• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Regrouping SD Negeri Tukang 01 dan SD Negeri Tukang O2 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Regrouping SD Negeri Tukang 01 dan SD Negeri Tukang O2 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang"

Copied!
95
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

208

Lampiran I : Kisi-kisi instrumen Penelitian

KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN

EVALUASI PROGRAM

REGROUPING

SEKOLAH

SD NEGERI TUKANG 01 & 02

KEC. PABELAN KAB.SEMARANG

NO

INDIKATOR

PENJELASAN

PERTANYAAN

INSTRUMEN

1

Pelaksanaan

/Implementa

si regrouping

Sekolah

Mengetahui

latar belakang

terjadinya

regrouping

Mengetahui

kriteria/syara

t sekolah yang

diregrouping

Mengetahui

mekanisme

pelaksanaan

regrouping

sekolah

1.

Strategi apa yang

digunakan untuk

menyukseskan

program

regrouping?

2.

Bagaimana

pengambilan dan

penetapan

keputusan untuk

siap diregroup/jadi

untuk diregroup?

3.

Bagaimana

perencanaan

untuk

regroupingnya?

4.

Bagaimana

penempatan/muta

si gurunya ?

5.

Berdasarkan apa

(3)

209

seperti apa?

9.

Apa kriteria

sekolah yang akan

menjadi induk?

10.

Bagaimana

penentuan nama

sekolah setelah

diregroup?

11.

Apakah sudah

dilakukan

sosialisasi sebelum

pelaksanaan

regrouping ?

12.

Apakah kedua

belah pihak

menyetujui dengan

dilaksanakannya

regrouping ?

13.

Apakah semua tim

pelaksana

mengetahui tujuan

regrouping?

14.

Bagaimana

monitoring itu

dilaksanakan

terhadap

pelaksanaan

regrouping?

2

Faktor yang

mempengaru

hi

pelaksanaan

regrouping :

siswa,

guru

Sarpras

Peraturan

Pemerintah

Situasi &

kondisi

lingkungan

sekolah

1.

Berapa jumlah siswa

di sekolah beberapa

tahun sebelum

regrouping ?

2.

Apa penyebab

rendahnya jumlah

siswa yang masuk

ke sekolah

tersebut ?

3.

Apakah terjadi

kekurangan guru ?

4.

Apakah ada

persainagan

antara guru di

SDN Tukang 01

dengan 02?

Wawancara

Studi

dokumentasi

(4)

210

5.

Bagaimana

tanggapan guru

terdapat

kebijakan

pemerintah

tentang regrouping

?

6.

Bagaimana

tanggapan komite

terdapat

kebijakan

pemerintah

tentang regrouping

?

7.

Bagaimana

tanggapan wali

murid/masyarakat

terdapat

kebijakan

pemerintah

tentang regrouping

?

8.

Apakah ada

kesulitan dalam

pengelolaan

keuangan ?

9.

Apakah ada

kesulitan dalam

pengelolaan

sarpras ?

10.

Apakah ada

kesulitan dalam

pengelolaan

managemen

pendidikan ?

3

Dampak

regrouping

terhadap

guru

terhadap

siswa

terhadap

sarpras

terhadap

masyarakat/

wali murid

terhadap

mutu

1.

Bagaimana

pembagian

gedungnya, misal

meja, kursi

apakah itu

mengikuti

siswanya?

2.

Bagaimana

dampak regrouping

terhadap

siswa(apakah ada

kesulitan dari

siswa untuk saling

Wawancara

Studi

dokumentasi

(5)

211

pendidikan

terhadap

managemen

sekolah

terhadap

prestasi

sekolah

regrouping

berinteraksi,

adakah siswa yang

pindah ke sekolah

lain) ?

3.

Apakah ada

kelebihan guru ?

4.

Bagaimana

pembagian tugas

mengajar guru ?

5.

Apakah ada guru

yang mengalami

kekurangan jam

mengajar ?

6.

Bagaimana

dampak regrouping

terhadap

masyarakat ?

7.

Bagaimana

pengelolaan

managemen

sekolah setelah

dilaksanakannya

regrouping ?

8.

Bagaimana prestasi

yang dicapai

sebelum dan

setelah regrouping ?

9.

Bagimana hasil

nilai UN sebelum

dan setelah

regrouping ?

4

Tujuan yang

dicapai dari

regrouping

Mengetahui

efisiensi dari

regrouping

Mengetahui

efektifitas dari

regrouping

1.

Bagiamana sarana

(6)

212

dilakukan

sebelum dan

setelah regrouping

?

6.

Bagaimana efisiensi

dalam pembiayaan

sebelum dan

setelah regrouping ?

7.

Bagaimana

penggunaan

sarpras setelah

regrouping ?

8.

Bagaimana

kondisi

pendidikan di

tempat itu

sebelum dan

sesudah

regrouping?

PEDOMAN WAWANCARA :

B.

Tim pelaksana (Panitia), Ka.UPTD dan Pengawas SD :

1.

Strategi apa yang digunakan untuk menyukseskan

program regrouping?

2.

Bagaimana pengambilan dan penetapan keputusan

untuk siap diregroup/jadi untuk diregroup?

3.

Apakah semua tim pelaksana mengetahui tujuan

regrouping?

4.

Apakah sudah dilakukan sosialisasi sebelum

pelaksanaan regrouping ?

5.

Apakah kedua belah pihak menyetujui dengan

dilaksanakannya regrouping ?

6.

Bagaimana perencanaan untuk regroupingnya?

7.

Bagaimana penempatan/mutasi gurunya ?

8.

Berdasarkan apa penempatan guru tersebut?

9.

Bagaimana penentuan tim penggabungan di kecamatan?

(7)

213

11.

Implementasi regroupingnya seperti apa?

12.

Apa kriteria sekolah yang akan menjadi induk?

13.

Bagaimana penentuan nama sekolah setelah diregroup?

14.

Bagaimana monitoring itu dilaksanakan terhadap

pelaksanaan regrouping?

15.

Bagaimana pembagian gedungnya, misal meja, kursi

apakah itu mengikuti siswanya?

16.

Dari hasil monitoring apakah terlihat keteraksanaan

programnya?

17.

Bagaimana kondisi pendidikan di tempat itu

sebelum dan sesudah regrouping?

18.

Bagaimana eveluasi terhadap program regroupingnya?

19.

Bagaimana dampak regrouping terhadap siswa,?

20.

Bagaimana dampak regrouping terhadap guru?

21.

Bagaimana dampak regrouping terhadap masyarakat ?

22.

Bagaimana keterlaksanaan efisiensi dan efektifitas dari

program regrouping, berapa persen yang telah tercapai?

C.

Komite Sekolah

1.

Siapa yang mengusulkan SD Tukang 01 & 02 kemarin

masuk ke dalam daftar regroup ?

2.

Alasannya apa sekolah masuk daftar regrouping?

3.

Apakah semua tim pelaksana mengetahui tujuan

regrouping?

4.

Apakah sudah dilakukan sosialisasi sebelum

pelaksanaan regrouping ?

5.

Apakah kedua belah pihak menyetujui dengan

dilaksanakannya regrouping ?

