• Tidak ada hasil yang ditemukan

Asuhan Keperawatan pada Ny.N dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Istirahat Dan Tidur di Kelurahan Harjo Sari II kecamatan Medan Amplas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Asuhan Keperawatan pada Ny.N dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Istirahat Dan Tidur di Kelurahan Harjo Sari II kecamatan Medan Amplas"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

8 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesempatan untuk istirahat dan tidur sama pentingnya dengan

kebutuhan makan, aktivitas, maupun kebutuhan dasar lainnya. Setiap

individu membutuhkan istirahat dan tidur untuk memulihkan kembali

kesehatannya. Tidur adalah suatu keadaan relatif tanpa sadar yang penuh

ketenangan tanpa kegiatan yang merupakan urutan siklus yang

berulang-ulang dan masing-masing menyatakan fase kegiatan otak dan badan yang

berbeda (Tarwoto & Wartonah, 2006).

Pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur terutama sangat penting

bagi orang yang sedang sakit agar lebih cepat memperbaiki kerusakan

pada sel. Apabila kebutuhan istirahat dan tidur terpenuhi, maka jumlah

energi yang diharapkan untuk memulihkan status kesehatan dan

mempertahankan kegiatan dalam kehidupan sehari-hari terpenuhi. Selain

itu, orang orang yang mengalami kelelahan juga membutuhkan istirahat

dan tidur lebih dari biasanya (Hidayat, 2006).

Pola tidur sering mengalami perubahan karena penyakit atau rasa

nyeri. Perawat menggunakan metode spesifik untuk meningkatkan rasa

nyaman dan menurunkan rasa nyeri sehingga kebutuhan istirahat dan

tidur terpenuhi. Jika pasien tidak dapat tidur karena faktor lain, seperti

gaya hidup, tekanan kronis, perawat dapat memberikan perawatan

langsung untuk memecahkan penyebabnya pada saat membantu

memenuhi kebutuhan ini (Potter & Perry, 2005).

Istirahat dan tidur merupakan kebutuhan dasar yang dibutuhkan oleh

semua orang. Untuk dapat berfungsi secara normal, maka setiap orang

memerlukan istirahat dan tidur yang cukup. Pada kondisi istirahat dan

tidur tubuh melakukan proses pemulihan untuk mengembalikan stamina

tubuh hingga berada dalam kondisi yang optimal. Setiap individu

mempunyai kebutuhan istirahat dan tidur yang berbeda. Pola istirahat dan

(2)

9

kesehatan. Pola tidur juga akan terganggu dalam keadaan sakit, sehingga

perawat perlu berupaya untuk membantu pemenuhan kebutuhan istirahat

dan tidur. pada individu yang sakit sangat diperlukan untuk mempercepat

penyembuhan, oleh karena itu perawat harus mempunyai kompetensi

yang baik terkait dengan kebutuhan istirahat dan tidur (Asmadi, 2008).

Kebutuhan fisiologis memiliki prioritas tertinggi dalam hirarki

Maslow. Seorang individu yang memiliki beberapa kebutuhan yang tidak

terpenuhi secara umum mencari pemenuhan kebutuhan fisiologi. Oleh

karena itu dengan memahami konsep kebutuhan dasar manusia, akan

diperoleh persepsi yang sama bahwa untuk beralih ketingkat kebutuhan

yang lebih tinggi , kebutuhan dasar dibawahnya harus terpenuhi terlebih

dahulu. Artinya terdapat suatu jenjang kebutuhan yang lebih penting yang

harus dipenuhi sebelum kebutuhan yang lainnya terpenuhi. Sebagai

contoh, jika kebutuhan fisiologis seseorang seperti makan, cairan,

istirahat dan tidur belum terpenuhi, tidak mungkin baginya untuk

memenuhi kebutuhan harga diri atau aktualisasi diri dengan

mengesampingkan kebutuhan yang pertama (Mubarak & Chayatin,

2007).

