• Tidak ada hasil yang ditemukan

perilaku konsumen hand out

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "perilaku konsumen hand out"

Copied!
189
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Mengapa Perlu Memahami

Perilaku Konsumen ???

Pemasar

Berkewajiban

Memahami Konsumen

Mengetahui apa yg dibutuhkan

konsumen

Mengetahui apa seleranya

Bagaimana konsumen mengambil

keputusan

(3)

Alasan mempelajari Perilaku Konsumen

1. Analisis Konsumen sebagai Dasar Manajemen Pemasaran. Analisis ini akan membantu para manajer untuk:

a) Mendesain bauran pemasaran b) Mensegmen pasar bisnis

c) Memposisikan dan mendiferinsiasikan produk d) Melaksanakan analisis lingkungan

e) Mengembangkan studi riset pasar

2. Memainkan peranan yg penting dlm pengembangan kebijakan publik. 3. Akan memungkinkan seseorang menjadi konsumen yang lebih efektif.

4. Analisis konsumen memberikan pengetahuan menyeluruh ttng perilaku manusia. 5. Studi perilaku konsumen juga memberikan tiga jenis informasi :

(4)

Pengertian

James F. Engel, et. Al (1994)

Tindakan yg langsung terlibat dlm mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan-tindakan tersebut.

Schiffman dan Kanuk (1994)

Istilah perilaku konsumen diartikan sebagai perilaku yg diperlihatkan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan menghabiskan produk dan jasa yang mereka harapkan akan memuaskan kebutuhan mereka.

Loudon dan Albert (1993)

(5)

Pengertian

Menurut Mowen (1995),

“ Consumer behavior is defined as the study of the buying units and the exchange processes involved in acquiring, consume, disposing of goods, services, experiences, and ideas” (p.5).

Perilaku konsumen adalah aktivitas seseorang saat mendapatkan, mengkonsumsi, dan membuang barang atau jasa (Blackwell, Miniard, & Engel, 2001).

The American Marketing Association mendefinisikan perilaku konsumen sebagai :

“Interaksi dinamis dari pengaruh dan kesadaran, perilaku, dan lingkungan dimana manusia melakukan pertukaran aspek hidupnya. Dalam kata lain perilaku konsumen mengikutkan pikiran dan perasaan yang dialami manusia dan aksi yang dilakukan saat proses konsumsi (Peter & Olson, 2005).

(6)

Pengertian

Menurut Ujang Sumarwan (2000), s

ecara sederhana, studi perilaku konsumen meliputi hal-hal sebagai berikut:

- Apa yg dibeli konsumen? (what the buy?)

- Mengapa konsumen membelinya? (why they buy it?) - Kapan mereka membelinya? (when they buy it?)

- Dimana mereka membelinya? (where they buy it?)

- Berapa sering mereka membelinya? (How often they buy it?) - Berapa sering mereka menggunakannya?

(7)

• Perilaku Konsumen merupakan tingkah laku dari konsumen, dimana mereka dapat mengilustrasikan pencarian untuk membeli, menggunakan,

mengevaluasi dan memperbaiki suatu produk dan jasa mereka.

• Pengertian lainnya mengenai Perilaku Konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan,

pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi

memenuhi kebutuhan dan keinginan.

• Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Untuk barang berharga jual rendah ( low-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah, sedangkan untuk barang berharga jual tinggi (high-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan dengan pertimbangan yang

(8)

Fokus perilaku konsumen :

Bagaimana

individu

membuat

keputusan

untuk

menggunakan

(9)

Pikiran yang benar tentang

konsumen

Konsumen adalah raja

Motivasi dan perilaku konsumen dapat

dimengerti melalui penelitian

(10)

Memahami konsumen

Proses keputusan konsumen

Engel et. Al. 1994

Pengenala n

kebutuhan

Evaluasi Alternatif Pencarian

informasi

Pembelian

Hasil

(11)

Memahami konsumen

Proses keputusan konsumen

Proses keputusan kebiasaan Pembelian ulang Engel et. Al. 1994

Pengenala n

kebutuhan

Pembelian

Hasil Maksud

pembelian

(12)

PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN KETERLIBATAN YANG RENDAH

Keterlibatan pembelian yang rendah dimana konsumen tidak mempertimbangkan kepentingan produk dalam sistem kepercayaannya dan tidak begitu memperhatikan identifikasi suatu produk.

Pemasar mencoba untuk menciptakan keterlibatan konsumen dengan produknya karena keterlibatan konsumen akan cenderung kepada kesetiaan merek dan mencegah konsumen mencari produk saingan.

Pemasar mencoba menciptakan keterlibatan dengan differensiasi merek melalui pencari periklanan yang bisa memenuhi kebutuhan pembeli.

(13)

Tiga Teori Dasar Pemahaman Tingkat Pengambilan Keputusan yang Rendah :

Theory of passive learning ( Krugman ); menyatakan bahwa

apabila konsumen tidak terlibat, konsumen tidak melakukan evaluasi secara kognitip terhadap pesan periklanan. Eksposur periklanan dapat terjadi tanpa recall dan luas.

Theory of social judgement (Sherif), menyatakan bahwa kondisi

keterlibatan yang rendah, konsumen mempertimbangkan

beberapa merek, dan dalam mengevaluasi merek

menggunakan sedikit atribut.

The Elaboration likelihood model ( Petty & Cacioppo’s)

(14)

Perbandingan Hirarkhi

Tingkat Keterlibatan Tinggi dan Rendah

Hirarkhi Keterlibatan Rendah

Kepercayaan merek dibentuk pertama dari

passive learning

Keputusan membeli

Evaluasi merek sesudah pembelian mungkin

dilaksanakan mungkin tidak

Hirarkhi Keterlibatan Tinggi

o Kepercayaan merek dibentuk pertama dari active

learning

o Evaluasi merek

(15)

Empat Tipe Perilaku Konsumen

Berdasarkan pada tingkat keterlibatan dan pengambilan keputusan ada empat tipe perilaku konsumen

Proses keterlibatan tinggi :

1. Pengambilan keputusan yang kompleks 2. Kesetiaan merek

Proses keterlibatan rendah :

(16)

Implikasi Strategi Pengambilan Keputusan Keterlibatan Kepentingan Rendah

Implikasi pengambilan keputusan dengan tingkat keterlibatan yang rendah terhadap pengembangan strategi pemasaran, beberapa pertanyaan strategi muncul :

Haruskah pemasar berusaha membuat konsumen lebih terlibat

terhadap suatu produk dengan tingkat keterlibatan yang rendah ?

Haruskah pemasar merek yang tidak terkenal mengambil konsumen

untuk menggeser dari perilaku inertia ke pencari variasi ?

Haruskah pasar dikelompokkan berdasar tingkat keterlibatan

(17)

Sifat dari perilaku konsumen:

1. Consumer Behavior Is Dynamic

Perilaku konsumen dikatakan dinamis karena proses berpikir, merasakan, dan aksi dari setiap individu konsumen, kelompok konsumen, dan perhimpunan besar konsumen selalu berubah secara konstan. Suatu strategi dapat berhasil pada suatu saat dan tempat tertentu tapi gagal pada saat dan tempat lain. Karena itu suatu perusahaan harus senantiasa melakukan inovasi-inovasi secara berkala untuk meraih konsumennya.

2. Consumer Behavior Involves Interactions

Dalam perilaku konsumen terdapat interaksi antara pemikiran, perasaan, dan tindakan manusia, serta lingkungan. Semakin dalam suatu perusahaan memahami bagaimana interaksi tersebut mempengaruhi konsumen semakin baik perusahaan tersebut dalam memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen serta memberikan value atau nilai bagi konsumen.

