• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Efek Minyak Wijen, Minyak Almond, dan Minyak Zaitun terhadap Penetrasi Indometasin melalui Kulit Kelinci secara In Vitro dari Basis Gel Alginat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Studi Efek Minyak Wijen, Minyak Almond, dan Minyak Zaitun terhadap Penetrasi Indometasin melalui Kulit Kelinci secara In Vitro dari Basis Gel Alginat"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI EFEK MINYAK WIJEN, MINYAK ALMOND, DAN

MINYAK ZAITUN TERHADAP PENETRASI INDOMETASIN

MELALUI KULIT KELINCI SECARA

IN VITRO

DARI BASIS GEL ALGINAT

SKRIPSI

OLEH:

SITI ANIROH

NIM 121524159

PROGRAM EKSTENSI SARJANA FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

STUDI EFEK MINYAK WIJEN, MINYAK ALMOND, DAN

MINYAK ZAITUN TERHADAP PENETRASI INDOMETASIN

MELALUI KULIT KELINCI SECARA

IN VITRO

DARI BASIS GEL ALGINAT

SKRIPSI

Diajukan untuk melengkapi salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Farmasi pada Fakultas Farmasi

Universitas Sumatera Utara

OLEH:

SITI ANIROH

NIM 121524159

PROGRAM EKSTENSI SARJANA FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(3)

PENGESAHAN SKRIPSI

STUDI EFEK MINYAK WIJEN, MINYAK ALMOND, DAN MINYAK ZAITUN TERHADAP PENETRASI INDOMETASIN

MELALUI KULIT KELINCI SECARA IN VITRO DARI BASIS GEL ALGINAT

OLEH: SITI ANIROH NIM 121524159

Dipertahankan di Hadapan Panitia Penguji Skripsi Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara

Pembimbing II, Dra. Anayanti Arianto, M.Si., Apt. NIP 195306251986012001

Prof. Dr. Hakim Bangun, Apt. Dr. Kasmirul Ramlan Sinaga, M.S., Apt. NIP 195201171980031002 NIP 195504241983031003

(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan

anugerah dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Studi Efek Minyak Wijen, Minyak Almond, dan Minyak Zaitun

terhadap Penetrasi Indometasin melalui Kulit Kelinci secara In Vitro dari

Basis Gel Alginat”. Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat guna

memperoleh gelar Sarjana Farmasi dari Fakultas Farmasi Universitas Sumatera

Utara.

Pada kesempatan ini penulis hendak menyampaikan rasa hormat dan

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Prof. Dr. Hakim Bangun, Apt., dan

Dra. Anayanti Arianto, M.Si., Apt., selaku dosen pembimbing yang telah banyak

memberikan bimbingan, arahan, dan bantuan selama masa penelitian dan

penulisan skripsi ini berlangsung, kepada Prof. Dr. Julia Reveny, M.Si., Apt.,

selaku Wakil Dekan 1 Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara yang telah

memberikan fasilitas dan masukan selama masa pendidikan dan penelitian.

Penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Prof. Dr. Karsono, Apt.,

Dr. Kasmirul Ramlan Sinaga, M.S., Apt., dan Prof. Dr. Julia Reveny, M.Si., Apt.,

selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dalam penyusunan skripsi

ini serta kepada Drs. Nahitma Ginting, Apt., Msi., selaku dosen penasehat

akademik yang telah banyak memberikan bimbingan selama masa pendidikan.

Penulis juga ingin menyampaikan rasa terima kasih serta penghargaan

yang tulus dan tak terhingga kepada orangtua tercinta Ayahanda Tumiran dan

(5)

dan berkorban dengan tulus ikhlas bagi kesuksesan penulis, kepada Kakak tercinta

Winarti, Abang Syahbudi, Abang Hasanuddin, Keponakan tercinta Hessy

Anggraini, Widhy Andari, Luthfy Syabwi, teman-teman di Laboratorium Farmasi

Fisik, dan sahabat-sahabatku yang selalu memberikan dorongan dan motivasi

selama penulis melakukan penelitian.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat dalam

skripsi ini. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun

dari semua pihak guna perbaikan skripsi ini. Akhir kata penulis berharap semoga

skripsi ini dapat bermanfaat bagi ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang

farmasi dan berguna bagi alam semesta.

