• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA (1)"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Disampaikan oleh:

Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan RI

KEBIJAKAN DANA DESA

TA 2016

(2)

PP 47/2015 tentang

Perubahan atas PP

43/2014

UU 6/2014

tentang

Desa

PP 43/2014

tentang Peraturan

Pelaksanaan

UU 6/2014

PP 60/2014 tentang Dana Desa Bersumber dari APBN

PERMENDAGRI:

1.  Permendagri No. 111/2014 tentang Pedoman Teknis Peraturan di Desa

2.  Permendagri No. 112/2014 tentang Pemilihan Kepala Desa

3.  Permendagri No. 113/2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa

4.  Permendagri No. 114/2014 Tentang Pedoman Pembangunan Desa

DASAR HUKUM

 

2

1.  Permendes No.1/205 tentang Pedoman  Kewenangan Lokal Berskala Desa 

2.  Permendes No.2/2015 tentang Musyawarah Desa  3.  Permendes No.3/2015 tentang Pendampingan 

Desa 

4.  Permendes No.4/2015 tentang Pendirian,  Pengurusan, Pengelolaan,dan Pembubaran  BUMDes 

5.  Permendes No.21/2015 tentang Prioritas  Penggunaan Dana Desa TA 2016 

 

PP 22/2015 tentang Perubahan atas PP 60/2014

 

PMK Nomor 257/PMK.07/2015 

Tentang Tata Cara Penundaan dan/atau Pemotongan Dana  Perimbangan terhadap Daerah Yang Tidak Memenuhi ADD 

(3)

pihak ke=ga 

 

1

 

Dari realokasi 

anggaran pusat 

berbasis desa 

10% dari dan diluar 

dana transfer ke 

daerah secara 

bertahap 

Bagian dari PDRD 

kabupaten/kota 

•  Paling sedikit 10%

 

Alokasi Dana Desa (ADD) 

•  Paling sedikit 10% dari dari  dana perimbangan yang  diterima kab/kota dikurangi  DAK 

•  Pemerintah dapat menunda  dan/atau mengurangi dana  perimbangan jika kab/kota  @dak mengalokasikan ADD 

(4)

Penyebab Lambat dan Rendahnya Realisasi Penyaluran Dana Desa dari Kab/kota ke Desa: 

1.

Sebagian Daerah belum memasukkan Dana Desa dalam APBD induK. 

2.

Sebagian  Daerah  terlambat  menetapkan  Perbup/perwali  tentang  pengalokasian 

Dana Desa per Desa. 

3.

Sebagian  Daerah  harus  mengubah  penetapan  alokasi  Dana  Desa  per  desa  karena 

jumlah  desanya  berbeda  dengan  yang  ditetapkan  dalam  Peraturan  Menteri  Dalam 

Negeri. 

4.

Sebagian  Daerah  terlambat  menetapkan  Perbup/Perwali  tentang  Pedoman 

pengalolaan Keuangan Desa dan tentang pengadaan barang/jasa di Desa. 

5.

Sebagian  Daerah  menambahkan  persyaratan  penyaluran  Dana  Desa  dari  RKUD  ke 

Rekening  Kas  Desa,  berupa 

  dokumen  RPJMDes  dan  RKPDes,  yang  semakin 

menyulitkan bagi desa untuk segera menerima Dana Desa. 

6.

Sebagian  Daerah  memeriksa  dokumen  pertanggungjawaban  Dana  Desa  sebagai 

syarat penyaluran tahapan. 

7.

Terdapat  Daerah  belum  berani  menyalurkan  Dana  Desa  ke  Desa  dan  sebagian  desa 

belum berani menggunakan dana desa karena belum ada pendamping desa. 

8.

Kekhawa@ran perangkat desa terjerat kasus hukum karena kesalahan administrasi.  

