• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN HIMPUNAN PADA SISWA KELAS VII MTs NEGERI ARYOJEDING REJOTANGAN TULUNGAGUNG TAHUN PELAJARAN 2010 2011 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung NUR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN HIMPUNAN PADA SISWA KELAS VII MTs NEGERI ARYOJEDING REJOTANGAN TULUNGAGUNG TAHUN PELAJARAN 2010 2011 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung NUR"

Copied!
59
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

LAPORAN HASIL PENELITIAN

Pada bab ini akan dibahas mengenai a) deskripsi penelitian; b) paparan data, yang meliputi 1) paparan data pratindakan, 2) paparan data tindakan, c) temuan penelitian; dan d) pembahasan hasil penelitian.

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri Aryojedimg, Rejotangan, Tulungagung, yaitu pada siswa kelas VII C. Untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang obyek penelitian, peneliti akan mendeskripsikan MTs Negeri Aryojeding, Rejotangan, Tulungagung secara keseluruhan.

1. Sejarah singkat MTs Negeri Aryojeding

Sejarah berdirinya MTs Negeri Aryojeding diawali dengan berdirinya PGAP pada tahun 1964, kemudian pada tanggal 23 Juli 1968 berubah menjadi MTs AIN dengan Bapak Sukatno sebagai Kepala Madrasah yang pertama

(2)

MTsN Aryojeding merupakan MTsN yang tertua di Tulungagung yang menjadi pusat rayon ujian negara. MTsN Aryojeding ini membawai beberapa MTs yang berada di Blitar, MTs di Tulungagung, dan MTs yang berada di Trenggalek, seperti MTs Kauman Srengat, MTs Tunggangri, MTs Kampak Trenggalek, MTs Ma’arif Ngantru (Pucung), sehingga MTsN Aryojeding pernah menjadi filial dari MTs yang berada di Kecamatan Rejotangan Kabupaten Tulungagung.

Pada tahun 1990 yang menjadi Kepala MTs Negeri Aryojeding adalah Bapak Drs. H. Miftahul Huda. Kemudian tahun 1997, pemerintah membuat kebijakan bahwa MTs filial harus ditiadakan atau harus berubah statusnya menjadi MTs Negeri atau Swasta. Dengan adanya kebijakan tersebut maka MTs yang dahulu berada di bawah MTsN Aryojeding harus mengubah statusnya menjadi MTs Negeri atau Swasta sesuai dengan kondisi di masing-masing MTs tersebut. Sehingga MTsN Aryojeding tidak lagi membawahi sejumlah MTs yang berada di sekitar Tulungagung.

Pada tahun 2001, MTsN Aryojeding berada dibawah kepemimpinan Drs. H. Widji. Dan pada saat itu masih menjadi sub rayon ujian negara dan menjadi KKM (Kelompok Kerja Madrasah), yaitu yang terdiri dari :

(3)

Perkembangan MTsN Aryojeding ini semakin lama semakin baik utamanya dalam hal kuantitas siswa bahkan dapat dikatakan mengalami perkembangan yang sangat pesat. Perkembangan ini dapat diketahui dari keadaan siswa yang semakin bertambah banyak, maupun dapat diketahui dari pesatnya perkembangan gedung yang dibarengi dengan bertambahnya sarana dan prasarana yang semakin lengkap dan memadai sehingga saat ini pun masih melakukan pembangunan prasarana yang lain.

2. Letak Geografis

MTs Negeri Aryojeding terletak di desa Aryojeding, kecamatan Rejotangan, kabupaten Tulungagung yang memiliki jarak sebagai berikut: 1. Jarak dari Kecamatan Rejotangan ± 5 km

2. Jarak dari Kabupaten Tulungagung ± 20 km 3. Jarak dari Propinsi Jawa Timur ± 300 km

3. Keadaan Siswa

(4)

Tabel 4.1 Jumlah siswa MTs Negeri Aryojeding, Rejotangan, Tulungagung Tahun Pelajaran 2010/2011

No. Kelas L P Jumlah

1. VII 182 164 346

2. VIII 171 159 330

3. IX 130 159 289

Jumlah siswa 483 482 965

4. Keadaan Guru dan Karyawan

Keadaan yang dimaksud disini adalah para pendidik atau guru dan pegawai yang bukan guru di MTs Negeri Aryojeding, Rejotangan, Tulungagung yakni pada saat penulis mengadakan penelitian sebanyak 67 orang seperti pada tabel 4.2 berikut:

Tabel 4.2 Keadaan Guru dan Karyawan

NO STATUS Jumlah yang ada Keterangan

Laki-laki Perempuan

1. Jumlah guru NIP 15 15 16

2. Jumlah guru NIP 13 1 1

3. Guru Honorer / GTT 11 15

4. Guru Kontrak -

-5. Tenaga Lainnya

a. Tenaga Administrasi (PNS) 1 2

b. Pustakawan (PNS) -

-c. Laboran -

-d. Teknisi Ketrampilan -

-6 Pegawai Tidak Tetap (PTT)

a. Tenaga administrasi 2

-b. Tukang kebun 1

-c. Penjaga malam 1

(5)

Guru Bidang Study

No Bidang Studi Jumlah Yang Ada (Kekurangan)Keterangan

NIP 15 NIP 13 GTT Kontrak

1 Qur’an dan Hadits 1 - 1

8 Sejarah Kebudayaan Islam 1 - 1

9 Pendidikan Pancasila 2 - 2

10 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 - 1

11 Bahasa Inggris 3 - 2

17 Sejarah Nasional dan Umum 1 1 1

18 Penjas dan Kesehatan 2 - 2

19 Antropologi - -

-27 Program Ketrampilan 1 - 3

28 Teknologi Inf. dan Kom. (TIK) - - 3

Jumlah 31 2 27

Dari daftar guru MTs Negeri Aryojeding, Rejotangan, Tulungagung tersebut terlibat bahwa memiliki guru yang dapat menunjang terwujudnya proses pembelajaran yang baik.

(6)

Dalam menunjang keberhasilan proses belajar mengajar tidak bisa terlepas dari sarana dan prasarana. Karena adanya sarana dan prasarana akan memperjelas dan mempercepat siswa dalam memahami pelajaran yang sedang disampaikan oleh seorang guru pada saat kegiatan proses belajar mengajar. MTs Negeri Aryojeding, Rejotangan, Tulungagung selain memiliki gedung sendiri juga memiliki beberapa sarana dan prasarana yang lain diantaranya sebagai berikut:

Tabel 4.3 Sarana dan Prasarana

N

om

or Ruangan Atau

Bangunan Jumlah Luas (M2) BangunTahun

Permanen Semi Permanen

Baik RusakBerat RinganRusak BaikRusakBeratRinganRusak

(7)

-6. Sruktur Organisasi MTs Negeri Aryojeding, Rejotangan,

Tulungagung

Organisasi merupakan hal yang sangat penting dalam rangka untuk memperoleh pendidikan. Organisasi dipergunakan untuk mempermudah manajemen sekolah sehingga program dan tujuan sekolah dapat tercapai. Adapun struktur organisasi di MTsN Aryojeding saat ini adalah sebagai berikut: 1

Gambar Bagan 4.1 Struktur Organisasi MTs Negeri Aryojeding

1Sumber Data: Kantor TU MTsN Aryojeding, hal.5

KEPALA MADRASAH Drs. H. MOH. MAKSUM, M.Ag KOMITE MADRASAH

Drs.HARDIONO, M.Ag

KAUR TU

MALIKATUL HABSOH, S.Ag

PKM URUSAN HUMAS Drs. H. ZAINURI

PKM URUSAN SARPRAS ZUHDI MARAMBA, S.Pd PKM URUSAN

KURIKULUM

PKM URUSAN KESISWAAN MUJIONO, S.Ag

DEWAN GURU

(8)

B. Paparan Data

1. Paparan Data Pratindakan

Setelah mengadakan Seminar Proposal pada tanggal 25 Maret 2011 yang diikuti oleh 11 mahasiswa dari program study Tadris Matematika dan PAI serta seorang dosen pembimbing, maka peneliti segera mengajukan surat ijin penelitian ke BAK dengan persetujuan pembimbing. Pada hari Selasa tanggal 5 April 2011, peneliti mengadakan pertemuan dengan Wakil Kepala Sekolah MTs Negeri Aryojeding, Rejotangan, Tulungagung. Pada pertemuan tersebut peneliti menyampaikan rencana untuk melaksanakan penelitian di madrasah tersebut sekaligus menyerahkan surat permohonan izin mengadakan penelitian untuk menyelesaikan tugas akhir Program Sarjana STAIN Tulungagung. Kepala Sekolah menyatakan tidak keberatan dan menyambut dengan baik keinginan peneliti untuk melaksanakan penelitian serta berharap agar penelitian yang akan dilaksanakan dapat memberikan sumbangan besar bagi praktik pembelajaran di madrasah tersebut. Untuk langkah selanjutnya Wakil Kepala Sekolah menyarankan agar menemui guru matematika kelas VIIC untuk membicarakan langkah selanjutnya.