6.

Kemudian bagaimana proses komunikasi untuk

menyamakan pendapat antara guru, murid, wali murid

terutam?

(8)

214

8.

Bagaimana perencanaan pelaksanaan regropuingnya ?

9.

Bagiamana sarana prasarna SD yang ditinggal?

10.

Bagaimana penempatan guru-gurunya?

11.

Bagaimana penempatan siswanya sendiri?

12.

Bagaimana dampak regrouping bagi masyarakat ?

D.

Kepala sekolah

1.

Siapa yang mengusulkan sekolah masuk ke dalam dafar

regroup?

2.

Bagaimana sekolah masuk ke dalam daftar sekolah yang

akan diregrouping?

3.

Bagaimana proses komunikasinya?

4.

Bagaimana pengambilan dan penetaan keputusan

tentang regrouping sekolah?

5.

Bagaimana perencanaan untuk pelaksanaan

penggabungan sekolah?

6.

Apakah semua tim pelaksana mengetahui tujuan

regrouping?

7.

Apakah sudah dilakukan sosialisasi sebelum

pelaksanaan regrouping ?

8.

Apakah kedua belah pihak menyetujui dengan

dilaksanakannya regrouping ?

9.

Bagaimana pengelolaan sarana prasarana SD yang

diregroup?

10.

Bagaimana pengorganisasian untuk panitia regrouping?

11.

Bagaimana penempatan guru setelah regrouping?

12.

Bagaimana penempatan siswa setelah regrouping?

13.

Bagaimana monitoring dilaksanakan dalam program

regrouping?

14.

Bagaimana dampak regrouping bagi guru, siswa dan

(9)

215

15.

Bagaimana evaluasi terhadap pelaksanaan program

regrouping?

16.

Bagaimana ketercapaian tujuan program regrouping?

17.

Bagaimana efektifitas pengajaran yang dilakukan sebelum

dan setelah regrouping ?

18.

Bagaimana efisiensi dalam pembiayaan sebelum dan

setelah regrouping ?

19.

Bagaimana prestasi yang dicapai sebelum dan setelah

regrouping ?

20.

Bagimana hasil nilai UN sebelum dan setelah regrouping

?

21.

Bagaimana penggunaan sarpras setelah regrouping ?

E.

Guru

1.

Apakah dalam pengawasan yang dilakukan oleh Kepala

Sekolah SD Negeri Tukang 01/02 sudah baik?

2.

Apakah semua tim pelaksana mengetahui tujuan

regrouping?

3.

Apakah sudah dilakukan sosialisasi sebelum

pelaksanaan regrouping ?

4.

Apakah kedua belah pihak menyetujui dengan

dilaksanakannya regrouping ?

5.

Bagaimana dengan perilaku yang bapak/ibu berikan

untuk memberikan dampak positif dalam mengelola dua

sekolah?

6.

Bagaimana pembagian waktu yang diberikan untuk

mengelola dua sekolah?

7.

Dalam pelaksanaanya apakah guru-guru ikut andil?

8.

Bagaimana hubungan Kepala Sekolah dengan para guru

(10)

216

9.

Apakah ada peran pengganti Kepala Sekolah untuk

pengawasa sekolah, jika Kepala Sekolah melakukan

kegiatan diluar sekolah?

10.

Bagaimana hasil kerja yang diperoleh dari

penggabungan dua sekolah?

11.

Kira-kira dangan pelaksanaannya kinerja Kepala

Sekolah apakah terdapat kendala kendala?

12.

Bagaimana cara mengatur pekerjaan berkaitan dengan

posisi Kepala Sekolah?

PEDOMAN OBSERVASI :

No

Variabel

Deskripsi

1.

Kondisi Sarana prasrana

2.

Kondisi gedung sekolah

3.

Proses KBM

4.

Hubungan sekolah dengan

stakeholder sekolah

PEDOMAN DOKUMENTASI

No

Jenis data

Perolehan

Ya

Tidak

1

Peraturan regrouping yang berlaku

2

Daftar sekolah yang diregrouping

3

Notulen rapat regrouping

4

Data siswa sebelum regrouping

(11)

217

6

Data mutasi guru

7

Foto pelaksanaan regrouping

8

Sk panitia

9

Prestasi sebelum regrouping

10

Prestasi setelah regrouping

11

Hasil UN sebelum regrouping

12

Hasil UN setelah regrouping

Matrik Pengumpulan Data

No

Tahap

Aspek

Sumber

Data

Instrumen

Teknik

Pengump

ulan Data

1

Pelaksa

naan

regroup

ing

sekolah

Latar belakang

Data siswa, dan

(12)

218

2

Faktor

yang

mempen

garuhi

pelaksan

aan

regroup

ing :

Kekurangan siswa

Kekurangan guru

Sarpras

Peraturan/kebijaka

n pemerintah

Situasi & kondisi

sekolah dan

sekitarnya

Kepala

sekolah

Guru

Komite

dokumen

pedoman

wawan

cara

studi

doku

men

pedoman

observa

si

wawan

cara

doku

mentasi

observa

si

3

Dampak

regroup

ing

terhadap guru

terhadap siswa

terhadap sarpras

terhadap

masyarakat/wali

murid

terhadap mutu

pendidikan

terhadap

managemen

sekolah

terhadap prestasi

sekolah regrouping

Kepala

Sekolah

Guru

Komite

Ka. UPTD

Kepala

Desa

Dokumen

Wawan

cara

Studi

doku

men

Wawan

cara

Doku

men

4

Pencapai

an

efektifi

tas &

efisiensi

regroup

ing

sekolah

Hasil pelaksanaan

regrouping

Pencapaian

tujuan

Kepala

sekolah

Guru

Ka. UPTD

(13)

219

HASIL DOKUMENTASI

No

Jenis data

Perolehan

Ya

Tidak

1

Peraturan regrouping yang berlaku

V

2

Daftar sekolah yang diregrouping

V

3

Notulen rapat regrouping

V

4

Data siswa sebelum regrouping

V

5

Data siswa setelah regrouping

V

6

Data mutasi guru

V

7

Foto pelaksanaan regrouping

V

8

Sk panitia

V

9

Prestasi sebelum regrouping

V

10

Prestasi setelah regrouping

V

11

Hasil UN sebelum regrouping

V

(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)
(73)
(74)
(75)
(76)
(77)
(78)
(79)

285

Lampiran ix: Foto bangunan sekolah

Pintu Gerbang Lama

(80)

286

(81)

287

Mushola

(82)

288

(83)

289

Plagiarism Checker X Originality Report

Similarity Found: 8%

Date: Friday, June 02, 2017

Statistics: 512 words Plagiarized / 6652 Total words

Remarks: Low Plagiarism Detected - Your Document needs Optional Improvement. ---

JURNAL

EVALUASI PROGRAM REGROUPING SD NEGERI TUKANG 01 DAN SD NEGERI TUKANG O2 KECAMATAN PABELAN KABUPATEN SEMARANG Maria Tri Erowati Program Pascasarjana Magister Manajemen Pendidikan FKIP-Universitas Kristen Satya Wacana dirgantaranovan@gmail.com Slameto Program Pascasarjana Magister Manajemen Pendidikan FKIP-Universitas Kristen Satya Wacana slameto_uksw@yahoo.com _ _ _ _ Wasitohadi Program Pascasarjana Magister Manajemen Pendidikan FKIP-Universitas Kristen Satya Wacana Wasitohadiuksw@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi yang bertujuan untuk mengetahui proses implementasi kebijakan, faktor yang mempengaruhi program regrouping sekolah, dampak setelah melakukan regrouping dan bagaimana efektifitas serta efisiensi penyelenggaraan pendidikan regrouping sekolah di SD Negeri Tukang 01 dan 02 Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang.