3. Consumer Behavior Involves Exchange

(18)

PERANAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN

INITIATOR

Yang pertama kali menyadari adanya kebutuhan; Pengusul ide

INFLUENCER

Pemberi pengaruh; yang pendapatnya mempengaruhi keputusan pembelian

DECIDER

Pengambil keputusan; memiliki wewenang keuangan dan kekuasaan untuk menentukan pilihan akhir

BUYER

Pembeli, orang yang melakukan pembelian aktual; agen pembelian

USER

(19)

Model perilaku Pengambilan Keputusan

Konsumen

PERBEDAAN INDIVIDU

PROSES PSIKOLOGIS

STRATEGI PEMASARAN

PENGARUH LINGKUNGAN

(20)

SEGMENTASI PASAR

DAN

(21)

Faktor-faktor

Yang

Mempengaruhi

Perilaku Pelanggan

Dibedakan menjadi 2 bagian yaitu:

1. Faktor-faktor yang berasal dari dalam diri

pribadi seorang konsumen

2. Faktor-faktor yang berasal dari lingkungan

(22)

A. Individual Determinants of Consumer Behavior (4):

1. Demografis, psikografis, dan kepribadian

Demografis berhubungan dengan ukuran, struktur, dan pendistribusian populasi. Demografis berperan penting dalam pemasaran. Demografis membantu peramalan trend suatu produk bertahun-tahun mendatang serta perubahan permintaan dan pola konsumsi.

Psikografis adalah sebuah teknik operasional untuk mengukur gaya hidup. Dalam kata lain psikografis adalah penelitian mengenai profil psikologi dari konsumen. Psikografis memberikan pengukuran secara kuantitatif maupun kualitatif.

(23)

A. Individual Determinants of Consumer Behavior (4):

Bila demografis menjelaskan siapa yang membeli suatu

produk, psikografis menekankan pada penjelasan

mengapa produk tersebut dibeli.

Sangat penting untuk meneliti faktor psikografis termasuk kepercayaan dan nilai karena kesuksesan

industri organik akan bergantung pada tingkat

kemampuan memobilisasi konsumen untuk menerima produk organik (Lea & Worsley, 2005).

(24)

A. Individual Determinants of Consumer Behavior (4):

2. Motivasi konsumen

Dalam menjawab pertanyaan mengenai mengapa seseorang membeli produk tertentu, hal ini berhubungan dengan motivasi seorang konsumen.

Motivasi konsumen mewakili dorongan untuk memuaskan kebutuhan baik yang bersifat fisiologis maupun psikologis melalui pembelian dan penggunaan suatu produk.

3. Pengetahuan konsumen

(25)

4.Intensi, sikap, kepercayaan, dan perasaan konsumen

* Intensi adalah pendapat subjektif mengenai bagaimana seseorang bersikap di masa depan.

Ada beberapa jenis intensi konsumen, yaitu:

1) Intensi pembelian adalah pendapat mengenai apa yang akan dibeli. Intensi pembelian kembali adalah apakah akan membeli barang yang sama dengan sebelumnya.

2)Intensi pembelanjaan adalah dimana konsumen akan merencanakan sebuah produk akan dibeli.

3) Intensi pengeluaran adalah berapa banyak uang yang akan digunakan.

Intensi pencarian mengindikasikan keinginan seseorang untuk melakukan pencarian.

4) Intensi konsumsi adalah keinginan seseorang untuk terikat dalam aktifitas konsumsi.

(26)

4. Intensi, sikap, kepercayaan, dan perasaan konsumen

Kepercayaan dapat didefinisikan sebagai penilaian subjektif mengenai hubungan antara dua atau lebih benda. Suatu kepercayaan dibentuk dari pengetahuan. Apa yang telah seseorang pelajari mengenai suatu produk mendorong timbulnya kepercayaan tertentu mengenai produk tersebut.

(27)

B. Environmental Influences on Consumer Behavior (3)

1) Budaya, etnisitas, dan kelas sosial

(28)

B. Environmental Influences on Consumer Behavior (3)

Budaya, etnisitas, dan kelas sosial

* Etnisitas adalah suatu elemen penting dalam menentukan suatu budaya dan memprediksi keinginan dan perilaku konsumen. Perilaku konsumen adalah suatu fungsi dari perasaan etnisitas sebagaimana dengan identitas budaya, keadaan sosial, dan tipe produk.

(29)

B. Environmental Influences on Consumer Behavior (3)

2.Keluarga dan pengaruh rumah tangga

Secara ilmiah keluarga dapat diartikan sebagai sekelompok yang terdiri dari dua atau lebih individu yang berhubungan darah, pernikahan, atau adopsi yang tinggal berdampingan.

Sedangkan rumah tangga adalah semua orang, baik yang berelasi maupun tidak berelasi yang menempati sebuah unit rumah. Keluarga maupun pengaruh rumah tangga mempengaruhi sikap pembelian konsumen.

(30)

B. Environmental Influences on Consumer Behavior (3)

3. Kelompok dan pengaruh personal

Suatu perilaku konsumen tak lepas dari pengaruh kelompok dan personal yang dianutnya.

Reference group adalah seseorang atau sekelompok orang yang mempengaruhi perilaku individu secara signifikan. Reference group dapat berupa artis, atlit, tokoh politik, kelompok musik, partai politik, dll.

Reference group mempengaruhi dalam beberapa cara: a) Reference group menciptakan sosialisasi atas individu.

b) Reference group berperan penting dalam membangun dan mengevaluasi konsep seseorang dan membandingkannya dengan orang lain.

(31)

Segmentasi pasar:

Membagi pasar menjadi lebih homogen

sehingga relatif mempunyai kebutuhan

dan keinginan yang sama.

(Irawan, 1996:51)

Segmentasi (pengelompokan pasar)

adalah

Pembagian daripada pasar secara

keseluruhan ke dalam kelompok-kelompok

untuk penyesuaian yang lebih tepat dan

konkret dari suatu produk, sesuai dengan

keinginan, kebutuhan serta karakteristik

konsumen.

(32)

Tujuan dari pengelompokan adalah untuk menentukan perbedaan-perbedaan di antara

pembeli, yang mungkin mengakibatkan preferensi (pemilihan) barang-barang yang mereka inginkan itu berbeda-beda pula.

Perusahaan dapat membagi pasarnya menjadi bagian-bagian pasar dengan segmen yang bersifat homogen. Dalam kenyataannya banyak produk yang bersifat heterogen.

Homogenitas diperlukan karena ada perbedaan dalam berbagai kebiasaan membeli, kebutuhan motivasi

(33)

Manfaat segmentasi pasar

(KOTLER, 1997):

Dapat diperoleh posisi bersaing yang lebih baik bagi produk bersangkutan.

Guna mendapatkan posisi yg lebih efektif & lebih menarik dalam pasar yang terbatas.

Memisahkan dua atau lebih merk perusahaan yang sama untuk meminimalisasi kanibalisasi.

Guna mendapatkan celah atau peluang pasar yang dapat dimanfaatkan untuk pemasaran produk baru atau merk baru.

(34)

Kriteria efektifitas segmentasi:

1. Dapat diukur (measureable).

Ukuran, daya beli & profit segmen yg dihasilkan hrs dpt diukur. 2. Dapat dicapai (accessible).

Kriteria ini mengacu pada kemampuan perusahaan untuk memasuki dan mendekati kelompok pasar yang dimaksud. Segmen dapat dijangkau dan dilayani secara efektif.

3. Cukup besarannya (substantially).

Segmen pasar cukup besar & cukup menguntungkan apabila digarap.