(9)

menyuruh saya untuk menemuinya langsung. Setelah itu peneliti menyampaikan rencana penelitian yang telah mendapat izin dari Wakil Kepala Sekolah. Dari pertemuan dengan guru matematika kelas VIIC, peneliti memperoleh informasi bahwa materi himpunan telah disampaikan tetapi beliau mengatakan bahwa walaupun materi tersebut telah disampaikan, tetapi siswa masih belum menguasai materi himpunan dengan baik. Mengingat materi himpunan merupakan materi prasyarat juga.

Setelah itu, peneliti memberikan gambaran secara garis besar mengenai pelaksanaan penelitian. Guru kelas VIIC mengatakan bahwa kelas tersebut sulit dalam proses pembelajaran, terutama pada pelajaran matematika. Terkadang guru matematika merasa sedikit putus asa menghadapi siswa kelas VIIC, tetapi peneliti meyakinkan guru bahwa model pembelajaran quantum teaching mungkin merupakan salah satu alternatif dalam proses pembelajaran terutama dalam pembelajaran matematika.

(10)

dari keluarga buruh, wiraswasta, pedagang, petani, dan pegawai. Peneliti menyampaikan bahwa yang bertindak sebagai pelaksana tindakan adalah peneliti, dan teman sejawat sebagai pengamat (observer). Peneliti menjelaskan bahwa pengamat disini bertugas untuk mengamati semua aktifitas peneliti dan siswa dalam kelas apakah sudah sesuai dengan rencana atau belum. Untuk mempermudah pengamatan tersebut pengamat diberi lembar observasi yang telah dibuat oleh peneliti. Peneliti menyampaikan bahwa penelitian tersebut dilakukan dalam 2 siklus, yang mana masing-masing siklus terdiri dari dua kali tindakan atau pertemuan. Setiap akhir siklus akan diadakan tes akhir tindakan untuk mengukur seberapa jauh keberhasilan tindakan yang telah dilakukan. Kemudian peneliti menyampaikan bahwa pada hari Sabtu tanggal 16 April 2011 akan dilaksanakan tes awal. Materi yang diujikan adalah materi himpunan.

2. Paparan Data Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan terbagi dalam empat tahap yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap observasi, dan tahap refleksi yang membentuk suatu siklus, untuk lebih jelasnya masing-masing tahap akan dijelaskan sebagai berikut :

a. Tahap Perencanaan

(11)

(1) Menyiapkan lembar observasi, lembar wawancara, lembar kerja siswa dan catatan lapangan.

(2) Menyiapkan kerangka pembelajaran.

(3) Menyusun rencana pembelajaran dan menyiapkan alat peraga. (4) Membentuk kelompok.

b. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan tindakan ini terbagi dalam empat pertemuan. Pertemuan pertama adalah hari Sabtu tanggal 16 April 2011. Pada pertemuan ini peneliti akan melakukan tes awal yang berisi materi pra syarat untuk materi himpunan dan pembentukan kelompok. Pertemuan kedua adalah hari Sabtu tanggal 30 April 2011. Pada pertemuan ini, siswa akan diajak mempelajari bentuk himpunan, mendaftar anggotanya, menyebutkan anggota dan bukan anggota himpunan, menyatakan notasi himpunan dan menyatakan himpunan kosong dan notasinya. Siswa diajak untuk belajar dengan menggunakan model pembelajaran quantum teaching.

(12)

Pada pertemuan keempat yaitu hari Kamis tanggal 5 Mei 2011, peneliti melakukan tes akhir dari pembelajaran yang sudah dilaksanakan.

1) Pertemuan I tes awal, memperdalam materi prasyarat dan membentuk kelompok belajar.

Sesuai dengan rencana, pertemuan ini dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 16 April 2011, jam pelajaran ke 5-6 (pukul 10.00-11.20). Pada pertemuan ini, peneliti melakukan tes awal terlebih dahulu guna mengetahui tingkat pemahaman siswa sebelum memasuki materi himpunan. Tes terbentuk soal uraian. Hal ini bertujuan agar kemampuan dan pemahaman siswa terhadap materi bisa terlihat dengan jelas. Pada pertemuan awal, dibuka dengan salam dan siswa menjawab salam dengan serempak. Dilanjutkan dengan mengingatkan kembali tentang beberapa macam bilangan, antara lain bilangan asli, bilangan cacah, bilangan bulat, bilangan prima, dan bilangan real. Kemudian peneliti memberitahukan bahwa siswa akan mengerjakan 4 butir soal dalam waktu 40 menit. Peneliti memberikan motivasi bahwa soal yang dikerjakan tidak sulit dan pasti semua siswa bisa mengerjakannya.

(13)

Tabel 4.4 Hasil Tes Awal

Dari hasil tes awal ini diperoleh data 21 siswa telah memenuhi kriteria minimum ketuntasan belajar, yaitu dengan mendapatkan skor ≥ 75 dan 16 siswa belum memenuhi kriteria ketuntasan minimum. Prosentase ketuntasan belajar siswa diperoleh dari :

(14)

=

37 21

X 100 % = 56,756%

Berdasarkan pada KKM dapat diketahui bahwa pada tes awal siswa belum memenuhi, karena ketuntasan belajar siswa sebesar 56,756% masih berada di bawah ketuntasan minimum yang telah ditetapkan, yaitu 75% dari jumlah siswa memperoleh nilai 75.2

Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa mayoritas siswa belum sempurna menjawab soal nomor 1 b, d; 2 a, c; dan 4 a, b. Soal nomor 1 berbunyi ” Dari objek-objek di bawah ini, manakah yang dapat dibentuk menjadi suatu himpunan? Berikan penjelasannya! b. kumpulan warna yang menawan, d. kelompok siswa yang berbadan tinggi”. Soal nomor 2 berbunyi “ Sebutkan anggota himpunan-himpunan berikut diantara kurung kurawal! a. A= Himpunan bilangan asli, c. A= Himpunan bilangan cacah. Dan soal nomor 4 berbunyi “ Dari himpunan-himpunan berikut, manakah yang merupakan himpunan kosong? a. Himpunan bilangan asli yang kurang dari 1, b. Himpunan bilangan genap yang habis dibagi 3”.

Dari hasil di atas dapat diketahui bahwa siswa kurang memahami himpunan dan bukan himpunan, himpunan macam-macam bilangan, dan himpunan kosong. Melihat hal tersebut, peneliti mengajak siswa untuk mengenal serta memahami himpunan dan bukan himpunan, himpunan macam-macam bilangan, dan himpunan kosong.

(15)

Setelah siswa mengerti dan faham, peneliti membagi siswa menjadi enam kelompok, dimana kelompok I, II, III, IV dan V masing-masing berjumlah 6 siswa, sedangkan kelompok VI berjumlah 7 siswa. Kelompok-kelompok tersebut berisi siswa yang berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah sesuai dengan hasil tes awal dan keseharian siswa. Pada pembagian kelompok, siswa laki-laki dan perempuan bercampur.

Daftar Pembagian Kelompok tersebut adalah : Tabel 4.5 Daftar Kelompok Siswa

No Kelompok Nama Jenis Kelamin Nilai

(16)

Setelah pembagian kelompok ini peneliti meminta salah satu anggota kelompok dari masing-masing kelompok untuk mencatat anggotanya. Pada akhir pertemuan peneliti menyampaikan bahwa pada pertemuan berikutnya akan dilaksanakan pembelajaran materi penelitian pada siklus I. Pada pertemuan berikutnya siswa akan belajar secara kelompok dan berkewajiban saling bekerja sama serta aktif berpartisipasi dalam kelompok. Peneliti menjelaskan bahwa kewajiban setiap kelompok adalah berusaha bekerjasama untuk menyelesaikan tugas kelompok dan melaporkan hasilnya di depan kelas. Peneliti juga berdiskusi dengan guru matematika tentang kelompok yang layak dijadikan sebagai subyek wawancara. Guru matematika menyarankan peneliti untuk memilih subyek wawancara terdiri dari siswa yang mudah berkomunikasi agar mempermudah peneliti mengumpulkan data. Pertemuan pertama diakhiri dengan membaca tahmid bersama-sama.

2) Pertemuan II, Pembelajaran materi himpunan dan mendaftar anggotanya, anggota dan bukan anggota himpunan, notasi himpunan, himpunan kosong dan notasinya.

a. Paparan Data Siklus I

(17)

pembelajaran dimulai, peneliti meminta salah satu siswa untuk maju kedepan kelas memimpin teman-temannya menyanyikan tepuk pramuka. Hal ini dilakukan untuk mencairkan suasana kelas agar para siswa kembali bersemangat untuk belajar karena melihat hari sudah siang dan para siswa sudah mulai jenuh dan capek mengikuti pelajaran. Terbukti berhasil, semangat para siswa muncul kembali seperti jam pelajaran pertama baru dimulai.