Medan, Juni 2015

Penulis,

Siti Aniroh

(6)

Studi Efek Minyak Wijen, Minyak Almond, dan Minyak Zaitun terhadap Penetrasi Indometasin melalui Kulit Kelinci secara In Vitro

dari Basis Gel Alginat

Abstrak

Latar belakang: Indometasin adalah suatu obat antiinflamasi nonsteroid yang potensial, tetapi pemberiannya secara oral dapat menyebabkan iritasi lambung. Oleh karena itu, penyampaiannya melalui kulit dapat menghindarkan efek samping lokal yang ditimbulkannya.

Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh minyak wijen, minyak almond, dan minyak zaitun terhadap penetrasi indometasin dari sediaan gel secara in vitro menggunakan kulit kelinci dan sebagai pembanding digunakan mentol.

Metode: Pada penelitian ini dibuat 19 formula gel yang mengandung indometasin 1% meliputi formula F1 tanpa mengandung enhancer. Formula F2, F3, F4, F5, F6 masing-masing mengandung minyak wijen 3, 5, 7, 10, 15%. Formula F7, F8, F9, F10, F11 masing-masing mengandung minyak almond 3, 5, 7, 10, 15%. Formula F12, F13, F14, F15, F16 masing-masing mengandung minyak zaitun 3, 5, 7, 10, 15%, dan F17, F18, F19 masing-masing mengandung mentol 3, 5, 10%. Uji pengaruh minyak wijen, minyak almond dan minyak zaitun terhadap penetrasi indometasin secara in vitro melalui kulit kelinci bebas bulu dari dasar gel alginat dilakukan dengan menggunakan sel difusi. Jumlah indometasin yang terpenetrasi ke dalam larutan dapar fosfat pH 7,4 ditentukan dengan spektrofotometer UV pada panjang gelombang 266,0 nm. Semua pengujian dilakukan selama 9 jam.

Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan minyak wijen, minyak almond, minyak zaitun, sampai konsentrasi 10% meningkatkan penetrasi dari indometasin. Minyak wijen 10% memberikan penetrasi yang paling tinggi, tetapi bila dibandingkan dengan mentol 5% memberikan penetrasi indometasin yang lebih rendah dari sediaan gel melalui kulit kelinci. Efek penambahan minyak wijen, minyak almond, dan minyak zaitun menunjukkan jumlah indometasin yang terpenetrasi dari urutan yang paling tinggi ke rendah adalah minyak wijen > minyak zaitun > minyak almond.

Kesimpulan: Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa minyak wijen memberikan penetrasi indometasin yang paling tinggi.

(7)

The Study of Sesame Oil, Almond oil and Olive Oil Effect Against In Vitro Penetration of Indomethacin Through Rabbit Skin

From Alginate Gel Base

Abstract

Background: Indomethacin is a potential nonsteroidal antiinflamatory drugs, but it can cause gastric iritation if it is given orally. Therefore, the delivery system of indometachin through skin can avoid the local side effect.

Aim: The aim of this research was to know the effect of sesame oil, almond oil, and olive oil on the penetration of indomethacin from in vitro gel preparations by using the skin of rabbit and using menthol as the comparison.

Methods: This study was made from 19 gel formula containing indomethacin 1% include formula F1 without contained enhancer. Formula F2, F3, F4, F5, F6 with the concentration of sesame oil were 3, 5, 7, 10, 15%. Formula F7, F8, F9, F10, F11 with the concentration of almond oil were 3, 5, 7, 10, 15%. Formula F12, F13, F14, F15, F16 with the concentration of olive oil were 3, 5, 7, 10, 15%, and F17, F18, F19 with the concentration of menthol were 3, 5, 10%. Indomethacin in vitro penetration test was done through fur free rabbit skin from the basis alginate gel by using diffusion cell. The amount of indomethacin that penetrated in phosphate buffer solution pH 7.4 was determined by UV spectrophotometer at wavelength 266.0 nm. The experiments were done for 9 hours.