4. Berbeda (distinctive).

(35)

Kaitan segmentasi pasar dengan

profitabilitas:

(36)

Penggunaan segmentasi pasar dalam

penetapan strategi pemasaran

Pasar sasaran mempunyai pengertian yang berbeda dengan bagian pasar. Pasar sasaran merupakan pasar yang akan dilayani. Sedangkan bagian pasar mengelompokkan pasar yang bersifat heterogen menjadi kelompok yang homogen.

Penentuan pasar sasaran adalah keputusan perusahaan mengenai pasar manakah yang akan dilayani.

(37)

VARIABEL UNTUK MENSEGMENTASIKAN PASAR:

(Irawan, 1996:51)

1. Faktor geografis (

Geographic Segmentation

)

2. Faktor

demografis

(

Demographic

Segmentation

)

3. Segmentasi psikografis

(Demographic Segmentation)
(38)

Ad:

1. Faktor geografis (Geographic Segmentation) membagi pasar menjadi unit geografis.

Misal: negara, propinsi, kabupaten, kotamadya

Unilever mengambil kebijaksanaan dengan harga yg uniform untuk semua daerah-daerah di kawasan Indonesia dan umumnya biaya distribusi ini ditanggung si produsen. Hal ini tidak lain dimaksudkan untuk mencegah timbulnya spekulasi atas barang-barang produksi mereka.

2. Faktor demografis (Demographic Segmentation)

Memisahkan pasar ke dalam kelompok-kelompok yang didasarkan pada variabel demografis.

(39)

Karakteristik daripada demographic segmentation:

1. Age group (kelompok umur) 2. Sex (jenis kelamin)

3. Family size (besarnya keluarga)

4. Family life cycle (siklus penghidupan keluarga) 5. Income (pendapatan)

6. Occupation (jabatan) 7. Education (pendidikan) 8. Religion (agama)

9. Race (suku bangsa)

(40)

ad:

3. Segmentasi psikografis (Demographic Segmentation)

Segmentasi ini membedakan berbagai macam kebutuhan pembeli adalah timbul sebagai hasil dari kenyataan bahwa kebutuhan pembeli lebih berbeda sepanjang life style atau

personality life daripada demographic lives. Para konsumen dibagi dalam beberapa kelompok:

a) Swingers : mereka yang selalu mencari barang yang mutakhir (up to date) dan gerak cepat, cara hidup mereka adalah mementingkan kesenangan. (gaya hidup)

b) Seekers : Kelompok yg selalu membeli barang-barang yg dpt mencerminkan kedudukan mereka yang tinggi di masyarakat. (kelas sosial)

c) Plain Joes : Kelompok yang selalu mencari barang-barang yang biasa, yang tidak mencolok mata, akan tetapi dapat memenuhi kebutuhan.

4. Segmentasi perilaku (Behaviour Segmentation)

(41)

Proses Pengambilan

Keputusan oleh

(42)

Pengambilan keputusan dapat dianggap

sebagai suatu hasil atau keluaran dari proses

mental, yang membawa pada pemilihan

suatu jalur tindakan di antara beberapa

alternatif yang tersedia. Setiap proses

pengambilan keputusan selalu menghasilkan

satu

pilihan

final. Keluarannya bisa berupa

suatu

tindakan

(aksi) atau suatu

opini

(43)

Tiga cara/model analisis pengambilan keputusan konsumen, yakni:

Economic models, pengambilan keputusan diambil berdasarkan

alasan ekonomis dan bersifat lebih rasional.

Psychological models, diambil lebih banyak karena alasan

psikologis dan sejumlah faktor sosiologis seperti pengaruh

keluarga dan budaya.

Consumer behaviour models. Model yang umumnya diambil

kebanyakan konsumen. Dilandasi oleh faktor ekonomis, rasional

dan psikologis. Proses sederhana pengambilan keputusan melalui

(44)

Proses sederhana pengambilan keputusan melalui tiga tahap:

Input

( Pengaruh Eksternal)

Process

( Pengambilan Keputusan Konsumen)

(45)

INPUT :

Usaha Pemasaran Perusahaan

Produk

Promosi

Harga

(46)

PROCESS

terdiri dari tiga komponen yang

saling berkaitan:

1) Faktor Psikologis

Motivasi

Persepsi Pengetahuan

Kepribadian

Sikap

2) Pengenalan kebutuhan, penyelidikan sebelum pembelian,

evaluasi terhadap kebutuhan.

3) Pengalaman. dalam prakteknya, bisa berasal dari OUTPUT

(47)

OUTPUT:

Pembelian

Percobaan

Pembelian ulang

Evaluasi setelah pembelian. Ini akan menjadi

kontribusi penting dalam unsur

pengalaman di tahap

process

, yang pada akhirnya akan mempengaruhi

faktor psikologis

dalam proses pengambilan

(48)

TIPE – TIPE PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN

1) Pengenalan masalah (problem recognition). Konsumen akan membeli suatu produk sebagai solusi atas permasalahan yang dihadapinya.

Tanpa adanya pengenalan masalah yang muncul, konsumen tidak

dapat menentukan produk yang akan dibeli.

2) Pencarian informasi (information source). Setelah memahami masalah yang ada, konsumen akan termotivasi untuk mencari

informasi untuk menyelesaikan permasalahan yang ada melalui

pencarian informasi. Proses pencarian informasi dapat berasal dari

(49)

TIPE – TIPE PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN

3) Mengevaluasi alternatif (alternative evaluation).Setelah konsumen mendapat berbagai macam informasi, konsumen akan mengevaluasi

alternatif yang ada untuk mengatasi permasalahan yang dihadapinya.

4) Keputusan pembelian (purchase decision).Setelah konsumen mengevaluasi beberapa alternatif strategis yang ada, konsumen akan

membuat keputusan pembelian.Terkadang waktu yang dibutuhkan

antara membuat keputusan pembelian dengan menciptakan

pembelian yang aktual tidak sama dikarenakan adanya hal-hal lain

(50)

TIPE – TIPE PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN

5) Evaluasi pasca pembelian (post-purchase evaluation)merupakan proses evaluasi yang dilakukan konsumen tidak hanya berakhir pada

tahap pembuatan keputusan pembelian. Setelah membeli produk

tersebut, konsumen akan melakukan evaluasi apakah produk

tersebut sesuai dengan harapannya. Dalam hal ini, terjadi kepuasan

dan ketidakpuasan konsumen. Konsumen akan puas jika produk

tersebut sesuai dengan harapannya dan selanjutnya akan

meningkatkan permintaan akan merek produk tersebut di masa

depan. Sebaliknya, konsumen akan merasa tidak puas jika produk

tersebut tidak sesuai dengan harapannya dan hal ini akan

(51)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PEMECAHAN MASALAH

Alternatif-alternatif dibedakan dengan cara yang relevan,

misalnya pembelian rumah, alternatif pemilihan adalah

lingkungan rumah (bersih, tidak banjir, dekat kota atau mudah

transportasi), bahan baku, harga (cicilan rendah dan lama).

Tersedia waktu yang memadai untuk pertimbangan yang

mendalam untuk membeli produk.

Terdapat tingkat keterlibatan (relevansi pribadi) yang tinggi

(52)

Terdapat 5 faktor internal yang relevan terhadap proses pembuatan keputusan pembelian:

1) Motivasi (motivation) merupakan suatu dorongan yang ada dalam diri manusia untuk mencapai tujuan tertentu.

2) Persepsi (perception) merupakan hasil pemaknaan seseorang terhadap stimulus atau kejadian yang diterimanya berdasarkan informasi dan pengalamannya terhadap rangsangan tersebut.