Setelah ini peneliti akan memulai pelajaran dengan mengatakan “Berapa banyak dari kalian yang menginginkan kesempatan untuk mengetahui rahasia tentang himpunan dan dapat mempergunakan rahasia ini dengan mudah setiap saat”. Misalnya saja, jika kalian disuruh mengelompokkan suatu barang-barang atau menata makanan didalam kulkas kalian akan bisa menata rapi dengan menghimpun barang-barang atau makanan tersebut sesuai dengan pengelompokkannya dengan mempelajari materi himpunan ini. Siswa serempak menanggapinya dengan berkata “Saya ingin tahu bu….!”. Sebelum memulai pelajaran, para siswa diminta untuk berkumpul dengan kelompoknya yang telah dibentuk pada pertemuan sebelumnya.

(18)

menjelaskan materi tersebut terhadap para siswa. Hal ini dilakukan dengan cara memberikan penjelasan dan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan himpunan untuk memberikan pengertian dan kaitan sehari-hari.

Kegiatan penjelasan dan tanya jawab ini berlangsung selama 18 menit. Adapun penjelasan dan tanya jawab yang terjadi diantaranya adalah sebagai berikut:

Peneliti : Taukah kalian himpunan itu apa?

Sebelum kalian menjawab pertanyaan dari ibu coba perhatikan apa yang ibu bawa ini (sambil membawa buku ensiklopedia hewan-hewan).

Para siswa : apa bu itu….??

Peneliti : ini buku ensiklopedia hewan-hewan, bagaimana kalau kita sekarang berpariwisata dikebun binatang, kalian mau? Para siswa : saya mau bu…., tapi dimana?

Di Jatim Park, kebun binatang atau dimana bu?

Peneliti : kalau misalnya kita ke Jatim Park bagaimana? Para siswa : okey bu…!!

Peneliti : dari sini kita bisa mempelajari himpunan, disini ada hewan yang buas dan jinak, ada yang berkaki dua dan juga berkaki empat, ada yang hidup didarat, ada yang hidup di air dan masih banyak lagi perbedaan-perbedaan dari hewan yang bisa kita kelompokkan.

ACFJ : jadi kalau hewan itu ayam, bebek, angsa itu bisa digolongkan hewan yang berkaki dua bu?

Peneliti : iya, benar ACFJ. Dan dari hewan-hewan itu, juga ada penggolongan lain lagi. Coba ada yang tahu tidak?

Para siswa : diam sejenak…!!

GMAR : (mengacungkan jari tangannya).

Peneliti : iya GMAR, kamu tahu dapat digolongkan hewan-hewan apa itu selain yang dikatakan oleh ACFJ?

(19)

FAF : saya bu, himpunan itu kumpulan hewan-hewan.

MH : saya juga tahu bu, himpunan itu sekumpulan hewan-hewan sesuai dengan pengelompokkannya masing-masing bu…

Peneliti : bagaimana anak-anak jawaban siapa yang benar? HZM : kalau menurut saya jawaban MH bu

Peneliti : begini anak-anak, jawaban FAF dan MH hampir benar. Himpunan itu adalah sekumpulan benda atau objek yang terdefinisi dengan jelas.

FAF : jadi tidak hanya hewan saja bu?

Peneliti : iya, bukan hanya hewan saja, bisa sekumpulan alat tulis, anak laki-laki didalam kelas, bilangan-bilangan dan masih banyak lagi. Hewan-hewan tadi masih sebagian kecil saja, dan sebagai contoh.

Coba sekarang perhatikan papan tulis, untuk memberi nama himpunan digunakan dengan huruf kapital, anggotanya berupa huruf kecil. Cara menuliskan himpunan itu dinotasikan dengan kurung kurawal {} dan dipisahkan dengan tanda koma. Misalnya himpunan hewan unggas tadi dituliskan dengan A= {ayam, bebek, angsa}. Kalau sapi, kuda, buaya apakah itu termasuk hewan unggas juga?

Para siswa : bukan bu, itu termasuk hewan yang berkaki empat, benarkan Bu?

Peneliti : iya benar, jadi jika itu sapi, kuda, buaya itu bukan anggota dari hewan unggas, bisa dituliskan dengan sapi, kuda, buaya  A, kalau ayam, bebek, angsa

A. Untuk menuliskan notasi pembentuk himpunannya A= {x|x hewan-hewan unggas}. Kalau untuk menggambarkan diagram vennya seperti ini:

Gambar 4.2 Diagram venn

(20)

Para siswa : iya bu…..

NMN : terus yang dimaksud dengan himpunan kosong itu yang bagaimana bu?

Peneliti : ada yang tahu? Para siswa : tidak tahu…

Peneliti : himpunan kosong itu himpunan yang tidak mempunyai anggota, yang ditulis dengan {} atau Ø. Contohnya himpunan bilangan asli antara 7 dan 8. Apakah ada? Para siswa : tidak ada bu..

LIN : o… jadi himpunan kosong itu tidak mempunyai anggota, atau tidak ada bu?

Peneliti : iya benar LIN.

Nha sekarang tugas kalian kerja kelompok, seperti yang kita bicarakan di pertemuan kemarin.

Selanjutnya peneliti meminta tiap kelompok untuk menuliskan himpunan yang anggotanya terdapat pada gambar yang sudah dibagikan ke setiap kelompok. Peneliti menjelaskan tugas yang harus dikerjakan oleh setiap kelompok dan menjelaskan aturan dari pembelajaran ini. Peneliti menjelaskan bahwa penskoran dari setiap jawaban, setiap soal akan mendapat nilai 2 dalam arti jawabannya benar, tetapi jika diisi tetapi jawabannya salah, maka akan mendapat nilai (-1), dengan kata lain akan mengurangi jumlah skor yang diperoleh. Kelompok dengan nilai terendah akan mendapat hukuman dari teman-teman kelompok lain. Waktu yang diberikan untuk setiap kelompok adalah10 menit.

(21)

memberikan 2 poin untuk siswa yang jawabannya benar dan akan dikurangi 1 poin jika jawabannya salah. Tetapi bukan hanya itu saja, bagi yang bertanya dan memberi pendapat atau jawabannya juga akan mendapatkan 1 poin. Poin itu berupa uang koin Rp 500,00 ini untuk memancing siswa supaya bersemangat untuk maju mempresentasikan hasil kerja kelompoknya. Dan semuanya antusias untuk bertanya jawab selama proses diskusi kelompok berlangsung. Peneliti menunjuk kelompok GMAR untuk maju kedepan mewakili kelompoknya. Dan saat itu pula peneliti memutar musik the corrs tanda show musik dimulai dalam kelas. Semua siswa antusias mendengarkan GMAR mempresentasikan hasil kerjanya, semuanya berjalan lancar dan siswa mulai pada sesi tanya jawab. Dari hasil itu masing-masing kelompok sudah mengumpulkan pundi-pundi koin. Siswa sangat semangat mengikuti pelajaran ini.

(22)

Adapun hasil kerja dari masing-masing kelompok tersebut adalah: B = {kambing, unta, kerbau, kelinci,

burung dara}

Kambing

hewan herbivora Singa  hewan herbivora

A = {himpunan hewan melata}

Kelompok VI

(23)

poin 4, kelompok IV mendapat poin 8, kelompok V mendapat poin 3, dan kelompok VI mendapat poin 7. Dari hasil tersebut kelompok dengan poin sedikit adalah kelompok V dan kelompok dengan poin terbanyak adalah kelompok IV. Sesuai kesepakatan awal, kelompok V berhak menerima hukuman dari kelompok yang lain. Akhirnya kelompok V yang dipimpin oleh NK itu dihukum menyanyikan lagu balonku dengan vokal u.

Setelah kegiatan tersebut selesai, para siswa kembali ketempat duduk mereka semula. Peneliti memberikan selembar kertas yang berisi soal tes dari kegiatan belajarnya yang baru saja dipelajari. Siswa bekerja secara individu, dan peneliti memberikan penguatan bahwa siswa pasti bisa mengerjakan soal-soal tersebut. Waktu yang diberikan adalah 25 menit.

25 menit sudah berlalu, guru meminta hasil pekerjaan siswa dikumpulkan dimeja guru. Setelah semua terkumpul, guru menyatakan bahwa pelajaran hari ini telah berhasil, guru memberikan selamat pada semua siswa untuk menghormati usaha dan ketekunan mereka yang akhirnya memberikan rasa kepuasan dan kegembiraan.

(24)

b. Hasil Observasi

Pengamatan ini dilakukan oleh 2 orang, yaitu guru matematika kelas VIIC dan teman sejawat dari mahasiswa STAIN Tulungagung Jurusan Tadris Matematika Semester VIII yang juga sedang melakukan penelitian di MTsN tersebut. Disini, pengamat bertugas untuk mengamati kegiatan guru dan siswa dalam kegiatan pembelajaran berlangsung. Jenis observasi yang dilakukan adalah observasi yang terstruktur dan siap pakai, sehingga pengamat tinggal mengisi lembar observasi pada tempat yang disediakan.

Hasil pengamatan kedua pengamat aktivitas peneliti dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.6 Hasil Pengamatan Aktivitas Peneliti pada Siklus I

Tahap Deskriptor Pengamat I Pengamat II

Nilai Deskriptor Nilai Deskriptor

1 2 3 4 5 6

AWAL

Melakukan aktifitas rutin

sehari-hari 4 a, b, c 4 a, b, c

Menyampaikan tujuan 4 b, c, d 4 b, c, d

Menentukan materi dan

pentingnya materi 4 a, b, c 4 a, b, c

Memotifasi siswa 4 a, b, c 4 a, b, c

Membangkitkan pengetahuan

persyaratan siswa 4 b, c, d 4 b, c, d

Membentuk kelompok 4 a, c. d 5 Semua

Menjelaskan tugas kelompok 5 Semua 5 Semua

Menyediakan sarana yang

dibutuhkan 5 Semua 5 Semua

INTI Menjelaskan materi 4 a, b, d 4 a, b, d

(25)

Meminta siswa memahami menanggapi pendapat temannya. Secara umum, kegiatan peneliti sudah sesuai dengan rencana yang ditetapkan. Nilai yang diperoleh dari pengamat I adalah 77 dan nilai yang diperoleh pengamat II adalah 79. Sedangkan skor maksimal adalah 90.

(26)

1) 90% ≤ NR ≤ 100% : Sangat baik 2) 80% ≤ NR ≤ 90% : Baik

3) 70% ≤ NR ≤ 80% : Cukup 4) 60% ≤ NR ≤ 70% : Kurang

5) 0% ≤ NR ≤ 60% : Kurang sekali3

Maka taraf keberhasilan aktivitas peneliti berada pada kategori Baik.

Untuk pengamatan yang kedua adalah pengamatan aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.7 Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa pada Siklus I

Tahap Deskriptor NilaiPengamat IDeskriptor NilaiPengamat IIDeskriptor

1 2 3 4 5 6

pembentukan kelompok 5 Semua 5 Semua

(27)

Melaporkan hasil kerja

kelompok 4 a, b, c 5 Semua Menyiapkan laporan 4 a, b, c 4 a, b, c AKHIR Menanggapi evaluasiMengakhiri pembelajaran 44 a, b, c b, c, d 4 4 a, b, c b, c, d

JUMLAH 65 69

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa secara umum kegiatan belajar kelompok siswa sudah sesuai harapan. Sebagian besar indikator pengamatan muncul dalam aktivitas kerja siswa. Nilai yang diperoleh dari pengamat I adalah 65 dan nilai yang diperoleh dari pengamat II adalah 69, sedangkan skor maksimal adalah 70.

Sehingga nilai yang diperoleh rata-rata adalah 67. 2

69 65

 

Jadi nilai akhir yang diperoleh adalah 100% 89,3% 75

67

x

Sesuai dengan keberhasilan yang ditetapkan, maka taraf keberhasilan aktivitas siswa berada pada kategori baik.

(28)

Tabel 4.8 Hasil Pengamatan Kerja Kelompok Siswa pada Siklus I

Kel Deskriptor Pengamat ISkor Pengamat II

1 2 3 4

I

Siswa dalam kelompok antusias dalam belajar 3 4

Masing-masing anggota kelompok memahami masalah yang diberikan oleh peneliti

3 4

Siswa terlihat sangat aktif dan saling membantu 3 3

Jika siswa mengalami kesulitan siswa berusaha memecahkan sendiri

dalam kelompoknya 3 3

Kelompok dapat menyeleseikan semua masalah yang diberikan peneliti 3 3 Jika siswa mengalami kesulitan siswa langsung bertanya kepada guru 4 4

II

Siswa dalam kelompok antusias dalam belajar 3 3

Masing-masing anggota kelompok memahami masalah yang diberikan oleh peneliti

3 3

Siswa terlihat sangat aktif dan saling membantu 2 2

Jika siswa mengalami kesulitan, siswa berusaha memecahkan sendiri

dalam kelompoknya 2 2

Kelompok dapat menyelesaikan semua masalah yang diberikan peneliti 3 3 Jika siswa mengalami kesulitan siswa langsung bertanya kepada guru 4 4

III

Siswa dalam kelompok antusias dalam belajar 4 4

Masing-masing anggota kelompok memahami masalah yang diberikan oleh peneliti masalah yang diberikan oleh peneliti

4 4

Siswa terlihat sangat aktif dan saling membantu 3 3

Jika siswa mengalami kesulitan siswa berusaha memecahkan sendiri

dalam kelompoknya 4 4

Kelompok dapat menyelesaikan semua masalah yang diberikan peneliti 4 4 Jika siswa mengalami kesulitan siswa langsung bertanya kepada guru 3 3

IV

Siswa dalam kelompok antusias dalam belajar 4 4

Masing-masing anggota kelompok memahami masalah yang diberikan

oleh peneliti masalah yang diberikan oleh peneliti 4 4

Siswa terlihat sangat aktif dan saling membantu 4 4

Jika siswa mengalami kesulitan siswa berusaha memecahkan sendiri

dalam kelompoknya 4 4

Kelompok dapat dapat menyelesaikan semua masalah yang diberikan peneliti

4 4

Jika siswa mengalami kesulitan siswa langsung bertanya kepada guru 3 3

V

Siswa dalam kelompok antusias dalam belajar 2 2

Masing-masing anggota kelompok memahami masalah yang diberikan

oleh peneliti masalah yang diberikan oleh peneliti 2 2

Siswa terlihat sangat aktif dan saling membantu 2 2

Jika siswa mengalami kesulitan siswa berusaha memecahkan sendiri dalam kelompoknya

2 2

Kelompok dapat dapat menyelesaikan semua masalah yang diberikan

peneliti 3 3

(29)

Masing-masing anggota kelompok memahami masalah yang diberikan

oleh peneliti masalah yang diberikan oleh peneliti 4 4

Siswa terlihat sangat aktif dan saling membantu 4 4

Jika siswa mengalami kesulitan siswa berusaha memecahkan sendiri

dalam kelompoknya 4 4

Kelompok dapat dapat menyelesaikan semua masalah yang diberikan peneliti

4 4

Jika siswa mengalami kesulitan siswa langsung bertanya kepada guru 3 3

Jumlah 118 120

Berdasarkan tabel diatas, nilai yang didapat dari pengamat I adalah 105 sedangkan dari pengamat II adalah 107 dan nilai maksimal adalah 144.

Sehingga nilai rata-ratanya adalah 119 2

120 118

 

Jadi, nilai akhir yang didapatkan adalah 100% 82,638% 144

119

x

Berdasarkan pada kriteria keberhasilan tindakan, maka taraf keberhasilan aktivitas peneliti berada pada kategori baik.

c. Hasil Catatan Lapangan

Catatan lapangan ini dibuat peneliti, sehubungan dengan sesuatu yang penting tetapi tidak terdapat pada lembar observasi. Beberapa hal yang dicatat oleh peneliti antara lain:

1) Pemahaman siswa terhadap materi sudah cukup baik 2) Dalam belajar kelompok, siswa masih belum bisa kompak. 3) Siswa senang menggunakan alat peraga dalam pembelajaran

matematika

(30)

5) Pada pelaksanaan presentasi kali ini siswa masih terlihat sangat malu-malu dalam menyajikan hasil dari belajar kelompok, akibatnya penjelasan yang diberikan hanya sekedar membacakan jawaban dan menuliskannya di papan tulis.

6) Siswa juga tampak senang saat wakil dari kelompok

mempresentasikan hasil dari belajar kelompok, ini terlihat dari pemberian tepuk tangan ketika wakil kelompok selesai

mempresentasikan hasil dari belajar kelompok. 7) Untuk suasana dalam presentasi tergolong ramai. 8) Hasil kerja kelompok berbeda-beda.

d. Wawancara

Wawancara dilakukan terhadap subyek penelitian yang berjumlah 3 siswa untuk mengetahui tanggapan terhadap pelaksanaan pembelajaran yang telah mereka ikuti dan pemahaman terhadap materi pelajaran. Wawancara dilakukan peneliti terhadap subyek wawancara setelah pelaksanaan tindakan.

(31)

terdapat permainan, musik, dan media yang menyenangkan dan menantang.

Dengan belajar kelompok, subyek menyatakan senang karena dapat saling tukar pendapat/ide dengan teman yang lain. Disamping itu mereka juga berpendapat bahwa dengan belajar kelompok, dapat saling mengakrabkan siswa yang satu dengan yang lain.

Siswa beranggapan mereka lebih mudah mengingat konsep yang diberikan. Tetapi siswa masih belum terlalu terbiasa dengan pembelajaran quantum teaching. Hal ini disebabkan pembelajaran ini masih pertama kali mereka temui.

e. Nilai Hasil Tes Evaluasi

(32)
(33)

Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai rata-rata 81 dan berdasar pada kriteria penilaian dapat disimpulkan bahwa pemahaman materi pada siklus I masuk dalam kategori baik.

f. Refleksi

Berdasarkan kegiatan refleksi terhadap nilai akhir tindakan I, hasil pengamatan, dan hasil catatan lapangan, maka dapat diperoleh beberapa hal berikut:

1) Masih kurangnya aktivitas siswa pada saat kerja kelompok karena belum terbiasa dengan belajar kelompok.

2) Kegiatan pembelajaran menunjukkan penggunaan waktu sudah sesuai dengan rencana.

3) Kegiatan pembelajaran menunjukkan masih terdapat siswa yang belum aktif dalam kegiatan pembelajaran.

4) Hasil belajar siswa dari tes evaluasi 1 menunjukkan pemahaman yang baik, tetapi masih perlu diadakan pengulangan siklus karena masih ada siswa yang belum memenuhi kriteria ketuntasan belajar.

5) Hasil pengamatan terhadap peneliti menunjukkan kriteria baik, begitu juga aktivitas siswa juga menunjukkan tingkat keberhasilan pada kriteria baik.

(34)

3) Pertemuan III, Pembelajaran Menentukan Himpunan Bagian dari suatu himpunan, menentukan banyak himpunan bagian suatu himpunan, mengenal pengertian himpunan semesta seta dapat menyebutkan anggotanya.

a. Paparan Data Siklus II

Sesuai dengan rencana, pertemuan ketiga dilakukan pada hari Selasa tanggal 3 Mei 2011. Pertemuan ini berlangsung mulai jam pelajaran keenam sampai jam pelajaran ketujuh (pukul 10.40-12.00). Pembelajaran dibuka dengan salam dan siswa menjawabnya dengan serempak. Kemudian guru menanyakan kabar siswa serta mengabsen siswa. Dan alhamdulillah pada hari ini siswa masuk semua. Peneliti mengajak siswa bertepuk tangan dan bernyanyi kalau kau suka hati dengan dipimpin oleh ACFJ untuk memberi semangat siswa memulai pembelajaran.

(35)

untuk himpunan bagian kalian nanti bisa mengelompokkannya sesuai dengan bagiannya. Siswa serempak menanggapinya dengan berkata “ Saya ingin tahu bu….!”. Sebelum memulai pelajaran, para siswa diminta untuk berkumpul dengan kelompoknya yang telah dibentuk pada pertemuan sebelumnya.

Kegiatan selanjutnya adalah penyampaian topik yang akan dipelajari, yaitu menentukan himpunan bagian dari suatu himpunan, menentukan banyak himpunan bagian suatu himpunan, mengenal pengertian himpunan semesta seta dapat menyebutkan anggotanya.

Materi ini belum pernah disampaikan pada kelas sebelumnya, jadi peneliti menjelaskan materi tersebut terhadap para siswa. Hal ini dilakukan dengan cara memberikan penjelasan dan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan himpunan untuk memberikan pengertian dan kaitan sehari-hari.

Kegiatan penjelasan dan tanya jawab ini berlangsung selama 20 menit. Adapun penjelasan dan tanya jawab yang terjadi diantaranya adalah sebagai berikut:

Peneliti : Taukah kalian himpunan bagian itu apa?

Sebelum kalian menjawab pertanyaan dari ibu coba perhatikan apa yang ibu bawa ini (sambil membawa buku ensiklopedia sayuran beserta bumbu-bumbu sayuran).

Para siswa : apa bu itu….??

(36)

Para siswa : saya mau bu…., tapi dimana?

Peneliti : kali ini kita berpariwisatanya di pasar. Para siswa : yaaaa…..masak dipasar bu?

Peneliti : lho kenapa? Apa kalian tidak ingin tahu rahasia dari

Para siswa : saya juga ingin tahu bu…(dengan serempak)

Peneliti : iya ibu akan mulai menceritakan rahasia ini, kalian sudah siap?

Para siswa : siap bu..

Peneliti : nha, dari pasar kita akan mendapatkan sayur-mayur beserta bumbu-bumbunya yang diolah supaya matang dan enak dimakan. Bahan-bahan membuat sayuran tadi dapat disebutkan sebagai himpunan semesta, sedangkan himpunan bumbu dan himpunan bahan-bahan membuat sayuran tadi sebagai anggota himpunannya.

Coba semua tolong perhatikan kedepan, ibu akan menjelaskan apa yang disebut himpunan semesta, himpunan bagian dan menentukan banyaknya himpunan bagian dari suatu himpunan berdasarkan contoh-contoh membuat sayur tadi. Kalian ingin tahu semua itu bukan? Para siswa : iya bu…

Peneliti : Pehatikan himpunan berikut ini : P = {siswa kelas VII E, MTs N Aryojeding} Q = {siswa kelas VII dan VIII MTs N Aryojeding} R = {siswa kelas VII MTs N Aryoding}

Apakah himpunan R memuat semua anggota himpunan P? Apakah himpunan R juga memuat semua anggota himpunan Q?

 Karena R memuat semua anggota P maka R merupakan himpunan semesta atau himpunan universal dari himpunan P.

 Karena ada anggota Q yang tidak termuat pada pada himpunan R, yaitu kelas VIII  R, maka R bukan himpunan semesta.

Himpunan semesta dari P di atas yang mungkin antara lain : Q = {siswa kelas VII dan VIII MTs N Aryojeding}

R = {siswa kelas VII MTs N Aryojeding}

Jadi himpunan semesta adalah himpunan yang memuat semua anggota himpunan yang sedang dibicarakan. Himpunan semesta disebut juga semesta pembicaraan.

(37)

LIN : o..jadi himpunan semesta itu memuat semua anggota himpunan yang dibicarakan bu?

Peneliti : iya benar LIN

SKN : kalau himpunan bagian itu yang bagaimana bu?

Peneliti : ada yang tahu? Coba perhatikan himpunan-himpunan berikut ini:

S = {siswa MTs N Aryojeding}

A = {siswa kelas VII MTs N Aryojeding} B = {siswa kelas VII E MTs N Aryojeding}

apakah setiap anggota B juga merupakan anggota A? MFA : saya tahu bu.. siswa kelas VII E anggota dari B dan

siswa kelas VII E juga anggota A?

Peneliti : iya benar kamu MFA

Hal ini dapat disimpulkan bahwa himpunan B merupakan himpunan bagian dari himpunan A,

yang ditulis B

A .

coba ada yang bisa memberikan contoh lain?

ACFJ : saya bu,

Misalkan P dan Q adalah himpunan.

Himpunan P merupakan himpunan bagian dari Q, ditulis P

Q

Peneliti : iya benar, ada yang lain?

TMF : bu saya ingin tanya, kalau misalnya

Himpunan P bukan himpunan bagian dari Q,bagaimana bu?

Peneliti : mungkin ada yang tahu? Pertanyaan kamu bagus TMF Jika seperti itu ditulis P  Q, jika ada anggota P yang bukan merupakan anggota Q.

Contoh : P = {1,2,3,4}

A = himpunan bilangan yang kurang dari 5 yang menjadi anggota P. B = himpunan bilangan yang lebih dari 4 yang menjadi anggota P. Anggota himpunan A dan B dibentuk dari himpunan P, sehingga A

P atau {1,2,3,4}

{1,2,3,4}

Sehingga dapat disimpulkan bahwa setiap himpunan merupakan himpunan bagian dari himpunan itu sendiri.

B

P atau {}

{1,2,3,4}

(38)

Peneliti : sekarang ibu akan menjelaskan tentang Banyak himpunan bagian dari suatu himpunan

Misalkan A = {1}

Ada 1 himpunan bagian yang tidak mempunyai anggota, yaitu {} Ada 1 himpunan bagian yang mempunyai 1 anggota, yaitu {1} Jadi, himpunan bagian dari A ad 2, yaitu {} dan {1}

Misalkan B = {1,2}

Ada 1 himpunan bagian yang tidak mempunyai anggota, yaitu {} Ada 2 himpunan bagian yang mempunyai 1 anggota, yaitu {1},{2} Ada 1 himpunan bagian yang mempunyai 2 anggota, yaitu {1,2}

Dari contoh diatas, kita dapat menentukan banyak himpunan bagian dari suatu himpunan yang banyak anggotanya diketahuinya.

Sehingga dapat disimpulkan jika banyaknya anggota suatu himpunan adalah n, maka banyak himpunan bagian = 2n, untuk menentukan banyaknya himpunan bagian juga dapat menggunakan pola bilangan segitiga pascal.

ACFJ : apa itu bu segitiga pascal?sepertia apa bu?

Peneliti : begini ACFJ

Contoh: tentukan banyak himpunan bagian dari A = {a,b,c} yang mempunyai:

a. satu anggota b. dua anggota

Jawab:

Banyak himpunan bagian dengan 2 anggota Banyak himpunan bagian dengan 1 anggota

Perhatikan keterangan pada bilangan segitiga pascal di atas untuk himpunan dengan 3 anggota yaitu : 1, 3, 3, 1.

a. Banyak himpunan bagian yang mempunyai satu anggota adalah 3 b. Banyak himpunan bagian yang mempunayai dua anggota adalah 3 Sekarang kalian sudah mengerti semua bukan?

Para siswa : iya bu, kami mengerti…!!!

(39)

ditanyakan, kalau tidak mulailah bekerja kelompok, saya beri waktu 10 menit.

Para siswa : tidak bu….

Setelah 10 menit, semua pekerjaan kelompok harus berhenti. Peneliti meminta salah satu dari kelompok yang sudah siap untuk maju kedepan mempresentasikan pekerjaan kelompoknya. Peneliti akan memberikan 3 poin untuk siswa yang jawabannya benar dan akan dikurangi 1 poin jika jawabannya salah. Tetapi bukan hanya itu saja, bagi yang bertanya dan memberi pendapat atau jawabannya juga akan mendapatkan poin. Poin itu berupa uang koin Rp 500,00 ini untuk memancing siswa supaya bersemangat untuk maju mempresentasikan hasil kerja kelompoknya. Dan semuanya antusias untuk bertanya jawab selama proses diskusi kelompok berlangsung. Peneliti menunjuk kelompok ACFJ untuk maju kedepan mewakili kelompoknya. Dan saat itu pula peneliti memutar musik the corrs tanda show musik dimulai dalam kelas. Semua siswa antusias mendengarkan ACFJ mempresentasikan hasil kerjanya, semuanya berjalan lancar dan siswa mulai pada sesi tanya jawab. Dari hasil itu masing-masing kelompok sudah mengumpulkan pundi-pundi koin. Siswa sangat semangat mengikuti pelajaran ini.

(40)

disediakan dikelas tersebut agar kelompok lain mudah untuk melakukan pengamatan. Dan terlihat para siswa sangat bangga dan puas melihat hasil pekerjaan mereka dipasang.

Adapun hasil kerja kelompok tersebut adalah:

Kelompok I

S = {bahan-bahan membuat mie telur} A = {cabai, mie, telur, penyedap rasa, air}

Himpunan bagiannya adalah {cabai}, {mie}, {telur}, {penyedap rasa}, {air}, {cabai, mie}, {cabai, telur}, {cabai, penyedap rasa}, {cabai, air}, {mie, telur}, {mie, penyedap rasa}, {mie, air}, {telur, penyedap rasa}, {telur, air}, {penyedap rasa, air}, {cabai, mie, telur}, {cabai, telur, penyedap rasa}, {cabai, penyedap rasa, air}, {mie, telur, penyedap rasa}, {mie, penyedap rasa,air}, {telur, penyedap rasa, air}, {cabai, mie, telur, penyedap rasa}, {cabai, telur, penyedap rasa, air}, {mie, telur, penyedap rasa, air}

Banyak himpunan bagiannya adalah 25= 32

Kelompok II

S = {bahan-bahan membuat sayur kangkung}

K = {kangkung, brambang, bawang, garam, cabai, penyedap rasa}

Himpunan bagiannya adalah {kangkung}, {brambang}, {bawang}, {garam}, {cabai}, {penyedap rasa}, {kangkung, brambang}, {kangkung, bawang}, {kangkung, bawang}, {kangkung, garam}, {kangkung, cabai}, {kangkung, penyedap rasa}, {kangkung, branbang, bawang}, {kangkung, bawang, garam}, {kangkung, garam, cabai}, {kangkung, cabai, penyedap rasa},{kangkung, brambang, bawang, garam}

Banyak himpunan bagiannya adalah 26= 64

Kelompok III

S = {bahan-bahan membuat sayur tahu} T = {tahu, kubis, sledri, brambang, royko, air}

(41)

{sledri, brambang, royko}, {sledri, royko, air}, {brambang, royko, air}, {tahu, kubis, sledri, brambang},

Banyak himpunan bagiannya adalah 26 = 64

Kelompok IV

S = {bahan membuat sayur bobor}

B = {bayam, kecambah, kencur, masako, santan}

Himpunan bagiannya adalah {bayam}, {kecambah}, {kencur}, {masako}, {santan}{bayam, kecambah}, {bayam, kencur}, {bayam, masako}, {bayam, santan}, {kecambah, kencur}, {kecambah, masako}, {kecambah, santan}, {kencur, masako}, {kencur, santan}, {masako, santan}, {bayam, kecambah, kencur}, {bayam, kencur, masako}, {bayam, masako, santan}, {kecambah, kencur, masako}, {kecambah, masako, santan}, {kencur, masako, santan}, {bayam, kecambah, kencur, masako}, {kecambah, kencur, masako, santan}, {bayam, kecambah, kencur, masako, santan} Banyak himpunan bagiannya adalah 25 = 32

Kelompok V

S = {bahan-bahan membuat rujak}

R = {kangkung, kacang, timun, tahu, tempe, cabai, petis}

Himpunan bagiannya adalah {kangkung}, {kacang}, {timun}, {tahu}, {tempe}, {cabai}, {petis}, {kangkung, kacang}, {kangkung, timun}, {kangkung, tahu}, {kangkung, tempe}, {kangkung, cabai}, {kangkung, petis}, {kacang, timun}, {kacang, tahu}, {kacang, tempe}, {kacang, cabai}, {kacang, petis}, {timun, tahu}, {timun, tempe}, {timun, cabai}, {timun, petis}, {tahu, tempe}, {tahu, cabai}, {tahu, petis}, {tempe, cabai}, {tempe, petis}, {cabai, petis}

Banyak himpunan bagiannya adalah 27 = 128

Kelompok VI

S = {bahan-bahan membuat sayur bening} M = {bayam, brambang, brokoli, kunci, air}

(42)

Setelah pekerjaan masing-masing kelompok ditempel, peneliti mengamati dan memberikan poin, kelompok I mendapat poin 5, kelompok II mendapat poin 5, kelompok III mendapat poin 4, kelompok IV mendapat poin 7, kelompok V mendapat poin 4, dan kelompok VI mendapat poin 8. Dari hasil tersebut kelompok dengan poin sedikit adalah kelompok III dan V. Sedangkan kelompok dengan poin terbanyak adalah kelompok VI. Sesuai kesepakatan awal, kelompok III dan V berhak menerima hukuman dari kelompok yang lain. Akhirnya kelompok tersebut dihukum menyanyikan lagu bintang kecil dengan vokal u.

Setelah kegiatan tersebut selesai, para siswa kembali ketempat duduk mereka semula. Peneliti memberikan selembar kertas yang berisi soal tes dari kegiatan belajarnya yang baru saja dipelajari. Siswa bekerja secara individu, dan peneliti memberikan penguatan bahwa siswa pasti bisa mengerjakan soal-soal tersebut. Waktu yang diberikan adalah 25 menit.

25 menit sudah berlalu, guru meminta hasil pekerjaan siswa dikumpulkan dimeja guru. Setelah semua terkumpul, guru menyatakan bahwa pelajaran hari ini telah berhasil, guru memberikan selamat pada semua siswa untuk menghormati usaha dan ketekunan mereka yang akhirnya memberikan rasa kepuasan dan kegembiraan.

(43)

belajar lebih giat karena pertemuan yang akan datang akan diadakan tes akhir. Selanjutnya peneliti mengakhiri pertemuan hari ini karena waktu sudah habis.

b. Hasil Observasi

Hasil pengamatan kedua pengamat terhadap aktivitas peneliti dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.10 Hasil Pengamatan Aktivitas Peneliti pada Siklus II

Tahap Deskriptor Pengamat I Pengamat II

Nilai Deskriptor Nilai Deskriptor

1 2 3 4 5 6

AWAL

Melakukan aktifitas rutin

sehari-hari 5 Semua 5 Semua

Menyampaikan tujuan 4 b, c, d 4 b, c, d

Menentukan materi dan

pentingnya materi 5 Semua 5 Semua

Memotifasi siswa 5 Semua 5 Semua

Membangkitkan pengetahuan

persyaratan siswa 4 b, c, d 4 b, c, d

Membentuk kelompok 5 Semua 5 Semua

Menjelaskan tugas kelompok 5 Semua 5 Semua

Menyediakan sarana yang

tugas kelompok. 5 Semua 5 Semua

Meminta kelompok melaporkan

hasil kerjanya 5 Semua 5 Semua

Membantu kelancaran kegiatan

diskusi 4 b, c, d 5 Semua

AKHIR

Merespon kegiatan diskusi 5 Semua 5 Semua

Melakukan Evaluasi 5 Semua 5 Semua

2. Mengakhiri Pembelajaran 5 Semua 5 Semua

(44)

Berdasarkan tabel di atas, beberapa hal yang tidak sempat dilakukan peneliti adalah memberi kesempatan kepada siswa untuk menanggapi pendapat temannya. Secara umum, kegiatan peneliti sudah sesuai dengan rencana yang ditetapkan. Nilai yang diperoleh dari pengamat I adalah 86 dan nilai yang diperoleh pengamat II adalah 87. Sedangkan skor maksimal adalah 90.

Sehingga rata-ratanya adalah 86,6 2

87 86

 

Jadi nilai akhir yang didapat adalah

Sesuai taraf keberhasilan yang ditetapkan, yaitu: Taraf Keberhasilan Tindakan

4Purwanto, Prinsip-Prinsip …, hal. 122

(45)

Untuk pengamatan yang kedua adalah pengamatan aktivitas siswa selama ke giatan pembelajaran berlangsung. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.11 Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa pada Siklus II

Tahap Deskriptor NilaiPengamat IDeskriptor NilaiPengamat IIDeskriptor

1 2 3 4 5 6

AWAL

Melakukan aktifitas

keseharian 5 Semua 5 Semua

Memperhatikan tujuan 5 Semua 5 Semua

(46)

diperoleh dari pengamat I adalah 73 dan nilai yang diperoleh dari pengamat II adalah 74, sedangkan skor maksimal adalah 75.

Sehingga nilai yang diperoleh rata-rata adalah 73,5. 2

74 73

 

Jadi nilai akhir yang diperoleh adalah 100% 98% 75 keberhasilan aktivitas siswa berada pada kategori sangat baik.

Untuk pengamatan yang ketiga adalah pengamatan aktivitas kelompok selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.12 Hasil Pengamatan Kerja Kelompok Siswa pada Siklus II

Kel Deskriptor Pengamat ISkor Pengamat II

1 2 3 4

I

Siswa dalam kelompok antusias dalam belajar 4 4

Masing-masing anggota kelompok memahami masalah yang diberikan

oleh peneliti 4 4

Siswa terlihat sangat aktif dan saling membantu 4 4

Jika siswa mengalami kesulitan siswa berusaha memecahkan sendiri dalam kelompoknya

4 4

Kelompok dapat menyeleseikan semua masalah yang diberikan peneliti 3 3 Jika siswa mengalami kesulitan siswa langsung bertanya kepada guru 4 4

II

Siswa dalam kelompok antusias dalam belajar 4 4

Masing-masing anggota kelompok memahami masalah yang diberikan

oleh peneliti 4 4

Siswa terlihat sangat aktif dan saling membantu 4 4

Jika siswa mengalami kesulitan, siswa berusaha memecahkan sendiri dalam kelompoknya

3 4

Kelompok dapat menyelesaikan semua masalah yang diberikan peneliti 3 3 Jika siswa mengalami kesulitan siswa langsung bertanya kepada guru 4 4

III Siswa dalam kelompok antusias dalam belajar 4 4

Masing-masing anggota kelompok memahami masalah yang diberikan

(47)

Siswa terlihat sangat aktif dan saling membantu 3 3 Jika siswa mengalami kesulitan siswa berusaha memecahkan sendiri

dalam kelompoknya 4 4

Kelompok dapat menyelesaikan semua masalah yang diberikan peneliti 3 3 Jika siswa mengalami kesulitan siswa langsung bertanya kepada guru 3 3

IV

Siswa dalam kelompok antusias dalam belajar 4 4

Masing-masing anggota kelompok memahami masalah yang diberikan oleh peneliti masalah yang diberikan oleh peneliti

4 4

Siswa terlihat sangat aktif dan saling membantu 4 4

Jika siswa mengalami kesulitan siswa berusaha memecahkan sendiri

dalam kelompoknya 4 4

Kelompok dapat dapat menyelesaikan semua masalah yang diberikan

peneliti 3 3

Jika siswa mengalami kesulitan siswa langsung bertanya kepada guru 3 3

V

Siswa dalam kelompok antusias dalam belajar 3 4

Masing-masing anggota kelompok memahami masalah yang diberikan

oleh peneliti masalah yang diberikan oleh peneliti 3 3

Siswa terlihat sangat aktif dan saling membantu 3 3

Jika siswa mengalami kesulitan siswa berusaha memecahkan sendiri

dalam kelompoknya 3 3

Kelompok dapat dapat menyelesaikan semua masalah yang diberikan

peneliti 3 3

Jika siswa mengalami kesulitan siswa langsung bertanya kepada guru 3 3

VI

Siswa dalam kelompok antusias dalam belajar 4 4 Masing-masing anggota kelompok memahami masalah yang diberikan

oleh peneliti masalah yang diberikan oleh peneliti 4 4

Siswa terlihat sangat aktif dan saling membantu 4 4

Jika siswa mengalami kesulitan siswa berusaha memecahkan sendiri

dalam kelompoknya 4 4

Kelompok dapat dapat menyelesaikan semua masalah yang diberikan

peneliti 3 3

Jika siswa mengalami kesulitan siswa langsung bertanya kepada guru 4 4

Jumlah 129 131

Berdasarkan tabel diatas, nilai yang didapat dari pengamat I adalah 129 sedangkan dari pengamat II adalah 131 dan nilai maksimal adalah 144.

(48)

Berdasarkan pada kriteria keberhasilan tindakan, maka taraf keberhasilan aktivitas peneliti berada pada kategori sangat baik.

c. Hasil Catatan Lapangan

Catatan lapangan dibuat oleh peneliti sehubungan dengan hal-hal penting yang terjadi selama pembelajaran berlangsung tetapi tidak terdapat dalam indikator maupun deskriptor pada pedoman observasi. Beberapa hal yang sempat dicatat peneliti dan pengamat adalah sebagai berikut:

1) siswa sangat senang belajar dengan menggunakan model pembelajaran quantum teaching

2) beberapa siswa yang pada siklus I kurang aktif dalam kegiatan kelompok, pada siklus II terlihat lebih aktif

3) Suasana kelas menjadi ramai saat diadakannya belajar kelompok tetapi keramaian tersebut dikarenakan diskusi siswa dalam pemecahan masalah dalam menyelesaikan lembar kerja.

4) Siswa terlihat percaya diri dan berani dalam mengajukan pertanyaan, pendapat dan juga mempresentasikan hasil dari belajar kelompok. 5) Siswa terlihat senang dan antusias dalam belajar kelompok 6) Siswa dapat menyelesaikan Lembar Kerja Kelompok dengan baik 7) Siswa juga tampak senang saat wakil dari kelompok

(49)

pemberian tepuk tangan ketika wakil kelompok selesai mempresentasikan hasil dari belajar kelompok.

d. Hasil Wawancara

Wawancara dilakukan terhadap subyek penelitian yang berjumlah 3 siswa untuk mengetahui tanggapan terhadap pelaksanaan pembelajaran yang telah mereka ikuti dan pemahaman terhadap materi pelajaran. Wawancara dilakukan peneliti terhadap subyek wawancara setelah pelaksanaan tindakan.

Pada penerapan pembelajaran quantum teaching, siswa merasa senang karena menggunakan kerangka pembelajaran TANDUR yang selama ini belum pernah dilakukan oleh guru-guru matematika sebelumnya, khususnya di MTs Negeri Aryojeding Rejotangan Tulungagung. Siswa juga merasa senang dan lebih mudah memahami materi. Siswa tidak merasa bosan dalam pembelajaran matematika karena terdapat permainan, musik, dan media yang menyenangkan dan menantang.

(50)

Berdasarkan hasil wawancara dengan subyek penelitian dapat disimpulkan bahwa siswa melakukan kerjasama tanpa melihat perbedaan kemampuan. Semua subyek penelitian menyatakan senang mengikuti pembelajaran, selain itu semua subyek juga dapat memahami materi yang diberikan dalam kelompok.

e. Nilai Hasil Tes Evaluasi

Berdasar pada hasil tes evaluasi siklus II diperoleh data berupa skor dengan menggunakan skala 100. Sebagaimana pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.13 Nilai Hasil Tes Evaluasi Siklus II

(51)

24 MI L 20 20 10 15 15 80

25 MKN L 20 20 20 20 10 90

26 NK P 20 20 20 20 15 95

27 NAH P 20 20 20 15 15 90

28 NIW L 20 20 10 15 15 80

29 NMN P 20 20 20 20 15 95

30 NNK P 20 20 20 20 15 95

31 RNN P 20 20 10 15 15 80

32 RAI P 20 20 10 15 15 80

33 SKN P 20 20 20 20 15 95

34 TA P 20 20 20 20 15 95

35 TMF P 20 20 20 10 15 85

36 WS L 20 20 10 15 15 80

37 YAA L 20 20 10 10 15 75

Jumlah : 3165

Rata-rata : 85,54

Kategori : Baik

Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai rata-rata 85, 54 dan berdasar pada kriteria penilaian dapat disimpulkan bahwa pemahaman materi pada siklus II masuk dalam kategori baik.

f. Nilai Tes Akhir

(52)
(53)

Dari hasil tes akhir ini diperoleh data 37 siswa telah memenuhi kriteria minimum ketuntasan belajar, yaitu dengan mendapatkan skor ≥ 75. Prosentase ketuntasan belajar siswa diperoleh dari:

KKM =

wa seluruhsis

ilai emperolehn

siswayangm 75

= 100% 100% 37

37

x

Berdasakan pada Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) dapat diketahui bahwa pada tes akhir ini, siswa sudah memenuhi. Karena ketuntasan minimum yang telah ditetapkan, yaitu 75% dari jumlah siswa yang memperoleh nilai 75.5

g. Refleksi

Berdasarkan kegiatan refleksi terhadap nilai akhir siklus II, hasil pengamatan, dan hasil catatan lapangan, maka dapat diperoleh beberapa hal berikut:

1) Hasil belajar siswa berdasar pada skor test evaluasi menunjukkan peningkatan yang sangat baik dari test sebelumnya. Hal ini

menunjukkan bahwa pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran semakin meningkat.

2) Aktivitas guru menunjukkan tingkat kriteria sangat baik.

(54)

3) Aktivitas siswa menunjukkan tingkat kriteria yang sangat baik.

4) Kegiatan penelitian dan pembelajaran sudah selesai dengan waktu yang telah direncanakan

5) Kegiatan pembelajaran menunjukkan siswa sudah aktif dalam kegiatan pembelajaran

Berdasarkan hasil refleksi, dapat disimpulkan bahwa tidak perlu diadakan pengulangan siklus untuk meningkatkan hasil belajar dan keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran karena tingkat kriteria aktivitas guru dan siswa menunjukkan sudah sangat baik.

C. Temuan Penelitian

Beberapa temuan diperoleh pada pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut: 1)Siswa merasa senang ketika mengikuti pembelajaran menggunakan model

pembelajaran quantum teaching pada pokok bahasan himpunan.

2)Siswa menyatakan senang dan lebih cepat memahami pokok bahasan himpunan dengan model pembelajaran quantum teaching karena lebih menyenangkan, tidak tegang dan hal ini sangat berpengaruh terhadap hasil belajar matematika. 3)Pembelajaran matematika yang menggunakan model pembelajaran quantum

(55)

4)Model pembelajaran quantum teaching dapat meningkatkan hasil belajar matematika pokok bahasan himpunan pada siswa kelas VIIC MTs Negeri Aryojeding Rejotangan Tulungagung tahun pelajaran 2010/2011.

D. Pembahasan Hasil Penelitian

Quantum teaching adalah cara mengubah belajar yag meriah dengan segala nuansanya. Quantum teaching berfokus pada hubungan dinamis dalam lingkungan kelas, interaksi yang mendirikan landasan dan kerangka untuk belajar. Dalam pokok bahasan himpunan ini peneliti mengunakan model pembelajaran quantum teaching sebagai upaya dalam meningkatkan hasil belajar matematika siswa.

Dalam pembelajaran ini siswa juga belajar dengan berkelompok. Hal yang juga perlu diperhatikan ketika siswa belajar kelompok adalah: setiap anggota kelompok harus merasa bagian dari kelompok tersebut dalam pencapaian tujuan bersama, setiap anggota kelompok harus menyadari bahwa masalah yang mereka pecahkan adalah masalah kelompok yaitu masalah bersama (semua anggota kelompok) pemecahannya yaitu dengan diselesaikan secara bersama-sama, dan setiap kerja anggota kelompok (individu) mempunyai efek terhadap keberhasilan kelompok.

(56)

berkemampuan sedang dan siswa yang berkemampuan rendah sehingga setiap kelompok menjadi seimbang. Dalam pembagian kelompok ini diambil peneliti dari data test awal yang juga dilakukan oleh peneliti sendiri. Dalam kelas VIIC ini jumlah kelompok yang dibentuk adalah 6 kelompok dan setiap kelompok beranggotakan 6-7 siswa. Dalam setiap kelompok hanya beranggotakan 6-7 siswa dikarenakan agar siswa bekerja saat mengerjakan Lembar Kerja Kelompok.

Prosedur dalam pembentukan kelompok ini dilakukan dengan cara mengurutkan nama siswa sesuai dengan skor yang didapat dari test awal. Skor tersebut dibagi menjadi 3 bagian yang nanti akan disebutkan sebagai kemampuan tinggi, kemampuan sedang dan kemampuan rendah. Selanjutnya dari masing-masing bagian diambil untuk dijadikan satu kelompok. Pembagian kelompok ini dilakukan sebelum terjadinya tindakan. Hal ini dilakukan karena untuk menghemat waktu pemberian tindakan. Pada pengumuman pembagian kelompok ini peneliti juga menjelaskan tugas-tugas siswa dalam kelompok dan tanggung jawab setiap anggota kelompok pada setiap kelompoknya.

(57)

langsung/nyata materi yang diajarkan, ketiga adalah namai untuk mengajarkan konsep, ketrampilan berpikir, dan strategi belajar, keempat adalah demonstrasikan memberi peluang pada siswa untuk menerjemahkan dan menerapkan pengetahuan mereka ke dalam pembelajaran dengan presentasi kelompok yang mana guru akan menunjuk siapa yang akan mempresentasikannya, kelima adalah ulangi dalam kegiatan pembelajaran memperkuat koneksi saraf dan menumbuhkan rasa tahu/yakin terhadap kemampuan siswa dengan pemberian tes evaluasi, dan keenam adalah rayakan pemberian penghormatan pada siswa atas usaha, ketekunan, dan kesuksesannya.

(58)

Berdasarkan pada refleksi pada siklus I, ternyata masih terdapat kekurangan-kekurangan dalam proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran quantum teaching ini. Diantaranya adalah masih ada beberapa siswa yang kurang bersemangat dan kurang aktif dalam belajar kelompok, perintah / soal dalam lembar kerja kelompok kurang dapat dipahami oleh siswa sehingga guru harus menjelaskan lagi tentang tugas-tugas yang harus diselesaikan, kurangnya percaya diri saat mempresentasikan hasil dari kerja kelompok dan juga kondisi kelas yang belum dapat terkendali dengan baik (ramai) yang menjadikan suasana pembelajaran ini menjadi kurang kondusif. Dan berdasar pada refleksi ini, maka akan dilakukan perbaikan-perbaikan yang akan dilakukan pada tindakan selanjutnya.

Proses perbaikan ini dilakukan pada saat tindakan yang ke-2 (siklus II). Sehingga kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus I berhasil untuk diatasi. Berdasarkan pada refleksi siklus II sehingga proses pembelajaran menjadi lancar dan berhasil.

(59)

dalam pembelajaran. Disini juga dapat menumbuhkan sikap positif dalam diri siswa seperti: kerjasama, toleransi, melatih kepercayaan diri serta menghargai pendapat orang lain.

Gambar

Tabel 4.2 Keadaan Guru dan Karyawan
Tabel 4.3 Sarana dan Prasarana
Gambar Bagan 4.1 Struktur Organisasi MTs Negeri Aryojeding
Tabel 4.4 Hasil Tes Awal
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sehubungan dengan telah dilakukannya evaluasi administrasi, teknis dan kewajaran harga serta formulir isian Dokumen Kualifikasi untuk penawaran paket pekerjaan tersebut diatas,

Kemajuan komputer generasi ketiga lainnya adalah penggunaan sistem operasi (operating system) yang memungkinkan mesin untuk menjalankan berbagai program yang berbeda secara

Sangat sukar untuk kita gambarkan bahwa bahwa suatu kelas dengan anak-anak yang mempunyai IQ tinggi, dan hanya mempunyai seorang saja yang IQ rendah dikatakan

Sumber data primer dalam penelitian ini diambil dari wawancara antara.. penulis dengan informan (penggemar JKT48 yang didapat

Uji kompetensi meliputi uji tulis dan uji kinerja (praktik pembelajaran). Ujian tulis pada akhir PLPG dilaksanakan dengan pengaturan tempat duduk yang layak

Para ahli ilmu komunikasi tidak sama dalam mendefinisikan komunikasi Namun dalam tiap definisinya, komunikasi selalu dihubungkan dengan penyampaian dan penerimaan

Perubahan Kimia Dari pernyataan, siswa dapat menentukan ciri perubahan fisika dengan benar 21 Pilihan Ganda. 22 Membandingkan berberbagai sifat dalam perubahan fisika

maqsud of the Lawgiver. Although it is generally accepted that textual injunctions must be respected and observed as manifestations of the intentions of the Lawgiver, the