(5)

PERATURAN MENTERI KEUANGAN

DANA DESA & ALOKASI DANA DESA

PMK

257/PMK.07/2015

DANA DESA

ALOKASI DANA

DESA

Tata Cara Penundaan dan/ atau Pemotongan Dana

Perimbangan terhadap Daerah Yang Tidak

Memenuhi ADD.

PMK

247/PMK.07/2015

Tata Cara Pengalokasian, Penyaluran, Penggunaan, Pemantauan dan Evaluasi

(6)

PENGALOKASIAN DANA DESA 

APBN 

DANA DESA PER 

KAB/KOTA 

MENTERI KEUANGAN 

BUPATI/WALIKOTA 

25% x Jumlah 

Alokasi Dasar 

Formula=PAGU DD 

‐ ALOKASI DASAR 

6  kesulitan geografis digunakan data yang sama dengan desa induk atau data yang bersumber dari pemerintah daerah. 

(7)

Mengapa 90:10??

Hasil Simulasi Dana Desa

Proporsi 

90:10 

280 

1.121 

254 

1:4,4 

628 

2.221 

570 

1:3,9 

80: 20 

280 

1.961 

228 

1:8,6 

628 

3.813 

512 

1:7,4 

75: 25 

280 

2.382 

215 

1:11,1 

628 

4.610 

483 

1:9,5 

Murni 

Formula 

0:100 

280 

5.204 

16 

1:325,3 

628 

16.554 

48 

1:340,1 

Dari hasil simulasi tersebut, maka: 

tahun 2015 dipilih proporsi 90:10, dimana alokasi rata‐rata per desa Rp280 juta, 

dengan alokasi terendah Rp254 juta dan alokasi ter@nggi Rp1,12 miliar, dengan rasio 

kesenjangan terendah 1 : 4,4. 

(8)

Simulasi Kertas Kerja Alokasi Dana Desa Kab XYZ

Pagu Dana Desa Dalam Perpres: Rp7.500.000.000,‐ 

Jumlah Desa: 10 Desa 

 

Alokasi Dasar : Rp565.640.000 x 10 Desa = Rp5.656.400.000,‐ 

(9)

PENGALOKASIAN DANA DESA: TERDAPAT SELISIH JUMLAH DESA 

(PASAL 7 PMK 247/2015) 

Jumlah Desa di 

Kab/Kota 

Bupa=/Walikota 

melaporkan kepada 

Kemendagri dan 

tembusan ke DJPK 

Lengkapi 

persyaratan 

Jumlah Desa di 

Permendagri 

Tidak 

(10)

10 

PENGALOKASIAN DANA DESA: TERDAPAT SELISIH JUMLAH DESA 

(PASAL 7 PMK 247/2015) 

Jumlah Desa di 

Permendagri 

Jumlah Desa di 

Kab/Kota 

Sesuai dengan 

jumlah Desa di 

Kab/Kota 

Jumlah Desa di 

Permendagri 

Jumlah Desa di 

Kab/Kota 

Lebih 

sedikit 

Lebih 

banyak 

Alokasi DD Dalam 

Perbup/Wali 

Sesuai dengan 

jumlah Desa di 

Permendagri 

(11)

11 

PENYALURAN DANA DESA

Pasal 14 PMK 247

Melalui  cara  pemindahbukuan  dari  RKUN  ke  RKUD 

untuk selanjutnya dari RKUD ke RKD 

Penyaluran  Dana  Desa  dari  RKUD  ke  RKD  dilakukan 

paling  lambat  7  (tujuh)  hari  kerja  setelah  Dana  Desa 

diterima di RKUD 

20%

40%

40%

Paling Lambat April Minggu II

TAHAP I TAHAP II

Paling Lambat Agustus Minggu II

TAHAP III

(12)

PENYALURAN DANA DESA TA 2016

Penyaluran  Dana Desa 

Paling Lambat April Minggu II

TAHAP I

Rp9,38 T 

Rp18,76 T 

Rp18,76 T 

TAHAP II

Paling Lambat Agustus Minggu II

TAHAP III

Paling Lambat Oktober Minggu II

Dana 

Agustus

Rp18,76 T 

(13)

13 

 Selain DD, Desa juga akan mengelola  sumber‐sumber pendapatan lain (ADD, BH  PDRD dll). 

