STUDI EFEK MINYAK WIJEN, MINYAK ALMOND, DAN
MINYAK ZAITUN TERHADAP PENETRASI INDOMETASIN
MELALUI KULIT KELINCI SECARA
IN VITRO
DARI BASIS GEL ALGINAT
SKRIPSI
OLEH:
SITI ANIROH
NIM 121524159
PROGRAM EKSTENSI SARJANA FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
STUDI EFEK MINYAK WIJEN, MINYAK ALMOND, DAN
MINYAK ZAITUN TERHADAP PENETRASI INDOMETASIN
MELALUI KULIT KELINCI SECARA
IN VITRO
DARI BASIS GEL ALGINAT
SKRIPSI
Diajukan untuk melengkapi salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Farmasi pada Fakultas Farmasi
Universitas Sumatera Utara
OLEH:
SITI ANIROH
NIM 121524159
PROGRAM EKSTENSI SARJANA FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
PENGESAHAN SKRIPSI
STUDI EFEK MINYAK WIJEN, MINYAK ALMOND, DAN MINYAK ZAITUN TERHADAP PENETRASI INDOMETASIN
MELALUI KULIT KELINCI SECARA IN VITRO DARI BASIS GEL ALGINAT
OLEH: SITI ANIROH NIM 121524159
Dipertahankan di Hadapan Panitia Penguji Skripsi Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara
Pembimbing II, Dra. Anayanti Arianto, M.Si., Apt. NIP 195306251986012001
Prof. Dr. Hakim Bangun, Apt. Dr. Kasmirul Ramlan Sinaga, M.S., Apt. NIP 195201171980031002 NIP 195504241983031003
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
anugerah dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Studi Efek Minyak Wijen, Minyak Almond, dan Minyak Zaitun
terhadap Penetrasi Indometasin melalui Kulit Kelinci secara In Vitro dari
Basis Gel Alginat”. Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat guna
memperoleh gelar Sarjana Farmasi dari Fakultas Farmasi Universitas Sumatera
Utara.
Pada kesempatan ini penulis hendak menyampaikan rasa hormat dan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Prof. Dr. Hakim Bangun, Apt., dan
Dra. Anayanti Arianto, M.Si., Apt., selaku dosen pembimbing yang telah banyak
memberikan bimbingan, arahan, dan bantuan selama masa penelitian dan
penulisan skripsi ini berlangsung, kepada Prof. Dr. Julia Reveny, M.Si., Apt.,
selaku Wakil Dekan 1 Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara yang telah
memberikan fasilitas dan masukan selama masa pendidikan dan penelitian.
Penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Prof. Dr. Karsono, Apt.,
Dr. Kasmirul Ramlan Sinaga, M.S., Apt., dan Prof. Dr. Julia Reveny, M.Si., Apt.,
selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dalam penyusunan skripsi
ini serta kepada Drs. Nahitma Ginting, Apt., Msi., selaku dosen penasehat
akademik yang telah banyak memberikan bimbingan selama masa pendidikan.
Penulis juga ingin menyampaikan rasa terima kasih serta penghargaan
yang tulus dan tak terhingga kepada orangtua tercinta Ayahanda Tumiran dan
dan berkorban dengan tulus ikhlas bagi kesuksesan penulis, kepada Kakak tercinta
Winarti, Abang Syahbudi, Abang Hasanuddin, Keponakan tercinta Hessy
Anggraini, Widhy Andari, Luthfy Syabwi, teman-teman di Laboratorium Farmasi
Fisik, dan sahabat-sahabatku yang selalu memberikan dorongan dan motivasi
selama penulis melakukan penelitian.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat dalam
skripsi ini. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari semua pihak guna perbaikan skripsi ini. Akhir kata penulis berharap semoga
skripsi ini dapat bermanfaat bagi ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang
farmasi dan berguna bagi alam semesta.