Results: The results showed that the addition of sesame oil, almond oil, olive oil, to a concentration of 10% increased penetration of indomethacin. The

(8)

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ... i

HALAMAN JUDUL ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRAK ... vi

ABSTRACT ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Kerangka Pikir Penelitian ... 5

1.3 Perumusan Masalah ... 5

1.4 Hipotesis Penelitian ... 6

1.5 Tujuan Penelitian ... 6

1.6 Manfaat Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7

2.1 Prinsip Dasar Difusi Melalui Membran ... 7

2.1.1 Hukum Fick pertama ... 7

(9)

2.2.1 Anatomi dan fisiologi kulit ... 9

2.2.1.1 Lapisan epidermis ... 9

2.2.1.2 Lapisan dermis ... 11

2.2.1.3 Lapisan subkutan ... 11

2.2.2 Sistem penyampaian obat melalui kulit ... 12

2.2.3 Keuntungan sistem penyampaian obat melalui kulit ... 12

2.2.4 Kerugian sistem penyampaian obat melalui kulit ... 13

2.2.5 Rute penyampaian obat melalui kulit ... 13

2.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pelepasan Obat Secara Transdermal ... 14

2.3.1 Faktor kimia ... 14

2.3.2 Faktor biologis ... 15

2.3.3 Karakteristik molekul obat yang cocok untuk diformulasi menjadi sediaan transdermal ... 17

2.4 Enhancer (Peningkat Penetrasi) ... 17

2.4.1 Peningkat penetrasi secara fisika ... 18

2.4.2 Peningkat penetrasi secara kimia ... 18

2.4.3 Mekanisme kerja enhancer kimia ... 19

2.4.4 Jenis-jenis enhancer kimia ... 19

2.4.4.1 Lemak ... 20

2.5 Indometasin ... 20

2.5.1 Uraian bahan ... 20

2.5.2 Efek indometasin terhadap inflamasi ... 21

2.6 Minyak Wijen ... 21

(10)

2.8 Minyak Zaitun Ekstra Murni ... 22

2.9 Kandungan Asam Lemak (%) dalam Minyak Wijen, Minyak Almond dan Minyak Zaitun ... 23

BAB III METODE PENELITIAN ... 24

3.1 Alat dan Bahan ... 24

3.1.1 Alat-alat ... 24

3.1.2 Bahan-bahan ... 24

3.2 Prosedur Penelitian ... 25

3.2.1 Pembuatan pereaksi ... 25

3.2.1.1 Pembuatan akuades bebas karbon dioksida ... 25

3.2.1.2 Pembuatan larutan natrium hidroksida 0,2 N ... 25

3.2.1.3 Pembuatan medium dapar fosfat (pH 7,4) ... 25

3.2.1.4 Pembuatan larutan natrium klorida 0,9% ... 25

3.2.2 Pembuatan kurva serapan dan kurva kalibrasi larutan indometasin dalam medium dapar fosfat (pH 7,4) ... 25

3.2.2.1 Pembuatan larutan induk baku indometasin .... 25

3.2.2.2 Pembuatan blanko dan penentuan baseline ... 26

3.2.2.3 Pembuatan kurva serapan indometasin ... 26

3.2.2.4 Pembuatan kurva kalibrasi indometasin ... 26

3.2.3 Penyiapan membran biologis ... 26

3.2.4 Pembuatan salep indometasin ... 27

3.2.5 Pembuatan gel indometasin dengan dasar HPMC ... 27

3.2.6 Pembuatan gel dengan dasar alginat ... 27

3.2.7 Pembuatan gel indometasin ... 28

(11)

3.2.9 Uji penetrasi indometasin dalam sediaan gel secara in

vitro ... 29

3.2.10 Analisa statistik ... 30

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 31

4.1 Pengaruh Basis Alginat, Basis HPMC dan Basis Vaselin Terhadap Penetrasi Indometasin Melalui Kulit Kelinci Secara In Vitro ... 31

4.2 Pengaruh Konsentrasi Minyak Wijen Terhadap Penetrasi Indometasin Melalui Kulit Kelinci Secara In Vitro ... 32

4.3 Pengaruh Konsentrasi Minyak Almond Terhadap Penetrasi Indometasin Melalui Kulit Kelinci Secara In Vitro ... 34

4.4 Pengaruh Konsentrasi Minyak Zaitun Terhadap Penetrasi Indometasin Melalui Kulit Kelinci Secara In Vitro ... 36

4.5 Pengaruh Konsentrasi Minyak Wijen, Minyak Almond dan Minyak Zaitun Terhadap Penetrasi Indometasin Melalui Kulit Kelinci Secara In Vitro Pada Menit ke-270 ... 39

