school

connectedness), menyatakan bahwa terdapat 14 item pernyataan yang “Tidak

Valid”, sehingga 14 item pernyataan tersebut dihilangkan. (hasil pengujian validitas terlampir).

Tabel 3.11

Hasil Uji Validitas Item Instrumen Orientasi Masa Depan Bidang Pekerjaan

Signifikansi No. Item Jumlah

Valid 1, 3, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 23, 24, 26, 27, 28, 29, 30, 32, 34, 35, 36, 38, 39, 41, 43, 44, 45, 46, 47, 49, 50, 51, 54, 55, 56, 57

42

Tidak Valid 2, 4, 12, 13, 14, 22, 25, 31, 33, 37, 40, 42, 48, 52, 53 15

Berdasarkan hasil uji validitas insrumen orientasi masa depan dalam bidang

pekerjaan, menyatakan bahwa terdapat 15 item pernyataan yang “Tidak Valid”,

sehingga 15 item pernyataan tersebut dihilangkan. (hasil pengujian validitas

terlampir).

(14)

Reliabilitas instrumen menentukan instrumen yang digunakan dapat

dipercaya atau tidak. Reliabilitas instrumen ditunjukkan sebagai derajat

konsistensi skor yang diperoleh dari subjek penelitian dengan instrumen yang

sama dalam kondisi yang berbeda. Pengujian reliabilitas dalam penelitian

dilakukan dengan menggunakan Split Half Technique yang dianalisis dengan rumus

Spearman Brown dan memanfaatkan program SPSS Statistics 23.

Tabel 3.12

Kriteria Keterandalan (Reliabilitas) Instrumen

0,80 ≤ r ≤ 1,00 Derajat Keterandalan Sangat Tinggi

0,60 ≤ r ≤ 0,80 Derajat Keterandalan Tinggi

0,40 ≤ r ≤ 0,60 Derajat Keterandalan Cukup 0,20≤ r ≤ 0,40 Derajat Keterandalan Rendah

0,00≤ r ≤0,20 Derajat Keterandalan Sangat Rendah (Arikunto, 2006, hlm. 276)

Uji reliabilitas dilakukan pada kedua instrumen. Berikut ini pemaparan hasil

uji reliabilitas dari instrumen keterhubungan sekolah (school connectedness) dan

instrumen orientasi masa depan bidang pekerjaan.

Tabel 3.13

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen

Keterhubungan Sekolah (School Connectedness)

JML_GANJIL JML_GENAP

Spearman's rho

JML_ GANJIL

Correlation Coefficient 1.000 .872**

Sig. (1-tailed) . .000

N 33 33

JML_ GENAP

Correlation Coefficient .872** 1.000

Sig. (1-tailed) .000 .

N 33 33

**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

Untuk mengetahui tingkat reliabilitas instrumen, maka digunakan rumus

sebagai berikut:

rxx = +����

�� (Morissan, 2012, hlm. 102)

(15)

= × .

+ .

= .

.

= 0.931

Hasil uji reliabilitas instrumen keterhubungan sekolah (school connectedness)

menunjukkan bahwa nilai reliabilitas instrumen adalah sebesar 0,931, artinya

instrumen tersebut memiliki tingkat konsistensi yang sangat tinggi. Instrumen

mampu menghasilkan skor-skor konsisten pada setiap item serta item layak

digunakan untuk penelitian.

Tabel 3.14

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Orientasi Masa Depan Bidang Pekerjaan

JML_GANJIL JML_GENAP Spearman's rho JML_

GANJIL

Correlation Coefficient 1.000 .855**

Sig. (1-tailed) . .000

N 33 33

JML_ GENAP

Correlation Coefficient .855** 1.000

Sig. (1-tailed) .000 .

N 33 33

**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

Untuk mengetahui tingkat reliabilitas instrumen, maka digunakan rumus

sebagai berikut:

rxx = +�

= × .

+ .

= .

.

