• Tidak ada hasil yang ditemukan

Komparasi Peubahan Pertanian Antara Nega

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Komparasi Peubahan Pertanian Antara Nega"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

KOMPARASI PERUBAHAN PERTANIAN ANTARA NEGARA DI ASIA TENGGARA DENGAN NEGARA MAJU

PENDAHULUAN

Dalam konteks ekonomi internasional, dikenal dengan istilah “negara maju” dan “negara berkembang”. Kedua istilah tersebut merupakan penggolongan negara-negara di dunia berdasarkan kesejahteraan atau kualitas hidup rakyatnya. Negara maju adalah negara yang rakyatnya memiliki kesejahteraan atau kualitas hidup yang tinggi. Sedangkan negara berkembang adalah negara yang rakyatnya memiliki tingkat kesejahteraan atau kualitas hidup taraf sedang atau dalam perkembangan. Negara yang digolongkan sebagai negara maju terdapat di benua Eropa terutama kawasan Eropa Barat serta Amerika (Utara) Misalnya Belanda, Perancis, Inggris, Amerika Serikat, dan lain-lain. Sedangkan yang digolongkan negara berkembang terdapat di Benua Asia, Afrika, dan Amerika Selatan (Latin).

Di Asia Tenggara khususnya kebanyakan orang di daerah perdesaan bekerja pada sektor pertanian dan produksi pertanian dan keperluan produksi pertanian. Daerah perdesaan menjadi tempat dimana sosial, pengetahuan, budaya, ekonomi, dan politik terjalin dan bertemu. Berbeda dengan negara maju yang tidak lagi mendominasi daerah perdesaan baik dari sisi produksi atau tenaga kerja.

THE DE-AGRIANISATION DI ASIA TENGGARA.

De-agrarianisation adalah istilah yang telah datang akan digunakan untuk menggambarkan serangkaian perubahan paraller di daerah pedesaan di negara berkembang. Dalam diskusi tahun 1997 dari de-argrarianisation di Africa, Bryceson menggaris bawahi empat aspek dari proses pekerjaan penyesuaian kembali, penghasilan earing reorientasi, sosial re-identifikasi, ruang relokasi dan untuk Asia Tenggara (Timur) dapat di tambahkan ruang interpenetration. Masyarakat yang mendorong proses ini sangat banyak, sebagai diskusi yang berikut akan ditampilkan penjabaran berdasarkan lima aspek kehidupan, yaitu :

1. Ekonomi. Saldo perubahan kembali ke tenaga kerja antara pertanian dan kegiatan non pertanian dan ketersediaan pelebaran pekerjaan pertanian non orang yang hidup atau melekat pada daerah pedesaan.

2. Sosial dan budaya. Pergeseran aspirasi, terutama di kalangan muda, jauh dari pertanian dan non pertanian terhadap pengejaran.

3. Politik. Budaya neo liberal yang berlaku ang munculnya kondisi sturctural, secara global, nasional dan lokal, yang mempromosikan integrasi industrialisasi ekonomi, spasial dan lebih khusus lagi, industrialisasi pedesaan.

4. Infrastruktur, jaringan membaik nyata komunikasi dan sesuai peningkatan mobilitas yang telah menyebabkan sebuah revolusi transportasi di daerah pedesaan.

5. Lingkungan. Penurunan potensi pertanian berkaitan dengan munculnya masalah lingkungan.

(2)

KOMPARASI PERUBAHAN PERTANIAN ANTARA NEGARA DI ASIA TENGGARA DENGAN NEGARA MAJU

TABEL KOMPARASI PERUBAHAN SEKTOR PERTANIAN ANTARA ASIA TENGGARA DENGAN NEGARA MAJU

N

O ASPEK PERUBAHAN NEGARA DI ASIA TENGGARA NEGARA MAJU

1. Teknologi Peralatan tradisional, misalnya tenaga hewan dan manusia Peralatan modern, misalnya traktor

2. Kedudukan Berada di perdesaan saja Berada di perdesaan dan perkotaan

3. Kepentingan terlayani Lebih banyak untuk memenuhi kebutuhan sendiri dan keluarga Untuk industrialisasi, dijual diekspor

4. Pendapatan Relatif rendah Relatif tinggi

5. Dasar pendidikan Berdasarkan pengalaman dan lamban Menunjang industrialisasa secara cepat

6. Sifat penduduk Masyarakat sosial Masyarakat individualis

IMPLIKASI KEBIJAKAN

Beberapa langkah yang dapt digunakan untuk meningkatkan kegiatan pertanian di Asia Tenggara :

1. Kontrol terhadap lahan dan penggunaan lahan dan air secara efisien, 2. Komersialisasi, diversifikasi dan produktivitas pertanian ,

3. Mengembangkan teknologi produksi terapan dan lebih maju,

4. Kebijakan harga yang dilakukan oleh pemerintah & penggunaan modal secara efisien,

5. Pelayanan dan Infrastrukturpendukung pertanian,

6. Pemerataan pendapatan dan peningkatan kesejahteraan keluarga tani, 7. Penataan ruang wilayah perdesaan agar kondusif untuk kawasan pertanian, 8. Pembinaan pendidikan bagi keluarga tani untuk meningkatkan pengetahuan,

9. Mengembangkan, meningkatkan produk-produk yang berpotensi sebagai barang ekspor,

10. Memenuhi kebutuhan konsumen lokal (negara sendiri) dari hasil pertanian lokal dan 11. Kebijakan pemerintah berupa jaminan pembelian hasil pertanian jika jumlah produk

di pasaran meningkat sehingga tidak merugikan petani.

REFERENSI

 Sutanto, Agus. 2010. Main Issues in Rural Development Policy (Materi Kuliah Kebijakan Pembangunan Wilayah). Yogyakarta.

 Sutarto. 2010. Negara Maju dan Negara Berkembang (http://www.crayonpedia.org/mw/BSE:Negara_Maju_dan_Negara_Berkemba ng_9.1_(BAB_1). Diakses pada 10 Januari 2010.

Gambar

TABEL KOMPARASI PERUBAHAN SEKTOR PERTANIAN ANTARA ASIA TENGGARADENGAN NEGARA MAJU

Referensi

Dokumen terkait

Menurut hasil pengamatan dan observasi yang telah di lakukan di lapangan dari ketiga variabel tersebut (daya tarik yang dimiliki objek wisata tersebut, aksesbilitas

Demikian Pengumuman ini dibuat untuk dapat dipergunakan

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Purnawati (2014), yang menemukan bahwa mobilisasi dini pada ibu post partum efektif terhadap

Struktur atas mencakup perencanaan atap (kuda-kuda) dan beton bertulang ( plat lantai, tangga, balok dan kolom), sedangkan struktur bawah mencakup struktur pondasi1.

RINCIAN DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN BELANJA LANGSUNG PROGRAM DAN PER KEGIATAN SATUAN KERJA PERANGKAT

Oleh karena itu, untuk meningkatkan kemampuan bermain drama siswa kelas V MI Assyafiiyyah Dukuhdamu Lebaksiu Tegal, peneliti memberi solusi pembelajaran bermain drama

Untuk mengetahui dan menganalisis manakah diantara variabel merek, harga dan kemasan yang mempunyai pengaruh paling dominan terhadap keputusan pembelian produk jamu Nyonya Meneer

Kemudian secara simultan, berdasarkan uji F menunjukkn bahwa untuk dk (1:50) pada α  0 , 05 diperoleh F tabel = 7.03 sedangkan F hitung = 74.61, ternyata F hitung > F