4.6 Pengaruh Konsentrasi Mentol Terhadap Penetrasi Indometasin Melalui Kulit Kelinci Secara In Vitro ... 40

4.7 Perbandingan Pengaruh Minyak Wijen, Minyak Almond, dan Minyak Zaitun Pada Konsentrasi 15% Dengan Pengaruh Mentol pada Konsentrasi 5% Terhadap Penetrasi Indometasin Melalui Kulit Kelinci Secara In Vitro ... 43

(12)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Kandungan nutrisi minyak zaitun per 100 g ... 23

Tabel 2.2 Kandungan asam lemak (%) dalam minyak wijen, minyak almond dan minyak zaitun ... 23

Tabel 3.1 Komposisi formula gel indometasin dengan atau tanpa peningkat penetrasi ... 28

Tabel 4.1 Nilai AUC basis alginat, basis HPMC dan basis vaselin ... 31

Tabel 4.2 Nilai AUC masing-masing formula variasi konsentrasi minyak wijen ... 33

Tabel 4.3 Nilai AUC masing-masing formula variasi konsentrasi minyak almond ... 35

Tabel 4.4 Nilai AUC masing-masing formula variasi konsentrasi minyak zaitun ... 37

Tabel 4.5 Nilai AUC masing-masing formula variasi konsentrasi mentol 41

(13)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Kerangka pikir penelitian ... 5

Gambar 2.1 Struktur kulit ... 9

Gambar 2.2 Jalur penetrasi obat melalui stratum korneum ... 13

Gambar 2.3 Rumus bangun indometasin ... 20

Gambar 3.1 Skema uji penetrasi gel indometasin melalui kulit kelinci secara in vitro ... 30

Gambar 4.1 Pengaruh basis alginate, basis HPMC dan basis vaselin terhadap penetrasi indometasin melalui kulit kelinci secara in vitro ... 31

Gambar 4.2 Pengaruh konsentrasi minyak wijen terhadap penetrasi indometasin melalui kulit kelinci secara in vitro ... 32

Gambar 4.3 Pengaruh konsentrasi minyak almond terhadap penetrasi indometasin melalui kulit kelinci secara in vitro ... 35

Gambar 4.4 Pengaruh konsentrasi minyak zaitun terhadap penetrasi indometasin melalui kulit kelinci secara in vitro ... 37

Gambar 4.5 Pengaruh konsentrasi minyak wijen, minyak almond dan minyak zaitun terhadap penetrasi indometasin melalui kulit kelinci secara in vitro pada menit ke-270 ... 39

Gambar 4.6 Pengaruh konsentrasi mentol terhadap penetrasi indometasin melalui kulit kelinci secara in vitro ... 40

Gambar 4.7 Pengaruh konsentrasi mentol terhadap penetrasi indometasin melalui kulit kelinci secara in vitro pada menit ke-270 ... 42

Gambar 4.8 Perbandingan pengaruh minyak wijen, minyak almond, dan minyak zaitun pada konsentrasi 15% dengan pengaruh mentol 5% terhadap penetrasi indometasin melalui kulit kelinci secara in vitro ... 43

Gambar 4.9 Grafik laju pelepasan indometasin dengan enhancer

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Kurva serapan larutan indometasin dalam medium dapar fosfat pH 7,4 ... 54

Lampiran 2 Kurva kalibrasi larutan indometasin dalam medium dapar fosfat pH 7,4 pada panjang gelombang 266,0 nm ... 55

Lampiran 3 Pengaruh basis gel alginat, basis gel HPMC dan basis vaselin terhadap penetrasi indometasin melalui kulit kelinci secara in vitro dalam medium dapar fosfat pH 7,4 . 56

Lampiran 4 Perhitungan persen kumulatif indometasin yang berpenetrasi melalui kulit kelinci secara in vitro ... 57

Lampiran 5 Data difusi indometasin dari gel formula 1 ... 58

Lampiran 6 Jumlah rata-rata difusi indometasin yang berpenetrasi dari gel formula 1 ... 61

Lampiran 7 Data AUC uji difusi indometasin dari gel formula 1 dalam medium dapar fosfat pH 7,4 suhu 37oC ... 62

Lampiran 8 Data difusi indometasin dari gel formula 2 ... 63

Lampiran 9 Jumlah rata-rata difusi indometasin yang berpenetrasi dari gel formula 2 ... 66

Lampiran 10 Data AUC uji difusi indometasin dari gel formula 2 dalam medium dapar fosfat pH 7,4 suhu 37oC ... 67

Lampiran 11 Data difusi indometasin dari gel formula 3 ... 68

Lampiran 12 Jumlah rata-rata difusi indometasin yang berpenetrasi dari gel formula 3 ... 71

Lampiran 13 Data AUC uji difusi indometasin dari gel formula 3 dalam medium dapar fosfat pH 7,4 suhu 37oC ... 72

Lampiran 14 Data difusi indometasin dari gel formula 4 ... 73

(15)

Lampiran 16 Data AUC uji difusi indometasin dari gel formula 4 dalam medium dapar fosfat pH 7,4 suhu 37oC ... 77

Lampiran 17 Data difusi indometasin dari gel formula 5 ... 78

Lampiran 18 Jumlah rata-rata difusi indometasin yang berpenetrasi dari gel formula 5 ... 81

Lampiran 19 Data AUC uji difusi indometasin dari gel formula 5 dalam medium dapar fosfat pH 7,4 suhu 37oC ... 82

Lampiran 20 Data difusi indometasin dari gel formula 6 ... 83

Lampiran 21 Jumlah rata-rata difusi indometasin yang berpenetrasi dari gel formula 6 ... 86

Lampiran 22 Data AUC uji difusi indometasin dari gel formula 6 dalam medium dapar fosfat pH 7,4 suhu 37oC ... 87

Lampiran 23 Data difusi indometasin dari gel formula 7 ... 88

Lampiran 24 Jumlah rata-rata difusi indometasin yang berpenetrasi dari gel formula 7 ... 91

Lampiran 25 Data AUC uji difusi indometasin dari gel formula 7 dalam medium dapar fosfat pH 7,4 suhu 37oC ... 92

Lampiran 26 Data difusi indometasin dari gel formula 8 ... 93

Lampiran 27 Jumlah rata-rata difusi indometasin yang berpenetrasi dari gel formula 8 ... 96

Lampiran 28 Data AUC uji difusi indometasin dari gel formula 8 dalam medium dapar fosfat pH 7,4 suhu 37oC ... 97

Lampiran 29 Data difusi indometasin dari gel formula 9 ... 98

Lampiran 30 Jumlah rata-rata difusi indometasin yang berpenetrasi dari gel formula 9 ... 101

Lampiran 31 Data AUC uji difusi indometasin dari gel formula 9 dalam medium dapar fosfat pH 7,4 suhu 37oC ... 102

Lampiran 32 Data difusi indometasin dari gel formula 10 ... 103

(16)

Lampiran 34 Data AUC uji difusi indometasin dari gel formula 10 dalam medium dapar fosfat pH 7,4 suhu 37oC ... 107

Lampiran 35 Data difusi indometasin dari gel formula 11 ... 108

Lampiran 36 Jumlah rata-rata difusi indometasin yang berpenetrasi dari gel formula 11 ... 111

Lampiran 37 Data AUC uji difusi indometasin dari gel formula 11 dalam medium dapar fosfat pH 7,4 suhu 37oC ... 112

Lampiran 38 Data difusi indometasin dari gel formula 12 ... 113

Lampiran 39 Jumlah rata-rata difusi indometasin yang berpenetrasi dari gel formula 12 ... 116

Lampiran 40 Data AUC uji difusi indometasin dari gel formula 12 dalam medium dapar fosfat pH 7,4 suhu 37oC ... 117

Lampiran 41 Data difusi indometasin dari gel formula 13 ... 118

Lampiran 42 Jumlah rata-rata difusi indometasin yang berpenetrasi dari gel formula 13 ... 121

Lampiran 43 Data AUC uji difusi indometasin dari gel formula 13 dalam medium dapar fosfat pH 7,4 suhu 37oC ... 122

Lampiran 44 Data difusi indometasin dari gel formula 14 ... 123

Lampiran 45 Jumlah rata-rata difusi indometasin yang berpenetrasi dari gel formula 14 ... 126

Lampiran 46 Data AUC uji difusi indometasin dari gel formula 14 dalam medium dapar fosfat pH 7,4 suhu 37oC ... 127

Lampiran 47 Data difusi indometasin dari gel formula 15 ... 128

Lampiran 48 Jumlah rata-rata difusi indometasin yang berpenetrasi dari gel formula 15 ... 131

Lampiran 49 Data AUC uji difusi indometasin dari gel formula 15 dalam medium dapar fosfat pH 7,4 suhu 37oC ... 132

Lampiran 50 Data difusi indometasin dari gel formula 16 ... 133

(17)

Lampiran 52 Data AUC uji difusi indometasin dari gel formula 16 dalam medium dapar fosfat pH 7,4 suhu 37oC ... 137

Lampiran 53 Data difusi indometasin dari gel formula 17 ... 138

Lampiran 54 Jumlah rata-rata difusi indometasin yang berpenetrasi dari gel formula 17 ... 141

Lampiran 55 Data AUC uji difusi indometasin dari gel formula 17 dalam medium dapar fosfat pH 7,4 suhu 37oC ... 142

Lampiran 56 Data difusi indometasin dari gel formula 18 ... 143

Lampiran 57 Jumlah rata-rata difusi indometasin yang berpenetrasi dari gel formula 18 ... 146

Lampiran 58 Data AUC uji difusi indometasin dari gel formula 18 dalam medium dapar fosfat pH 7,4 suhu 37oC ... 147

Lampiran 59 Data difusi indometasin dari gel formula 19 ... 148

Lampiran 60 Jumlah rata-rata difusi indometasin yang berpenetrasi dari gel formula 19 ... 151

Lampiran 61 Data AUC uji difusi indometasin dari gel formula 19 dalam medium dapar fosfat pH 7,4 suhu 37oC ... 152

Lampiran 62 Laju pelepasan indometasin dengan enhancer minyak wijen ... 153

Lampiran 63 Laju pelepasan indometasin dengan enhancer minyak almond ... 154

Lampiran 64 Laju pelepasan indometasin dengan enhancer minyak zaitun ... 155

Lampiran 65 Laju pelepasan indometasin dengan enhancer mentol ... 156

Lampiran 66 Data uji statistik pengaruh minyak wijen terhadap penetrasi indometasin melalui kulit kelinci secara in vitro . 157

Lampiran 67 Data uji statistik pengaruh minyak almond terhadap penetrasi indometasin melalui kulit kelinci secara in vitro . 159

(18)

Lampiran 69 Data uji statistik pengaruh mentol terhadap penetrasi indometasin melalui kulit kelinci secara in vitro ... 163

Lampiran 70 Data uji statistik perbandingan pengaruh minyak wijen, minyak almond, dan minyak zaitun pada konsentrasi 10% dengan pengaruh mentol pada konsentrasi 5% terhadap penetrasi indometasin melalui kulit kelinci secara in vitro . 165

Referensi

Dokumen terkait

Promosi Buku Serial Remaja, merupakan suatu Website yang berisi daftar â daftar buku serial remaja keluaran terbaru, sinopsis singkat, nama pengarang, nama toko buku yang

Salah satu jejak sejarah yang ada pada penggalan legenda tersebut adalah ... ada kasta antara bangsawan dengan rakyat jelata C. hewan betina dapat hamil karena meminum air seni DA.

Kanker adalah penyakit yang tidak terkait dengan status sosial dan dapat menyerang siapa saja dan muncul akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel jaringan tubuh

Telah dilakukan analisa kadar etil alkohol pada minuman SOJU yang dilakukan di Balai Pengujian dan Identifikasi Barang (BPIB) Medan.Analisa dilakukan dengan 2

1. Pelaksanaan bimbingan agama yang diterapkan pada anak-anak di Panti Asuahan Tenku Ampuan Fatimah Kuantan Malaysia meliputi bimbingan kejiwaan dimana pada umumnya yang

menggunakan media ICM kreativitas belajar siswa memiliki presentase 63% termasuk katergori cukup baik dan 81% termasuk kategori baik setelah menggunakan media

Sebelum dilakukan pengujian dilakukan pemodelan dengan cara membandingkan nilai asli dari sistem yang telah dibuat dengan hasil dari Digital Sound Level Meter supaya power

Setelah penulisan lambang atom unsur dan penemuan partikel penyusun atom, ternyata ditemukan adanya unsur-unsur yang memiliki jumlah proton yang sama tetapi