 Disisi lain kapasitas SDM di Desa masih  terbatas. 

 Agar sumber pendanaan yang besar  tersebut tdk kontrapruduk=f, perlu 

  DD diprioritaskan untuk pembangunan dan  pemberdayaan masyarakat 

  Pada triwulan I proses pembangunan  diperkirakan masih dalam proses  perencanaan/persiapan 

  Kebutuhan pembayaran terbesar (80%)  diperkirakan pada bulan April‐Agustus

 Penyaluran berdasarkan kebutuhan riil di  desa agar DD =dak menjadi penambah dana  idle di daerah 

 Mengurangi beban Kas Negara, karena  diawal tahun pemerintah juga harus 

mentransfer dana perimbangan dan transfer  ke daerah lainnya, sementara pada awal  tahun penerimaan Negara belum op=mal.

PENYALURAN

BERTAHAP

(14)

14 

MENGAPA TIDAK LANGSUNG

KE KAS DESA

Penyaluran dilakukan melalui kabupaten/kota, 

agar pengawasan dan akuntabilitas tetap terjaga 

Meskipun Desa mempunyai hak untuk mengelola kewenangannya, namun 

demikian desa tetap merupakan bagian dari kabupatenkota (bukan merupakan 

daerah otonom tersendiri). 

Ke depan, jumlah dana yang mengalir ke desa akan semakin besar, sementara 

kapasitas SDM dalam pengelolaan keuangan desa belum cukup memadai. 

Berdasarkan Penjelasan Pasal 72 huruf b UU No 6/2014 Dana Desa adalah dana 

yang bersumber dari APBN, yang 

ditransfer melalui APBD kab/kota 

yg digunakan 

(15)

15 

PERSYARATAN PENYALURAN DD DARI RKUN KE RKUD

Pasal 15-17 PMK 247

KINERJA

PENYALURAN

DANA DESA DI

KAB/KOTA

  Perda mengenai APBD TA berjalan 

  Perkada mengenai tata cara pembagian dan  penetapan rincian Dana Desa se=ap Desa 

  laporan realisasi penyaluran dan konsolidasi  penggunaan DD TA sebelumnya

  Laporan penyaluran  Tahap I dan  Tahap II  telah disampaikan oleh  bupa=/walikota ke DJPK  paling lambat  bulan   minggu IV September 

  Paling kurang 50% DD  Tahap I dan  II telah  disalurkan ke RKD.

  Laporan penyaluran  Tahap I telah 

disampaikan oleh bupa=/ walikota ke DJPK paling  lambat minggu IV Juli 

  Paling kurang 50% DD  Tahap I telah disalurkan  ke RK

D

.

TAHAP I

(16)

16 

PERSYARATAN PENYALURAN DD DARI RKUD KE RKD

Pasal 19-21 PMK 247

KINERJA

PENGGUNAAN

DANA DESA

DI DESA

  Perdes APB Desa disampaikan kepada  bupa=/walikota paling lambat minggu II  Maret 

  laporan realisasi penggunaan Dana Desa  tahun anggaran sebelumnya 

  Laporan penggunaan DD  Tahap I dan II telah  disampaikan oleh kades  ke bupa=/walikota   paling lambat  minggu II  September 

  Paling kurang 50% DD  Tahap I dan  II telah  digunakan

  Laporan penggunaan DD  Tahap I telah 

disampaikan oleh kades   ke bupa=/walikota paling  lambat  minggu II Juli 

  Paling kurang 50% DD  Tahap I telah digunakan

TAHAP I

(17)