Medan, Juni 2015
Penulis,
Siti Aniroh
Studi Efek Minyak Wijen, Minyak Almond, dan Minyak Zaitun terhadap Penetrasi Indometasin melalui Kulit Kelinci secara In Vitro
dari Basis Gel Alginat
Abstrak
Latar belakang: Indometasin adalah suatu obat antiinflamasi nonsteroid yang potensial, tetapi pemberiannya secara oral dapat menyebabkan iritasi lambung. Oleh karena itu, penyampaiannya melalui kulit dapat menghindarkan efek samping lokal yang ditimbulkannya.
Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh minyak wijen, minyak almond, dan minyak zaitun terhadap penetrasi indometasin dari sediaan gel secara in vitro menggunakan kulit kelinci dan sebagai pembanding digunakan mentol.
Metode: Pada penelitian ini dibuat 19 formula gel yang mengandung indometasin 1% meliputi formula F1 tanpa mengandung enhancer. Formula F2, F3, F4, F5, F6 masing-masing mengandung minyak wijen 3, 5, 7, 10, 15%. Formula F7, F8, F9, F10, F11 masing-masing mengandung minyak almond 3, 5, 7, 10, 15%. Formula F12, F13, F14, F15, F16 masing-masing mengandung minyak zaitun 3, 5, 7, 10, 15%, dan F17, F18, F19 masing-masing mengandung mentol 3, 5, 10%. Uji pengaruh minyak wijen, minyak almond dan minyak zaitun terhadap penetrasi indometasin secara in vitro melalui kulit kelinci bebas bulu dari dasar gel alginat dilakukan dengan menggunakan sel difusi. Jumlah indometasin yang terpenetrasi ke dalam larutan dapar fosfat pH 7,4 ditentukan dengan spektrofotometer UV pada panjang gelombang 266,0 nm. Semua pengujian dilakukan selama 9 jam.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan minyak wijen, minyak almond, minyak zaitun, sampai konsentrasi 10% meningkatkan penetrasi dari indometasin. Minyak wijen 10% memberikan penetrasi yang paling tinggi, tetapi bila dibandingkan dengan mentol 5% memberikan penetrasi indometasin yang lebih rendah dari sediaan gel melalui kulit kelinci. Efek penambahan minyak wijen, minyak almond, dan minyak zaitun menunjukkan jumlah indometasin yang terpenetrasi dari urutan yang paling tinggi ke rendah adalah minyak wijen > minyak zaitun > minyak almond.
Kesimpulan: Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa minyak wijen memberikan penetrasi indometasin yang paling tinggi.
The Study of Sesame Oil, Almond oil and Olive Oil Effect Against In Vitro Penetration of Indomethacin Through Rabbit Skin
From Alginate Gel Base
Abstract
Background: Indomethacin is a potential nonsteroidal antiinflamatory drugs, but it can cause gastric iritation if it is given orally. Therefore, the delivery system of indometachin through skin can avoid the local side effect.
Aim: The aim of this research was to know the effect of sesame oil, almond oil, and olive oil on the penetration of indomethacin from in vitro gel preparations by using the skin of rabbit and using menthol as the comparison.
Methods: This study was made from 19 gel formula containing indomethacin 1% include formula F1 without contained enhancer. Formula F2, F3, F4, F5, F6 with the concentration of sesame oil were 3, 5, 7, 10, 15%. Formula F7, F8, F9, F10, F11 with the concentration of almond oil were 3, 5, 7, 10, 15%. Formula F12, F13, F14, F15, F16 with the concentration of olive oil were 3, 5, 7, 10, 15%, and F17, F18, F19 with the concentration of menthol were 3, 5, 10%. Indomethacin in vitro penetration test was done through fur free rabbit skin from the basis alginate gel by using diffusion cell. The amount of indomethacin that penetrated in phosphate buffer solution pH 7.4 was determined by UV spectrophotometer at wavelength 266.0 nm. The experiments were done for 9 hours.