= 0.9218

Hasil uji reliabilitas instrumen orientasi masa depan bidang pekerjaan

menunjukkan bahwa nilai reliabilitas instrumen adalah sebesar 0,9218, artinya

instrumen tersebut memiliki tingkat konsistensi yang sangat tinggi. Instrumen

mampu menghasilkan skor-skor konsisten pada setiap item serta item layak

digunakan untuk penelitian. Kisi-kisi instrumen keterhubungan sekolah (school

connectedness) dan orientasi masa depan bidang pekerjaan setelah uji validitas

(16)

Tabel 3.15

Kisi-Kisi Instrumen Keterhubungan Sekolah (School Connectedness) (Setelah Uji Validitas)

No Tingkat Keterhubungan

Sumber

Keterhubungan Indikator

No. Item sekolah secara umum/ keseluruhan guru &/staf sekolah secara teman sebaya di sekolah secara dalam keanggotaan di sekolah

Keterhubungan Indikator

No. Item aktif di sekolah

(17)

kenyamanan dan keterlibatan aktif dalam hubungan dengan teman sebaya di sekolah

Kisi-Kisi Instrumen Orientasi Masa Depan Bidang Pekerjaan (Setelah Uji Validitas)

No Aspek Indikator No. Item

F UF

1 Motivasi

Kejelasan tujuan yang ingin di

capai 1, 2 3, 4 4

Target waktu pencapaian tujuan

karir 5, 6 7, 8 4

Dorongan atau motif pencapaian tujuan

9, 10,

11 3

2 Perencanaan

Pengetahuan mengenai pekerjaan karir yang dicita-citakan

12, 13, 14, 15

16, 17, 18 7 Membangun rencana/srategi untuk

mencapai tujuan 19, 20

21, 22,

Keyakinan diri untuk mengontrol realisasi dari harapan dan tujuan

28, 29, 30

31, 32, 33 6

Perkiraan terhadap kemungkinan

pencapaian tujuan 34, 35 36 3

Kondisi emosi yang mengikuti individu ketika mengevaluasi hal-hal yang dilakukannya untuk masa depan

37, 38 39, 40, 41, 42 6

Total 42

3.5 Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian yang akan dilakukan peneliti melalui tiga tahap yaitu:

(18)

Tahap persiapan setelah proposal diseminarkan dan disetujui oleh dosen

pembimbing yaitu meliputi:

3.5.1.1Studi pendahuluan di sekolah untuk mengetahui fenomena yang akan

dibahas dalam skripsi.

3.5.1.2Perumusan masalah, menyusun kerangka teori dan kerangka pikir

penelitian, serta menentukan metode penelitian, yang kemudian dibuat

dalam bentuk BAB I, II, dan III pada skripsi. Selanjutnya, dikoreksi dan

diberikan masukan oleh dosen pembimbing.

3.5.1.3Mempersiapkan instrumen (alat ukur) berupa angket mengenai

keterhubungan sekolah (school connectedness) dan orientasi masa depan

bidang pekerjaan. Kemudian, dilakukan judgement instrumen oleh para

ahli sebelum disebarkan. Selanjutnya, dilakukan uji keterbacaan kepada

beberapa orang siswa kelas XI yang setara dengan sampel yang akan

diteliti.

3.5.2 Tahap Pengumpulan Data

Setelah mendapatkan izin dari pihak-pihak yang bersangkutan, kemudian

dilaksanakan pengumpulan data sesuai jumlah ukuran sampel yang telah

ditentukan yaitu 170 orang siswa kelas XI SMA Negeri 6 Bandung Tahun Ajaran

2015/2016, yang dilaksanakan pada tanggal 19-20 Mei 2016.

3.5.3 Tahap Pengolahan Data

Tahap pegolahan data yaitu mulai dari peneliti melakukan verifikasi data,

tabulasi data dan penyekoran data. Penyekoran data dilakukan sesuai bobot skala

interval yang telah ditentukan. Kemudian, data dikelompokkan sesuai dengan

kaidah yang telah dirumuskan. Lalu, langkah selanjutnya melakukan analisis data.

3.5.4 Tahap Interpretasi Hasil Penelitian dan Penarikan Kesimpulan

Pada tahap ini, dirumuskan pembahasan dari hasil pengolahan data, serta

dirumuskan simpulan dari hasil penelitian dan rekomendasi untuk pihak-pihak

(19)

3.6 Prosedur dan Teknik Analisis Data

3.6.1 Verifikasi Data

Verifikasi data dilakukan untuk memeriksa, menyeleksi atau memilih data

yang memadai untuk selanjutnya dilakukan pengolahan. Adapun tahapan

verifikasi data tersebut yaitu:

1) Mengecek jumlah angket yang terkumpul

2) Memisahkan angket berdasarkan kelas responden

3) Melakukan penginputan data sesuai dengan penyekoran yang telah ditetapkan

4) Melakukan perhitungan statistik sesuai dengan analisis yang dibutuhkan

3.6.2 Penyekoran Data

Pada angket keterhubungan sekolah (school connectedness) dan orientasi

masa depan dalam bidang pekerjaan, responden diminta untuk memilih alternatif

pilihan jawaban yang sesuai pada setiap butir pernyataan.