Dana  Desa  diprioritaskan  untuk  membiayai 

pembangunan dan pemberdayaan masyarakat 

yang  pelaksanaanya  diutamakan  secara 

swakelola  dengan  menggunakan  sumber 

daya/bahan  baku  lokal,  dan  diupayakan 

dengan  lebih  banyak  menyerap  tenaga  kerja 

dari masyarakat desa setempat 

Penggunaan  Dana  Desa  dilaksanakan  sesuai 

dengan Peraturan Menteri Desa 

17 

PENGGUNAAN DANA DESA

(18)

18 

Penetapan perkada

mengenai tata cara

pembagian dan penetapan DD setiap Desa

Untuk menghindari keterlambatan

penetapan perkada

Penyaluran

DD Dari

RKUD ke

RKD

Untuk memastikan penyaluran DD tepat waktu dan

tepat jumlah

Laporan Realisasi Penyaluran dan

Konsolidasi Penggunaan DD

Untuk menghidari penundaan penyaluran DD tahap berikutnya

Sisa DD di

RKUD

Untuk mengetahui besaran DD yg belum disalurkan dari RKUD ke RKD

TA sebelumnya

 

PEMANTAUAN DANA DESA

 

Pasal 29‐33 PMK 247

 

 

(19)

19 

Sisa Dana 

Desa di 

RKUN 

Apabila kab/kota blm 

menyampaikan laporan 

penyaluran Dana Desa 

tahap I dan II sampai 

dengan batas waktu 

penyampaian laporan 

(18 Desember 2015) 

Dana Desa tahap III 

@dak dapat disalurkan. 

Dana Desa yang @dak 

disalurkan tsb menjadi 

sisa Dana Desa di 

RKUN.  

Sisa Dana Desa tsb 

merupakan Sisa 

Anggaran Lebih (SAL) 

APBN 

SISA DANA DESA DI KAS NEGARA (RKUN)

Pasal 40 PMK 247

(20)

20 

SISA DANA DESA DI KAS DAERAH (RKUD)

Pasal 33 PMK 247

Januari ‐ Maret 

Desember 

April ‐ Agustus 

Setelah Agustus 

2015 

2016 

2016 

2016 

Sisa DD dianggarkan  dalam APBD TA 2016  • Jika APBD 2016 telah  ditetapkan, dilakukan  perubahan penjabaran  APBD 2016, kemudian  dimasukkan dalam  APBD‐P 

Dicatat dlm LRA jika  @dak ada APBD‐P 

Melaporkan Sisa DD   ke Dirjen PK 

Menyalurkan ke RKD  jika Kades telah  menyampaikan  persyaratan  • Melaporkan 

penyaluran Sisa DD  kepada Dirjen PK 

Transfer Tahap I  dikurangi sebesar  Sisa DD 2015 yang  belum disalurkan  • Menyalurkan 

kembali DD yang  diperhitungkan  berdasarkan  permintaan  bupa@/walikota 

Sisa DD 2015 di  RKUD yang @dak  disalurkan 

menjadi SAL di  RKUN 

 

  Terjadi karena : 

 Sampai dengan akhir TA DD belum disalurkan dari RKUD ke RKD karena Desa @dak 

memenuhi persyaratan penyaluran Dana Desa 

(21)

21 

Dana Desa 

tahap

 I TA 

berikutnya disalurkan sesuai 

SISA DANA DESA DI KAS DESA (RKD)

Pasal 41 PMK 247

(22)

DJPK melakukan evaluasi  terhadap: 

a.

Tata cara pembagian dan penetapan rincian  Dana Desa se@ap Desa 

oleh kabupaten/kota; dan 

b.

realisasi penyaluran dan konsolidasi penggunaan Dana Desa. 