Results: The results showed that the addition of sesame oil, almond oil, olive oil, to a concentration of 10% increased penetration of indomethacin. The
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ... i
HALAMAN JUDUL ... ii
LEMBAR PENGESAHAN ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
ABSTRAK ... vi
ABSTRACT ... vii
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Kerangka Pikir Penelitian ... 5
1.3 Perumusan Masalah ... 5
1.4 Hipotesis Penelitian ... 6
1.5 Tujuan Penelitian ... 6
1.6 Manfaat Penelitian ... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7
2.1 Prinsip Dasar Difusi Melalui Membran ... 7
2.1.1 Hukum Fick pertama ... 7
2.2.1 Anatomi dan fisiologi kulit ... 9
2.2.1.1 Lapisan epidermis ... 9
2.2.1.2 Lapisan dermis ... 11
2.2.1.3 Lapisan subkutan ... 11
2.2.2 Sistem penyampaian obat melalui kulit ... 12
2.2.3 Keuntungan sistem penyampaian obat melalui kulit ... 12
2.2.4 Kerugian sistem penyampaian obat melalui kulit ... 13
2.2.5 Rute penyampaian obat melalui kulit ... 13
2.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pelepasan Obat Secara Transdermal ... 14
2.3.1 Faktor kimia ... 14
2.3.2 Faktor biologis ... 15
2.3.3 Karakteristik molekul obat yang cocok untuk diformulasi menjadi sediaan transdermal ... 17
2.4 Enhancer (Peningkat Penetrasi) ... 17
2.4.1 Peningkat penetrasi secara fisika ... 18
2.4.2 Peningkat penetrasi secara kimia ... 18
2.4.3 Mekanisme kerja enhancer kimia ... 19
2.4.4 Jenis-jenis enhancer kimia ... 19
2.4.4.1 Lemak ... 20
2.5 Indometasin ... 20
2.5.1 Uraian bahan ... 20
2.5.2 Efek indometasin terhadap inflamasi ... 21
2.6 Minyak Wijen ... 21
2.8 Minyak Zaitun Ekstra Murni ... 22
2.9 Kandungan Asam Lemak (%) dalam Minyak Wijen, Minyak Almond dan Minyak Zaitun ... 23
BAB III METODE PENELITIAN ... 24
3.1 Alat dan Bahan ... 24
3.1.1 Alat-alat ... 24
3.1.2 Bahan-bahan ... 24
3.2 Prosedur Penelitian ... 25
3.2.1 Pembuatan pereaksi ... 25
3.2.1.1 Pembuatan akuades bebas karbon dioksida ... 25
3.2.1.2 Pembuatan larutan natrium hidroksida 0,2 N ... 25
3.2.1.3 Pembuatan medium dapar fosfat (pH 7,4) ... 25
3.2.1.4 Pembuatan larutan natrium klorida 0,9% ... 25
3.2.2 Pembuatan kurva serapan dan kurva kalibrasi larutan indometasin dalam medium dapar fosfat (pH 7,4) ... 25
3.2.2.1 Pembuatan larutan induk baku indometasin .... 25
3.2.2.2 Pembuatan blanko dan penentuan baseline ... 26
3.2.2.3 Pembuatan kurva serapan indometasin ... 26
3.2.2.4 Pembuatan kurva kalibrasi indometasin ... 26
3.2.3 Penyiapan membran biologis ... 26
3.2.4 Pembuatan salep indometasin ... 27
3.2.5 Pembuatan gel indometasin dengan dasar HPMC ... 27
3.2.6 Pembuatan gel dengan dasar alginat ... 27
3.2.7 Pembuatan gel indometasin ... 28
3.2.9 Uji penetrasi indometasin dalam sediaan gel secara in
vitro ... 29
3.2.10 Analisa statistik ... 30
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 31
4.1 Pengaruh Basis Alginat, Basis HPMC dan Basis Vaselin Terhadap Penetrasi Indometasin Melalui Kulit Kelinci Secara In Vitro ... 31
4.2 Pengaruh Konsentrasi Minyak Wijen Terhadap Penetrasi Indometasin Melalui Kulit Kelinci Secara In Vitro ... 32
