METODE DAN IMPLEMENTASI BUSINESS INTELLEGENCE DALAM ORGANISASI DAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN
PENDAPATAN PADA PT.KERETA API INDONESIA SURABAYA
Afiyati Sholihah 1), Juli Sanjaya 2), Musab Alfarizi 3)
(1,2,3)
Program Studi Sistem Informasi, STMIK Duta Bangsa Surakarta
Email: 1)[email protected], 2)[email protected],3)[email protected]
ABSTRAK
Dalam organisasi banyak dibutuhkan business intellegence yang berguna dalam
menyimpan, menganalisis, menyuguhkan akses dalan untuk membantu organisasi
dalam menentukan keputusan dan mendapat informasi mengenei kinerja organisasi.pada
umumnya organisasi yang menerapkan business intellegence sudah memiliki
ERP(Enterprise Resource planning).
Sistem informasi akuntansi yang digunakan dalam PT.Kereta Api sangat berguna
pengecekan dan pengklasifikasikan dalam penerimaan pendapatan dengan tahapan
proses analisa input dan analisa output.
Kata kunci : ERP, Data Warehouse, Data Mining, OLAP, Analisa Input, Analisa Output
I. PENDAHULUAN
A. Business Intelegence
Business Intelligence (BI) merupakan salah satu bentuk implementasi yang mampu
menjawab kebutuhan untuk menganalisis masal ah-masalah serta dalam pengambilan
keputusan. Secara ringkas, BI dapat diartikan sebagai pengetahuan yang didapatkan dari
B. Sistem Informasi Akuntasi
Menurut Winarno (2006) sistem informasi akuntansi adalah komponen organisasi
yang dirancang untuk mengolah data keuangan menjadi informasi atau laporan
keuangan, yang ditujukan kepada pihak internal maupun eksternal perusahaan.
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Business Intelegence
Hasil analisis Popovic & Jaklic (2010) menunjukkan bahwa sistem BI benar-benar
memiliki dampak positif pada kualitas informasi. Kualitas konten informasi lebih
penting untuk membuat keputusan bisnis yang lebih baik dan memberikan nilai lebih
tinggi pada sistem BI.
Sudah ada beberapa penerapan BI yang digunakan pada proses pembelajaran
sebagai proses utama pendidikan. Gombiro et.al. (2008) memperkenalkan konsep data
warehouse untuk membantu dalam berbagi materi pembelajaran.
B. Sistem Informasi Akuntansi pada PT.Kereta Api
Winarno (2006) menyatakan bahwa informasi merupakan data yang sudah
diolah, sehingga berguna untuk mengambil keputusan. Dengan kata lain, informasi
adalah fakta yang mempunyai arti dan berguna untuk mencapai tujuan tertentu.
Informasi berbeda dengan data, karena informasi merupakan hasil akhir atau keluaran
suatu sistem informasi. Sedangkan data merupakan bahan yang akan diolah oleh sistem
III. PEMBAHASAN
A. Business Intelegence
1. Implementasi Business Intellegence
Dalam membangun dan mengimplementasikan BI di suatu organisasi, terdapat 3
(tiga) pendekatan yang bisa digunakan. Masing-masing dari pendekatan tersebut
memiliki kelebihan dan kelemahan, dimana pilihan dari strategi tersebut berdasarkan
kondisi dan kebutuhan organisasi yang akan membangun BI. Pendekatan tersebut
adalah sebagai berikut :
a. Top-down Approach
Pendekatan top-down sangat tepat bagi suatu organisasi yang akan membangun
BI dimana pada waktu yang bersamaan organisasi tersebut juga sedang melakukan
ingenering secara menyeluruh di seluruh aspek organisasi. Pada pendekatan ini,
kerangka data warehouse secara menyeluruh (enterprise data warehouse) harus disusun
terlebih, baru kemudian diikuti oleh data warehouse departemental (data mart).
Kelebihan dari pendekatan ini adalah : Pembangunan BI langsung mencakup data
seluruh organisasi, Kerangka BI akan lebih terstruktur, bukan gabungan dari berbagai
data mart (data parsial), penyimpanan data menjadi terpusat, kontrol informasi dapat
dilakukan secara tersentralisasi.
Adapun kelemahan pendekatan ini yang harus diantisiapasi adalah : Waktu
implementasi lebih lama risiko kegagalan relatif tinggi karena kerumitannya.
b. Bottom-up Approach
Pendekatan ini sangat tepat bagi kebutuhan suatu organisasi yang
setelah sukses di departemen tersebut akan dilanjutkan ke departemen lainnya.
Kelebihan dari pendekatan ini adalah :
Implementasi lebih mudah untuk dikelola dan lebih cepat memperlihatkan hasil,
risiko kegagalan relatif lebih kecil, bersifat incremental dimana data mart yang penting
dapat dijadwalkan lebih awal, memungkinkan anggota tim proyek untuk belajar dengan
baik.