3) Pembentukan sikap (attitude formation) merupakan penilaian yang ada dalam diri seseorang yang mencerminkan

(53)

4) Integrasi (integration) merupakan kesatuan antara sikap dan tindakan. Integrasi merupakan respon atas sikap yang diambil. Perasaan suka akan mendorong seseorang untuk membeli dan perasaan tidak suka akan membulatkan tekad seseorang untuk tidak membeli produk tersebut.

5) Pembelajaran (learning) merupakan proses belajar yang dilakukan seseorang setelah membeli produk tersebut dengan melihat apakah produk tersebut memiliki

(54)

Memahami cara pengambilan

keputusan yang berbeda dari

biasanya:

Terdapat 2 tipe keterlibatan konsumen yaitu:

Keterlibatan

situasional

(

situasional

involvement

), hanya terjadi seketika pada

situasi khusus dan temporer sifatnya.

Misal: misalnya mahasiswa membutuhkan

pakaian untuk dipakai saat praktek kerja.

(55)

Skinner membedakan dua tipe penguatan

(ganjaran) yang mempengaruhi pengambilan

keputusan untuk pembelian ulang:

1) Penguatan positif, terdiri dari berbagai peristiwa yang memperkuat kemungkinan timbulnya tanggapan khusus.

Misal: Iklan Pond’s yg membuat kulit wajah putih, akan membuat konsumen tertarik membeli berulang-ulang.

2) Penguatan Negatif merupakan hasil yg tidak menyenangkan atau negatif yang juga membantu mendorong timbulnya perilaku khusus.

(56)

Pengambilan

keputusan

konsumen

adalah bukan proses yang seragam.

Ada perbedaan antara :

(1)pengambilan keputusan, dan

(2)keputusan

dengan

keterlibatan

kepentingan

yang

tinggi

dan

keputusan

dengan

keterlibatan

(57)

Kesimpulan:

o Pada kenyataannya proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh konsumen tidak selamanya merupakan proses yang rasional, karena seringkali disebabkan oleh perilaku konsumen. Mis: Sebuah mobil yang bisa berjalan di jalan yang terjal tidak pernah digunakan oleh pemiliknya, namun mereka cukup senang ketika mereka mengetahui bahwa mobil mereka dapat dikendarai pada jalan terjal.

(58)

Kesimpulan:

(59)

EVALUASI

ALTERNATIF

(60)

Setelah konsumen menerima pengaruh dalam kehidupannya maka mereka sampai pada keputusan membeli atau menolak produk.

Pemasar dianggap berhasil kalau pengaruh-pengaruh yang diberikannya menghasilkan pembelian dan atau dikonsumsi oleh konsumen.

Keputusan konsumen, tingkatan-tingkatan dalam

(61)

Konsep Keputusan

Keputusan adalah suatu pemilihan tindakan dari dua

atau lebih pilihan alternatif.

Bila seseorang dihadapkan pada dua pilihan, yaitu

membeli dan tidak membeli tapi memilih membeli, maka dia ada dalam posisi membuat keputusan.

(62)

Tiga tingkatan dalam pemecahan MASALAH

1) Pemecahan masalah yang mensyaratkan respons yang rutin.

Keputusan yang diambil tidak disertai dengan usaha yang cukup untuk mencari informasi dan menentukan alternatif. Pemecahan masalah dengan proses yang tidak berbelit-belit (terbatas).

2)Pemecahan masalah ini menyebabkan seseorang tidak peduli dgn ada tidaknya informasi dgn menggunakan kriteria yg kurang lebih sudah terbentuk, untuk mengevaluasi kategori produk & mereknya.

(63)

Aspek-Aspek Pemilihan

Keputusan:

Produk yang murah – Produk yang lebih mahalPembelian yang sering – Pembelian yang jarangKeterlibatan rendah – Keterlibatan tinggi

Kelas produk dan merek kurang terkenal- Kelas

produk dan merek terkenal

Pembelian dengan pertimbangan & – Pembelian tanpa

pertimbangan

(64)

Empat sudut pandang dalam menganalisis pengambilan keputusan konsumen:

1) Sudut Pandang Ekonomis

Konsumen sebagai orang yang membuat keputusan secara rasional, yang

mengetahui semua alternative produk yang tersedia dan harus mampu

membuat peringkat dari setiap alternative yang ditentukan dipertimbangkan

dari kegunaan dan kerugiannya serta harus dapat mengidentifikasikan satu

alternatif yang terbaik, disebut economicman.

2) Sudut Pandang Pasif.

(65)

Empat sudut pandang dalam menganalisis pengambilan keputusan konsumen:………

3) Sudut Pandang Kognitif

Konsumen sebagai cognitive man atau sebagai problem solver. Konsumen merupakan pengolah informasi yang selalu mencari dan mengevaluasi informasi tentang produk dan gerai. Pengolah informasi selalu berujung pada pembentukan pilihan, terjadi inisiatif untuk membeli/menolak produk.

4) Sudut Pandang Emosional

(66)

Model Sederhana Untuk Menggambarkan Pengambilan Keputusan Konsumen:

1) Pengaruh Eksternal :

Usaha-usaha pemasaran pemasaran lingkungan sosial budaya, seperti :

keluarga

sumber informal

sumber non komersial kelas sosial

budaya dan sub budaya

2) Pengambilan Keputusan Pada Konsumen

Sadar akan kebutuhan

(67)

3) Area psikologis :

MotivasiPersepsi

Pembelajaran

KepribadianSikap

4) Perilaku Setelah Keputusan Pembelian:

Percobaan

Pembelian ulang

(68)
(69)

Tipe – Tipe Perilaku Pembelian:

Menurut Wilkie (1990), tipe perilaku konsumen dalam melakukan pembelian dikelompokkan menjadi empat berdasarkan tingkat keterlibatan pembeli dan tingkat keterlibatan diferensiasi merek, yaitu:

1) Budget Allocation (Pengalokasian budget)

Pilihan konsumen terhadap suatu barang dipengaruhi oleh cara bagaimana membelanjakan atau menyimpan dana yang tersedia, kapan waktu yang tepat untuk membelanjakan uang dan apakah perlu melakukan pinjaman untuk melakukan pembelian.

2) Product Purchase or Not (Membeli produk atau tidak)

(70)

Tipe – Tipe Perilaku Pembelian:

3) Store Patronage (Pemilihan tempat untuk mendapatkan produk)

Perilaku pembelian berdasarkan pilihan konsumen, berdasarkan tempat atau di mana konsumen akan melaksanakan pembelian produk atau jasa tersebut. Misalnya, apakah lokasi bakery menjadi salah satu faktor yang menentukan konsumen dalam melakukan proses pembelian.

4) Brand and Style Decision (Keputusan atas merek & gaya)

(71)

EMPAT TIPE PROSES PEMBELIAN KONSUMEN :

1)

Proses “ Complex Decision Making “, terjadi bila

keterlibatan kepentingan tinggi pada pengambilan

keputusan yang terjadi.

(72)

EMPAT TIPE PROSES PEMBELIAN KONSUMEN:

3) Proses “ Limited Decision Making “. Pencarian informasi dan evaluasi terhadap pilihan merek lebih terbatas dibanding pada proses pengambilan keputusan yang komplek.

4) Proses “ Inertia “. Tingkat kepentingan dengan barang adalah rendah dan tidak ada pengambilan keputusan.

(73)

2 (dua) faktor yang dapat mempengaruhi maksud pembelian dan keputusan pembelian yaitu:

1) Sikap atau pendirian orang lain, sampai di mana pendirian orang lain dapat mengurangi altematif yang disukai seseorang tergantung pada dua hal yaitu (1) intensitas dari pendirian negatif orang lain terhadap alternatif yang disukai konsumen, (2) motivasi konsumen untuk menuruti keinginan orang lain.