Tabel 3.17

Bobot Nilai Jawaban Skala School Connectedness

Alternatif Pilihan Skor

Favorable (+) Unfavorable (-)

Sangat Sesuai (5) 5 1

Sesuai (4) 4 2

Cukup Sesuai (3) 3 3

Tidak Sesuai (2) 2 4

Sangat Tidak Sesuai (1) 1 5

Tabel 3.18

Bobot Nilai Jawaban

Skala Orientasi Masa Depan Bidang Pekerjaan

Alternatif Pilihan Skor

Favorable (+) Unfavorable (-)

Sangat Sesuai (5) 5 1

Sesuai (4) 4 2

Cukup Sesuai (3) 3 3

Tidak Sesuai (2) 2 4

(20)

Data skor yang didapat kemudian diinput dan dikonversikan sesuai dengan

hasil uji skala.

3.6.3 Pengelompokan Skor

Data-data yang diperoleh dari hasil penyebaran instrumen keterhubungan

sekolah dan orientasi masa depan bidang pekerjaan dikelompokkan menjadi dua

kategori. Pengelompokkan dua kategori tersebut dilakukan dengan mencari skor

idealnya. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

Skor max (Xmax) = Nilai max ∙ Jumlah Item

Skor min (Xmin) = Nilai min ∙ Jumlah Item

Interval = (Xmax -Xmin)/jumlah kategori

Berikut ini adalah perhitungan skor pada setiap variabel:

a. Keterhubungan Sekolah (School Connectedness)

Skor max (Xmax) = 85

Skor min (Xmin) = 0

Interval = (85-0)/2 = 42.5

Berdasarkan hasil perhitungan berdasarkan perhitungan rumus diatas, maka

dapat dilakukan penentuan kategorisasi keterhubungan sekolah, yang ditampilkan

pada tabel 3.19.

Tabel 3.19

Kategori Keterhubungan Sekolah (School Connectedness)

Kategori Interval

Positif X ≥ 42.5

Negatif X < 42.5

b. Orientasi Masa Depan Bidang Pekerjaan

(21)

Interval = (74 - 0)/2 = 37

Berdasarkan hasil perhitungan rumus diatas, maka dapat dilakukan penentuan

kategorisasi orientasi masa depan bidang pekerjaan yang ditampilkan pada tabel

berikut:

Tabel 3.20

Kategori Orientasi Masa Depan Bidang Pekerjaan

Kategori Interval

Jelas X ≥ 37

Tidak Jelas X < 37

3.6.4 Analisis Data

Analisis data dalam penelitian menggunakan statistik inferensial. Melalui

statistik ini akan cocok digunakan bila sampelnya diambil dari populasi yang

jelas. Teknik pengambilan sampel dari populasi itu dilakukan secara random.

Jenis statistik yang digunakan adalah statistik non parametrik, statistik ini

digunakan untuk menguji ukuran populasi melalui data sampel. Alasan

digunakannya statistika ini karena jenis skala data yang akan dianalisis keduanya

termasuk skala data ordinal baik variabel (x) maupun variabel (y), dan tidak

memenuhi syarat untuk analisis statistika parametrik yaitu karena data tidak

berdistribusi normal.

3.6.4.1 Uji Normalitas

Menurut Sugiyono (2010, hlm. 241) penggunaan statistik parametrik

mensyaratkan bahwa data setiap variabel yang akan dianalisis harus berdistribusi

normal. Uji normalitas data dilakukan pada kedua variabel yang akan diteliti. Uji

normalitas dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov Smirnov dengan

bantuan SPSS. Noor, J. (2012, hlm. 178) menyatakan bahwa cara mengetahui

signifikan atau tidak hasil uji normalitas yaitu dengan memperhatikan bilangan

pada kolom (Sig.). Data berdistribusi normal jika nilai sig (signifikansi) > 0,05,

dan data berdistribusi tidak normal jika nilai sig (signifikansi) < 0,05.