Adapun kelemahan pendekatan ini yang harus diantisiapasi adalah Tiap data
mart merupakan departmental view, memungkinkan terjadinya duplikasi data di setiap
data mart di masing- masing departemen, data tidak konsisten dan data sulit di
rekonsiliasi, terdapat banyak interface yang sulit dikelola.
c. Tactical Approach
Pendekatan ini mengkombinasikan kedua pendekatan sebelumnya untuk
mendapatkan kelebihannya. Dalam pendekatan ini, pengembangan BI di suatu
organisasi akan dimulai dengan perencanaan dan pendefinisian arsitektur kebutuhan
data warehouse organisasi secara keseluruhan (standarisasi). Baru kemudian akan
dilakukan serangkaian pembuatan BI pada tiap departemen yang membutuhkan.
B. Sistem Informasi Akuntansi
a. Input
1) Pelaksanaan
Calon penumpang yang akan menggunakan jasa kereta api terlebih dahulu
mengisi formulir pemesanan tiket. Formulir ini berisikan data pemesan, data
penumpang, dan data perjalanan. Untuk data penumpang di isi sesuai dengan kartu
identitas calon penumpang. Kemudian calon penumpang mengantri diloket sesuai
Selanjutnya petugas menginput data yang sebelumnya data calon penumpang
sudah dicocokkan dengan kartu identitas. Petugas loket kemudian memprint out tiket
dan menyerahkan tiket tersebut ke penumpang. Pada tiket penumpang tercetak no urut
tiket dimana ini berfungsi sebagai bukti pencocokan dokumen apabila penumpang
melakukan pembatalan tiket serta bermanfaat untuk pengklasifikasian kelas kereta.
2) Evaluasi
Input pada PT. Kereta Api Indonesia Daop VIII Surabaya sudah berjalan dengan
baik karena terdapat no urut cetak.
b. Proses
1) Pelaksanaan
Aktivitas di awali dari penumpang yang membeli tiket, baik di loket stasiun
online yang beroperasi di bawah PT. KAI Daop VIII Surabaya, pusat reservasi, contact
center 121, PT. POS online, gerai ALFAMART/INDOMARET, serta di agen-agen
resmi wilayah Daop VIII Surabaya.
Pemesanan tiket lewat contact center 121, PT. POS online, gerai
ALFAMART/INDOMARET, serta di agen-agen resmi wilayah Daop VIII Surabaya
bukti pembayaran tiket digunakan untuk menukarkan tiket di stasiun. Sedangkan
pemesanan tiket di pusat reservasi dan stasiun online penumpang langsung
mendapatkan tiket sesuai dengan tujuan perjalanannya. Input data penumpang, kelas
kereta serta tarif yang dimasukan petugas ke komputer secara langsung sudah
menunjukkan penerimaan pendapatan penumpang.
Sebelum melakukan pergantian shift petugas loket akan memprint out laporan
penjualan harian yang akan dijadikan pedoman bagi pimpinan untuk mengecek
2) Evaluasi
Pada proses pengolahan data di PT. Kereta Api Indonesia sudah cukup baik
karena masih ada pencatatan secara manual yang harusnya sudah diminimalisasi
penggunannya.
c. Output
1) Pelaksanaan
Dari proses input data yang secara manual dan terkomputerisasi menghasilkan
sebuah output yang berupa laporan penjualan harian, buku setoran, buku kas dan daftar
gabungan dan analisa pendapatan angkutan.
2) Evaluasi
Output yang dihasilkan dari proses input data yang dilakukan oleh PT. Kereta
Api Indonesia Daop VIII Surabaya sudah sesuai dengan informasi yang diterima.
IV. KESIMPULAN
A. Business Intelegence
Dengan adanya metode dan implementasi business intelegence diharapkan dapat
mampu menjawab kebutuhan untuk menganalisis masalah-masalah serta dalam
pengambilan keputusan dalam organisasi.
B. Sistem Informasi Akuntansi penerimaan pendapatan pada PT.Kereta Api
Indonesia Surabaya
Dengan adanya sistem informasi akuntansi penerimaan pendapatan diharapkan
dapat mencegah praktek terjadinya kecurangan dalam penerimaan pendapatan serta
bermanfaat untuk mempermudah dalam melakukan pengklasifikasikan dan
DAFTAR PUSTAKA
Cardoso, E., Galhardas, H., Trigueiros, M.J., & Silva, R. 2003. A Decision Support System for IST Academic Information. Informatica (Slovenia), vol. 27, no. 3, pp. 313- 323.
Gombiro, C., Munyoka, W., Hove, S., Chengetanai, G. & Zano, C. 2008. The Need for Data Warehousing in Sharing Learning Materials. Journal of Sustainable Development in Africa,vol. 10, no.2, pp. 422-449.
Kusnawi. 2008. Aplikasi Data Warehouse untuk Business Intelligence. Jurnal Dasi, vol. 9, no. 1, pp. 82-91.
Popovic, A. & Jaklic, J. 2010. Benefits of Business Intelligence System
Implementation: an Empirical Analysis of the Impact of Business Intelligence
System Maturity on Information Quality. European, Mediterranean & Middle
Eastern Conference on Information Systems, pp. 1-8.
Winarno, W. 2006. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi Kesatu. Yogjakarta : UPP