45 BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
Komposisi “Timun Emas” terdiri dari tiga babak berdasarkan cerita
rakyat Timun Emas. Babak pertama menceritakan kerinduan Pak Simin dan
Bu Simin akan hadirnya anak dalam keluarga kecil mereka. Babak kedua
memberikan gambaran suasana bahagia karena lahirnya Timun Emas , dan ia
bertumbuh menjadi gadis yang cantik dan lincah. Pada babak ini juga
diceritakan Raksasa yang menagih janji Pak Simin dan Bu Simin untuk
memberikan Timun Emas. Babak terakhir menceritakan peristiwa pengejaran
Raksasa terhadap Timun Emas. Pada akhir cerita, Timun Emas dan kedua
orang tuanya bahagia karena terhindar dari Raksasa yang akhirnya mati.
Setiap babak dalam komposisi ini diolah secara naratif dan deskriptif.
Penyusunan dan pengolahan komposisi secara runtut disesuaikan dengan
alur cerita dan dipadukan dengan narasi sehingga komposisi tersaji secara
naratif. Pengolahan ide musikal juga dilakukan untuk mendeskripsikan
karakter tokoh serta suasana setiap bagian cerita. Karena itu, untuk
menyampaikan pesan atau cerita yang terkandung dalam komposisi ini
diberikan leitmotif agar para pendengar dapat menangkap alur dan gambaran
cerita yang ingin disampaikan dengan baik.
Instrumen yang digunakan dalam komposisi ini adalah biola, biola
alto, cello, fluit, dan perkusi. Karakter yang dimiliki oleh masing-masing
46
Simin, cello mewakili tokoh Raksasa, dan fluit mewakili tokoh Timun Emas.
Selain itu, dalam pengolahan komposisi ini, instrumen-instrumen tersebut
secara terpadu diharmonisasikan untuk menciptakan suasana yang dapat
menggambarkan bagian cerita yang dimaksud.
B. Saran
Komposisi ini ditulis sebagai usaha untuk melestarikan salah satu
kekayaan budaya Indonesia yakni cerita rakyat. Secara khusus, komposisi ini
ditujukan bagi anak-anak yang pada zaman sekarang cenderung jarang
mendengar cerita rakyat Indonesia. Adanya komposisi ini juga sebagai bentuk
ajakan kepada masyarakat untuk dapat mengakrabkan diri dengan budaya
yang dimiliki Indonesia, terutama budaya tutur. Di masa mendatang, pelaku
seni, khususnya seni musik, diharapkan dapat mengangkat cerita rakyat yang
lain sebagai tema karya komposisinya.
Saran bagi para dosen Fakultas Seni Pertunjukan UKSW agar dapat
memberi motivasi bagi mahasiswa untuk berani berkarya. Secara khusus,
mahasiswa yang mengambil konsentrasi Komposisi Musik dipacu untuk berani
berkarya dengan mengadakan konser maupun kompetisi komposisi atau
aransemen. Cara lain yang dapat dilakukan yakni dengan memberi kesempatan
bagi mahasiswa untuk membuat komposisi atau aransemen yang kemudian
digunakan untuk acara-acara di luar kegiatan dalam fakultas, misalnya untuk
pelayanan di gereja, ataupun untuk memenuhi permintaan dari instansi di luar
fakultas. Saran bagi mahasiswa Fakultas Seni Pertunjukan UKSW, terutama
yang mengambil konsentrasi Komposisi Musik agar giat belajardan melatih diri
untuk berani berkreasi membuat komposisi atau aransemen, serta belajar