Evaluasi terhadap tata cara pembagian dan penetapan rincian  

Dana Desa se@ap Desa oleh kabupaten/kota dilakukan untuk 

memas@kan pembagian Dana Desa se@ap Desa dilakukan 

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang‐undangan 

Evaluasi terhadap realisasi penyaluran dan konsolidasi 

penggunaan Dana Desa dilakukan untuk mengetahui realisasi 

penggunaan DD 

22 

EVALUASI DANA DESA 

(23)

23 

Pemotongan  

Dana Desa

 

MENKEU 

  Bupa@/walikota @dak menyampaikan persyaratan  penyaluran se@ap Tahap; 

  Bupa@/walikota @dak menyampaikan perubahan 

perkada mengenai tata cara pembagian dan penetapan 

  Laporan penundaan penyaluran dari bupa=/walikota;  

  Laporan pemotongan penyaluran Dana Desa dari bupa=/

walikota 

Berdasarkan penjelasan dan hasil pemeriksaan  ditemukan penyimpangan berupa SiLPA =dak wajar 

Pemotongan  

Dana Desa ke Desa

 

Penundaan Penyaluran 

Dana Desa ke Desa 

  Kepala Desa =dak menyampaikan Peraturan Desa 

mengenai APB Desa; 

  Kepala Desa =dak menyampaikan laporan realisasi 

penggunaan Dana Desa tahap sebelumnya; dan 

  Terdapat usulan dari aparat pengawas fungsional 

daerah. 

Terdapat Sisa Dana Desa > 30%  selama 2 tahun berturut‐turut 

 

SANKSI

 

Pasal 39‐45 PMK 247

 

 

(24)

Roadmap Alokasi Dana Desa TA 2015 – 2019 

URAIAN  2015  2016 

2017  

2018  

2019  

APBN  APBN‐P  APBN  APBN  APBN  APBN 

  Transfer ke Daerah  637.975,1    643.834,6  723.191,2  811.843,7  1.037.911,6  1.118.401,7    % Dana Desa   1,42%   3,23%  6,40%  10,00%  10,00%  10,00%     Dana Desa (miliar)        9.066,2   20.766,2  46.982.1  81.184,3  103.791,1  111.840,2 

 Rata‐rata per desa 

(juta)            122,4           280,3         628,5        1.095,7          1.400,8   1.509,5 

 Alokasi Dana Desa‐    

ADD (miliar)  33.430,8         32.666,4         36.723,9   42.285,9         55.939,8        60.278,0        Bagi Hasil PDRD (miliar)        

2.091,1  

(juta)         601,8   749,4              1.115,2         1.703,3          2.197,1           2.368,6  

Keterangan:

1. Alokasi Transfer ke Daerah TA 2017-2019 berdasarkan Medium-Term Budget Framework

2. Dari 508 kab/kota, yang mempunyai Desa sebanyak 434 kab/kota.

3. Alokasi Dana Desa (ADD) sebesar 10% dari DAU dan DBH dan bagian hasil PDRD sebesar 10% dihitung berdasarkan jumlah kab/kota yang memiliki Desa.

(25)

PEMEKARAN DESA PER PROVINSI 

(Termasuk Pemekaran Jumlah Desa pada 2015) 

Aceh   6474 

Sumut   5389 ‐> 5418 

Sumbar    1398 ‐> 1399 

Riau   1592 

Babel   309 

Sumsel   2817 ‐> 2859 

Lampung   7723‐>7724 

Bali  634 

NTB  995 

NTT  2931‐>2976  Kalbar 

1908‐>1977 

Kalteng  1434 

Kalsel  1864‐>1866 

Kal@m  833‐>836 

Kaltara   447 

Gorontalo  657 

Sulut  1491‐>1506 

Sulteng  1838‐1841 

Sulbar  576 

Sulsel  2253 

Sultra  1820‐>1846 

Malut  1064‐>1065 

Maluku  1191‐>1198 

Papua  5090‐>5391 

PaBar  1628‐>1744 

Jumlah Desa 

7

4.093 (2015) 

(26)

Besaran  dana  yang  akan  diterima  oleh  se@ap  desa  dari 

Dana  Desa,  Alokasi  Dana  Desa  (ADD),  dan  bagian  hasil 

Pajak Daerah dan Retribusi Daerah akan semakin kecil. 

