• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA PENYELESAIAN KEWAJIBAN MEMBAYAR NAFKAH IDDAH DAN MUT`AH OLEH SUAMI KEPADA ISTERI DALAM PERKARA CERAI TALAK (Analisis Putusan Hakim Pengadilan Agama Tulungagung No 2617 Pdt.G 2012 PA.TA) - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA PENYELESAIAN KEWAJIBAN MEMBAYAR NAFKAH IDDAH DAN MUT`AH OLEH SUAMI KEPADA ISTERI DALAM PERKARA CERAI TALAK (Analisis Putusan Hakim Pengadilan Agama Tulungagung No 2617 Pdt.G 2012 PA.TA) - Institutional Repository of IAIN Tulungagung"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

Loading

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis menunjukkan bahwa, menyangkut hak ex officio hakim tentang nafkah mutah dalam perkara cerai talak di Pengadilan Agama Surabaya, hakim bisa

mengoreksi skripsi yang bersangkutan dengan judul, “Kewajiban Nafkah Iddah Suami Kepada Isteri Yang Telah Dicerai (Studi Terhadap Putusan Pengadilan Agama Kupang)”

Walaupun tidak ada permohonan dari pihak suami untuk mengucapkan ikrar talak terhadap isterinya, maka begitu putusan tentang cerai talak itu LQ NUDFKW YDQ JHZLMVGH

Seperti yang sudah disinggung, perkara cerai gugat adalah perkara yang bersifat contentiosa , yakni perkara yang mengandung sengketa perkawinan antara istri sebagai

Implikasi dari penelitian ini adalah: 1) Bagi Pemerintah, Kebanyakan kasus cerai talak terjadi karena isteri merasa tidak terpenuhinya nafkah yang diberikan

Walaupun tidak ada permohonan dari pihak suami untuk mengucapkan ikrar talak terhadap isterinya, maka begitu putusan tentang cerai talak itu in kracht van

Menimbang, bahwa untuk memperoleh keterangan yang lebih jelas mengenai kondisi rumah tangga Pemohon dengan Termohon, Majelis Hakim telah

Tujuan penelitian ini adalah (I) mengetahui pertimbangan hakim dalam memutus pembebanan nafkah ‘iddah, nafkah mut’ah dan nafkah māḍiyah (II) mengetahui