4.3 Pengaruh Konsentrasi Minyak Almond Terhadap Penetrasi Indometasin Melalui Kulit Kelinci Secara In Vitro ... 34
4.4 Pengaruh Konsentrasi Minyak Zaitun Terhadap Penetrasi Indometasin Melalui Kulit Kelinci Secara In Vitro ... 36
4.5 Pengaruh Konsentrasi Minyak Wijen, Minyak Almond dan Minyak Zaitun Terhadap Penetrasi Indometasin Melalui Kulit Kelinci Secara In Vitro Pada Menit ke-270 ... 39
4.6 Pengaruh Konsentrasi Mentol Terhadap Penetrasi Indometasin Melalui Kulit Kelinci Secara In Vitro ... 40
4.7 Perbandingan Pengaruh Minyak Wijen, Minyak Almond, dan Minyak Zaitun Pada Konsentrasi 15% Dengan Pengaruh Mentol pada Konsentrasi 5% Terhadap Penetrasi Indometasin Melalui Kulit Kelinci Secara In Vitro ... 43
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Kandungan nutrisi minyak zaitun per 100 g ... 23
Tabel 2.2 Kandungan asam lemak (%) dalam minyak wijen, minyak almond dan minyak zaitun ... 23
Tabel 3.1 Komposisi formula gel indometasin dengan atau tanpa peningkat penetrasi ... 28
Tabel 4.1 Nilai AUC basis alginat, basis HPMC dan basis vaselin ... 31
Tabel 4.2 Nilai AUC masing-masing formula variasi konsentrasi minyak wijen ... 33
Tabel 4.3 Nilai AUC masing-masing formula variasi konsentrasi minyak almond ... 35
Tabel 4.4 Nilai AUC masing-masing formula variasi konsentrasi minyak zaitun ... 37
Tabel 4.5 Nilai AUC masing-masing formula variasi konsentrasi mentol 41
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1 Kerangka pikir penelitian ... 5
Gambar 2.1 Struktur kulit ... 9
Gambar 2.2 Jalur penetrasi obat melalui stratum korneum ... 13
Gambar 2.3 Rumus bangun indometasin ... 20
Gambar 3.1 Skema uji penetrasi gel indometasin melalui kulit kelinci secara in vitro ... 30
Gambar 4.1 Pengaruh basis alginate, basis HPMC dan basis vaselin terhadap penetrasi indometasin melalui kulit kelinci secara in vitro ... 31
Gambar 4.2 Pengaruh konsentrasi minyak wijen terhadap penetrasi indometasin melalui kulit kelinci secara in vitro ... 32
Gambar 4.3 Pengaruh konsentrasi minyak almond terhadap penetrasi indometasin melalui kulit kelinci secara in vitro ... 35
Gambar 4.4 Pengaruh konsentrasi minyak zaitun terhadap penetrasi indometasin melalui kulit kelinci secara in vitro ... 37
Gambar 4.5 Pengaruh konsentrasi minyak wijen, minyak almond dan minyak zaitun terhadap penetrasi indometasin melalui kulit kelinci secara in vitro pada menit ke-270 ... 39
Gambar 4.6 Pengaruh konsentrasi mentol terhadap penetrasi indometasin melalui kulit kelinci secara in vitro ... 40
Gambar 4.7 Pengaruh konsentrasi mentol terhadap penetrasi indometasin melalui kulit kelinci secara in vitro pada menit ke-270 ... 42
Gambar 4.8 Perbandingan pengaruh minyak wijen, minyak almond, dan minyak zaitun pada konsentrasi 15% dengan pengaruh mentol 5% terhadap penetrasi indometasin melalui kulit kelinci secara in vitro ... 43
Gambar 4.9 Grafik laju pelepasan indometasin dengan enhancer
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Kurva serapan larutan indometasin dalam medium dapar fosfat pH 7,4 ... 54