Menambah  beban  APBN  bila  dikaitkan  dengan  target 

agar Dana Desa bisa mencapai  Rp1 miliar/desa. 

Akan  menambah  beban  biaya  pendampingan, 

pela@han, dan pembinaan. 

Perlunya komitmen moratorium penambahan desa 

    

26 

DAMPAK PENAMBAHAN DESA 

(27)

TATA CARA PENUNDAAN DAN/ATAU 

PEMOTONGAN DANA PERIMBANGAN 

TERHADAP DAERAH YANG TIDAK MEMENUHI 

ALOKASI DANA DESA 

 

 

 

PMK 257/2015

  

 

 

(28)

Dasar Hukum : Pasal 96 PP 47 Tahun 2015 

Pemerintah  daerah  kabupaten/kota  mengalokasikan  ADD 

dalam APBD kabupaten/kota se=ap tahun  

ADD  dialokasikan  paling  sedikit  10%  dari  dana  perimbangan 

yang diterima kabupaten/kota dikurangi  DAK 

Pengalokasian    dan  Pembagian  ADD  kepada  se=ap  Desa  diatur 

dengan Peraturan Bupa=/Walikota 

Peraturan  bupa=/walikota  disampaikan  kepada  Menteri 

Keuangan  paling  lambat  bulan  Oktober  TA  berjalan  dengan 

tembusan Kemendes dan Kemendagri  

Kementerian  Keuangan  dapat  menunda  dan/atau  memotong 

sebesar  alokasi  yang  seharusnya  disalurkan  ke  Desa  bagi 

kabupaten/kota yang =dak mengalokasikan paling sedikit 10% 

(29)

RUANG LINGKUP 

Besaran  ADD  paling  sedikit  10%  (sepuluh  perseratus)  dari  DAU 

dan DBH. 

 

Penundaan atau pemotongan dana perimbangan (DAU ditambah 

DBH)  dikenakan  terhadap  pemerintah  kabupaten/kota  yang 

=dak menganggarkan ADD dalam APBD se=ap tahun anggaran. 

 

(30)

MEKANISME PEMOTONGAN DAU 

 DAN/ATAU DBH 

Sanksi pemotongan DAU dan/atau DBH diberikan setelah berkoordinasi 

dengan  Kementerian  Dalam  Negeri  dan  Kementerian  Desa, 

Pembangunan  Daerah  Ter=nggal  dan  Transmigrasi  antara  lain  dengan 

memper=mbangkan kapasitas fiskal daerah. 

Terdapat  kriteria  yang  digunakan  untuk  mengukur  kemampuan  fiskal, 

agar  daerah  yang  =dak  menganggarkan  ADD  sesuai  dengan  ketentuan, 

dapat dikenakan sanksi (kriteria evaluasi dalam proses). 

DAU/DBH  yang  dipotong  akan  disalurkan  ke  Provinsi  pada  bulan 

Desember, dan Provinsi paling lambat 7 hari kerja menyalurkan ke RKD. 

(31)

DJPK 

KAB/KOTA 

PROVINSI 

DESA 

Memenuhi 10 %  dari DAU + DBH 

Memotong DAU/

DBH 

ADD dalam P‐APBD  kurang dari 10% dari  DAU+DBH 

Menampung 

dalam rekening  transito 

Menyalurkan ke 

RKD 

Mencatat 

Penerimaan APB  Desa 

Kurang dari 10 %  dari DAU + DBH 

Surat Peringatan 

Surat Komitmen 

Melakukan evaluasi  II thd 

TATA CARA PEMOTONGAN/PENUNDAAN DAPER TERHADAP

DAERAH YANG TIDAK MEMENUHI ADD

PMK 257/PMK.07/2015

Keterangan: 

Evaluasi Perbup/Perwali tentang ADD 

dilakukan bulan Jan‐April 

Pemberitahuan kepada Pemda kg hasil 

evaluasi Perbup/Perwali 

Penundaan penyaluran DAU/DBH tahap I 

bulan September dan tahap II bulan Oktober  

Pemotongan DAU/DBH bulan November 

setelah melalui rapat koordinasi Kemenkeu,  Kemendagri, dan Kemendes, dan disalurkan  dari RKUN ke RKUD Provinsi.  