(74)

HUBUNGAN PERILAKU DENGAN PEMBELIAN

Pelanggan dalam memutuskan pembelian suatu produk ada 2 (dua) kepentingan utama yang diperhatikannya yaitu:

1. Keputusannya pada ketersediaan dan kegunaan suatu produk. Konsumen akan memutuskan untuk membeli suatu produk, jika produk yang ditawarkan tersebut tersedia dan bermanfaat baginya.

(75)

SUMBER DAYA KONSUMEN dan

(76)

SUMBER DAYA KONSUMEN dan

PENGETAHUAN

Perbedaan

Individu

Sumber Daya Konsumen

Motivasi dan Keterlibatan

Pengetahuan

Sikap

(77)

Sumber daya konsumen

3 sumber daya utama konsumen

Ekonom i Tempora l Kognitif digunaka n PERTUKARA N KONSUME N PEMASA R

Uang, waktu & Perhatian

(78)

Sumber daya ekonomi - Uang

Keputusan konsumen sehubungan dengan produk dan merk sangat dipengaruhi oleh jumlah sumber daya ekonomi yang dipunyai atau mungkin dipunyai pada masa akan datang.

Untuk menjadi konsumen diperlukan uang. Kartu kredit juga memadai.

Untuk itu, pembelian sangat dipengaruhi oleh pendapatan konsumen.

(79)

Sumber daya Temporal - waktu

Waktu menjadi variabel yang semakin penting

dalam memahami perilaku konsumen.

Karena konsumen mayoritas semakin mengalami

kemiskinan akan waktu.

Namun demikian ada sebagian waktu yang

dihabiskan untuk kegiatan yang sangat pribadi yaitu waktu senggang.

Konsep tradisional mengenai waktu senggang

Konsep kontemporer mengenai waktu senggang

SENGGANG

KERJA

TAK ADA WAKTU LELUASA SENGGANG

KERJA

(80)

Sumber daya Temporal - waktu

Produk yang diklasifikasikan menurut sifat waktu konsumen disebut barang waktu (time goods)

Barang yang menggunakan waktu

Produk yang memerlukan pemakaian waktu dalam mengkonsumsinya.

Contoh: menonton TV, memancing, sepakbola

(waktu senggang), tidur, perawatan pribadi, pulang pergi, belajar (waktu wajib)

Barang penghemat waktu

(81)

Sumber daya Kognitif - Perhatian

Sumber daya kognitif menggambarkan kapasitas mental yang tersedia untuk menjalankan pelbagai kegiatan pengolahan informasi.

Alokasi kapasitas kognitif dikenal sebagai perhatian (attention).

Perhatian terdiri dari dua dimensi:

- Arahan (direction) menggambarkan fokus perhatian

- Intensitas mengacu pada jumlah kapasitas yang difokuskan pada arahan tertentu.

(82)

SUMBER DAYA KONSUMEN dan

PENGETAHUAN

Arti pengetahuan

Pengetahuan konsumen akan mempengaruhi keputusan

pembelian.

Apa yang dibeli, berapa banyak yang dibeli, dimana membeli

dan kapan membeli akan tergantung kepada pengetahuan konsumen tentang hal-hal tersebut.

PENGETAHUAN KONSUMEN adalah Semua informasi yang

(83)

Pengetahuan Konsumen terbagi menjadi 3,

yaitu:

Pengetahuan produk

Pengetahuan pembelian

(84)

Pengetahuan Produk

Pengetahuan produk adalah kumpulan berbagai macam informasi mengenai produk.

Pengetahuan ini meliputi kategori produk, merek, terminologi produk, atribut atau fitur produk, harga produk dan kepercayaan mengenai produk.

Jenis Pengetahuan Produk:

Pengetahuan tentang karakteristik/atribut produk

Pengetahuan tentang manfaat produk

Pengetahuan tentang kepuasan yang diberikan produk kepada

(85)

Pengetahuan Atribut Produk

Seorang konsumen akan melihat suatu produk

berdasarkan kepada karakteristik atau ciri atau atribut dari produk tersebut.

Setiap konsumen mungkin memiliki kemampuan yang

berbeda dalam menyebutkan karaktersitik/atribut dari suatu produk. Hal ini disebabkan perbedaan pengetahuan yang dimilikinya.

Pengetahuan mengenai atribut tersebut akan

mempengaruhi pengambilan keputusan konsumen.

Pengetahuan yang lebih banyak akan memudahkan

(86)

Pengetahuan Manfaat Produk

o Seorang konsumen mengkonsumsi sayuran dan

buah-buahan karena mengetahui manfaat produk tersebut bagi kesehatan tubuhnya. Manfaat yang dirasakan konsumen setelah mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan adalah memperlancar BAB.

o Inilah yang disebut sebagai pengetahuan tentang

manfaat produk. Dua jenis manfaat:

1) Manfaat fungsional, yaitu manfaat yang dirasakan konsumen

secara fisiologis.

2) Manfaat psikososial, yaitu aspek psikologis dan aspek sosial

(87)

Pengetahuan Pembelian

Pengetahuan pembelian terdiri atas pengetahuan tentang toko, lokasi produk di dalam toko dan penempatan produk yang sebenarnya di dalam toko tersebut.

Konsumen cenderung lebih senang mengunjungi toko yang sudah dikenalnya untuk berbelanja, karena telah mengetahui dimana letak produk di dalam toko tersebut.

(88)

Pengetahuan Pembelian

Perilaku

Membeli

Transac

tion

Store

contact

Product

contact

Store contact meliputi tindakan mencari outlet, pergi ke outlet dan memasuki outlet.

Product contact, konsumen akan mencari lokasi produk, mengambil produk tersebut dan membawanya ke kasir.

Transaction, konsumen akan membayar produk tersebut dengan tunai, kartu kredit, kartu debet, atau alat pembayaran lainnya.

(89)

Pengetahuan Pemakaian

Suatu produk akan memberikan manfaat kepada

konsumen jika produk tersebut telah

digunakan/dikonsumsi

Agar produk tersebut bisa memberikan manfaat

yang maksimal dan kepuasan yang tinggi, maka

konsumen harus bisa

menggunakan/mengkonsumsi produk tersebut dengan benar.

Produsen berkewajiban untuk memberikan

informasi yang cukup agar konsumen mengetahui cara pemakaian suatu produk.

Pengetahuan pemakaian suatu produk adalah

(90)

SIKAP, MOTIVASI

Dan

(91)

Sikap

Melalui tindakan dan proses pembelajaran, orang akan mendapatkan kepercayaan dan sikap yg kemudian akan mempengaruhi perilaku pembeli. Kepercayaan adalah suatu pemikiran deskriptif yg dimiliki seseorang tentang sesuatu.

(92)

Pengertian Sikap

Hawkins (1980):

Cara kita berfikir, merasakan dan bertindak

terhadap beberapa aspek.

Gordon dalam Hartono Sastrowijoyo (2005):

(93)

Fungsi sikap:

Penyesuaian. Fungsi ini mengarahkan manusia menuju obyek yg menyenangkan atau menjauhi obyek yang tidak menyenangkan.

Pertahanan diri. Sikap dibentuk untuk melindungi ego atau citra diri thd ancaman serta membantu untuk memenuhi suatu fungsi dalam mempertahankan diri.

Ekspresi Nilai. Sikap ini mengekspresikan nilai-nilai tertentu dalam suatu usaha untuk menerjemahkan nilai-nilai tersebut ke dlm sesuatu yg lebih nyata dan lebih mudah mudah ditampakkan.

(94)

Fungsi sikap:

Utilitarian. Mengacu pd ide bhw orang mengekspresikan perasaan untuk memaksimalkan hukuman yg mereka terima dari orang lain.