Lampiran 2 Kurva kalibrasi larutan indometasin dalam medium dapar fosfat pH 7,4 pada panjang gelombang 266,0 nm ... 55
Lampiran 3 Pengaruh basis gel alginat, basis gel HPMC dan basis vaselin terhadap penetrasi indometasin melalui kulit kelinci secara in vitro dalam medium dapar fosfat pH 7,4 . 56
Lampiran 4 Perhitungan persen kumulatif indometasin yang berpenetrasi melalui kulit kelinci secara in vitro ... 57
Lampiran 5 Data difusi indometasin dari gel formula 1 ... 58
Lampiran 6 Jumlah rata-rata difusi indometasin yang berpenetrasi dari gel formula 1 ... 61
Lampiran 7 Data AUC uji difusi indometasin dari gel formula 1 dalam medium dapar fosfat pH 7,4 suhu 37oC ... 62
Lampiran 8 Data difusi indometasin dari gel formula 2 ... 63
Lampiran 9 Jumlah rata-rata difusi indometasin yang berpenetrasi dari gel formula 2 ... 66
Lampiran 10 Data AUC uji difusi indometasin dari gel formula 2 dalam medium dapar fosfat pH 7,4 suhu 37oC ... 67
Lampiran 11 Data difusi indometasin dari gel formula 3 ... 68
Lampiran 12 Jumlah rata-rata difusi indometasin yang berpenetrasi dari gel formula 3 ... 71
Lampiran 13 Data AUC uji difusi indometasin dari gel formula 3 dalam medium dapar fosfat pH 7,4 suhu 37oC ... 72
Lampiran 14 Data difusi indometasin dari gel formula 4 ... 73
Lampiran 16 Data AUC uji difusi indometasin dari gel formula 4 dalam medium dapar fosfat pH 7,4 suhu 37oC ... 77
Lampiran 17 Data difusi indometasin dari gel formula 5 ... 78
Lampiran 18 Jumlah rata-rata difusi indometasin yang berpenetrasi dari gel formula 5 ... 81
Lampiran 19 Data AUC uji difusi indometasin dari gel formula 5 dalam medium dapar fosfat pH 7,4 suhu 37oC ... 82
Lampiran 20 Data difusi indometasin dari gel formula 6 ... 83
Lampiran 21 Jumlah rata-rata difusi indometasin yang berpenetrasi dari gel formula 6 ... 86
Lampiran 22 Data AUC uji difusi indometasin dari gel formula 6 dalam medium dapar fosfat pH 7,4 suhu 37oC ... 87
Lampiran 23 Data difusi indometasin dari gel formula 7 ... 88
Lampiran 24 Jumlah rata-rata difusi indometasin yang berpenetrasi dari gel formula 7 ... 91
Lampiran 25 Data AUC uji difusi indometasin dari gel formula 7 dalam medium dapar fosfat pH 7,4 suhu 37oC ... 92
Lampiran 26 Data difusi indometasin dari gel formula 8 ... 93
Lampiran 27 Jumlah rata-rata difusi indometasin yang berpenetrasi dari gel formula 8 ... 96
Lampiran 28 Data AUC uji difusi indometasin dari gel formula 8 dalam medium dapar fosfat pH 7,4 suhu 37oC ... 97
Lampiran 29 Data difusi indometasin dari gel formula 9 ... 98
Lampiran 30 Jumlah rata-rata difusi indometasin yang berpenetrasi dari gel formula 9 ... 101
Lampiran 31 Data AUC uji difusi indometasin dari gel formula 9 dalam medium dapar fosfat pH 7,4 suhu 37oC ... 102
Lampiran 32 Data difusi indometasin dari gel formula 10 ... 103
Lampiran 34 Data AUC uji difusi indometasin dari gel formula 10 dalam medium dapar fosfat pH 7,4 suhu 37oC ... 107
Lampiran 35 Data difusi indometasin dari gel formula 11 ... 108
Lampiran 36 Jumlah rata-rata difusi indometasin yang berpenetrasi dari gel formula 11 ... 111