Tabel 3.21

(22)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

SC

N 170

Normal Parametersa,b Mean 66.82 Std.

Deviation 9.259 Most Extreme

Differences

Absolute .123 Positive .078 Negative -.123

Test Statistic .123

Asymp. Sig. (2-tailed) .000c

Tabel 3.22

Hasil Uji Normalitas Variabel Y (Orientasi Masa Depan Bidang Pekerjaan) One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

OMD

N 170

Normal Parametersa,b Mean 56.94 Std.

Deviation 8.234 Most Extreme

Differences

Absolute .097 Positive .048 Negative -.097

Test Statistic .097

Asymp. Sig. (2-tailed) .000c

Berdasarkan hasil uji normalitas, diperoleh nilai signifikansi untuk variabel x

(keterhubungan sekolah) sebesar 0,0001, yang menunjukkan (sig.) < 0,05, dan

variabel y (oreintasi masa depan bidang pekerjaan) sebesar 0,0001, yang

menunjukkan (sig.) < 0,05, maka variabel x dan y tidak berdistribusi normal,

berarti data tidak mewakili populasi dan tidak bisa digeneralisasikan, sehingga

tidak dapat menggunakan uji regresi dalam pengolahan data dan tidak dapat

melanjutkan pengolahan data dengan satistika parametrik. Uji korelasi diolah

dengan statitika non parametrik menggunakan metode Spearman’s Rho.

3.6.4.2 Uji Korelasi

Teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisis korelasi. Analisis data

(23)

Spearman Brown. Untuk mengetahui besar kecilnya koefisien korelasi yang

dihasilkan, berpedoman pada ketentuan sebagai berikut:

Tabel 3.23

Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi

Nilai rxy Interpretasi

0,00 – 0,199 Korelasi sangat lemah 0,20 – 0,399 Korelasi rendah 0,40 – 0,599 Korelasi sedang 0,60 – 0,799 Korelasi tinggi 0,80 – 1,000 Korelasi sangat tinggi

Sugiyono, 2012, hlm. 184

3.6.4.3 Uji Koefisien Determinasi

Perhitungan koefisien determinasi dimaksudkan untuk mengetahui besarnya

kontribusi variabel X terhadap variabel Y, rumus yang digunakan yaitu:

KD = � × 100%

Keterangan:

KD = Koefisien Determinasi; rxy = Koefisien Korelasi

Untuk memberikan petunjuk terhadap besar kecilnya koefisien determinasi

yang dihasilkan, berpedoman pada ketentuan sebagai berikut:

Tabel 3.24

Interpretasi Koefisien Determinasi (r2)

Nilai Koefisien Determinasi (%) Tingkat Hubungan

81-100 Sangat Kuat

61-80 Kuat

41-60 Cukup Kuat

21-40 Rendah

0-20 Sangat Rendah

Gambar

Tabel 3.2
Tabel 3.3
Tabel 3.4
Tabel 3.5
+7

Referensi

Dokumen terkait

(1) Dalam hal ganti rugi dalam bentuk selain uang, maka apabila yang berhak atas ganti rugi telah menandatangani kesepakatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44 ayat (1) huruf b

Penerapan Model Pembelajaran (Clis) Children’s Learning In Science Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dalam Pembelajaran Ipa Materi Pesawat Sederhana. Universitas

Perusahaan khususnya pihak manajemen selalu dihadapkan pada perencanaan pengambilan keputusan yang menyangkut berbagai macam alternative yang harus dipilih .Dalam penggambilan

- Bahwa harta peninggalan ”Pewaris”, telah didaftarkan sesuai dengan ”Berita Acara Pendaftaran Harta Benda Dibawah Tangan”, tertanggal 30-6-2010

Pada Pembubaran yang demikian ini, bahwa Pembubaran yang dimaksud adalah penghentian operasional Perseroan Terbatas yang dilakukan oleh organ-organ Perseroan

metode dempster shafer menghasilkan nilai persentase peluang terkena cerebral palsy dengan tingkat akurasi terhadap fakta sebesar 41%, sedangkan metode bayes menentukan level

[r]

b. Munculnya hama spesies baru yang lebih tahan terhadap takaran pestisida. Oleh karena itu, diperlukan dosis pemakaian pestisida yang lebih tinggi atau pestisida lain yang