Pembelaan Ego. Fungsi sikap sebagai pembela ego adalah melindungi orang dari kebenaran mendasar tentang diri sendiri atau dari kenyataan kekejaman dunia luar.

Pertahanan harga diri. Adalah mekanisme pembelaan orang fanatik yg tidak mau mengakui kegelisahan diri mereka yg paling mendasar.

Pengetahuan. Sikap digunakan sebagai standar yg membantu seseorang untuk memahami dunia mereka.

(95)

Komponen Sikap

Kognitif

Berisi kepercayaan seseorang mengenai apa yang berlaku atau apa yang benar bagi obyek sikap. Sekali kepercayaan itu telah terbentuk maka ia akan menjadi dasar seseorang mengenai apa yang dapat diharapkan dari obyek tertentu.

Afektif

Menyangkut masalah emosional subyektif seseorang thd suatu obyek sikap. Misal: konsumen menyatakan “saya menyukai produk X” tanpa informasi kognitif atau kepercayaan tentang produk tersebut.

Konatif (perilaku)

(96)

Ciri-ciri sikap:

Sikap selalu menggambarkan hubungan subyek dengan objek.

Sikap tidak dibawa sejak lahir tetapi “dipelajari” berdasarkan

pengalaman dan latihan.

Karena sikap dapat “dipelajari” maka sikap dapat diubah

meskipun sulit.

Sikap tidak menghilang walau kebutuhan sudah terpenuhi.

Sikap tidak hanya satu macam saja melainkan sangat beragam

sesuai dengan objek yg menjadi pusat perhatiannya.

(97)

Penggunaan Multiatribute Attitude Model untuk

memahami Sikap konsumen

The attribute-toward-object model

Digunakan khususnya menilai sikap konsumen terhadap satu kategori produk atau merk spesifik.

The attitude-toward-behavior model

Digunakan untuk menilai tanggapan konsumen melalui tingkah laku daripada sikap terhadap objek.

Theory of-reasoned-action model

(98)

MOTIVASI

Muncul karena adanya kebutuhan yang

dirasakan konsumen.

Kebutuhan muncul karena konsumen merasakan

ketidaknyamanan antara yang seharusnya dirasakan

dan yang sesungguhnya dirasakan.

Kebutuhan yang dirasakan tersebut mendorong

(99)

MOTIVASI

FELT NEED

Kebutuhan yg dirasakan konsumen FELT NEED

Kebutuhan yg dirasakan konsumen

dimunculkan

dimunculkan

FAKTOR DIRI KONSUMEN Misal: rasa lapar, haus, rasa sakit

FAKTOR DIRI KONSUMEN Misal: rasa lapar, haus, rasa sakit

FAKTOR LUAR KONSUMEN

Mis: Aroma makanan restoran, iklan produk, bujukan teman

FAKTOR LUAR KONSUMEN

(100)

Teori kebutuhan

Model Hirarki Kebutuhan Maslow

Kebutuhan Fisiologis (Makanan, air, udara)

Aktualisasi diri (Sukses, kuasa)

Kebutuhan Sosial

(Dihormati, Berteman, rasa memiliki)

Kebutuhan Ego (Status, percaya diri,

harga)

Kebutuhan rasa aman dan keamanan

(101)

Motivasi dan strategi pemasaran

Dua aplikasi penting dari teori motivasi adalah:

1. Segmentasi

Pemasar bisa menggunakan teori motivasi Maslow

sebagai dasar untuk melakukan segmentasi pasar.

Produk atau jasa yang dipasarkan bisa untuk target

pasar berdasarkan tingkat kebutuhan konsumen.

Misal: Membeli rumah mewah di perumahan elite

diperuntukkan bagi konsumen yang memiliki

(102)

Motivasi dan strategi pemasaran

2. Positioning

Hirarki kebutuhan dari Maslow bisa dimanfaatkan

untuk melakukan positioning produk.

Positioning adalah citra produk yang ingin dilihat

oleh konsumen. Kunci dari positioning adalah

persepsi konsumen terhadap produk.

Misal: Yamaha mempositioningkan produknya

(103)

Dinamika Proses Motivasi

Tujuan. Perusahaan harus bisa menentukan terlebih dahulu tujuan yg ingin dicapai, baru kemudian konsumen dimotivasi ke arah itu.

Mengetahui kepentingan. Perusahaan harus bisa mengetahui keinginan konsumen tdk hanya dilihat dari kepentingan perusahaan semata.

Komunikasi efektif. Melakukan komunikasi dgn baik thd konsumen agar konsumen dpt mengetahui apa yg harus mereka lakukan & apa yg bisa mereka dapatkan.

Integrasi tujuan. Menyatukan tujuan perusahaan (laba & perluasan pasar) dan tujuan kepentingan konsumen (pemenuhan kebutuhan & kepuasan). Fasilitas. Perusahaan memberikan fasilitas agar konsumen mudah

(104)

Tujuan motivasi Konsumen

Meningkatkan kepuasan

Mempertahankan loyalitas

Efisiensi

Efektivitas

Menciptakan suatu hubungan yg harmonis antara

(105)

Memahami kebutuhan konsumen

FisiologisKeamanan

Afiliasi dan pemilikan. Kebutuhan untuk diterima oleh orang lain, menjadi

orang penting bagi mereka.

PrestasiKekuasaan Ekspresi diri

Urutan dan pengertianPencarian variasi

(106)

Kepribadian, Nilai

dan

(107)

Kepribadian

adalah Organisasi yang dinamis dari sistem

psikofisis individu yg menentukan penyesuaian dirinya terhadap lingkungannya secara unik.

Bisa dijelaskan dengan menggunakan ciri-ciri

(108)

Batasan Kepribadian:

a. Dinamis

, berarti kepribadian selalu berubah.

Perubahan ini digerakkan oleh

tenaga-tenaga dari dalam diri individu ybs, akan

tetapi perubahan tsb tetap berada dlm

batas-batas bentuk polanya.

b. Organisasi sistem

, mengandung arti bahwa

kepribadian

itu

merupakan

suatu

keseluruhan yg bulat.

c. Psikofisis

, berarti tidak hanya bersifat fisik &

juga tdk hanya bersifat psikis tetapi

merupakan gabungan dari kedua sifat tsb.

(109)

Kepribadian berkembang jika adanya hubungan dengan orang

lain.

Dasar pokok dari perilaku seseorang adalah faktor biologis dan

psikologisnya.

Kepribadian sendiri memiliki banyak segi dan salah satunya

adalah self atau diri pribadi atau citra pribadi.

Mungkin saja konsep diri actual individu tersebut (bagaimana dia

(110)

Nilai memainkan peranan yang sangat

penting dalam kehidupan bermasyarakat

karena nilai sendiri merupakan ukuran

mengenai baik dan buruk, benar dan

salah, pantas dan tak pantas. Nilai

sangat mencerminkan suatu kualitas

pilihan dalam tindakan dalam hal

(111)

Barang dan jasa juga mempunyai nilai yaitu nilai pakai dan nilai tukar.

Nilai pakai sendiri dibagi dua yaitu:

a) Nilai pakai objektif merupakan kemampuan suatu barang untuk memenuhi kebutuhan banyak orang.

b) Nilai pakai subjektif merupakan nilai yang diberikan oleh seseorang terhadap suatu benda atau jasa dalam memenuhi kubutuhan pribadi pemakainya.

(112)

Gaya hidup adalah cara hidup, yang

diidentifikasi melalui aktivitas seseorang,

minat, dan pendapat seseorang.