Lampiran 37 Data AUC uji difusi indometasin dari gel formula 11 dalam medium dapar fosfat pH 7,4 suhu 37oC ... 112
Lampiran 38 Data difusi indometasin dari gel formula 12 ... 113
Lampiran 39 Jumlah rata-rata difusi indometasin yang berpenetrasi dari gel formula 12 ... 116
Lampiran 40 Data AUC uji difusi indometasin dari gel formula 12 dalam medium dapar fosfat pH 7,4 suhu 37oC ... 117
Lampiran 41 Data difusi indometasin dari gel formula 13 ... 118
Lampiran 42 Jumlah rata-rata difusi indometasin yang berpenetrasi dari gel formula 13 ... 121
Lampiran 43 Data AUC uji difusi indometasin dari gel formula 13 dalam medium dapar fosfat pH 7,4 suhu 37oC ... 122
Lampiran 44 Data difusi indometasin dari gel formula 14 ... 123
Lampiran 45 Jumlah rata-rata difusi indometasin yang berpenetrasi dari gel formula 14 ... 126
Lampiran 46 Data AUC uji difusi indometasin dari gel formula 14 dalam medium dapar fosfat pH 7,4 suhu 37oC ... 127
Lampiran 47 Data difusi indometasin dari gel formula 15 ... 128
Lampiran 48 Jumlah rata-rata difusi indometasin yang berpenetrasi dari gel formula 15 ... 131
Lampiran 49 Data AUC uji difusi indometasin dari gel formula 15 dalam medium dapar fosfat pH 7,4 suhu 37oC ... 132
Lampiran 50 Data difusi indometasin dari gel formula 16 ... 133
Lampiran 52 Data AUC uji difusi indometasin dari gel formula 16 dalam medium dapar fosfat pH 7,4 suhu 37oC ... 137
Lampiran 53 Data difusi indometasin dari gel formula 17 ... 138
Lampiran 54 Jumlah rata-rata difusi indometasin yang berpenetrasi dari gel formula 17 ... 141
Lampiran 55 Data AUC uji difusi indometasin dari gel formula 17 dalam medium dapar fosfat pH 7,4 suhu 37oC ... 142
Lampiran 56 Data difusi indometasin dari gel formula 18 ... 143
Lampiran 57 Jumlah rata-rata difusi indometasin yang berpenetrasi dari gel formula 18 ... 146
Lampiran 58 Data AUC uji difusi indometasin dari gel formula 18 dalam medium dapar fosfat pH 7,4 suhu 37oC ... 147
Lampiran 59 Data difusi indometasin dari gel formula 19 ... 148
Lampiran 60 Jumlah rata-rata difusi indometasin yang berpenetrasi dari gel formula 19 ... 151
Lampiran 61 Data AUC uji difusi indometasin dari gel formula 19 dalam medium dapar fosfat pH 7,4 suhu 37oC ... 152
Lampiran 62 Laju pelepasan indometasin dengan enhancer minyak wijen ... 153
Lampiran 63 Laju pelepasan indometasin dengan enhancer minyak almond ... 154
Lampiran 64 Laju pelepasan indometasin dengan enhancer minyak zaitun ... 155
Lampiran 65 Laju pelepasan indometasin dengan enhancer mentol ... 156
Lampiran 66 Data uji statistik pengaruh minyak wijen terhadap penetrasi indometasin melalui kulit kelinci secara in vitro . 157
Lampiran 67 Data uji statistik pengaruh minyak almond terhadap penetrasi indometasin melalui kulit kelinci secara in vitro . 159
Lampiran 69 Data uji statistik pengaruh mentol terhadap penetrasi indometasin melalui kulit kelinci secara in vitro ... 163
Lampiran 70 Data uji statistik perbandingan pengaruh minyak wijen, minyak almond, dan minyak zaitun pada konsentrasi 10% dengan pengaruh mentol pada konsentrasi 5% terhadap penetrasi indometasin melalui kulit kelinci secara in vitro . 165