Gubernyur menyalurkan dana hasil 

(32)

KAB XYZ 

DJPK 

PROVINSI 

DESA 

•  DAU Rp70M+ DBH  Rp30M=Rp100M 

ADD dlm APBD dan  Perbup/Perwali=  Rp8M (8%) 

•  Kekurangan  ADD=Rp2M (2%) 

Evaluasi APBD dan 

Perbup Nilai 

ADD<10% DAU

+DBH 

•  Menyampaikan  Komitmen akan  menganggarkan  ADD 10% 

•  Menyusun P‐ APBD 

•  Tidak 

menyampaikan  komitmen 

•  Evaluasi P‐APBD,  apakah sdh 10% 

•  Memotong DAU/ DBH sebesar: 

•  Menampung  dalam rekening  transito 

•  Menyalurkan ke  RKD 

•  Mencatat 

Penerimaan APB  Desa 

Keterangan: 

Evaluasi Perbup/Perwali tentang ADD 

dilakukan bulan Jan‐April 

Pemberitahuan kepada Pemda kg hasil 

evaluasi Perbup/Perwali 

Penundaan penyaluran DAU/DBH tahap I 

bulan September dan tahap II bulan Oktober  

Pemotongan DAU/DBH bulan November 

setelah melalui rapat koordinasi Kemenkeu,  Kemendagri, dan Kemendes, dan disalurkan  dari RKUN ke RKUD Provinsi.  

Gubernyur menyalurkan dana hasil 

pemotongan DAU/DBH tsb ke Desa bulan  Desember dan melaporkan kepada DJPK  

(33)

33 

 

Klik kami di: 

Referensi

Dokumen terkait

Hasil uji Chi-Square Tingkat literasi keuangan syariah berdasarkan pendapatan (penghasilan rata-rata per bulan) terhadap 83 orang responden yang merupakan pedagang di

Pengumpulan data yang diperoleh pada penelitian ini dilakukan melalui pengamatan (observasi) dan tes hasil belajar. Data yang dikumpulkan dari setiap kegiatan yang

a) Pangan acuan berupa glukosa murni ( D-glucose anhydrous ) sebanyak 50 g yang telah dilarutkan dalam 200 ml air diberikan kepada subjek penelitian yang telah menjalani puasa

Pengujian dila- kukan dengan cara standar, yaitu pada alat pengukur repelensi (daya tolak) yang terdiri dari dua buah ruangan yang masing-masing berukuran 40 cm

Keputusan menunjukkan tiada perubahan bererti dalam fungsi paru-paru untuk kedua-dua kumpulan sebelum dan selepas rehabilitasi.Terdapat perbezaan bererti (p &lt; 0.05) dalam 6 MWT

Mengenai kondisi Sungai Badung saat ini, dinding batu kali dengan kemiringan 1:0.5 – 1:1.0 dipasang pada kedua tebing sungai. Lebar sungai River yang berkisar rata-rata dari 20 m

- Cara mengelola biaya pendidikan Penerimaan dan pengeluaran dana dicatat, dan sekolah membuat RAPBS Berhubung Peneliti tidak bisa ikut terlibat dalam

Setiap akhir semester dilaksanakan evaluasi terhadap semua kegiatan akademik yang telah dilakukan oleh mahasiswa pada semester itu dalam bentuk IPS.. Indeks Prestasi Semester