Mowen dan Minor juga menegaskan bahwa gaya

hidup merujuk pada bagaimana orang hidup,

bagaimana mereka membelanjakan uangnya,

dan bagaimana mereka mengalokasikan waktu

(113)

Nilai dan Gaya hidup dalam perilaku konsumen sangat

berkaitan erat dalam kaidah-kaidah menganalisa

(114)

Kepribadian dan gaya hidup adalah

naluri alamiah yang merupakan atribut atau sifat-sifat

yang berada pada sifat manusia, bagaimana cara

manusia berfikir, faktor lingkungan sebagai sebuah

objek pengaruh dalam menentukan pola berfikir

(115)

Keputusan membeli dipengaruhi oleh karakteristik

pribadi seperti umur dan tahap daur hidup, pekerjaan,

situasi ekonomi, gaya hidup serta kepribadian dan

konsep diri pembeli.

Faktor-faktor lingkungan adalah suatu pola eksternal

dalam mempengaruhi pola berfikir manusia dalam

bersikap, yang akhirnya menjadi gaya hidup dan

perilaku seseorang dalam menjalani kehidupannya

(116)

Mempengaruhi Sikap

dan

(117)

Dalam konteks perilaku konsumen, sikap

didefinisikan sebagai kecenderungan yg

dipelajari dalam berperilaku dengan cara

menyenangkan atau tidak menyenangkan

terhadap suatu obyek tertentu.

(118)

Obyek sikap adalah konsep yang berhubungan dengan

konsumsi atau pemasaran khusus, seperti produk,

golongan produk, merk, jasa, kepemilikan, penggunaan

produk, sebab-sebab atau isu, orang, iklan, situs

internet, harga , medium atau pedagang ritel.

Dalam pelaksanaan riset sikap konsumen, yang

dijadikan target hanya obyek sikap tertentu.

Contoh riset mengenai sikap konsumen terhadap merk

(119)

Beberapa hal tentang sikap:

Sikap adalah kecenderungan yg dipelajari, artinya

sikap tertentu merupakan hasil pembelajaran

konsumen terhadap suatu hal.

(120)

Faktor-faktor yang Mempengaruhi

Sikap:

1)

Pengalaman pribadi.

Apa yg telah dan sedang kita alami akan ikut membentuk dan

mempengaruhi penghayatan kita terhadap stimulus sosial.

2)

Pengaruh orang lain yang dianggap penting.

Seseorang yg berarti khusus bagi kita akan mempengaruhi

pembentukan sikap kita thdp sesuatu.

(121)

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sikap:

3)

Pengaruh kebudayaan.

Kebudayaan mempunyai pengaruh besar terhadap

pembentukan sikap kita.

4)

Media massa.

(122)

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sikap:

5)

Lembaga pendidikan dan lembaga agama.

(123)

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sikap:

6)

Pengaruh faktor emosional.

(124)

Keputusan pembelian konsumen untuk

membeli atau tidak membeli merupakan

respon perilaku atas stimulan yang

diterima konsumen.

(125)

Stimulan yang merupakan masukan proses perilaku di

bedakan atas rangsangan pemasaran dari pemasar dan rangsangan dari lingkungan konsumen itu sendiri.

Sedangkan proses pengambilan keputusan dipengaruhi

oleh faktor personal maupun sosial konsumen.

Respon perilaku konsumen dapat dijadikan faktor yang

(126)

Rangsangan pemasaran dari pemasar

yang dapat mempengaruhi sikap dan

perilaku

konsumen

yaitu

seluruh

(127)

o

Para pemasar dapat melakukan kegiatan

yang dapat dijadikan teknik modifikasi

perilaku konsumen.

o

Berbagai teknik modifikasi yang dapat

(128)

Faktor-faktor stimulan aspek pemasaran meliputi

perbaikan akan kualitas produk, modifikasi model produk yang baru, tampilan produk yang lebih menarik yang merupakan contoh dari aspek produk.

Faktor-faktor stimulan aspek harga meliputi

pemberian harga murah, pemberian diskon,

pemberian kredit.

Faktor-faktor stimulan aspek promosi meliputi iklan

yang semenarik mungkin, promosi melalui publisitas

(129)

Pemasar harus mengumpulkan informasi dari

konsumen untuk evaluasi kesempatan utama

pemasaran dalam pengembangan pemasaran.

Kebutuhan ini digambarkan dengan garis

panah dua arah antara strategi pemasaran

dan keputusan konsumen.

(130)

Selama evaluasi, konsumen akan belajar dari pengalaman dan pola pengumpulan informasi mungkin berubah, evaluasi merek, dan pemilihan merek. Pengalamn konsumsi secara langsung akan berpengaruh apakah konsumen akan membeli merek yang sama lagi.

(131)

Panah umpan balik mengarah kembali kepada organisasi pemasaran.

(132)

Pengaruh Kebudayaan

terhadap

(133)

Pengaruh lingkungan

BUDAYA BUDAYA

KELUARGA KELUARGA PENGARUH PRIBADI

PENGARUH PRIBADI

SITUASI SITUASI KELAS SOSIAL

(134)

Pengaruh lingkungan

BUDAYA

Kasus: Greensand

Beralkohol Pembelian terbatas Non Alkohol Pembelian meluas

Apa budaya itu????

Budaya

adalah Kompleks nilai, gagasan, sikap, dan simbol lain yang bermakna melayani manusia untuk berkomunikasi,

membuat tafsiran, dan mengevaluasi sebagai anggota masyarakat.

(135)

Pengaruh lingkungan

BUDAY

A

ELEMEN MATERI L ELEMEN ABSTRA K  Nilai

Sikap Gagasan

Tipe Kepribadian

Gagasan Ringkasan (co agama)

Mencakup benda-benda seperti:  Buku

Komputer Peralatan Gedung

(136)

Pengaruh lingkungan

Unsur-unsur Budaya:

Nilai (Value)

Norma (Norms)

Kebiasaan (Customs)Larangan (Mores)

Konvensi (Conventions)

Mitos

Simbol (Symbols)

(137)

Pengaruh lingkungan (Budaya)

KONSUMEN MENDAPATKAN NILAI MEREKA

Budaya dipelajari

Budaya ditanamkan

Budaya mengganjar respons yang

(138)

Pengaruh lingkungan (Budaya)

Sikap dan Perilaku yang dipengaruhi Budaya:

o Kesadaran diri dan ruang (sense of self and space) o Komunikasi dan bahasa

o Pakaian dan penampilan

o Makanan dan kebiasaan makan o Waktu dan kesadaran akan waktu

o Hubungan keluarga, organisasi, dan lembaga pemerintah

o Nilai dan norma

(139)

Pengaruh lingkungan (Budaya) BUDAYA POPULER

Masyarakat modern yg hidup di hampir semua negara memiliki kesamaan budaya, yaitu budaya populer.

Budaya populer dinikmati bersama oleh semua masyarakat yg melewati batas negara, bangsa, ras, agama, dan perbedaan-perbedaan lainnya.

Mowen dan Minor (1998) mengartikan budaya populer sebagai budaya masyarakat banyak.

Budaya populer:

Mudah dipahami oleh sebagian besar anggota masyarakat, dan tidak memerlukan pengetahuan yang khusus untuk

memahaminya.

Bisa dinikmati oleh sebagian masyarakat suatu bangsaBisa diperoleh dan dibeli dengan mudah.