Penelitian evaluasi ini menggunakan model penelitian goal free evaluation dengan subjek penelitian adalah SDN Tukang 01 dan 02 kecamatan Pabelan. Metode pengumpulan data dengan wawancara, observasi dan dokumentasi dengan teknik analisa yang dilakukan adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Penelitian ini mendapatkan temuan bahwa SDN Tukang 01 dan 02 telah melakukan regrouping alami 4 tahun sebelum adanya SK Bupati, karena SDN Tukang 01 dan 02 telah sepakat untuk bergabung menjadi satu sekolah.

Kemudian, kondisi siswa, tenaga pendidik, peraturan menteri dalam negeri, dan kondisi lingkungan sekolah menjadi faktor yang mempengaruhi program regrouping. Program regrouping ini juga memiliki beberapa dampak yaitu bagi guru, yaitu menjawab kebutuhan kekurangan guru dan atau adanya program mutasi guru. Sedangkan dampak bagi siswa tidak terlalu besar karena siswa telah berteman satu sama lain, dampak bagi sarpras menjadi bertambahnya sarana dan prasarana sekolah.

Dampak bagi mutu sekolah adalah dapat meningkatkan mutu pendidikan di sekolah, sedangkan dampak bagi masyarakat adalah masyarakat tidak lagi bingung untuk menyekolahkan anak mereka di SDN Tukang 01 atau 02, dan alumni yang kesulitan untuk meminta legalisir. Program regrouping ini cukup efektif dan efisien untuk dilakukan karena permasalahan guru dapat teratasi, sarana dan prasarana dapat dimanfaatkan lebih maksimal, dan keuangan diatur langsung oleh sekolah induk. Kata kunci: evaluasi, sekolah dasar, regrouping

ABSTRACT This research is evaluation that aimed to know the process of implementation policy, factors that effected regrouping school program, the effects of regrouping, and how the effectiveness and efficiency of the regrouping program in Tukang 01 and 02 primary school in Pabelan, Semarang regency. This evaluation research used goal free evaluation with the subject is Tukang 01 and 02 primary school Pabelan.

The collecting data used interview, observation, and documentation, then the data analysis were data reduction, data presentation, and drawing the conclusion. The result of this research showed that Tukang 01 and 02 primary school already grouped since 4 years before the regent’s (bupati) letter, because Tukang 01 and Tukang 02 already deal to be one school.

(84)

290

lebih bermanfaat, misalnya sebagai untuk SMP Terbuka, baik waktu pembelajaran maupun ujian, digunakan sebagai ruang lap komputer dan sekretariat kegiatan KKG Gugus. Bagi Kepala UPTD Pendidikan dan Pengawas SD/TK Kec. Pabelan Kab.

Semarang Hendaknya senantiasa bekerja sama melakukan monitoring terhadap jalannya regrouping sekolah, mencari jalan keluar bagi para alumni supaya bisa melakukan legalisir secara mudah dan membantu penempatan mutasi bagi guru ke sekolah yang baru dengan bijaksana. Bagi sekolah lain Sekolah-sekolah yang melaksanakan program yang serupa, hendaknya lebih bijak dalam memilih guru yang harus dimutasi baik PNS maupun tenaga honorer, supaya tidak terjadi kecurigaan dan kecemburuan. Sekolah juga harus kreatif dalam memikirkan penggunaan ruang kelas yang kosong, supaya lebih bermanfaat.

INTERNET SOURCES:

--- 0% - Empty

(85)

291

Plagiarism Checker X Originality Report

Similarity Found: 6%

Date: Friday, June 02, 2017

Statistics: 133 words Plagiarized / 2270 Total words

Remarks: Low Plagiarism Detected - Your Document needs Optional Improvement. ---

BAB I

PENDAHULUAN Latar Belakang Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan merupakan sarana melaksanakan pelayanan belajar dan proses pendidikan. Sekolah jangan hanya dijadikan sebagai tempat untuk berkumpul antara guru dan peserta didik, melainkan menjadi suatu sistem yang sangat kompleks dan dinamis. Sekolah berfungsi untuk memberikan bekal pengetahuan, keterampilan serta kemampuan yang dibutuhkan siswa untuk masa depan.

Sekolah juga mempunyai fungsi mempersiapkan anak untuk masuk dalam dunia kerja, membantu memecahkan masalah-masalah sosial dan kebudayaan. Di sekolah, tujuan pendidikan nasional terbentuk. Tujuan pendidikan yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945 yaitu untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, dijamin juga dalam Undang-undang Dasar Republik Indonesia pasal 31. Pemerintah memegang peranan penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan anak-anak Indonesia.

Salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk mencapai tujuan pendidikan Nasional tersebut dimulai dengan menyediakan sarana prasarana minimal berupa gedung sekolah yang layak sampai pada berbagai fasilitas pendukung pendidikan lainnya. Dari tahun ke tahun pemerintah melakukan berbagai macam program dan kebijakan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Sebagai upaya perwujudan amanat UUD 45, melalui Kementerian Pendidikan Nasional dalam Renstra Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) 2010-2014 membuat rencana strategis (2010: 39) yang memuat enam pilar kebijakan pokok pembangunan pendidikan yakni: “meningkatkan ketersediaan layanan pendidikan dan kebudayaan; memperluas keterjangkauan layanan pendidikan; meningkatkan kualitas layanan pendidikan dan kebudayaan; mewujudkan kesetaraan dalam memperoleh layanan pendidikan; menjamin kepastian/ keterjaminan memperoleh layanan pendidikan; mewujudkan kelestarian dan memperkukuh kebudayaan Indonesia”.

Langkah pertama pada renstra tersebut adalah meningkatkan ketersediaan layanan pendidikan dan kebudayaan. Program ini merupakan program pokok untuk pemenuhan pendidikan bagi warga negara, terutama pendidikan dasar yang menjadi prioritas utama dalam pembangunan pendidikan nasional.

Kegiatan pokok dalam upaya meningkatkan ketersediaan layanan pendidikan dan kebudayaan tersebut terdiri dari beberapa kegiatan utama, salah satunya melaksanakan revitalisasi serta penggabungan (regrouping) sekolah-sekolah terutama SD (Sekolah Dasar), supaya efisiensi dan efektivitas sekolah dapat tercpai dengan dukungan fasilitas yang memadai.

(86)

292

daya yang diperlukan untuk mempengaruhi perubahan pada orang yang akan terkena dampak proses tersebut.

dalam ayat 1 pasal 23 dinyatakan bahwa pengintegrasian sekolah merupakan peleburan atau penggabungan dua atau lebih sekolah sejenis menjadi satu sekolah.

Oleh karena itu perlu dilakukan evaluasi terhadap program regrouping di SD Negeri Tukang 01 dan 02 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang, untuk mengetahui implementasi, faktor, dampak serta peningkatan efektifitas & efisiensi dari program regrouping sekolah. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Bagaimana proses implementasi program regrouping sekolah di SD Negeri Tukang 01 dan 02 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang? Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi program regrouping sekolah di SD Negeri Tukang 01 dan 02 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang? Dampak apa saja yang muncul setelah dilaksanakan regrouping sekolah di SD Negeri Tukang 01 dan 02 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang? Sejauh mana tujuan regrouping yaitu untuk peningkatan efektifitas dan efisiensi sekolah di SD Negeri Tukang 01 dan 02 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang terwujud? Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah untuk memberi rekomendasi perbaikan implementasi program regrouping sekolah dasar, yang terlebih dahulu mengetahui: Proses implementasi kebijakan regrouping sekolah di SD Negeri Tukang 01 dan 02 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang.

Faktor – faktor yang mempengaruhi program regrouping sekolah di SD Negeri Tukang 01 dan 02 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang. Dampak yang muncul setelah dilaksanakan program regrouping sekolah di SD Negeri Tukang 01 dan 02 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang. Tujuan regrouping sekolah dalam hal peningkatan efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan pendidikan regrouping sekolah di SD Negeri Tukang 01 dan 02 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang. Manfaat Penelitian Peneliti berharap hasil penelitian ini berguna baik secara teoritis maupun praktis.

Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangsih keilmuan untuk peneliti selanjutnya, terutama yang berhubungan dengan evaluasi program regrouping sekolah dasar. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi, kritik dan saran bagi: Sekolah yang bersangkutan, sebagai bahan rekomendasi dalam peningkatan efektifitas dan efisiensi pelaksanaan regrouping sekolah dan sebagai bahan informasi untuk mengelolaan regrouping sekolah selanjutnya.

UPTD Pendidikan, sebagai bahan pertimbangan dalam pelaksanaan program kebijakan regrouping sekolah dimasa yang akan datang. Sekolah lain yang akan melakukan regrouping sekolah, sebagai pedoman dalam melaksanakan regrouping sekolah supaya dapat mencapai tujuan yang diharapkan.

INTERNET SOURCES:

--- 0% - Empty

(87)

293

Plagiarism Checker X Originality Report

Similarity Found: 8%

Date: Friday, June 02, 2017

Statistics: 1007 words Plagiarized / 8422 Total words

Remarks: Medium Plagiarism Detected - Your Document needs Selective Improvement. ---

BAB II

KAJIAN TEORI Evaluasi Program Pengertian Evaluasi Program Evaluasi adalah bagian dari suatu penelitian. Evaluasi merupakan proses pengumpulan data untuk menentukan sejauhmana, dalam hal apa, dan bagaimana tujuan program dapat tercapai. Evaluasi merupakan alat untuk menganalisis dan menilai fenomena dan aplikasi ilmu pengetahuan.

Sebagai cabang ilmu pengetahuan yang mandiri, ilmu evaluasi didukung oleh sejumlah teori. Evaluasi biasanya ditujukan untuk menilai sejauh mana keefektivan kebijakan guna dipertanggungjawabkan kepada yang berwenang. Evaluasi dapat melihat sejauh mana tujuan tercapai serta untuk melihat sejauh mana kesenjangan antara ekspektasi dengan kenyataan. Menurut Anderson dalam Winarno (2008: 166), ”secara umum evaluasi dapat dikatakan sebagai kegiatan yang menyangkut estimasi atau penilaian kebijakan yang mencakup substansi, implementasi dan dampak pelaksanaan kebijakan tersebut”. Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 1) “evaluasi adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi mengenai bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil keputusan”.

Suchman dalam Arikunto dan Jabar (2010:1) memandang bahwa, “evaluasi sebagai proses penentuan hasil yang dicapai beberapa kegiatan yang direncanakan untuk mendukung pencapaian tujuan”. Stutflebeam dalam Arikunto dan Jabar (2010:2) mengatakan bahwa, “evaluasi merupakan penggambaran proses, mencari dan memberikan informasi yang berguna untuk para pengambil keputusan dalam menentukan alternatif keputusan”.

Dari pengertian evaluasi diatas dapat disimpulkan bahwa evaluasi adalah proses kegiatan pengukuran, menilai, menganalisis terhadap program atau kebijakan untuk menentukan hasil dari tujuan yang telah ditetapkan, sebagai pedoman pengambilan langkah dimasa yang akan datang. Ada beberapa pengertian tentang program. Program merupakan suatu rencana yang melibatkan berbagai unit yang berisikan kebijakan serta rangkaian kegiatan yang harus dilakukan dalam kurun waktu tertentu.

Dalam kamus (a) program adalah rencana, (b) program adalah kegiatan yang dilakukan dengan seksama. Menurut Suharsimi Arikunto (2004: 2) program dapat dipahami dalam dua pengertian yaitu secara umum dan khusus. Pengertian program secara umum, dapat diartikan sebagai rencana atau rancangan kegiatan yang akan dilakukan oleh seseorang di kemudian hari.

(88)

294

berhasil menjalankan fungsi sebagaimana yang telah ditetapkan sebelumnya.

Menurut mereka, ada tiga tahap rangkaian evaluasi program yaitu: (1) menyatakan pertanyaan serta menspesifikasikan informasi yang hendak diperoleh, (2) mencari data yang relevan dengan penelitian dan (3) menyediakan informasi yang dibutuhkan pihak pengambil keputusan untuk melanjutkan, memperbaiki atau menghentikan program tersebut. Evaluasi program merupakan suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan dengan sengaja untuk melihat tingkat keberhasilan suatu program.

penelitian membahas tentang dampak yang ditimbulkan oleh program regrouping.

Kesamaan dari lima penelitian diatas sama-sama menggunakan penelitian diskriptif, yang memberi gambaran yang jelas tentang program kebijakan regrouping sekolah. Berbeda dengan penelitian yang sedang penulis lakukan saat ini. Penulis lebih menekankan pada evaluasi program kebijakan regrouping sekolah, yang didalamnya akan mengevaluasi pelaksanaan regrouping sekolah, faktor-faktor yang mempengaruhi, dampak yang timbul, serta tuujan (efektifitas dan efisiensi) dari program regrouping sekolah tersebut.

Kerangka Pikir Berdasarkan pengamatan di SD Negeri Tukang 01 dan 02 Kec.Pabelan, peneliti menggunakan model penelitian Goal Free Evaluation yang dikembangkan oleh Michael Scriven, yang penulis anggap relevan dengan masalah-masalah awal yang peneliti temukan dilapangan. Dalam melaksanakan evaluasi program, peneliti tidak perlu memperhatikan apa yang menjadi tujuan khusus program.

Dengan metode ini yang perlu diperhatikan dalam program tersebut adalah bagaimana kerjanya program, yaitu dengan jalan mengidentifikasi penampilan-penampilan yang terjadi, baik hal-hal positif maupun hal-hal negatif. Alasan mengapa tujuan program tidak perlu diperhatikan karena ada kemungkinan peneliti terlalu rinci mengamati tiap-tiap tujuan khusus.

Apabila tujuan khusus tercapai artinya terpenuhi dalam penampilan, tetapi peneliti perlu memperhatikan seberapa jauh masing-masing penampilan tersebut mendukung penampilan akhir yang diharapkan oleh tujuan umum, maka akibatnya jumlah penampilan khusus ini tidak banyak manfaatnya. Goal free evaluation merupakan model yang tidak lepas sama sekali dari tujuan, melainkan hanya lepas dari tujuan khususnya.

Model ini hanya mempertimbangkan tujuan umum yang akan dicapai, bukan secara rinci. Dengan berpedoman pada metode evaluasi goal free jika dikaitkan dengan evaluasi program regrouping di SDN Tukang 01 dan SDN Tukang 02 Kec. Pabelan Kab. Semarang, maka terbentuklah alur berfikir sebagai berikut: (a) peneliti memperhatikan tujuan yang telah ditetapkan oleh pemerintah secara umum terhadap kebijakan regrouping sekolah, yaitu tercapainya efektifitas dan efisiensi manajemen pendidikan; (b) peneliti berfokus pada proses pelaksanaan/ implementasi dari regrouping yang dilakukan oleh penyelenggara dengan menghubungkan dampak terhadap program tersebut; (c) peneliti memperhatikan dampak dari penyelenggraan program kebijakan regrouping dalam konteks secara umum; (d) peneliti memperhatikan tingkat efektifitas dan efisiensi dari pelaksanaan regrouping sekolah.

Jika digambarkan melalui diagram, alur berfikir yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:

INTERNET SOURCES:

--- 0% - Empty

0% -

http://www.jelajahinternet.com/2015/10/1

0% -

http://evaluasipendidikan.blogspot.com/2

0% -

http://repository.uksw.edu/bitstream/123

0% -

http://repository.uksw.edu/bitstream/123

0% -

https://www.scribd.com/doc/57066474/Stra

0% -

http://www.academia.edu/6992692/0_BAB_II

0% -

http://abdulpalah.blogspot.com/2012/01/i 1% - http://teoribagus.com/model-evaluasi-pro

(89)

295

http://endrawita.blogspot.com/2012/10/ko

0% -

https://adwantik.wordpress.com/2013/07/0 0% - https://adwantik.wordpress.com/ 0% - http://digilib.unila.ac.id/3967/15/BAB%2

0% -

http://eprints.uny.ac.id/7772/3/BAB%202%

0% -

https://dedhydjara.wordpress.com/2012/01

0% -

https://dedhydjara.wordpress.com/2012/01

0% -

https://www.scribd.com/document/33323134

0% -

http://budidarma.com/2012/01/pengertian-

1% -

https://kunarso74.wordpress.com/2010/07/

1% -

https://kunarso74.wordpress.com/2010/07/

1% -

https://kunarso74.wordpress.com/2010/07/

1% -

https://kunarso74.wordpress.com/2010/07/

1% -

https://kunarso74.wordpress.com/2010/07/

1% -

https://kunarso74.wordpress.com/2010/07/

1% -

https://kunarso74.wordpress.com/2010/07/

0% -

https://www.slideshare.net/elygoroleba/m

0% -

http://mohamadfauzisetiawan.blogspot.com

1% -

https://kunarso74.wordpress.com/2010/07/

0% -

http://unitedminoz.blogspot.com/2015/03/

1% -

https://kunarso74.wordpress.com/2010/07/

1% -

https://kunarso74.wordpress.com/2010/07/

1% -

https://tatangmanguny.wordpress.com/2013

1% -

https://tatangmanguny.wordpress.com/2013

1% -

https://tatangmanguny.wordpress.com/2013

1% -

https://tatangmanguny.wordpress.com/2013

1% -

https://tatangmanguny.wordpress.com/2013

0% -

https://bagawanabiyasa.wordpress.com/201

0% -

http://diditnote.blogspot.com/2013/01/ev

0% -

http://diditnote.blogspot.com/2013/01/ev

1% -

http://rinizaka.blogspot.com/2014/01/goa 0% - http://eprints.uny.ac.id/1446/1/model-mo

1% - http://teoribagus.com/model-evaluasi-pro

1% -

http://rinizaka.blogspot.com/2014/01/goa

1% -

http://rinizaka.blogspot.com/2014/01/goa

1% -

http://rinizaka.blogspot.com/2014/01/goa

1% -

http://rinizaka.blogspot.com/2014/01/goa

0% -

http://www.academia.edu/14907668/Proposa 1% - http://teoribagus.com/model-evaluasi-pro

0% -

https://www.scribd.com/doc/156250431/Goa

1% -

http://rinizaka.blogspot.com/2014/01/goa 0% - http://rinizaka.blogspot.co.id/2014/01/g 0% - http://rinizaka.blogspot.co.id/2014/01/g

0% -

http://westalqornicenter.blogspot.com/20 1% - http://teoribagus.com/model-evaluasi-pro

0% -

http://www.academia.edu/14907668/Proposa 1% - http://teoribagus.com/model-evaluasi-pro

1% -

http://rinizaka.blogspot.com/2014/01/goa 1% - http://teoribagus.com/model-evaluasi-pro

1% - http://teoribagus.com/model-evaluasi-pro

0% -

https://www.scribd.com/document/33308866 1% - http://teoribagus.com/model-evaluasi-pro

1% - http://teoribagus.com/model-evaluasi-pro

1% - http://teoribagus.com/model-evaluasi-pro

0% - http://teachingforlives.blogspot.com/ 0% - http://cobah-ajah.blogspot.com/2012/06/p

0% - http://www.codesria.org/IMG/pdf/9-_Rober

(90)

296

0% -

http://digilib.mercubuana.ac.id/manager/

0% -

http://www.academia.edu/12212975/IMPLE ME

0% -

http://eprints.uny.ac.id/8552/3/BAB%202%

0% -

http://digilib.mercubuana.ac.id/manager/ 0% - http://repository.usu.ac.id/bitstream/12 0% - http://repository.usu.ac.id/bitstream/12

0% -

http://kemdikbud.go.id/dokumen/pdf/renst

0% -

http://repository.uksw.edu/bitstream/123

0% -

https://wolusongo.wordpress.com/motivasi

0% -

http://dayanmaulana.blogspot.com/2011/03

1% -

http://eprints.uny.ac.id/9112/2/bab%202%

1% -

http://eprints.uny.ac.id/9112/2/bab%202%

0% -

http://xcontohmakalah.blogspot.co.id/201

0% -

http://menzour.blogspot.co.id/2016/03/ma

0% -

http://kepemimpinankepalasekolah.blogspo

0% -

http://xcontohmakalah.blogspot.com/2013/

0% -

http://www.academia.edu/14815720/Kepemi m

1% -

https://ilmucerdaspendidikan.wordpress.c

1% -

https://ilmucerdaspendidikan.wordpress.c

1% -

https://ilmucerdaspendidikan.wordpress.c 0% - http://www.definisi-pengertian.com/2015/

1% -

http://eprints.uny.ac.id/9112/2/bab%202%

1% -

http://eprints.uny.ac.id/9112/2/bab%202%

1% -

http://wwwboedbvdiest.blogspot.com/2009_ 1% - http://wwwboedbvdiest.blogspot.com/

1% -

http://wwwboedbvdiest.blogspot.com/2009_

1% -

http://wwwboedbvdiest.blogspot.com/2009_ 0% - http://suparlan.com/189/merger-sekolah-d

0% - http://suparlan.com/189/merger-sekolah-d

1% -

http://www.harianguru.com/2017/03/mening

1% -

http://www.harianguru.com/2017/03/mening

1% -

http://www.harianguru.com/2017/03/mening

1% -

http://wwwboedbvdiest.blogspot.com/2009_

1% -

http://wwwboedbvdiest.blogspot.com/2009_

1% -

http://wwwboedbvdiest.blogspot.com/2009_

1% -

http://wwwboedbvdiest.blogspot.com/2009_

1% -

http://wwwboedbvdiest.blogspot.com/2009_

1% -

http://wwwboedbvdiest.blogspot.com/2009_

1% -

http://wwwboedbvdiest.blogspot.com/2009_

1% -

http://nuryatieny.blogspot.com/2013/02/p

1% -

http://nuryatieny.blogspot.com/2013/02/p

1% -

http://nuryatieny.blogspot.com/2013/02/p

1% -

http://nuryatieny.blogspot.com/2013/02/p

1% -

(91)

153

Plagiarism Checker X Originality Report

Similarity Found: 7%

Date: Friday, June 02, 2017

Statistics: 75 words Plagiarized / 1021 Total words

Remarks: Low Plagiarism Detected - Your Document needs Optional Improvement. ---

BAB III

METODE PENELITIAN Pendekatan dan Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian evaluasi program, dengan menggunakan model penelitian Goal Free Evaluation yaitu evaluasi bebas tujuan. Dengan metode ini peneliti dapat melihat secara obyektif program regrouping yang dihubungkan dengan faktor-faktor pendukung dan penghambat kebijakan yang dijalankan, melihat sejauhmana tujuan regrouping tersebut tercapai, dan memperhatikan dampak dari penyelenggaraan program kebijakan regrouping dalam konteks secara umum tanpa harus dibatasi oleh tujuan khusus dari program kebijakan yang telah direncanakan.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat informatif dengan menggunakan metode deskriptif. Penelitian deskriptif kualitatif adalah salah satu jenis metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya. Artinya, permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini tidak berkenaan dengan angka-angka, namun bertujuan untuk menggambarkan serta menguraikan keadaan atau fenomena tentang pelaksanaan, faktor, dampak dan tujuan regrouping yaitu efektifitas dan efisiensi dari program regrouping sekolah.

Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Tukang 01 dan 02 Kec. Pabelan Kab. Semarang, karena merupakan sekolah yang melakukan regrouping pertama kali di wilayah kecamatan Pabelan, dimana kedua kampus sekolah tersebut berada pada satu lokasi dan memiliki sarana prasarana yang cukup lengkap.

Waktu penelitian dilakukan pada tahun pelajaran 2016/2017, selama 9 bulan dimulai pada bulan Agustus 2016 hingga Mei 2017. Dengan rincian jadwal kegiatan sebagai berikut: Tabel 3.1. Jadwal Penelitian No _Kegiatan _Bulan Tahun 2016-2017 _ _ _ _Agst _Sep-Okt _Nov-Des _Jan-Feb _Mar-April _Mei _ _1 _Tahap Persiapan penelitian _ _ _ _ _ _ _ _ _Penyusunan dan pengajuan judul _ _ _ _ _ _ _ _ _Pengajuan proposal _ _ _ _ _ _ _ _ _Perijinan penelitian _ _ _ _ _ _ _ _2 _Tahap Pelaksanaan _ _ _ _ _ _ _ _ _Pengumpulan data _ _ _ _ _ _ _ _ _Analisis data _ _ _ _ _ _ _ _3

Orang-orang yang menjadi sumber informasi dalam penelitian melalui wawancara yaitu kepala sekolah SD Negeri Tukang 02, dewan guru SD Negeri Tukang 01 & 02, kepala UPTD dan Kepala Desa Tukang. Dengan melakukan wawancara dari informan kunci tersebut, peneliti berusaha mendapatkan data secara mendalam mengenai pelaksanaan/ implementasi, faktor-faktor yang mempengaruhi, dampak dan tujuan dari regrouping sekolah di SD Negeri Tukang 01 & 02 Kec. Pabelan Kab. Semarang.

Teknik Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan berupa pelaksanaan program regrouping sekolah, faktor-faktor yang mempengaruhi, dampak dan tujuan regrouping tentang efektifitas dan efisiensi dari program regrouping sekolah di SD Negeri Tukang 01 dan 02 Kec. Pabelan Kab. Semarang. Data tersebut dikumpulkan dengan menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi.

Dengan melakukan wawancara mendalam, peneliti akan melakukan percakapan terarah dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan terbuka yang memungkinkan informan memberikan jawaban secara luas. Data yang diperoleh berupa pengalaman, pendapat, perasaan dan pengetahuan mengenai regrouping sekolah di SD Negeri Tukang 01 dan 02 Kec. Pabelan Kab. Semarang.

(92)

154

regrouping sekolah di SD Negeri Tukang 01 dan 02 Kec. Pabelan Kab. Semarang. Dokumentasi dilakukan untuk memperoleh data berupa dokumen atau arsip tentang profil sekolah, pelaksanaan, faktor-faktor yang

mempengaruhi, dampak dan efektifitas yang dicapai dari regrouping sekolah di SD Negeri Tukang 01 dan 02 Kec. Pabelan Kab. Semarang. Tabel 3.2.

Pengumpulan Data No _Tahap _Aspek _Sumber Data _Instrumen & Tehnik Pengumpulan Data _ _1

_Pelaksanaan /implementasi regrouping sekolah _Latar belakang Profil sekolah Proses implementasi regrouping _Kepala sekolah Guru Ka. UPTD dokumen _pedoman wawancara studi dokumen _ _2 _ Faktor yang

mempengaruhi pelaksanaan regrouping _Data siswa, Data guru Sarpras Peraturan Pemerintah Situasi & kondisi lingkungan sekolah _Kepala sekolah Guru dokumen _pedoman wawancara studi dokumen _ _3 _Dampak regrouping sekolah _terhadap guru terhadap siswa terhadap sarpras terhadap masyarakat/wali murid terhadap mutu pendidikan terhadap prestasi sekolah _Kepala sekolah Guru Ka.

UPTD Kepala Desa dokumen _pedoman wawancara studi dokumen _ _4 _ tujuan regrouping (Efektifitas & efisiensi) _pengelolaan sarpras pengelolaan keuangan pengelolaan tendik _kepala sekolah Ka. UPTD Guru _Wawancara Observasi Dokumen _ _Teknik Analisis Data Proses penganalisisan dengan melakukan tiga langkah kegiatan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Menurut Miles dan Huberman, terdapat tiga teknik analisisi data kualitatif yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

Selanjutnya dilakukan penarikan simpulan yang merupakan kegiatan dalam penelitian untuk memperoleh temuan baru berupa deskriftif yang berhubungan dengan evaluasi program regrouping sekolah di SD Negeri Tukang 01 dan 02 Kec. Pabelan Kab. Semarang. Uji Keabsahan Data Uji kredibilitas atau validitas merupakan uji kepercayaan terhadap data hasil penelitian kualitatif yang dilakukan.

Peneliti menggunakan uji keabsahan data dengan triangulasi data. Triangulasi merupakan salah satu cara untuk menghilangkan perbedaan kontruksi kenyataan yang ada dalam konteks studi pengumpulan data tentang kejadia dan hubungan dari berbagai pandangan yang berbeda.

Triangulasi dapat me-recheck temuan dengan membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara, membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi, membandingkan apa yang dikatakan orang tentang situasi penelitian dengan yang dikatakan sepanjang waktu, dan membandingkan hasil wawancara dengan isi dokumen yang berkaitan.

Proses triangulasi dilaksanakan dengan melakukan kolaborasi pengupulan data melalui wawancara, observasi dan dokumenter yang dilakukan dengan wawancara terhadap nara sumber, melakukan observasi dan membandingkan dengan dokumen pendukung, kebijakan pemerintah dan juknis pelaksanaan regrouping sekolah. Gambar 3.3. Triangulasi Teknik Pengumpulan Data

INTERNET SOURCES:

--- 0% - Empty

(93)

155

Plagiarism Checker X Originality Report

Similarity Found: 3%

Date: Friday, June 02, 2017

Statistics: 274 words Plagiarized / 8624 Total words

Remarks: Low Plagiarism Detected - Your Document needs Optional Improvement. ---

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Tempat Penelitian Profil Sekolah Pada bagian ini akan didiskripsikan mengenai lokasi penelitian, visi dan misi sekolah. SD Negeri Tukang 01 dan SD Negeri Tukang 02 merupakan dua sekolah dasar yang berada pada lokasi yang sama (satu kampus). Kedua sekolah tersebut terletak di dusun Sindon desa Tukang kecamatan Pabelan kabupaten Semarang.

Profil SD Negeri Tukang 01 SD Negeri Tukang 01 berdiri pada tahun 1947, oleh para tokoh masyarakat. Pada mulanya SD Negeri Tukang 01 melakukan kegiatan belajar mengajar dari rumah ke rumah. Hingga pada akhirnya membangun 3 lokal ruang kelas, yang berhasil direhab kembali pada tahun 1991.

Pada tahun 1993 membangun 3 lokal ruang kelas baru, dengan Nomor Statistik Sekolah (NSS) 101032205005. Memiliki 9 orang tenaga pendidik, dengan jumlah siswa 74 orang. Visi SD Negeri Tukang 01 adalah unggul dalam prestasi berdasarkan iamn taqwa, disiplin, terampil dan inovatif. Sedangkan Misi SD Negeri Tukang 01 adalah 1) meningkatkan prestasi siswa dalam bidang IPTEK dan seni; 2) meningkatkan iman dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa; 3) meningkatkan sikap disiplin pada siswa dalam kehidupan sehari-hari, baik di sekolah, masyrakat dan keluarga; 4) melatih dan mengembangkan ketrampilan siswa dalam bertindak dan berkarya dan 5) melatih siswa untuk hidup mandiri menyongsong hari depan yang lebih baik.

Profil SD Negeri Tukang 02 SD Negeri Tukang 02 berdiri pada tahun 1974, berdasarkan Instruksi Presiden (Inpres) sebagai upaya pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan bagi warga negaranya yang saat itu dilakukan pembangunan gedung-gedung sekolah diseluruh penjuru tanah air, termasuk di desa Tukang. Saat itu di desa Tukang hanya memiliki satu sekolah dasar saja yaitu SD Negeri Tukan 01, sehingga dimungkinkan untuk dibangun sekolah dasar baru dengan nama SD Negeri Tukang 02. SD Negeri Tukang dengan Nomor Statistik Sekolah 101032205017 memiliki 10 orang tenaga pengajar dan dengan jumlah siswa sebanyak 82 anak.

Visi SD Negeri Tukang 02 adalah terwujudnya sumber daya manusia yang terdidik dalam Imtaq dan Iptek, cerdas, trampil, berakhlak mulia, santun serta unggul dlam prestasi. Misi SD Negeri Tukang 02 adalah 1) membentuk generasi beriman, serta bertaqwa dan berakhlak mulia; 2) mencetak generasi yang berprestasi, disiplin dan tanggap terhadap kemajuan Iptek, serta melestarikan budaya jawa; 3) meningkatkan profesionalisme tenaga pendidik; 4) memberdayakan komite, masyarakat, dan lingkungan dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan sekolah; 5) menjalin kerja sama dengan pihak-pihak terkait guna meningkatkn kinerja; dan 6) menerapkan manajemen partisipatif untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

Tenaga Pendidik dan Kependidikan, Rombongan Belajar dan Peserta Didik Pada bagian ini akan diuraikan tentang data tenaga pendidik dan kependidikan serta data rombongan belajar serta peserta didik di SD Negeri Tukang 01 dan 02 sebelum dan sesudah regrouping. Tenaga Pendidik & Kependidikan, Rombongan Belajar dan Peserta Didik SD Negeri Tukang 01 Data pendidik & kependidikan serta rombongan belajar dan peserta didik di SD Negeri Tukang 01 sebelum dilakukan regrouping yang disajikan pada tabel 4.1. Tabel 4.1.

(94)

156

kebijakan program regrouping sekolah perlu melakukan antisipasi terhadap permasalahan yang ada. Sehingga program regrouping sekolah tetap bisa dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Tujuan Regrouping Sekolah (Efektifitas Dan Efisensi dari Regrouping) Bupati Kabupaten Semarang Nomor 28 Tahun 2014 juga menerbitkan Peraturan Bupati tentang Pedoman Teknis Penggabungan Sekolah Dasar Negeri dan

ditandaklanjuti dengan Keputusan Bupati Nomor 900/0413/2014 tentang Penggabungan Sekolah Dasar Negeri.

Penggabungan sekolah tersebut sebagai langkah efisiensi anggaran dan SDM. Guru dari sekolah yang digabungkan bisa dialihkan untuk sekolah-sekolah yang saat ini kekurangan guru. Berdasarkan dasar hukum yang digunakan tersebut, tujuan regrouping sudah jelas yaitu: a) pemenuhan jumlah tenaga pendidik; b) peningkatan mutu pendidikan; c) peningkatan efisiensi biaya pendidikan; d) efektivitas penyelenggaraan pendidikan; dan e) pembukaan/pendirian SMP kecil/SMP kelas jauh untuk memanfaatkan sekolah yang ditinggalkan.

Dilihat dari tujuan awal program kebijakan regrouping sekolah, yaitu pencapaian efisiensi dan efektifitas tenaga pendidik, keuangan dan sarana prasarana sekolah. Di SD Negeri Tukang 01 dan SD Negeri Tukang 02 Kec. Pabelan Kab. Semarang, regrouping sekolah mencapai efektifitas dan efisiensi dalam pengelolaan tenaga pendidikan dan pengelolaan keuangan BOS.

Kebutuhan akan tenaga kependidikan terpenuhi dengan sendirinya. Pemerintah tidak perlu lagi memboroskan uang untuk menggaji guru baru. Keuangan sekolah meningkat dengan cairnya dana BOS yang bisa dipergunakan untuk proses pembelajaran yang lebih bermutu, seperti penambahan alat peraga. Sementara dalam hal pengelolaan sarana prasarana belum mencapai efektifitas yang diharapkan.

Pengelolaan gedung sekolah, terutama kelebihan ruang kelas oleh sekolah dijadikan ruang keseniaan, olah raga, keterampilan, dan gudang. Pemanfaatannyapun tidak setiap hari digunakan. Hanya dipakai pada saat-saat tertentu. Jadi terkesan ruang kelas tersebut tidak dimanfaatkan. Oleh karena itu bisa dikatakan ada pemborosan ruang gedung sekolah.

Oleh karena itu pihak sekolah perlu bijak dan kreatif lagi dalam pemanfaatan ruang kelas yang masih kosong, supaya efektifitasnya dapat terlaksana sesuai tujuan

INTERNET SOURCES:

--- 0% - Empty

1% - http://www.harianguru.com/2017/03/mening 1% - http://www.harianguru.com/2017/03/mening 1% - http://www.harianguru.com/2017/03/mening 1% - http://www.harianguru.com/2017/03/mening 1% - http://wwwboedbvdiest.blogspot.com/2009_ 0% - http://eprints.uny.ac.id/169/1/REGROUPIN 1% - http://www.harianguru.com/2017/03/mening 1% - http://wwwboedbvdiest.blogspot.com/2009_ 1% - http://wwwboedbvdiest.blogspot.com/2009_ 1% - http://www.harianguru.com/2017/03/mening 1% - http://www.harianguru.com/2017/03/mening 0% - http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/652 0% - http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/457 1% - http://wwwboedbvdiest.blogspot.com/2009_

Plagiarism Checker X Originality Report

(95)

157

Date: Friday, June 02, 2017

Statistics: 0 words Plagiarized / 369 Total words Remarks: No Plagiarism Detected - Your Document is Healthy. ---

BAB V

PENUTUP Simpulan Kesimpulan yang dapat ditarik oleh peneliti dari seluruh proses penelitian ini adalah sebagai berikut: Dari implementasi program regrouping sekolah berjalan menurut tahap-tahap yang ditentukan oleh pemerintah. Namun pada tahap implementasi program regrouping sekolah ini masih terkendala oleh SK Bupati yang terlambat turun dan juga nama baru bagi sekolah yang diregrouping.

Dari faktor-faktor yang mempengaruhi program regrouping sekolah di SD Negeri Tukang 01 dan SD Negeri Tukang 02 Kec. Pabelan Kab. Semarang dipengaruhi oleh 4 faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi adalah kurangnya jumlah siswa/sekolah kurus, kurangnya tenaga pendidik, peraturan Mendagri tentang pelaksanaan regrouping sekolah dan letak sekolah satu kampus. Dari dampak regrouping sekolah di SD Negeri Tukang 01 dan SD Negeri Tukang 02 Kec. Pabelan Kab.

Semarang terdapat 2 dampak baik secara positif maupun negatif. Secara positif dampak program regrouping sekolah adalah menjawab kebutuhan tenaga pendidik, jumlah siswa memenuhi standart peningkatan mutu, sarana prasarana sekolah meningkat, keuangan sekolah menjadi lebih efektif penggunaanya. Dampak negatif regrouping dirasakan oleh guru yang dimutasi ke sekolah yang jaraknya lebih jauh.

Bagi guru honorer sekolah mereka kehilangan jam mengajar. Bagi alumni perlu meluangkan waktu dan mengeluarkan dana yang lebih banyak untuk melakukan legalisir ijazah. Dari tujuan regrouping sekolah di SD Negeri Tukang 01 dan SD Negeri Tukang 02 kec. Pabelan Kab. Semarang yang lebih efektifit dan efisien, dalam hal kebutuhan tenaga kependidikan, mutu pendidikan dan pengelolaan keuangan.

Namun dalam hal pemanfaatan sarana prasarana masih terlihat pemborosan ruang kelas, dimana beberapa ruang tidak terpakai secara efektif. Saran Saran yang bisa diberikan untuk simpulan diatas adalah: Bagi Kepala Sekolah, Kepala Sekolah lebih kreatif lagi dalam memikirkan pengelolaan ruang kelas yang kosong untuk kegiatan yang lebih bermanfaat, misalnya untuk ruang lap komputer, ruang kesenian dan sekretariat kegiatan KKG Gugus.

Bagi Kepala UPTD Pendidikan dan Pengawas SD/TK Kec. Pabelan Kab. Semarang, hendaknya selalu melakukan monitoring terhadap jalannya regrouping sekolah, sehingga bisa mengantisipasi dampak negatif yang muncul dari program regrouping sekolah.

Bagi sekolah lain, Sekolah lain yang melaksanakan program yang serupa, agar lebih bijak dalam melaksanakan program ini, sehingga tujuan dari regrouping sekolah dapat tercapai. Bagi Penelitian Lebih Lanjut, Penelitian ini dapat dijadikan pedoman untuk memperoleh informasi tentang implementasi regrouping Sekolah Dasar, dampak regrouping Sekolah Dasar, faktor-faktor yang mempengaruhi regrouping Sekolah Dasar dan tujuan dari regrouping Sekolah Dasar.

INTERNET SOURCES:

Referensi

Dokumen terkait

Sumber data penelitian berasal dari data primer (respon responden tentang peran kebijakan pemerintah dan tindakan manajemen lingkungan perusahaan) dan data sekunder yang berupa data

Diabetes mellitus merupakan penyakit metabolic yang berlangsung kronik dimana penderita diabetes tidak bias memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup atau tubuh

Hasil ini sesuai penelitian yang dilakukan oleh Leontiades & Tezek (1980) yang menunjukkan bahwa semakin yakin manajemen perencanaan strategis dapat menghasilkan kinerja

Dosen membuka materi dengan menjelaskan tentang beban dinamik umum - Diskusi seluruh kelompok.. - White Board 10 menit Mahasiswa dapat mempersiapkan diri

Regulasi lainnya yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia terkait dengan upaya meminimalisir internet fraud adalah regulasi mengenai penyelenggaraan kegiatan Alat Pembayaran

Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang senantiasa memberikan anugerah yang berharga berupa kesehatan, kekuatan, ilmu yang bermanfaat, kemudahan serta

Kebijakan pelayanan kesehatan menjadi salah satu komponen yang utama (Pujowati, 2012). Peningkatan pelayanan kesehatan yang baik seharusnya tidak berhenti sampai pada

nilai 8 untuk selai dengan rasa yang paling tidak enak. Kesukaan : nilai 1 untuk selai yang