Hasil survey yang dilakukan oleh National Institut of Health di

Amerika serikat menyebutkan bahwa total penduduk Ameika yang

mengalami insomnia 17% dari populasi, pada orang tua persentasi

penderita insomnia lebih tinggi, perbandingannya yaitu satu diantara

empat orang tua berumur 60 tahun mengalami gangguan tidur. Hasil

penelitian melaporkan bahwa orang-orang yang masih muda dilaporkan

efisiensi tidurnya 80-90%, sementara lansia 67-70%. Sedangkan Luce

dan Segal mengungkapkan bahwa pada kelompok lansia 40 tahun hanya

dijumpai 7% kasus yang mengeluh mengenai masalah tidur ( hanya dapat

tidur tidak lebih dari 5 jam sehari). Hal yang sama dijumpai pada 22%

kasus pada kelompok usia 70 tahun (terbangun lebih awal dari pukul

05.00 pagi). Selain itu terdapat 30% kelompok lansia yang yang

(3)

10

Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk mengambil

Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Asuhan Keperawatan pada Ny.N

dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Istirahat dan Tidur di Kelurahan

Harjosari II Kecamatan Medan Amplas”.

A. Tujuan

1. Tujuan Umum

Tujuan umum dari penulisan karya tulis ilmiah ini adalah untuk

memberikan Asuhan Keperawatan kepada pasien dengan prioritas masalah

kebutuhan dasar istirahat dan tidur di Kelurahan Harjosari II Kecamatan

Medan Amplas.

2. Tujuan khusus

Setelah dilakukan asuhan keperawatan kepada klien dengan prioritas

masalah gangguan kebutuhan dasar istirahat dan tidur, maka penulis

mampu:

a. Melakukan pengkajian pada klien dengan prioritas masalah kebutuhan

istirahat dan tidur.

b. Merumuskan diagnosa keperawatan pada klien dengan prioritas

masalah kebutuhan istirahat dan tidur

c. Melakukan perencanaan pada klien dengan prioritas masalah kebutuhan

istirahat dan tidur.

d. Melakukan intervensi keperawatan berdasarkan rencana keperawatan

yang telah dibuat pada klien dengan prioritas masalah kebutuhan

istirahat dan tidur.

e. Melakukan evaluasi akhir terhadap tindakan keperawatan yang telah

dilakukan pada klien dengan prioritas masalah kebutuhan istirahat dan

tidur.

B. Manfaat 1. Penulis

karya Tulis Ilmiah ini diharapkan dapat mengembangkan pengetahuan dan

(4)

11 2. Pelayanan kesehatan

Karya Tulis Ilmiah ini diharapkan dapat membantu dalam meningkatkan

asuhan keperawatan kepada klien yang mengalami gangguan kebutuhan

dasar istirahat dan tidur.

3. Pendidikan Keperawatan

Karya Tulis Ilmiah ini diharapkan dapat mengaplikasikan NANDA, NIC

dan, NOC bagi ilmu keperawatan tentang asuhan keperawatan pada pasien

dengan masalah gangguan kebutuhan dasar istirahat dan tidur dan dapat

digunakan sebagai panduan dalam pembelajaran keperawatan.

4. Praktik Keperawatan

Karya Tulis Ilmiah ini diharapkan dapat menjadi panduan dasar untuk

pembuatan asuhan keperawatan dengan masalah kebutuhan dasar istirahat

Referensi

Dokumen terkait

The purpose of this paper is not to review the literature to evaluate the effectiveness of different treatments of reproductive disorders or methods used in pharmaceutical control

Enhanced rates of cleavage and development for sheep zygotes cultured to the blastocyst stage in vitro in the absence of serum and somatic cells: amino acids, vitamins, and

Liabilitas yang diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah nilai kini liabilitas imbalan pasti pada tanggal laporan posisi keuangan sesuai dengan UU

Moreover, in-straw dilution is also possible and high survival, pregnancy and calving rates were achieved with in vitro produced, OPS vitrified bovine blastocysts after direct

[r]

In method OS (Osendorfer et al., 2013), a descriptor learning architecture based on a Siamese CNN similar to our work was used, but the authors concentrated more on

mendapatkan keuntungan lebih dengan suku bunga yang sangat kompetitif serta kemudahan dalam bertransaksi. Keunggulan

We have shown that camera calibration with distortion parameters can be incorporated to structureless bundle adjustment and results with precision in object space