(140)

Pengaruh lingkungan (Budaya)

JENIS BUDAYA POPULER

Iklan TelevisiMusik Radio

Pakaian dan AsesorisGames

Film

(141)

Hubungan Perilaku Konsumen dgn Budaya:

Budaya dpt didefinisikan sbg sejumlah total dari

beliefs

,

Values,

dan

customs

yang dipelajari yg

ditujukan pd perilaku konsumen dari anggota

(142)

Values maupun beliefs merupakan konstruk mental yg mempengaruhi sikap yg kemudian berpengaruh terhadap kecenderungan seseorang untuk bertindak terhadap perilaku tertentu. (dijadikan pedoman dlm berperilaku)

Misal: seorang konsumen memilih antara sepeda motor Yamaha dengan Honda. Ketika memilih, dia akan menggunakan values dan beliefs yg berupa persepsi thdp kualitas yg akan didapat & persepsi mengenai negara penghasil otomotif itu sendiri.

Customs/kebiasaan terdiri dari perilaku rutin sehari-hari yg merupakan cara berperilaku yg dpt diterima.

Misal: memberikan gula atau pemanis pada minuman.

Dgn memahami beberapa bentuk budaya dari masy, dpt membantu marketer

(143)

Dampak nilai-nilai inti terhadap pemasar

• Dengan memahami budaya suatu masyarakat, pemasar

dapat merencanakan strategi pemasaran yaitu pada penciptaan produk, segmentasi dan promosi.

Beragamnya budaya masyarakat bagi pemasar dijadikan

(144)

Dampak nilai-nilai inti terhadap pemasar

Implikasi pemahaman budaya suatu masyarakat & ritual

kebudayaannya akan membantu dalam mensegmentasi pasar. Setelah segmentasi dilakukan, strategi promosi dapat difokuskan pd segmen sasaran saja agar efektif dan efisien.

Pemasar yg menginginkan memasarkan produknya di

(145)

Dampak nilai-nilai inti terhadap pemasar

• Budaya pd setiap negara memiliki perbedaan yg unik shgga dlm menjalankan program pemasarannya sbg pemasar harus hati-hati sekali dlm memperhatikan bagaimana budaya suatu negara dijalankan oleh masyarakatnya.

Pada umumnya ritual budaya suatu bangsa menggunakan

(146)

Perbedaan budaya yg ada dalam masyarakat internasional akan

mempengaruhi program pemasaran internasional. Lingkungan budaya menjadi salah satu variabel yg menentukan dlm pemasaran internasional.

Ketika variabel lintas budaya tdk dipahami scra mendalam, hal yg mungkin timbul adalah ketidakcocokan antara program pemasaran dgn nilai-nilai budaya pasar sasaran.

(147)

KELAS

dan

(148)

Pengaruh lingkungan

BUDAYA BUDAYA

KELUARGA KELUARGA PENGARUH PRIBADI

PENGARUH PRIBADI

SITUASI SITUASI KELAS SOSIAL

(149)

PENGARUH LINGKUNGAN KELAS & STATUS SOSIAL

Konsumen menghubungkan merk produk dan jasa dengan kelas sosial tertentu.

Kelas sosial:

Pengelompokan orang yang sama dalam

perilaku mereka berdasarkan posisi ekonomi mereka di dalam pasar (Engel et. al ,1994)

Pembagian masyarakat ke dalam kelas-kelas

(150)

Konsumen yang berada pada kelas yang sama akan

menunjukkan persamaan dalam nilai-nilai yang dianut, gaya

hidup dan perilaku.

Kelas sosial:

Mengelompokkan keluarga atau rumah tangga, bukan

konsumen sebagai individu.

Akan mempengaruhi apa yang dibeli dan dikonsumsi oleh

seorang konsumen atau sebuah keluarga.

Mempengaruhi jenis produk, jenis jasa dan merk yang

dikonsumsi konsumen

Mempengaruhi pemilihan toko, tempat pendidikan, dan tempat

(151)

Perbedaan kelas sosial

Akan menggambarkan perbedaan

pendidikan, pendapatan, pemilikan

harta benda, gaya hidup, nilai-nilai

yang dianut.

Perilaku konsumsi

Seseorang atau Keluarga

(152)

PENGARUH LINGKUNGAN KELAS & STATUS SOSIAL

KELAS SOSIAL = STATUS SOSIAL

Riset mengenai Kelas Sosial sering

disebut

(153)

Penentu Kelas Sosial: (Engel et. al, 1994) Pekerjaan

Sangat mempengaruhi gaya hidup dan satu-satunya basis terpenting untuk menyampaikan prestise, kehormatan dan respek.

Prestasi Pribadi

Individu yang berhasil/bereputasi baik cenderung akan diceritakan orang. Hal ini akan menempatkan posisinya di mata masyarakat.

Interaksi

(154)

Penentu Kelas Sosial: (Engel et. al, 1994)

Pemilikan

Keputusan pemilikan akan sesuatu dapat menentukan kelas sosial seseorang; dilihat dari jumlah pemilikan dan sifat pilihan.

Orientasi Nilai

Nilai (yaitu kepercayaan bersama mengenai bagaimana orang harus berperilaku) menunjukkan kelas sosial dimana ia berada.

Kesadaran Kelas

(155)

PENGARUH LINGKUNGAN KELAS & STATUS SOSIAL

Penentu Kelas Sosial:

(Ujang Sumarwan, 2000)

Variabel Ekonomi

Status pekerjaan

Variabel Interaksi

Pendapatan Prestige Individu

Harta Benda Asosiasi

Sosialisasi

Variabel Politik

Kekuasaan
(156)

Pengaruh Individu

dan

(157)

Pengaruh lingkungan

BUDAYA BUDAYA

KELUARGA KELUARGA PENGARUH PRIBADI

PENGARUH PRIBADI

SITUASI SITUASI KELAS SOSIAL

(158)

Pengaruh pribadi kerap memainkan

peranan penting dalam pengambilan

keputusan konsumen.

Diekspresikan

Kelompok

Acuan

(159)

KELOMPOK ACUAN

Kelompok acuan (reference group) diperkenalkan pertama kali oleh Herbert H. Hyman

The Psychology of Status (1942)

Kelompok acuan merupakan orang atau kelompok orang yang mempengaruhi secara bermakna perilaku individu.

(160)

Jenis Kelompok Acuan:

Kelompok Formal dan Informal

Kelompok formal adalah Kelompok yang memiliki struktur organisasi secara tertulis dan keanggotaan yang terdaftar secara resmi.

Kelompok informal adalah Kelompok yg tidak memiliki struktur organisasi secara tertulis dan sifat keanggotaan tidak tercatat.

Kelompok Aspirasi dan Disosiasi

Kelompok aspirasi adalah kelompok yg memperlihatkan keinginan untuk mengikuti norma, nilai m

Referensi

Dokumen terkait

Faktor pengurang modal inti lainnya - 27 Investasi pada instrumen AT1 dan Tier 2 pada bank lain - 28 Jumlah pengurang ( regulatory adjusment ) terhadap CET1

Apabila suatu kata memiliki makna yang hampir sama (mirip) dengan satu atau lebih kata yang lain, maka dapat dikatakan bahwa kata-kata tersebut memiliki hubungan atau relasi

• Tuliskan bagian pengantar makalahmu dengan mengemukakan “ pengetahuan umum ” untuk topik yang sudah kamu tentukan.... A Rhetorical Question

Dalam penelitian ini menganalisis permasalahan yang dihadapi karyawan administratif Universitas Semarang (USM), sebagian mereka merasakan ada ketidakpuasan dalam bekerja sehingga

Layanan Konseling Kecakapan Wdup (Life Skiffs) bagi Anak Berkebutuhan Khusus. Pengertian Konseling Kecakapsn Hidup

Seminar Kesehatan dengan Tema Gizi Seimbang untuk Mengatasi Obesitas pada Remaja. DPD PERSAGI

Based on classical electrodynamics, it is argued that the Coulomb potential (which is strictly valid for two point charges at rest), commonly used in the study of energy levels

Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang